• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

063/S/PGSD-REG//8/Juli-2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN

BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas akan Dilaksanakan pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran

2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

VITA MAIDASARI (0902787)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penerapan Mind Mapping

Bergambar Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Struktur

Permukaan Bumi

Oleh Vita Maidasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Vita Maidasari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

(4)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Vita Maidasari. (2013). Penerapan Mind Mapping Bergambar Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Permukaan Bumi

(Penelitian Tindakan Kelas akan Dilaksanakan pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2012/2013). Program Studi PGSD Jurusan Pedagogik FIP UPI. Badung.

(5)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kata Kunci: metode pembelajaran, Rekomendasi Mind Mapping bergambar, hasil

belajar, struktur permukaan bumi

ABSTRACT

Abstrak: The Application Of Mind Mapping With Drawing Method To Increase

Student’s Learning Achievement. Research is to describe used classroom action research with aim to get description of mind mapping method and impact to increase student’s learning achievement in structure of Eart instruction. This research used classroom action research. The techniques of collecting data wereobsevation, interview and test. The result of research indicated increase, the mean of 1st cycles reached 40 which classical mastery learning 52%, the mean of 2nd cycles became 66 which classical mastery learning 77%, the mean of 3rd cycles became 70 which classical mastery learning 100%.

(6)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 20

D. Pembelajaran IPA di SD ... 21

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 27

B. Setting Penelitian ... 28

C. Prosedur Penelitian ... 29

(7)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii

E. Analisis Data ... 44

Halaman BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah ... 47

B. Hasil Penelitian ... 48

1. Deskripsi Siklus 1 ... 48

2. Deskripsi Siklus 2 ... 61

3. Deskripsi Siklus 3 ... 75

4. Analisis Metode Mind Mapping Bergambar ... 89

5. Analisis Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Metode Mind Mapping Bergambar ... 92

6. Analisis Peningkatan Hasil Mind Mapping Bergambar Siswa ... 96

7. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Struktur Permukaan Bumi ... 97

C. Pembahasaan ... 99

1. Metode Mind Mapping Bergambar ... 99

2. Aktifitas Siswa pada Pelaksanaan ... 101

3. Hasil Belajar Siswa Materi Struktur Permukaan Bumi... 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 105

B. Reomendasi ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(8)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping ... 13

Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Mind Mapping ... 42

Tabel 3.2 Kategori Peningkatan Hasil Belajar ... 44

Tabel 3.4 Interpretasi Gain yang Dinormalisasi ... 46

Tabel 4.1 Deskripsi Sekolah ... 47

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 ... 51

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 52

Tabel 4.4 Pengamatan Sikap Siswa Siklus 1 ... 53

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Siswa Siklus 1 ... 55

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Skala Penilaian Mind Mapping Bergambar Siklus 1 ... 56

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 57

Tabel 4.8 Analisis dan Refleksi Siklus 1 ... 60

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 ... 66

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 ... 67

Tabel 4.11 Pengamatan Sikap Siswa Siklus 2 ... 68

Tabel 4.12 Hasil Wawancara Siswa Siklus 2 ... 70

Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Skala Penilaian Mind Mapping Bergambar Siklus 2 ... 70

(9)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv

Tabel 4.15 Analisis dan Refleksi Siklus 2 ... 74

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 3 ... 80

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 3 ... 81

Tabel 4.18 Pengamatan Sikap Siswa Siklus 3 ... 82

Tabel 4.19 Hasil Wawancara Siswa Siklus 3 ... 83

Tabel 4.20 Hasil Pengamatan Skala Penilaian Mind Mapping Bergambar Siklus 3 ... 84

Tabel 4.21 Hasil Belajar Siswa Siklus 3 ... 86

Tabel 4.22 Analisis dan Refleksi Siklus 3 ... 88

Tabel 4.23 Matrik Perkembangan Langkah Pembelajaran Metode Mind Mapping Bergambar ... 90

Tabel 4.24 Matrik Perkembangan Media Pembelajaran Metode Mind Mapping Bergambar ... 91

Tabel 4.25 Matrik Perkembangan Aktivitas Siswa ... 93

Tabel 4.26 Peningkatan Sikap Siswa Siklus 1, Siklus 2, dan Siklus 3 ... 95

Tabel 4.27 Peningkatan Hasil Penliaian Mind Mapping Bergambar ... 96

(10)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penerimaan Memori dan Faktor Pendukungnya ... 13

Gambar 2.2 Contoh Mind Mapping ... 14

Gambar 2.3 Contoh Mind Mapping Bergambar ... 14

Gambar 2.4 Kegunaan Mind Mapping ... 16

Gambar 2.5 Mind Mapping Planet Bumi ... 17

Gambar 3.1 Model PTK Kemmis & Taggart ... 28

Gambar 4.1 Lembar Kerja Siswa Berbentuk Mind Mapping Bergambar ... 50

Gambar 4.2 Lembar Kerja Siswa Siklus 2 ... 65

Gambar 4.3 Lembar Kerja Siswa Siklus 3 ... 79

Gambar 4.4 Diagram Perkembangan Mind Mapping Bergambar Siswa Materi Striktur Permukaan Bumi ... 97

