26 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat dilakukannya penelitian yang meliputi pengembangan media, penyusunan instrumen, dan validasi ahli dilakukan di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sementara tempat penelitian untuk validasi praktisi pembelajaran dan revisi formatif dilakukan di SMA Batik 2 Surakarta, SMA Negeri 4 Surakarta, dan SMA Negeri 7 Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan tiga tahap, di antaranya tahap persiapan pada bulan Agustus hingga Oktober 2020, tahap pelaksanaan pada bulan Oktober 2020 hingga April 2021 serta tahap pelaporan pada bulan April hingga Juni 2021. Waktu penelitian secara rinci disajikan pada Lampiran 1.
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Endang Mulyatiningsih (2013: 161) berpendapat mengenai tujuan R&D yaitu dihasilkannya produk yang baru melalui tahap-tahap pengembangan. Pendapat serupa dari Sugiyono (2017: 297) juga memaparkan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah suatu metode penelitian yang dirancang agar menghasilkan produk dan menguji keefektifannya. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah sejenis media pembelajaran berupa mobile pocket book berbasis android pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke yang dibuat menggunakan software Adobe Flash CS6.
Prosedur pada penelitian ini menggunakan model ADDIE. Dick dan Carry mulanya mengembangkan model ADDIE untuk merancang sistem pembelajaran (Mulyatiningsih, 2013:200). Model pengembangan ADDIE meliputi dari lima tahapan, yaitu Analysis (analisis), Design (desain), Development (pengembangan), Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi).
Gambar 3.1. Tahap Model Pengembangan ADDIE (Branch, R.M., 2009)
Alasan memilih model penelitian ini yaitu karena tahapan penelitian ini lengkap dan mencakup seluruh komponen pada model pengembangan media.
Akan tetapi, tahapan pada penelitian ini dibatasi hingga tahap pengembangan.
Pelaksanaan penelitian tidak melalui tahap implementasi. Hal tersebut dikarenakan pada penelitian ini tidak bertujuan untuk menerapkan atau mengimplementasikan produk pada proses pembelajaran serta mengetahui efek dari penggunaan produk tersebut bagi peserta didik.
C. Subjek Penelitian
Subjek pelaku penelitian yang digunakan yaitu peneliti sendiri yang merupakan pengembang media pembelajaran. Subjek lain yang terlibat yaitu satu (1) orang ahli materi Fisika, satu (1) orang ahli media pembelajaran, serta tiga (3) orang praktisi pembelajaran. Subjek uji coba produk atau sasaran pengguna media ini yaitu peserta didik kelas XI IPA yang berasal dari SMA Negeri 4 Surakarta, SMA Negeri 7 Surakarta, dan SMA Batik 2 Surakarta yang menggunakan perangkat smartphone dengan sistem operasi Android.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan usaha dengan bertujuan mengumpulkan data tentang penerapan sistem dan penggunaan prosedur standar (Arikunto, 2010:
265). Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:
1. Dokumentasi
Dokumentasi ini dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian ini dilakukan. Kegiatan dilakukan dengan cara pengumpulan data dokumen tertulis berupa silabus mata pelajaran Fisika SMA berdasarkan Kurikulum 2013 serta arsip-arsip berupa media pembelajaran atau bahan ajar terdahulu sebagai data yang digunakan dalam tahap analisis. Selain itu, dilakukan pengumpulan dokumen berupa gambar maupun video yang dimuat pada produk media pembelajaran yang dikembangkan.
2. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data pendukung dalam mengembangkan media. Sugiyono (2017: 231) berpendapat bahwa jika penelitian pendahuluan dilakukan untuk mencari masalah yang harus diteliti, maka wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk mengetahui berbagai informasi responden secara mendalam.
Responden dalam wawancara yaitu guru fisika serta peserta didik kelas XI IPA. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sebagai berikut:
a. Informasi mengenai media pembelajaran Fisika yang sering digunakan selama pembelajaran oleh guru dan juga peserta didik
b. Informasi mengenai kendala peserta didik dan guru dalam menggunakan media pembelajaran
c. Informasi tentang kebutuhan peserta didik terhadap media pembelajaran yang dapat membantu proses belajar.
3. Angket
Sugiyono (2017: 142) memaparkan bahwa kuesioner atau angket digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan informasi dengan memberikan pernyataan atau pertanyaan secara tertulis kepada responden.
Instrumen angket pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dari ahli materi, ahli media, guru, serta peserta didik guna mengetahui kualitas dan kelayakan media.
