No Daftar FPIPS : 2084/UN.40.2.2/PL.2014
KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP
SWASTA SE- KECAMATAN CIKALONG WETAN
KAB. BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh
Reny Karlina Suryana
1002045
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN
CIKALONG WETAN KAB. BANDUNG BARAT
Oleh:
Reny Karlina Suryana
1002045
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Pendidikan
Kewarganegaraan
© Reny Karlina Suryana, 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
RENY KARLINA SURYANA
1002045
KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN
CIKALONG WETAN KAB.BANDUNG BARAT
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd
NIP. 19590714 198601 1001
Pembimbing II
Syaifullah, S.Pd M.Si
NIP. 197211112 199903 1 001
Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed
Skripsi ini telah diuji pada
Hari, Tanggal : Selasa, 08 April 2014
Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung
Panitia Ujian Sidang Terdiri dari:
1. Ketua :
Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001 2. Sekretaris :
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001
3. Penguji : Penguji I
Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 19620316 198803 1 003
Penguji II
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001
Penguji III
Prof. Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
RENY KARLINA SURYANA (1002045) KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN CIKALONG WETAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu permasalahan yang terjadi dalam
dunia pendidikan. Alangkah pentingnya pendidikan itu, khususnya Pendidikan
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
RENY KARLINA SURYANA (1002045) CONTRIBUTION COMPETENCE OF THE CIVIC EDUCATION TEACHER TO HIGH MOTIVATION TO LEARN FROM JUNIOR HIGH SCHOOL AND JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENT PRIVATE SECTOR SUB-DISTRICT CIKALONG WETAN
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5C.
Tujuan Penelitian ... 62. Definisi Kompetensi, Standar Kompetensi, dan Peran Kompetensi Guru ... 15
3. Kompetensi Guru PKn ... 23
B. Teori Motivasi Belajar Siswa ... 23
1. Definisi Motivasi, Motivasi Belajar, Sifat Motivasi, dan Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah ... 23
2. Definisi Siswa dan Kebutuhan Siswa dalam Pembelajaran ... 30
C. Pengertian, Fungsi dan Tujuan, Komponen Kompetensi dalam Kewarganegaraan ... 32
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 32
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 33
D. Penelitian Terdahulu ... 39
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
2. Penyusunan Angket dan Pedoman Wawancara ... 49
3. Perizinan Penelitian ... 49
4. Pelaksanaan Penelitian ... 50
F. Pengolahan dan Analisis Data ... 51
1. Analisis Kuantitatif ... 51
a. Pengujian Instrumen Penelitian... 51
b. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51
c. Uji Normalitas ... 53
d. Uji Hipotesis ... 53
2. Analisis Kualitatif ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian... 60
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. SMP PGRI 168 Cikalong Wetan ... 74
D. Gambaran masing-masing Aspek Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kompetensi Guru PKn dan Motivasi Belajar Siswa ... 148
E. Deskripsi Hasil Wawancara ... 156
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 171
1. Gambaran Kompetensi Guru PKn SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 171
2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 181
3. Kontribusi Kompetensi Guru PKn Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 187
4. Hubungan Antara Kompetensi Guru PKn dengan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 192
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin
dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi
kemajuan adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu
bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, sebab pendidikan
merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari
proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat
mencapai kemajuan.
Didalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional,
pasal 3 menjelaskan bahwa:
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian atau usaha salah satu
tujuan pendidikan IPS (Social Science Education) yaitu bahan pendidikannya
diorganisir secara terpadu (integrated) dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial,
humaniora, dokumen negara, terutama Pancasila, UUD 1945, dan
perundangan negara dengan tekanan bahan pendidikan pada hubungan warga
negara dan yang berkenaan dengan bela negara. Pasal 39 UU No. 20 tahun
2003 menegaskan bahwa PKn merupakan usaha untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa
dan negara.
Mata pelajaran PKn adalah program pendidikan yang berintikan
demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan
lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan
orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk
berfikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Sedangkan dalam Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditegaskan
bahwa:
PKn (citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosialbudaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan yang dapat diwujudkan dalam kehidupan seharihari. Perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan. Sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan di atasi melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali
peserta didik dengan hubungan antar warga negara dengan Negara serta
pendidikan pengetahuan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara. Tiga ciri khas yang dimiliki mata
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kewarganegaraan. Ketiga hal tersebut merupakan bekal bagi peserta didik
untuk meningkatkan kecerdasan multidimensional yang memadai untuk
menjadi warga negara yang baik.