(11)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Siklus 1

1.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 109

1.b Lembar Kerja Siswa Siklus 1 ... 115

1.c Tes Siklus 1 ... 116

1.d Lembar Observasi Siklus 1 ... 119

1.e Lembar Pengamatan Sikap siklus 1 ... 122

1.f Lembar Wawancara Siklus 1 ... 126

Lampiran 2 Instrumen Siklus 2 2.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 128

2.b Lembar Kerja Siswa Siklus 2 ... 134

2.c Tes Siklus 2 ... 135

2.d Lembar Observasi Siklus 2 ... 137

2.e Lembar Pengamatan Sikap siklus 2 ... 141

2.f Lembar Wawancara Siklus 2 ... 145

Lampiran 3 Instrumen Siklus 3 3.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 ... 146

(12)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

3.c Tes Siklus 3 ... 153

3.d Lembar Observasi Siklus 3 ... 155

3.e Lembar Pengamatan Sikap Siklus 3 ... 159

3.f Lembar Wawancara Siklus 3 ... 163

Lapiran Kriteria Penilaian Mind Mapping Bergambar ... 164

(13)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Depdiknas, 2006).

(14)

2

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

salah satu ciptaan Tuhan; dan 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Dari tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tesebut, memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya merupakan tujuan yang harus dicapai terlebih dahulu, hal ini sebabkan karena pembelajaran IPA mengkaji segala sesuatu yang diciptakan

Tuhan. Sehingga diharapkan dengan diawali oleh keimanan atau keyakinan terhadap Tuhan pembelajaran IPA selanjutnya akan lebih mempunyai dasar yakni keyakinan kepada Tuhan dan makna pada kehidupan. Selanjutnya tujuan ke dua yaitu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA merupakan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran IPA sudah memiliki dasar yakni keyakinan terhadap Tuhan agar pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA tidak melenceng atau tidak berdampak buruk pada kehidupan.

(15)

3

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Otak tidak dapat langsung mengolah informasi menjadi bentuk rapi dan teratur melainkan harus mencari, memilih, merumuskan dan merangkainya dalam gambar-gambar, simbol-simbil, suara, citra, bunyi dan perasaan sehingga informasi yang keluar satu persatu dihubungkan oleh logika, diatur oleh bahasa dan menghasilkan arti yang dipahami (Dewi, 2008).

Setelah diamati di kelas cara mengajar seperti mencatat tersebut membuat siswa bosan dan jenuh yang akhirnya mereka malas untuk membaca apalagi memahami isi pelajaran yang mereka catat. Mereka hanya cenderung memindahkan tulisan-tulisan yang ada di buku paket IPA ke dalam buku catatan mereka tanpa mereka paham konsep pelajaran. Siswa juga cenderung lupa apa yang mereka catat. Dan pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa yang tidak memuaskan.

Gaya mengajar tradisional dengan cara mencatat telah berulang kali dilakukan oleh guru. Didapat dari hasil observasi siswa kelas V dari tahun sebelumnya yang sekarang telah duduk di kelas VI, dari hasil wawancara mereka mengatakan seringnya kegiatan mencatat pada mata pelajaran IPA mereka rasakan. Guru jarang memberikan pengalaman mengajar yang baru seperti memberikan model atau alat peraga di kelas, guru hanya cenderung memberikan metode ceramah dan mencatat saja khususnya pada mata pelajaran IPA materi struktur permukaan bumi. Kormfirmasi wali kelas V atas kejadian tersebut adalah guru membenarkan bahwa

pembelajaran IPA materi struktur permukaan bumi biasanya menggunakan metode ceramah dan siswa disuruh mencatat. Guru mengalami kesulitan dalam

(16)

4

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Metode ceramah atau mencatat sebenarnya tidak sepenuhnya salah. Hal ini dapat dilakukan apabila dalam pengemangannya siswa dipantau dengan baik. Dalam hal ini, terdapat point yang terlewatkan oleh guru yaitu kurangnya perhatian akan pemahaman siswa dalam mencatat pada khususnya materi struktur permukaan bumi. Guru kurang memperhatikan apakah siswa dalam kelas itu memiliki daya serap yang tinggi akan catatan mereka atau mereka merasa bosan dan jenuh dengan pembelajaran

mereka karena sering disuruh mencatat sehingga mereka juga hanya sebatas mengerjakan tugas yang diberi yaitu memindahkan tulisan dari buku paket ke dalam buku catatan mereka tanpa mereka pahami. Dan peristiwa tersebut terulang pada materi selanjutnya dan sampai saat ini pembelajaran seperti itu masih diterapkan oleh guru.

(17)

5

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi struktur permukaan bumi juga mengalami hal yang serupa nilai rata-rata kelas V masih dibawah KKM yaitu 30,4 sedangkan nilai KKM yang di tetapkan pada saat itu 60 untuk materi struktur permukaan bumi.