Angket yang digunakan pada penelitian ini diadaptasi dari penelitian Gian Dwi Oktiana (2015) tentang pengembangan buku saku digital berbasis android yang lebih lanjut dikembangkan oleh peneliti sendiri serta disesuaikan berdasarkan panduan dari BSNP tentang media yang baik.
Angket penelitian ini berbentuk skala Likert. Instrumen kelayakan media pembelajaran menggunakan skala Likert pada umumnya dengan 5 alternatif jawaban. Namun, pada penelitian ini hanya menggunakan 4 alternatif jawaban guna menghindari jawaban aman seperti “Cukup Baik”. Tiap-tiap alternatif jawaban diberikan skor di antaranya 4= sangat setuju, 3= setuju, 2=
tidak setuju dan 1= sangat setuju.
E. Teknik Analisis Data
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyusun data yang diperoleh dari dokumentasi, catatan di lapangan dan hasil wawancara dengan mengelompokkan data berdasarkan kategori, menjabarkannya dalam unit- unit, mensintesa, merancang pola, menyortir data yang akan digunakan, serta menarik simpulan disebut dengan analisis data (Sugiyono, 2017: 244).
Analisis data dilakukan untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah dan bertujuan agar data memiliki arti serta dapat ditarik kesimpulannya. Selanjutnya data tersebut dianalisis untuk mengembangkan produk dan mengetahui penilaian maupun masukan terkait produk yang dibuat dari subjek uji coba.
a. Mengubah Data Kualitatif menjadi Data Kuantitatif
Data yang terkumpul dari peserta didik dan para ahli merupakan jenis data kualitatif. Data tersebut kemudian diubah menjadi data kuantitatif dengan mengkonversi dalam bentuk skor. Adapun ketentuan skor yang digunakan mengacu pada pendapat Sugiyono (2013: 305) seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Ketentuan Skor
Kategori Skor’
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2013: 305)
b. Menginterpretasi Rerata Skor Pada Tiap Aspek
Data yang terkumpul dianalisis dengan cara dikonversikan menjadi data kuantitatif sesuai dengan hasil perhitungan dari kriteria penilaian. Kriteria penilaian menggunakan patokan dari buku Azwar (2007: 163) yang ditampilkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kriteria Penilaian
Skor Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang
Sangat Kurang
Sumber: Azwar (2007: 163) Keterangan:
Rerata skor ideal (Mi) = (skor ideal maksimum + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SDi) = (skor ideal maksimum – skor minimal ideal)
Skor aktual (x) = skor perolehan
Analisis mendalam dilakukan dengan melakukan perbandingan data hasil penilaian berdasarkan tingkat kelayakan menggunakan teknik persentase dalam menganalisis skor yang diperoleh dengan formula berikut.
Persentase kelayakan (%) = ∑
∑ x100%
Tabel 3.3. Kriteria Kelayakan
Persentase Penilaian Tingkat Kelayakan
(81-100)% Sangat Layak
(61-80)% Layak
(41-60)% Cukup Layak
(21-40)% Tidak Layak
(0-20)% Sangat Tidak Layak
Sumber: Riduwan (2004: 88)
Untuk mengetahui kualitas produk, kriteria minimal penilaian yang digunakan termasuk dalam kategori “Cukup Baik”. Apabila diperoleh nilai dengan kategori “Cukup Baik”, maka media yang dikembangkan dianggap “Cukup Layak” untuk digunakan.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan mengacu pada model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluating).
Akan tetapi, pada penelitian ini dibatasi sampai tahap pengembangan (development). Hal ini dikarenakan penelitian ini hanya bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran mobile pocket book yang layak untuk digunakan, bukan untuk mengimplementasikan produk pada proses pembelajaran dan menguji efek atau pengaruhnya terhadap peserta didik.
Prosedur penelitian yang digunakan disajikan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Prosedur Penelitian MULAI
Analisis Masalah dan Kebutuhan
Valid Analisis
Kompetensi
Uji Kelompok Kecil’
Revisi 1 Penyusunan
Format Media
Pengembangan Media
Validasi Materi dan Media
Uji Coba Satu-satu
Validasi Praktisi Pembelajaran
Pemilihan Software
Uji Coba Lapangan Revisi 3
ANALYSIS
DESIGN
DEVELOPMENT
Revisi 2
Analisis Hasil
Revisi 4 Revisi 5
Ya
Tidak
Tujuan Pengembangan
Desain Awal Media
Draft Produk 1
Draft Produk 2 Draft
Produk 3
Draft Produk 4
Mobile Pocket Book Berbasis Android Materi Elastisitas dan
Hukum Hooke Revisi
Revisi
Berdasarkan Gambar 3.2, tahapan penelitian model ADDIE untuk penelitian dan pengembangan mobile pocket book sebagai berikut.
