MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
KETERANGAN SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP TAHAP OPERASIONAL
Bangkitan Lalu Lintas Mobilitas kendaraan operasional dan karyawan dan PT.
Cimanggis Sakti
Mobilitas kendaraan operasional dan karyawan dan PT.
Cimanggis Sakti diperkirakan akan menimbulkan bangkitan lalulintas dan menambah kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Tole Iskandar, terutama pada waktu-waktu tertentu misalnya pagi hari, dan sore hari
Prakiraan batas lingkup V/C ratio 0,45–0,74, tingkat pelayanan jalan kategori C, yaitu arus stabil tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan
1. Memperluas lahan celukan di depan pagar masuk ke lokasi pabrik, sehingga mobilitas kendaraan operasional dan karyawan pabrik tidak mengganggu lalulintas di Jalan Kapten Tole Iskandar;
2. Pintu gerbang masuk ke lokasi pabrik dibuat terpisah antara pintu masuk kendaraan operasional dan kendaraan karyawan, untuk menghindarkan terjadinya antrian sementara atau berhenti sementara di depan pintu gerbang pabrik selama beberapa waktu melapor kepada keamanan pabrik;
3. Pemasangan konstruksi penurunan kecepatan kendaraan di sekitar pintu gerbang PT. Cimanggis Sakti;
4. Menempatkan petugas untuk melakukan penjagaan ketika kendaraan bermanuver masuk dan keluar lokasi PT. Cimanggis Sakti
Lokasi pengelolaan bangkitan lalu lintas di Jalan Kapten Tole Iskandar, tepatnya di lokasi lahan celukan depan pagar masuk ke lokasi pabrik
Periode pengelolaan bangkitan lalu lintas dilakukan terus menerus selama operasional pabrik
1.Jumlah kendaraan yang masuk-keluar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti;
2.Waktu tunda akibat manuver kendaraan yang masuk-keluar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti
Depan pabrik, Jalan Kapten Tole Iskandar Km 2 No. 4
Periode pemantauan setiap 6 (enam) bulan selama operasional pabrik
Pelaksana : PT. Indo Lysaght
Pengelola/Pemantau : :
Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok Dinas Perhubungan Kota Depok
Penerima Laporan:
Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok
-
Penurunan Kualitas Udara Mesin-mesin pabrik, mobilitas kendaraan operasional, kendaraan pimpinan dan karyawan pabrik PT. Cimanggis Sakti, diperkirakan menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara di lokasi pabrik dan sekitarnya
Peningkatan polusi berasal dari mesin- mesin pabrik, mobilitas kendaraan operasional, kendaraan pimpinan dan karyawan pabrik PT. Cimanggis Sakti, diperkirakan melebihi batas baku mutu udara meliputi peningkatan konsentrasi debu, SO2, CO, NO2, H2S, dan NH3
Mengacu pada batasan baku mutu
Permenaker No.5 Tahun 2018
1. Menurunkan konsentrasi debu dan polusi gas seperti SO2, CO, NO2, H2S, dan NH3 dari aktivitas lalu lintas kendaraan operasional, dan untuk meminimalisir gas buang kendaraan yang masuk dan keluar pabrik harus menunjukkan bukti uji emisi kendaraan / KIR.
2. Untuk mereduksi jumlah partikulat, gas buang dialirkan ke dalam Fume scrubber, sehingga gas buang yang ke luar dari cerobong sudah bersih dan memenuhi baku mutu lingkungan;
3. Selain itu, Fume scrubber berfungsi juga untuk menurunkan temperatur gas buang, agar temperatur operasi pada plat cerobong relatif lebih rendah dari temperatur kritisnya, sehingga umur pakai cerobong lebih tahan lama;
4. Menanam tanaman tahunan/pohon pelindung yang bertajuk rindang yang berfungsi menjaga kesejukan dan kelembaban udara, serta mampu
Lokasi pengelolaan kualitas udara adalah sekitar lokasi Fume Scrubber 1,2,3
Pengelolaan kualitas udara dilakukan secara terus menerus sepanjang operasional pabrik
1. Pengukuran kualitas udara (debu) dengan Hi- vol sampler dan analisis laboratorium;
2. Visual sebaran debu dan asap dari pabrik PT.
Cimanggis Sakti;
3. Wawancara langsung dengan warga masyarakat mengenai kondisi pencemaran udara dari pabrik PT.
Cimanggis Sakti
Lokasi pemantauan dipabrik PT.