Analisis hasil pra-siklus tentang struktur permukaan bumi menunujukkan sebanyak 32 siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal essay

mengenai struktur bumi. Berikut adalah contoh pekerjaan siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal essay struktur bumi :

Gambar 1.1 (a)

Gambar 1.1 (b)

(18)

6

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Masalah utama yang dialami siswa adalah siswa tidak memahami konsep struktur permukaan bumi. Ini terlihat pada saat mengerjakan soal siswa mengalami hal-hal berikut: (1) belum bisa memahami suatu konsep dengan abstrak yakni dengan bacaan saja; (2) belum bisa mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk yang lain. Penyebabnya adalah proses belajar yang tidak memperhatikan tahap belajar siswa, guru langsung memberikan asumsi siswa paham akan tugas mencatat mereka,

padahal menurut Bruner (Salimi, 2010) syarat individu agar berhasil dalam belajar harus melalui tahap-tahap belajar.

Dari observasi di atas pula, ditemukan beberapa penyebab siswa kesulitan menyelesaikan soal sebagai berikut: (1) guru tidak menggunakan alat peraga yang relevan dalam pembelajarannya, guru hanya menggunakan metode ceramah dan mencatat; (2) guru menggunakan pendekatan yang tidak tepat dalam pembelajarannya; (3) guru kurang menanamkan konsep pada setiap materi; (4) guru tidak memperhatikan tahap-tahap dalam proses belajar siswa, tetapi guru langsung memberikan asumsi bahwa siswa paham akan catatan mereka.

Jika kondisi pembelajaran yang demikian terus berlangsung, maka pemahaman konsep struktu permukaan bumi yang diharapkan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, sebagai guru yang professional, hendaknya dapat mengatasi masalah ini dengan menerapkan berbagai cara melalui penerapan pendekatan, model dan metode pembelajaran untuk memperbaiki pembelajaran.

(19)

7

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut James Banks (1990) mengatakan dalam memahami sesuatu

diperlukan kesadaran metakognitif. Metakognitif sering diarikan “mengetahui bagaimana untuk mengeahui” (kwowing how to know). Matakognitif merupakan kesadaran apa yang harus dilakukan untuk belajar. (Sapriya, 2008).

Selain pemahaman konsep yang perlu diperhatikan adalah bentuk asosiasi atau pengalaman belajar haruslah dikemas dengan bentuk yang menarik. Sejalan dengan yang dikatakan oleh Gordon Dryden dan Dr. Jeannette (Dewi Komariah, 2008) menuturkan bahwa:

Otak tidak menyimpan informasi dalam kumpulan baris atau kumpulan kolom yang rapi. Otak menyimpan informasi pada dendrite-dendrit yag tampak seperti pohon. Ia menyimpan informasi dengan pola dan asosasi. Jadi, semakin mampu anda bekerja dengan metode memori otak, semakin mudah dan semakin cepat anda belajar. Oleh karena itu jangan mencatat, buatlah peta pikiran (Mind Mapping).

Berdasarkan permasalahan yang berkembang di atas maka penelitian ini memfokuskan kajian pada Penerapan Mind Mapping Bergambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Permukaan Bumi (Penelitian Tindakan Kelas Akan Dilaksanakan Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2012/2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian dituangkan kedalam pertanyaan penelitian sebagai beikut:

(20)

8

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA materi struktur permukaan bumi melalui penerapan Mind Mapping bergambar di kelas V SDN Banyuhurip?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi struktur permukaan bumi melalui penerapan Mind Mapping bergambar di kelas V SDN Banyuhurip?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perencanaan pembelajaran IPA materi struktur permukaan bumi melalui penerapan Mind Mapping bergambar di kelas V SDN Banyuhurip.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi struktur permukaan bumi melalui

penerapan Mind Mapping bergambar di kelas V SDN Banyuhurip.

3. Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi struktur permukaan bumi melalui penerapan Mind Mapping bergambar di kelas V SDN Banyuhurip.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti sendiri, yaitu antara lain:

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan pemahaman dan penerapan pembelajaran siswa dengan menggunakan pendekatan yang lebih nyata dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa terlibat langsung dan pembelajaran menjadi bermakna.

(21)

9

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Meningkatkan kemampuan menganalisis dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran khususnya IPA dan umumnya semua pelajaran.

2. Bagi guru

a. Meningkatkan pemahaman guru dan cara guru menganalisis suatu permasalahan atau pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. b. Mengoptimalkan peran guru dalam memfasilitasi dan mengarahkan

pembelajaran di dalam kelas. 3. Bagi sekolah

a. Sekolah dapat memperoleh alternatif lain dalam memudahkan siswa dalam memahami suatu pembelajaran.

b. Sekolah dapat lebih terbuka dengan berbagai pendekatan yang terjadi di lingkungan belajar.

