PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MOTIVASI DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR
KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT GERAK SMA NEGERI 1 KUALUH HULU AEK KANOPAN
TESIS
Oleh :
RAHMI NAZLIAH NIM. 8116173020
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
RAHMI NAZLIAH. 8116173020. Pengaruh Multimedia dan Motivasi Dalam Strategi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Gerak di SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh multimedia dalam strategi pembelajaran problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (2) pengaruh motivasi dalam strategi pembelajaran problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (3) interaksi antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (4) pengaruh multimedia dalam strategi pembelajaran
problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1
Kualuh Hulu Aek Kanopan; (5) pengaruh motivasi dalam strategi pembelajaran
problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak SMA Negeri 1
Kualuh Hulu Aek Kanopan; dan (6) interaksi antara strategi pembelajaran problem
solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada
materi sistem gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan.
Subjek dalam penelitian ini diambil sebanyak 3 kelas yang ditentukan secara acak teknik cluster sampling, yang mengambil 3 kelas dengan jumlah sampel tiap kelas 35 orang. Metode penelitian menggunakan penelitian quasi-eksperimen (quasi
experiment) dengan rancangan kelompok pretest-posttest experiment group design.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan strategi pembelajaran problem solving dengan
camtasia dengan siswa menggunakan strategi pembelajaran problem solving dengan power point pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (9,357 > 3,49)); (2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (21,773 > 3,49)); (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (4,210 > 3,49)); (4) terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran problem solving dengan camtasia dengan siswa menggunakan strategi pembelajaran problem solving dengan power point pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (6,414 > 3,49)); (5) terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (12,922 > 3,49)); dan (6) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak (Fhitung > Ftabel (6,841 > 3,49)).
ii ABSTRACT
RAHMI NAZLIAH. 8116173020. The Effect of Multimedia and Motivation in Problem Solving Learning Strategy toward Students’ Critical Thinking Skills and Learning Outcomes on The Movement System Topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Thesis. Graduate Program, State University of Medan. 2014.
This study aims to determine: (1) the influence of multimedia in problem solving learning strategy toward students’ critical thinking skills on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (2) the effect of motivation in problem solving learning strategy toward students’ critical thinking skills on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan ; (3) interaction between problem solving learning strategy using multimedia and motivation toward students’ critical thinking skills on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (4) the effect of multimedia in problem solving learning strategy toward students’ learning outcomes on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; (5) the effect of motivation in problem solving learning strategy toward students’ learning outcomes on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan; and (6) interaction between problem solving learning strategy using multimedia and motivation toward students’ learning outcomes on the movement system topic in SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan.
Subjects in this study are taken as much as 3 classes is determined by a randomized cluster sampling, which took 3 classes with a sample of 35 people per class. The research method used in this study is quasi-experiment with pretest-posttest experiment group design.
Based on the results obtained : (1) there were differences in students’ critical thinking skills who learned the movement system topic using problem solving learning strategy with camtasia compared with student who learned the movement system topic using problem solving learning strategy with a power point (Fcount > Ftable (9.357 > 3.49)); (2) there were differences in students’ critical thinking skills who have high learning motivation compared with students who have low learning motivation who learned the movement system topic (Fcount > Ftable (21.773 > 3.49)); (3) there was an interaction between problem solving learning strategy using multimedia and motivation toward students’ critical thinking skills on the movement system topic (Fcount > Ftable (4.210 > 3.49)); (4) there was a difference in students’ learning outcomes who learned the movement system topic using problem solving learning strategy with camtasia compared with student who learned the movement system topic using problem solving learning strategy with a power point (Fcount > Ftable (6.414 > 3.49)); (5) there was a difference in students’ learning outcomes who have high learning motivation compared with students who have low learning motivation who learned the movement system topic (Fcount > Ftable (12.922 > 3.49)); and (6) there was an interaction between problem solving learning strategy using multimedia and motivation toward students’ learning outcomes on the movement system topic (Fcount > Ftable (6.841 > 3.49)).
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Dan
Motivasi Dalam Strategi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Alat Gerak SMA Negeri 1 Kualuh Hulu” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam selalu
dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat
bagi alam semesta.
Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan
ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis
sampaikan kepada Ibu Dr. Elly Djulia, M. Pd., dan Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap,
M. Si., selaku Dosen Pembimbing, yang tulus dan penuh perhatian memberikan
arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal penulisan
sampai penyelesaian tesis ini.