Cimanggis Sakti dan wilayah sekitarnya
Periode pemantauan selama masa operasional pabrik dengan periode pemantauan setiap 6 (enam) bulan selama operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok
Penerima Laporan : KLHK, DLH Provinsi Jabar dan DLHK Kota Depok
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
menyerap CO2 yang terdapat di udara;
5. Mempertahankan keberadaan tumbuhan dan pohon-pohon yang ada di lokasi pabrik (di Lahan terbuka hijau dan sekitar lokasi parkir);
6. Pemagaran sekeliling lokasi pabrik dengan tembok ketinggian ±2m
Emisi Pabrik Kegiatan Proses produksi ZnCl2 dalam tangki RT yang dialirkan ke Fume Scrubber dan Operasional Boiler yang menghasilkan emisi ke udara
1. Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan.
Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru- paru. Dari paru- paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
2. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), termasuk diantaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
Mengacu pada batasan baku mutu yaitu :
1. SK No 349/MenLHK- Setjen/2015
2. PerMen LH No.07 Th. 2007 lampiran VI
1. Pengadaan cerobong asap sebagai media pembuangan hasil sisa pembakaran, harus memperhatikan persyaratan pembuatan cerobong yang disesuaikan dengan kondisi pabrik dengan pertimbangan emisi yang akan dikeluarkan tidak melebih baku mutu emisi yang ditetapkan, antara lain:
- Kecepatan aliran gas dari cerobong sebaiknya lebih besar dari 20 m/detik sehingga gas-gas yang keluar dari cerobong akan terhindar dari turbulensi;
- Konsentrasi maksimum zat pencemar berkisar antara 0,001 - 1% dari konsentrasi zat pencemar dalam cerobong;
- Cerobong dilengkapi dengan pelat penahan angin yang melingkari cerobong secara memanjang ke arah ujung atas;
- Puncak cerobong sebaiknya terbuka, jika pihak industri menganggap perlu untuk memberi penutup (biasanya cerobong kecil/rendah) maka penutup berbentuk segitiga terbalik (terbuka ke atas), atau seperti tercantum dalam Lampiran III Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : Kep- 205/Bapedal/07/1996 Tanggal : 10 Juli 1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak;
- Untuk mereduksi jumlah partikulat, gas buang dialirkan ke dalam Fume scrubber, sehingga gas buang yang ke luar dari cerobong sudah bersih dan memenuhi baku mutu lingkungan;
2. Selain itu, Fume scrubber berfungsi juga untuk menurunkan temperatur gas buang, agar temperatur operasi
Lokasi pengelolaan kualitas udara adalah sekitar Fume Scrubber 1,2,3, dan cerobong Boiler
Pengelolaan kualitas udara dilakukan secara terus menerus sepanjang operasional pabrik
1. Pengukuran kualitas udara emisi 2. Pengukuran
kualitas emisi Cerobong 3. Wawancara
langsung dengan karyawan/staf pabrik PT.
Cimanggis Sakti dan masyarakat di sekitar pabrik PT.