4. Bagi Peneliti

a. Memahami secara menyeluruh masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

b. Memperkaya khasanah mengenai problematika dalam pembelajaran dan cara mengatasinya dengan segera.

c. Berkontribusi dalam peningakatan hasil belajar siswa.

E. Asumsi dan Hipotesis Tindakan

1. Asumsi

a. Otak menyimpan informasi pada dendrite-dendrit yang tampak seperti pohon. Ia menyimpan informasi dengan pola dan asosasi menurut Gordon Dryden dan Dr. Jeannette (Dewi Komariah, 2008).

(22)

10

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

anak agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif) orang tersebut (Salimi, 2010).

c. Metode Mind Mapping cukup efektif diterapkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tentang pembentukan tanah dan struktur bumi di SDN Pasirkaliki 3 Cimahi Utara (Komariah, 2008).

2. Hipotesis Tindakan

(23)

11

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

(24)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Makna PTK dari segi semantik (arti kata) yaitu “action research” sesuai dengan arti katanya, diterjemahan menjadi penelitian tindakan. Menurut Carr dan Kemmis (Wardhani, 2007) Penelitian Tindakan didefinisikan sebagai berikut:

Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participants (teachers, student or principals, for example) in social (including educational) situations in order improve the rationality and justice of (1) their own social or educational practices, (2) their understanding of these practices, and (3) the situations (and institutions) in which the practices are carried out.

Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, juga bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Jadi, Penelitian

Tindakan Kelas sesungguhnya adalah peelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningat.

(25)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 28

(26)

28

yang dikembangkan pada tahun 1988. Pada model ini Kemmis dan Taggart melakukan 4 kegiatan dalam PTK yang terjadi pada setiap siklus, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe), refleksi (reflect). Adapun bagan dari model Kemmis dan Taggart sebagai berikut:

Gambar 3.1

Model PTK Kemmis & Taggart (Salimi, 2010)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Peneitian

Penelitian ini diadakan di Kelas V SDN Banyuhurip Lembang. Lokasi SDN Banyuhurip Lembang di Jalan Kolonel Masturi no.56 Desa Cikahuripan Lemabang-Bandung Barat.

2. Subjek Penelitian

(27)

29

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan mulai dari bulan April sampai bulan Juni 2013 disesuaikan dengan kalender Akademik. Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Banyuhurip Lembang pada tahun pelajaran 2012-2013.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini terdiri beberapa siklus. Setiap siklus melakukan empat kegiatan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pra-Siklus

Tahap perencanaan terdiri dari:

1) SK dari Fakultas dan izin penelitian dari kepala sekolah 2) Observasi keadaan sekolah

3) Membuat Proposal 4) Membuat Instrumen 2. Pelaksanaan Penelitian

Siklus 1

a. Tahap Persiapan

1) Menyusun Instumen Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) metode Mind Mapping Bergambar.

2) Menyusun Instrumen penelitian pengumpulan data berupa lembar observasi, lembar pengamatan sikap, dan tes 1 konsep tentang planet bumi sederhana.

3) Konsultasi instrument kepada dosen pembimbing. Hal ini dilakukakan

(28)

30

b. Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Metode Mind Mapping bergambar. Adapun langkah pada pelaksanaan Metode Mind Mapping bergambar adalah sebagai berikut:

1) Menyajikan situasi atau bentuk nyata peristiwa yang berkaitan tentang planet bumi, misalkan akibat adanya rotasi bumi mengalami siang dan

malam, bumi memiliki satelit yaitu bulan, dan peristiwa atau benda yang ada berkaitan dengan materi bumi secara umum.

2) Menyajikan gambaran mengenai bumi dengan mind mapp bergambar yang dibuat sendiri oleh guru. Mind Mapping bergambar ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dan memberi batasan pembahasan tentang mattri bumi yang akan dipelajari kedepannya. 3) Memberikan simbol nyata tentang strutur bumi. Seperti

memperlihatkan struktur bumi dengan buah apel. Secara sederhana agar siswa lebih dapat membayangkan perbandingan tebal lapisan bumi sama seperti lapisan buah apel, kulit buah apel yang tipis seperti lapisan kerak bumi yang lebih tipis dibandingkan dengan lapisan bumi yang lain. Daging buah apel seperti lapisan mantel bumi. Biji buah apel menyimbolkan sebagai lapisan inti bumi.

4) Menyajikan materi lebih luas dan siswa dapat menggalinya dengan membaca dan memhami bacaan tentang materi struktur bumi.

5) Memotivasi dan memberi pengarahan pembuatan mind mapping bergambar kepada siswa.

c. Tahap Observasi

1) Observer melakukan observasi. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam

pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping bergambar.

(29)

31

3) Melakukan tes pemahaman konsep bumi. Tes ini untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang didapat siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping bergamabar. d. Analisis dan refleksi

Data yang telah diperoleh dianalisis berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Setelah itu dilakukan refleksi sebagai bahan evaluasi dan

koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.

