• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MOTIVASI DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT GERAK SMA NEGERI 1 KUALUH HULU AEK KANOPAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MOTIVASI DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT GERAK SMA NEGERI 1 KUALUH HULU AEK KANOPAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MOTIVASI DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR

KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT GERAK SMA NEGERI 1 KUALUH HULU AEK KANOPAN

TESIS

Oleh :

RAHMI NAZLIAH NIM. 8116173020

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

RAHMI NAZLIAH. 8116173020. Pengaruh Multimedia dan Motivasi Dalam Strategi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Gerak di SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh multimedia dalam strategi pembelajaran problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (2) pengaruh motivasi dalam strategi pembelajaran problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (3) interaksi antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (4) pengaruh multimedia dalam strategi pembelajaran

problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1

Kualuh Hulu Aek Kanopan; (5) pengaruh motivasi dalam strategi pembelajaran

problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1

Kualuh Hulu Aek Kanopan; dan (6) interaksi antara strategi pembelajaran problem

solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada

materi sistem gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan.

Subjek dalam penelitian ini diambil sebanyak 3 kelas yang ditentukan secara acak teknik cluster sampling, yang mengambil 3 kelas dengan jumlah sampel tiap kelas 35 orang. Metode penelitian menggunakan penelitian quasi-eksperimen (quasi

experiment) dengan rancangan kelompok pretest-posttest experiment group design.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan strategi pembelajaran problem solving dengan

camtasia dengan siswa menggunakan strategi pembelajaran problem solving dengan power point pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (9,357 > 3,49)); (2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (21,773 > 3,49)); (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir

kritis siswa pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (4,210 > 3,49)); (4) terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran problem solving dengan camtasia dengan siswa menggunakan strategi pembelajaran problem solving dengan power point pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (6,414 > 3,49)); (5) terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (12,922 > 3,49)); dan (6) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (6,841 > 3,49)).

(6)

ii ABSTRACT

RAHMI NAZLIAH. 8116173020. The Effect of Multimedia and Motivation in Problem Solving Learning Strategy toward Students’ Critical Thinking Skills and Learning Outcomes on The Movement System Topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Thesis. Graduate Program, State University of Medan. 2014.

This study aims to determine: (1) the influence of multimedia in problem solving learning strategy toward students’ critical thinking skills on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (2) the effect of motivation in problem solving learning strategy toward students’ critical thinking skills on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan ; (3) interaction between problem solving learning strategy using multimedia and motivation toward students’ critical thinking skills on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (4) the effect of multimedia in problem solving learning strategy toward students’ learning outcomes on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (5) the effect of motivation in problem solving learning strategy toward students’ learning outcomes on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; and (6) interaction between problem solving learning strategy using multimedia and motivation toward students’ learning outcomes on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan.

Subjects in this study are taken as much as 3 classes is determined by a randomized cluster sampling, which took 3 classes with a sample of 35 people per class. The research method used in this study is quasi-experiment with pretest-posttest experiment group design.

Based on the results obtained : (1) there were differences in students’ critical thinking skills who learned the movement system topic using problem solving learning strategy with camtasia compared with student who learned the movement system topic using problem solving learning strategy with a power point (Fcount > Ftable (9.357 > 3.49)); (2) there were differences in students’ critical thinking skills who have high learning motivation compared with students who have low learning motivation who learned the movement system topic (Fcount > Ftable (21.773 > 3.49)); (3) there was an interaction between problem solving learning strategy using multimedia and motivation toward students’ critical thinking skills on the movement system topic (Fcount > Ftable (4.210 > 3.49)); (4) there was a difference in students’ learning outcomes who learned the movement system topic using problem solving learning strategy with camtasia compared with student who learned the movement system topic using problem solving learning strategy with a power point (Fcount > Ftable (6.414 > 3.49)); (5) there was a difference in students’ learning outcomes who have high learning motivation compared with students who have low learning motivation who learned the movement system topic (Fcount > Ftable (12.922 > 3.49)); and (6) there was an interaction between problem solving learning strategy using multimedia and motivation toward students’ learning outcomes on the movement system topic (Fcount > Ftable (6.841 > 3.49)).

