• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SIMULASI MENGAJAR CALON GURU PENGGERAK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SIMULASI MENGAJAR CALON GURU PENGGERAK)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(SIMULASI MENGAJAR CALON GURU PENGGERAK)

Satuan Pendidikan : SMP PERSADA KAMPUNG BARU Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Potensi Sumber Daya Alam Indonesia Sub Materi : Potensi kemaritiman Indonesia Kelas/Semester : VII / Ganjil

Alokasi Waktu : 10 Menit Kelas/Semester : VII /1 (satu)

A. Tujuan Pembelajaran

setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:

 Siswa dapat menjelaskan potensi sumber daya alam hutan mangrove dan terumbu karang Indonesia

B. Materi Pembelajaran

 Sumber daya alam maritim Indonesia 1. Hutan mangrove

2. Terumbu karang

C. Metode dan Model Pembelajaran

a) Metode : cooperative learning b) Model : examples non examples

D. Media Pembelajaran

 Gambar potensi dan kerusakan hutan mangrove

 Gambar potensi dan kerusakan terumbu karang

 LCD Proyektor

E. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

 Buku IPS Kelas VII, buku sumber lainya

 Buku-buku penunjang yang relevan

 Internet

(2)

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Waktu Metode/Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

3 Menit

Pendahuluan

 Guru memberi salam dan menyapa peserta didik (menanyakan kehadiran peserta didik)

 Guru mengupayakan suasan kondusif (diawali dengan berdoa bersama)

 Apersepsi, motivasi dan Menginformasikan Kompetensi Dasar dan tujuan pembalajaran

Siswa menyiapkan diri

5 Menit

Kegiatan Inti

Guru Menjelaskan secara singkat potensi sumber daya hutan mangrove dan terubu karang

 Guru membagi 2 kelompok secara acak kepada siswa dan memberikan tugas kepada setiap kelompok dengan masalah yang berbeda untuk mendiskusikan manfaat serta akibat dari kerusakan potensi hutan mangrove dan terumbu karang dengan menggunakan gambar yang di tempelkan kertas karton

 Guru membimbing agar setiap kelompok dapat menjelaskan keuntungan serta akibat dari kerusakan potensi, hutan mangrove dan terumbu karang

 Guru membimbing agar setiap kelompok dapat menyimpulkan materi yang berikan

 Siswa dengan cermat memperhatikan apa yang di jelaskan oleh guru

 Siswa melakukan diskusi kelompok, setiap kelompok mendiskusikan gambar yang di yang diberikan oleh guru

 Setiap kelompok menjelaskan keuntungan serta akibat dari kerusakan potensi hutan mangrove terumbu karang

 Setiap kelompk dapat menyimpulkam materi yang di diskusikan

2 Menit

Penutup

 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar tetap semangat

 Guru menyapaikan garis besar pertemuan berikutnya

 Guru menyampaikan salam penutup

 Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan

G. Penilaian

Penilaian Pembelajaran

a. Format penilaian diskusi kelompok b. Sikap : Obsevasi

(3)

Mengetahui Kampung Baru, 10 Juli 2022

Kepala SMP Persada Kampung Baru Guru Mata IPS

Rahma Yunita Lasandre. S.Pd Yusran Saleng

NIP. – NIP. –

(4)

Bahan Ajar

1. Hutan Mangrove

Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri dari atas lingkungan biotik dan antibiotik yang saling berinterkasi dalam suatu habitat mangrove. Di indonesia, hutam mangrove terkadang di sebut dengan hutan bakau, walaupaun bakau hanya satu jenis tumbuhan di sebut magrove.

Berdasarkan data kementrian lingkungan hidup dan kuhutanan (KLHK), Indonesia memiliki salasatu ekosistem mangrove terluas didunia, pada tahun 2015 menunjukan indonesia mempunyai luas mangrove sekitar 3,4 hektar, dari luas mangrove tersebut, menurut KLHK 1,6 Juta Ha dalam keadaan baik dan sisanya diduga dalam kondisi rusak.

