• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BAB II"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.1. NAMA RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Nama rencana usaha dan/atau kegiatan PT. HADECO BANGUN INDONESIA adalah pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin. Jumlah rumah yang akan dibangun sebanyak 166 unit, yakni pembangunan rumah dengan type 36/72 sebanyak 56 unit, type 36/104 sebanyak 70 unit, dan type 45/114 sebanyak 8 unit.

2.2. LOKASI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Lokasi rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin yang dibangun di atas tanah seluas ± 24.920 m2 berada pada batas administratif sebagai berikut :

Perkampungan : Kp. Undrus RT 03/01 Desa : Caringin Wetan Kecamatan : Caringin

Kabupaten : Sukabumi

Dengan batas-batas lokasi rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin terletak diantara :

Sebelah Utara : Pesawahan Sebelah Timur : Pesawahan Sebelah Selatan : Pemukiman

Sebelah Barat : Jalan Caringin dan Pemukiman

2.3. KESESUAIAN TATA RUANG

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 22 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi Tahun 2012-2032, lokasi rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin dengan koordinat utama 6°52'48.95"S dan 106°51'57.93"E berada pada kawasan peruntukan pemukiman. Sehingga rencana pembangunan perumahan ini sesuai dengan peruntukannya dan telah disetujui dengan dikeluarkannya Surat Penunjukan Penggunaan Lahan (SPPL) No. 601/291-Bid.TR dari Dinas Tata Ruang, Pemukiman dan Kebersihan Kabupaten Sukabumi pada tanggal 14 Juni 2016.

(2)
(3)
(4)

2.4. TAHAPAN KEGIATAN

Secara umum penyusunan dokumen UKL-UPL rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin meliputi tiga tahapan sebagai berikut :

1. Tahap pra konstruksi, meliputi: sosialisasi kepada masyarakat, dan pengurusan perizinan.

2. Tahap konstruksi, meliputi: rekrutmen tenaga kerja, pembersihan dan pematangan lahan, mobilisasi alat dan material bangunan, dan Pembangunan sarana dan prasarana perumahan.

3. Tahap operasi, meliputi: rekrutmen tenaga kerja, penggunaan air bersih, timbulan limbah cair domestik, peningkatan volume sampah, dan lahan tertutup bangunan.

2.4.1. Tahap Pra Konstruksi

Tahap pra konstruksi, meliputi: sosialisasi kepada masyarakat, dan pengurusan perizinan.

a. Sosialisasi Kepada Masyarakat

Sosialisasi rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin dilakukan melalui pertemuan dengan masyarakat setempat terutama masyarakat di Kp. Undrus RT 03/01 Desa Caringin Wetan Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi, yang merupakan masyarakat terkena dampak langsung. Rangkuman hasil sosialisasi kepada masyarakat menghasilkan kesepakatan/ persetujuan masyarakat dengan catatan sebagai berikut :

 Pada prinsipnya masyarakat mendukung rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin sepanjang saran dan masukan dari masyarakat dipenuhi oleh pihak perusahaan yang sudah disepakati berdasarkan berita acara sosialisasi dengan warga, dan melengkapi izin-izin dari pemerintah daerah.

 Perwakilan masyarakat, baik melalui tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan alim ulama setempat yang hadir, pada prinsipnya tidak menolak dan meminta agar tenaga kerja diprioritaskan dari warga sekitar yang terkena dampak langsung.

 Masyarakat meminta agar developer perumahan bertanggung jawab atas ketertiban, keindahan, dan kebersihan lokasi sekitar rencana pembangunan perumahan Bumi Indah Caringin.

(5)

 Masyarakat meminta agar proses pengangkutan material dan pengurugan tapak dilakukan sedemikian rupa sehingga dampak yang ditimbulkannya minimal dan tidak mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

b. Pengurusan Perizinan

Pengurusan perizinan yang akan dilakukan oleh PT. HADECO BANGUN INDONESIA secara keseluruhan adalah pengurusan izin-izin yang meliputi:

• Pengurusan Sertifikat Hak Milik atas Tanah

• Keterangan Domisili Perusahaan

• Izin Gangguan (HO)

• Surat Pernyataan Tidak keberatan dari warga sekitar

• Rekomendasi Kecamatan

• Surat Penunjukan Penggunaan Lahan (SPPL)

