• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM INTERNSHIP DDB TELKOM DALAM MINAT MAHASISWA BERGABUNG KE PT TELKOM INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM INTERNSHIP DDB TELKOM DALAM MINAT MAHASISWA BERGABUNG KE PT TELKOM INDONESIA"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM INTERNSHIP DDB TELKOM DALAM MINAT MAHASISWA BERGABUNG KE

PT TELKOM INDONESIA

Proposal Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(2)

i DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 6

1.3 Perumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.5.1 Aspek Teoritis ... 8

1.5.2 Aspek Praktis ... 8

1.6 Waktu dan Periode Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kajian Teori ... 10

2.1.1 Komunikasi ... 10

2.1.2 Strategi Komunikasi ... 10

2.1.3 Indikator Strategi Komunikasi ... 14

2.1.4 Model Perencanaan Komunikasi Philip Lesly ... 15

2.1.5 Pengertian Minat... 17

2.1.5 Faktor Timbulnya Minat ... 18

2.1.6 Mahasiswa ... 19

2.2 Penelitian Terdahulu ... 20

2.3 Kerangka Pemikiran... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Metode Penelitian ... 35

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.2.1 Subjek Penelitian... 37

3.2.2 Objek Penelitian ... 37

3.3 Lokasi Penelitian ... 38

3.4 Unit Analisis Penelitian ... 38

3.5 Informan Penelitian ... 39

3.6 Pengumpulan Data ... 50

3.6.1 Data Primer ... 50

3.6.2 Data Sekunder ... 51

3.7 Teknik Analisis Data ... 51

3.8 Teknik Keabsahan Data ... 53

(3)

ii DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN PERTANYAAN ... 57

(4)

iii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Menkominfo Terkait Kebutuhan Digital Talent Indonesia... 1

Gambar 1.2 Website dan Instagram Program Internship DDB Telkom Sumber : internship.ddbtelkom.id & instagram.com/internship_ddbtelkom ... 4

Gambar 2.1 Model Perencanaan Strategi Komunikasi Philip Lesly ... 15

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Olahan Peneliti, 2022 ... 34

Gambar 3.3 Teknik Triangulasi Sumber ... 54

(5)

iv DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Waktu dan Periode Penelitian ... 9

Tabel 2.1 Skripsi ... 20

Tabel 2.2 Jurnal Nasional ... 24

Tabel 2.3 Jurnal Internasional... 29

Tabel 3.1 Unit Analisis Data ... 38

Tabel 3.2 Kriteria Informan Penelitian ... 40

Tabel 3.3 Daftar Informan Penelitian ... 42

(6)

v DAFTAR LAMPIRAN

Draft Pertanyaan Informan Kunci ... 57

Draft Pertanyaan Informan Pendukung ... 57

Draft Pertanyaan Informan Utama ... 58

Draft Pertanyaan Informan Ahli ... 59

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri digital di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir ini. Adopsi teknologi yang tinggi dari masyarakat khususnya pada masa pandemi seperti sekarang ini menjadi salah satu faktor pesatnya perkembangan pada industri digital di Indonesia. Sebagai perusahaan yang telah bertransformasi menjadi digital telco company, salah satu hal yang menjadi misi Telkom Indonesia Tbk adalah mengembangkan talenta digital unggulan yang dapat mempengaruhi kemampuan digital dan juga tingkat pada adopsi digital bangsa (Telkom, 2020). Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate menyebutkan bahwa Indonesia kini tengah dihadapkan pada kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kebutuhan talenta digital ini diperkirakan akan bertumbuh mencapai lebih dari sembilan juta dalam lima belas tahun ke depan atau sekitar 600.000 talenta digital setiap tahunnya (Kompas.com, 2021)

Gambar 1.1 Data Menkominfo Terkait Kebutuhan Digital Talent Indonesia

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2021/04/17/18510001/menkominfo-- indonesia-butuh-600.000-talenta-digital-untuk-atasi-digital?page=all (Diakses

pada 6 Juni 15.00)

(8)

2 Pesatnya perkembangan industri serta kebutuhan daripada sumber daya manusia (SDM) di bidang digital membuat lapangan kerja, pelatihan bersertifikat, hingga program magang yang relevan dengan kebutuhan industri kini kian marak muncul di tengah masyarakat guna mencukupi kebutuhan digital talent yang siap terap kerja. Salah satu kegiatan yang paling banyak diminati mahasiswa saat ini untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja adalah program magang industri. Program-program magang industri seperti Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kemendikbudristek dan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN tiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah pendaftar mahasiswa yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa program magang industri merupakan pilihan utama bagi mahasiswa sebagai early career path sebelum menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

Telkom Indonesia melalui Direktorat Digital Business memiliki suatu program magang industri yakni Program Internship DDB Telkom yang telah berdiri sejak tahun 2016 dan turut mengalami kenaikan jumlah pendaftar pada setiap jalur rekrutmennya (PMMB FHCI & MSIB-Kampus Merdeka). Berikut data pendaftar Program Internship DDB Telkom selama empat tahun terakhir.

Tabel 1.1 Daftar Pendaftar Magang di Program Internship DDB Telkom Jalur PMMB FHCI BUMN dan MSIB Kampus Merdeka

(Sumber: Data Internal Program Internship DDB Telkom, 2022)

No. Tahun Batch PMMB FHCI

Batch MSIB Kampus Merdeka

Jumlah Pendaftar

Jumlah Internship Participant On

Job

1 2020 Januari –

Desember

Belum Dibuka

2.181 410

2 2021 Januari -

Desember

Cycle 1 7.136 688

(9)

3 3 2022 Januari – Juli* Cycle 2* 6.707 518

*catatan : data on going per Juni 2022

Agar dapat meraih karir yang diimpikan, mahasiswa kini dituntut untuk mampu mengembangkan kualitas kinerja dan juga tanggung jawab yang dimiliki sebagai bekal untuk menghadapi tantangan pada dunia kerja yang kian ketat dan penuh dengan persaingan. Program Internship DDB Telkom hadir sebagai program magang yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i di Indonesia untuk melakukan eksplorasi dan mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh selama berada di masa perkuliahan pada berbagai real project challenge yang ada di lingkungan bisnis Direktorat Digital Business Telkom Indonesia (Program Internship DDB Telkom, 2022). Dalam pelaksanaannya, Program Internship DDB Telkom telah menjadi program magang yang disahkan oleh PMMB FHCI serta menjadi mitra perusahaan untuk program MBKM Kemedikbudristek. Salah satu tujuan dari program magang yang diselenggarakan selama enam bulan sampai dengan satu tahun ini adalah untuk menjadi platform talent incubation bagi mahasiswa/I Indonesia dengan harapan agar mereka dapat menjadi Future Digital Talent yang kompeten dan dapat menjadi bagian dari industri digital dengan bergabung ke Telkom Indonesia (Program Internship DDB Telkom, 2021).

(10)

4 Gambar 1.2 Website dan Instagram Program Internship DDB Telkom Sumber : internship.ddbtelkom.id & instagram.com/internship_ddbtelkom

Adapun total Internship Participant yang bergabung di Program Internship DDB Telkom sejak tahun 2016 hingga April 2022 telah mencapai sebanyak 1000+

participants dan berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia (Data Internal Program Internship DDB Telkom, 2022). Meski sebagian besar perusahaan digital saat ini didominasi oleh posisi technical, Program Internship DDB Telkom tidak membatasi mahasiswa yang berasal dari jurusan non- technical untuk mengikuti kegiatan ini (Program Internship DDB Telkom, 2021).

Pelaksanaan kegiatan dan keterlibatan Internship Participant di dalam berbagai real project challenges yang ada ditujukan agar seluruh Internship Participant yang berasal dari berbagai macam latar belakang daerah, asal perguruan tinggi, jurusan maupun angkatan yang berbeda dapat bersinergi menjalankan peran yang telah diberikan selama masa On Job berlangsung. Dengan keterlibatan secara langsung, Internship Participant diberikan kesempatan untuk dapat merasakan pengalaman sebagai future digital talent yang mampu mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan budaya kerja, skema kerja, serta value yang diterapkan dalam mencapai tujuan utama perusahaan.