Cimanggis Sakti secara random mengenai kondisi udara emisi di lokasi pabrik
Lokasi pemantauan emisi pabrik di lokasi cerobong Fume Scrubber 1,2,3 dan Boiler di pabrik PT. Cimanggis Sakti dan wilayah sekitarnya
Periode pemantauan selama operasional pabrik, dengan periode pemantauan setiap 6 (enam) bulan
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok
Penerima Laporan : KLHK, DLH Provinsi Jabar dan DLHK Kota Depok
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Selain itu dapat menyebabkan dampak negatif pada tanaman, hujan asam, dan efek rumah kaca
pada plat cerobong relatif lebih rendah dari temperatur kritisnya, sehingga umur pakai cerobong lebih tahan lama;
3. Melakukan pengujian emisi yang dihasilkan dari kegiatan produksi secara berkala, yaitu setiap 6 bulan sekali, dan memastikan bahwa parameter emisi pabrik yang dihasilkan masih di bawah batas baku mutu yang dikeluarkan oleh SK No 349/MenLHK-Setjen/2015 4. Pengadaan, pengoperasian,
pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran udara;
5. Inventarisasi dan perhitungan beban pencemaran sumber emisi fugitive;
6. Pengecekan, pemeliharaan, dan perbaikan peralatan yang menjadi sumber emisi fugitive Limbah Padat/Sampah Domestik
Kegiatan administrasi kantor, dan kegiatan/aktivitas karyawan di kantor dan pabrik PT. Cimanggis Sakti
Kegiatan administrasi kantor, dan
kegiatan/aktivitas karyawan di kantor dan pabrik PT.
Cimanggis Sakti menyebabkan timbulnya limbah padat/ sampah domestik
Dari hasil perhitungan jumlah timbulan limbah padat/sampah domestik pabrik PT.
Cimanggis Sakti per hari 0,215 m3 (Lihat Bab II.37)
1. Pengelolaan sampah di dalam ruangan dilakukan dengan menyediakan tong- tong sampah yang sudah dibedakan jenisnya;
2. Pengelolaan sampah di luar ruangan dilakukan dengan menyediakan tempat penampungan sementara (TPS) ; 3. Tempat penampungan sampah
sementara (TPS) dibuat
terpilah/terpisah antara sampah organik, dan non norganik ;
4. Pengelolaan sampah domestik jenis organik dilakukan bekerjasama dengan Kelurahan Sukmajaya atau dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok;
5. Ukuran bangunan TPS disesuaikan dengan estimasi timbulan sampah harian
Lokasi pengelolaan limbah padat domestik adalah di lokasi tong- tong/tempat sampah di dalam ruangan, dan TPS yang ada di luar ruangan
Pengelolaan limbah padat domestik dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
Pengamatan langsung ke lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti mengenai pengelolaan limbah padat/sampah domestik, yang dilakukan apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah ada seperti : 1. Standar operasional
prosedur (SOP) pengelolaan limbah padat/sampah domestik, mulai dari tingkat manajemen sampai pelaksanaannya/m anifest;
2. Pelaksanaan pengelolaan limbah padat/sampah domestik ; Mewawancarai warga masyarakat di sekitar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti
Lokasi pemantauan limbah padat/sampah domestik dilakukan di lokasi tong- tong/tempat sampah di dalam ruangan dan TPS di luar ruangan
Periode pemantauan dilaksanakan setiap hari selama operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok
Penerima Laporan : KLHK, DLH Provinsi Jabar dan DLHK Kota Depok
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Limbah Cair Domestik Kegiatan karyawan di kantor dan pabrik PT.
Cimanggis Sakti.
Limbah cair domestik menyebabkan pencemaran air tanah/air sumur dan badan air penerima yaitu Kali Panut
Dari hasil perhitungan jumlah limbah domestik 12 m3/24 jam (Lihat Bab II.36)
1. Air limbah domestik (grey water) tidak dibuang ke saluran air tetapi dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke badan air penerima;
2. Memiliki izin pembuangan limbah cair (IPLC) dari Kota Depok
Lokasi pengelolaan limbah cair domestik adalah di saluran air yang ada di lingkungan pabrik dan Kali Panut
Pengelolaan limbah cair domestik dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
Pengamatan langsung ke lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti, mengenai pengelolaan limbah cair domestik, yang dilakukan apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah ada seperti : 1. Standar
operasional prosedur (SOP) pengelolaan limbah cair domestik, mulai dari tingkat manajemen sampai pelaksanaannya ; 2. Pelaksanaan
pengolahan limbah cair domestik ; 3. Mewawancarai
warga masyarakat di sekitar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti.