Adapun isi dari pengetahuan (body of knowledge) dari mata pelajaran
PKn diorganisasikan secara interdisipliner dari berbagai disiplin ilmu ilmu
sosial seperti ilmu politik, hukum, tata negara, psikologi dan berbagai kajian
lainnya yang berasal dari kemasyarakatan, nilai-nilai budi pekerti dan hak
asasi manusia dengan penekanan kepada hubungan antar warga negara dan
warga negara, warga negara dan pemerintah negara, serta warga negara dan
warga dunia. (Pusat Kurikulum, 2006: 3)
Alangkah pentingnya pendidikan itu, khususnya Pendidikan
Kewarganegaraan dimana Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik
merupakan peran memberi bantuan dan dorongan, serta tugas-tugas yang
berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak dapat mempunyai rasa
tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar
pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak .
Guru mempunyai peranan strategis dalam membentuk karakter dan
kecerdasan anak didik. Seiring dengan UU No 20/2003 dan ketentuan pasal 1
UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen secara tegas menentukan bahwa
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Berdasarkan Permendiknas No 16/2007, agar profesional seorang guru
dituntut untuk mempunyai empat kompetensi yaitu:
1) Kompetensi Pedagogik
2) Kompetensi Kepribadian
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Kompetensi Profesional
Lebih lanjut kompetensi Guru PKn di jelaskan lebih detail dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, yaitu:
a. Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Memahami substansi Pendidikan Kewarganegraan yang meliputi
pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap
kewarganegraan (civic disposition), dan keterampilan
kewarganegaraan (civic skill).
c. Menunjukan manfaat mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Dalam dunia pendidikan guru memegang peranan penting, karena
guru terlibat langsung dalam pembentukan dan pengembangan intelektual dan
kepribadian siswa. Oleh karena itu, guru sering dijadikan tokoh teladan
bahkan dijadikan tokoh identitas diri, dengan demikian guru harus memiliki
perilaku dan kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugasnya
dengan baik. Untuk mendapatkan hasil yang optimal khususnya dalam
proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah banyak dipengaruhi
oleh komponen-komponen guru dalam mengajar tersebut.
Menurut Turney (1973) Komponen tersebut meliputi keterampilan
membuka pelajaran, menggunakan metode yang bervariasi, keterampilan
dalam menggunakan media, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
verbal dan non verbal, keterampilan bertanya, melakukan penjajagan dan
menutup pelajaran. Hal ini akan menunjukkan keterampilan guru dalam
mengajar.
Harapan tersebut dapat terwujud apabila siswa memiliki motivasi
belajar yang tinggi. Teman-teman di sekolah yang baik juga bisa
mempengaruhi motivasi belajar teman sekelasnya. Warga masyarakat yang
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan khususnya dan bangsanya pada umumnya juga merupakan
sumbangan yang tak ternilai bagi perkembangan kemajuan belajar para siswa,
utamanya dalam mendorong para siswa untuk memiliki motivasi belajar yang
tinggi. Sekolah yang berkualitas, guru-guru yang memiliki kompetensi dan
komitmen yang tinggi dan disiplin terhadap tugasnya, teman-teman yang
baik, orang tua yang berpendidikan dan berpandangan luas dan disiplin dalam
mendidik anak, warga masyarakat yang mendukung belajar siswa dan
berpandangan maju, merupakan dampak berhasilnya cita-cita lembaga
pendidikan untuk mencapai tujuan nasional yang ingin dicapai sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
Berdasarkan hasil penelitian Dewi Ratna Komala (2003: 106), 75%
siswa menyatakan tidak menyukai pelajaran PKn, keadaan tersebut terjadi
karena proses pembelajaran PKn di kelas kurang mendapat minat siswa. Hal
inipun disebabkan oleh kesulitan yang dialami oleh guru PKn dalam
menumbuhkan motivasi belajar siswa terletak pada media pembelajaran yang
terbatas.
Selanjutnya merujuk kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh
Meida Selpianti (2004: 107), siswa cenderung giat belajar dan mempunyai
motivasi dalam dirinya, dan mempunyai anggapan mata pelajaran PKn
merupakan mata pelajaran yang menyenangkan dan dari hasil penelitian guru
menggunakan berbagai macam metode yang bervariasi supaya siswa tidak
bosan dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.