Siklus 2

a. Tahap Persiapan

1) Menyusun Instumen Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) metode Mind Mapping Bergambar.

2) Menyusun Instrumen penelitian pengumpulan data berupa lembar observasi, lembar pengamatan sikap, dan tes 2 konsep tentang struktur bumi sederhana.

3) Konsultasi instrument kepada dosen pembimbing. Hal ini dilakukakan agar instrumen yang dibuat memikili kualitas yang baik dan sesuai. 4) Merevisi insrumen apabila diperlukan atau belum sesuai.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Menyajikan alat peraga kreatif yang dibuat oleh guru tentang struktur Bumi yang terbuat dari plastisin berwarna.

2) Menyajikan pembahasan yang di gambarkan dengan mind mapping bergambar tentang materi struktir bumi.

3) Menyajikan materi lebih luas dan siswa dapat menggalinya dengan

membaca dan memhami bacaan tentang materi struktur bumi.

4) Memotivasi dan memberi pengarahan pembuatan mind mapping

bergambar kepada siswa.

(30)

32

c. Tahap Observasi

1) Observer melakukan observasi. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping bergambar.

2) Mengamati sikap siswa dalam pembelajaran melalui lembar pengamatan sikap.

3) Melakukan tes pemahaman konsep struktur bumi. Tes ini untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang didapat siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping bergamabar.

d. Analisis dan refleksi

Data yang telah diperoleh dianalisis berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Setelah itu dilakukan refleksi sebagai bahan evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.

Siklus 3

a. Tahap Persiapan

1) Menyusun Instumen Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) metode Mind Mapping Bergambar.

2) Menyusun Instrumen penelitian pengumpulan data berupa lembar observasi, lembar pengamatan sikap, dan tes 3 konsep tentang batuan dan pembentukan tanah.

3) Konsultasi instrument kepada dosen pembimbing. Hal ini dilakukakan agar instrumen yang dibuat memikili kualitas yang baik dan sesuai.

4) Merevisi insrumen apabila diperlukan atau belum sesuai. b. Tahap Pelaksanaan

(31)

33

2) Menyajikan percobaan yang memperlihatkan susunan tanah secara sederhana. Memasukkan air ke dalam segelas aqua bekas dan memasukan tanah ladang kemudian mengaduknya hingga tercampur dan tanah mengendap ke dasar gelas akan terlihat gradasi warna coklat pada gelas. Percobaan ini memperlihatkan gambaran sederhandari susunan tanah.

3) Melakukan pendalaman mate dengan meminta membaca dan merangkumnya dengan membuat Mind mapping bergambar tentang konsep batuan dan pembentukan tanah.

4) Melakukan percobaan sederhana tentang tekstur dan perbedaan daya serap air oleh beberapa tanah seperti tanah ladang, tanah berpasir dan tanah liat.

5) Menyajikan diskusi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru tentang konsep, struktur, manfaat dan perbedaan tanah.

c. Tahap Observasi

1) Observer melakukan observasi. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping bergambar.

2) Mengamati sikap siswa dalam pembelajaran melalui lembar pengamatan sikap.

3) Melakukan tes pemahaman konsep struktur bumi. Tes ini untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang didapat siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping bergamabar.

d. Analisis dan refleksi

Data yang telah diperoleh dianalisis berdasarkan kriteria-kriteria yang

(32)

34

D. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Penelitian tindakan kelas ini memerlukan data-data atau informasi yang diperlukan untuk mengetahui perkembangan penelitaian. Metode pengumpulan data mengunakan beberapa instrument yaitu:

a. Observasi guru dan siswa digunakan untuk memperoleh data tentang

aktivitas guru dan siswa dalam penerapan Metode Mind Mapping bergambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa konsep struktur permukaan bumi.

b. Lembar kriteria penilaian mind mapping untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam merangkum materi pelajaran menggunakan mind mapping bergamabar untuk meningkatkan hasil belajar siswa konsep struktur permukaan bumi.

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus untuk membantu tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Metode mind mapping bergambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa konsep

struktur permukaan bumi. Seperti contoh di bawah ini:

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/ 2

Materi Pokok : Struktur Bumi

Waktu : 2 x 35 menit ( 2 pertemuan) Metode : mind mapping bergambar A. Standar Kompetensi

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber daya alam B. Kompetensi Dasar

7.3 Mendeskripsikan struktur bumi

C. Indikator

(33)

35

2. Menggambarkan secara sederhana lapisan-lapisan bumi (lapisan inti, lapisan luar dan kerak).

3. Menunjukkan lapisan-lapisan/struktur bumi mulai dari lapisan-lapisan lithosfer, hidrosfer dan atmosfer.

4. Menyebutkan perbedaan-perbedaan yang terdapat pada seiap lapisan bumi.

5. Menyebutkan manfaat dari lapisan lithosfer, hidrosfer dan atmosfer.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membiasakan rasa bersyukur karena Tuhan telah menciptakan alam dan isinya untuk kehidupan manusia.