(11)

5 Pada hasil pra penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, data yang didapat menunjukkan bahwa delapan dari sepuluh orang Internship Participant menyatakan bahwa, mereka memiliki pandangan yang lebih jelas terhadap karir ke depan setelah menjalankan On Job di Program Internship DDB Telkom. Hal ini didukung pula dengan testimoni dari Internship Participant yang telah menjalankan fase On Job selama enam bulan hingga satu tahun pada akun media sosial Instagram dan Youtube Program Internship DDB Telkom. Pada berbagai video testimoni yang diunggah, disebutkan bahwa Program Internship DDB Telkom berhasil memberikan dampak dan pengaruh yang besar terhadap penentuan career path Internship Participant dalam bersaing serta meningkatkan kemampuan technical dan non-technical skills yang dibutuhkan dalam mengerjakan berbagai use case yang ada di industri.

Gambar 1.3 Testimoni Internship Participant Program InternshipDDB Telkom

Sumber : https://www.instagram.com/internship_ddbtelkom

(12)

6 Gambar 1.4 Testimoni Internship Participant di Kanal Youtube Internship

DDB Telkom

(Sumber : https://www.youtube.com/c/InternshipDDBTelkom/videos ) Untuk dapat mencapai tujuan sebagai Home For Future Digital Talent, Program Internship DDB Telkom menerapkan suatu strategi komunikasi yang disesuaikan dengan target audience-nya yakni mahasiswa/i semester enam (S1) dan semester 4 (D3). Peneliti tertarik untuk mengetahui strategi komunikasi yang diimplementasikan Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa (dalam hal ini Internship Participant) untuk melanjutkan karir mereka dengan bergabung di Telkom Indonesia secara mendalam. Suatu strategi merupakan keseluruhan keputusan atas pekerjaan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Agar dapat membuat sebuah strategi komunikasi, dibutuhkan kemampuan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Cangara, 2013). Menurut John Midleton (Cangara 2013:45), strategi komunikasi merupakan sebuah proses pendistribusian sumber daya komunikasi yang dilakukan untuk dapat mencapai

(13)

7 tujuan dalam organisasi. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan deep interview pada pihak manajemen Program Internship DDB Telkom serta Internship Participant untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan perusahaan dapat meningkatkan minat Internship Participant untuk bergabung ke Telkom Indonesia setelah masa On Job berakhir.

Melalui penelitian ini, diharapkan perencanaan, implementasi, dan evaluasi dari strategi komunikasi yang dijalankan Program Internship DDB Telkom dapat diketahui sehinga kedepannya perusahaan bisa mendapatkan gambaran untuk pengembangan program sehingga minat mahasiswa bergabung ke PT Telkom Indonesia sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hasil penelitian ini, diharapkan mampu menjadi acuan bagi pihak industri (perusahaan) lain yang baru akan mengembangkan program magang yang melibatkan mahasiswa di dalam pelaksanaannya. Berdasarkan ketertarikan dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti akan melakukan suatu penelitian dengan judul “STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM INTERNSHIP DDB TELKOM DALAM MINAT MAHASISWA BERGABUNG KE PT TELKOM INDONESIA”.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini akan berfokus pada strategi komunikasi meliputi kemampuan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa untuk bergabung ke Telkom Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Bagaimana perencanaan strategi komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa bergabung ke Telkom Indonesia?

1.3.2 Bagaimana implementasi strategi komunikasi yang diimplementasikan oleh Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa bergabung ke Telkom Indonesia?

(14)

8 1.3.3 Bagaimana evaluasi strategi komunikasi yang diimplementasikan oleh Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa bergabung ke Telkom Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Mengetahui bagaimana perencanaan strategi komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa bergabung ke Telkom Indonesia.

1.4.2 Mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang diimplementasikan oleh Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa bergabung ke Telkom Indonesia.

1.4.3 Mengetahui bagaimana evaluasi strategi komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa bergabung ke Telkom Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai kajian pada bidang Ilmu Komunikasi khususnya Strategi Komunikasi yang diterapkan perusahaan dalam meningkatkan minat individu untuk mendaftarkan diri sebagai digital talent di kemudian hari.

1.5.2 Aspek Praktis 1.5.2.1 Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa tentang upaya perusahaan dalam meningkatkan minat mahasiswa untuk bergabung menjadi digital talent di kemudian hari melalui strategi komunikasi yang diimplementasikan dalam program magang perusahaan 1.5.2.2 Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta evaluasi pelaksanaan program magang yang dibuat oleh perusahaan dalam mencapai

(15)

9 tujuan yakni menjadi wadah talent incubation serta early career path platform bagi mahasiswa sebagai future digital talent perusahaan.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Dalam penelitian ini, dibutuhkan waktu untuk menyusun dan menyelesaikannya. Waktu yang dibutuhkan oleh peneliti dipaparkan dalam tabel periode sebagai berikut.

Tabel 1.2 Waktu dan Periode Penelitian

No Keterangan Bulan

Maret 2022

April 2022

Mei 2022

Juni 2022

Juli 2022

Agustus 2022 1. Menentukan topik

penelitian

2. Pra-penelitian dan observasi

3. Penyusunan proposal 4. Pengajuan DE 5. Pengumpulan Data 6. Penelitian

(wawancara) 7. Pengolahan hasil

penelitian 8. Sidang Akhir

Sumber : Olahan Peneliti, 2022

(16)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Teori yang digunakan sebagai pedoman penelitian ini berasal dari jurnal dan skripsi terdahulu untuk mendukung dalam mengaitkan teori-teori yang akan dipakai pada judul. Dalam penelitian ini juga menggunakan teori utama yaitu strategi komunikasi model Philip Lesly yang bertujuan untuk menetapkan tahap Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi dalam aktivitas Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa untuk bergabung menjadi digital talent di PT.

Telkom Indonesia.

2.1.1 Komunikasi

Komunikasi ialah kegiatan atau aktivitas bertukar pesan dan juga pemikiran yang dilakukan oleh manusia di kehidupan kesehariannya. Menurut Rogers (dalam Cangara, 2017:35) komunikasi merupakan sebuah rangkaian proses yang dilakukan yang bertujuan untuk menjabarkan gagasan oleh sumber kepada seseorang sebagai penerima infomasi. Hal ini bertujuan untuk mengubah tingkah laku penerima informasi tersebut. Harold D. Lasswell menyatakan bahwasanya komunikasi secara umum merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian pesan yang di dalamnya menjelaskan apa, mengatakan apa, menggunakan saluran apa, kepada siapa, dan apa efek yang ditimbulkan (Mulyana, 2014:69). Sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan kegiatan bertukar pesan yang dilakukan untuk menjabarkan gagasan dengan memperhatikan siapa yang mengirim pesan, apa pesan yang disampaikan, menggunakan saluran apa, kepada siapa informasi diberikan serta apa efek yang ditimbulkan.

2.1.2 Strategi Komunikasi

Menurut pemahaman Middleton (dalam Wijaya, 2015) strategi komunikasi merupakan sebuah kombinasi yang terbaik daripada komponen komunikasi dimulai dari komunikator, pesan, saluran penerima hingga pada pengaruh (efek) yang

(17)

11 disusun untuk dapat memperoleh sebuah maksud dan tujuan komunikasi yang sangat optimal. Sedangkan menurut Rogers (dalam Wijaya, 2015), strategi komunikasi adalah sebuah perancangan yang disusun dengan maksud untuk dapat mengubah perilaku seseorang dalam skala yang besar melalui pemberian ide-ide dan penemuan yang baru. Onong Uchjana (2009:32) mengungkapkan bahwa strategi pada dasarnya merupakan sebuah perencanaan dan manajemen guna mencapai sebuah tujuan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi tidak dapat terlepas dari aspek perencanaan komunikasi. Sebuah perencanaan komunikasi dapat membantu sebuah organisasi atau lembaga dalam menguraikan bagaimana menyampaikan pesan yang benar, dari komunikator yang tepat, kepada audience yang tepat, dan bagaimana sebuah pesan yang dibawakan dapat konsisten dengan target sasaran yang telah dirancang (Cangara, 2013:47).