Penulis juga menyampaikan ungkapan rasa terima kasih kepada Bapak
Dr. H. Hasruddin, M.Pd., Bapak Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, dan Bapak
Dr. Syahmi Edi, M.Si., selaku narasumber dan tim penguji, yang telah
memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini. Terima kasih
kepada Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si. Bapak Drs. Zulkifli Simatupang,
iv
M.S selaku validator ahli instrumen hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis, yang telah banyak memberi masukan dan saran untuk
kesempurnaan instrumen penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala SMA Negeri
1 Kualuh Hulu Aek Kanopan, seluruh guru, dan siswa/i atas bantuan dan
kerjasamanya. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan
Biologi kelas A angkatan XX dan seluruh keluarga besar Program Studi
Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta semua
pihak yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian untuk penulisan tesis
ini.
Cinta dan terimakasih yang tulus kepada ayahanda Syarifuddin Pasaribu.,
ibuku Syamsiah Situmorang, abanganda Ilham pasaribu, Jonhenri pasaribu
kakanda melly pasaribu dan adik ku Wahyudi pasaribu dan Anggi sri hafni adik
sepupuku meriana pardosi dan adikku erlina dewi gita, rina risky dan adik ku yang
tak terlupakan elia fatma harahap dan seluruh keluarga besar atas doa dan
pengorbanan tak terhingga, untuk segala pengertian, perhatian, dan motivasi.
Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran
dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah,
semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.
Medan, Maret 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Batasan Masalah... 7
1.4. Rumusan Masalah ... 8
1.5. Tujuan Penelitian ... 9
1.6. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
2.1. Kerangka Teoritis ... 11
2.1.1. Hakikat strategi pembelajaran problem solving ... 11
2.1.2. Pembelajaran problem solving ... 17
2.1.3. Multimedia pembelajaran ... 20
2.1.4. Kemampuan berpikir kritis ... 24
2.1.5. Motivasi belajar ... 27
2.2. Penelitian relevan ... 33
2.3. Kerangka berpikir... 35
2.4. Hipotesis penelitian ... 43
BAB III. METODE PENELITIAN ... 45
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45
3.2. Populasi dan Sampel ... 45
3.3. Variabel Penelitian ... 46
3.3.1. Variabel bebas ... 46
3.3.2. Variabel terikat ... 46
3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 46
3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 47
3.6. Definisi Operasional... 50
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 52.
3.7.1. Instrument motivasi belajar siswa ... 52
3.7.2. Instrument tes kemampuan berpikir kritis... 54
3.7.4. Uji coba instrument penelitian ... 56
3.7.5. Validitas emperis tes ... 56
3.7.6.Reliabilitas Tes ... 58
3.7.7. Tingkat kesukaran tes ... 59
3.7.8. Daya pembeda tes ... 59
3.8. Teknik Analisis Data ... 60
3.8.1. Teknik analisis data ... 60
3.8.2. Teknik analisis data ... 60
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 61
4.1. Hasil Penelitian ... 61
4.1.1. Deskripsi motivasi hasil belajar siswa ... 61
4.1.2. Deskripsi kemampuan berpikir kritis ... 64
4.1.3. Pengujian prasyarat analisis data ... 67
4.1.4. Deskripsi hasil belajar siswa ... 74
4.1.5. Uji persyaratan data ... 76
4.2. Pengujian hipotesis penelitian ... 83
4.3. Pembahasan ... 86
4.4. Keterbatasan Penelitian ... 97
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 99
5.1. Kesimpulan ... 99
5.2. Implikasi ... 100
5.3. Saran ... 103
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerucut pengalaman Edagar Dale 22 Gambar 3.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 49 Gambar 4.1. Perbandingan distribusi motivasi belajar 60 Gambar 4.2. Pretest kelas perlakuan dengan pembelajaran problem
solving dengan camtasia 63
Gambar 4.3. Posttest kelas perlakuan dengan pembelajaran problem
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran.1. RPP kelas eksprimen problem solving menggunakan
media camtasia 106
Lampiran.2. RPP kelas eksprimen problem solving menggunakan
media powerpoint 128 Lampiran.3. RPP kelas eksprimen problem solving menggunakan
media torso 153 Lampiran.4. kemampuan berpikir kritis 164 Lampiran.5. Tes hasil belajar 165 Lampiran.6. Soal Tes berpikir kritis 167 Lampiran.7. Perhitungan validitas dan reliabilitas angket motivasi
Belajar 174
Lampiran.8. perhitungan validitas, reliabilitas,taraf kesukaran dan
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sains dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat di
negara-negara maju di berbagai belahan dunia. Berbagai penemuan baru di bidang sains
dan teknologi yang diperuntukkan untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Kemajuan di bidang sains dan teknologi diyakini merupakan salah satu faktor
pendukung majunya suatu negara. Maka dari itu, tidak berlebihan apabila
pendidikan sains disebut sebagai salah satu pilar terpenting dalam dunia
pendidikan.
Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Dengan adanya teknologi
informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan
langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam
lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya
dengan menggunakan komputer atau internet. Kondisi yang seperti ini
memberikan peluang bagi dunia pendidikan untuk menggunakan komputer dan
teknologi informasi (TI) sebagai sarana yang baik untuk meningkatkan mutu atau
kualitas belajar mengajar di dalam sekolah.
Pendidikan sekarang memerlukan guru yang kompetitif dan efektif sangat
diperlukan untuk kemajuan suatu bangsa sebab guru merupakan ujung tombak
pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan memerlukan media pembelajaran yang
2
digunakan sebagai pendorong majunya pendidikan masa depan. Media teknologi
hadir sebagai media yang multifungsi. Secara umum manfaat media pembelajaran
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran
lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang
berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
Dari hasil wawancara dengan siswa ada beberapa hal yang menyebabkan
mereka kurang menguasai materi pelajaran Biologi antara lain materinya banyak,
metode mengajar guru yang kurang variatif sehingga bila ada gambar yang
hendak dijelaskan, gambar tersebut langsung ditulis di papan tulis.
Banyak guru menutup peluang kekritisan peserta didik dengan tidak
memberikan suasana belajar yang para guru yang lebih banyak memberi ceramah
pada topik materi yang bersifat abstrak sehingga cenderung bersifat monoton,
Ditambah lagi keterbatasan para guru dalam mengaplikasikan penggunaan media
pembelajaran yang kurang kreatif, serta latihan mengerjakan soal-soal dengan
cepat tanpa memberi pemahaman konsep secara mendalam.
Hal-hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih untuk mengembangkan
daya nalarnya dalam memecahkan permasalahan dan mengaplikasikan
konsep-konsep yang dipelajari dalam kehidupan nyata sehingga kemampuan berpikir
kritis siswa kurang dapat berkembang dengan baik. Rendahnya kemampuan
berpikir kritis siswa ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa.
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang diperoleh dengan
3
dirancang berdasarkan taksonomi bloom, dengan siswa mampu menjawab
pertanyaan pada tingkat C3 (Mengaplikasi) merupakan peralihan antara
kemampuan berpikir tingkat rendah dan tinggi, C4 (Menganalisis), C5
(mengevaluasi), C6 (Mengkresi), Hal ini mendukung pernyataan Ariyati (2010)
bahwa rendahnya kualitas pendidikan disebabkan karena rendahnya kemampuan
berpikir kritis siswa. Pada umumnya pembelajaran diarahkan untuk menghafal
dan menimbun informasi, sehingga siswa pintar secara teoritis tetapi miskin
aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi beku, bahkan menjadi
susah untuk dikembangkan.