2. Siswa dapat memahami struktur permukaan bumi dengan mind map bergambar.

3. Siswa melihat ternyata lapisan-lapisan pada bumi mulai dari lithosfer, hidrosfer dan atmosfer dapat digambarkan dengan alat perga plastisin warna..

4. Siswa melatih psikomotor dengan mencoba membuat mind mappingnya sendiri mengenai struktur bumi.

5. Siswa dapat membuat daftar perbedaan-perbedaan sifat dan pembentuk setiap lapisan struktur bumi.

6. Siswa dapat menyebutkan manfaat dari lapsan-lapisan bumi.

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness)

E. Materi Essensial

Mengenal Struktur Bumi. F. Media Belajar

Buku SAINS SD Relevan Kelas V

(34)

36

G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa

Kegiatan Waktu

Pertemuan ke-1

1. Pendahuluan

a. Apersepsi dan Motivasi :

1) Pengkondisian siswa dalam suasana belajar. 2) Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi

dan kompetensi yang diharapkan.

3) Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga.

4) Memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

5) Mengulang materi pertemuan sebelumnya

5 menit

2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) Memahami mind mapping (peta konsep) tentang struktur bumi yang dalam hal ini mind mapping bergambar.

2) Guru memperlihatkan alat peraga miniatur lapisan bumi yang dibuat dengan plastisine. 3) Siswa memperhatikan materi yang disampaikan

dengan alat peraga oleh guru.

4) Siswa diminta untuk membaca dan membuat mind mapping bergambarnya sendiri mengenai struktur bumi.

5) Siswa dan guru berdiskusi mengenai hal-hal mengaenai struktur bumi mulai dari lapisan-lapisan lithosfer, hidrosfer dan atmosfer.

6) Siswa diminta menunjukkan dan menjelaskan dengan menggunakan mind map bergambar yang telah dibuatnya.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

(35)

37

1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

2. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

3. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; 4. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

hasil kerja individual maupun kelompok.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

2. Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Penutup

Memberikan kesimpulan bahwa Struktur bumi dari dalam sampai luar adalah lapisan inti bumi dalam,

a. Apersepsi dan Motivasi :

1) Pengkondisian siswa dalam suasana belajar.

2) Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan.

3) Memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

(36)

38

4) Mengulang materi pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) Siswa dan guru berdiskusi mengenai hal-hal mengaenai struktur bumi mulai dari lapisan-lapisan lithosfer, hidrosfer dan atmosfer.

2) Siswa diminta menunjukkan dan menjelaskan dengan menggunakan mind map bergambar yang telah dibuatnya.

3) Guru menunujukkan mind map perbedaan yang terdapat pada setiap lapisan struktur bumi. 4) Guru memberikan gambar-gambar tentang

pemanfaatan lapisan-lapisan bumi.

5) Siswa diminta membuat daftar tentang peerbedaan dan manfaat-manfaat setiap lapisan struktur bumi.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

2) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut

3) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok 4) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

hasil kerja individual maupun kelompok;

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

(37)

39

2) Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Penutup

Memberikan kesimpulan bahwa

Struktur bumi dari dalam sampai luar adalah lapisan inti bumi dalam, inti bumi luar, mantel bumi, kerak bumi dan atmosfer.

(38)

40

d. Tes pemahaman konsep struktur permukaan bumi digunakan untuk memperoleh data tetang hasil belajar siswa dalam penerapan Metode mind mapping bergambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa konsep

struktur permukaan bumi. Di bawah ini terdapat salahsatu contoh tes, antara lain:

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!

1. Lapisan bumi yang meruakan lapisan tertebal adalah lapisan …. a. Kerak bumi

b. Mantel bumi

c. Inti bumi d. Inti bumi 2. Berikut yang bukan lapisan atmosfer adalah …

a. Troposfer

(39)

41

a. Jambu biji b. Semangka

c. Apel d. Pisang 5. Hujan asam merupakan contoh peristiwa …

a. pelapukan kimia b. pelapuakan biologi c. pelapukan fisika

d. pelapukan akibat aktivitas makhluk hidup II. kerjakanlah soal-soal berikut !

1. Sebutkan bentuk-bentuk permukaan bumi di daratan ! 2. Sebutkan bentuk-benuk permukaan bumi di lautan ! 3. Apa yang dimaksud dengan peta, atlas dan globe?

2. Pengolahan Data

Setelah data diperoleh dari berbagai instrument penelitian terkumpul, kemudian data tersebut diolah. Ada pun cara pengolahannya sebagai berikut:

a. Observasi

Hasil observasi penting karena penelitian berhasil atau tidak salah satunya dapat diamati dari hasil observasi. Menurut Sudjana (2010) “pengolahan data hasil observasi sangat bergantung pada pedoman observasinya, terutama dalam mencatat hasil observasi”. Untuk mengetaui aktvitas guru dan siswa selama prosses pembelajaran, maka digunaan lembar observasi guru dan siswa. hasil pengamatan diberi skala nilai 1, 2, 3, 4, 5, dengan kriteria 1 = kurang sekali, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik.

