Universitas Kristen Maranatha iv
ABSTRAK
PERBANDINGAN BUBUR OAT DAN BUBUR BERAS PUTIH TERHADAP DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA WANITA
DEWASA
Nila Permata Amelia, 2015
Pembimbing 1 : dr. Stella Tinia, M.Kes., IBCLC Pembimbing 2 : dr. Rizna Tyrani, M.Kes.
Otak sangat berperan dalam proses mengingat, sedangkan asupan nutrisi ini berperan penting dalam memberi energi bagi otak dalam melakukan fungsi. Salah satu sumber nutrisi yang biasa dikonsumsi adalah bubur. Bubur beras putih lebih sering dikonsumsi di masyarakat daripada bubur oat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bubur oat dan bubur beras putih serta perbandingan keduanya terhadap daya ingat jangka pendek pada wanita dewasa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental quasi dengan desain pretest
– post test dan cross over method, dengan subjek 30 wanita dewasa. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji t berpasangan dengan α=0,05.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai rerata tes memori setelah mengonsumsi bubur oat lebih tinggi dari rerata nilai sebelum perlakuan (p<0,01) dan setelah mengonsumsi bubur beras putih lebih tinggi dari sebelum perlakuan (p<0,01). Perbandingan nilai rerata selisih tes memori sebelum dan sesudah mengonsumsi bubur oat berbeda dengan bubur beras putih namun tidak signifikan (p>0,05).
Kesimpulan penelitian ini adalah bubur beras putih sama baiknya dengan bubur oat dalam meningkatkan daya ingat jangka pendek.
ABSTRACT
THE COMPARISON OF OATS PORRIDGE AND WHITE RICE PORRIDGE TO SHORT TERM MEMORY IN ADULT WOMEN
Nila Permata Amelia, 2015
Tutor1st : dr. Stella Tinia, M.Kes., IBCLC
Tutor 2nd : dr. Rizna Tyrani, M.Kes.
The brain have an important role in the process of memorizing, whereas this nutrition is an important thing essential in providing energy for the brain to perform its function. One of the most common nutritions consumed by people is a porridge. However, in the community, white rice porridge is more familiar than oats porridge. This experiment is to know the effect of oats porridge and white rice porridge to short term memory and comparison of both effects to short term memory in adult women.
The experiment method used quasi-experimental design with pretest and post test design and cross over method, with 30 adult women as the object of research. The statistical analysis used the t paired test with α=0,05.
The results of this experiment showed that the mean score for memory test after consuming oats porridge was higher than before consuming it (p<0,01), and the mean score after consuming white rice porridge is higher than before consuming it (p<0,01). The comparison the mean score for memory test between before and after consuming oats porridge were found different than consuming white rice porridge, however the different were not significant (p>0,05).
As the conclusion of the experiment is white rice porridge has the same effect as oats porridge in increasing short term memory.
Universitas Kristen Maranatha
1.2. Identifikasi Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Anatomi dan Fisiologi Otak yang Berperan dalam Daya Ingat ... 5
2.2 Daya Ingat dan Belajar ... 7
2.2.2 Klasifikasi Daya Ingat ... 8
2.2.3 Proses Penyimpanan Daya Ingat ... 9
2.2.4 Dasar Molekular Daya Ingat ... 10
2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Daya Ingat ... 11
2.3 Metode Pemeriksaan Daya Ingat ... 13
2.4 Makronutrisi dan Mikronutrisi ... 14
2.4.1 Makronutrisi ... 14
2.4.1.1 Karbohidrat ... 14
2.4.1.1.1 Penyerapan dan Metabolisme Karbohidrat ... 15
2.4.1.1.2 Glikolisis dan Siklus Asam Sitrat ... 16
2.4.1.1.3 Indeks Glikemik ... 17
2.4.1.2 Protein ... 19
2.4.1.3 Lemak ... 19
2.4.2 Mikronutrisi... 20
2.5 Metabolisme Energi Otak ... 20
2.6 Beras (Oryza Sativa L.) ... 21
2.6.1 Taksonomi Tanaman Padi/Beras Putih ... 22
2.6.2 Kandungan dan Manfaat Beras Putih ... 22
2.7 Oat (Avena Sativa L.) ... 24
2.7.1 Taksonomi Tanaman Oat ... 25
2.7.2 Kandungan dan Manfaat Oat ... 26
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 28
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28
3.1.2 Subjek Penelitian ... 28
3.1.3 Ukuran sampel ... 29
3.2 Metode Penelitian... 29
3.2.1 Desain Penelitian ... 29
Universitas Kristen Maranatha x
3.2.3 Analisis Data ... 29
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31
3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 31
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31
3.4 Prosedur Penelitian... 31
3.4.1 Persiapan Sebelum Penelitian ... 31
3.4.2 Prosedur Penelitian... 32
3.4.3 Uji Pendahuluan ... 32
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 34
4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian... 34
4.1.1 Bubur Oat ... 34
4.1.2 Bubur beras putih ... 35
4.1.3 Bubur Beras Putih dan Bubur Oat ... 36
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 37
4.2.1 Bubur oat terhadap daya ingat jangka pendek ... 37
4.2.2 Bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek ... 38
4.2.3 Pengaruh antara bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek ... 38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.3 Simpulan ... 39
5.3 Saran ... 39
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Beras Putih ... 23
