i
CAHAYA CINTA DAN KATA
Moh. Rofiq Risandi Fatimatussuhra
PENERBIT CV.EUREKA MEDIA AKSARA
ii
CAHAYA CINTA DAN KATA
Penulis : Moh. Rofiq Risandi Fatimatussuhra Desain Sampul : Eri Setiawan
Tata Letak : Sakti Aditya, S.Pd., Gr.
ISBN : 978-623-5251-56-1
Diterbitkan oleh : EUREKA MEDIA AKSARA, MARET 2022 ANGGOTA IKAPI JAWA TENGAH NO. 225/JTE/2021
Redaksi:
Jalan Banjaran, Desa Banjaran RT 20 RW 10
Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga Telp. 0858-5343-1992 Surel : [email protected]
Cetakan Pertama : 2022 All right reserved
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya tanpa seizin tertulis dari penerbit.
iii Mereka yang tidak tersentuh karena cinta, Adalah mereka orang-orang yang berjalan di dalam Gelap gulita dan pada sentuhan cinta, setiap orang jadi
penyair
“Plato”
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
Moh. Rofiq Risandi
v Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puja dan puji rasa syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga mampu menyelesaikan sebuah buku dengan judul “ Cahaya Cinta dan Kata “ buku ini menjelaskan sekilas tentang hubungan saya dengan salah seorang wanita yang sekarang sudah menjadi pendamping hidup saya dan buku ini menjelaskan beberapa kisah dari cinta yang begitu menarik untuk kita baca-baca mengisi kekosongan. Karena biasanya sebagian pemuda-pemuda lebih suka membaca buku-buku tentang cinta.
Didalam buku ini, kami juga sadar bahwa kami tidak akan bisa menyelesaikan buku ini tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang itu ikut mendukung dan memberikan semangat kepada kami untuk selalu menciptakan hal-hal yang baru, agar selalu semangat dalam belajar dan belajar.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah dan dosa, kami sadar bahwa buku yang saya tulis ini masih begitu pantas rasanya jika disebut sebagai sebuah karya yang sempurna. Kami sadar tulisan kami yang masih banyak memiliki kesalahan, baik dari kata,bahasa maupun teknik dalam kepenulisannya. Maka kami meminta dengan segala penuh harapan dengan adanya masukan- masukan yang membangun agar kami semakin
vi
terinovasi untuk menjadi lebih baik dan lebih memberbaiki kualitas buku kami yang selanjutnya.
Perlulah kiranya untuk pembaca buku ini menyampaikan saran dan keritikannya kepada kami, agar kami bisa mengetahui letak kesalahan kami dalam penulisan buku ini.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarkatu SELAMAT MEMBACA
vii Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar
dikejar.
Berjuang tak sebercanda itu
’’ Sujiwo Tejo “
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... viii
1 KISAH DARI SEBUAH CINTA MANUSIA ... 1
2 SAJAK CINTAKU YANG SUCI ... 11
3 CINTA SETENGAH MATANG ... 16
4 RINDU YANG KU SIMPAN ... 21
5 HUJAN DI BULAN FEBRUARI ... 24
6 HUJAN ... 30
7 ANTARA CINTA DAN NAFSU DARI SANG PECINTA... 32
8 MENTARI ... 38
9 DEAR FATHER AND MOTHER ... 39
10 LAUTAN ... 46
11 LOVE FATIMATUSSUHRA ... 49
12 SAJAKKU DAN KAMU KEKASIHKU ... 62
13 AWAN ... 67
14 SUARA SENJA ... 68
15 SUARA HATI UNTUK BUNDA ... 69
16 SYAIR UNTUKMU IBUKU ... 74
17 CORETAN MANTAN ... 77
18 UNTAIAN CINTA UNTUKMU ... 84
19 CURHATAN HATI SEORANG KEKASIH ... 87
20 KANGEN KAMU ... 92
21 MALAM YANG BERBISIK ... 95
22 SAJAK DIKALA MALAM ... 99
23 LORONG CINTA ... 101
ix
24 SENJA ... 106
25 CINTA ZAMAN NOW... 107
26 SAMUDRA ... 114
TENTANG PENULIS ... 117
x
Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar.