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Dan

Motivasi Dalam Strategi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Alat Gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi,

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam selalu

dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat

bagi alam semesta.

Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan

ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis

sampaikan kepada Ibu Dr. Elly Djulia, M. Pd., dan Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap,

M. Si., selaku Dosen Pembimbing, yang tulus dan penuh perhatian memberikan

arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal penulisan

sampai penyelesaian tesis ini.

Penulis juga menyampaikan ungkapan rasa terima kasih kepada Bapak

Dr. H. Hasruddin, M.Pd., Bapak Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, dan Bapak

Dr. Syahmi Edi, M.Si., selaku narasumber dan tim penguji, yang telah

memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini. Terima kasih

kepada Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si. Bapak Drs. Zulkifli Simatupang,

(8)

iv

M.S selaku validator ahli instrumen hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis, yang telah banyak memberi masukan dan saran untuk

kesempurnaan instrumen penelitian ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala SMA Negeri

1 Kualuh Hulu Aek Kanopan, seluruh guru, dan siswa/i atas bantuan dan

kerjasamanya. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan

Biologi kelas A angkatan XX dan seluruh keluarga besar Program Studi

Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta semua

pihak yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian untuk penulisan tesis

ini.

Cinta dan terimakasih yang tulus kepada ayahanda Syarifuddin Pasaribu.,

ibuku Syamsiah Situmorang, abanganda Ilham pasaribu, Jonhenri pasaribu

kakanda melly pasaribu dan adik ku Wahyudi pasaribu dan Anggi sri hafni adik

sepupuku meriana pardosi dan adikku erlina dewi gita, rina risky dan adik ku yang

tak terlupakan elia fatma harahap dan seluruh keluarga besar atas doa dan

pengorbanan tak terhingga, untuk segala pengertian, perhatian, dan motivasi.

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran

dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah,

semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.

Medan, Maret 2014 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

2.1. Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1. Hakikat strategi pembelajaran problem solving ... 11

2.1.2. Pembelajaran problem solving ... 17

2.1.3. Multimedia pembelajaran ... 20

2.1.4. Kemampuan berpikir kritis ... 24

2.1.5. Motivasi belajar ... 27

2.2. Penelitian relevan ... 33

2.3. Kerangka berpikir... 35

2.4. Hipotesis penelitian ... 43

BAB III. METODE PENELITIAN ... 45

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

3.2. Populasi dan Sampel ... 45

3.3. Variabel Penelitian ... 46

3.3.1. Variabel bebas ... 46

3.3.2. Variabel terikat ... 46

3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 46

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 47

3.6. Definisi Operasional... 50

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 52.

3.7.1. Instrument motivasi belajar siswa ... 52

3.7.2. Instrument tes kemampuan berpikir kritis... 54

(10)

3.7.4. Uji coba instrument penelitian ... 56

3.7.5. Validitas emperis tes ... 56

3.7.6.Reliabilitas Tes ... 58

3.7.7. Tingkat kesukaran tes ... 59

3.7.8. Daya pembeda tes ... 59

3.8. Teknik Analisis Data ... 60

3.8.1. Teknik analisis data ... 60

3.8.2. Teknik analisis data ... 60

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 61

4.1. Hasil Penelitian ... 61

4.1.1. Deskripsi motivasi hasil belajar siswa ... 61

4.1.2. Deskripsi kemampuan berpikir kritis ... 64

4.1.3. Pengujian prasyarat analisis data ... 67

4.1.4. Deskripsi hasil belajar siswa ... 74

4.1.5. Uji persyaratan data ... 76

4.2. Pengujian hipotesis penelitian ... 83

4.3. Pembahasan ... 86

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 97

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 99

5.1. Kesimpulan ... 99

5.2. Implikasi ... 100

5.3. Saran ... 103

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerucut pengalaman Edagar Dale 22 Gambar 3.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 49 Gambar 4.1. Perbandingan distribusi motivasi belajar 60 Gambar 4.2. Pretest kelas perlakuan dengan pembelajaran problem