Tabel 2.2 Kandungan Oat ... 27
Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Post test Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Bubur
Oat ... 34
Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Post test Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Bubur
Beras Putih ... 35
Tabel 4.3 Selisih Nilai Rerata Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Bubur Beras
Universitas Kristen Maranatha xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Otak ... 7
Gambar 2.2 Glikolisis ... 16
Gambar 2.3 Siklus asam sitrat ... 17
Gambar 2.4 Beras ... 21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Tes Daya Ingat ... 42
Lampiran 2 Perbandingan Pre dan Post Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Bubur Oat pada Tes Daya Ingat dengan Uji “t” berpasangan ... 46 Lampiran 3 Perbandingan Pre dan Post Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan
Bubur Beras Putih pada Tes Daya Ingat dengan Uji “t” berpasangan ... 47
Lampiran 4 Perbandingan Selisih Nilai Pre dan Post test Sebelum dan Sesudah
Diberikan Bubur Oat dan Bubur Beras Putih Pada Tes Daya Ingat dengan Uji “t” berpasangan ... 48 Lampiran 5 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 49
Lampiran 6 Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta dalam Penelitian
(Informed Consent) ... 50
Universitas Kristen Maranatha
mengingat. Belajar merupakan proses mendapatkan informasi yang terjadi, dan
mengingat adalah mempertahankan (retensi) dan menyimpan informasi ini
(Ganong, 2003).
Daya ingat jangka pendek merupakan bagian dari proses belajar, informasi
yang baru diperoleh awalnya diendapkan di ingatan jangka pendek yang
kemudian daya ingat ini dapat menjadi daya ingat jangka panjang melalui latihan
aktif dan pengulangan (Sherwood, 2014).
Mengingat merupakan fungsi kompleks otak bagian subkorteks dan korteks
otak terutama hipokampus. Otak adalah organ tubuh yang menerima rangsang,
mengolah dan menyimpan informasi, mengembangkan pikiran dan emosi, serta
menyimpan memori. Otak sangat mengandalkan glukosa sebagai sumber
energinya, dan glukosa ini didapat dari asupan makanan yang mengandung
karbohidrat. Oleh karena itu, nutrisi sangat diperlukan agar otak dapat bekerja
dengan optimal (Sherwood, 2014).
Bubur beras putih merupakan makanan berbahan utama beras yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bubur beras putih mengandung
karbohidrat sederhana yang mudah terurai menjadi glukosa dan memiliki indeks
glikemik yang tinggi yaitu 78±9. Indeks glikemik yang tinggi akan meningkatkan
glukosa di dalam darah dengan cepat pada menit ke 30 tetapi akan menurun
secara cepat juga sampai kadar glukosa darah semula dalam waktu 2-3 jam. Hal
ini akan berdampak pada penyuplaian makanan ke otak yang tidak stabil sehingga
otak tidak dapat berfungsi optimal (Perretta, 2011).
Bubur oat merupakan jenis sereal yang lebih tidak populer di masyarakat
Indonesia. Oat kaya akan nutrisi penting bagi otak yaitu mengandung serat,
glikemik bubur oat pun rendah yaitu 55±2 karena serat memperlambat penyerapan
glukosa sehingga kadarnya stabil dalam darah dan konstan menyuplai makanan ke
otak lebih lama daripada makanan dengan indeks glikemik yang tinggi. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Mahoney CR et al (2005) daya ingat meningkat
pada anak yang sarapan pagi dengan bubur oat dibandingkan sereal cepat saji dan
tidak sarapan. Hal ini diduga karena oat mampu menyediakan energi lebih lama
ke otak dibandingkan jenis makanan lainnya (Mahoner CR et al, 2005).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti
tentang pengaruh bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat
jangka pendek.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apakah bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek
2. Apakah bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek
3. Bagaimana pengaruh bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap
daya ingat jangka pendek
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah bubur oat meningkatkan daya ingat jangka
pendek
2. Untuk mengetahui apakah bubur beras putih meningkatkan daya ingat
jangka pendek
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bubur oat dibandingkan bubur
Universitas Kristen Maranatha 3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Menambah wawasan mengenai bubur oat dan bubur beras putih dapat
meningkatkan daya ingat jangka pendek, perbandingan bubur oat dan bubur beras
putih terhadap daya ingat jangka pendek.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberi informasi kepada masyarakat mengenai kandungan dan manfaat
bubur oat dan bubur beras putih serta perbandingan bubur oat dan bubur beras
putih terhadap daya ingat jangka pendek.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Selama proses pencernaan, karbohidrat dalam makanan dipecah menjadi
fruktosa, galaktosa dan glukosa. Bahan ini merupakan bahan bakar utama otak
karena dapat membantu mempertahankan konsentrasi dan meningkatkan fungsi
otak. Glukosa penting bagi kesehatan dan fungsi optimal otak sehingga otak perlu
mendapat pasokan glukosa secara konstan dalam jumlah cukup melalui peredaran
darah di seluruh tubuh (Perretta, 2011).
Bubur beras putih mengandung karbohidrat yang mudah diserap dan indeks
glikemiknya tergolong tinggi yaitu 78 ± 9, artinya karbohidrat yang dilepaskan ke
aliran darah cepat sehingga dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa yang
sangat cepat dan diikuti dengan turunnya pasokan glukosa secara drastis. Hal ini
akan mengakibatkan berkurangnya energi dan menurunkan kemampuan
konsentrasi (Perretta, 2011).
Oat mengandung jenis karbohidrat yang lambat diserap karena kaya akan serat.
Serat yang terdapat dalam oat yaitu β-glucan yang menyerap air dan membentuk
gel kental selama pencernaan, memperlambat pengosongan lambung dan waktu
memperlambat penyerapan glukosa.Kadar indeks glikemik oat tergolong rendah
yaitu 55 ± 2, artinya karbohidrat dilepaskan secara perlahan ke aliran darah
(Gropper, 2008).
Dengan demikian oat dapat menjaga kadar glukosa dalam darah dengan stabil
dan otak mendapat pasokan glukosa secara konstan, sehingga fungsi otak dapat
bekerja optimal dan meningkatkan daya ingat jangka pendek.
1.5.2 Hipotesis
1. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek
2. Bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek
3. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek lebih tinggi
Universitas Kristen Maranatha 39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah
1. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek.
2. Bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek.
3. Bubur beras putih sama baiknya dengan bubur oat dalam
meningkatkan daya ingat jangka pendek.
5.2 Saran
Terdapat beberapa saran yang diberikan peneliti antara lain
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan
porsi/kalori yang berbeda.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode tes yang
Daftar Pustaka
Abdullah BA et al. 2013. Nilai indeks glikemik produk pangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. J. Litbang Pert. 32: 91-99
Astrawan M dan Leomitro A. 2009. Khasiat Whole Grain Makanan Berserat Untuk Hidup Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Atkinson, Fiona S., Foster-Powell, Kaye. and Brand-Miller, Jennie C. 2008.
International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008. Diabetes Care 31:2281-2283
Baycrest. 2015. Memory Types and Changes with Normal Aging.
https://www.baycrest.org/MemoryandAging/default.html
Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
Guyton A.C, dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Penterjemah: Ermita I, Ibrahim I. Singapura: Elsevier
Gropper, Sareen S.; Jack L. Smith, James L. Groff , 2008. Advanced nutrition and human metabolism.ed. 5th. Cengage Learning. hlm. 114.
Hezy, 2011. 7 simple ways to improve your memory. http://www.ehealthzine.com/7-simple-ways-to-improve-memory.html.,
January 25th, 2011.
Mahoney CR et al, 2005. Effect of breakfast composition on cognitive processes in elementary school children. Physiology & Behaviour. 85:635-45
Mann J, Truswell AS. 2014. Buku ajar ilmu gizi. Edisi 4. Jakarta: EGC
Muchtadi, D. 2014. Pengantar ilmu gizi. Bandung: Alfabeta
Murray, RK. 2014. Biokimia Harper. Edisi 29. Jakarta: EGC
New Health guide. 2014. Is White Rice Good For You.,
http://www.newhealthguide.org/Is-White-Rice-Good-For-You.html
Universitas Kristen Maranatha
41
Perreta, L. 2011. Makanan untuk otak. Jakarta: Erlangga.
Putra, SR. 2013. Pengantar ilmu gizi dan diet. Jogjakarta: D-Medika
Putz, R dan Pabst, R. 2003. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 1 edisi 21. Jakarta: EGC
Rendel, M. et. al. 2005. Effect of a Barley Breakfast Cereal on Blood Glucose and Insulin Respone in Normal and Diabetic Patient. Plant Foods for Human Nutrition 60 (2): 63-67.
Rimbawan dan Albiner Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Bogor : Penebar Swadaya
Segen, J.C. 2006. Concise Dictionary of Modern Medicine. McGraw-Hill.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Slutsky, I. et. al. 2010.Enhancement of Learning and Memory by Elevating Brain Magnesium. Neuron 65 (2): 165-177.
Soenggono, Amy I. 2008. Pengaruh Peningkatan Kadar Glukosa Darah dengan Pemberian Sarapan terhadap Memori Jangka Pendek. Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Kedokteran, Bandung.
Ward EM and Martin LJ, 2010. Are You Getting Enough Potassium?. WebMD Feature. http://www.webmd.com/food-recipes/potassium-sources-and-benefits?page=1