• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI ANALISIS PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB VI ANALISIS PERANCANGAN"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

88

BAB VI

ANALISIS PERANCANGAN

A. Analisis Peruangan

1. Analisis Pola Hubungan Ruang Tujuan

Berdasarkan analisis kebutuhan ruang yang sudah dilakukan maka selanjutnya menganalisis pola hubunngan ruag, sehingga tujuan analisis ini untuk mempermudah dalam membuat denah. Analisis pola hubungan ruang mempertimbangkan kelompok dan zona ruang serta dilakukan dengan metode gelembung dan metode matriks sesuai dengan pedoman pada bab II (halaman 29).

Analisis

a. Pola Hubungan Ruang Makro

Gambar 6.1. Pola Hubungan Ruang Makro Botanical Hotel Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

(2)

commit to user

89

Gambar 6.2. Analisis Pola Hub. Ruang Lt. 1 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

b. Pola Hubungan Ruang Mikro 1) Kelompok utama hotel

Tabel 6.1. Hubungan Ruang Kelompok Utama Hotel

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

(3)

commit to user

90 2) Kelompok educational tour & event (Fasilitas penunjang outdoor)

Tabel 6.2. Hubungan Ruang Educational Tour & Event

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

3) Kelompok pengelola administrasi

Tabel 6.3. Hubungan Ruang Kelompok Pengelola

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

4) Kelompok servis

Tabel 6.4. Hubungan Ruang Kelompok Servis

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

(4)

commit to user

91 2. Analisis Pendekatan Jumlah Kamar Hotel

Tujuan

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kamar pada Botanical Hotel sebagai objek rancang bangun yang direncanakan.

Dasar pertimbangan dalam menentukan jumlah kamar hotel sebagai berikut:

-Jumlah wisatawan yang datang ke Boyolali -Prediksi dalam jangka waktu 10 tahun Analisis

Dalam menentukan pendekatan jumlah kamar hotel maka perlu diketahui terlebih dahulu jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Boyolali. Berikut merupakan data jumlah wisatawan mncanegara dan domestik yang datang ke Kabupaten Boyolali dari tahun 2013-2017:

Tabel 6.5.Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik

Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik

(orang)

2013 375.814

2014 413. 227

2015 432.767

2016 554.255

2017 537.640

Sumber: Boyolalikab.bps.go.id, 2019

Berdasarkan tabel di atas jumlah pengunjung wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Kabupaten Boyolali mengalami peningkatan setiap tahunnya. Guna menentukan minimal jumlah kamar yang harus disediakan pada objek rancang bangun maka perlu adanya presdiksi jumlah pengunjung dalam waktu 10 tahun yang akan datang yaitu hingga tahun 2027. Maka dari itu, untuk mengetahui prediksi jumlah pengunjung tersebut menggunakan rumus laju pertumbuhan eksponensial sebagai berikut:

(5)

commit to user

92 Keterangan:

Pt =Jumlah wisatawan pada tahun-t Po =Jumlah wisatawan pada tahun dasar t =Jangka waktu

r =Laju pertunbuhan wisatawan

e =Bilangan eksponensial (2,718281828)

 Perhitungan laju pertumbuhan wisatawan (r) r = 1/t(4) In Pt(2017)/Po(2013)

r = 1/4 In 537.640 /375.814 r = 0,089= 0,89%

 Perhitungan jumlah wisatawan hingga tahun 2027 Pt =Po x er.t

Pt2027 = Po (2013)x erxt(10)

P 2027 = 375.814 x 2,7182818280,089x10 P 2027 = 915.155,814 Orang

 Pendekekatan jumlah minimal kamar

Berdasarkan pehitungan yang sudah dilakukan di atas maka diketahui laju pertumbuhan wisatawan sebesar 0.89% pertahun. Kemudian diproyeksikan jumlah wisatawan yang datang ke Kabuupaten Boyolali pada tahun 2027 mencapai 1.309.223 orang. Kabupaten ini memiliki 3 hotel berbintang dengan jumlah total kamar sebanyak 219 kamar. Sehingga kebutuhan kamar pada tahun 2027 sebagai berikut.

Keterangan:

- K1= Kamar hotel pada tahun 2017 - K2= Kamar hotel pada tahun 2027

- W1= Wisatawan hotel pada tahun 2017 - W2= Wisatawan hotel pada tahun 2027 K1/K2 = W1/W2

K2= K1 x W2 : W1

K2= 219 x 915.155 : 537.640 K2 = 372 Kamar

Kekurangan kamar di tahun 2017 untuk memenuhi kebutuhan kamar di 2027 yaitu

=K2-K1

=372-219

=153 Kamar

(6)

commit to user

93 Dari perhitungan tersebut diketahui jumlah kamar yang harus tersedia/yang dibutuhkan ditahun 2027 sebanyak 372 kamar, sehingga kekurangan kamar yang belum terpenuhi pada tahun 2017 sebanyak 153 kamar. Maka jumlah kamar atau penginapan yang direncanakan pada Botanical Hotel di Kabupaten Boyolali digenapkan menjadi sebanyak 160 kamar.

3. Analisis Besaran Ruang Tujuan

Analisis besaran ruang betujuan untuk mengetahui luas yang dibutuhkan untuk objek rancang bangun Botanical Hotel. Perhitungan besaran ruang berkaitan dengan ukuran standar manusia dalam menjalankan aktifitasnya sehingga mencapai suatu ruang yang efektif, efisien dan nyaman.

Dasar pertimbangan dalam analisis ini sebagai berikut:

- Data Arsitek Jilid 1 & 2. (Neufert Ernest, 1996). AD

- Hotel and Resort Planning Design and Refurbisment. (Lawson, 1995). HR - Time Saver Standards for Building Types. (Cihiara & Callender, 1973). TTS - Dimensi manusia dan ruang interior. DM

- Keputusan Direktur Jedreral Perhubungan Darat No. 272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengoprasian Fasilitas Parkir. DJPD

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006. Permen PU - Studi Preseden. SP

- Perhitungan kebutuhan ruang gerak (flow) yang ditentukan berdasarkan buku data arsitektur yakni:

(7)

commit to user

94 Analisis

a. Kelompok utama hotel

1) Jenis dan jumlah kamar hotel

Pada objek rancang yang direncanakan memiliki 4 jenis atau tipe kamar dan jumlah yang tiap tipenya berbeda yang mana hal tersebut didasari hasil studi preseden. Adapun tipe kamarnya sebagai berikut:

a) Standard room

Kamar ini memiliki luas 24 m2 dengan kapasitas untuk 2 orang. Fasilitas yang ada di kamar ini berupa double single bed untuk tempat tidurnya dan kamar mandi dalam yang dilengkapi dengan shower. Bagi pengguna untuk menikmati unsur botanical terdapat di area lobby dan mini botanical garden.