solving dengan camtasia 63

Gambar 4.3. Posttest kelas perlakuan dengan pembelajaran problem

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran.1. RPP kelas eksprimen problem solving menggunakan

media camtasia 106

Lampiran.2. RPP kelas eksprimen problem solving menggunakan

media powerpoint 128 Lampiran.3. RPP kelas eksprimen problem solving menggunakan

media torso 153 Lampiran.4. kemampuan berpikir kritis 164 Lampiran.5. Tes hasil belajar 165 Lampiran.6. Soal Tes berpikir kritis 167 Lampiran.7. Perhitungan validitas dan reliabilitas angket motivasi

Belajar 174

Lampiran.8. perhitungan validitas, reliabilitas,taraf kesukaran dan

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sains dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat di

negara-negara maju di berbagai belahan dunia. Berbagai penemuan baru di bidang sains

dan teknologi yang diperuntukkan untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Kemajuan di bidang sains dan teknologi diyakini merupakan salah satu faktor

pendukung majunya suatu negara. Maka dari itu, tidak berlebihan apabila

pendidikan sains disebut sebagai salah satu pilar terpenting dalam dunia

pendidikan.

Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia

pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Dengan adanya teknologi

informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan

langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam

lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya

dengan menggunakan komputer atau internet. Kondisi yang seperti ini

memberikan peluang bagi dunia pendidikan untuk menggunakan komputer dan

teknologi informasi (TI) sebagai sarana yang baik untuk meningkatkan mutu atau

kualitas belajar mengajar di dalam sekolah.

Pendidikan sekarang memerlukan guru yang kompetitif dan efektif sangat

diperlukan untuk kemajuan suatu bangsa sebab guru merupakan ujung tombak

pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan memerlukan media pembelajaran yang

(15)

2

digunakan sebagai pendorong majunya pendidikan masa depan. Media teknologi

hadir sebagai media yang multifungsi. Secara umum manfaat media pembelajaran

memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran

lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang

berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan

informasi diantara siswa dimanapun berada.

Dari hasil wawancara dengan siswa ada beberapa hal yang menyebabkan

mereka kurang menguasai materi pelajaran Biologi antara lain materinya banyak,

metode mengajar guru yang kurang variatif sehingga bila ada gambar yang

hendak dijelaskan, gambar tersebut langsung ditulis di papan tulis.

Banyak guru menutup peluang kekritisan peserta didik dengan tidak

memberikan suasana belajar yang para guru yang lebih banyak memberi ceramah

pada topik materi yang bersifat abstrak sehingga cenderung bersifat monoton,

Ditambah lagi keterbatasan para guru dalam mengaplikasikan penggunaan media

pembelajaran yang kurang kreatif, serta latihan mengerjakan soal-soal dengan

cepat tanpa memberi pemahaman konsep secara mendalam.

Hal-hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih untuk mengembangkan

daya nalarnya dalam memecahkan permasalahan dan mengaplikasikan

konsep-konsep yang dipelajari dalam kehidupan nyata sehingga kemampuan berpikir

kritis siswa kurang dapat berkembang dengan baik. Rendahnya kemampuan

berpikir kritis siswa ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa.

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang diperoleh dengan

(16)

3

dirancang berdasarkan taksonomi bloom, dengan siswa mampu menjawab

pertanyaan pada tingkat C3 (Mengaplikasi) merupakan peralihan antara

kemampuan berpikir tingkat rendah dan tinggi, C4 (Menganalisis), C5

(mengevaluasi), C6 (Mengkresi), Hal ini mendukung pernyataan Ariyati (2010)

bahwa rendahnya kualitas pendidikan disebabkan karena rendahnya kemampuan

berpikir kritis siswa. Pada umumnya pembelajaran diarahkan untuk menghafal

dan menimbun informasi, sehingga siswa pintar secara teoritis tetapi miskin

aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi beku, bahkan menjadi

susah untuk dikembangkan.