• Rekomendasi Andalalin

• Rekomendasi UKL-UPL

• Izin Lokasi

• Izin Peruntukan Penggunaan Lahan (IPPT)

• Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

• Dan Izin Lainnya

2.4.2. Tahap Konstruksi

Tahap konstruksi, meliputi: rekrutmen tenaga kerja, pembersihan dan pematangan lahan, mobilisasi alat dan material bangunan, dan pembangunan sarana dan prasarana perumahan.

a. Rekrutmen Tenaga Kerja

Pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin dilakukan secara bertahap mulai dari pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung perumahan, seperti cut and fill lahan, pembangunan fasilitas jalan, saluran drainase, sarana persampahan, septictank, sumur resapan, IPAL Sederhana, penanaman pohon-pohon, dan berikutnya pembangunan unit-unit rumah. Rencana tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembangunan 30 orang selama tahap konstruksi.

(6)

Tabel 2.1. Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Konstruksi

No. Jabatan Kerja Jml (org) Pendidikan Asal

1. Kepala Tukang 3 STM Warga Sekitar

2. Tukang 7 - Warga Sekitar

3. Pekerja 20 - Warga Sekitar

Jumlah 30

Sumber : PT. HADECO BANGUN INDONESIA

Sistem pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana untuk pembangunan perumahan disubkontraktorkan kepada pihak ke-3 melalui mekanisme penunjukan langsung. sehingga jadwal pelaksanaan pekerjaan dan tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berada pada subkontraktor yang melaksanakan.

b. Pembersihan dan Pematangan Lahan

Sebagian besar tapak tanah rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin berasal dari lahan kebun, oleh karena itu perlu ditimbun dan dipotong (cut and fill) menurut elevasi rencana terlebih dahulu sebelum dapat didirikan bangunan perumahan dan prasarana pendukungnya. Kegiatan pematangan tanah mencakup kegiatan perataan dan pengurugan bagian-bagian lahan tertentu, dan pembuatan pembatas sementara. Tujuan kegiatan pembersihan dan pematangan tanah adalah menyiapkan kondisi tanah sehingga siap dibangun atau dibuat pondasi perumahan dan prasarana pendukungnya dengan tidak mengganggu lingkungan sekitar. Agar tidak mengganggu estetika lingkungan, maka dibuat pagar pembatas kegiatan semi permanen, sehingga kegiatan di dalam dan di luar kompleks pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Pengurugan/cut and fill tapak dilakukan dengan mengikuti elevasi dan kemiringan tanah rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin. Peralatan pemindahan tanah yang digunakan Beckhoe untuk menggali, memotong dan mendorong, motor grader untuk merapikan, dumptruck untuk mengangkut, dan vibrator untuk memadatkan. Pemadatan tapak berbeda-beda menurut peruntukannya. Sumber bahan urugan utama adalah tanah yang diambil melalui cut and fill yang dilakukan oleh Beckhoe dari lokasi rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin.

Sebelum pengerjaan pembukaan lahan dilakukan, areal yang dikuasai terlebih dahulu dipagar untuk menjaga jarak aman antara lokasi kegiatan dengan penduduk sekitar.

(7)

Pada pengerjaan cut dan fill ini keseimbangan tanah diatur sedemikian rupa sehingga jumlah tanah yang digunakan untuk menimbun dan mengisi hampir sama. Dengan cara ini diharapkan jumlah bahan urugan tidak menggunakan bahan dari luar lokasi.

Pemindahan tanah dengan jarak ≥ 50 m lebih efektif menggunakan kombinasi Beckhoe dan gerobak kayu. Untuk pemindahan tanah dengan jarak pendek menggunakan Beckhoe saja dengan cara memotong dan mendorong tanah ke tempat lokasi yang akan ditimbun. Akan dibuat parit-parit/drainase serta kolam pengendapan sementara di batas-batas lokasi yang akan di lakukan pematangan lahan.

Gambar 2.3. Lokasi Lahan Yang Akan Dibersihkan

c. Mobilisasi Alat dan Material Bangunan

Kegiatan tahap konstruksi rencana pembangunan perumahan Bumi Indah Caringin memerlukan berbagai peralatan berat dan bahan material. Peralatan berat yang diperlukan antara lain Beckhoe, stone walls, dump-truck, vibrator sheet foot, grader. Pada saat kegiatan dimulai, maka alat yang diperlukan dimobilisasi ke lokasi.