Hasil observasi yang telah dilakukan di SMA N 1 Aek kanopan kelas XI,
menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa belum optimal
sepenuhnya. Berdasarkan keterangan guru pengampu, hal ini dilatarbelakangi
bidang studi Biologi khususnya pada topik sistem gerak dianggap sebagai
karakteristik materi yang cukup kompleks. Materi sistem gerak manusia
merupakan materi yang sangat penting untuk dipahami secara utuh dan benar,
Selain itu ada beberapa materi pendukung seperti pembentukan dan pertumbuhan
tulang, susunan rangka, pesendian tulang, mekanisme kontraksi otot,
macam-macam otot serta kelainan pada tulang yang tidak memungkinkan untuk
diperlihatkan secara konvensional. Dengan demikian haruslah menggunakan alat
bantu. Alat bantu yang hendak ditawarkan yaitu dengan menggunakan multimedia
pembelajaran Camtasia, Powerpoint dan torso yang dipadukan dengan strategi
4
Kondisi ini mengakibatkan persentase hasil ujian siswa SMA Negeri 1
Kualuh Hulu memiliki nilai dibawah ketuntasan belajar dari tahun pembelajaran
2009/2010 s/d 2011/2012, rata-rata nilai biologi siswa pada ujian akhir semester
kelas XI selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu: (1) tahun ajaran 2009/2010
= 65; (2) tahun ajaran 2010/2011 = 69; (3) tahun ajaran 2011/2012 = 68 (Bagian
kurikulum SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan)
Menurut keterangan dari guru Biologi dan siswa di SMA Negeri 1 Kualuh
Hulu, masalah nilai di atas diakibatkan para siswa SMA cenderung mengalami
kesulitan memahami materi sistem gerak yang seharusnya tidak disajikan
bersifat abstrak. Artinya, masalah juga terdapat pada guru-guru Biologi, yang
kurang mampu menjelaskan materi bersifat abstrak ke penyajian yang lebih
sederhana.
Dewasa ini, perkembangan teknologi sudah banyak diterapkan dalam
membantu proses pembelajaran. Salah satu diantaranya, penggunaan media
pembelajaraan pandang-dengar (audiovisual) merupakan terobosan baru yang
dapat diaplikasikan para guru dalam menyampaikan materi ajar. Selain media
pembelajaran strategi pemecahan masalah (problem solving) merupakan langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Strategi ini
juga berfokus pada keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Selain pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, perolehan hasil belajar
suatu kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam
mengenal dan memahami karakteristik siswa termasuk tingkat motivasi.
5
membantu terselenggaranya proses pembelajaran secara efektif. Seorang guru
harus memahami karateristik siswa, sebab pemahaman yang baik terhadap
karakteristik siswa akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar siswa.
Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil atau
tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam
kegiatan, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar (Sardiman, 2010). Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa
sangat diperlukan guna memilihara dan meningkatkan semangat belajar sehingga
siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar.
Kajian dalam penelitian ini berbatas pada tingkat tinggi rendahnya
motivasi belajar siswa yang terlihat dari perilaku subjek seperti harapan untuk
sukses belajar, upaya yang keras untuk belajar, kekhawatiran akan gagal, dan
keinginan untuk berkompetesi. Motivasi belajar merupakan dorongan dalam diri
untuk berbuat guna mencapai hasil belajar yang tinggi. Dengan demikian
kelompok subjek yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki hasil belajar
biologi yang berbeda dengan kelompok subjek yang bermotivasi rendah, begitu
juga penerapan strategi pembelajaran yang berbeda akan memberi pengaruh yang
berbeda terhadap hasil belajar biologi siswa.
Berdasarkan uraian masalah di atas perlu dilakukan suatu penelitian
mengenai “Pengaruh Multimedia dan Motivasi Dalam Stategi Pembelajaran
Problem Solving Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa
6
1.2. Identifikasi Masalah
Bertitik tolak belakang dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan,
dapat diidentifikasi beberapa pemasalahan di SMA Negeri 1 Aek Kanopan yaitu:
1. Strategi pembelajaran yang dilaksanakan umunya masih berpusat pada guru
(teacher center) sehingga mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam
pembelajaran.
2. Guru belum terbiasa menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah.
3. Model belajar yang digunakan yaitu metode konvensional menyebabkan
kurang berkembangnya kemampuan berpikir kritis siswa.
4. Siswa masih belum terbiasa dalam keterampilan berfikir kritis dikarenakan
guru hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, tanpa
mengembangan kemampuan berpikir kritis siswa.
5. Pembelajaran materi sistem gerak yang dilaksanakan hanya bersumber dari
buku cetak dan media gambar secara terpisah sehingga menyebabkan tidak
optimalnya rangsangan aktivitas belajar sehingga kemampuan berpikir siswa
akan makna pelajaran masih rendah.
6. Penguasaan pembelajaran berbasis IT/ICT masih rendah sehingga diperlukan
media pembelajaran yang lebih bervariatif.
7
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, ternyata ditemukan beragam
permasalahan yang perlu dicari solusinya khususnya mengenai pengaruh strategi
pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan motivasi belajar
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa Namun, untuk studi ini, peneliti hanya
membatasi permasalahan pada:
1. Materi pelajaran biologi didasarkan pada kurikulum 2013 untuk mata
pelajaran Biologi kelas XI semester genap yaitu sistem gerak.