Tabel 6.6. Besaran Ruang Standard Room

Ruang Kapasitas Standar (m) Luas Sumber Pengguna 2 orang 1,4 m2/Orang 2 x 1,4 m2= 2,8 m2 DA Area Tidur

Single bed 2 Unit 1 x 2 2 x 2 m2 = 4 m2 DA Nakas 2 Unit 0,6 x 0,6 2 x 0,36m2= 0,72m2 DA Meja tv 1 Unit 0,6 x 1,5 1 x 0,9 m2 = 0,9 m2 DA Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 0,72 m2 = 0,72m2 DA Meja

rias+kursi 1 Unit 0,75 x 1,5 1 x 1,125 m2 = 1,125m2

DA

Jumlah = 10,265 m2

Flow Area 100% = 10,625m2 Total= 20,53 m2

Kamar Mandi

Closet duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422 m2 = 0,422m2

DA

Shower area 1 Unit 1x1 1 x 1 m2 = 1 m2 DA Wastafel 1 Unit 0,4 x 0,8 1 x 0,32m2 =0,32m2 DA

Jumlah = 1,7425 m2

Flow Area 100 % = 1,7425m2 Total= 3,485 m2

TOTAL 24,015 24 m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

(8)

commit to user

95

Gambar 6.3. Sketsa Denah Standard Room Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

b) Superior room

Kamar ini memliki luas 32 m2 dengan kapasitas untuk 2 orang. Fasilitas yang ada di kamar ini berupa double bed untuk tempat tidurnya, 1 set kursi, dan kamar mandi yang dilengkapi shower dan bathtub. Bagi pengguna untuk menikmati unsur botanical terdapat di area lobby dan mini botanical garden.

Tabel 6.7. Besaran Ruang Superior Room

Ruang Kapasitas Standar (m) Luas Sumber Pengguna 2 orang 1,4 m2/Orang 2 x 1,4 m2= 2,8 m2 DA Area Tidur

King size bed 1 2 x 2 1 x 2 m2 = 4 m2 DA

Nakas 2 Unit 0,6 x 0,6 2 x 0,36m2= 0,72m2 DA Meja tv 1 Unit 0,6 x 1,5 1 x 0,9 m2 = 0,9 m2 DA Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 0,72 m2 = 0,72m2 DA Meja

rias+kursi 1 Unit 0,75 x 1,5 1 x 1,125 m2 = 1,125m2

DA

Meja+kursi 1 meja 2 kursi

1 x 1 0,6 x 0,6

1 x 1m2= 1 m2 2 x 0,36 m2 =0,72 m2

DA

Jumlah = 11,985 m2

Flow Area 100% = 11,985m2 Total= 23,97 m2

Kamar Mandi

Closet duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422 m2 = 0,422 m2

DA

Shower area 1 Unit 1 x 1,2 1 x 1,2 m2 = 1,2 m2 DA Bathtub 1 Unit 0,8 x 1,7 1 x 1,36 m2= 1,36 m2 DA Wastafel 2 Unit 0,5 x 1 2 x 0,5 m2 = 1 m2 DA

(9)

commit to user

96 Jumlah = 3,982m2

Flow Area 30% = 3,982m2 Total= 7,965 m2

Total 31,935 m2 32 m2

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Gambar 6.4. Sketsa Denah Supperior Room Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

c) Deluxe room

Kamar ini meiliki luas 48 m2 dengan kapasitas untuk 2-3 orang. Fasilitas yang ada di kamar ini berupa tempat tidur berukuran king, sofa, area kerja, coffe table, taman, dan kamar mandi yang dilengkapi shower serta bathtub.

Tabel 6.8. Besaran Ruang Deluxe Room

Ruang Kapasitas Standar (m) Luas Sumber Pengguna 3orang 1,4 m2/Orang 3 x 1,4 = 4,2 m2 DA Kamar Tidur

King size bed 1 Unit 2 x 2 1 x 2 m2 = 4 m2 DA Nakas 2 Unit 0,6 x 0,6 2 x 0,36m2= 0,72m2 DA Meja TV 1 Unit 0,6 x 1,5 1 x 0,9 m2= 0,9 m2 DA Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 0,72 m2 = 0,72

m2

DA

Meja

rias+kursi 1 Unit 0,75 x 1,5 1 x 1,125 m2 = 1,125m2

DA

Sofa 1 sofa

1 meja

1,5 x 0,8 0,6 x 1

1 x 1,2 m2= 1,2 m2 1 x 0,6 m2= 0,6 m2

DA

Meja + kursi kerja

1 Unit 1 Unit

1,5 x 0.6 0,7 x 0,7

1 x 0.9 m2= 0.9 m2 1 x 0,42 m2 = 0,42m2

DA

Coffee table 1 Unit 1 x 1 1 x 1 m2 = 1 m2 DA Taman 1 Unit 0.8 x 1,2 1 x 0,96 m2 = 0,96m2 SP

(10)

commit to user

97 Balkon 1 Unit 1 x 2 1 x 2 m2 = 2 m2 DA

Jumlah= 18,815 Flow Area 110%=

20,696 m2 Total= 39,511 m2 Kamar Mandi

Closet duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422m2 = 0,42m2

DA

Shower area 1 Unit 1 x 1,5 1 x 1,25m2 = 1,5 m2 DA Bathtub 1 Unit 0,8 x 1,8 1 x 1,44 m2= 1,44 m2 DA Wastafel 2 Unit 0,5 x 1 2 x 0,16 m2 = 0,32 m2 DA

Jumlah = 4,362 m2

Flow Area 100% = 4,362 m2 Total= 8,725 m2

Total 48,236 m2 48 m2

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Gambar 6.5. Sketsa Denah Deluxe Room Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

d) Suite room

Kamar ini memiliki luas 64 m2 dengan kapasitas untuk 2-4 orang. Fasilitas yang ada di kamar ini berupa tempat tidur ukuran king, sofa bed, dapur mini, coffe table, area kerja, taman, dan kamar mandi yang dilengkapi shower serta bathtub.

Tabel 6.9. Besaran Ruang Suite Room

Ruang Kapasitas Standar (m) Luas Sumber Pengguna 4 orang 1,4 m2/Orang 4 x 1,4 = 5.6 m2 DA

(11)

commit to user

98 Area Tidur

King size bed 1 2 x 2 1 x 2 m2 = 4 m2 DA Nakas 2 Unit 0,6 x 0,6 2 x 0,36m2= 0,72m2 DA Meja TV 1 Unit 0,6 x 1,5 1 x 0,9 m2= 0,9 m2 DA Lemari 1 Unit 0,6 x 1,2 1 x 0,72m2 =0,72m2 DA Meja

rias+kursi 1 Unit 0,75 x 1,5 1 x 1,125 m2 = 1,125m2

DA

Sofa bed 1 Unit 1,5 x 0,8 1 x 1,2 m2= 1,2 m2 DA Meja + kursi

kerja

1 Unit 1 Unit

1,6 x 0.6 0,7 x 0,7

1 x 0,96m2=0,96 m2 1 x 0,49m2 =0,49m2

DA

Sofa 1 sofa

1 sofa 1 meja

1,5 x 0,8 0,8 x 0,8 0,6 x 1

1 x 1,2 m2= 1,2 m2 1 x 0,16 m2=0,16m2 1 x 0,6 m2= 0,6 m2

DA

Coffee table 1 Unit 1 x 1 1 x 1 m2 = 1 m2 DA Dapur mini 1 Unit 2 x 1,5 1 x 3 m2 = 3 m2 DA Taman 1 Unit 1 x 1,5 1 x 1,5 m2 = 1,5 m2 SP Balkon 1 Unit 1,5 x 2 1 x 3 m2 = 3 m2 DA

Jumlah= 26,655 m2 Flow Area 110%=

29,320m2

Total= 55,975 m2 Kamar Mandi

Closet duduk 1 Unit 0,65 x 0,65 1 x 0,422 m2 = 0,422 m2

DA

Shower area 1 Unit 1 x 1,5 1 x 1,5 m2 = 1,5 m2 DA Bathtub 1 Unit 0,8 x 1,8 1 x 1,44 m2= 1,44

m2

DA

Wastafel 2 Unit 0,5 x 1 2 x 0,5 m2 = 1 m2 DA Jumlah = 4,362 m2

Flow Area 100 % = 4,362m2 Total= 8,725 m2

Total 64,700 64 m2

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

(12)

commit to user

99

Gambar 6.6. Sketsa Denah Suite Room Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Jumlah kamar pada masing-masing tipe berdasarkan presentase sebagai berikut:

Standard room : Superior room : Deluxe room : Suite room 56% : 32% : 7% : 5%

Sehingga setiap tipe kamar memiliki jumlah kamar yaitu:

- Standard room = 160 kamar x 56% = 90 kamar - Superior room= 160 kamar x 32% = 50 kamar - Deluxe room= 160 kamar x 7% = 12 kamar - Suite room= 160 kamar x 5% = 8 kamar 2) Lobby Utama

Lobby merupakan area yang dimasuki pertama kali ketika tamu datang. Area ini merupakan salah satu ruang yang menunjukan unsur botanical berupa taman mini dan greenwalls yang dipadukan dengan unsur air. Pada lobby ini dapat digunakan dengan kapasitas pengguna sesuai perhitungan sebagai berikut:

- Pengguna melalui jumlah kamar 100%= 160 orang x 100%= 160 Orang - Pengguna ballroom 25%= 400 orang x 25% = 100 orang

- Jumlah pengguna= 160 +100= 260 Orang

Sehingga lobby yang dirancang harus dapat digunakan sebannyak 260 orang dengan tambahan taman mini dan greenwalls yang dipadukan dengan unsur air.

adapun besaran ruang yang dibutuhkan sebagai berikut:

-Area lobby: 260 orang x 1 m2/Orang (Sumber HR)= 260 m2 - Mini taman: 1 buah x 30 m2 (Sumber SP)= 30 m2

(13)

commit to user

100 4 buah x 15 m2 (Sumber SP)= 60 m2

-Greenwalls+kolam: 6 buah x 20 m2 Sumber SP)= 120 m2 Total besaran ruang lobby utama = 260+30+60+120= 470 m2

Gambar 6.7. Sketsa Lobby dan Tangga Utama Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019 Tabel 6.10.Besaran Ruang Kelompok Utama Hotel

Zona Penerimaan

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber

Kanopi 1 Unit 4 Mobil 12,5 m2 50 m2

DA Lobby Utama 1 Unit 260 Orang

5 mini taman 1 greenwalls +kolam

470 m2 HR + SP

Lounge 1 Unit 160 orang 0.4 m2/kamar 64 m2 HR Jumlah 584 m2

Flow 60% 350,4m2 Area

Security

1 Unit 2 orang 4 m2 8 m2 DA

Front Office 1 Unit 5 orang 3 meja

- 0,8 m2/Orang -0,72 m2/meja

6,16 m2 DA Back of

house

1 unit 5 orang 5,5 m2/Orang 27,5 m2 DA

Toilet

Pria 1 Unit 2 Wastafel 6 Urinoir 4 WC

0,9 m2/Orang 1,2 m2/Orang 2,5 m2/Orang

19 m2 DA

Wanita 1 Unit 2 Wastafel 8 WC

0,9 m2/Orang 2,5 m2/Orang

21,8 m2 DA Difabel 1 Unit 1 WC 1,2 m x 1,8 m 2,16 m2 Permen

PU

Musholla 1 Unit 100 1 m2/Orang 100 m2 DA

Tempat wudhu

1 Unit 30 0.8 m2/Orang 2,4 m2 DA

(14)

commit to user

101 ATM Center 1 Unit 5 mesin 2 m2/ mesin 10 m2 DA

Mini market 1 Unit 60 m2 60 m2 SP

Jumlah 257,02 m2 Flow 30% 77,106 m2 Zona Makan dan Minum

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumb er Restaurant

R. makan 1 Unit 160 kamar 1,5 m2/ kamar 240 m2 DA

Dapur 1 Unit 60% x R.makan 144 m2 PBK

Café & Bar

R. makan 1 Unit 160 kamar 1,5 m2/Orang 240 m2 HR R. bartender 1 Unit 5 orang 5 m2/Orang 25 m2 HR

Dapur 1 Unit 40% x R. makan 96 m2 HR

Jumlah 745 m2 Flow 40% 298 m2

Zona Utama (Kamar)

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumb er Standart room 90 Unit 2 Orang 24 m2 2.160 m2 DA+S

P Superior room 50 Unit 2 Orang 32 m2 1.600 m2 DA+S

P

Deluxe room 12 Unit 3 Orang 48 m2 576 m2 DA+S

P

Suite room 8 Unit 4 Orang 64 m2 512 m2 DA+S

P Jumlah 4.848 m2

Flow 30% 1.454,4 m2 Zona Fasilitas Utama

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumb er Kolam renang

Area kolam 1 unit - 1 Kolam dewasa - 1 kolam anak

-10x30 m= 300 m2 -6,5x15 m =97,5m2

397,5m2 SP

R. Bilas, ganti, toilet

1 unit 0.1 m2 x luas kolam 39,75 m2 DA

Finess center

Area fitnes 1 unit 40 Orang 200 m2 200 m2 DA

R. Ganti dan Loker

1 unit 20 Orang 1,5 m2/orang 30 m2 DA

(15)

commit to user

102 R. Bilas dan

toilet

1 Unit -6 R.bilas -4 Wc

-Bilas 1,5 m2/Orang -WC 2,5 m2/Orang

19 m2 DA

Sauna & Spa Area

1 unit 30 orang 146 m2 146 m2 DA

Playground 1 unit 300 m2 300 m2 SP

Jumlah 1.132,25 m2 Flow 30% 339,675 m2 Zona Fasilitas Penunjang Indoor

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumb er Meeting

room

3 unit -30 orang -30 Kursi -15 Meja

2 m2/Orang 0,25 m2 1,12 m2

84.3 m2 x 3

=252,9 m2

DA

Ballroom 1 Unit 400 orang 1,5 m2/Orang 600 m2 DA R. Persiapan 1 Unit 10 orang 2,6 m2/Orang 26 m2 DA Toilet

Pria 1 unit 2 Wastafel 8 Urinoir 6 WC

0,9 m2/Orang 1,2 m2/Orang 2,5 m2/Orang

26,4 m2 DA

Wanita 1 unit 2 Wastafel 10 WC

0,9 m2/Orang 2,5 m2/Orang

26,8 m2 DA Difabel 1 unit 1 WC 1,2 m x 1,8 m 2,16 m2 Perme

n PU Jumlah 934,26 m2

Flow 30% 280,278 m2 Total 11.300,389

m2

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

b. Kelompok educational tour & event

Tabel 6.11. Besaran Ruang Kelompok Educational Tour & Event

Zona Fasilitas Penunjang Outdoor

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber Mini botanical garden

Taman 1 unit 300 m2 SP

Area pembibitan

1 unit 200 m2 SP

Kebun 1 unit 300 m2 SP

Gudang 1 unit 25 m2 SP

Ruang pekerja

1 unit 20 0rang 1,5 m2/Orang

30 m2 SP

(16)

commit to user

103 Garden Party

Lahan outdoor

1 unit 400 orang 1,5 m2/Orang

600 m2 SP

R. Persiapan 1 unit 10 orang 2,6 m2/Orang

26 m2 DA

Jumlah 1,481 m2 Flow 40% 592.4 m2

Kanopi 1 unit 2 Mobil 12,5 m2 25 m2 DA

Lobby 1 unit 200 orang 1 m2/Orang 200 m2 HR Area

Security

1 unit 2 orang 4 m2 8 m2 A

Aula 1 unit 50 orang 1,5

m2/Orang

75 m2 DA

Musholla 1 Unit 100 1 m2/Orang 100 m2 DA

Tempat wudhu

1 Unit 30 0.8

m2/Orang

2,4 m2 DA

Toilet

Pria 1 Unit 2 Wastafel 6 Urinoir 4 WC

0,9 m2/Orang 1,2 m2/Orang 2,5 m2/Orang

19 m2 DA

Wanita 1 Unit 2 Wastafel 8 WC

0,9 m2/Orang 2,5 m2/Orang

21.8 m2 DA

Difabel 1 Unit 1 WC 1,2 m x 1,8 m

2.16 m2 Permen PU Jumlah 453,36 m2

Flow 30 % 136,008 m2 Total 2.662,768m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

c. Kelompok pengelola administrasi

Tabel 6.12. Besaran Ruang Kelompok Pengelola Administrasi

Zona Pengelola Utama

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber R. General

manager

1 unit 1 orang 36 m2/Orang 36 m2 DAD

R. Executive asst.

manager

1 unit 1 orang 36 m2/Orang 36 m2 A

(17)

commit to user

104 Zona Pengelola Bidang

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber R. Financial 1 unit -1 kepala

staff -7 staff

5,5 m2/Orang

44 m2 DA

R. Human recources

1 unit -1 kepala staff -10 staff

5,5 m2/Orang

60,5 m2 DA

R.

Marketing

1 unit -1 kepala staff -5 staff

5,5 m2/Orang

33 m2 DA

R. Room 1 unit -1 kepala staff -8 staff

5,5 m2/Orang

49,5 m2 DA

R.

Educational tour

1 unit -1 kepala staff -4 staff

5,5 m2/Orang

27,5 m2 DA

R. Food &

beverage

1 unit -1 kepala staff -5 staff

5,5 m2/Orang

33 m2 DA

R.

Housekeeper

1 unit -1 kepala staff -5 staff

5,5 m2/Orang

33 m2 DA

R.

Engineering

1 unit -1 kepala staff -6 staff

5,5 m2/Orang

38,5 m2 DA

Jumlah 391 Flow 30% 117.3 Area absensi 1 unit 1 orang 1.5

m2/Orang

1.5 m2 DA R. Tamu 1 unit 8 orang 2 m2/Orang 16 m2 DA

R. Rapat 1 unit 20 orang 2 m2 40 m2 DA

R. Arsip 1 Unit 8 m2 8 m2 SP

Pantry 1 Unit 20 orang 30 m2 60 m2 DM

R. Laktasi 1 Unit 4 Orang 20 m2 20 m2 SP

Jumlah 145,5 m2 Flow 30 % 43,65 m2 Total 697,45 m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

d. Kelompok servis 1) Zona parkir

Dalam menentukan area parkir yang diperlukan pada hotel telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Perencanaan dan Pengoprasian Fasilitas Parkir Hotel.