Berjuang tak sebercanda itu
’’ Sujiwo Tejo “
1
1
Pantai pulau Saebus Kec. Sapeken Sore hari
KISAH DARI SEBUAH CINTA
MANUSIA
11
2
Moh.Rofiq Risandi
SAJAK
CINTAKU
YANG SUCI
16
3
Pulau saebus Kec.sapken
CINTA SETENGAH
MATANG
21
4
Pantai salam pulau saebus
RINDU YANG KU
SIMPAN
24
5
Lautan sebrang pulau saebus Pagi hari
HUJAN DI
BULAN
FEBRUARI
30
6
Ditengah malam dan lelap tidurku Aku terbangun dan terkejut akan suara petir yang
bergemuru
Angin sudah mulai berdesir dengean kencang hingga pepohonan bergoyang
Seketika sudah mulai sejuk kembali menyergap tubuh yang kedinginan
Rintik-rintik itu kembali jatuh dari awan yang mulanya biru dengan penuh ketenangan
Memetik penasaran dalam perasaan Menoleh daun dan badan yang berbasahan Seakan-akan mengembalikan puing-puing kenangan
Yang dulu terjadi saat bersamaan Tuhan yang mengantarkan pesan Agar kesalahan-kesalahan di masa-masanya Tak terulang kembali di saat mentari kembali
menyapa
Bukan hanya teguran namu sebuah pengajaran
HUJAN
32
7
Laut sebrang pulau saebus Malam hari
ANTARA CINTA DAN NAFSU DARI
SANG PECINTA
38
8
Bila sang hujan lebih dulu menyapa sang pagi Aku hanya bisa sabar dan diam menantimu wahai
mentari
Bila mendung kukuh bersama langit Aku hanya bisa mengerti dan memahami Aku merasakan begitu indahnya sang mentari
Membangunkanku dari tidur yang lelap ini Dan kini aku bergegas tuk mulai menjalani hari ini
Dan aku katakana SELAMAT PAGI
MENTARI
39
9
Matwani, Hilmawati Pagarungan Besar Kec.Sapeken
DEAR FATHER
AND MOTHER
46
10
laut lepas kepulauan sapeken
LAUTAN
49
11
Moh. Rofiq Risandi, Fatimatussuhra pantai salam saebus 2021
LOVE
FATIMATUSSUHRA
62
12 SAJAKKU DAN KAMU
KEKASIHKU
67
13
Langit biru yang berlalu pada awan-awan putih Sebagian awan itu membentuk imajinasi Sebagian awan itu membentuk perasaan Sebagian awan itu membentuk penasaran
Disaat aku basuk muka ini Aku dapati perasaan yang berbeda
Aku pandang jernih air itu Seolah-olah ia berkata pergilah….
Haaaah pergi, jangan dong Ketika kita membaca sebuah buku Kita akan terbawa ke langit fikiran Dan akan termenung di dasar emosi
Jangan pernah takut sodara,,, Jangan tertipu sodara
Waktu tidak akan membalikkan sebuah lembaran putih
Sebelum berkehendaknya hati.
AWAN
68
14
Sang mentari telah lelah Perlahan-lahan sudah mulai istirahat Cakrawala sudah mulai menjadi senja
Terlukis lukisan tuhan Langit yang sudah mulai memerah Yang menampilakan pertunjukan camar-camar
Tergores nafas alam juga angin yang melintas Yang selalu membelai nyiur daun kelapa
Indah di senja
Sang hiasan permata sore yang menyempurnakan Menanti menjamu kedatangan sang malam yang
begitu sunyi
Yang menampakkan pada usia kita Kini aku sadar akan tuhan…
Engkau yang sang maha indah dengan segala ciptaanmu
SUARA
SENJA
69
15
Hilmawati, Rofiqah Ulva Olivia Pagerungan Besar Kec.Sapeken
SUARA HATI
UNTUK
BUNDA
74
16
Moh. Rofiq Risandi
SYAIR UNTUKMU
IBUKU
77
17
Dermaga pulau saebus Kec.Sapeken
CORETAN
MANTAN
84
18
Pantai salam pulau saebus Sore menjelang malam
UNTAIAN
CINTA
UNTUKMU
87
19
Moh. Rofiq Risandi Sumenep,Madura 2021
CURHATAN HATI SEORANG
KEKASIH
92
20
Kota Sumenep
KANGEN
KAMU
95
21
Moh.Rofiq Risandi Kota sumenep
MALAM
YANG
BERBISIK
99
22
Malam yang sangat begitu susah untuk aku cerna Malam yang begitu banyak impian dan harapan
mengenai hari esok
Aku melihat keatas, aku melihat lampu yang sangat jelas
Tapi waktu dia menyaksikan aku dimalam hari cuman ada kegelapan kesunyian disepanjang
malamkku.
