EKONOMI
Di susun oleh :
Khomsiatun, S.E., M.Pd
Tahun Pelajaran 2022/2023
MODUL AJAR
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun KHOMSIATUN, SE, M.Pd
Nama Institusi SMA Negeri 1 Sumberlawang
Tahun Penyusunan Perangkat Ajar
2022/2023
Jenjang Sekolah SMA
Fase/Kelas F/XI
Elemen Pemahaman Konsep
Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu menganalisis instrument kebijakanmoneter dan
menyajikan hasil analisis kebijakan moneter untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari secara cermat dan bertanggung jawab.
Alokasi Waktu 1 x 45 menit.
B. KOMPTENSI AWAL
Kata Kunci Kebijakan moneter, kebijakan fiskal, politik
diskonto, operasi pasarterbuka, giro wajib minimum/cash ratio, kebijakan kredit, pajak, pengeluaran pemerintah, kebijakan uang ketat/tight money policy,kebijakan uang longgar/easy money policy, fiskal ekspansif, fiskal kontraktif
Pengetahuan Dasar Sebelum mempelajari kebijakan moneter dan kebijakan Fiskal terlebih siswa telah mempelajari inflasi.inflasi yangterlalu tinggi tentu tidak baik bagi perekonomian suatu negara ,karena akan membebani
masyarakat. Oleh karena itu adanya inflasi dan dinamika ekonomi lain akan
mengharuskan pemerintah negara akan mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat guna guna menjaga stabilitas ekonomi.
C. PROPIL PELAJAR PANCASILA
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
- Bernalar kritis (memproses informasi, menganalisis, dan mengevaluasi penalaran) - Kreatif (menghasilkan gagasan yang orisinil)
- bergotong royong (kemampuan bekerja sama dengan orang lain), - bersikap demokratis (dalam mengemukakan pendapat
D. SARANA DAN PRASARANA
FASILITAS 1. Ruang kelas
2. LCD
3. Komputer/Laptop/HP 4. Jaringan internet
LINGKUNGAN BELAJAR Sekolah dengan pertemuan tatap muka E. TARGET PESERTA DIDIK
Kategori Peserta Didik Peserta didik reguler /tipikal
Jumlah Peserta Didik 36
Ketersediaan Materi a. Pengayaan untuk siswa
berpencapaintinggi : TIDAK b. Alternative penjelasan,
metode, atauaktivitas untuk siswa yang sulit memahami konsep: TIDAK
F. MODEL PEMBELAJARAN Pembelajaran berbasis masalah (PBL) KOMPONEN
INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa mampu menganalisis kebijakan moneter dan menyajikan hasil analisis kebijakan moneter untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari secara cermat dan bertanggung jawab.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Naiknya harga barang secara umum menunjukkan bahwa uang di negara tersebut sangat tidak bernilai. Hal ini bisa terjadi karena di negara tersebut telah terjadi inflasi yang tidak terkendali. Pemerintah dalam hal ini Bank Sentral selalu mencetak uang dengan jumlah yang cukup besar untuk mencukupi kebutuhannya. Jumlah uang yang beredar sangat banyak sehingga terjadi inflasi ,untuk itupemerintah harus mampu membuat kebijakan yang tepat untuk mengatur jumlah uangyang beredar di masyarakat.
Kebijakan itulah yang dimaksud dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mengapa jumlah peredaran uang harus diatur?
2. Kapan waktu yang tepat untuk memberlakukan kebijakan moneter D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1 Pendahuluan
10 menit
Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran peserta didik)
Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan(materi inflasi)
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah pembelajarandengan teknik number head together.
Pembelajaran deferensiasi
Berdasarkan Profil Kebutuhan belajar siswa terdapat 3 kelompok yaitu :
(1). Audio (2). Auditory (3). Kinestatik Inti
25 menit
Guru menanyakan tentang tujuan bank sentral
Peserta didik mengamati video tentang kebijakan moneterLink video:
https://www.youtube.com/watch?v=KMPnVroI2vE
Guru membagikan post it kepada peserta didik
Peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yangingin diketahui dari hasil mengamati video.