Hasil observasi yang telah dilakukan di SMA N 1 Aek kanopan kelas XI,

menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa belum optimal

sepenuhnya. Berdasarkan keterangan guru pengampu, hal ini dilatarbelakangi

bidang studi Biologi khususnya pada topik sistem gerak dianggap sebagai

karakteristik materi yang cukup kompleks. Materi sistem gerak manusia

merupakan materi yang sangat penting untuk dipahami secara utuh dan benar,

Selain itu ada beberapa materi pendukung seperti pembentukan dan pertumbuhan

tulang, susunan rangka, pesendian tulang, mekanisme kontraksi otot,

macam-macam otot serta kelainan pada tulang yang tidak memungkinkan untuk

diperlihatkan secara konvensional. Dengan demikian haruslah menggunakan alat

bantu. Alat bantu yang hendak ditawarkan yaitu dengan menggunakan multimedia

pembelajaran Camtasia, Powerpoint dan torso yang dipadukan dengan strategi

(17)

4

Kondisi ini mengakibatkan persentase hasil ujian siswa SMA Negeri 1

Kualuh Hulu memiliki nilai dibawah ketuntasan belajar dari tahun pembelajaran

2009/2010 s/d 2011/2012, rata-rata nilai biologi siswa pada ujian akhir semester

kelas XI selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu: (1) tahun ajaran 2009/2010

= 65; (2) tahun ajaran 2010/2011 = 69; (3) tahun ajaran 2011/2012 = 68 (Bagian

kurikulum SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan)

Menurut keterangan dari guru Biologi dan siswa di SMA Negeri 1 Kualuh

Hulu, masalah nilai di atas diakibatkan para siswa SMA cenderung mengalami

kesulitan memahami materi sistem gerak yang seharusnya tidak disajikan

bersifat abstrak. Artinya, masalah juga terdapat pada guru-guru Biologi, yang

kurang mampu menjelaskan materi bersifat abstrak ke penyajian yang lebih

sederhana.

Dewasa ini, perkembangan teknologi sudah banyak diterapkan dalam

membantu proses pembelajaran. Salah satu diantaranya, penggunaan media

pembelajaraan pandang-dengar (audiovisual) merupakan terobosan baru yang

dapat diaplikasikan para guru dalam menyampaikan materi ajar. Selain media

pembelajaran strategi pemecahan masalah (problem solving) merupakan langkah

awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Strategi ini

juga berfokus pada keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Selain pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, perolehan hasil belajar

suatu kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam

mengenal dan memahami karakteristik siswa termasuk tingkat motivasi.

(18)

5

membantu terselenggaranya proses pembelajaran secara efektif. Seorang guru

harus memahami karateristik siswa, sebab pemahaman yang baik terhadap

karakteristik siswa akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar siswa.

Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil atau

tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam

kegiatan, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar (Sardiman, 2010). Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa

sangat diperlukan guna memilihara dan meningkatkan semangat belajar sehingga

siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar.

Kajian dalam penelitian ini berbatas pada tingkat tinggi rendahnya

motivasi belajar siswa yang terlihat dari perilaku subjek seperti harapan untuk

sukses belajar, upaya yang keras untuk belajar, kekhawatiran akan gagal, dan

keinginan untuk berkompetesi. Motivasi belajar merupakan dorongan dalam diri

untuk berbuat guna mencapai hasil belajar yang tinggi. Dengan demikian

kelompok subjek yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki hasil belajar

biologi yang berbeda dengan kelompok subjek yang bermotivasi rendah, begitu

juga penerapan strategi pembelajaran yang berbeda akan memberi pengaruh yang

berbeda terhadap hasil belajar biologi siswa.