Berdasarkan hasil dari kedua penelitian sebelumnya, dapat dilihat ada
dua hasil yang ditemukan oleh kedua peneliti yang berbeda dimana penelitian
pertama mendapatkan hasil guru PKn tidak dapat memotivasi siswa untuk
belajar dan hasil dari penelitian yang kedua yaitu guru PKn dapat memotivasi
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul:
“KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA
SE-KECAMATAN CIKALONG WETAN KAB. BANDUNG BARAT”
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas permasalaham umum penelitian dirumuskan sebagai berikut: “apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi kompetensi guru PKn terhadap motivasi belajar siswa”
Secara lebih khusus permasalahan penelitian di rumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP
Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?
2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP
Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?
3. Bagaimana kontribusi kompetensi guru PKn terhadap motivasi belajar
siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?
4. Adakah hubungan yang signifikan antara kompetensi guru PKn terhadap
motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se- Kecamatan
Cikalong Wetan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum di adakannya penelitian ini adalah:
“Mengetahui kontribusi kompetensi Guru PKn dan hubungannya dengan
motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui gambaran kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP
Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan
2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP
Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan
3. Mengetahui kontribusi tentang kompetensi guru PKn SMP Negeri dan
SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan
4. Mengetahui hubungan yang signifikan antara kompetensi Guru PKn
dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta
se-Kecamatan Cikalong Wetan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pendidikan mengenai kompetensi guru dan teori motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Manfaat Kebijakan
Manfaat penelitian dari segi kebijakan adalah di harapkan dapat
menjadi masukan bagi pihak sekolah dan para guru untuk meningkatkan
kompetensi guru agar motivasi belajar siswa pun meningkat
3. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan referensi bagi guru
dan kepala sekolah sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan
dengan memberikan pembelajaran yang tepat bagi siswa yakni bagaimana
bersikap terhadap siswa untuk meningkatkan motivasi belajar
4. Manfaat Isu
Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi bagi guru dan
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kebudayaan, untuk dapat mengevaluasi kinerja guru apalagi dengan adanya
program sertifikasi untuk para guru tersebut apakah dapat meningkatkan
kualitas kompetensi guru di lapangan.
E. Organisasi Penelitian
Sistematika penulisan merupakan hal yang penting demi
memperlancar penulisan skripsi yang akan di lakukan,adapun sistematika
penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, mengemukakan mengenai Latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur
organisasi skripsi
Bab II Kajian Pustaka, mengemukakan mengenai kajian pustaka untuk
mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini
Bab III Metode Peneitian, Pada bab ini mengemukakan tentang metode
penelitian, pendekatan penelitian, tekhnik pengumpulan data, analisis data
penelitian, dan pembahasan hasil-hasil yang di peroleh di lapangan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mengemukakan laporan hasil
penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan
pembahasan hasil-hasil yang di peroleh dalam penelitian
Bab V Kesimpulan dan Saran, mengemukakan kesimpulan berdasarkan hasil
dari penelitian yang telah di laksanakan serta rekomendasi yang membangun
1
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
metode campuran (mixed). Pendekatan metode campuran ini digunakan
dengan alasan untuk lebih memahami masalah penelitian dengan
mengonvergensi (atau mentriangulasi) data kuantitatif yang berupa
angka-angka dan data kualitatif yang berupa rincian-rincian deskriptif. Mengenai
pendekatan metode campuran menurut Creswell dan Plano dalam Creswell
(2010: 5) berpendapat bahwa:
Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk
kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis,
aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian.
Dengan kata lain pendekatan metode campuran adalah pendekatan
yang menggabungkan dua pendekatan sekaligus yaitu pendekatan kualitatif
dan pendekatan kuantitatif.
Dalam penelitian inipun digunakan strategi metode campuran
konkuren/satu waktu (concurrent mixed methods). Sebagaimana Creswell
(2010: 23) berpendapat bahwa :
Strategi metode campuran konkuren merupakan prosedur-prosedur dimana didalamnya peneliti mempertemukan atau menyatukan data
kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh analisis
komprehensif atas masalah penelitian.
Dalam strategi ini, peneliti mengumpulkan dua jenis data tersebut
pada satu waktu, kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi
dalam interpretasi hasil keseluruhan.
2
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data serta pedoman bagi kajian suatu penelitian. Dengan kata
lain metode penelitian adalah suatu cara untuk mencari kebenaran serta
ilmiah berdasarkan data yang sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Menurut Arikunto (2006: 100), “Metode penelitian adalah
cara-cara yang dapat di gunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.”
Pernyataan di atas memberikan kejelasan bahwa keberhasilan suatu
penelitian salah satunya di tunjang oleh metode penelitian yang tepat dan
sesuai dengan tujuan serta karakteristik masalah yang di teliti.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Sebagaimana dikemukakan oleh Nazir (2003: 54) “Metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu tujuan pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau
hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang
berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang
tengah berlangsung.