Guru dan peserta didik melakukan curah pendapat berdasarkanvideo yang sudah ditayangkan
Guru mempresentasikan materi tentang kebijakan moneter
Guru membagi peserta didik kedalam kelompok. Setiap kelompokterdiri dari 6 orang dan diberi nomor yang berbeda
Guru memberikan tugas (Lembar kerja peserta didik 1 terlampir) danmasing-masing kelompok mengerjakannya
Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawaban dengan baik
Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan nomor yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil kerja sama mereka
Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan, kemudian Guru menunjuk nomor yang lain
Penutup 10 menit
Guru mengkondisikan peserta didik ke tempat duduknya masing-masing
Guru bersama peserta didik membuat simpulan tentang materi padapertemuan kali ini
Guru memberikan materi sebagai penguatan
Guru memberikan post test (LKPD 2 terlampir)
Guru memberikan refleksi (memberikan pertanyaan kepada pesertadidik)
Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu aplikasi kebijakan moneter
Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam E. ASESMEN
Assesment diagnostic (Sebelum)
Dilakukan diawal pembelajaran. Asesmen diagnostic non-kognitif dilakukan untuk menggali kondisi emosi peserta didik dan gaya belajar peserta didik. Asesmen Diagnostik kognitif dilakukan dengan memberikan soal untuk mengukur capaian pembelajaran peserta didik.
Assessment formatif (Proses)
1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat pembelajaran (sopan santun), saat berdiskusi (menghargai pendapat orang lain, mandiri, percaya diri)
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalar kritis) Assesment sumatif (sesudah)
Memberikan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah dipelajari
Jenis asesmen
Performa (Presentasi)
Tertulis
F. PENGAYAAN DAN REMIDIAL
a. Pengayaan untuk peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi sekaligus dijadikan sebagai mentor bagi peserta didik lain yang memiliki kesulitan belajar
b. Remedial untuk bimbingan peserta yang kurang melalui pembelajaran tambahan dan mentoring sesame peserta.
LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Terlampir
B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
BAHAN BACAAN UNTUK PESERTA DIDIK
Mulyani, Endang. (2016). Ilmu Ekonomi 1 untuk kelas X SMA dan MA.
Sukoharjo: Platinum Tiga Serangkai
Sari Dwi Astuti ,Muhammad Luthfi Hakim . (2016). Buku Peserta didik PendekatanSaintifik Kontekstual Ekonomi 2 untuk SMA/ MA Kelas XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: CV Media Pratama.
Alam, S. (2017). Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Esis
Video dapat diakses di
https://www.youtube.com/watch?v=7aOsQbFVgP4 https://www.youtube.com/watch?v=qVv23UcvjxE&t=230s
Website yang dapat diakses:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/kebijakan-fiskal/
https://pahamify.com/blog/artikel/ekonomi-kelas-xi-pengertian- kebijakan-moneter/
https://www.rusdionoconsulting.com/kebijakan-fiskal/
Sumber bacaan lain yang relevan
Buku tentang kebijakan moneter dan fiskal yang relevan
Mulyani, Endang. (2016). Ilmu Ekonomi 2 untuk kelas XI SMA dan MA.
Sukoharjo: Platinum Tiga Serangkai
Website Bank Indonesia www.bi.go.id C. GLOSARIUM
inflasi: adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus- menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar.
kebijakan cadangan kas di bank (cash ratio policy): adalah kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan menaikkan atau
menurunkan jumlah cadangan kas minimum yang ada di bank.
kebijakan diskonto (discount policy): adalah kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan mengubah (menaikkan atau menurunkan) tingkat suku bunga bank umum.
kebijakan dorongan moral (moral suasion): adalah suatu kebijakan dimana bank sentral dapat memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan kepada bank umum dan pelaku moneter lainnya.
lsinya dapat berupa ajakan ataupun larangan untuk menahan atau melepaskan pinjaman dan tabungan.
kebijakan fiskal: adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan.
Atau dengan kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran negara.
kebijakan kredit selektif: adalah kebijakan dapat diambil oleh bank sentral pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan memperketat syarat-syarat pemberian kredit kepada masyarakat atau yang sering disebut dengan syarat 5C (Character, Capacity, Collateral, Capital dan Condition).
kebijakan moneter: adalah tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah yang beredar dan kredit yang pada akhirnya akan mempegaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.
kebijakan operasi pasar terbuka (open market policy): adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga seperti SBI.
D. DAFTAR PUSTAKA
o Firmansyah, Herlan., danNurdiansyah, Diana. (2016). Buku Peserta didik Aktif dan Kreatif BelajarEkonomi 2 untuk SMA/ MA Kelas XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial.Bandung: Grafindo Media Pratama.
o Mulyani, Endang. (2016). Ilmu Ekonomi 2 untuk kelas XI SMA dan MA.
Sukoharjo: Platinum TigaSerangkai
o Alam, S. (2017). Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Esis
o Widiastuti, Anik, dkk. (2016). BukuPeserta didik Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten: PT. Cempaka Putih.
o Buku Sekolah Elektronik Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Sumberlawang
Sumberlawang, 15 Juni 2022 Guru Pendidikan Pancasila
Dra. Suranti Tri Umiatsih, M.eng NIP.196903062000032003
Khomsiatun, SE.M.Pd NIP.197104092005012004
Rincian materi ajar yang dipelajari pada modul ini yaitu:
Kebijakan Moneter
1. Pengertian kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah melalui Bank Sentral sebagai pemegang otoritas moneter untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam rangka mencapai kestabilan ekonomi.
2. Tujuan kebijakan moneter
Di atas sudah disampaikan bahwa kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah melalui Bank Sentral sebagai pemegang otoritas moneter untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam rangka mencapai kestabilan ekonomi. Adapun tujuan dari kebijakan moneter adalah sebagai berikut:
a. Menjaga stabilitas ekonomi
Jalannya roda perekonomian akan terganggu jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang beredar. Hal ini karena bisa mengakibatkan terjadinya inflasi atau deflasi. Untuk itu kebijakan moneter sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi yang selalu mengupayakan jumlah uang yang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa.
b. Menjaga stabilitas harga
Tinggi rendahnya harga barang dan jasa sangat mempengaruhi jalannya perekonomian. Harga yang tinggi bisa mengakibatkan turunya permintaan. Turunnya permintaan mengakibatkan turunya produktifitas dunia usaha. Oleh karena itu pemerintah perlu menjaga kestabilan harga barang dan jasa dengan menggunakan kebijakan moneter. Jika harga terlalu tinggi pemerintah bisa mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, demikian pula sebaliknya.
c. Meningkatkan kesempatan kerja
Dengan menerapkan kebijakan moneter yaitu dengan mengatur jumlah uang beredar di masyarakat maka perekonomian akan menjadi stabil. Perekonomian yang stabil akan mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi baru yang pada akhirnya dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesempatan kerja
d. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Salah satu kebijakan moneter yang dapat diambil yaitu dengan menjalankan kebijakan devaluasi atau menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Dengan devaluasi harga barang di dalam negeri menjadi lebih murah jika dibeli dengan menggunakan valuta asing, dan pada akhirnya bisa meningkatkan ekspor ke luar negeri. Meningkatnya ekspor akan mengakibatkan neraca perdagangan dan neraca pembayaran tidak mengalami defisit dan tidak menutup kemungkinan dalamposisi surplus.
3. Jenis kebijakan moneter
Terdapat dua jenis kebijakan moneter, yaitu:
Tight money policy (kebijakan uang ketat)
Tight money policy adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat. Kebijakan ini dilakukan dengan menaikkan suku bunga (kebijakan diskonto), menjual surat-surat berharga (kebijakan pasar terbuka), menaikkan cadangan kas (kebijakan cash ratio), dan membatasi atau memperketat pemberian kredit.
Easy money policy (kebijakan uang longgar)
Easy money policy adalah kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar di masyarakat. Kebijakan ini dapat dilakuakan dengan menurunkan tingkat suku bunga (kebijakan diskonto), membeli surat-surat berharga (kebijakan pasar terbuka), penurunan cadangan kas (kebijakan cash ratio), dan mempermudah pemberian kredit.
MATERI AJAR
4. Instrument kebijakan moneter a. Operasi Pasar Terbuka
Kebijakan operasi pasar terbuka (open market policy)
Gambar 4
Sumber: www.seputarpengertian.blogspot.com
adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat- surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Bank sentral akan menjual SBI jika jumlah uang beredar di masyarakat sangat tinggi, hal ini dimaksudkan untuk menarik uang yang beredar kembali masuk ke bank sentral. Sebaliknya jika jumlah uang yang beredar lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa bank sentral bisa melakukan dengan membeli SBI dari masyarakat dengan tujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar.
b. Politik Diskonto
Adalah kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan mengubah (menaikkan atau menurunkan) tingkat suku bunga bank umum.
Jika jumlah uang beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan suku bunga bank umum.
dengan tujuan untuk merangsang masyarakat untuk menabung sehingga jumlah uang beredar kembali masuk ke bank. Sebaliknya jika terjadi kondisi deflasi dimana jumlah uang beredar lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa, maka bank sentral dapat mengambil kebijakan menurunkan tingkat suku bunga bank umum dengan harapan masyarakat banyak melakukan pinjaman dari bank yang pada akhirnya menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.
c. Giro wajib minimum
Adalah kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan menaikkan atau menurunkan jumlah cadangan kas minimum yang ada di bank.
Jika terjadi inflasi dimana jumlah uang yang beredar melebihi dari jumlah barang dan jasa bank sentral dapat mengambil kebijakan menaikkan jumlah cadangan kas minimum yang ada di bank umum. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kemampuan bank umum dalam memberikan kredit kepada masyarakat yang pada akhirnya jumlah uang yang beredar menjadi semakin berkurang.
Demikian pula sebaliknya jika terjadi deflasi dimana jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa, bank sentral dapat mengambil kebijakan menurunkan jumlah cadangan kas minimum di bank umum. Hal ini dengan tujuan untuk menambah kemampuan bank umum dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat d. Kebijakan kredit Selektif
Kebijakan ini dapat diambil oleh bank sentral pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan memperketat syarat- syarat pemberian kredit kepada masyarakat atau yang sering disebut dengan syarat 5C (Character, Capacity, Collateral, Capital, dan Condition).
Gambar 7
Sumber: www.seputarpengertian.blogspot.com
e. Bank sentral dapat memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman,
pidato, dan edaran yang ditujukan kepada bank umum dan pelaku moneter lainnya. lsinya dapat berupa ajakan ataupun larangan untuk menahan atau melepaskan pinjaman dan tabungan
Kebijakan dorongan moral (moral suasion).
... JUB turun Inflasi turun GWM
Turunkan GWM ... Inflasi naik
... ... Inflasi turun OPT
... ... Inflasi naik ... ... Inflasi turun Fasilitas
Diskonto
... ... Inflasi naik
... ... Inflasi turun kebijakan
Kredit
... ... Inflasi naik Nama Kelompok :
Anggota kelompok :
1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
5. ………
Tujuan pembelajaran : Menjelaskan instrumen kebijakan moneter Lengkapi bagan dibawah ini dengan tepat!
1. Bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah melalui giro wajib minimum untuk mengatasi inflasi?
2. Bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah melalui fasilitas diskonto untuk mengatasi inflasi?
3. Bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah melalui operasi pasar terbuka untuk mengatasi inflasi?
4. Bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan kredit untuk mengatasi inflasi?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
Naikan GWM JUB Turun Inflasi turun GWM
Turunkan GWM JUB Naik Inflasi naik
kebijakan Kredit
Ketat JUB Naik Inflasi turun
Longgar JUB turun Inflasi naik
1. Bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah melalui giro wajib minimum untuk mengatasi inflasi?
2. Bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah melalui fasilitas diskonto untuk mengatasi inflasi?
Politik
Naikan tingkat
suku bunga JUB turun Inflasi turun
Diskonto Turunkan
tingkat suku bunga
JUB naik Inflasi naik
3. Bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah melalui operasi pasar terbuka untuk mengatasi inflasi?
OPT
Jual surat berharga beli surat berharga
JUB turun Inflasi turun
JUB Naik Inflasi naik
4. Bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan kredit untuk mengatasi inflasi?
Jawaban Lembar Kerja Peserta didik 1
Nama : Kelas : Petunjuk
1. Kerjakan secara individu
2. Isikan tanda cheklist (√) di kolom jawaban yang dianggap benar!
No Bentuk Kebijakan Pemerintah Jenis kebijakan Ekspansif Kontraktif
1
Pada tahun 1950 Menteri keuangan Syarifudin menggunting nilai uang kertas lima rupiahan menjadi dua potong yang masing-masing bernilai
Separuh
2 Untuk mengatasi inflasi, pemerintah menjualsurat berharga pasar uang (SPBU) di pasar Modal 3 Tingkat suku bunga bank yang tadinya sebesar
10% diturunkan menjadi 8%
4
Pemerintah menghimbau kepada para Bank umum di Indonesia untuk berhati-hati dalam memberikan kredit kepada masyarakat
5
Pemerintah mengeluarkan uang pecahan baru
dimulai dari pecahan Rp10.000,00 sampaiRp50.000,00 6 Pemerintah menaikan nilai mata uang rupiah terhadap
mata uang asing
7 Pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar menabung di bank
8 Cadangan kas minimum di Bank Indonesia diturunkan 9 Pemerintah membeli surat berharga dari masyarakat 10 Pemerintah menarik uang logam pecahan Rp1.000,00
dari peredaran
11 Pemerintah menurunkan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing
12 Pemerintah menaikan dana cadangan kas minimum di setiap bank umum
Pedoman penskoran:
Nilai akhir = 𝑆𝑘o𝑟 𝑃e𝑟o𝑙eℎ𝑎𝑘x 100 % 𝑆𝑘o𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 (Post Test)
1. Kerjakan secara individu
2. Isikan tanda cheklist (√) di kolom jawaban yang dianggap benar!
No Bentuk Kebijakan Pemerintah Jenis kebijakan Ekspansif Kontraktif
1
Pada tahun 1950 Menteri keuangan Syarifudin menggunting nilai uang kertas lima rupiahan menjadi dua potong yang masing-masing bernilai
Separuh
√
2
Untuk mengatasi inflasi, pemerintah menjualsurat berharga pasar uang (SPBU) di pasar
Modal
√
3 Tingkat suku bunga bank yang tadinya sebesar 10% diturunkan menjadi 8%
√
4
Pemerintah menghimbau kepada para Bank umum di Indonesia untuk berhati-hati dalam memberikan kredit kepada masyarakat
√
5
Pemerintah mengeluarkan uang pecahan baru
dimulai dari pecahan Rp10.000,00 sampaiRp50.000,00
√
6 Pemerintah menaikan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing
√
7 Pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar menabung di bank
√
8 Cadangan kas minimum di Bank Indonesia Diturunkan
√
9 Pemerintah membeli surat berharga dari Masyarakat
√
10 Pemerintah menarik uang logam pecahan Rp1.000,00 dari peredaran
√
11 Pemerintah menurunkan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing
√
12 Pemerintah menaikan dana cadangan kas minimum di setiap bank umum
√ Lembar Jawab Peserta Didik 2 (Post Test)
PERTEMUAN PERTAMA NAMA SISWA :
PERTANYAAN Jawaban
Apakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini?
Apakah kamu bisa memahami intruksi yang disampaikan oleh Guru selama proses pembelajaran?