Tatantangan utama mangrove anatara lain terjadinya perubahan iklim, ahli fungsi lahan seperti tambak, pemukiman, perkebunan, industri, dan infrastruktur pelabuhan, pencamaran limbah plastik, limbah rumah tangga dan penebangan liar. Upaya yang telah di lakukan pemerintah untuk mencegah kerusakanmangrove antara lain rehabilitas hutan dan lahan mangrove (RHL) oleh KLHK. Pada tahun 2015 terealisasi 430 Ha, dan Tahun 2016 terealisasi 497 Ha.

Gambar: 1, Kerusakan hutan mangrove

Hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut:

a) Fungsi fisik

1. Menjaga garis pantai agar tetap stabil

2. Melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau abrasi serta menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat

3. Menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru

4. Sebagai kawasan penyangga proses instrusi atau rembesan air laut ke darat atau sebagai filter air asin menjadi air tawar]

b) Fungsi kimia

1. Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen 2. Sebagai penyaerap karbosn dioksida

3. Sebagai pengelolah bahan-bahan limbah hasil pencernaan industri dan kapal-kapal laut c) Fungsi biologis

1. Sebagai penghasil bahan sedimentasi yang merupakan sumber makanan penting bagi invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan.

2. Sebagai kawasan pemijah atau asuhan bagi udang, ikan, kepiting, kerang dan sebaginya 3. Sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut lainya

(5)

Gambar 2. Fungsi Hutan mangrove bagi kehidupan

2. Terumbu karang

Terumbu karang merupakan masyarakat organisme yang hidup diair laut dangkal, terutama di daerah tropis. Terubu karang tersusun terutama oleh jenis-jenis karang yang dapat membuat bangunan atau kerangka kapur dari kalsium karbonat dan organisme lain yang hidupnya berasosiasi dengan karang tersebut. Terumbu karang beda dengan hewan karang yang tinggal di terumbu karang.

Terumbu karang banyak ditemukan di perairan tropis seperti Indonesia. Hal ini kerena terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut 20-29 derajat celcuis. Diatas bawah suhuitu, pertumbuhan terumbu karang akan sangat lambat, hal ini membuat sekitar 55% terumbu karang dunia berada di Indonesia.

Tertumbu karang Indonesia luasnya mencapai 60.000 km2. Sebagian besar berada di Indonesai bagian tengah seperti Sulawesi Bali dan Lombok, termbu karang juga tumbuh di papua, pulau jawa, kepulauan riau dan pantai barat serta ujung barat daya pulau sumatra.

a. Manfaat terumbu karang

1. Potensi subsektor perikanan, di terumbu karang hidup serbagai ikan karang yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

2. Sebagai Bahan Baku Obat-Obatan ,

Terumbu karang mengandung banyak zat kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat -obatan bagi manusia. Sebelum dijadikan obat-obatan tentunya terumbu karang tersebut diteliti terlebih dahulu.

3. Sebagai Objek Wisata Bahari,

Selain berbagai jenis ikan, terumbu karang juga dapat memperindah laut. Keindahan inilah yang dapat menarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, untuk menikmati teru mbu-terumbu karang tersebut dan keindahan laut lainnya.

4. Sebagai Tempat Tinggal Ikan Dan Hewan Laut

Terumbu karang dapat menjadi tempat berlindung yang baik bagi ikan-ikan dan hewan hewan laut. Maka tidak heran, banyak ikan dan hewan laut yang tinggal di terumbu karang.

Gambar 3. Manfaat terumbu karang bagi kehidupan biota laut

(6)

b. Sember kerusakan terumbu karang adalah sebagai berikut

1.

Pengambilan Terumbu Karang Secara Ilegal, Keindahan terumbu karang memang dapat menarik minat para wisatawan untuk melihatnya. Tetapi tidak jarang, mereka mengambil terumbu-terumbu karang tersebut secara ilegal untuk dijadikan aksesori atau hiasan bernilai ekonomi.

2.