Lokasi pemantauan limbah cair domestik dilakukan di lokasi outlet instalasi pengolahan air limbah domestik (IPAL)
Periode pemantauan dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan selama operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok
Penerima Laporan : KLHK, DLH Provinsi Jabar dan DLHK Kota Depok
Limbah B3 1. Limbah B3
PT.Cimanggis Sakti, jenis cair berupa ; sisa oli bekas, dan jenis padat berupa ; Sludge IPAL, Packing bekas terkontaminasi, Filter bekas terkontaminasi, majun sarung tangan terkontaminasi B3, bekas kemasan B3 dari hasil kegiatan ; 2. Limbah B3 PT. Indo Lysaght, berupa ; Zinc Ash, Oli bekas
Limbah B3, apabila tidak ditangani dengan baik dan benar, akan menimbulkan polusi, keracunan, serta kontaminasi pada lingkungan dan juga air, yang berbahaya bagi organisme di sekitarnya
Limbah cair yang dihasilkan yaitu oli bekas ±4,6 liter/hari,
1. Limbah B3 milik PT. Indo Lysaght, berupa ; jenis cair berupa ; sisa oli bekas, dan jenis padat berupa kaleng oli, , disimpan di TPS Limbah B3 milik PT.Cimanggis Sakti, karena PT.
Indo Lysaght tidak memiliki izin penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) ; 2. Limbah B3 PT.Cimanggis Sakti, jenis
cair berupa ; sisa oli bekas, dan jenis padat berupa; sludge IPAL, majun sarung tangan terkontaminasi B3, Packing bekas terkontaminasi, Filter bekas terkontaminasi , bekas kemasan B3 dari hasil kegiatan, disimpan di TPS Limbah B3, sesuai dengan izin penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) Nomor.658.11/4/TTPLSLB3/BPMT2T /VIII/2016, dari Walikota Depok, tanggal 2 Agustus 2016
Dan Izin Pemanfaatan Limbah B3 SK
Lokasi pengelolaan limbah B3 (LB3) adalah di tempat penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (TPS LB3) yang ada di pabrik PT.Cimanggis Sakti
Pengelolaan limbah B3 (LB3) dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
Pengamatan langsung ke lokasi pabrik PT.
Indo Lysaght dan PT.Cimanggis Sakti mengenai pengelolaan LB3 yang dilakukan apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah, mengenai:
1. Pengelolaan LB3 milik PT.Indo Lysaght, apakah sudah dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan limbah B3, mulai dari titik pengumpulan di lokasi pabrik PT.
Lokasi pemantauan Limbah B3 (LB3) dilakukan di lokasi tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) yang dimiliki oleh PT.Cimanggis Sakti.
Periode pemantauan Limbah B3 (LB3) dilaksanakan setiap bulan selama operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok
Penerima Laporan : KLHK, DLH Provinsi Jabar dan DLHK Kota Depok
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
No. 349/MenLHK-Setjen/2015 3. Lama waktu penyimpanan limbah
bahan berbahaya dan beracun (LB3) sesuai dengan izin penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) Nomor.
658.11/4/TTPLSLB3/BPMT2T/VIII/20 16, dari Walikota Depok, tanggal 2 Agustus 2016.