Apakah media pembelajaran dan alat yang digunakan dapat mempermudahkamu dalam proses pembelajaran?
Apakah materi kebijakan moneter sudah bisa dipahami ? Coba identifikasi kesulitan dan hambatan yang kamu temui dalam prosespembelajaran ini!
Sikap positif apa yang dapat kamu peroleh dari proses pembelajaran ini?
Apa yang akan lakukan untuk untuk memperbaiki hasil belajarmu?
LEMBAR REFLEKSI SISWA
LAMPIRANPENILAIAN
1. Instrumen pengamatan/Observasi
Lembar Pengamatan/Observasi
Sikap Peserta Didik Dalam Diskusi Kelompok Nama Peserta Didik : ...
Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/ Semester : XI/ Ganjil
Hari/ Tanggal Pengamatan: ...
Tema Diskusi : Kebijakan Moneter
No. Aspek yang Diamati Kategori
Keterangan
B C K
1 Kepatuhan terhadap aturan dalam diskusi B = Baik
C = Cukup K = Kurang 2 Memberikan ide, usul dan saran dalam
kelompok
3 Mengikuti diskusi dengan semangat atau antusias
4
Menyimak atau memerhatikan ketika temanlain sedang menyampaikan presentasi atau
pendapat
5 Menghargai pendapat atau usul yang disampaikan teman lain atau kelompok lain 6 Tanggung jawab dalam kelompok
7 Kerja sama dalam kelompok
8 Kesantunan dalam menyampaikan pendapat 9 Cara menyanggah atau menanggapi
pendapat teman lain
10 Penerimaan terhadap hasil diskusi
Rubrik Pengamatan:
1) Baik : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata dan sesuai dengan indikator aspek yang diamati.
2) Cukup : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan cukup sesuai dengan indikator aspek yang diamati.
3) Kurang: Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul kurang nyata dan kurang sesuai dengan indikator aspek yang diamati.
Penskoran:
𝑆𝑘o𝑟 𝑃e𝑟o𝑙eℎ𝑎𝑘
Nilai Akhir = 𝑆𝑘o𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙 × 100%
Kategori:
Baik = 80 - 100 Cukup = 60 – 79 Kurang = < 60
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Strategi pemerintah melakukan pemotongan uang merupakan instrumen kebijakan moneter dari...
A. Operasi Pasar Terbuka B. Fasilitas Diskonto C. Rasio Cadangan Wajib D. Imbauan Moral
E. Politik Sanering
2. Kebijakan moneter memiliki beberapa tujuan. Secara umum tujuan ekonomi moneter adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Stabilisasi tersebut bisa di ukur dengan...
A. Peredaran Uang, Kestabilan Harga, dan Neraca Pembayaran Internasional B. Peredaran Uang, Kestabilan Nilai Uang, dan Neraca Pembayaran Internasional C. Kesempatan Kerja, Kestabilan Nilai Uang, dan Rasio
PembayaranInternasional
D. Kesempatan Kerja, Kestabilan Harga, dan Neraca Pembayaran Internasional E. Kesempatan Kerja, Kestabilan Harga, dan Rasio Pembayaran Internasional 3. Jika suatu perekonomian dalam keadaan lesu atau resesi, maka kebijakan moneter
yang tepat untuk mengatasi keadaan tersebut adalah … A. Menaikkan cadangan kas
B. Menurunkan suku bunga C. Menjual surat berharga D. Menaikkan suku bunga E. Mengadakan kredit selektif
4. Untuk mengendalikan uang yang beredar, bank sentral melaksanakan open market policy, dengan cara …
A. Menaikkan dan menurunkan volume kredit kepada nasabahnya B. Membuka pasar uang dan pasar modal
C. Memberikan kredit secara terbuka
D. Menaikkan dan menurunkan tingkat bunga kredit E. Membeli dan menjual surat-surat berharga
5. Apabila di masyarakat terjadi jumlah peredaran uang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah peredaran barang, maka tindakan yang diambil oleh bank sentral adalah …