1) Observasi guru

Pada lembar observasi guru, hasil observasi yang diperoleh kemudian dihitung nilai perolehannya yang disesuaikan dengan jumlah kriteria metode mind mapping melalui strategi Accelerated Learning dan menghitung nilai maksimumnya, selanjutnya dihitung ke dalam bentuk

presentase dengn menuakan rumus: Penilaian = ∑ ℎ

(40)

42

2) Observasi siswa

Pada lembar obsevasi siswa, hasil observasi yang diperoleh dari menghitung jumlah nilai perolehan dan jumlah nilai maksimum kemudian dihitung ke dalam bentuk persentase dengan mengunakan rumus:

Penilaian = ∑ ℎ

X 100%

b. Lembar kriteria penilaian mind mapping

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam merangkum materi pelajaran menggunakan mind mapping bergamabar untuk meningkatkan hasil belajar siswa konsep struktur permukaan bumi. Hasil observasi yang diperoleh dari menghitung jumlah nilai perolehan dan jumlah nilai maksimum kemudian dihitung ke dalam bentuk persentase dengan mengunakan rumus:

Penilaian = ∑ ℎ

X 100%

Untuk melihat kemampuan siswa membuat catatan mind mapping, penulis

menggunakan pedoman penilaian mind mapping sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pedoman Penilaian Mind Mapping

No Kode

Siswa

Kriteria

(41)

43

3= menggunakan kata kunci yang teat, mudah dimengerti dan mudah diingat, 4 = keterkaian cabang dengan ide utama, 5 = kreafitas dan ide yang menarik.

c. Tes

Untk mengetahui hasil belajar dan tingkat keberhasilan tehadap materi pembelajaran yang diberikan maka dilakukan kegiatan evaluasi atau penilaian.

Bentuk evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis berbentuk uraian bebas. Kemudian data tersebut dijitun nilai rata-rata kelasnya dan menghitung jumlah siswa yang mencapai diatas nilai KKM dalam bentuk persentase.

Adapun untuk menghitung persentase menggunakan rumus:

P = X 100%

Keterangan:

P = persentase jawaban f = freuensi jawaban

(42)

44

Kriteria kelas dikatakan tuntas beajar jika mencapai 75% (Depdiknas:2007). Adapun kategori peningkatan hasil belajar terlihat pada table berikut:

Tabel 3.2

Kategori Peningkatan Hasil Belajar

Nilai Kategori Peningkaan Hasil Belajar

81-100 SANGAT BAIK 66-80 BAIK 61-65 CUKUP 21-60 KURANG

1-20 KURANG SEKALI

Nilai KKM yang ditentukan oleh guru yaitu 65 untuk materi struktur permukaan bumi, nilai KKM inilah yang menjadi batas nilai ketercapaiannya siswa. Artinya skor yang dinyatakan lulus adalah skor yang memperoleh nilai diatas atau sama dengan 65. Ketuntasan siswa dinyatakan dalam bentuk rata-rata atau presentase.

E. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada aspek kognitif dari hasil test dianalisis dengan teknik analisis evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi guru dan observasi

(43)

45

2. Analisis kuantitatif digunakan pada hasil tes pemahaman konsep struktur permukaan bumi dengan statistika destriptif.

a. Penyekoran Hasil Tes

Skala point unk setiap butir soal diadaptasi dari tingkat kesulitan dan bentuk soal. Apabila soal berbentuk dalam pilihan ganda point benar benilai 1, namun apabila soal berbentuk uraian memiliki skala poin 0-2 yang

diadaptasi dari buku Charles (1987) yang berjudul “How to Evaluate” (Salimi, 2010) dengan indikator sebagai berikut:

0 = jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan soal

1 = jawaban sesuai dengan pertanyaan soal, mengerjakan tanpa penjabaran jelas dengan jawaban benar atau mengerjakan dengan penjabaran benar tetapi jawaban salah.

2 = jawaban sesuai dengan pertanyaan soal, mengerjakan dengan penjelasan dan jawaban benar.

Rumus untuk penghitungan tingkat penguasaan sebagai berikut:

Tingkat penguasaan = ℎ

ℎ 100

Keterangan:

81 – 100 = baik sekali 66 – 80 = baik

61 – 65 = cukup

60 = kurang

Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:

X =

Keterangan :

N = total nilai yang diperoleh siswa n = jumlah siswa

(44)

46

b. Menghitung daya serap dengan rumus:

� = � ℎ

� ℎ 100%

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal dengan rumus:

�= ∑ 65 100% Keterangan:

∑ 65 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65.