Pada dasarnya untuk mencapai tujuan, strategi tidak bergungsi sebagai key solution, tetapi harus memiliki taktik operasional agar berhasil dalam penerapannya. Pemilihan strategi adalah merupakan langkah yang krusial karena membutuhkan perhatian dan penanganan secara tepat sebab jikalau pemilihan strategi yang digunakan salah maka berakibat hasil yang sudah diraih tidak akan sesuai dengan tujuan awal, visi, misi, hingga dapat terjadi kerugian, baik itu dari segi waktu, materi, dan tenaga.

Pelaksanaan pada strategi komunikasi tentunya memiliki beberapa fungsi.

Effendy (dalam Tatang, 2016) menyebutkan strategi pada komunikasi yang dilakukan secara makro dan juga mikro memiliki dua fungsi, yaitu:

1. Menyebarkan pesan pada aktivitas komunikasi yang memiliki sifat persuasif, informatif, dan juga instruktif dengan secara sistematis kepada sasaran komunikan yang ingin dituju.

2. Menjadi perantara pada cultural gap yang diakibatkan oleh mudahnya memperoleh dan mengoperasikan media massa yang jika tidak ditangani akan menghancurkan tatanan nilai kebudayaan. Strategi komunikasi

(18)

12 merupakan sebuah taktik pesan yang digunakan untuk menyelesaikan maasalah sesuai dengan tujuan.

Berdasarkan pemahaman Effendy (dalam Tatang, 2016), strategi komunikasi adalah penentu keberhasilan pada aktivitas komunikasi yang efektif.

Strategi komunikasi merupakan tolak ukur yang digunakan untuk merencanakan komunikasi (communication planning) sekaligus melibatkan manajemen komunikasi (communication management) sehingga dapat menyesuaikan kepada situasi dan kondisi sebenarnya. Dalam proses perencanaan strategi komunikasi, terdapat juga tujuan sentral menurut pemahaman Peterson dan Burnett yakni To Secure Understanding, To Establish Acceptance, dan To Motive Action (Effendy, 2013).

1. To Secure Understanding, bertujuan untuk meyakinkan penerima pesan dapat memahami apa pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator

2. To Establish Acceptance, tujuan selanjutnya adalah untuk memberikan pemahaman kepada penerima pesan terhadap pesan atau informasi yang diberikan oleh komunikator

3. To Motivate Action, tujuan terakhir ialah untuk bisa memberikan motivasi kepada penerima pesan untuk melakukan suatu tindakan tertentu

Tujuan lainnya dalam pelaksanaan strategi komunikasi menurut Liliweri adalah announcing, motivating, educating, informing, dan supporting decision making (Liliweri, 2010).

1. Memberitahu (Announcing)

Tujuan pertama dari suatu strategi komunikasi adalah announcing, yaitu untuk pemberitahuan perihal kualitas informasi dan kepastian sehingga pesan yang diberikan dapat dipahami secara maksimal.

(19)

13

“One of the first goals of your communications strategy is to announce the availability of information on quality” (Liliweri, 2010)

Oleh sebab itu, pesan yang ingin disampaikan sebisa mungkin berhubungan pada informasi utama dari keseluruh pesan yang sedemikian penting. Jadi, strategi komunikasi memiliki tujuan agar dapat memberitahukan informasi atau pesan yang akan disampaikan agar dapat menarik minat atau perhatian sasaran.

2. Memotivasi (Motivating)

Individu melakukan kegiatan dimulai pada motivasi yang ia ciptakan.

Oleh karena itu, tujuan strategi komunikasi yang kedua adalah untuk memotivasi individu agar mengerjakan hal yang berhubungan dengan tujuan maupuun isi pada pesan yang akan segera disampaikan.

3. Mendidik (Educating)

Tujuan pada strategi komunikasi yang ketiga adalah educating, yaitu dimana setiap informasi atau pesan yang ditunjukkan pada penerima dapat memberikan informasi yang bersifat mendidik.

4. Memberikan Informasi (Informing)

Tujuan strategi komunikasi yang keempat adalah informasi yang diberikan aktual dan spesifik sesuai dengan penerima yang dituju dan menjadi sasaran target program. Informasi yang baik diharapkan tidak hanya dapat memberikan motivasi, tetapi juga harus mengandung nilai edukasi.

5. Mendukung Pengambilan Keputusan (Supporting Decision Making) Tujuan dari strategi komunikasi yang kelima adalah informasi yang telah dikategorisasi dan juga dianalisis dapat digunakan dalam aktivitas pengambilan keputusan pada rangkaian pemberian informasi

(20)

14 yang diperolehnya. Strategi komunikasi akan dinilai berhasil jika mampu berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang diperoleh oleh komunikator telah tercapai.

2.1.3 Indikator Strategi Komunikasi

Dalam penelitian ini, kegiatan komunikasi dari suatu program yang mempunyai tujuan untuk bisa mempengaruhi individu yang lain agar ia dapat mempunyai sikap dan perilaku yang sesuai dengan keinginan komunikator (Mana et al, 2014). Maka dari itu, berikut beberapa komponen maupun indikator dalam strategi komunikasi yang sangat menentukan keberhasilan dari sebuah strategi komunikasi (Suryadi, 2018:32)

1. Who (Siapa Komunikatornya)

Sebuah program yang dijalankan akan lebih efektif tersampaikan pada sasaran apabila komunikator yang dipilih merupakan orang yang memiliki kemampuan yang baik dalam mengkomunikasikan pesan.

Selain itu, beberapa komponen seperti kredibilitas, kepercayaan diri, dan keterbukaan juga sangat membantu dalam penyampaian pesan.

2. Says What (Pesan Apa Yang Dinyatakan)

Dalam strategi komunikasi, pesan yang baik memiliki beberapa indikator antara lain: benar, autentik, rasional, terukur, banyak, valid, reliable, cepat, jelas sumbernya, dan selalu jadi sumber pemerkaya pesan lainnya.

3. In Which Channel (Media Yang Digunakan)

Penyampaian pesan mengenai sebuah program haruslah menggunakan media yang cocok dengan target sasaran. Ada banyak media yang dapat dipilih oleh pemerintah dalam menyampaikan pesannya, seperti media elektronik, cetak, grafis gambar, info grafis, visual diam, visual gerak, audio, maupun audio visual.

(21)

15 4. To Whom (Siapa Komunikannya)

Sasaran dalam komunikasi juga harus diperhitungkan dengan baik, apakah sasarannya personal orang ke orang, kelompok terbatas, ataupun masyarakat luas.

5. With What Effect (Efek Apa Yang Diharapkan)

Beberapa efek yang diharapkan bisa seperti tingkat pemahaman pesan oleh komunikan, terjalinnya kerja sama dalam memahami pesan, terjalinnya pemahaman bersama, adanya perubahan persepsi, dan sebagainya.

2.1.4 Model Perencanaan Komunikasi Philip Lesly

Ada banyak model pada perencanaan strategi komunikasi yang akan digunakan dalam studi perencanaan komunikasi. Namun tidak ada model yang dapat dipergunakan dengan cara umum atau universal. Penggunaan model dalam perencanaan komunikasi harus sejalan dengan realita yang ada dan kondisi sesungguhnya. Perencanaan komunikasi yang baik mampu menentukan keberhasilan program yang baik dapat menentukan keberhasilan sebuah program yang akan dilaksanakan ke masyarakat (Cangara, 2013:67).

Pada model perencanaan komunikasi menurut Philip Lesly (Cangara 2013:7) terdapat dua komponen utama, yakni organisasi atau lembaga yang menggerakkan program atau kegiatan dan publik yang menjadi target sasaran program atau kegiatan.

Gambar 2.1 Model Perencanaan Strategi Komunikasi Philip Lesly (Sumber : Cangara, 2013)

(22)

16 Dapat dilihat bahwa komponen model perencanaan komunikasi Philip Lesly terdiri dari enam tahapan yang menggerakkan kegiatan komunikasi, dimana audience menjadi sasaran program tersebut. Enam tahapan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga elemen penting dari strategi komunikasi yaitu perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tiga konsep penting tersebut: dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Melalui perencanaan, suatu organisasi dapat memutuskan apa yang hendak dilakukannya pada unit organisasi. Strategi komunikasi adalah logika pemikiran yang akan digunakan pada setiap perusahaan dengan tujuan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan dan visi perusahaan. Disini peneliti menggunakan model perencanaan komunikasi Philip Lesly (Cangara 2013:71) yaitu melalui analisis riset dan perumusan kebijakan:

• Analisis & Riset

Dalam merencanakan suatu kegiatan komunikasi, analisis dan riset digunakan sebagai tahap paling awal untuk mengetahui penyebab serta permasalahan yang terjadi. Hal ini yang mendasari sebuah analisis perencanaan komunikasi agar urgensi analisis tersebut.