Mobilisasi peralatan disesuaikan dengan tahapan pekerjaan supaya alat tidak menumpuk di lokasi kegiatan. Alat yang tidak digunakan lagi secepatnya ditarik ke luar lokasi. Peralatan akan didatangkan dari daerah Sukabumi. Setelah kegiatan konstruksi selesai alat ditarik dari lokasi (demobilisasi).

(8)

Bahan material yang akan digunakan pada rencana pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin antara lain : besi tulangan, semen, pasir, sirtu, batu, kayu, bata, pipa, gorong-gorong, aspal, hebel, genteng, PVC, cat, triplek, papan, paving block, interior dan lain-lainnya dimobilisasi sesuai dengan kebutuhan, baik jumlah/volume maupun jenisnya. Seluruh bahan material bangunan akan didatangkan dari Sukabumi dan daerah sekitar dan dipasok oleh kontraktor lokal. Rencana pengangkutan material dilakukan pada siang hari, pengangkutan material disesuaikan dengan tahapan pekerjaan.

Tabel 2.2. Jenis dan Fungsi Peralatan Pekerjaan

No Jenis Peralatan Jumlah Fungsi

1 2 3 4

Bechoe Dump Truck Sekop Tanah Gerobak Kayu

1 Unit 1 Unit - -

Menggali/Meratakan Memindahkan Mengangkut Memindahkan Sumber : PT. HADECO BANGUN INDONESIA

Tabel 2.3. Jenis Material

No Jenis Bahan Sumber

1. Pasir Sukabumi

2. Batu Sukabumi

3. Semen Sukabumi

4. Bata Merah Sukabumi

5. Genteng Sukabumi

6. Besi beton Sukabumi

7. Keramik Sukabumi

8. Material lain Sukabumi Sumber : PT. HADECO BANGUN INDONESIA

Spesifikasi bangunan rumah yang akan dibangun untuk tiap unit rumahnya adalah sebagai berikut :

 Pondasi : Batu kali

 Dinding : Bata hebel di plester aci dengan finishing cat

 Beton bertulang : Sloof, kolom praktis, ring balk, dan leuvel

 Lantai teras : Keramik 40x40 cm

 Dinding km/wc : Keramik 20x25 cm

 Lantai km/wc : Keramik 20x20 cm

 Rangka atap : Baja ringan

 Penutup atap : Genteng tanah liat

(9)

 Rangka plafon : Kayu

 Penutup plafon : Gypsum dengan list 7cm

 Kusen : Kayu Kelas 2

 Daun pintu utama : Double Teakwood, ram kayu kelas 2

 Daun jendela : Ram kayu kelas 2, kaca polos 5 mm

 Sanitair : Bak mandi fiber, closet jongkok

 Pintu kamar mandi : PVC pabrikasi dengan kusen

 Air bersih : PDAM dan Sumur pompa listrik

 Listrik : Listrik 1.300 watt

 Car Port : Screed dengan tali air

d. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perumahan

Pembangunan sarana dan prasarana Perumahan merujuk kepada desain teknik sipil yang telah direncanakan. Lanah seluas ± 24.920 m2 akan dibangun rumah type 36/72 sebanyak 56 unit, type 36/104 sebanyak 70 unit, dan type 45/114 sebanyak 8 unit. Penyediaan TPU yang disediakan oleh pihak perusahaan dengan luas 498,4 m2 (TPU yang disediakan sebesar 2% dari penguasaan lahan). Untuk pengelolaan dan pemantauannya TPU dikerjasamakan dengan masyarakat setempat.

Berikut ini adalah rincian penggunaan tanah yang akan dibangun secara spesifik adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4. Pemanfaatan Lahan PerumahanBumi Indah Caringin No Rencana Penggunaan

Lahan Jumlah

(Unit) Luas Bangunan

(m2) Luas Hijau

(m2) Luas Kavling (m2) A. Kavling Rumah

1. Type 36/72 88 3.168 3.168 6.336

2. Type 36/104 70 2.520 4.760 7.280

3. Type 45/114 8 360 552 912

Jumlah A 166 6.048 8.480 14.528

Prosentase A 24,27 34,03 58,30

B. Fasos dan Fasum

Satuan Luas Terbangun Luas Hijau Luas

1. Jalan, Drainase m2 5.888 - 5.888

2. Fasos dan Fasum m2 800 - 800

3. Taman, RTH m2 - 3.704 3.704

Jumlah B m2 6.688 3.704 10.392

Prosentase B 26,84% 14,86% 41,70%

Jumlah A + B 12.736 12.184 24.920 Prosentase Keseluruhan 51,11% 48,89% 100%

(10)