1. Tahap Analisis (Analysis)
a. Analisis Masalah dan Kebutuhan
Analisis masalah dan kebutuhan bertujuan menemukan permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran Fisika, kebutuhan serta karakteristik peserta didik yang menjadi subjek pada penelitian.
Analisis dilakukan melalui penggalian informasi sebanyak mungkin terkait pembelajaran dan kebutuhan peserta didik dengan media pembelajaran Fisika.
b. Analisis Kompetensi
Pada tahap analisis kompetensi, dilaksanakan analisis Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan materi yang dimuat.
2. Tahap Desain (Design)
Tahap desain terbagi menjadi beberapa langkah, yaitu:
a. Pemilihan Software
Langkah pertama pada tahap desain yaitu pemilihan software dalam pengembangan media pembelajaran. Pemilihan software dilakukan berdasarkan keunggulan dan fitur yang dibutuhkan dalam membuat media.
b. Pembuatan Desain Media
Desain media digunakan sebagai panduan dalam membuat media mobile pocket book. Desain ini dibuat dengan menggambar storyboard halaman setiap menu dalam media.
c. Penyusunan Materi
Pada tahap penyusunan materi dilakukan dengan menyusun materi fisika yang dimuat ke dalam media. Materi yang digunakan yaitu Elastisitas dan Hukum Hooke. Materi kemudian disusun dengan memenuhi karakteristik buku saku, yaitu singkat dan jelas.
d. Penyusunan Soal dan Pembahasan
Tahap berikutnya yaitu penyusunan soal beserta pembahasannya untuk bagian latihan soal dan evaluasi. Soal yang dimuat merupakan konsep dari Elastisitas dan Hukum Hooke yang meliputi sifat elastisitas bahan,Hukum Hooke,dan rangkaian pegas.
e. Penyusunan Naskah Media
Naskah media disusun agar media yang dibuat memiliki alur yang jelas mulai dari halaman awal hingga akhir. Penyusunan naskah ini juga berfungsi agar penggunaan istilah dan kalimat pada media sesuai dengan kaidah dan mudah untuk dipahami oleh pengguna.
f. Pemilihan Gambar dan Video
Tahap desain yang selanjutnya adalah melakukan pemilihan gambar dan video. Penggunaan gambar dan video bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap materi fisika yang disampaikan.
g. Pembuatan Background
Background dibuat dengan ukuran yang sesuai dengan tampilan Android. Pemilihan warna dan desain background dibuat semenarik mungkin agar dapat menimbulkan ketertarikan peserta didik untuk menggunakan media mobile pocket book ini.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Tahap ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu pengembangan produk, validasi, serta revisi formatif.
a. Pengembangan Media Mobile Pocket Book
Setelah melalui tahap desain dan diperoleh rancangan media secara keseluruhan, tahap berikutnya adalah pengembangan media. Pada tahap ini, media dibuat dengan software yang sudah ditentukan saat tahap desain.
b. Validasi Ahli
Validasi dilakukan oleh ahli yang sudah ditentukan. Validator media terbagi menjadi ahli media, ahli materi, serta praktisi pembelajaran.
Hasil dari validasi ini berupa masukan, saran, dan komentar. Hasil tersebut digunakan sebagai dasar dilakukannya revisi atau perbaikan.
c. Revisi Formatif
Tahap selanjutnya dilakukan dengan menguji cobakan media terhadap peserta didik kelas XI IPA di SMA N 4 Surakarta, SMA N 7 Surakarta, dan SMA Batik 2 Surakarta. Revisi formatif dilakukan melalui tiga tahap, yaitu uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil serta uji coba lapangan. Uji coba satu-satu dilakukan terhadap 1 peserta didik pada masing-masing sekolah, uji coba kelompok kecil dilakukan terhadap 3 peserta didik pada tiap sekolah, sementara uji coba lapangan dilakukan terhadap peserta didik sebanyak 1 kelas pada masing-masing sekolah. Dalam melakukan uji coba, peserta didik diberi angket yang bertujuan untuk mengetahui penilaian dan komentar mereka terhadap media tersebut. Komentar dari peserta didik dipertimbangkan untuk dilakukan perbaikan atau revisi produk.