• Perumusan Kebijakan

Dalam perumusan kebijakan, suatu strategi dirancang dan direncanakan sedemikian rupa agar diterapkan pada pelaksanaannya. Rancangan strategi harus mencakup kegiatan komunikasi serta strategi yang akan dijalankan.

2. Implementasi

Setelah dilakukan analisis riset dan perumusan kebijakan, sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan perencanaan sesuai dengan perencaan dan strategi yang telah dirancang. Implementasi meliputi:

• Program Yang Dilaksanakan

Tahap ini merupakan pelaksanaan yang meliputi sumber daya antara lain tenaga, dana, serta fasilitas. Komponen ini harus digerakkan

(23)

17 secara bersamaan agar strategi dapat berjalan sesuai rancangan strategi.

• Kegiatan Komunikasi

Kegiatan komunikasi merupakan tahapan yang paling utama dari semua unsur-unsur diatas, karena tahap ini merupakan pengukuran seberapa besar strategi yang dirancang efektif dalam perencanaannya. Tindakan ini mencakup penyebaran informasi secara luas dan merata baik melalui media sosial dan media komunikasi-komunikasi lainnya misalnya kelompok, tradisional, media baru (new media), focus group discussion, dan area publik lainnya.

3. Evaluasi

Menurut Philip Lesly (Cangara, 2013:72). Evaluasi adalah sebuah kegiatan untuk mengumpulkan berbagai macam pendapat, saran, ide-ide dan juga keluhan dari khalayak yang memiliki tujuan untuk dijadikan bahan pertimbangan agar dapat menyesuai program organisasi atau juga lembaga yang melaksanakan sebuah kegiatan. Hal ini juga memiliki tujuan untuk dapat mengetahui pendapat publik dan dijadikan acuan untuk perbaikan berbagai hal yang tidak sejalan dengan rencana.

Dapat disimpulkan bahwa tiga elemen kegiatan strategi komunikasi diatas yakni perencanaan, implementasi, dan evaluasi memiliki peranan penting dalam kesuksesan sebuah program demi menunjang komunikasi efektif yang diawali oleh kegiatan analisis riset, perumusan kebijakan, pelaksanaan program, serta evaluasi untuk melihat dampak, keluhan, dan saran dari masyarakat.

2.1.5 Pengertian Minat

Menurut pendapat Witherington dalam (Rahmanto, 2011) minat merupakan pemahaman individu pada sesuatu hal, seseorang, atau kondisi yang berkaitan pada dirinya. Sedangkan, Hurlock dalam (Rahmanto, 2011) menyatakan minat merupakan sebuah sumber motivasi yang akan memacu individu dalam melakukan

(24)

18 sebuah hal apapun itu. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa minat ialah sebuah perasaan dan sikap yang timbul pada seseorang muncul dari pada pengalaman subjektif.

As’ad dalam (Rahmanto, 2011) menjelaskan bahwasanya bekerja merupakan suatu kebutuhan yang wajib dipenuhi. Bekerja bisa dikatakan sebagai kegiatan baik fisik maupun mental dimana pada dasarnya merupakan sebuah tuntutan dan memiliki target yaitu memperoleh kepuasan. Merujuk pada pemahaman diatas mengenai minat dan kerja, dapat dikatakan minat kerja juga bisa dikatakan sebagai kecondongan yang menetap dalam diri individu yang sedang merasa bahagia dan tertarik pada kegiatan secara fisik, psikis, mental, dan sosial yang dikerjakan atas dasar kesadaran sendiri pada tujuan untuk meraih kepuasan, status, imbalan ekonomi, financial, dan juga makna hidup yang mengaitkan seorang pada individu dan masyarakat (Andriyani, 2013). Minat dalam bekerja juga akan menetapkan seberapa jauh keterlibatan individu pada suatu pekerjaan.

2.1.5.1 Faktor Timbulnya Minat

Crow and Crow dalam (Rahmanto, 2011) mengatakan bahwa terdapat tiga faktor timbulnya minat, yaitu:

1. Faktor Dorongan Dari Dalam (Internal)

Merupakan rasa keingintahuan atau juga bisa dikatakan sebagai dorongan untuk dapat menghasilkan suatu hal yang berbeda dan baru.

Dorongan ini merupakan cara untuk dapat menjadikan seseorang agar berminat untuk mempelajari hal mekanik, melakukan aktivitas penelitian ilmiah, dan juga kegiatan-kegiatan lainnya yang menantang.

Faktor dorongan dalam juga bisa diartikan sebagai persepsi pada seseorang mengenai dirinya sendiri, harapan dan harga diri, kebutuhan, ketertarikan, kepuasan, hingga prestasi yang telah diinginkan.

2. Faktor Motif Sosial

Merupakan keinginan dalam usaha untuk memperluaas potensi diri baik dari dalam ilmu pengetahuan yang bisa saja diilhami oleh hasrat agar

(25)

19 memperoleh skill set dalam bekerja, hingga adanya keinginan untuk bisa meraih pencapaian dari teman maupun keluarga.

3. Faktor Emosional

Merupakan ketertarikan yang berhubungan dengan perasaan dan emosi.

Contohnya pada pencapaian yang akan memunculkan rasa puas dan juga menambah ketertarikan, namun pada kegagalan dapat menghapuskan ketertarikan seseorang.

2.1.6 Mahasiswa

Mahasiswa ialah individua tau seseorang yang sedang berada dalam proses belajar dan terdaftar menjalankan pendidikan akademik pada salah satu dari bentuk perguruan tinggi seperti sekolah akademik, politeknik sekolah tinggi, institut, dan universitas (Damar Adi Hartaji, 2012). Berasal dari tingkat pendidikan tertinggi, mahasiswa dituntut untuk dapat menjadi talent ready yang siap masuk ke dunia kerja melalui kegiatan magang / internship. Magang dapat dikatakan sebagai sarana untuk menerapkan pengetahuan dan juga pemahaman pada persoalan nyata dengan tuntutan yang kompleks. Dengan mengikuti kegiatan magang, mahasiswa mendapatkan experience-based learning sebagai cara membentuk skillset yang dibutuhkan oleh industri. Tidak hanya skillset, magang juga membentuk serta mengembangkan sikap profesionalitas, kesiapan dalam menghadapi masalah, dan menjalankan proyek (Saputra, 2021).

Adapun mahasiswa yang diteliti pada penelitian ini ialah mahasiswa yang berperan selaku Internship Participant di Program Intetnship DDB Telkom. Dalam program ini, yang dimaksud Internship Participant adalah peserta magang yang merupakan mahasiswa/i aktif dari perguruan tinggi yang bekerjasama dengan program terkait atau yang bekerja sama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN dan mengikuti program magang di kantor Telkom Direktorat Digital Business selama minimal enam bulan hingga satu tahun (Program Internship DDB Telkom, 2016).

(26)

20 2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam membantu penyusunan penelitian ini, peneliti mengumpulkan beberapa referensi penelitian terdahulu sebagai rujukan yang mana berupa sebuah rangkuman singkat skripsi maupun jurnal yang pernah dibuat sebelumnya. Peneliti menggunakan penelitian terdahulu ini sebagai referensi dan acuan dari data penelitian peneliti. Maka dari itu, peneliti mengambil tiga jenis literatur yakni skripsi, jurnal nasional, dan jurnal internasional. Jumlah literatur yang digunakan penulis adalah lima skripsi, lima jurnal nasional, dan lima jurnal internasional.