A. Menghapuskan suku bunga B. Menetapkan suku bunga C. Menaikkan suku bunga D. Menstabilkan suku bunga E. Menurunkan suku bunga
6. Jika pemerintah menambah jumlah uang yang beredar dengan cara membeli surat- surat berharga, akan mengakibatkan …
A. Jumlah yang beredar akan turun B. Permintaan surat berharga akan naik C. Tingkat bunga naik
D. Nilai nominal obligasi meningkat
SOAL PILIHAN GANDA
E. Jumlah uang beredar naik
7. Himbauan yang dijalankan oleh Bank Indonesia kepada bank-bank umum untuk melakukan sesuatu dalam rangka ikut mengamankan kebijakan Bank Indonesia disebut…
A. Margin Requirement B. Discount Rate Policy C. Cash Ratio
D. Moral Persuasion E. Open Market Policy
8. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter dengan tujuan utama…
A. Pengaturan Jumlah Uang Beredar
B. Menjaga laju Inflasi yang telah ditetapkan pemerintah C. Menjaga suku bunga
D. Menjaga nilai tukar/kurs Rupiah terhadap mata uang negara lain
E. Mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang telah ditargetkan pemerintah 9. Jika suatu negara ingin menerapkan kebijakan Moneter Ekspansif, maka kebijkan
yang tepat adalah…
A. Menjual Surat berharga dan meningkatkan suku bunga B. Menjual Surat berharga dan menurunkan suku bunga C. Membeli Surat berharga dan meningkatkan suku bunga
D. Membeli Surat berharga dan menurunkan suku bunga E. Memelihara kestabilan kebijakan moneter
10. Bila terjadi inflasi tinggi, Bank Indonesia dapat melakukan kebijakan moneter…
A. Ekspansif, dengan mengawasi kredit secara selektif B. Ekspansif, dengan menaikkan tingkat diskonto
C. Kontraktif, dengan menaikkan reserve requirement ratio D. Kontraktif, dengan menaikkan pajak
E. Kontraktif, dengan membeli SBI dan SBPU
11. Penurunan tingkat suku bunga bank merupakan salah satu bentuk atau instrumen kebijakan moneter. Kebijakan ini akan berakibat…
A. Pertambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat
B. Pelarian modal dari dalam negeri ke luar negeri (capital outflight) C. Kenaikan harga-harga secara umum (inflasi)
D. Melemahnya kurs mata uang dalam negeri terhadap valuta asing E. Terkendalinya impor dan sekaligus perkembangan ekspor
12. Berikut ini yang bukan kebijakan bank sentral dalam melakukan politik Tight MoneyPolicy, yaitu…
A. Menaikkan Reserve Requirement Ratio B. Memperketat syarat-syarat pemberian kredit C. Menaikkan suku bunga bank sentral
D. Kelonggaran pemberian kredit E. Menjual surat-surat berharga
13. Kebijakan bank yang berhubungan dengan perubahan tingkat suku bunga disebut…
A. Politik cadangan kas B. Politik pembebasan kredit C. Politik Pasar Terbuka D. Politik Uang Ketat E. Politik Diskonto
14. Berikut merupakan kebijakan untuk mengatasi inflasi 1. Kebijakan penetapan persediaan kas
2. Kebijakan pasar terbuka
3. Kebijakan menaikan tarif pajak
4. Kebijakan pengaturan tingkat suku bunga 5. Kebijakan menghemat pengeluaran pemerintah
Berdasarkan kebijakan diatas, yang termasuk kedalam kebijakan moneter yaitu ...
A. 1, 2 dan 3 B. 1, 2 dan 4 C. 1, 3 dan 5 D. 2, 3 dan 4 E. 3, 4 dan 5
15. Kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia dengan melakukan imbauan moral kepada lembaga perbankan dan masyarakat bertujuan untuk ...
A. Menambah jumlah uang yang beredar B. Menstabilkan jumlah uang yang beredar
C. Mengurangi jumlah uang yang beredar D. Meningkatkan pendapatan perkapita E. Memperluas lapangan kerja