2. Pembelajaran yang dilakukan dengan strategi problem solving menggunakan
multimedia pembelajaran Camtasia, Powerpoint dan Torso
3. Media pembelajaran yang digunakan adalah media camtasia, media power
point dan Torso
4. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam hal ini menggunakan referensi Bloom
dengan menggunakan instrument tes.
5. Motivasi belajar dibatasi pada motivasi instrinsik yang dibedakan atas
motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah
6. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Aek Kanopan
7. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif pada materi sistem
8
1.4. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi
pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
SMA negeri 1 Kualuh Hulu Aek kanopan?
2. Apakah terdapat pengaruh motivasi (tinggi dan rendah) dalam strategi
pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
SMA Negeri 1 kualuh hulu Aek kanopan?
3. Apakah terdapat interaksi antara multimedia dan motivasi (tinggi dan rendah)
dalam strategi pembelajaran problem solving terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa SMA Negeri 1 kualuh hulu Aek kanopan?
4. Apakah terdapat pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi
pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1
Kualuh Hulu Aek kanopan?
5. Apakah terdapat pengaruh motivasi (tinggi dan rendah) dalam strategi
pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1
Kualu Hulu Aek kanopan?
6. Apakah terdapat interaksi antara multimedia dan motivasi (tinggi dan rendah)
dalam strategi pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa
9
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia dalam startegi
pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi (tinggi dan rendah) siswa dalam
strategi pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan .
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara multimedia dan motivasi (tinggi
dan rendah) dalam strategi pembelajaran Problem Solving terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan .
4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi
pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1
Kualuh Hulu Aek Kanopan.
5. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh motivasi (tinggi dan rendah) siswa
dalam strategi pembelajaran Problem Solving terhadap SMA Negeri 1 Aek
Kanopan.
6. Untuk mengetahui pengaruh interaksi strategi antara multimedia dan motovasi
(tinggi dan rendah) dalam tatanan pembelajaran Problem Solvingterhadap hasil
10
1.6.Manfaat Penelitian
Hasil peneltian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis dan
praktis sebagai berikut:
1. Hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat menjadi sumbangan khasanah
pemikiran untuk pengembangan ilmu pengetahuan mengenai keefektifan
strategi pembelajaran problem solving dalam menggunakan multimedia dan
meningkatkan hasil belajar dalam berpikir kritis dan motivasi belajar siswa,
selain itu juga memberikan sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru
dalam memahami strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah,
khususnya dalam mata pelajaran biologi.
2. Hasil penelitian secara praktis diharapkan dapat berguna bagi guru Biologi
untuk menggunakan strategi dan media pembelajaran yang lebih bervariasi
dan bermakna dalam menyampaikan materi pelajaran biologi sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta motivasi siswa dalam aktivitas
96 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Terdapat pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi pembelajaran
problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem
gerak di SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari
rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran problem solving
dengan power point dan camtasia lebih tinggi dan lebih baik daripada rata-rata
kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran torso.
2. Terdapat pengaruh motivasi dalam strategi pembelajaran problem solving
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem gerak di SMA
Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata
kemampuan berpikir kritis siswa memiliki motivasi belajar tinggi lebih tinggi
dan lebih baik daripada rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa memiliki
motivasi belajar rendah.
3. Terdapat interaksi antara multimedia dan motivasi dalam strategi pembelajaran
problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem
gerak di SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari
adanya interaksi antara multimedia dan motivasi terhadap peningkatan nilai
97
4. Terdapat pengaruh penggunaan multimedia dalam strategi pembelajaran
problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak di SMA
Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata hasil
belajar siswa pada pembelajaran problem solving dengan power point dan
camtasia lebih tinggi dan lebih baik daripada rata-rata hasil belajar siswa pada
pembelajaran torso.
5. Terdapat pengaruh motivasi dalam strategi pembelajaran problem solving
terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak di SMA Negeri 1 Kualuh
Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata hasil belajar siswa
memiliki motivasi belajar tinggi lebih tinggi dan lebih baik daripada rata-rata
hasil belajar siswa memiliki motivasi belajar rendah.