Berikut merupakan penelitian terdahulu yang berkaitan:

Tabel 2.1 Skripsi

Skripsi Terdahulu 1

Judul Analisis Strategi Komunikasi Program Genbest Kementerian Komunikasi Dan Informatika Dalam Rangka Penurunan Prevalensi Stunting Di Indonesia Penulis Mely Agatha Tampubolon

Tahun 2020

Metode Penelitian Kualitatif

Sumber https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/ind ex.php/management/article/view/13552

Hasil Kementerian Komunikasi dan Informasi berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting, lewat beberapa tahapan yaitu perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Perbedaan Perbedaanya ialah di objek penelitian dalam penelitian ini yaitu program Genbest. Kemudian perbedaan latar belakang yang menjadi permasalahan yang mendasari keberlangsungan program, serta dalam penelitian ini mengusung isu kesehatan.

(27)

21 Skripsi Terdahulu 2

Judul Analisis Strategi Komunikasi Program Edukasi Pemeliharaan Ayam Untuk Anak Sekolah Pemerintah Kota Bandung Dalam Mengurangi Tingkat Kecanduan Gawai Pada Anak

Penulis Mochamad Yusup Akbar

Tahun 2021

Metode Penelitian Kualitatif Deskriptif

Sumber https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/ind ex.php/management/article/view/15376

Hasil Hasil penelitian dari Analisis Strategi Komunikasi Program Edukasi Pemeliharaan Ayam Untuk Anak Sekolah Pemerintah Kota Bandung Dalam Mengurangi Tingkat Kecanduan Gawai Pada Anak ini menunjukkan strategi komunikasi yang dipakai berhasil dalam menurunkan intensitas anak dalam menggunakan gawai, serta meningkatkan kesadaran anak-anak untuk lebih memahami tentang ketahanan pangan.

Perbedaan Perbedaannya ialah di Subjek penelitian dan Objek penelitian, dimana terdapat perbedaan yang sangat signifikan dari segi usia mengenai target sasaran dalam penelitian ini.

Skripsi Terdahulu 3

Judul Strategi Komunikasi PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Padangsidimpuan Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Penulis Dia Namira Siregar

Metode Penelitian Kualitatif-Deskriptif

Tahun 2021

(28)

22 Sumber https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/ind

ex.php/management/article/view/15021

Hasil Hasil dari penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Padangsidimpuan Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah” mengungkapkan bahwa strategi komunikasi yang diterapkan pada PT. Bank Madiri Kantor Cabang Padangsidimpuan berhubungan dengan pengenalan khalayak yakni melaksanakan kunjungan secara langsung ke instansi atau ke tempat umum, merencanakan penyusunan pesan yang berkaitan dengan produk, layanan serta program dari Bank Mandiri dengan metode penyampaian pesan melalui teknik canalizing yang isi pesannya bersifat informatif, persuasif, dan edukatif, dan juga memilih penggunaan media.

Perbedaan Perbedaan dari penelitian ini terletak pada subjek dan objek yang diteliti, dimana penelitian ini meneliti PT.

Bank Mandiri Kantor Cabang Padangsidimpuan.

Skripsi Terdahulu 4 Judul

Strategi Komunikasi Sekolah Dalam Meningkatkan Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Berbasis Islam (Studi Kasus di Sekolah Dasar Islam Al-Umar Ngargosoka Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang)

Penulis Resti Wulandari Lokasi, Tahun Magelang, 2021 Metode Penelitian Kualitatif-Deskriptif

Sumber http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/11903/

(29)

23 Hasil Hasil penelitian mengatakan bahwa strategi komunikasi

yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan minat masyarakat yakni menyusun perencanaan, melakukan pendekatan, pelaksanaan kegiatan guna upaya meningkatkan ketertarikan, dan pemilihan media yang digunakan. Dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa hambatan yakni adanya program KB yang ditetapkan oleh pemerintah, banyaknya sekolah tingkat Pendidikan Dasar yang beroperasi sehingga persaingan semakin banyak, biaya sekolah dan biaya transportasi yang dianggap oleh sebagian masyarakat ataupun wali murid masih terlalu mahal, lokasi sekkolah yang berdekatan dengan perkampungan, dan kurang efektifnya penyebaran informasi kepada masyarakat.

Perbedaan Perbedaan dari penelitian ini adalah terletak pada subjek dan objek yang diteliti. Pada skripsi terdahulu ini, yang menjadi subjek dan objek penelitian adalah Sekolah Dasar Islam Al-Umar Ngargosoka.

Skripsi Terdahulu 5

Judul Strategi Komunikasi Dakwah Bikers Subuhan Banten Dalam Menarik Minat Anggota Baru (Studi Kasus Pada Pemanfaatan Media Instagram @Bikerssubuhanbanten)

Penulis Rizky Ramadhan

Tahun 2020

Metode Penelitian Kualitatif-Deskriptif

Sumber http://repository.fisipkum.unsera.id/72/

Hasil Hasil Penelitian dari penelian terdahulu ini ialah Strategi Komunikasi Bikers Subuhan Banten Dalam Menarik Minat Anggota Baru yaitu universal dan segementasi

(30)

24 kalangan muda-mudi berdasarkan usia remaja. Strategi dalam penyusunan pesan yang dilakukan Biker Subuhan Banten bersifat informatif dimana dapat meningkatkan perhatian khalayak pada postingan konten di berbagai media hasil kerja sama dengan komunitas hijrah lainnya maupun ritel dalam melakukan program. Strategi memutuskan metode yang sudah dilaksanakan oleh Bikers Subuhan Banten seperti redundancy, canalizing, informatif, dan persuasif yang dianggap telah sesuai dengan apa dan siapa yang menjadi target Bikers Subuhan Banten, serta penetapan media dilakukan pada berbagai macam media yang menjadi pendukung untuk mengembangkan minat anggota baru di Cilegon-Serang.

Perbedaan Perbedaan yang terdapat skripsi terdahulu dengan penelitian ini adalah pada subjek dan objek penelitian.

Pada skripsi terdahulu ini, subjek dan objeknya adalah Dakwah Bikers Subuhan Banten dan followers intagram

@bikerssubuhanbanten.

Tabel 2.2 Jurnal Nasional

Jurnal Nasional 1

Judul Komunikasi Dalam Transformasi Budaya Perusahaan Penulis Susie Perbawasari dan Yanti Setianti

Lokasi, Tahun Bandung, 2013

Sumber https://www.researchgate.net/publication/296688648_Ko munikasi_dalam_Transformasi_Budaya_Perusahaan Metode Penelitian Kualitatif, Studi Kasus

Hasil Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa karyawan dalam memahami nilai budaya lama perusahaan sebagai

(31)

25 budaya kekeluargaan, kepemimpinan, kurang kompetitif, kurang client oriented, tidak berbasis kompetensi.

Sedangkan karyawan memahami budaya baru perusahaan sebagai budaya yang memiliki nilai disiplin, adanya penghargaan apresiasi dan hukuman, efisien, berdasarkan kompetensi, memprioritaskan pendidikan, dan kurang adanya keteladanan.

Perbedaan Perbedaan terletak pada fokus terhadap perubahan secara mendalam dan analisis kekurangan budaya perusahaan tersebur, sedangkan pada penelitian ini memfokuskan pada strategi komunikasi oleh sebuah program

Jurnal Nasional 2

Judul Strategi Komunikasi Penyiar Radio Sla Fm 105.6 Mhz Takengon Kabupaten Aceh Tengah Dalam Meningkatkan Minat Pendengar

Penulis Dinda Helsa Novia, Resti Rohana Simbolon Lokasi, Tahun Jakarta, 2021

Sumber http://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/socialopinion/ar ticle/view/236

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Hasil penelitian mengatakan bahwa penyiar atau announcer menerapkan berbagai macam strategi komunikasi agar dapat meningkatkan minat pendengar, yakni strategi kesesuaian, strategi menggunakan bahasa yang sifatnya persuasif, strategi daya penarik pendengar, dan strategi pembentuk kebiasaan. Pendengar tertarik dan menikmati siaran informasi dan hiburan yang telah disediakan oleh radio SLA FM dikarenakan penyiar selalu menyajikan informasi yang update.

(32)

26 Perbedaan Perbedaan dari penelitian ini terdapat pada fokus

penelitian, subjek dan objek penelitian. Pada jurnal nasional ini membahas strategi komunikasi penyiar radio dalam meningkatkan minat pendengar. Sedangkan penelitian ini membahas strategi komunikasi program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa bergabung ke PT Telkom Indonesia.