(18)

commit to user

105

Tabel 6.13. Standar SRP Bangunan Hotel dan Tempat Menginap

Sumber: Keputusan DJPD, 1996

Pada zona parkir di hotel ini dibagi menjadi 2 tempat yaitu halaman hotel dan basement. Sedangkan menurut penggunannya terdapat 3 area parkir yaitu area parkir pengelola, pengunjung, dan servis. Adapaun perhitungannya sebagai berikut:

Area parkir pengelola

Pada hotel ini terdapat 100 pengelola baik pengelola administrasi dan lapangan. Penentuan parkir kendaraan ini ditentukan dari asusmsi presentase pengelola yang membawa mobil dan motor. Presentase pengelola membawa mobil dan motor

40% : 60%. Adapun perhitungan besaran ruangnya sebagai berikut:

Tabel 6.14.Kebutuhan Area Parkir Pengelola

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

Mobil 40 12,5 m2 500 m2 DA

Motor 60 2 m2 120 m2 DA

Jumlah 620 m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Area parkir pengguna

Pada hotel ini terdapat pengguna yang terdiri dari tamu hotel dan tamu yang menggunakan fasilitas hotel seperti ballroom, garden party dan lain lain.

Penentuan parkir kendaraan pengguna ini ditentukan berdasarkan jumlah kamar hotel dan presentase pengguna fasilitas hotel yang kemudian menggunakan acuan dari Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat. Maka kebutuhan kapasitas parkir yaitu 160 kamar dan 70% dari 400 pengguna fasilitas hotel yaitu 280 orang.

(19)

commit to user

106 Adapun perhitungan besaran ruangnya sebagai berikut:

Tabel 6.15. Kebutuhan Area Parkir Pengguna

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

Mobil 160 kamar 280 orang

-0,6 SRP/Kamar -12,5 m2/mobil

-0,6 x 440=

246 SRP -12,5 x 264=

3.300 m2

DJPD

Motor 10% luas parkir mobil

2 m2 10% x 3.300

m2 =330 m2

DA

Bus 1 unit 45,5 m2 91 m2 DA

Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Area parkir servis

Pada hotel ini terdapat mobil servis yang dapat melayani kebutuhan hotel yang terdiri dari 3 mobil. Adapun perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 6.16. Kebutuhan Area Parkir Servis

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

Mobil operasional

3 mobil 12,5 m2 37,5 m2 DA

Jumlah 37,5 m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Area parkir halaman hotel dan basement

Area parkir halaman hotel terdiri dari 50% pengguna hotel (440) yang membawa mobil yaitu 210 mobil dan area parkir servis. Sementara area parkir basement terdiri dari area parkir penggelola, dan area parkir pengguna. Adapun perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 6.17. Kebutuhan Area Halaman Hotel dan Basement

Parkir halaman hotel

Ruang Kapasitas Luas Area parkir

pengguna

210 mobil 1.650 m2 Area parkir

servis

3 mobil 37,5 m2 Jumlah 1.687,5 m2 Flow 100% 1.687,5 m2 Total 3.375 m2 Parkir basement

Ruang Kapasitas Luas Area parkir

pengelola

40 mobil 60 motor

620 m2 210 mobil 1.650 m2 Motor 330 m2

(20)

commit to user

107 Area parkir

pengguna

1 bus 91 m2

Jumlah 2.691 m2 Flow 100% 2.691 m2 Total 5.382 m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

2) Kebutuhan Air

Pengguna kamar hotel

 Jumlah pengguna: -Standard room 90 kamar x 2 orang=180 orang -Superior room 50 kamar x 2 orang = 100 orang -Deluxe room 12 kamar x 3 orang = 39 orang -Suite room 8 kamar x 4 orang= 32 orang

= 180+100+39+32 = 351 Orang

 Kebutuhan air : 90 liter/orang x 351 orang = 31.590 liter

 Volume yang dikeluarkan perhari: 14 jam efektif(Asumsi) x 600 liter/jam

= 8.400 liter

 Volume tanki untuk kebutuhan sehari-hari: 31.590-8.400 =23.190 liter Pengguna Hotel

 Jumlah pengguna: - Pengelola 100 orang

-Pengguna Fasilitas hotel 400 orang

=100 +400 = 500 orang asumsi yang menggunakan 50% pengguna yaitu 250 orang

 Kabutuhan air: 45 liter /orang x 250 orang= 11.250 liter

 Volume yang dikeluarkan perhari: 8 jam efektif(Asumsi) x 600 liter/jam

=4.800 liter

 Volume tanki yang dibutuhkan: 11.250 liter - 4.800 liter = 6.450 liter

Pemadam kebakaran

Volume tanki yang dibutuhkan: 50% dari volume pengguna kamar hotel dan hotel

=50% x (23.190+6.450)= 14.820 liter Kebutuhan ruang

Tanki luas 10 m2 untuk menampung 20.000 liter

(21)

commit to user

108 Total air yang di tampung = Vol. pengguna kamar hotel +Vol. pengguna hotel

= 23.190+6.450+14.820= 44.460 liter

Tangki bawah yang diperlukan = 44.460 liter : 20.000 liter (1 tangki) = 3 tangki

=3 x 10 m2 = 30m2

Tangki atas yang diperlukan : 2/3 tangki bawah x 3 tengki = 2 tengki atas

=2x 10 m2 = 30m2 Tabel 6.18. Besaran Ruang Kelompok Servis

Zona Keamanan

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber

R. Security 1 Unit 24 m2 24 m2 DM

R. CCTV 1 Unit 40 m2 40 m2 DM

Jumlah 64 m2 Flow 30 % 19,2 m2 Zona Parkir

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber

Parkir Halaman Hotel 3.375 m2 DJPD+DA

Parkir Basement 5.382 m2 DJPD+DA

Jumlah 8.757 m2 Zona Engineer

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber Sistem Hotel

R. Operator 1 Unit 40 m2 40 m2 DM

Sistem jaringan listrik

R. listrik 1 Unit 20 m2 20 m2 SP

R. Genset 1 Unit 50 m2 50 m2 SP

Sistem air bersih

R. Pompa 1 Unit 30 m2 30 m2 SP

R. Ground tank 1 Unit 3 tank 10 m2/unit 30 m2 SP R. Roof tank 1 Unit 2 tank 10 m2/unit 20 m2 SP R. Boiler 1 Unit 1 tank 30 m2/unit 30 m2 SP R. Pengolahan