 Pembangunan Jaringan Jalan dan Sistem Drainase

Jalan untuk perumahan direncanakan terdiri dari 2 type jalan yaitu jalan ROW 6 untuk jalan utama, dan ROW 5 untuk jalan lingkungan, pembangunan jalan tersebut dilakukan dengan Paving blok untuk jalan utama dan pengaspalan untuk jalan lingkungan. Jalan ini secara fungsional dapat dikatakan seperti jalan dengan hirarki arteri di dalam kawasan perumahan, dengan kapasitas jalan yang dapat melayani jumlah kendaraan yang relatif besar, yaitu antara 42 kendaraan/hari.

Jalan yang dibangun haruslah stabil dan kuat sehingga tidak terjadi penurunan badan jalan/amblas ketika kendaraan lewat di atasnya. Struktur Jalan meliputi sub grade yaitu lapisan tanah urugan, sub base course, base course dan perkerasan (pavement) dari flexible pavement atau dari concreate pavement. Pemadatan sub grade dilakukan untuk menjamin kepadatan maksimal sesuai dengan peruntukan jalan. Untuk mencegah kerusakan jalan maka dibuat saluran drainase di sisi kiri kanan badan jalan untuk menyalurkan air dari badan jalan ke saluran. Permukaan jalan harus memiliki kemiringan tertentu (±2%) untuk memperlancar air hujan masuk ke dalam saluran.

Pengawasan pekerjaan pembentukan badan jalan ini perlu dilakukan supaya alat yang beroperasi bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan gambar rencana yang telah dibuat, sehingga tidak keluar dari batas tanah yang direncanakan.

Pekerjaan pembangunan jalan direncanakan dilakukan pada siang hari.

Gambar 2.4. Rencana Pembangunan Jalan

Pada sisi kiri dan kanan jalan, akan di bangun drainase penampung air hujan dan dilengkapi dengan pohon peneduh jenis Kiara Payung, cemara, dan pucuk merahserta saluran penampungan air kotor.

(11)

Drainase mempunyai lebar 0,8 meter dan kedalaman 0,4 meter. Drainase ini terhubung dengan sumur-sumur resapan untuk menangkap air dan terhubung juga dengan sungai terdekat yang terletak disamping barat dan utara lokasi perumahan.

Gambar 2.5. Model Drainase Jalan

 Pembangunan Blok-blok Perumahan

Level halaman 25 cm dan level jalan di depannya 20 s/d 60 cm, level akan disesuaikan dengan tinggi rendahnya keadaan di lapangan. Tanah untuk bangunan harus di bersihkan dari akar (Land Clearing) dan di buang keluar proyek. Setelah tanah bersih dan padat, selanjutnya dilakukan pemasangan Bouwplank, sebelum pekerjaan galian tanah untuk pemasangan pondasi dilakukan. Ukuran papan yang digunakan untuk Bouwplank adalah 2/20 diserut pada bagian yang akan di pakai acuan Utzet, di pakukan pada patok-patok kayu berukuran 5/7cm dengan jarak 2m, jenis kayu yang digunakan yaitu jenis kayu terentang atau sejenisnya.

Pemasangan Bouwplank harus dilakukan dengan cermat sesuai dengan level (peil) yang ditentukan dengan menggunakan Theodolit. Bangunan darurat untuk direksi, gudang, bahan dan los kerja dibuat ukuran sesuai dengan kebutuhan. Setelah bouwplank dibuat pada masing-masing type rumah, kemudian diteruskan dengan pekerjaan pembuatan pondasi. Ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana yang di susun dari pasangan batu kali dengan adukan 1:4 semen dan pasir, pondasi foot plat beton bertulang dengan tiang pokok 4 besi 16mm, 2 besi 12mm

(12)

tulangan pokok menggunakan besi 8mm dan cincin menggunakan besi 6mm.

Untuk lantai menggunakan besi 8mm double dengan jarak 10cm. Pekerjaan beton tidak bertulang digunakan untuk rabat jalan masuk dan carport. Pekerjaan pemasangan dinding menggunakan batu bata kualitas baik dengan di plester dan diaci rapi.