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap TB = ketuntasan belajar

d. Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus

Data hasil tes pemahaman konsep struktur bumi di setiap siklus pembelajaran ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut:

< g > = −+1 −( −)

− ( −)

Adapun kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake R. R ( Salimi, 2010) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interprestasi Gain yang Dinormalisasi

Nilai < g > Interprestasi

(45)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 105

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode Mind Mapping bergambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur permukaan bumi pada siswa kelas V di SDN Banyuhurip Lembang, maka beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Metode Mind Mapping bergambar dapat diterapkan pada siswa kelompok kecil dan individual menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach) dengan strategi pembelajaran induktif dan paduan metode lainnya seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, dan simulasi serta media yang telah dikenal siswa.

2. Melalui penerapan metode Mind Mapping bergambar dapat meningkatkan keaktivan siswa berupa respon, antusias dan perhatian siswa.

Melalui penerapan Mind Mapping bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur permukaan bumi. Peningkatan kemampuan yang terjadi adalah kemampuan Translasi yaitu kemampuan dalam mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tnpa perubahan makna dan kemampuan Interprestasi yaitu kemampuan menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik dalam simbol verbal atau non

(46)

106

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan maka beberapa rekomendasi yang diberikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, pembelajaran materi struktur permukaan bumi melalui metode Mind Mapping bergambar bukan hanya satu-satunya metode yang harus

dilakukan dalam memperbaiki hasil belajar siswa pada materi struktur

permukaan bumi. Dengan adanya inisatif, kreatif dan ide yang diambil dalam penelitian ini diharakan dapat mendorong guru-guru untuk terus mengembangkan diri menjadi guru professional. Metode Mind Mapping bergambar cukup sederhana, peneliti tidak menemukan kesulitan yang signifikan dalam menerapkan metode ini, sehingga guru-guru dapat mencoba menerapkan dan mengembangkan metode ini.

2. Bagi sekolah, melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bagian dari pengembangan kurikulum di sekolah, sehingga metode ini dapat digunakan saat mengerjakan materi struktur permukaan bumi.

(47)

107

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

(48)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 107

DAFTAR PUSTAKA

Ahimsa, Dedy. (2002). Accelerated Learning For The 21st Century ©Colin Rose And Malcolm J. Nichol.. Jakarta: Nuansa.

DePorter, B. (2010). Quantum Writer: Menulis dengan Mudah, Fun, dan Hasil Memuaskan. Bandung: Mizan Pustaka.

Hariyanto. (2004). Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Elangga.

Kasbolah, Kasihani (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Komariah, D. (2006). Penerapan Mind Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Pembentukan Tanah Dan Strukrur Bumi. Skripsi. SPGSD UPI: tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Muslich, M. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Noer, M. (2009). Teknik Mencatat Kreatif dengan Mind Mapping. [online]. Tersedia://http://muhammadnoer.blogspot.com/2009/03/teknik-mencatat-kreatif-dengan-mindmapping.html. [9 November 2011].

Noer, Muhamad. (2009). Software Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Pakar, Dadi. (2009). Bagaimana Anak-anak Menyelamatkan Bumi: The Eart Works Group. Bandung: Angkasa.

(49)

VITA MAIDASARI, 2013

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 108

(50)

109

Saleh, Andri. (2008). Mengajar Kreatif Dengan Mind Map. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Suherman & Winataputra. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Suprayekti, dkk. (2008). Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Syaripudin, Tatang. (2003). Landasan-landasan Pendidikan di SD. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Tim Pengembang Kurikulum. (2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dokumen 2 SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Tn. (2009). Taksonomi Bloom. Dalam Wartawarga Gunadarma [online]. Tersedia: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/taksonomi-bloom/. [26 April 2010].

(51)

Gambar

Gambar 2.1 Penerimaan Memori dan Faktor Pendukungnya  ............................
Gambar 1.1 (a)
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis & Taggart (Salimi, 2010)
Gambar bumi dan miniature struktur bumi dengan plastisin warna.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari model tersebut bahwa antrian pesawat terbang yang akan mendarat di Bandara Internasional Adisutjipto-Yogyakarta mempunyai waktu kedatangan berdistribusi

Hasil analisa dengan Anova dan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan taraf 5% menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol jahe merah mempunyai pengaruh yang

Catatan: Shah Abbas I memindahkan ibukota ke Isfahan pada tahun 1958, dan membangun sebuah royal city yang diperluas ke arah selatan kota lama dan menghubungkannya dengan sungai

Peruntukan tahunan yang dikeluarkan bagi setiap Kementerian dan Jabatan untuk membiayai perbelanjaan Gaji Kakitangan, Lain-lain Belanja Tahunan Yang Berulang-ulang

Segenap dosen pemasaran dan seluruh dosen STIE Perbanas Surabaya atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama mengemban pendidikan di STIE

Mempermudah mengetahui posisi Desa Serangan yang disesuaikan dengan ciri- ciri dari masing-masing tahapan.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kondisi fisik

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok yang secara kultural terpisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda

Dengan demikian, manakala seseorang berzikir kepada Allah, dengan tasbih, tahlil, takbir atau berzikir dalam keadaan shalat, berdoa, membaca al- Quran, maka Allah juga akan