air hujan

1 Unit 30 m2 30 m2 SP

Sistem air kotor

R. IPAL 1 Unit 100 m2/unit 100 m2 SP

Sistem instalasi AC

R. AHU 3 Unit 4 AHU 30 m2 360 m2 SP

R. Cooling Water

1 Unit 2 Cooling Water

20 m2 40 m2 SP

(22)

commit to user

109

R. Chiller 1 Unit 40 m2/unit 40 m2 SP

Core Core

(lift penumpang, lift barang, tangga darurat, shaft air &fire hydrant, r,panel listrik & telepon, Shaft sampah, janitor)

10 lantai 200

m²/lantai (asumsi dengan perhitungan core)

2.000 m2 SP

Sistem pengolahan sampah Tempat

sampah sementara

1 Unit 50 m2 50 m2 SP

Jumlah 2.840 m2 Flow 30% 852 m2 Zona Loading Barang

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber Area loading

barang

1 Unit 2 mobil truck

42.5 m2/mobil truk

85 m2 DA

Gudang penyimpanan

1 Unit 50 m2 50 m2 SP

Jumlah 135 m2 Flow 30% 40,5 m2 Zona Housekeeper

Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas Sumber R. Janitor 12 Unit - 4 Orang

-Peralatan

-1,5 m2/orang - Peralatan 4 m2

120 m2 DA dan DM

R. Laundy 1 Unit 0.63 x

jumlah kamar

96,9 m2 HR

Pantry 1 Unit 40 orang 60 m2 60 m2 DM

R. Absen

& Loker karyawan

1 Unit -50 Orang -10 Loker

-1.5 m2/orang -1.5/loker

90 m2 DA dan DM

Jumlah 366,39 m2 Flow30% 109,917 m2

Total 13.184,007m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

(23)

commit to user

110 e. Total besaran ruang

Tabel 6.19. Total Besaran Ruang Botanical Hotel

Kelompok Ruang Total

Kelompok utama hotel 11.300,389 m2 Kelompok educational tour & event 2.662,768m2

Kelompok pengelola 697,45 m2

Kelompok servis 13.184, 007m2

Grand total 27.844,614m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

f. Besaran ruang lantai dasar

Tabel 6.20. Besaran Ruang Lantai Dasar

Kelompok Ruang Total

Zona penerimaan 1.268,526 m2

Restaurant 537,6 m2

Playground 390 m2

Kelompok educational tour dan event 2.662,768m2 Kelompok servis

-Zona keamanan -Parkir halaman hotel -R. Operator

-R.Listrik -R. Genset -R.IPAL -R. AHU -R. Chiller -Core

-Tempat sampah sementara -Zona loading barang

-Zona housekeeper(3 janitor)

4.834,007m2

Jumlah 9.582,901 m2 Flow 15% 1.437,435 m2 Grand total 11.090,3362 m2 Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

KDB yang berlaku pada loksi kecamatan Boyolali untuk bangunan hotel memliki KDB sebesar 60%. Sehingga tapak yang diperlukan sebesar:

Minimal luas tapak=Besaran ruang lantai dasar (60%) + 40% besaran KDH

=11.090,3362 m2 +4.408,13448m2

= 15.498,4707 m2 minimal luas tapak yang diperlukan

(24)

commit to user

111 B. Analisis Tapak

1. Pemilihan tapak Tujuan

Pemilihan ini bertujuan untuk mendapatkan tapak yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh objek rancang baangun Botanical Hotel.

Dasar pertimbangan dalam pemilihan tapak hotel ini yakni:

-Tapak terletak pada wilayah yang sesuai dengan fungsinya yaitu untuk hotel atau perdagangan dan jasa.

-Tapak memiliki luas yang sesuai yang dibutuhkan oleh objek rancang bangun yang sesuai dengan peraturan daerah setempat.

-Memiliki akses jalan yang mudah dicapai.

-Tapak memiliki sarana, prasarana, dan fasilitas umum yang mendukung.

-Memiliki view yang menarik.

-Memiliki aspek keterlihatan (visibility).

-Tapak memiliki potensi yang dapat mengutungkan objek rancang bangun.

Analisis

Gambar 6.8 Analisis Tapak Sumber. Googlemaps, 2019

Tapak yang terletak pada Jl. Pemuda, Gudang, Siswodipuran, Kec. Boyolali, Kab.

Boyolali merupakan tapak yang direncanakan pemerintah. Peruntukan wilayah pada tapak ini sesuai dengan RTRW pemerintah yang dapat difungsikan sebagai perdagangan dan jasa. Tapak ini memiliki luas area 19.731 m2 yang memenuhi standar minimal luas yang dibutuhkan, sehingga tapak ini tepat untuk digunakan sebagai Botanical Hotel yang direncanakan.

Pada tapak ini didukung oleh aksesibilitas jalan yang memadai, yakni terletak di jalan kolektor yang akan terhubung ke jalan tol dengan lebar lajur 10 meter. Walaupun terletak di jalan kolektor, kondisi tapak ini masih tidak terlalu bising sehingga dapat

(25)

commit to user

112 memberi kenyaman bagi pengguna untuk beristirahat di hotel. Kemudian view yang ada di tapak ini sangat menarik seperti view pepohonan yang rindang, sungai, dan pemandangan gunung Merapi-Merbabu yang sangat menyegarkan pandangan.

Kondisi tapak yang sedikit berkontur membuat tapak ini dapat memberikan suasana pegunungan di tengah kota Boyolali.

Kondisi tapak yang berada diantara banyak pepohonan dan tanah yang berkontur, tapak ini memiliki fasilitas umum sarana dan prasarana yang sangat memadai. Dengan begitu tapak ini sangat mendukung untuk dilakukannya perluasan tapak dimasa yang akan datang karena dikedua sisi dari tapak ini masih berupa lahan kosong. Namun pada saat ini tapak masih terdapat kekurangan yakni tingkat visibilitas yang rendah karena masih sedikitnya pengguna jalan yang melewati jalan ini dan hanya terdapat satu akses masuk dari jalan Pemuda. Walaupun begitu tapak ini tetap dirasa ideal bagi Botanical Hotel yang direncanakan dengan melihat berbagai kelebihan yang ada dan mendukung.