4. Label dan simbol kemasan limbah disesuaikan dengan jenis dan karakteristik bahan berbahaya dan beracun (LB3);
5. Rancang bangunan dan luas penyimpanan sesuai dengan jenis padat, jumlah dan karakteristik bahan berbahaya dan beracun (LB3) yang dimiliki;
6. Melaporkan kegiatan pengelolaan LB3 secara online setiap 3 bulan sekali
Indo Lysaght, dan penyerahan kepada PT.Cimanggis Sakti, untuk di simpan sementara, sesuai dengan izin penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) yang dimiliki oleh PT. Cimanggis Sakti;
2. Manifest penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3);
3. Melakukan wawancara dengan warga masyarakat di sekitar lokasi pabrik PT.Indo Lysaght dan PT.Cimanggis Sakti, apakah ada dampak bahan berbahaya dan beracun (LB3) terhadap kesehatan warga masyarakat yang berada di sekitar lokasi pabrik.
Penurunan Kualitas Air Permukaan Limbah cair domestik
dan limbah cair pabrik PT.Cimanggis Sakti
Penurunan kualitas air permukaan, yang ada di sekitar lokasi PT.Cimanggis Sakti yaitu Kali Panut, dan dampak turunan adalah terganggunya sanitasi lingkungan masyarakat
Limbah Cair mengacu pada:
Permen LHK RI No. 5 Th 2014
Mengacu pada batasan baku mutu limbah domestikPermen LHK RI No.
P.68/MenLHK/Setjen/Kum.1/
8/2016
1. Sesuai Peraturan Daerah Kota Depok Nomor. 04 Tahun 2011 tentang Izin Pembuangan dan Pemanfaatan Air Limbah, maka limbah domestik (grey water) harus dilakukan pengolahan sebelum dialirkan ke Kali Panut sebagai badan air penerima;
2. Menyediakan petugas kebersihan dan maintenance instalasi pengolahan air limbah (IPAL), untuk menjaga supaya kondisi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tetap terpelihara sehingga tidak ada limbah cair domestik yang keluar dari IPAL karena kebocoran;
Lokasi pengelolaan kualitas air permukaan adalah di saluran air yang ada di lingkungan pabrik, instalasi pengolahan air limbah domestik (IPAL), WWTP, dan Kali Panut.
Pengelolaan kualitas air permukaan dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
1. Pengambilan sampel air yang akan masuk ke badan penerima air di laboratorium terakreditasi, secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali;
2. Observasi langsung secara visual–kualitatif terhadap tingkat
Lokasi pemantauan penurunan kualitas air permukaan di lokasi Kali Panut, di sekitar lokasi pabrik
Periode pemantauan penurunan kualitas air permukaan dilakukan setiap 6 (enam) bulan selama operasional pabrik.
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok
Penerima Laporan : KLHK, DLH Provinsi Jabar dan DLHK Kota Depok
-
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
3. Melakukan pengujian kualitas badan penerima air permukaan yang menuju ke Kali Panut setiap 6 (enam) bulan bekerjasama dengan laboratorium terakreditasi
kekeruhan air Kali Panut yang ada di sekitar lokasi pabrik
Sanitasi Lingkungan Aktivitas/kegiatan operasional pabrik PT.Cimanggis Sakti yang menghasilkan limbah domestik dan produksi, dan pengelolaan yang dilakukan
Limbah padat dan limbah cair (domestik dan produksi) berpotensi menurunkan sanitasi lingkungan
Besaran dampak penurunan sanitasi lingkungan adalah sebesar limbah padat dan limbah cair dari aktifitas karyawan dan operasional pabrik PT.Cimanggis Sakti.