Untuk pekerjaan lantai sebelum lantai di pasang sebelumnya diberi urugan pasir setebal 10cm dan di padatkan dengan menggunakan vibrator remper (Stemper).

Pasangan lantai menggunakan keramik dengan ukuran 40x40cm dengan kualitas bahan baku yang baik dan di pasang dengan menggunakan spesie 1:3 semen dan pasir. Semua pasangan lantai tidak di poles dan harus merupakan bidang-bidang yang lurus dan rata, kecuali lantai teras dan kamar mandi.

Rangka atap kuda-kuda sesuai dengan gambar menggunakan bahan Steel Trust Bottom Chord 2.10.50.100, Top Chord 2.10.50.80, Web Bracing 2.10.50.80 dan Purlin 2.35.40. Setiap sambungan dan pertemuan diperkuat oleh mur dan baut yang telah disesuaikan ukurannya. Penutup atap menggunakan genteng dan perletak kuda-kuda diperkuat dengan mempergunakan adukan beton dan plafon menggunakan bahan dari kayu.

Setelah rumah selesai, rumah dibersihkan dari sisa-sisa puing bangunan dan sampah, halaman rumah yang selanjutnya dikerjakan akan dilengkapi dengan bak sampah dan ditepi jalan diberi pohon peneduh dan pohon pelindung.

 Pembuatan Septic Tank, IPAL Sederhana dan Biopori

Saluran air kotor disalurkan terpisah dengan Septictank, saluran air kotor yang dibuat per unit menggunakan pipa PVC Wavin atau setara yang disalurkan langsung pada IPAL Sederhana, dan saluran air hujan disalurkan ke drainase jalan.

Pasangan Septic tank terbuat dari pasangan bata merah yang di plester kedap air serta bagian atasnya ditutup dengan plat beton bertulang dengan ketebalan 10 cm. Tiang besi beton bertulang dengan diameter 8 mm dengan jarak 20 cm, dilengkapi dengan lubang control, rembesan sesuai dengan gambar, pipa septic tank menggunakan pipa PVC Wavin atau setara.

Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya aliran tinja dari masing- masing closet rumah ke bak penampungan kotoran. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%, artinya setiap 100 cm terdapat perbedaan ketinggian 2 cm.

(13)

Penggunaan pipa saluran yang tepat. Pipa saluran berupa PVC ukuran minimal adalah 4 inci dan dibuat saluran lurus tanpa belokan untuk menghindari mampat.

Sedangkan pipa saluran dari bak pertama ke bak kedua mengunakan sambungan Tee. Hal ini supaya limbah yang mengalir dari bak pertama hanya limbah cair saja. jadi fungsi resapan akan lebih baik.

Disesuaikan dengan kapasitas kebutuhan. Apabila penghuni rumah rata-rata lima orang, dan masing-masing blok perumahan terdiri 3 unit rumah, sampai 24 unit rumah, maka septic tank dibuat dengan ukuran yang disesuaikan dengan jumlah volume limbah cair domestik yang akan dihasilkan.

Bak harus kuat dan kedap air. Dinding dasar dan penutup bak pertama harus kedap air agar limbah tidak mencemari lingkungan.

Pipa Udara. Pipa ini berfungsi membuang gas yang dihasilkan oleh limbah tinja.

Karena bila gas tidak bisa keluar maka limbah tidak akan bisa masuk karena terdorong gas dari dalam dan septic tank akan terasa penuh padahal belum.

Ketinggian Closet terhadap Septic tank. Hal ini sangat berpengaruh terhadap dorongan air+tinja mengalir ke dalam septic tank, dan mempengaruhi kelancaran pipa saluran antara closet dan septic tank. Apabila posisi rumah berada didataran rendah atau bekas sawah hal ini sangat penting, mengingat tanah bekas persawahan banyak mengandung air sehingga resapan air tanahnya relatif lambat.

Semakin tinggi jarak antara closet dan septic tank semakin baik.

(14)

Gambar 2.6. Desain Septic Tank

Septictank yang akan dibuat adalah 1 unit/rumah yang ditempatkan dibagian depan rumah. Sementara untuk penampungan air kotor (Grey Water) sisa-sisa pencucian dan kegiatan lainnya akan dibuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sederhana, IPAL Sederhana yang akan dibuat 1 unit/rumah dan di tempatkan di halaman rumah. IPAL Sederhana tersebut berfungsi untuk menampung air kotor sisa pencucian sebelum dialirkan ke badan air penerima.