Jurnal Nasional 3

Judul Analisis Internship Bagi Peningkatan Kompetensi Mahasiswa

Penulis Dinar Dinasty Lutfia dan Dedi Rianto Rahadi Lokasi, Tahun Bekasi, 2020

Sumber https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jimkes/article/view/340 Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Hasil studi kasus menunjukkan bahwa program magang memiliki peran atau kontribusi yang sangat penting bagi mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi soft skill &

hard skill. Dan juga menunjukkan bahwa kebiasaan dan sikap yang dimiliki siswa sangat penting dibandingkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diperoleh dalam waktu singkat dan peningkatan kompetensi siswa melalui program magang dapat mencapai standar profesional yang mana dijadikan sebagai bekal pengalaman untuk bekerja di dunia kerja kedepannya.

Perbedaan Perbedaannya terletak pada fokus dari fenomena yang dibahas, jurnal ini meneliti tentang peranan dari program magang terhadap mahasiswa, sedangkan penelian ini meneliti strategi komunikasi dari program magang.

(33)

27 Jurnal Nasional 4

Judul Strategi Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkatkan Minat Masyarakat Memasuki Akademi Manajemen Informatika Komputer Medan Business Polytechnic Di Kota Medan

Penulis Niscaya Hia

Lokasi, Tahun Medan, 2019 Sumber http://e-journal.sari-

mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/410 Metode Penelitian Kualitatif-Deskriptif

Hasil Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwasanya pada proses strategi komunikasi yang dikerjakan pimpinan di lingkungan AMIK MBP sebagai target komunikasi yang telah ditetapkan antara lain siswa kelas XII SMA, SMK atau yang sederajat. Media komunikasi yang diterapakan ialah melalui brosur, poster, kunjungan langsung ke sekolah-sekolah dan melalui website AMIK MBP. Isi informasi yang diberikan oleh AMIK MBP dalam strategi komunikasi yang dilkerjakan Pemimpin adalah memberikan motivasi, mengenalkan dan menarik para calon mahasiswa agar berkuliah di AMIK MBP, menginformasikan jalur beasiswa dan potongan uang kuliah.

Perbedaan Perbedaan pada penelitian ini terletak pada subjek penelitian. Pada jurnal terhadulu ini, berfokus pada ketertarikan masyarakat untuk memasuki akademi manajemen informatika.

(34)

28 Jurnal Nasional 5

Judul Kontribusi Minat kerja Dan Pengalaman Prakerin Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Penulis Azmil Kamal dan Thamrin

Tahun 2019

Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/voteknika/article/view/

106570 Metode Penelitian Kuantitatif

Hasil Penelitian ini didasari oleh pengalaman praktek kerja industri dan minta kerja memiliki keterlibatan terhadap kesiapan siswa saat terjun ke dunia kerja. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi berjumlah 134 orang dan sampel berjumlah 58 orang siswa SMKN 1 Sintuk Toboh Gadang yang telah melaksanakan praktek kerja industri membuahkan hasil analisis data mengemukakan bahwa minat kerja dan pengalaman praktek kerja industri merupakan hal utama dalam memberikan dampak terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa secara signifikan sebesar 36,8%. Dapat disimpulkan juga bahwa semakin tinggi minat kerja dan semakin baiknya pengalaman praktek kerja industri, maka semakin tinggi juga kesiapan saat memasuki dunia kerja.

Perbedaan Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada metode penelitian yang digunakan yakni kuantitatif, serta fokus penelitian yang mana pada penelitian terdahulu ini fokus penelitiannya adalah bagaimana pengaruh pengalaman magang terhadap minat bekerja. Sedangkan penelitian ini berfokus pada bagaimana strategi program magang dalam

(35)

29 minat mahasiswa untuk bergabung ke PT. Telkom Indonesia.

Tabel 2.3 Jurnal Internasional

Jurnal Internasional 1

Judul Strategic Internal Communication: Transformational Leadership, Communication Channels, and Employee Satisfaction.

Penulis Linjauan Rita Men

Tahun 2019

Metode Penelitian Kuantitatif

Sumber https://psycnet.apa.org/record/2014-16065-005

Hasil Penelitian tersebut menemukan perubahan kepemimpinan sering kali menggunakan informasi dengan melalui banyak saluran, seperti komunikasi dua arah (langsung), dan media online untuk berkomunikasi dengan karyawan.

Dengan perubahan kepemimpinan tersebut, karyawan merasa puas dengan organisasi yang membiarkan sistem komunikasi terbuka, dua arah dan responsif. Dengan sistem tersebut menghasilkan kesadaran karyawan untuk beropini, dan menghasilkan kolaborasi dan saling pengertian di dalam organisasi tersebut.

Perbedaan Perbedaan dari penelitian terdahulu terdapat pada metode penelitian yang menggunakan kuantitatif, sedangkan dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode kualitatif. Dan dalam pembahasan penelitian terdahulu tersebut mengarah pada sistem komunikasi organisasi yang dilakukan pemimpin untuk lebih terbuka dalam melaksanakan komunikasi di dalam organisasi.

(36)

30 Jurnal Internasional 2

Judul Recruiting digital talent: The strategic role of recruitment in organisations’ digital transformation

Penulis Phyllis Messalina Gilch, Jost Sieweke

Tahun 2020

Metode Penelitian Kualitatif

Sumber https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/239700222 0952734

Hasil Penelitian ini menemukan bahwa rekrutmen memainkan peran penting dalam megakomodasikan teknologi yang dibutuhkan oleh transformasi digital. Penelitian ini juga memberikan wawasan pertama tentang peran rekrutmen selama transformasi digital sebagai ‘organ sensori’ yang meningkat kapasitas penyerapan perusahaan dan sebagai

‘mediator’ antara berbagai kelompok, bersama dengan perannya dalam memperbarui basis sumber daya manusia (SDM) organisasi.

Perbedaan Pada jurnal ini fokus penelitian terletak pada strategi komunikasi rekrutmen digital talent, sedangkan penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi dari program internship secara keseluruhan dalam

meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi digital talent.

Jurnal Internasional 3

Judul Communication strategy to improve women's political participation in Indonesia

Penulis Uspal Jandevi

(37)

31

Tahun 2019

Metode Penelitian Kualitatif

Sumber https://pubs2.ascee.org/index.php/ijcs/article/view/46 Hasil Pelaksanaan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui

bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan di Indonesia.

Inti dari strategi komunikasi adalah perencanaan dan pengelolaan guna meraih satu tujuan. Dalam hal ini, strategi tidak hanya berfungsi sebagai pemandu dalam memimpin jalan tetapi juga harus menunjukkan bagaimana strategi operasionalnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, Syarat utama untuk mengubah publik dari pesan ini adalah kemampuan untuk membangkitkan kepedulian mereka.

Kekhawatiran adalah pengamatan sentral. Dengan demikian tidak semua yang diamati bisa memicu perhatian. Oleh karena itu, awal dari efektifitas komunikasi adalah munculnya perhatian publik terhadap pesan yang disampaikan.

Perbedaan Perbedaan terletak pada fenomena yang diteliti, subjek serta objek dati penelitian. Jurnal ini membahas bagaimana strategi komunikasi yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan di Indonesia.

Jurnal Internasional 4

Judul Islamic Education Teacher Communication Strategy Students ‘Learning Interest

Penulis Amiruddin, Nurdin, Moh. Ali

Tahun 2021

Metode Penelitian Kualitatif

Sumber https://ijcied.org/index.php/ijcied/article/view/31

(38)

32 Hasil Penelitian ini membahas tentang bentuk komunikasi

akademik guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan minat belajar siswa. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa bentuk kegiatan komunikasi akademik yang diterapkan oleh guru PAI dalam mengembangkan minat belajar ialah melalui komunikasi interpersonal yakni pendekatan, pemberian, nasehat yang membangun, keteladanan dalam bersikap, dan penghargaan. Kedua, komunikasi kelompok meliputi menjelaskan materi dengan lembut, tegas dan menarik, memotivasi dan meningkatkan keaktifan siswa serta memberikan pembiasaan. Hasil meningkatnya minat belajar siswa dapat mendorong siswa rajin mengerjakan tugas, giat belajar, hingga meningkatkan nilai siswa.