6. Terdapat interaksi antara multimedia dan motivasi dalam strategi pembelajaran
problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem gerak di SMA
Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini ditunjukkan dari adanya interaksi
antara multimedia dan motivasi terhadap peningkatan nilai rata-rata hasil
belajar siswa.
5.2. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran problem solving dengan
98
pengembangan pembelajaran di kelas menggunakan strategi problem solving
menggunakan media audio visual camtasia. Dengan strategi problem solving
menggunakan media audio visual camtasia proses pembelajaran di kelas dapat
berjalan baik, serta siswa dapat memaksimalkan kemampuan berpikir kritisnya.
Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa
kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan melalui strategi problem
solving menggunakan media audio visual camtasia.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kritis siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan
kemampuan berpikir kritis siswa memiliki motivasi belajar rendah. Untuk itu
perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan
upaya tertentu untuk meningkatkan motivasi dalam mendukung peningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat
kesimpulan penelitian bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dapat
ditingkatkan melalui motivasi belajar yang tinggi.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat interaksi
antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan
motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Untuk itu perlu
dilakukan upaya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui
pengembangan strategi pembelajaran problem solving dan motivasi belajar.
Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa
strategi problem solving dan motivasi belajar dapat meningkatkan kemampuan
99
4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, yakni terdapat
perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran problem solving dengan
camtasia dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran problem solving
dengan power point. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan
pembelajaran di kelas menggunakan strategi problem solving menggunakan
media camtasia. Dengan strategi problem solving menggunakan media
camtasia proses pembelajaran di kelas dapat berjalan baik, serta siswa dapat
meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat
kesimpulan penelitian bahwa hasil belajar biologi siswa dapat ditingkatkan
melalui strategi problem solving menggunakan media camtasia.
5. Dengan diterimanya hipotesis kelima yang diajukan, yakni terdapat perbedaan
hasil belajar siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan hasil belajar siswa
memiliki motivasi belajar rendah. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan upaya tertentu untuk
meningkatkan motivasi dalam mendukung peningkatkan hasil belajar siswa di
kelas. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian
bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui motivasi belajar yang
tinggi.
6. Dengan diterimanya hipotesis keenam yang diajukan, yakni terdapat interaksi
antara strategi pembelajaran problem solving menggunakan multimedia dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Untuk itu perlu dilakukan upaya
dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengembangan strategi
100
dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa strategi problem
solving dan motivasi belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas menggunakan strategi
pembelajaran problem solving dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: melakukan pelatihan dan
pembelajaran kepada guru tentang cara menggunakan strategi problem solving
secara tepat dalam setiap pembelajaran di kelas. Selain itu, perlu diberikan
pelatihan kepada para guru cara menggunakan strategi pembelajaran problem
solving dengan tepat baik dengan power point maupun dengan camtasia, agar
proses pembelajaran menjadi menarik. Pembelajaran yang didukung
penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membantu guru dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa.
2. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam upaya meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya:
meminta kesediaan guru untuk terus mendorong siswa mencapai prestasi
belajar di kelas. Peran guru dalam memotivasi siswa akan sangat membantu
proses pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan dukungan
guru, siswa akan termotivasi untuk memikirkan berbagai hal yang terkait
101
3. Untuk meningkatkan strategi pembelajaran problem solving dan motivasi
belajar dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis, perlu dilakukan
berbagai upaya di antaranya: memberikan pelatihan kepada guru terkait
perencanaan strategi pembelajaran problem solving. Selain itu perlu terus
diingat kepada guru untuk tidak bosan-bosannya memotivasi siswa giat belajar.
Dengan adanya peran guru dalam menggunakan media pembelajaran yang
tepat dan motivasi yang terus menerus akan meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa.
4. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas menggunakan strategi
pembelajaran problem solving dalam mendukung peningkatan hasil belajar
siswa, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: merangsang guru untuk
bersedia menggunakan strategi pembelajaran problem solving dalam
pembelajaran di kelas. Selain itu, para guru perlu diberikan bimbingan dan
latihan cara menerapkan strategi pembelajaran problem solving baik dengan
power point maupun dengan camtasia dengan tepat, agar proses pembelajaran
menjadi menarik. Pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran yang
tepat akan membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
5. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam upaya meningkatkan hasil
belajar, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: menganjurkan kepada
guru untuk terus menerus memotivasi siswa dalam setiap pembelajran di kelas.
