• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Repelen Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap Nyamuk Aedes sp.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daya Repelen Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap Nyamuk Aedes sp."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

DAYA REPELEN MINYAK CENGKEH

(Syzygium aromaticum) TERHADAP NYAMUK Aedes sp.

Yohana Caresa Hantojo, 2015, Pembimbing I : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc.

Pembimbing II : Dra. Sri Utami Sugeng, M.kes.

Latar belakang nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyebab infeksi demam berdarah dengue. Repelen nyamuk berbahan dasar DEET (N,N -diethyl-meta-toluamide) menimbulkan berbagai efek samping pada kulit pemakainya. Minyak cengkeh merupakan bahan alami yang dapat digunakan sebagai repelen nyamuk alternatif yang mempunyai efek samping minimal meskipun potensi repelen berbahan dasar DEET lebih tinggi.

Tujuan mengetahui daya repelen spray minyak cengkeh (SMC) terhadap nyamuk Aedes sp. dan mengetahui efektivitas spray minyak cengkeh dibandingkan spray DEET sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp.

Metode bersifat eksperimental laboratorium sungguhan dengan menggunakan metode Fradin and Day. Subjek penelitian wanita dewasa (n=5) mendapat 5 kelompok perlakuan meliputi kontrol negatif, minyak cengkeh konsentrasi 20%, 40%, dan 80%, dan kontrol positif menggunakan DEET 12,5%. Analisis data menggunakan metode ANAVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji beda dan rerata LSD dengan α = 0.05.

Hasil penelitian dengan ANAVA kelompok SMC kadar 20% adalah berbeda tidak bermakna dengan p=0,094 (p>0,05) sedangkan SMC kadar 40% dan 80% berbeda sangat bermakna dengan p=0,001 (p<0,01) dan p=0,000 (p<0,01) jika dibandingkan dengan aquades tetapi memiliki potensi lebih rendah dibandingkan dengan DEET 12,5%.

Simpulan SMC memiliki efek sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp. Potensi SMC sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp. lebih lemah dibandingkan spray DEET 12,5%.

Kata kunci : Spray minyak cengkeh (Syzygium aromaticum), Aedes Sp.

(2)

v

ABSTRACT

DURATION POWER OF OIL CLOVE ( Syzygium aromaticum )

REPELLENT AGAINST Aedes sp. Mosquito

Yohana Caresa Hantojo, 2015, 1st Advisor : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. 2nd Advisor : Sri Utami Sugeng, Dra., M.kes.

Background Aedes aegypti mosquito is the main vector for dengue hemmorhagic fever. DEET (N,N-diethyl-meta-toluamide) based mosquito repellent cause various side effect for the user’s skin. Clove oil is a natural substance that can be used as an alternative mosquito repellent which has a minimal side effect even compared to potential of DEET-based repellent is higher.

Aim to examine the effectivity of clove oil spray in comparison to DEET spray as a repellent against Aedes sp. mosquito.

Methode True experimental laboratory design and used method of Fradin and Day which 5 subjects experimental with treatment group involved negative control, clove oil with 20%,40% and 80% concentration, and positive control used DEET 12.5%. Data analyzed used one way ANOVA method and continued with fisher LSD test with α = 0.05 .

Result of the research that repellent power of group 20 % was non-significant p=0,094 (p>0,05), whereas clove oil with the content of 40 % and 80 % were highly significant different p=0,001 (p<0,01) and p=0,000 (p<0,01) if compared with aquadest but had a lower potential compared to 12.5 % DEET.

Conclusion was that clove oil Spray had effect as repellent against Aedes sp. mosquito. The potential of clove oil spray was more effective against Aedes sp. mosquito compared to DEET 12.5% spray.

Keyword: Spray clove oil (Syzygium aromaticum), Aedes sp.

(3)
(4)

vii

BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.1.1 Alat Penelitian... 28

3.1.2 Bahan Penelitian ... 28

3.1.3 Subjek Penelitian ... 28

3.1.4 Hewan Coba ... 29

(5)

viii

3.6 Prosedur Penelitian ... 31

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Durasi Daya Repelen Spray Minyak Cengkeh……….34 Tabel 4.2. ANAVA Durasi Repelen………....35 Tabel 4.3. Uji Beda Rerata LSD Durasi Daya Repelen Minyak Cengkeh………36

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Nyamuk ... 6

Gambar 2.2 Siklus Hidup Nyamuk ... 7

Gambar 2.3 Telur Aedes ... 9

Gambar 2.4 Larva Aedes ... 9

Gambar 2.5 Pupa Aedes ... 10

Gambar 2.6 Nyamuk Dewasa ... 11

Gambar 2.7 Struktur Molekul DEET ... 23

Gambar 2.8 Tanaman Cengkeh ... 25

Gambar 2.9 Kuncup Bunga Cengkeh... 25

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Foto-foto Penelitian ... 43

LAMPIRAN 2 Perhitungan Konsentrasi ... 44

LAMPIRAN 3 Prosedur Penelitian ... 45

LAMPIRAN 4 Analisis Data ... 46

LAMPIRAN 5 Surat Pernyatan ... 47

LAMPIRAN 6 ETIK ... 48

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 49

(9)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Durasi Daya Repelen Spray Minyak Cengkeh……….35

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Nyamuk merupakan serangga yang paling sering menjadi perhatian di bidang kesehatan, karena nyamuk berperan dalam transmisi penyakit seperti dengue haemorraghic fever, chikungunya, yellow fever, Japanese encephalitis, filariasis, dan malaria yang dapat menyebabkan kematian pada individu setiap tahun (Harrington et al., 2001 ; Phasomkusolsil dan Soonwera, 2011).

Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk yang ditemui di daerah tropis. Nyamuk ini merupakan vektor utama penyebab penyakit demam berdarah dengue (dengue haemorragic fever) dan demam kuning.

Penyakit demam berdarah dengue terjadi di sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Data penelitian Kemenkes RI pada tahun 2013, jumlah penyakit DBD yang dilaporkan di Indonesia sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah kematian 871 orang. Virus dengue akan masuk ke peredaran darah manusia melalui cucukan nyamuk dari genus Aedes, yaitu Aedes aegypti atau Aedes albopictus (Kemenkes RI, 2014).

Terdapat beberapa jenis perlindungan diri yang dapat menghindarkan manusia dari cucukan nyamuk. Salah satunya melalui repelen yang mengandung N,N diethyl-3-methylbenzamide atau yang disebut sebagai DEET. DEET ini telah terbukti sebagai pelindung yang kuat terhadap cucukan nyamuk pada kulit. Tetapi, DEET bersifat toksik sehingga tidak aman bila digunakan terus-menerus dan dalam jangka waktu yang panjang (Roberts dan Reigart, 2004). Penggunaan repelen di lingkungan yang rentan terhadap penularan penyakit dianggap cukup penting karena terbukti dapat membantu mencegah dan mengendaikan berjangkitnya penyakit demam berdarah yang disebarkan oleh nyamuk Aedes sp. Oleh karena itu, diperlukan adanya produk alternatif berupa repelen alami yang tidak mengandung zat kimia berbahaya seperti yang berasal dari tanaman maupun buah-buahan.

(11)

2

Repelen alami yang telah banyak dikembangkan adalah repelen yang berasal dari minyak atsiri. Minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai repelen nyamuk adalah Eucalyptus citriodara, Syzygium aromaticum, Cymbopogon citratus, Zanthoxylum piperitum, dan lain-lain (Tjahjani, 2008; Sophia & Pandian, 2009). Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan minyak atsiri yang dapat diperoleh dari bunga, tangkai, dan daun cengkeh. Kandungan minyak atsiri pada bunga cengkeh mencapai 21,3% dengan eugenol sebanyak 78-95% (Saiful H, 2012). Minyak ini telah terbukti lebih efektif sebagai repelen terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus dan Aedes aegypti dibandingkan dengan minyak atsiri lain yaitu Eucalyptus citriodora, C. flexuous, C. winterianus, C. deodara, T. minuta (Mohini et al., 2004).

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah minyak cengkeh yang digunakan dalam bentuk spray efektif sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp.

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:

- Apakah spray minyak cengkeh berefek sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp.

- Apakah spray minyak cengkeh memiliki potensi lebih efektif dibandingkan spray DEET 12,5% sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes

sp.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

- Mengetahui daya repelen spray minyak cengkeh terhadap nyamuk Aedes sp.

- Mengetahui potensi spray minyak cengkeh lebih efektif dibandingkan spray DEET 12,5% sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp.