Berdasarkan uraian masalah di atas perlu dilakukan suatu penelitian

mengenai “Pengaruh Multimedia dan Motivasi Dalam Stategi Pembelajaran

Problem Solving Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa

(19)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Bertitik tolak belakang dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan,

dapat diidentifikasi beberapa pemasalahan di SMA Negeri 1 Aek Kanopan yaitu:

1. Strategi pembelajaran yang dilaksanakan umunya masih berpusat pada guru

(teacher center) sehingga mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam

pembelajaran.

2. Guru belum terbiasa menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah.

3. Model belajar yang digunakan yaitu metode konvensional menyebabkan

kurang berkembangnya kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Siswa masih belum terbiasa dalam keterampilan berfikir kritis dikarenakan

guru hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, tanpa

mengembangan kemampuan berpikir kritis siswa.

5. Pembelajaran materi sistem gerak yang dilaksanakan hanya bersumber dari

buku cetak dan media gambar secara terpisah sehingga menyebabkan tidak

optimalnya rangsangan aktivitas belajar sehingga kemampuan berpikir siswa

akan makna pelajaran masih rendah.

6. Penguasaan pembelajaran berbasis IT/ICT masih rendah sehingga diperlukan

media pembelajaran yang lebih bervariatif.

(20)

7

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, ternyata ditemukan beragam

permasalahan yang perlu dicari solusinya khususnya mengenai pengaruh strategi

pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa Namun, untuk studi ini, peneliti hanya

membatasi permasalahan pada:

1. Materi pelajaran biologi didasarkan pada kurikulum 2013 untuk mata

pelajaran Biologi kelas XI semester genap yaitu sistem gerak.

2. Pembelajaran yang dilakukan dengan strategi problem solving menggunakan

multimedia pembelajaran Camtasia, Powerpoint dan Torso

3. Media pembelajaran yang digunakan adalah media camtasia, media power

point dan Torso

4. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam hal ini menggunakan referensi Bloom

dengan menggunakan instrument tes.

5. Motivasi belajar dibatasi pada motivasi instrinsik yang dibedakan atas

motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah

6. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Aek Kanopan

7. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif pada materi sistem

(21)

8

1.4. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi

pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

SMA negeri 1 Kualuh Hulu Aek kanopan?

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi (tinggi dan rendah) dalam strategi

pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

SMA Negeri 1 kualuh hulu Aek kanopan?

3. Apakah terdapat interaksi antara multimedia dan motivasi (tinggi dan rendah)

dalam strategi pembelajaran problem solving terhadap kemampuan berpikir

kritis siswa SMA Negeri 1 kualuh hulu Aek kanopan?

4. Apakah terdapat pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi

pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1

Kualuh Hulu Aek kanopan?

5. Apakah terdapat pengaruh motivasi (tinggi dan rendah) dalam strategi

pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1

Kualu Hulu Aek kanopan?

6. Apakah terdapat interaksi antara multimedia dan motivasi (tinggi dan rendah)

dalam strategi pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa

(22)

9

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang

ingin dicapai dari penelitian ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia dalam startegi

pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi (tinggi dan rendah) siswa dalam

strategi pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan .

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara multimedia dan motivasi (tinggi

dan rendah) dalam strategi pembelajaran Problem Solving terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan .

4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi

pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1

Kualuh Hulu Aek Kanopan.

5. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh motivasi (tinggi dan rendah) siswa

dalam strategi pembelajaran Problem Solving terhadap SMA Negeri 1 Aek

Kanopan.

6. Untuk mengetahui pengaruh interaksi strategi antara multimedia dan motovasi

(tinggi dan rendah) dalam tatanan pembelajaran Problem Solvingterhadap hasil

(23)

10

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil peneltian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis dan

praktis sebagai berikut:

1. Hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat menjadi sumbangan khasanah

pemikiran untuk pengembangan ilmu pengetahuan mengenai keefektifan

strategi pembelajaran problem solving dalam menggunakan multimedia dan

meningkatkan hasil belajar dalam berpikir kritis dan motivasi belajar siswa,

selain itu juga memberikan sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru

dalam memahami strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah,

khususnya dalam mata pelajaran biologi.