Faktor pendukungnya terdapat pada kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi, kemauan siswa dalam menerima saran dan dukungan yang diberikan guru kelas.

Lalu faktor penghambat yang ditemukan adalah tingkat pengetahuan dan kemampuan tanggap siswa serta minimnya support dari orang tua.

Perbedaan Perbedaan antara jurnal ini dengan penelian peneliti ialah subjek dan objek penelitian yakni Guru dan siswa. Selain itu, perbedaan juga terdapat pada fokus penelitian dan fenomena yang terjadi.

Jurnal Internasional 5

Judul The Impact of Mayor of Bandung’s Leadership Style and Communication Strategy on Civil Servants’ Motivation and Job Performance in Bandung

Penulis Ayub Ilfandy Imran, Nur Atnan

Tahun 2018

(39)

33 Metode Penelitian Kuantitatif

Sumber https://www.atlantis-press.com/proceedings/icotic- 17/25902380

Hasil Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan strategi komunikasi seorang walikota dapat mempengaruhi motivasi dan prestasi kerja PNS bekerja di bawahnya. Dengan metode penelitian kuantitatif yang diterapkan, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa strategi komunikasi memberikan pengaruh yang lebih besar pada pekerjaan motivasi jika dibandingkan dengan gaya kepemimpinan.

Perbedaan Metode penelitian yang digunakan berbeda yakni kuantitatif. Selain itu, terdapat perbedaan pada fenomena, subjek, dan objek yang diteliti. Pada penelitian ini, berfokus pada strategi komunikasi dan gaya kepemimpinan seorang walikota dalam meningkatkan motivasi bekerja bawahannya.

(40)

34

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Olahan Peneliti, 2022

(41)

35

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2013) metode penelitian dapat dikatakan sebagai cara ilmiah guna memperoleh data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Menurut (Walidin, Saifullah & Tabrani. 2015:77) dalam (Fadli, 2021) penelitian kualitatif ialah sebuah proses penelitian yang mana bertujuan untuk mengetahui secara mendalam mengenai fenomena-fenomena manusia atau sosial dengan memberikan gambaran secara keseluruhan dan kompleks yang dapat diungkapkan dengan kata- kata, mengutarakan pandangan seinci yang didapatkan dari sumber informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah. Definisi lainnya, menjelaskan bahwa penelitian kualitatif ialah penelitian yang mengandalkan proses wawancara dalam menganalisis dan memahami sikap, perasaan, pandangan atau persepsi, dan perilaku setiap orang atau sekelompok orang. Metode ini dilaksanakan agar dapat menyelesaikan masalah dengan cara mendapatkan beberapa informasi yang memiliki kaitan dengan topik masalah yang sedang diteliti (Moleong, 2007) .

Pendekatan yang diterapkan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah studi kasus. Pendekatan studi kasus merupakan pendekatan yang mana peneliti melakukan analisis yang rinci dan mendalam seputar suatu kasus yang terjadi, sering kali sebuah program, acara, proses, aktivitas dari satu individu atau lebih.

Kasus terikat oleh waktu serta aktivitas, dan pengumpulan informasi oleh peneliti secara detail dengan menggunakan berbagai macam prosedur pengumpulan data dari waktu yang berkelanjutan (Creswell, 2017). Lincoln dan Guba dalam (Mulyana, 2003) mengatakan bahwa pendekatan studi kasus memiliki beberapa keistimewaan, yaitu:

1. Studi kasus ialah alat utama bagi peneliti etnik, yakni memaparkan pemahaman subjek yang diteliti

2. Studi kasus mengutarakan keseluruhan cerita yang mirip dengan pengalaman pembaca dalam kehidupan sehari-hari

(42)

36 3. Studi kasus ialah sarana yang efektif dalam menemukan konsistensi internal baik itu konsistensi gaya dan konsistensi yang faktual hingga keterpercayaan (trustworthy)

4. Studi kasus mempunyai sifat yang terbuka dalam penilaian terhadap konteks yang turut andil dalam pemaknaan sebuah fenomena terhadap konteks tersebut.

Peneliti memilih menggunakan pendekatan studi kasus karena peneliti mencoba untuk menganalisi suatu kasus secara mendalam yaitu bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa bergabung ke Telkom Indonesia.

Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivism. Menurut Salim (dalam Gunawan, 2017), paradigma post-positivism merupakan aliran dimana hubungan antara peneliti dengan realitas atau objek yang diteliti tidak dapat dipisahkan dan harus bersifat interaktif yang mana peneliti harus bersifat senetral mungkin agar meminimalkan subjektivitas. Apabila peneliti berada di belakang layer tanpa ikut terlibat dengan objek langsung, maka peneliti tidak mungkin melihat atau mencapai kebenaran. Melalui paradigma post-positivism, peneliti ingin mengetahui persepsi subjektif dari tiap informan lalu akan diperoleh pengertian mengenai realitas sosial atau temuan penelitian yang merupakan hasil interaksi peneliti dengan subjek dan objek yang diteliti.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma post-positivism karena paradigma ini sesuai dengan apa yang ingin diteliti, yaitu strategi komunikasi perusahaan yang dilakukan Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa bergabung ke PT. Telkom Indonesia. Dalam memperoleh data yang diinginkan dan dibutuhkan, maka peneliti akan mewawancarai sumber yang kompeten, memiliki pengalaman, pengetahuan, serta memahami proses strategi komunikasi perusahaan dari Program Internship DDB Telkom.

Peneliti mengumpulkan data terkait dan relevan dengan upaya komunikasi yang dilakukan guna melihat realitas dari proses Program Internship DDB Telkom

(43)

37 kepada target sasarannya. Peneliti memiliki tujuan untuk mengobservasi dan memaparkan realitas sosial yang terjadi ini dan mengetahui informasi dengan subjek lapangan secara menyeluruh. Hal ini akan digambarkan oleh peneliti secara deskriptif dengan memaparkan infomasi yang didapatkan saat observasi di lapangan dan wawancara dengan narasumber.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian merupakan orang, benda, atau organisasi yang berfungsi menjadi sumber yang dapat memberikan sebuah Informasi yang dibutuhkan oleh penulis ketika mengumpulkan data penelitian (Idrus, 2009). Berdasarkan pengertian tersebut, maka subjek penelitian dalam penelitian ini ialah Program Internship DDB Telkom yang sebagai wadah digital talent incubation PT Telkom Indonesia yang memberikan program magang bersertifikat dengan durasi enam bulan hingga satu tahun. Melalui subjek penelitian, peneliti mengharapkan mendapat informasi dan data yang memiliki hubungan dengan strategi komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa yakni Internship Participant untuk bergabung ke Telkom Indonesia.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu hal yang ditetapkan oleh peneliti yang kemudian dijadikan sebagai target untuk dipelajari sehingga dapat ditarik kesimpulannya. Menurut (Sugiyono, 2013) objek pada penelitian ialah suatu alat, sifat, dan nilai dari individu, objek, atau kegiatan yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari lalu disimpulkan. Pada penelitian ini, objek penelitiaannya adalah strategi komunikasi yang diterapkan oleh Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa yakni Internship Participant untuk bergabung ke Telkom Indonesia.

(44)

38 3.3 Lokasi Penelitian

Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan lokasi penelitian yang mana diharapkan dapat menjadi tempat dalam mengamati dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti saat melakukan penelitian (Desiyanti, 2014). Penelitian ini dilakukan secara daring dengan memilih Kawasan bisnis Direktorat Digital Business yang berlokasi di Jalan Setrasari Indah No.47, Sukarasa, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40152

3.4 Unit Analisis Penelitian

Dalam suatu penelitan, unit analisis pada penelitian merupaka suatu hal yang berkaitan dengan elemen yang akan diteliti (Djunaidi and Almanshur, 2012).

Unit analisis ditetapkan dengan tujuan peneliti dapat secara jelas menetapkan batasan penelitian mengenai apa dan siapa yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah bagaimana strategi komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa untuk bergabung ke Telkom Indonesia.