(12)

3

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini meliputi manfaat akademis dan manfaat praktis sebagai berikut:

- Manfaat akademis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang parasitologi dan farmakologi serta sebagai

referensi tanaman obat khususnya yang berefek repelen alami.

- Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi alternatif pencegahan penyakit DBD dan demam kuning kepada

masyarakat dengan menggunakan spray minyak cengkeh sebagai repelen

alami yang aman terhadap nyamuk Aedes sp.

1.5Kerangka Pemikiran

Nyamuk betina sering mencucuk manusia maupun hewan karena nyamuk betina memerlukan protein yang ada pada darah lebih banyak untuk perkembangan telur-telurnya. Nyamuk memiliki organ olfaktorial yang merupakan reseptor bau yang dapat mengenali produk hasil metabolisme seperti asam laktat dan CO2 sehingga nyamuk dapat mengenali manusia dan mengetahui keberadaan manusia (Bowen, 1991).

Mekanisme kerja N,N-diethyl-meta-toluamide (DEET) dengan cara menghambat pori-pori sensilia nyamuk yang merupakan reseptor terhadap asam laktat dan CO2 sehingga menjadi atraktan bagi nyamuk (Field, 2010).

Minyak cengkeh mengandung 78-98% eugenol, 0.5-21% eugenyl asetat, 4 -21% caryophyllene dan senyawa minor lainnya seperti saponin, flavonoid, dan tanin (Lawless, 1995; Ardianto, 2008). Eugenol pada minyak cengkeh dapat mengganggu reseptor kimia pada antena nyamuk serta menimbulkan rangsangan yang dapat diubah menjadi impuls saraf. Senyawa flavanoid, saponin, dan tanin menyebabkan nyamuk menghindari aroma minyak cengkeh dan tidak hinggap pada kulit yang telah diolesi minyak cengkeh (Trongtokit et al., 2005; Ardianoto, 2008).

(13)

4

1.6 Hipotesis Penelitian

- Spray minyak cengkeh memiliki daya repelen terhadap nyamuk Aedes sp. - Spray minyak cengkeh lebih efektif sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes

sp. dibandingkan spray DEET 12,5%.

(14)

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan Utama

1. Spray minyak cengkeh memiliki efek sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes

sp.

2. Potensi spray minyak cengkeh sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp.

lebih lemah dibandingkan spray DEET 12,5%.

5.2 Simpulan Tambahan

Makin tinggi kadar minyak cengkeh yang digunakan, potensinya makin meningkat.

5.3 Saran

Penelitian “Durasi Daya Repelen Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum)

terhadap nyamuk Aedes sp.” perlu dilanjutkan dengan :

 Menggunakan nyamuk genus lain.

 Menggunakan sediaan lain.

(15)

40

DAFTAR PUSTAKA

American Mosquito Control Association. 2014. www.mosquito.org/life-cycle. amca@mosquito.org.

Ansari MA, Razdan RK. 1995. Relative efficacy of various oils in repelling mosquitoes. Indian J malarial. (32) h:104-111.

Ardianto Tomi. 2008. Pengaruh Ekstrak Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum

L.) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti L. Solo: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Bhatt S, et.al. 2014. The Global Distribution and Burden of Dengue. Nature. h:496, 504-507.

Bowen, M.F. 1991. The sensory physiology of host-seeking behavior in mosquitoes. h:139-158.

Centers for Disease Control. 2007. Chikungunya fever fact sheet. Division for Vector-borne Infectious Diseases: Centers for Disease

Control. http://www.cdc.gov/ncidod/dvbid/chikungunya/, 13 oktober 2015.

CDC. 2011. Yellow fever. http:/www.cdc.gov/yellowfever/, 9 Oktober 2015

CDC. 2015. Chikungunya. http://www.cdc.gov/chikungunya/, 9 Oktober 2015

Daiwa Chemical Industries. 2007. http:/www.textileinfo.com, 12 Agustus 2015.

Depkes RI. 2007. Modul Pelatihan bagi Pengelolaan Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia.

Departemen Kesehatan. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Bidang Biomedis. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013.

Elissa Ah, Nicole FA, Laurence J dan John R. 2004. Olfaction: Mosquito Receptor for Human-sweat odorant. Nature. h: 212-213. ISSN: 2249-9504.

Filho, caesar JO, ramos JV. 2013. http://www.ceplac.gov.br/radar.htm, 12 September 2015.

