Kebutuhan Untuk Kontrol Ekspor Perusahaan
&
Sistem ICP Jepang
13 Mar 2013
METI, Kementerian Ekonomi, Perdagangan & Industri
Biro Kerjasama Ekonomi & Perdagangan
1. Kebutuhan kontrol ekspor dan kegiatan
perusahaan
2. Kontrol ekspor pada perusahaan
(1) Alur kontrol ekspor pada perusahaan
(2) Ekspor Ilegal
3. Sistem ICP Jepang
(1) Efektifitas dan latar belakang introduksi ICP
(2) Elemen dasar ICP
(3) Efektifitas pemeliharaan ICP dalam perusahaan
(4) Pengajuan dan pemerikasaan setempat ICP
(5) Pendorongan pengenalan sistem ICP
※
ICP : Internal Compliance Program
Peningkatan nilai evaluasi sebagai investasi & mitra bisnis
Pengontrolan ekspor yg ketat akan membawa dampak positif dimana peningkat
an nilai evaluasi sebagai mitra kerja yang berpotensi risiko rendah. Selain itu,
pada umumnya untuk transaksi/penjualan akan dilakukan skrining sebelumnya,
tetapi untuk perusahaan yg berpotensi risiko rendah akan dinilai sebagai mitra
kerja yang dapat memberikan kenyamanan dalam hubungan transaksi.
Patuh
terhadap undang-undang
merupakan
kewajiban perusahaan
(Negara-negara yang menerapkan sistem undang-undang)
Pengurangan biaya prosedur
(Negara-negara yang menerap
kan sistem UU)
Penyederhanaan prosedur ekspor dimungkinkan oleh kotrol ekspor yang tepat
Manajemen risiko (Negara-negara yang menerapkan sistem
UU)
Meskipun tidak ada masalah pada undang-undang yang berlaku, tetapi jika
hasil produk perusahaan telah digunakan oleh negara impor sebagai senjata
pemusnah massal dll, maka akan berdampak jatuhnya citra perusahaan, untuk
itu perlu dilakukan skrining secara cermat.
Mengapa dibutuhkan kontrol ekspor pada perusahaan?
Kontrol ekspor merupakan peraturan minimum dari perdagangan
bebas. Dengan mentaati peraturann yang ada, maka akan
mengaktivasi ekonomi dan memungkinkan aktifitas ekonomi yang
nyaman.
Jika melakukan inisiatif untuk mengintroduksikan kontrol
ekspor secara tepat, maka akan mampu menghasilkan diferensiasi
dengan pesaing dan menciptakan peluang bisnis yang lebih luas.
6
2. Kontrol ekspor pada perusahaan
Penawaran
Kontrak
Pengiriman
Non-
Applicability
Skrining
transaksi
Prosedur
izin ekspor
Manajemen
Pengiriman
Pemutusan apakah barang/tehnik yang
akan diekspor/dilayani terkena peraturan
undang-undang atau tidak.
Evaluasi secara keseluruhan dapat atau
tidaknya dilakukan transaksi dengan
mengkonfirmasi konsumen serta tujuan
penggunaan.
Melaksanakan prosedur ekspor yang
diperlukan berdasarkan undang-undang
yang berlaku.
Memanajemen dengan tepat kargo dll
yang telah siap untuk mengadakan
prosedur serta melaksanakan prosedur
yang diperlukan untuk pengiriman.
(1) Alur kontrol ekspor pada perusahaan
Periksa
daftar
peraturan
Penawaran
Yes
Diperlukan prosedur izin ekspor
Pengecheck
an
Peraturan
Catch-All
No
Ekspor
tanpa izin
8
Yes
No
Barang yang
terkena
peraturan atau
tidak
Apakah ada kemungkinan
akan digunakan untuk
pengembangan senjata
pemusnah massal dll.
◆
Alur Non-Applicability
◆
Yang dimaksud dengan skrining transaksi
(1) Alur kontrol ekspor pada perusahaan
Melakukan pengecheckan tentang mitra bisnis (tempat tujuan,
konsumen), tujuan penggunaan (konfirmasi kegunaan secara
konkret) dll,
Sebagai eksportir memutuskan dapat
melanjutkan/tidaknya transaksi tersebut.
●
Kemungkinan kargo akan sampai ke komsumen sebenarnya?
●
Kemungkinan konsumen yang tertera dalam aplikasi menggunakan kargo
tersebut?
●
Kemungkinan tidak digunakan untuk mengganggu pemeliharaan perdamaian
dan keamanan internasional?
●
Kemungkinan kargo akan dikelola dengan baik oleh konsumen?
62.1%
16.7%
6.9%
5.7%
4.7%
3.8%
1. Belum melaksanakan
Non-Applicability
5.
Kesalahan dalam penafsiran UU
dan pemberitahuan pada saat
Non-Applicability
4. Kesalahan pada
konfirmasi pengiriman
3. Pelanggaran persyaratan izin
2.
Kesalahan dalam penerapan
nomor item pada saat
Non-Applicability
6. Kesengajaan, kelalaian
(
Th 2007
~
2011
)
(2) Ekspor Ilegal
◆
Analisa penyebab ekspor ilegal di Jepang belakangan ini
Pelanggaran berbahaya
yang disengaja adalah
minoritas. Sebagian besar
adalah kesalahan yang
tidak disengaja dalam
perusahaan.
Suatu aturan internal selain mendefinisikan satu set prosedur untuk ekspor &
penyediaan teknologi, juga untuk mematuhi UU dan peraturan Devisa dan
Hukum Perdagangan Luar Negeri yang berlaku seperti yang berkaitan dengan
UU pengendalian keamanan perdagangan dengan tujuan untuk mencegah
pelanggaran.
Suatu peraturan internal yang diterapkan oleh eksportir dll yang bersifat
manajemen mandiri dan sukarela.
(1) Efektifitas dan latar belakang introduksi ICP
◆
Yang dimaksud dengan ICP
※
(Internal Compliance Program)
Dengan menerapkan manajemen mandiri pada industri akan mengurangi
risiko ekspor ilegal
Dengan berkonsentrasinya pemerintah (METI) pada proyek-proyek yang
lebih membutuhkan banyak perhatian akan mengarah pada kontrol ekspor
yang efektif.
Pendorongan introduksi Internal Compliance Program (ICP)
Juga mendorong pada anak perusahaan di luar
negeri.
Mendorong introduksi ICP pada perusahaan
sejak tahun 1987.
Akhir 2006 Akhir 2007 Akhir 2008 Akhir 2009 Akhir 2010 Akhir 2011
Jumlah
pengajuan
perusahaan
1,273
1,382
1,448
1,463
1,564
1,434
(1) Efektifitas dan latar belakang introduksi ICP
Dapat menunjukan kepada masyarakat
sebagai perusahaan yang berkualitas.
Dengan pemeriksaan yang efektif akan
dapat meminimalkan risiko kesalahan.
Dengan memperjelas hubungan antara
prosedur internal dan tanggung jawab,
akan dapat menjalin hubungan bisnis
yang aman dan handal.
Dapat melakukan bulk lisensi
※
※
Bulk lisensi
:
Sistem ekspor yg dapat memper
oleh izin yang komprehensif untuk berbagai apklikasi
tertentu tanpa otoriasasi individu.
Dapat mengurangi risiko
ekspor ilegal yang disengaja
SDM dapat diprioritaskan untuk
ditempatkan pada proyek-proyek
yang lebih senditif
Perusahaan
(eksportir)
METI
ICP adalah sistem yang efektif untuk kedua belah pihak;
perusahaan (eksportir) dan METI
(1) Efektifitas dan latar belakang introduksi ICP
(1) Sistem kontrol
ekspor
A. Sistem
(2) Non-Applicability
& skrining transaksi
(3) Manajemen
pengiriman
B. Prosedur
(4) Audit
(5) Pendidikan/pelatihan
(6) Manajemen dokumen
(7) Bimbingan pada anak
perusahaan dll
(8) Laporan & pencegahan
kesalahan ulang
C. Pemeliharaan
Menghindari faktir ekspor ilegal
A Sistem
(1) Sistem kontrol
ekspor
(Pembagian tugas,
memperjelas
tanggung jawab)
B Prosedur
(2) Non-Applicability &
Skrining transaksi
(3) Manajemen
pengiriman
C Pemeliharaan
(4) Audit
(5) Pendidikan/pelatihan
(6) Manajemen dokumen
(7) Bimbingan pada anak
perusahaan
(8) Laporan & Pencegahan
kesalahan ulang
a) Skrining kargodll (Non-Applicability) b) Pemeriksaan pelanggan dan tujuan penggunaan (Skrining transaksi) Kekhilafan dalam penentuan program Kesalahan dlm penafsiran UU Kesalahan dalam daftar peraturan yg dijadikan rujukanKeputusan yg kurang tepat tentang pelanggan dan tujuan penggunaan
Kesalahan dalam manajemen pengiriman
c) Manajemen pengiriman
【
Prosedur ekspor sebenarnya
】
i) Penataran dan
klarifikasi sistem
tanggung jawab
ii) Pemberitahuan secara tuntas dan teliti pada internal
iii) Pencegahan pelanggar an dan deteksi dini & pencegahan kesalahan ulang
Internal Compliance Program (ICP)
perangkat berguna untuk menghindari terjadinya
Belum adanya kepatuhan pada kondisi izin
Risiko pada
kontrol
ekspor
Dasar pokok ICP
(3) Efektifitas pemeliharaan ICP dalam perusahaan
Ek
spo
ICP
Manajemen
Mandiri
Ekspor
Skrining
METI
Pengajuan dan konsultasi &
Formulasi CP
Partisipasi dalam seminar,
penyerahan daftar Check-list
Bulk Lisensi
(Bulk License)
Ekportir
Pemeriksaan setempat
TA 2006
TA 2007
TA 2008
TA 2009
TA 2010
TA 2011
Jumlah kasus
pemeriksaan
101
106
92
115
82
98
ICP
Panduan
berbagai
briefing
Pelaksanaan berbagai briefing pada para eksportir
Menyediakan berbagai informasi pada homepage
TA 2006
TA 2007
TA 2008
TA 2009
TA 2010
TA 2011
Jumlah
Penyelenggaraan
126
89
97
112
125
101
Jumlah total
peserta