Tabel 3.1 Unit Analisis Data

Indikator Input

Strategi Komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam Meningkatkan Minat Mahasiswa

untuk Bergabung ke Telkom Indonesia

Perencanaan:

1. Analisis dan Riset

Menganalisis Masalah

Menganalisis Khalayak

Merumuskan Tujuan Komunikasi

2. Perumusan Kebijakan

Pemilihan Media dan Saluran Komunikasi

(45)

39

Merencanakan Produksi Media

Merencanakan Manajemen Komunikasi

Pengembangan Pesan Implementasi:

Pelaksanaan Program Internship DDB Telkom yang mendukung tercapainya tujuan dan bagaimana proses serta pengembangan program tersebut.

Evaluasi:

Bagaimana bentuk evaluasi yang dilakukan Program Internship DDB Telkom serta respon mahasiswa yang magang di program tersebut.

Sumber : Olahan Peneliti, Mei 2022 3.5 Informan Penelitian

Informan penelitian adalah seseorang yang mampu memberikan segala informasi yang dibutuhkan oleh peneliti pada tahap penelitian. Menurut (Moleong, 2007) informan ialah seseorang atau individu yang dimanfaatkan guna memberikan informasi mengenai situasi dan kondisi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan teknik purposive sampling. Menurut (Sugiyono, 2013) purposive sampling merupakan teknik pengambilan sumber data berdasarkan peninjauan tertentu. Misalnya, seseorang yang dipandang paling kredibel dan mengetahui apa yang peneliti harapkan, atau mungkin sebagai seorang ahli yang paling mengetahui topik yang diteliti sehingga akan membantu memudahkan peneliti dalam meneliti objek/situasi yang diteliti. Dengan teknik purposive sampling ini, peneliti dapat menemukan jawaban secara akurat dengan menetapkan kriteria khusus yang relevan dengan tujuan penelitian sehingga melalui informan yang sudah ditetapkan

(46)

40 diharapkan mampu menjawab permasalahan penelitian. Berikut kriteria dari informan yang dibutuhkan pada penelitian ini:

Tabel 3.2

Kriteria Informan Penelitian

No Informan Kriteria

1. Informan Kunci 1. Seseorang yang mengetahui dan memahami secara jelas dan mendalam seputar strategi komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa untuk bergabung ke Telkom Indonesia

2. Seseorang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh pada pekerjaan atau jabatan yang sedang diampunya

3. Seseorang yang terlibat dalam proses yang berkaitan dengan strategi komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa untuk bergabung ke Telkom Indonesia

4. Seseorang yang bersedia diwawancara dan hasilnya akan dipublikasikan dalam penelitian 2. Informan Utama 1. Seseorang yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan magang di Program Internship DDB Telkom dan telah menjalankan on job selama minimal enam bulan sampai dengan satu tahun

2. Seseorang yang berperan sebagai internship participant sebagai berikut:

Data Scientist

(47)

41

Designer

Developer

Engineer

General

Marketing

Researcher

3. Seseorang yang bersedia diwawancara dan hasilnya akan dipublikasikan dalam penelitian 3. Informan

Pendukung

1. Seseorang yang terlibat langsung dalam menjalankan strategi komunikasi yang diterapkan oleh Program Internship DDB Telkom dalam meningkatkan minat mahasiswa untuk bergabung ke Telkom Indonesia

2. Seseorang yang terlibat dalam proses pra- rekrutmen, rekrutmen, dan post-rekrutmen 3. Seseorang yang bertugas dalam kegiatan

operasional teknis maupun non teknis di Program Internship DDB Telkom

4. Seseorang yang bersedia diwawancara dan hasilnya akan dipublikasikan dalam penelitian 4. Informan Ahli 1. Seseorang yang berpengalaman dalam bidang

strategi komunikasi dari perancangan, implementasi, dan evaluasi.

2. Seseorang yang bersedia diwawancara dan hasilnya akan dipublikasikan dalam penelitian Sumber : Olahan Peneliti, Mei 2022

Berdasarkan kriteria khusus informan penelitian yang sudah ditetapkan oleh peneliti, berikut adalah detail data informan dalam penelitian ini yang telah

(48)

42 ditetapkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian.

Tabel 3.3

Daftar Informan Penelitian

Informan Kunci

Nama Sendylenvi Regia

Jabatan • Manager Talent Operation, Digital Business Enabler, Digital Business &

Technology

• Program Internship DDB Telkom Coordinator

Alasan Memilih

Beliau merupakan

program coordinator dari Program Internship DDB Telkom yang mana memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk

mengeluarkan kebijakan, mengambil tindakan, dan mengawasi segala sesuatu yang terkait dengan perencanaan serta

(49)

43 pelaksanan dari program ini.

Informan Pendukung 1

Nama Nabilah Nararya

Jabatan • Tim Operasional Program Internship DDB Telkom

• Maketing Communication Lead di Program

Internship DDB Telkom

Alasan Memilih

Merupakan seseorang yang terlibat dalam proses pra- rekrutmen, rekrutmen, dan post-rekrutmen, dan bertugas dalam kegiatan operasional teknis maupun non teknis di Program Internship DDB Telkom. Selain itu, beliau juga merupakan lead dari tim marcomm Internship DDB Telkom yang bertugas dalam melakukan aktivitas promosi Program Internship DDB Telkom melalui media sosial.

(50)

44 Informan Pendukung 2

Nama Laila Sharfina

Jabatan • Tim Operasional Program Internship DDB Telkom

• Product Owner Digital Touch Point Program (DTP) Internship DDB Telkom

Alasan Memilih

Merupakan seseorang yang terlibat dalam proses pra- rekrutmen, rekrutmen, dan post-rekrutmen, dan bertugas dalam kegiatan operasional teknis maupun non teknis di Program Internship DDB Telkom. Selain itu, beliau juga merupakan Product Owner dari website internship.ddbtelkom.id dan sebagai admin utama yang bertugas untuk menyalurkan informasi serta membantu kendala yang dialami internship participant.

(51)

45 Informan Pendukung 3

Nama Yuriza Muhfida

Jabatan • Tim Operasional Program Internship DDB Telkom

• Development Team (Quality Assurance) DTP Program Internship DDB Telkom

Alasan Memilih

Merupakan seseorang yang terlibat dalam proses pra- rekrutmen, rekrutmen, dan post-rekrutmen, dan bertugas dalam kegiatan operasional teknis maupun non teknis di Program Internship DDB Telkom.

Informan Pendukung 4

Nama Teuku Rifki Dhulul F.

Jabatan • Tim Operasional Program Internship DDB Telkom

• Development Team (Back-end Developer)

(52)

46 DTP Program Internship DDB Telkom

Alasan Memilih

Merupakan seseorang yang terlibat dalam proses pra- rekrutmen, rekrutmen, dan post-rekrutmen, dan bertugas dalam kegiatan operasional teknis maupun non teknis di Program Internship DDB Telkom.

Informan Utama 1

Nama Antonius Kevin Ardho

Jabatan Internship Participant role Data Scientist

Alasan Memilih

Merupakan mahasiswa aktif semester 6 yang sudah menjalankan on job selama lebih dari enam bulan pada project

Gameqoo &

MyIndihome.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimanakah pola strategi komunikasi

Strategi komunikasi dalam meningkatkan pola hidup sehat melalui program paradigma sehat “4P” oleh Yayasan Kesehatan Telkom penelitian ini adalah karyawan, keluarga

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi News Presenter dalam penyampaian berfokus pada strategi komunikasi News Presenter dalam penyampaian berita pada program

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan strategi komunikasi pada Shooters pool tables Bandung, Bagaimana minat konsumen terhadap Shooters

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu yang

Dari latar belakang masalah di atas keberhasilan strategi komunikasi yang telah dilakukan sesepuh desa kepada pemuda Dusun Pancoh bisa dikatakan sudah berhasil,

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah “untuk membuktikan pengaruh kemampuan komunikasi, berpikir kritis dan

Berdasarkan fenomena latar belakang yang telah dikaji di atas membuat penelitian ini penting dilakukan, dan untuk melihat strategi komunikasi dari KPU Yogyakarta dapat dilihat melalui