2. Hasil penelitian secara praktis diharapkan dapat berguna bagi guru Biologi

untuk menggunakan strategi dan media pembelajaran yang lebih bervariasi

dan bermakna dalam menyampaikan materi pelajaran biologi sehingga dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta motivasi siswa dalam aktivitas

(24)

96 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka

dapat disimpulkan:

1. Terdapat pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi pembelajaran

problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem

gerak di SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari

rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran problem solving

dengan power point dan camtasia lebih tinggi dan lebih baik daripada rata-rata

kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran torso.

2. Terdapat pengaruh motivasi dalam strategi pembelajaran problem solving

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem gerak di SMA

Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata

kemampuan berpikir kritis siswa memiliki motivasi belajar tinggi lebih tinggi

dan lebih baik daripada rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa memiliki

motivasi belajar rendah.

3. Terdapat interaksi antara multimedia dan motivasi dalam strategi pembelajaran

problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem

gerak di SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari

adanya interaksi antara multimedia dan motivasi terhadap peningkatan nilai

(25)

97

4. Terdapat pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi pembelajaran

problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak di SMA

Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata hasil

belajar siswa pada pembelajaran problem solving dengan power point dan

camtasia lebih tinggi dan lebih baik daripada rata-rata hasil belajar siswa pada

pembelajaran torso.

5. Terdapat pengaruh motivasi dalam strategi pembelajaran problem solving

terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak di SMA Negeri 1 Kualuh

Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata hasil belajar siswa

memiliki motivasi belajar tinggi lebih tinggi dan lebih baik daripada rata-rata

hasil belajar siswa memiliki motivasi belajar rendah.

6. Terdapat interaksi antara multimedia dan motivasi dalam strategi pembelajaran

problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak di SMA

Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari adanya interaksi

antara multimedia dan motivasi terhadap peningkatan nilai rata-rata hasil

belajar siswa.

5.2. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni terdapat perbedaan

kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran problem solving dengan

(26)

98

pengembangan pembelajaran di kelas menggunakan strategi problem solving

menggunakan media audio visual camtasia. Dengan strategi problem solving

menggunakan media audio visual camtasia proses pembelajaran di kelas dapat

berjalan baik, serta siswa dapat memaksimalkan kemampuan berpikir kritisnya.

Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa

kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan melalui strategi problem

solving menggunakan media audio visual camtasia.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni terdapat perbedaan

kemampuan berpikir kritis siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan

kemampuan berpikir kritis siswa memiliki motivasi belajar rendah. Untuk itu

perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan

upaya tertentu untuk meningkatkan motivasi dalam mendukung peningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat

kesimpulan penelitian bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dapat

ditingkatkan melalui motivasi belajar yang tinggi.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat interaksi

antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan

motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Untuk itu perlu

dilakukan upaya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui

pengembangan strategi pembelajaran problem solving dan motivasi belajar.

Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa

strategi problem solving dan motivasi belajar dapat meningkatkan kemampuan

(27)

99

4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, yakni terdapat

perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran problem solving dengan

camtasia dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran problem solving

dengan power point. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan

pembelajaran di kelas menggunakan strategi problem solving menggunakan

media camtasia. Dengan strategi problem solving menggunakan media

camtasia proses pembelajaran di kelas dapat berjalan baik, serta siswa dapat

meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat

kesimpulan penelitian bahwa hasil belajar biologi siswa dapat ditingkatkan

melalui strategi problem solving menggunakan media camtasia.

5. Dengan diterimanya hipotesis kelima yang diajukan, yakni terdapat perbedaan

hasil belajar siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan hasil belajar siswa

memiliki motivasi belajar rendah. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan upaya tertentu untuk

meningkatkan motivasi dalam mendukung peningkatkan hasil belajar siswa di

kelas. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian

bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui motivasi belajar yang

tinggi.