Biopori yang akan di buat sebanyak 1 unit/rumah yang di tempatkan di halaman depan rumah.

Gambar 2.7. Desain IPAL Sederhana

(15)

 Pembangunan Jaringan Air Bersih

Sarana air bersih untuk menunjang aktivitas para penghuni rumah akan disediakan air yang berasal dari PDAM dan untuk menjaga kurangnya pasokan air disediakan sumur dangkal sedalam 15 m/rumah yang ditempatkan dibelakang rumah.

 Pembangunan Instalasi Listrik

Listrik yang akan digunakan untuk penerangan dan aktivitas lainnya bersumber dari PLN Areal Pelayanan dan Jaringan (APJ) Sukabumi. Tegangan listrik untuk masing-masing rumah adalah 1.300 Va, maka kebutuhan listrik secara keseluruhan dapat dihitung sebagai berikut :

Kebutuhan listrik rumah = 166 x 1.300 Va = 215.800 Va

Penerangan Jalan = 2.200 Va

Fasos dan Fasum = 1.300 Va

Total Listrik kebutuhan listrik = 219.300 Va

 Pembangunan Sumur Resapan

Sumur resapan yang akan dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m x 3 m yang mempunyai kapasitas menampung air sebesar 3 m3/unit. Dengan jumlah sumur resapan sebanyak 42 unit. Fungsi dari sumur resapan ini untuk menangkap air hujan agar tidak melimpas ke badan jalan. Pola penempatan sumur resapan ditempatkan di setiap sudut blok, yang dihubungkan langsung dengan sistem drainase jalan dan fasos fasum.

(16)

Gambar 2.8. Desain Sumur Resapan

 Pengelolaan Sampah

Sarana pengelolaan persampahan yang disediakan oleh pihak pengelola Perumahan Bumi Indah Caringin adalah sarana persampahan yang dibuat secara permanen yang disediakan sebanyak 1 unit TPSS, tempat pembuangan sampah sementara di buat terpilah untuk sampah organik, anorganik, dan B3. Sarana persampahan tersebut dibuat untuk menampung sampah-sampah rumah sisa bahan makanan dan minuman dan sisa aktivitas lainnya. Sampah tersebut kemudian dikelola dengan membuat bank sampah yang dikerjasamakan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan untuk sebagian dari sampah organik akan dibuat komposter.

Gambar 2.9. Rencana Pembuatan Sarana Persampahan

(17)

 Fasilitas Sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum)

Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang akan disediakan adalah taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH), pos keamanan, masjid, dan lain-lain.

2.4.3. Tahap Operasi

Tahap operasi, meliputi : rekrutmen tenaga kerja, penggunaan air bersih, timbulan limbah cair domestik, peningkatan volume sampah, dan lahan tertutup bangunan.

a. Rekrutmen Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengelola dan memasarkan Perumahan Bumi Indah Caringin adalah sebanyak 5 orang yang terdiri dari :

Tabel 2.5. Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Operasi

No. Jabatan Kerja Jml (org) Pendidikan Asal

1. Bag. Adm & keuangan 1 S1/D3 Sukabumi

2. Bag. Pemasaran 1 S1/D3 Sukabumi

3. Bag. Perencanaan 1 S1/D3 Sukabumi

4. Lain-lain 2 SMA Sukabumi

Jumlah 5

Sumber : PT. HADECO BANGUN INDONESIA

Tenaga kerja yang akan direkrut adalah tenaga kerja sekitar yaitu yang bertempat tinggal berbatasan langsung dengan lokasi Perumahan Bumi Indah Caringin, dengan catatan sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan.

b. Penggunaan Air Bersih

Air bersih untuk memenuhi seluruh kebutuhan penghuni perumahan bersumber dari PDAM dan sumur dangkal sedalam 15 m. Penggunaan air bersih dihitung jika masing- masing rumah sudah terisi penuh dengan asumsi per 1 unit rumah diisi oleh 5 orang (SNI 03-1733-2004). Menurut Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU 1996, 1 orang akan menghabiskan air bersih sebanyak 120-150 liter/orang/hari (Kategori Kota berpenduduk 500.000–1.000.000 jiwa), maka dapat dihitung kebutuhan air bersih sebagai berikut :

Jumlah orang (rumah) = 166 unit x 5 orang

= 830 orang

Kebutuhan air bersih = 120 lt/o/h x 830 orang

= 99.600 lt/hari » 99,6 m3/hari

(18)

Gambar 2.10. Neraca Penggunaan Air Bersih

Sementara kebutuhan air bersih untuk kegiatan non domestik di dalam fasos dan fasum adalah sebegai berikut :

Tabel 2.6. Kebutuhan Air Fasos dan fasum No Jenis kebutuhan Standar Satuan Kebutuhan

Non Domestik Frek.