Guru dalam setiap pembelajaran di kelas harus terus memotivasi siswa untuk
terus menggali informasi yang berhubungan dengan pelajarannya di sekolah.
102
6. Untuk meningkatkan strategi pembelajaran problem solving dan motivasi
belajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar, perlu dilakukan berbagai
upaya di antaranya: memberikan pengarahan kepada guru tentang cara
merencanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran problem solving.
Selain itu guru harus terus mendorong siswa untuk giat belajar di rumah.
Dengan adanya peran guru menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai
materi pelajaran dan didukung kemampuannya memotivasi siswa akan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
7. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang keterkaitan kemampuan
berpikir kritis dan hasil belajar siswa ditinjau dari pelaksanaan strategi problem
106
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, G.P. 2009. “Meningkatkan kualitas aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis, dan pemahaman konsep biologi siswa kelas X-5 negeri 1 banjar melalui penerapan model pembelajaran masalah”, Jurnal
Pendidikan Kerta Mandala, (online), volume 1, (diakses maret 2013)
Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach, seventh edition: belajar untuk mengajar Edition: belajar untuk mengajar edisi ketujuh. Terjemahan oleh Helly Prajitnosoetjipto.2008. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Akcay, B. 2009. Problem-Based learning in Science education. J.Sci. Educ, 6(1): 26-36.
Anderson, L.W., M.S. Mitchell., dan P.M. Osgood. 2008. Gauging The Gaps In
Student Problem Solving. CBE Life Sci. Educ, 7(2):254-262
.Ariyati, E. 2010. “Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa”. Jurnal Matematika dan IPA,
Vol. 1, No. 2, Juli 2010.
Astra dan Sumiati. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara
Asyhar, Rayandra, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press
Crowe, A., C.Dirks., & P. M. Wenderoth. 2008. Biology in Bloom: Implementing
Bloom’s taxonomy to biology enhance student learning.CBE Life Sci. Educ, 7 (1):368-381.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., 2006, Srategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Dogru,. M., The Application of Problem Solving Method on Science Teacher
Trainees on the Solution of the Environmental Problems, Environmental
& Science Education, 2008, 3 (1), 9 – 18
107
Irianto, Edi. 2009. “Penerapan Pembelajaran Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Kelas VIII SMP N 1 Rembang TP 2007/2008”. Jurnal Widyatama, Vol. 6, No. 1.
Klegeris, A. dan H. Hurren. 2011. “Problem-Based Learning In A Large Classroom Setting: Methodology, Student Perception And Problem Solving Skills”. Proceedings of Edulearn 11 Conference. 4-6 July 2011,
Barcelona, Spain. ISBN:978-84-615-0441-1.
Liliasari, 2009. Berpikir kritis dalam pembelajaran sains kimia menuju
profesionaliatas guru,(online), (http://file.upi.edu/direktori, diakses maret
2013)
Mayer., R.E. 2003. The promise of multimedia learning using the same
instructional design methods across diffren media. Learning instruction. CBE life Sci. Educ, 13(2): 125-139
Nasution, 2012. “Pengaruh Strategi dan Penggunaan Media Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Persepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi. SMA 1 Tebing Tinggi”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, edisi pertama. Jakarta: Bina Aksara
O’Day, H.D. 2006. “Animate Cell Biology”. A quick and method for making
effective high quality teaching animation. CBE life Sci, Educ, 5 (2): 255-263
Parr, B., dan M.C. Edwards. 2004. “Inquiry-Based Instruction In Secondary Agricultural Education: Problem-Solving – An Old Friend Revisited”.
Journal of Agricultural Education, Volume 45, Number 4, 2004.
Quitdamo, I.J., & M. Kurtz. 2007. “Learning to Improve: Using Writing to increase critical thinking performance in general education biologi”.
CBE-life. Sci. educ, 5(3).
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Tinggi
Sabri, A.H. 2010. Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching. Bandung: Quantum Teaching
Sadiman, Arief S. 2008. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
108
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Setiawan I.G.A.N. 2008. “Penerapan Pengajaran Konstekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Laboratorium Singaraja”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
pendidikan 2(1). Bali: Fakultas Ilmu Sosial.UNDIKSHA.
Simatupang, R. 2011. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Berprestasi terhadap Sikap Ilmiah dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Biologi SMA Negeri 17 Medan”. Tesis. Program Studi Pendidikan Biologi. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Uno, hamzah B. 2009. Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara