• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Aktif Diskonto

N/A
N/A
Tbl Tbl Tbl

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Aktif Diskonto"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Diskonto

Menurut BI, pengertian kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral guna menambah atau mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat, dengan menaik-turunkan suku bunga bank umum dengan tujuan untuk mencegah terjadinya inflasi, meningkatkan gairah investasi, dan menciptakan pemerataan ekonomi. Sehingga Bank Indonesia selaku bank sentral Indonesia melakukan perhitungan matang dan mendalam terlebih dahulu sebelum memutuskan kebijakan diskonto. Contoh kebijakan diskonto antara lain:

1. Perilisan Surat Berharga Negara (SBN)

SBN bisa berupa surat utang, obligasi negara, atau Saving Bond Ritel (SBR).

Tujuan dari perilisan SBN adalah menampung sebanyak-banyaknya dana dari masyarakat, dengan periode pengembalian tertentu plus bunganya. Yang nantinya dana dari penjualan SBN akan dimanfaatkan pemerintah untuk membiayai

kepentingan negara seperti: pembangunan infrastruktur, pemenuhan APBN, dan lain- lain.

2. Peningkatan/penurunan BI Repo Rate

peningkatan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), atau disebut juga dengan BI Repo Rate/BI Rate. BI7DRR adalah suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia selaku bank sentral dan wajib dipatuhi seluruh bank umum beroperasi di Indonesia. Saat BI Rate naik, maka tingkat bunga bank juga akan naik. Penaikan bunga bank ini dilakukan dengan harapan masyarakat beramai-ramai menaruh dana di bank. Akhirnya, tingkat inflasi pun turun.

Sedangkan penurunan BI Rate adalah kebalikan dari Penaikan BI Rate.

Beberapa tujuan dibalik penurunan BI Rate yaitu meningkatkan perputaran uang di masyarakat, mendistribusikan uang ke sektor-sektor lebih produktif, dan sebagainya.

Saat BI menurunkan acuan bunga, umumnya masyarakat akan menarik dana dari bank dan menggunakannya untuk bertransaksi di pasar. Selain itu, saat suku bunga turun biasanya harga barang akan meningkat (inflasi), kurs Rupiah turun, dan masyarakat jadi makin konsumtif. Namun penurunan BI Rate tidak selalu berarti buruk, karena dengan banyaknya uang beredar, uang akan mengalir ke lebih banyak masyarakat, terutama masyarakat yang mengalami kekurangan finansial.

(2)

Akseptasi

Akseptasi merupakan salah satu pernyataan penting yang menyatakan kesanggupan sebuah bank pengaksep untuk melaksanakan dan melakukan

pembayaran dengan lancar melalui wesel yang telah diterbitkan secara eksportir dan berjangka, dengan mengikuti waktu jatuh tempo yang telah ditentukan secara maksimal. Dengan begitu, akseptasi juga disebut acceptance berbentuk janji yang dapat digunakan untuk membayar beberapa pihak terkait yang merasa tertarik.

Tujuan dari kegiatan akseptasi yaitu:

1. Untuk menyepakati/memastikan tanggal pembayaran pembayaran wesel pada hari bayar.

2. Jaminan kepastian pembayaran pada hari bayar yang disepakati

3. Mempertinggi kepercayaan terhadap surat wesel, sehingga peredarannya bertambah lancar

Terdapat beberapa syarat yang wajib dipenuhi para pengguna dalam memuat akseptasi yang baik dan benar yaitu sebagai berikut:

1. Perlu adanya pernyataan tentang kesanggupan tanpa syarat yang dipunyai pengguna

2. Para pengguna yang terlibat diperbolehkan untuk melakukan sistem pembayaran lewat tagihan

3. Diwajibkan untuk membubuhi dengan tanda tangan sebagai bukti pernyataan akseptasi tersebut guna memperoleh legalitas wesel akseptasi yang baik

Referensi

Dokumen terkait

Bank sentral Malaysia (BNM) mempertahankan suku bunga kebijakan sebesar 3,0%, Bank of Thailand (1,5%), Bank Sentral Filipina (3%), dan Bank Sentral Vietnam (6,5%). Kebijakan

Tingkat suku bunga Bank Indonesia (SBI) atau BI-rate adalah suku bunga instrumen sinyaling Bank Indonesia (BI) merupakan suku bunga kebijakan

Rasio cadangan wajib adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan atau menurunkan cadangan minimum

Rasio cadangan wajib adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan atau menurunkan cadangan minimum

Operasi pasar terbuka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara

Kedua, dari hasil olahan data ditemukan bahwa suku bunga kebijakan bank sentral, dan jumlah uang beredar berpengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah selama

Kebijakan moneter adalah semua upaya atau tindakan Bank Sentral dalam mempengaruhi perkembangan variabel moneter (uang beredar, suku bunga, kredit dan nilai tukar) untuk

Merupakan kebijakan yang bersifat sugesti yang dilakukan oleh Bank Sentral pada bank umum untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga guna menambah atau menurunkan jumlah