(/hari) Jml (m3) 1. Penghijauan & Taman** 1.10-5 m3/m2/ha 0,3448Ha 1 0,034

2. Masjid 1 m3 1 m3 1 1

Total Kebutuhan Air 1,034 Sumber : *Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU 1996

**Kepmen Kimpraswil No. 534-KPTS/M/2001 tentang pedoman standar pelayanan minimal

Tabel 2.7. Kebutuhan Air Bersih Perumahan Bumi Indah Caringin

No Jenis kebutuhan Volume Air (m3) Frek. (/hari) Jumlah (m3)

1. Domestik 99,6 1 99,6

2. Fasos dan fasum 1,034 1 1,034

Jumlah Kebutuhan Air Bersih Keseluruhan 100,634 Sumber : Hasil perhitungan

c. Timbulan Limbah Cair Domestik

Limbah cair domestik yang dihasilkan berasal dari kegiatan rumah tangga seperti aktivitas mandi, cuci, dan lain sebagainya. Standar yang dipergunakan perhitungan untuk mendapatkan volume limbah cair domestik adalah 80 % dari kebutuhan air bersih, atau dalam bentuk matematis dihitung sebagai berikut:

QAL = 0,8 x Tot. Kebutuhan Air Bersih

PDAM/Sumur Dangkal

Unit-unit Rumah

Black Water Grey Water

Septic Tank IPAL Sederhana

(19)

Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa timbulan limbah cair domestik adalah sebagai berikut :

Tabel 2.8. Timbulan Limbah Cair Domestik

No Uraian Keterangan

1 Jumlah Penduduk Jiwa 830

2 Kebutuhan Air Bersih 0,120 m3/org/h 99,6 m3 3 Produksi Air Limbah 80 % 79,68 m3 Sumber : Hasil Perhitungan (Program Pengembangan Sanitasi)

d. Peningkatan Volume Sampah

Sampah yang ditimbulkan dari aktivitas perumahan berupa sampah organik, anorganik dan B3. Sampah dihasilkan dari sisa-sisa makanan dan minuman, aktivitas dapur dan lain-lain. Perkiraan timbulan sampah untuk rumah (perumahan) permanen menurut Damanhuri et al, 1989 dan SNI 19-3964-1995, setiap orangnya dapat mengeluarkan sampah sebanyak 2,75-3,25 l/orang/hari setara dengan 0,070-0,080 kg/orang/hari. Maka dapat diprediksi timbulan sampah yang dihasilkan adalah :

Sampah (rumah) = 0,35 kg/rumah x 166 unit Total Sampah = 58,1 kg/hari

Sampah-sampah ini dikumpulkan dan dibuang dengan skema sebagai berkut:

Gambar 2.11. Skema Pembuangan Sampah

e. Lahan Tertutup Bangunan

Lahan tertutup bangunan/material kedap air di areal Perumahan Bumi Indah Caringin seluas 12.736 m2 (51,11%) dari total luas lahan seluas 24.920 m2 (100%) dan lahan terbuka/openspase yang tersedia seluas 12.184 m2 (48,89%). Untuk mengetahui besaran limpasan air hujan (run off) dilokasi rencana Perumahan Bumi Indah

Organik (Dibuat komposter) Sumber

Sampah

Tempat Sampah Terpilah (Organik-anorganik-LB3

60:35:5)

Anorganik dan B3 (Dikerjasamakan dengan

masyarakat membuat bank sampah)

(20)

Caringin, dihitung menggunakan metode rasional dengan persamaan sebagai berikut :

Q = 0,00278 C . A . I Dimana :

Q adalah volume run off (m3/detik hari-hujan) C adalah koefisien limpasan permukaan A adalah luas lahan (m2)

I adalah intensitas hujan (m/hari)

Dari data iklim selama 10 tahun terakhir curah hujan bulanan terendah sebesar 0,5 mm terjadi pada bulan Juli dan tertinggi bulan Desember yaitu 418,0 mm, sedangkan curah hujan rata-rata hariannya adalah sebesar 0,3048 m/hari. Suhu terendah 27,3

0C yang terjadi pada bulan Februari dan suhu tertinggi 29,5 0C terjadi pada bulan Mei. Kelembaban udara berkisar antara 79,5% - 88,4% dan kecepatan angin rata- rata bulanan adalah 2,08 knot dengan arah angin dominan ke barat.