Total limbah padat diperkirakan mencapai sebesar 0,215 m3/hari (Bab II-37), dan limbah cair domestik yang dihasilkan pada tahap operasional di prakirakan sebesar ± 3,4 m3/24 jam dan limbah cair produksi sebesar
±12m3/24 jam (Lihat Bab II.36)
1. Pengelolaan sampah di dalam ruangan dilakukan dengan menyediakan tong- tong sampah yang sudah dibedakan jenisnya;
2. Pengelolaan sampah di luar ruangan dilakukan dengan menyediakan tempat penampungan sementara (TPS) ; 3. Tempat penampungan sampah
sementara (TPS) dibuat
terpilah/terpisah antara sampah organik, dan non organik ;
4. Pengelolaan sampah domestik jenis organik dilakukan bekerjasama dengan Kelurahan Sukmajaya atau dengan Dinas Lingkungan & Kebersihan Kota Depok;
5. Ukuran bangunan TPS disesuaikan dengan estimasi timbulan sampah harian;
6. Membangun septictank bio untuk limbah tinja (black water)
Lokasi pengelolaan sanitasi lingkungan adalah di di lokasi tong-tong/tempat sampah di dalam ruangan, dan TPS yang ada di luar ruangan, lokasi WWTP (limbah produksi), lokasi septictank
Pengelolaan sanitasi lingkungan dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
Melakukan wawancara dengan warga masyarakat di sekitar lokasi pabrik
Lokasi pemantauan sanitasi lingkungan di lokasi PT.
Cimanggis Sakti.
Periode pemantauan sanitasi lingkungan setiap 1 (satu) tahun sekali selama operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan Kota Depok
Penerima Laporan : DLHK Kota Depok
Kesehatan Masyarakat Kegiatan operasional pabrik PT. Cimanggis Sakti
Menimbulkan dampak terganggunya kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi pabrik yang disebabkan:
Genangan air akibat saluran air di lingkungan pabrik tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan meningkatnya penyakit endemik seperti demam berdarah, penyakit perut atau diare/
disentri dan lain- lain; ;
Air limbah domestik tidak
Secara kuantitatif tidak ada 1. Mempertahankan lingkungan pabrik tetap bersih dari sarang nyamuk dengan menjaga kondisi kebersihan saluran air di lingkungan pabrik dengan melakukan pembersihan saluran air yang mengalami pemampatan akibat tumpukan kotoran sampah dan daun ; 2. Mengoperasikan Instalasi Pengolahan
Air WWTP sesuai SOP sehingga kualitas air limbah yang dibuang (outlet) memenuhi baku mutu lingkungan ;
3. Melakukan pemeliharaan terhadap mesin-mesin dan alat-alat produksi/pabrik secara rutin agar agar kondisi mesin dan alat-alat produksi tetap baik sehingga mengurangi kebisingan
Lokasi pengelolaan kesehatan masyarakat adalah di lingkungan pabrik, saluran air, di lokasin Instalasi lokasi WWTP, lokasi mesin-mesin dan alat-alat pabrik
Pengelolaan kesehatan masyarakat dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
Observasi secara langsung ke lokasi, menyebarkan kuesioner atau wawancara dengan warga sekitar dan karyawan/staf PT.
Cimanggis Sakti di Kelurahan Sukmajaya
Lokasi pemantauan kesehatan masyarakat diilakukan lingkungan warga/masyarakat di sekitar lokasi di pabrik
Periode pemantauan dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun selama operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok Penerima Laporan : DLHK Kota Depok
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
terolah dengan baik akan menimbulkan pencemaran air tanah di sekitar pabrik dan air Kali Panut, sehingga menyebabkan air bersih dan air Kali Panut tercemar dan menimbulkan gangguan kesehatan seperti iritasi, diare, keracunan, dan lain-lain dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker;
Limbah gas dari emisi cerobong yang melampaui batas baku mutu dapat menimbulkan pencemaran udara di lingkungan sekitar pabrik, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada masyarakat yang terpapar seperti;
sesak nafas, ISPA, radang ternggorokan dan radang paru-paru Perubahan Kesempatan Kerja dan peluang berusaha 1. Pemenuhan kebutuhan
tenaga kerja pabrik PT. Cimanggis Sakti sebagai staff administrasi/kantor, karyawan pabrik, petugas kebersihan, keamanan/satpam.