Pembangunan Di Pesisir Pantai, Selain dapat menguntungkan secara ekonomi, pembangunan di pesisir pantai juga dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem air laut, terutama terumbu karang. Untuk membangun bangunan-bangunan tersebut, diperlukan pengerukan tanah dan reklamasi sehingga dapat menyebabkan erosi. Selain itu, bangunan-bangunan tersebut juga dapat menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam laut.

3.

Pencemaran Limbah, Limbah-limbah yang berasal dari aktivitas mesin dan rumah tangga dapat mencemari ekosistem air laut, termasuk terumbu karang.

4.

Penangkapan Ikan Secara Ilegal, Untuk mendapatkan ikan dalam jumlah yang banyak, para nelayan akan melakukan berbagai cara meskipun hal tersebut dapat merusak ekosistem yang ada di dalam air laut, termasuk terumbu karang. Biasanya, para nelayan akan menggunakan pukat harimau, bahan peledak, dan racun sianida.

5.

Penebangan Hutan Mangrove, Fungsi dari hutan mangrove adalah sebagai pencegah abrasi dan pemfilter air. Jika hutan ini ditebang, kedua fungsi tersebut tidak dapat berjalan dengan baik dan dapat merusak terumbu karang beserta ekosistem di dalamnya.

6.

Pestisida, Penggunaan pestisida yang berlebih pada lahan pertanian dapat mencemari air laut.

Selain itu, dapat juga mencemari terumbu karang dan ekosistem yang ada di dalamnya.

Gambar 4. Kerusakan terumbu karang akibat aktifitas manusia

Itulah penyebab rusaknya terumbu karang yang sangat merugikan bagi kehidupan, terutama bagi kehidupan di dalam air laut. Meskipun sangat indah, terumbu karang harus selalu dijaga kelestariannya.

(7)

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN a. Penilaian Kelompok

No Nama

Kelompok

Aspek yang di Nilai

Jumlah Nilai

1 2 3 4

Keterangan :

1. Kerja sama dalam kelompok/keaktifan 2. Uraian yang disampaikan jelas dan tepat 3. Bertanya dan menjawab

4. Kelangkapan jawaban

Score : 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90, 100

a. Penilaian Sikap Petunjuk:

1. Kegiatan Pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di luar jam pembelajaran.

2. Pencatatan hanya pada perilaku paling menonjol yang ditunjukkan oleh seorang peserta didik ketika saat pembelajarang berlangsung.

No Waktu/Tanggal Nama siswa Catatan Perikaku Butir Sikap Ttd Tindak Lajut

dst Keterangan :

· BS : Bekerja Sama

· JJ : Jujur

· TJ : Tanggun Jawab

· DS : Disiplin

Mengetahui Kampung Baru, 10 Juli 2022

Kepala SMP Persada Kampung Baru Guru Mata IPS

Rahma Yunita Lasandre. S.Pd Yusran Saleng

NIP. – NIP. –

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini yang bukan merupakan dampak buruk dari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah …. pergaulan bebas dan perbuatan zina merupakan dosa besar

Menyebutkan contoh sikap pemimpin, tapi tidak sesuai dengan nilai kepemimpinan yang ditulisnya. Format

Melalui model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan beberapa teks Analytical Exposition lisan

Setelah membaca teks tentang peristiwa penting menjelang Proklamasi Kemerdekaan, peserta didik mampu menyebutkan informasi penting dalam kalimat tanya apa, di mana, kapan,

Melalui model pembelajaran Iklan TV dan Rol Playing peserta didik diharapkan dapat menganalisis dan mengevaluasi ketentuan pernikahan dalam Islam;menyajikan

Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19451. 4.4

Dengan mencermati gambar tentang peristiwa malam hari, siswa dapat menuliskan kosakata tersebut dengan benar.. Dengan berdiskusi siswa dapat menyebutkan rumusan sila kelima Pancasila

(1) Guru memberikan topik permasalahan kepada siswa (2) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (3) Guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok (4)