Tabel 2.9.Koefesien Limpasan

Tipe Area Koefisien Run

off

Pegunungan yang curam 0,75 - 0,90

Perkerasan aspal, beton 0,80 - 0,90 Tanah padat sulit diresapi 0,40 - 0,55 Tanah agak mudah diresapi 0,05 - 0,35 Taman / lapangan terbuka 0,05 - 0,25

Kebun 0,05 - 0,20

Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah/Ha) 0,25 - 0,40 Perumahan kerapatan sedang (21-60 rumah/Ha) 0,40 - 0,70 Perumahan rapat (60-160 rumah/Ha) 0,70 - 0,80

Daerah rekreasi 0,20 - 0,30

Daerah Industri 0,80 - 0,90

Daerah perniagaan 0,90 - 0,95

Sumber : Buku Drainase Perkotaan, H.A. Halim Asma

Dengan demikian di dapat besaran volume run off dengan perhitungan sebagai berikut :

QTP = 0,00278 C . A . I

= 0,00278 x 0,35 x 24.920 x 0,3048

= 7,39 m3/hari hujan

(21)

Sedangkan perkiraan limpasan air dengan adanya bangunan adalah : QDP = 0,00278 C . A . I

= 0,00278 x 0,70 x 12.736 x 0,3048

= 7,55 m3/hari hujan

Dengan demikian terjadi peningkatan run off dengan dan tanpa bangunan sebesar : ΔQ = QDP - QTP

= 7,55 – 7,39

= 0,16 m3/hari hujan

2.5. JADWAL RENCANA KEGIATAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan pembangunan Perumahan Bumi Indah Caringin adalah sebagai berikut :

Tabel 2.10. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Tahun

2015-2016 Juni

2016 Juli

2016-2018 Juli

2018 Juli- Desember

2018 1. Pembebasan Lahan dan

Sosialisasi Kepada Masyarakat

2. Pengurusan Perizinan 3. Tahap Kontruksi

4. Rekrutmen Tenaga Kerja Kontruksi dan Operasi 5. Pemasaran

Sumber: PT. HADECO BANGUN INDONESIA

2.6. KEGIATAN SEKITAR

Kegiatan sekitar yang berdekatan dengan lokasi perumahan Bumi Indah Caringin diantaranya pemukiman, masjid, Pertanian, Polsek Caringin, dll.

Gambar

Tabel 2.1. Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Konstruksi
Gambar 2.3. Lokasi Lahan Yang Akan Dibersihkan
Tabel 2.3. Jenis Material
Tabel 2.4. Pemanfaatan Lahan Perumahan Bumi Indah Caringin  No  Rencana Penggunaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Boyolali, tepat di depan tempat tinggal Pak Terdy selaku pemilik usaha. Gambar 2.3.1

kerja. 18) Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut. 19) Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja. 20) Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.

Dari 800 pengrajin mampu mempekerjakan 3200 tenaga kerja, sedangkan akibat yang timbul dari kegiatan usaha genteng antara lain munculnya usaha peracangan disekitar lokasi

Hasil penelitian antara lain; faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi responden terhadap lingkungan sekitar kawasan industri adalah jarak tempat tinggal ke lokasi

1) Jumlah dan status kerja tenaga kerja lokal yang terserap pada kegiatan proyek serta peningkatan pendapatan warga sekitar Untuk mengetahui tingkat pendapatan masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu orang tua yang bernama Ibu Nadirin yang bertempat tinggal di Perumahan Kaliwungu Indah yang memiliki anak yang

Masyarakat di sekitar Taman Nasional Gunung Merapi yang bertempat tinggal dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan memiliki kecenderungan dalam memberi kontribusi yang

batrwa dalam rangka pengelolaan dan pemantauan terhadap usatra dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan atau yang tidak berdampak