Malam yang begitu sunyi yang menyaksikan kesendirianku dimalam hari
Malam yang begitu indah yang menyaksikan kegelisahan hati yang begitu gaduh Malam yang begitu istimewa menyaksikan
kesendirianku dalam semesta Dikota itu aku sendiri Dikota itu aku menggapai mimpi
Dikota itu aku bermimpi Untuk jadi pendekar di siang hari
SAJAK
DIKALA
MALAM
101
23
Kota Sumenep
LORONG
CINTA
106
24
Aku berjalan ditengah-tengah pantai sendirian Angin yang begitu kencang meliuk-liuk
Menerpa ombak dan pasir Aku melihat ke atas sana
Aku melihat ada sekawan burung yang bersiul-siul Kembali kesarangnya dengan bahagianya
Aku tersenyum dan tertawa Aku disini sendiri Berkawan dengan sepi
Langkah kaki ini semakin lelah bernyanyi Aku masih tetap di pantai ini sendiri Menanti dan menunggu datangnya senja
Untuk mengisi si hati
SENJA
107
25
Moh. Rofiq Risandi
CINTA ZAMAN
NOW
114
26
Lihatlah hamparan lautan samudra yang membiru di pagi hari
Acapkali ombak-ombak yang membelai lugu batu- batu karang
Layaknya berlagu sangat merdu deru lautan hulu Gelombang yang begitu elok aku liat
Namun begitu takut untuk menerjang dan melewati samudra
Dengan iringan tarian bangau laut dengan irama yang syahdu
Yang memberikan warna jingga kepada hujan yang menjanjikan pelangi
Namun dengarkan juga suara yang bergemuruh kala malam mulai luruh
SAMUDRA
117 TENTANG PENULIS
Moh. Rofiq Risandi
118
Moh. Rofiq Risandi, lahir di pulau saebus Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provensi Jawa Timur pada tanggal 05 Mei 2000. Lahir dari keluarga yang sangat sederhana, ibu seorang guru honorer sekaligus usaha toko sembako dan bapak seorang karyawan BMT. Saya dua bersaudara, saya sendiri dan adek saya yang bernama Rofiqah Ulva Olivia. Pendidikan formal yang saya tempuh selama ini TK. Hidayatul Amin saebus. MI. Hidayatul Amin saebus. MTs. Nurul Islam selama dua tahun saya menempuh pendidikan Madrasah Tsanawiah di Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Sepangkur Besar dan selama dua tahun itu saya kembali lagi ke Yayasan Pondok Pesantran Hidayatul Amin. MA.
Hidayatul Amin. Selama saya menempuh pendidikan di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul Amin kita di terpam dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah, kegiatan Pramuka yang selalu membuat saya semangat dan betah untuk belajar.
Dan suatu kembanggaan bagi saya, Alhamdulillah saya sekarang menempuh pendidikan Sarjana di Kapus Hijau kampusnya Nahdatul Ulama kampus kebanggaan kita bersama Universitas Islam Malang. Mahasiswa Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Administrasi. Di kampus saya mengikuti organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau lebih di kenal dengan sebutan (PMII) Kader PMII Rayon Al-Fanani Komisariat Universitas Islam
119 Malang. Di PMII kita dipelajari banyak dalam berbagai hal dan pengalaman-pengalaman dari segi leadership, sosial ,intelektualitas, yang kita proleh di PMII. PMII luar biasa dan Mendunia.
120
Fatimatussuhra lahir di pulau Saebus Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provensi Jawa timur, pada tanggal 05 Juni 2002. Lahir dari keluarga yang sangat sederhana ibu seorang ibu rumah tangga dan bapak seorang petani, saya dua bersaudara dengan adek lelaki saya yang bernama Moh. Harisen. Pendidikan yang saya tempuh SDN IX Saebus, Sapeken. MTs. Hidayatul Amin Saebus. SMA.
Darul Qur’an Saebus. Suatu kebanggan bagi saya sendiri telah lahir dari keluarga yang sangat sederhana saya sangat bangga kepada kedua orang tua saya yang telah membesarkan dan merawat saya hingga saat ini. Masuhut, Minaton Pahlawan dalam hidupku.