2. Pemenuhan kebutuhan makanan, minuman, dan kebutuhan
Lapangan pekerjaan bagi masyarakat di wilayah Kelurahan Sukmajaya, Wilayah Kecamatan Sukmajaya, dan Wilayah Kota Depok, sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi warga yang bekerja
1. Jumlah karyawan pabrik PT. Cimanggis Sakti yang diterima dari warga masyarakat di wilayah Kota Depok, dengan wilayah luar wilayah Kota Depok, sebesar 70 : 30 persen;
2. Terdapat usaha kecil/pedagang kecil seperti warung makanan,
1. Memprioritaskan tenaga kerja setempat/sekitar, yaitu warga yang berbatasan langsung dengan lokasi pabrik, warga Kelurahan Sukmajaya, warga Kecamatan Sukmajaya, sesuai dengan kualitas, spesifikasi, kebutuhan dari pabrik dengan menerapkan kebijakan jumlah tenaga
kerja/karyawan yang berasal dari warga sekitar, warga Keluarahan Sukmajaya, warga Kecamatan Sukmajaya, warga
Lokasi pengelolaan perubahan kesempatan kerja adalah warga yang berbatasan langsung dengan lokasi pabrik, warga Kelurahan Sukmajaya, warga Kecamatan Sukmajaya
Pengelolaan perubahan kesempatan kerja dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
Membuat tabulasi jumlah karyawan yang berasal dari warga Kelurahan Sukmajaya, warga Kecamatan Sukmajaya, Warga Kota Depok
Lokasi pemantauan perubahan kesempatan kerja dilakukan di lingkungan warga, Kantor Administrasi PT.
Cimanggis Sakti
Periode pemantauan perubahan kesempatan kerja setiap 1 (satu) tahun selama operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Tenaga Kerja Kota Depok
Penerima Laporan : Dinas Tenaga Kerja Kota Depok
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
lainnya dari karyawan pabrik PT.
Cimanggis Sakti
di pabrik dan dan kesempatan memperoleh pendapatan/keuntung an bagi warga yang membuka usaha/kegiatan ekonomi di sekitar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat
minuman dan pedagang kebutuhan di sekitar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti
Kota Depok sebesar ±70% dari total/jumlah tenaga kerja/karyawan pabrik;
2. Khusus untuk satpam/keamanan dan kebersihan pabrik direkrut dari warga yang bertempat tinggal disekitar lokasi pabrik;
3. Rekruitmen/penerimaan tenaga kerja dilakukan sesuai peraturan/
perundangan tenaga kerja yang berlaku
Perubahan Pendapatan Masyarakat 1. Pemenuhan kebutuhan
tenaga kerja pabrik PT. Cimanggis Sakti sebagai tenaga staff administrasi/kantor, karyawan pabrik, petugas kebersihan, keamanan/ satpam;
2. Pemenuhan kebutuhan makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya dari karyawan pabrik PT.
Cimanggis Sakti
1. Lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Wilayah Kelurahan Sukmajaya, Wilayah Kecamatan Sukmajaya, dan Wilayah Kota Depok, sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi warga yang bekerja di pabrik dan dan kesempatan memperoleh pendapatan/keunt ungan bagi warga yang membuka usaha/kegiatan ekonomi di sekitar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat ; 2. Keberadaan
tenaga kerja di pabrik PT.
Cimanggis Sakti dan pedagang di sekitar lokasi pabrik, akan memberikan
Pendekatan yang digunakan dalam memprakirakan dampak peningkatan pendapatan dibatasi hanya dari aktifitas perekrutan tenaga kerja lokal. Dimana asumsi yang digunakan adalah dari tenaga kerja yang dibutuhkan sebesar 70% dapat diisi oleh warga Kota Depok.
Disamping peningkatan pendapatan yang bersumber dari perekrutan tenaga kerja, juga diperkirakan akan terjadi peningkatan pendapatan yang bersumber dari adanya peluang berusaha. Dengan kata lain, keberadaan tenaga kerja dan juga karyawan PT.