6. Dengan diterimanya hipotesis keenam yang diajukan, yakni terdapat interaksi

antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan

motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Untuk itu perlu dilakukan upaya

dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengembangan strategi

(28)

100

dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa strategi problem

solving dan motivasi belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

5.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas menggunakan strategi

pembelajaran problem solving dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: melakukan pelatihan dan

pembelajaran kepada guru tentang cara menggunakan strategi problem solving

secara tepat dalam setiap pembelajaran di kelas. Selain itu, perlu diberikan

pelatihan kepada para guru cara menggunakan strategi pembelajaran problem

solving dengan tepat baik dengan power point maupun dengan camtasia, agar

proses pembelajaran menjadi menarik. Pembelajaran yang didukung

penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membantu guru dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa.

2. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam upaya meningkatkan

kemampuan berpikir kritis, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya:

meminta kesediaan guru untuk terus mendorong siswa mencapai prestasi

belajar di kelas. Peran guru dalam memotivasi siswa akan sangat membantu

proses pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan dukungan

guru, siswa akan termotivasi untuk memikirkan berbagai hal yang terkait

(29)

101

3. Untuk meningkatkan strategi pembelajaran problem solving dan motivasi

belajar dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis, perlu dilakukan

berbagai upaya di antaranya: memberikan pelatihan kepada guru terkait

perencanaan strategi pembelajaran problem solving. Selain itu perlu terus

diingat kepada guru untuk tidak bosan-bosannya memotivasi siswa giat belajar.

Dengan adanya peran guru dalam menggunakan media pembelajaran yang

tepat dan motivasi yang terus menerus akan meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa.

4. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas menggunakan strategi

pembelajaran problem solving dalam mendukung peningkatan hasil belajar

siswa, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: merangsang guru untuk

bersedia menggunakan strategi pembelajaran problem solving dalam

pembelajaran di kelas. Selain itu, para guru perlu diberikan bimbingan dan

latihan cara menerapkan strategi pembelajaran problem solving baik dengan

power point maupun dengan camtasia dengan tepat, agar proses pembelajaran

menjadi menarik. Pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran yang

tepat akan membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam upaya meningkatkan hasil

belajar, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: menganjurkan kepada

guru untuk terus menerus memotivasi siswa dalam setiap pembelajran di kelas.

Guru dalam setiap pembelajaran di kelas harus terus memotivasi siswa untuk

terus menggali informasi yang berhubungan dengan pelajarannya di sekolah.

(30)

102

6. Untuk meningkatkan strategi pembelajaran problem solving dan motivasi

belajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar, perlu dilakukan berbagai

upaya di antaranya: memberikan pengarahan kepada guru tentang cara

merencanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran problem solving.

Selain itu guru harus terus mendorong siswa untuk giat belajar di rumah.

Dengan adanya peran guru menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai

materi pelajaran dan didukung kemampuannya memotivasi siswa akan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

7. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang keterkaitan kemampuan

berpikir kritis dan hasil belajar siswa ditinjau dari pelaksanaan strategi problem

(31)

106

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, G.P. 2009. “Meningkatkan kualitas aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis, dan pemahaman konsep biologi siswa kelas X-5 negeri 1 banjar melalui penerapan model pembelajaran masalah”, Jurnal

Pendidikan Kerta Mandala, (online), volume 1, (diakses maret 2013)

Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach, seventh edition: belajar untuk mengajar Edition: belajar untuk mengajar edisi ketujuh. Terjemahan oleh Helly Prajitnosoetjipto.2008. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Akcay, B. 2009. Problem-Based learning in Science education. J.Sci. Educ, 6(1): 26-36.

Anderson, L.W., M.S. Mitchell., dan P.M. Osgood. 2008. Gauging The Gaps In

Student Problem Solving. CBE Life Sci. Educ, 7(2):254-262

.Ariyati, E. 2010. “Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa”. Jurnal Matematika dan IPA,

Vol. 1, No. 2, Juli 2010.