2. Data eksisiting a. Tapak

Gambar 6.9. Tapak yang Terpilih Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Tapak ini terletak di Jl. Pemuda 5-9,Gudang, Siswodipuran, Kec. Boyolali, Kab.

Boyolali. Serta memiliki luas tapak 19.731 m2 yang mana sisi utara memiliki panjang 116,10m, sisi timur 173,51m, sisi selatan88,85m & 14m, dan sisi barat 111,17m.

(26)

commit to user

113 b. Kondisi eksisting

1) Jaringan jalan: Pada tapak ini terdapat jalan dua jalur dengan masing-masing jalur terdapat satu lajur dengan lebar 10 meter.

2) Jaringan drainase: Drainase pada daerah ini menggunakan sistem riol kota yang terhubung langsung dengan sungai yang berada didekatnya.

3) Jaringan Air bersih: Sistem jaringan air bersih yang ada pada daerah ini dapat bersumber dari air sumur dan sungai.

4) Jaringan listrik: Aliran listrik pada daerah ini berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

c. Peraturan bangunan

1) Pada tapak yang terpilih diperuntukan sebagai wilayah perdagangan dan jasa.

2) GSB jalan pada daerah ini merupakan setengah lebar jalan yang dihitung dari tepi jalan. Adapun jalan pada daerah ini 10 meter, sehingga GSB jalan pada tapak ini 5 meter dan GSB sungai 8 meter.

3) KDB daerah ini 60% sehingga KDB pada tapak 11.090,3362 m2 4) KLB pada daerah ini dibatasi 10 lantai.

5) KDH daerah ini 40% sehingga KDH pada tapak 4.408,13448m2 d. Potensi tapak

1) Dekat dengan pusat kota.

2) Memiliki kedekatan dengan beberapa objek wisata.

3) Memiliki view alam yang menarik di daerah perkotaan Kab. Boyolali.

e. Kendala tapak

1) Pada tapak hanya terdapat 1 akes jalan sehingga perlu penanganan yang baik agar tidak terjadi kemacetan.

(27)

commit to user

114 f. Batas-batas tapak

Gambar 6.10. Batas Tapak Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

1) Sisi Utara: Pohon dan semak belukar 2) Sisi Timur: Pohon dan semak belukar 3) Sisi Selatan: Jalan utama

4) Sisi Barat : Semak belukar dan sungai 3. Analisa topografi

Tujuan

Analisis ini memiliki tujan untuk mengetahui tingkat ketinggian tanah atau kontur pada tapak, sehingga dapat menentukan penyelesaiannya.

Dasar pertimbangan:

-Massa bangunan

-Peruntukan tapak yang berkaitan dnegan pengguna -Penerapan prisip arsitektur hijau berupa respect for site Analisis

Gambar 6.11. Analisis Topografi Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

(28)

commit to user

115 Tapak ini berada pada daerah yang masih banyak pepohonan dan berbatasan dengan sungai. Kontur tapak ini setelah dilihat tidak terlalu curam yang berada pada interval ketinggian yaitu 0.00 meter sampai 4.00 meter. Sehingga pada tapak ini guna membuat kenyaman pada pengguna terutaman dalam beraktifitas outdoor maka dilakukan cut and fill. Perlakuan cut and fill pada tapak ini tetap memperhatikan tapak yang berkontur karena memiliki daya tarik bagi pengguna.

4. Analisis pencapaian Tujuan

Analisis ini bertujuan untuk mentukan akses masuk dan keluar bagi pengguna Botanical Hotel yang aman dan strategis agar tidak terjadi sirkulasi silang.

Dasar pertimbangan:

-Entrance pada hotel ini memiliki kemudahan akses bagi pengguna -Mudah dikenali

-Tidak membuat macet area sekitar tapak Analisis

Gambar 6.12. Analisis Pencapaian dan Zonasi Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Tapak ini terletak di jalan Pemuda yang memiliki lebar jalan 10 meter pada satu jalur.

Jalan ini merupakan jalan kolektor yang akan terhubung langsung ke jalan tol yang ada di Boyolali. Kendaraan yang lewat pada jalan ini yaitu sepeda, motor, dan mobil dengan intesnitas kecepatan sedang. Berdasarkan data tersebut pada tapak hanya terdapat satu jalan maka akses masuk atau entrance pada tapak ini hanya terdapat satu.

Entrance tersebut digunakan untuk tamu hotel, pengelola, dan servis serta dilengkapi

(29)

commit to user

116 dengan jalur lambat untuk mengatisipasi teradinya macet. Adapun peletakan untuk entrance terletak di sebelah barat agar memudahkan untuk dikenali penggunjung.

Kemudian pintu keluar di letakan di sebelah timur agar tidak terjadi sirkulasi silang kendaraan.

5. Analisis Sirkulasi Tujuan

Analisis ini memiliki tujuan untuk menentukan sirkulasi eksternal dan internal yang tepat untuk mengatur pergerakan pengguna Botanical Hotel ini.

a. Sirkulasi eksternal

 Dasar pertimbangan:

-Kendaraan pengguna bangunan (tamu hotel, penglola, servis) -Jalur terlihat jelas dan mudah dipahami

-Kegiatan pengguna -Posisi entrance dan exit

 Analisis

Gambar 6.13. Analisis Sirkulasi Eksternal Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019

Pada sirkulasi eksternal ini merupakan sirkulasi yang ditujukan untuk kendaraan bagi pengguna hotel. Berdasarkan tamu hotel yakni tamu untuk menginap dan tamu yang akan datang ke faslitas penunjang outdoor maka memiliki perbedaan sirkulasi kendaraan yang dapat memudahkan serta dapat terlihat jelas. Pada tamu hotel untuk menginap sirkulasi yang tepat yakni secara linear yang yang ditujukan langsung ke lobby utama lalu ke area parkir.