(16)

41

Fradin M., J.Day. 2002. Comparative Efficacy of Insect Repellents Againts Mosquito Bites. New England Journal Med (347) h: 13-18.

Goma. 1966. Hutchinson Tropical monographs. london: hutchinson & Co.

Goodyear L and Behrens.1998. The Safety and Toxicity of Insect Repellents, Am. J. Trop. Med 59(2) h: 323–324.

Harrington L.C., J.D. Edman, and T.W. Scott. 2001. Why Do Female Aedes aegyti (Diptera:Culicidae) Feed Preferentially and Frequently on Human Blood?. Journal of Medical Entomology (38) h: 411- 422.

Hasyimi, M. 1993. Aedes Aegypti sebagai Vektor Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Pengamatan di Alam. h: 16-18.

Libraty DH, Endy TP, Houng HH, Green S, Kalayanarooj S., et.al. 2002. Differing Infulences of virus burden and imune activation on disease severity in secondary dengue-3 infection.

Michigan Mosquito Control Organization. 2013. mosquitoes of michigan-their biology and Control.

Northern Teritory Government. 2013. www.nt.gov.au/health, 12 Agustus 2015.

NSW Health Goverment. 2010. www.health.nsw.gov.au, 12 Agustus 2015.

Phasomkusolsil S., Soonwera M. 2011. Comparative Mosquito Repellency of Essential Oils Againts Aedes Aegypti, Anopheles, and Culex. Asian Pac J Trop Biomed. h: 113-118.

Pusat Data dan Informasi. 2009. Profil KesehatanIndonesia Tahun 2009. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementrian Kesehatan RI. 2010. Demam

Berdarah Dengue. Indonesia: Buletin Kesehatan Indonesia.

Sastroutomo, SS. 1992. Pestisida: Dasar-dasar dan Dampak Penggunaanya.

Jakarta: Gramedia, 1992. h: 18,20-21.

Soedarto. 1995. entomologi kedokteran. Jakarta: EGC, 1995. h: 59-62.

Tjahjani S. 2008. Efficacy of Several Essential Oils as Culex and Aedes Repellents. Proc ASEAN Congr Trop Med Parasitol. h: 3, 33-37.

(17)

42

Trongtokit Y, Rongsriyam Y, komalamisra N, Apiwathnasom C. 2005. http://www.ncbi.nlm.gov/pubmed/16041723, 13 Agustus 2015.

U.S. Environmental Protection Agency. 2007. Diethyltoluamide (DEET) chemical summary. h: 1-4.

Wilcox B.A & Ellis B. 2006. forests and emergining infectious disease of humans.

Womack. 1993. The Yellow Fever Mosquito, Aedes aegypti. h: 4.

WHO. 2009. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention, and Control. Geneva: New edition, 2009.

WHO. 2015. Dengue. http://www.who.int/mediacentre/Factsheets/fs117/en/, 9 April 2015.

Gambar

Tabel 4.1. Durasi Daya Repelen Spray Minyak Cengkeh……………………….34 Tabel 4.2. ANAVA Durasi Repelen……………………………………………....35 Tabel 4.3
Gambar 2.1   Anatomi Nyamuk  ...........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tahap-Tahap Perkembangan Kepercayaan, menurut James W Fowler ( Alih bahasa: Agus Cremers dan Editor: A.. Christian Perspectives on Faith

Hasil belajar siswa pada Ulangan Akhir Semester Gasal berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas Amasih ada siswa yang hasil belajarnya masih dibawah KKM

Re-disain atau perbaikan rencana pembelajaran sesuai masukkan pada saat refleksi merupakan hal penting dalam menemukan model pembelajaran yang cocok untuk masa

1) Siswa sudah mampu belajar dengan fokus. Kefokusan siswa terhadap pembelajaran sangat berdampak baik pada peningkatan pemahaman siswa terhadap materi zaman pra-aksara

Adapun tanda dan gejala yang umum ditemukan atau sangat serius terjadi pada lanjut usia menurut Buffer (2010), yaitu: sendi terasa kaku pada pagi hari,

Hasil penelitian menunjukkan deskripsi kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta sebagai berikut: (1) 5 siswa memiliki kebiasaan belajar sangat baik, (2) 31

Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang- orang yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda dengan

Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) terhadap minat