Cimanggis Sakti, juga berdampak terhadap peningkatan peluang berusaha
1. Memprioritaskan tenaga kerja setempat/sekitar, yaitu warga yang berbatasan langsung dengan lokasi pabrik, warga Kelurahan Sukmajaya, warga Kecamatan Sukmajaya, sesuai dengan kualitas, spesifikasi, kebutuhan dari pabrik dengan menerapkan kebijakan jumlah tenaga
kerja/karyawan yang berasal dari warga sekitar, warga Keluarahan Sukmajaya, warga Kecamatan Sukmajaya, warga Kota Depok sebesar ±70% dari total/jumlah tenaga kerja/karyawan pabrik;
2. Melakukan penanganan tenaga kerja sesuai peraturan/perundangan tenaga kerja yang berlaku ;
3. Memberikan upah/gaji sesuai ketentuan Upah Minumum Kota (UMK) yang berlaku di Kota Depok ; 4. Karyawan diberikan, jaminan sosial
tenaga kerja bekerjasama dengan BPJS Ketenaga Kerjaan dan BPJS Kesehatan meliputi : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JKM (Jaminan Kematian) dan JHT (Jaminan Hari Tua), dan JP (Jaminan Pensiun)
Lokasi pengelolaan perubahan pendapatan masyarakat adalah di warga yang berbatasan langsung dengan lokasi pabrik, warga Kelurahan Sukmajaya, warga Kecamatan Sukmajaya
Pengelolaan perubahan pendapatan masyarakat dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
Data dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Kantor Kelurahan, sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara
Lokasi pemantauan perubahan pendapatan masyarakat dilakukan di lingkungan warga, dan Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya
Periode pemantauan dilakukan setiap 1 (satu) tahun selama operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Dinas Tenaga Kerja Kota Depok
Penerima Laporan : Dinas Tenaga Kerja Kota Depok
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
pengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Perubahan Persepsi Masyarakat 1. Interaksi sosial antara
karyawan dan perusahaan dengan masyarakat di sekitar lokasi pabrik ; 2. Pengelolaan limbah
padat/sampah domestik;
3. Pengelolaan limbah cair domestik;
4. Pengelolaan limbah cair produksi;
5. Pengangkutan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ; 6. Penyimpanan limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3);
7. Pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Menimbulkan persepsi negatif atau positif dari warga masyarakat yang berada di sekitar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti
Mayoritas warga masyarakat di sekitar lokasi pabrik PT.
Cimanggis Sakti yang mendukung operasional pabrik PT. Cimanggis.
1. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang ada di sekitar lokasi pabrik, secara kontinyu dan berkelanjutan supaya tetap terbina hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar pabrik;
2. Turut berperan dalam membantu kegiatan masyarakat yang diadakan oleh masyarakat sekitar lokasi pabrik PT. Cimanggis sakti melalui dana CSR 3. Memberikan fasilitas penerangan jalan umum kepada pengguna Jalan sekitar pabrik
Lokasi pengelolaan perubahan persepsi masyarakat adalah di lingkungan masyarakat sekitar pabrik PT.
Cimanggis Sakti
Pengelolaan perubahan persepsi masyarakat dilakukan secara terus-menerus sepanjang operasional pabrik
Wawancara langsung dengan tokoh masyarakat dan pemuda yang ada di sekitar pabrik PT.
Cimanggis Sakti
Lokasi pemantauan perubahan persepsi masyarakat dilakukan di lingkungan warga sekitar lokasi di sekitar lokasi
Periode pemantauan perubahan persepsi masyarakat dilakukan setiap 1 (satu) tahun selama masa operasional pabrik
Pelaksana:
PT. Indo Lysaght Pengelola/Pemantau : Kelurahan Sukmajaya Penerima Laporan : Dinas Terkait