Sedangkan pada tamu yang akan datang ke fasilitas penuunjag oudoor memiliki

(30)

commit to user

117 sirkulasi kendaraan yang linear melingkar karena harus mengelilingi setengah kawasan dulu untuk mencapai lobby sekunder. Selanjutnya untuk pengguna hotel yang lain (pengelola, servis) memiliki sirkulasi linear yang langsung ditujukan pada area parkir yang telah disediakan.

b. Sirkulasi internal

 Dasar pertimbangan:

-Dapat diakses oleh seluruh pengguna hotel (manusia) -Jalur yang ada jelas dan mudah dipahami

-Jalur mengikuti ruang-ruang yang ada

 Analisis

Sirkulasi internal merupakan sirkulasi yang ditujukan untuk pengguna atau manusia. Pola sirkulasi yang tepat dapat berupa linear melingkar. Hal tersebut berdasarkan pada aktifitas pennggunnya. Pola sirkulasi linear melingkar pula dapat mengelilingi bentuk massa sehingga dapat menjangkau ruang-ruang yang ada yang boleh diakses.

6. Analisis orientasi bangunan Tujuan

Analisis Orientasi bangunan ini memiliki tujuan untuk mentukan orientasi bangunan yang tepat pada Botanical Hotel. Dengan begitu, kegiatan yang berlangsung di dalam tapak dapat digunakan dengan nyaman dan memiliki view yang menarik dari dalam maupun luar tapak.

Dasar pertimbangan:

-Menerapkan prinsip arsitektur hijau berupa working with climate dan respect for user.

-Orientasi bangunan dapat merespon terhadap penyinaran matahari, gerak angin, dan view pada tapak.

(31)

commit to user

118 Analisis

a. Analisis matahari

Analisis ini digunakan untuk mengetahui penyinaran yang terdapat pada tapak guna mentukan orintasi bangunan, penentuan peletakan ruang, penentuan letak unsur botanical dan peletakan panel surya.

Pada keempat sisi tapak tidak terdapat bangunan yang menghalangi penyinaran matahari akibat pembayangan terhadap tapak. Dengan adanya hal tersebut menjadi hal positif bagi tapak untuk memaksimalkan penggunaan sinar matahari untuk menentukan arah orientasi bangunan agar penerangan ruang dan penerangan tumbuhan dalam ruang dapat maksimal. Sehingga peletakan orientasi bangunan terpanjang sedapat mungkin diletakan pada sisi utara-selatan. Adapun bagi massa atau orientasi bangunan yang menghadap pada sisi barat dan timur dapat menggunakan sunshading guna menghalau penyinaran matahari yang berlebihan dan mebuat silau.

Penyinaran matahari maksimal terjadi pada pukul 10.00 pagi hingga 14.00 siang.

Dengan waktu penyinaran matahari yang maksimal selama 4 jam tersebut dapat menjadikan sumber matahari sebagai energi listrik melalui panel surya. Sehingga peletakan panel surya dapat diarahkan pada datangnya sinar matahari maksimal.

Gambar 6.14. Analisis Matahari dan Zonasi Sumber. Analisis Isfan Fajar, 2019

(32)

commit to user

119 b. Analisis angin

Analisis ini digunakan untuk mentukan peletakan bukaan yang tepat pada bangunan agar ruangan mendapatkan penghawaan dari alam. Selain itu pula untuk mengetahui angin yang membawa polusi sehinggga dapat ditentukan solusinya.

Pada tapak ini terdapat dua sumber angin yaitu angin lembah dan angin jalan.

Sumber angin lembah tersebut berdasarkan kedekatan tapak dengan gunung Merapi-Merbabu, sehingga angin lembah dan angin gunung sanagat berpengaruh pada tapak. Angin lembah ini angin yang membawa kesejukan yang bergerak dari tenggara menuju ke barat laut pada pagi hingga sore hari, sedangkan pada malam hari angin sejuk berusmber dari angin gunung yang memliki arah angin yang berkebalikan dengan angin lembah. Kemudian angin jalan merupakan angin yang membawa polusi yang terletak pada sisi selatan tapak yang bersumber dari jalan Pemuda. Guna memaksimalkan masuknya angin ke dalam bangunan maka bukaan berupa jendela dapat di tempatkan pada arah datangnya angin sejuk. Untuk menanggani angin jalan yang membawa polusi dapat diatasi dengan menggunakan barrier pohon sebagai penyaring polusi udara.

c. Analisis view ke luar tapak

Gambar 6.16. Analisis View ke Luar Tapak dan Zonasi Sumber. Analisis Isfan Fajar, 2019

Gambar 6.15. Analisis Angin dan Zonasi Sumber. Analisis Isfan Fajar, 2019

Gambar

Gambar 6.1. Pola Hubungan Ruang Makro Botanical Hotel  Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019
Gambar 6.2. Analisis Pola Hub. Ruang Lt. 1  Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019
Gambar 6.5. Sketsa Denah Deluxe Room  Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019
Gambar 6.6. Sketsa Denah Suite Room  Sumber: Analisis Isfan Fajar, 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem penghawaan buatan menggunakan AC pada bangunan apartment dapat diterapkan di semua ruang yang ada, namun sebagai penunjang konsep filosofi simbiosis, penggunaan AC

rayban Malam hari : Pencahayaan merata dengan lampu LT Perlu Penghawaan alami dengan bukaan pada jendela dan sirkulasi udara pada ruang P erlu tidak perlu Pengelola

Penghawaan buatan pada perancangan ini hanya akan diterapkan pada ruang-ruang yang memerlukan penghawaan buatan untuk meminimalisir penggunaan energy.. -

Alami adalah penghawaan yang didapatkan dari alam yakni dengan menggunakan cross ventilation utnuk memaksimalkan ruang yang membutuhkan sirkulasi dan udara bebas, sedangkan

Pada area kompetisi dan latihan menggunakan penghawaan buatan (AC), pada ruangan tertentu yang memungkinkan menggunakan penghawaan

Terdapat 2 sistem penghawaan buatan yang akan digunakan dalam perencanaan bangunan ini, yaitu sistem AC untuk melayani fasilitas hunian apartemen dan fasilitas komersial hotel.

Sistem penghawaan alami dengan memberikan bukaan pada dinding bangunan yang berlawanan atau berhadapan untuk sirkulasi udara bersih dan kotor, digunakan pada ruang-ruang selain

Pendekatan Aspek Kinerja Utilitas Aspek Kinerja Keterangan Sistem Penerangan - Pencahayaan alami skylight, side light - Pencahayaan buatan general lighting Sistem Penghawaan -