Astra dan Sumiati. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

Asyhar, Rayandra, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press

Crowe, A., C.Dirks., & P. M. Wenderoth. 2008. Biology in Bloom: Implementing

Bloom’s taxonomy to biology enhance student learning.CBE Life Sci. Educ, 7 (1):368-381.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., 2006, Srategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Dogru,. M., The Application of Problem Solving Method on Science Teacher

Trainees on the Solution of the Environmental Problems, Environmental

& Science Education, 2008, 3 (1), 9 – 18

(32)

107

Irianto, Edi. 2009. “Penerapan Pembelajaran Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Kelas VIII SMP N 1 Rembang TP 2007/2008”. Jurnal Widyatama, Vol. 6, No. 1.

Klegeris, A. dan H. Hurren. 2011. “Problem-Based Learning In A Large Classroom Setting: Methodology, Student Perception And Problem Solving Skills”. Proceedings of Edulearn 11 Conference. 4-6 July 2011,

Barcelona, Spain. ISBN:978-84-615-0441-1.

Liliasari, 2009. Berpikir kritis dalam pembelajaran sains kimia menuju

profesionaliatas guru,(online), (http://file.upi.edu/direktori, diakses maret

2013)

Mayer., R.E. 2003. The promise of multimedia learning using the same

instructional design methods across diffren media. Learning instruction. CBE life Sci. Educ, 13(2): 125-139

Nasution, 2012. “Pengaruh Strategi dan Penggunaan Media Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Persepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi. SMA 1 Tebing Tinggi”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, edisi pertama. Jakarta: Bina Aksara

O’Day, H.D. 2006. “Animate Cell Biology”. A quick and method for making

effective high quality teaching animation. CBE life Sci, Educ, 5 (2): 255-263

Parr, B., dan M.C. Edwards. 2004. “Inquiry-Based Instruction In Secondary Agricultural Education: Problem-Solving – An Old Friend Revisited”.

Journal of Agricultural Education, Volume 45, Number 4, 2004.

Quitdamo, I.J., & M. Kurtz. 2007. “Learning to Improve: Using Writing to increase critical thinking performance in general education biologi”.

CBE-life. Sci. educ, 5(3).

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Tinggi

Sabri, A.H. 2010. Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching. Bandung: Quantum Teaching

Sadiman, Arief S. 2008. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(33)

108

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Setiawan I.G.A.N. 2008. “Penerapan Pengajaran Konstekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Laboratorium Singaraja”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan

pendidikan 2(1). Bali: Fakultas Ilmu Sosial.UNDIKSHA.

Simatupang, R. 2011. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Berprestasi terhadap Sikap Ilmiah dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Biologi SMA Negeri 17 Medan”. Tesis. Program Studi Pendidikan Biologi. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Uno, hamzah B. 2009. Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Tabel 3.1.  pretest-posttest experiment group design
Gambar 2.1. Kerucut pengalaman Edagar Dale  Gambar 3.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sindrome yang khas berupa gejala polimorfik yaitu gejala yang beraneka ragam dan berubah cepat seperti waham, halusinasi, gejala emosi yang bervariasi dan berubah-ubah dari hari

Kepada peserta lelang yang berkeberatan dengan hasil pelelangan ini diberikan masa sanggah selama 4 (Empat) hari terhitung sejak tanggal pengumuman ini. Demikian pengumuman

Menurut pendapat anda, apa langkah-langkah yang paling Menurut pendapat anda, apa langkah-langkah yang paling mungkin dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam rangka

Menurut Mason (1996, Hal 490), pengertian dari analisis regresi adalah suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua

Sinar Matahari adalah merupakan sumber energi alternatif yang sangat penting karena dengan menggunakan sel surya energi matahari dapat diubah langsung menjadi energi

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Jalanan Menurut Umur di Kota Medan Tahun 2014 .... Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Kota

Status gizi kurus ditemukan pada anak jalanan yang tingkat kecukupan proteinnya defisit tingkat sedang (28,6% kurus), sementara anak jalanan dengan tingkat kecukupan

Fokus kajian penelitian ini adalah manajemen sistem informasi akademik berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan akademik sekolah menengah atas, kemudian