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu kompetensi guru
PKn dan motivasi belajar siswa.
Variable bebas (independent variabel) adalah kompetensi guru PKn
(X) dan variabel terikat (depent variabel) adalah motivasi belajar (Y).
1. Kompetensi Guru PKn
Definisi operasional variabel kompetensi Guru PKn adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai, dan diartikulasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas
3
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sub aspek kompetensi guru yaitu:
a. Kompetensi pedagogik
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi sosial
d. Kompetensi kepribadian
2. Motivasi Belajar Siswa
Definisi operasional variabel motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai. (Sardiman, 2004: 75) Sub aspeknya adalah:
a. Durasi kegiatan b. Frekuensi kegiatan c. Persistensi
d. Ketabahan dan keuletan
e. Devosi dan pengorbanan
f. Tingkat aspirasi
g. Tingkat kualifikasi dan prestasi h. Arah sikap terhadap sasaran
Kedua variabel tersebut di sajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator
Kompetensi
Guru (X)
Kompetensi
pedagogik
- Memiliki pemahaman wawasan
atau landasan kependidikan
- Memiliki pemahaman terhadap
peserta didik
- pengembangan kurikulum /
silabus
4
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis
agama,hukum sosial dan
kebudayaan nasional indonesia
- pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan
- mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa
- etos kerja, tanggung jawab yang
tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan percaya diri
- menjunjung tinggi kode etik
Kompetensi
Sosial
- mampu berkomunikasi secara
lisan, tulisan dan isyarat
- mampu menggunakan teknologi
komunikasi dan informasi
- dapat bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan,
5
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendalam
- Kemampuan penggunaan waktu
belajar
Frekuensi
kegiatan
- Melakukan kegiatan belajar
sesering mungkin
Persistensi - ketetapan dalam melaksanakan
kegiatan belajar
- melakukan kegiatan yang
berkreasu dalam kegiatan belajar
Ketabahan dan
keuletan
- Kemampuan dalam menghadapi
rintangan untuk mencapai tujuan
Devosi dan
Pengorbanan
- mengharapkan/memperkirakan
keberhasilan dan kegagalan
- rela berkorban uang,tenaga
bahkan jiwa untuk belajar
- mempunyai keberanian dalam
mengambil resiko
Tingkat
Aspirasi
- Memikirkan rencana atau
cita-cita
Tingkatan
Kualifikasi dan
Prestasi
- Memiliki prestasi belajar yang
tinggi
- mempunyai perasaan tanggung
6
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu cara yang
di gunakan untuk memperoleh data yang di butuhkan dalam rangka
merumuskan kesimpulan dari penelitian yang di lakukan. Adapun tehnik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kuesioner (Angket)
Arikunto (2006: 151) memaparkan angket adalah “pernyataan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.” Sedangkan menurut
Sugiyono (2008: 199) Angket atau kuisioner merupakan “tekhnik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.”
Angket yang disebarkan pada responden yaitu angket tertutup yang
berisi pertanyaan dengan pilihan yang telah jelas di sediakan dan harus
dijawab oleh responden dalam hal ini siswa-siswa SMP Negeri dan SMP
Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat.
2. Wawancara
Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengambilan data
yang di lakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung
maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face interview)
dengan sumber data (responden). Wawancara langsung di adakan dengan
orang yang menjadi satuan pengamatan dan di lakukan tanpa perantara. Jadi
sumber datanya adalah orang yang di amati.
Adapun wawancara yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara yang bersifat terbuka sehingga responden mempunyai kebebasan
untuk memberikan jawaban atau ulasan. Dalam implementasinya di lapangan
7
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(PKn) di SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan
Kabupaten Bandung Barat, yang menjadi responden dengan mengungkapkan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan peneliti.
3. Studi Literatur
Studi literatur yaitu mempelajari dan mengakaji buku-buku yang
berhubungan dengan masalah yang di teliti untuk memperoleh bahan dan
sumber yang bersifat teoritis.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik penelitian yang di lakukan dengan
cara mempelajari dan meneliti dokumen yang berhubungan dengan objek
yang akan diteliti dan di harapkan dapat memberikan dukungan terhadap data
yang diperoleh.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek,atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang di tetapkan
oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2006: 89)
Adapun yang menjadi populasi dari penelitian yang penulis teliti
adalah populasi siswa kelas VIII SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan
Cikalong Wetan yang berjumlah 848 siswa. Dengan rincian 292 siswa SMP
Negeri 2 Cikalong Wetan, 361 siswa SMP Negeri 1 Cikalong Wetan, 79
siswa SMP PGRI 168 Cikalong Wetan dan 161 siswa SMP Negeri Puteran.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki
8
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arikunto (2002: 109) yang menyatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti.”
Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas VIII
SMPN 1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168
Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran.
Tehnik yang digunakan dalam menentukan sampel dalam penellitian
ini adalah menggunakan tekhnik Cluster Sampling Area (Area Sampling).
Alasan peneliti menggunakan tehnik tersebut karena daerah yang digunakan
untuk menentukan sampel obyek yang diteliti sangat luas yaitu se-Kecamatan
Cikalong Wetan.
Tehnik sampling daerah ini digunakan melalui dua tahap yaitu tahap
pertama menentukan sekolah mana yang akan diambil untuk dijadikan obyek
penelitian, dan tahap berikutnya menentukan berapa siswa yang akan di
jadikan sampel dari setiap sekolah yang sudah ditentukan.
Jika jumlah subjek atau populasi kurang dari 100, maka lebih baik
diambil semua, tetapi apabila jumlahnya besar maka diambil sebanyak 10% -
15 % atau 20% - 25% atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 2002: 107).
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menentukan jumlah sampel
penelitian 10% dari besarnya populasi 848 siswa. Dari perhitungan tersebut
muncul rumus sebagai berikut:
N = 15% x n
N = Jumlah keseluruhan sampel
n = Jumlah populasi yang ada
Berdasarkan rumusan diatas, maka jumlah sampel dalam pebelitian ini
adalah sebagai berikut:
N = 15% x n
N = 15% x 848
N = 127,2 (dibulatkan menjadi 127)
9
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Tahap-Tahap Penelitian
1. Pra Penelitian
Pada tahap pra penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti
adalah memilih dan menentukan lokasi penelitian, maksudnya adalah untuk
menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian dengan objek atau
tempat penelitian. Lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti adalah SMP
Negeri dan SMP Swasta Sekecamatan CikalongWetan Kabupaten Bandung
Barat diantaranya yaitu, SMPN 1 CikalongWetan, SMPN 2 CikalongWetan,
SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran. Dasar atas
pemilihan ke 4 sekolah tersebut dikarenakan SMP Negeri dan SMP Swasta di
kecamatan CikalongWetan hanya berjumlah 7 sekolah saja, kemudian peneliti
memilih 2 sekolah SMP Negeri dan 2 Sekolah SMP Swasta.
2. Penyusunan Angket dan Pedoman Wawancara
Sebelum melakukan penelitian terhadap masalah yang telah
ditetapkan, penulis mengadakan beberapa persiapan sebagai berikut:
a. Menyusun rancangan quisioner yang dibuat secara sistematis dan relevan
dengan masalah, variabel, dan indikator variabel.
b. Rancangan angket yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan melalui
bimbingan secara intensif untuk direvisi kekurangan dan kelemahannya.
c. Memperbanyak quisioner yang telah direvisi dan disesuaikan dengan
jumlah responden yang telah ditetapkan.
3. Perizinan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian ke lapangan, peneliti harus
menempuh prosedur penelitian, hal ini dilakukan agar penelitian yang
dilakukan mempunyai legalitas, adapun prosedur perizinan yang ditempuh,
10
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengajukan permohonan izin mengadakan penelitian kepada ketua
jurusan PKn FPIPS UPI Bandung.
b. Setelah mendapatkan izin dari ketua juruasan PKn kemudian diteruskan
untuk mendapatkan izin dari pembantu Dekan 1 FPIPS UPI Bandung dan
diteruskan kepada kepala BAAK UPI.
c. Setelah keluar surat dari pembantu dekan yang diteruskan kepada kepala
BAAK UPI, peneliti meneruskan meminta rekomendasi izin kepada
Rektor UPI Bandung, melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik.
d. Berdasarkan surat izin Rektor melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik
kemudian peneliti melanjutkan untuk memperoleh perizinan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.
e. Setelah memperoleh izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat
peneliti melanjutkan untuk mendapat izin kepada Kepala Sekolah, SMPN
1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong
Wetan, dan SMP PGRI Puteran.
f. Setelah memperoleh izin dari para Kepala Sekolah tersebut peneliti mulai
melakukan penelitian.
4. Pelaksanaan Penelitian
Setelah melaksanakan pra-penelitian kemudian menempuh prosedur
perizinan untuk penelitian, pada tahap berikutnya peneliti memulai untuk
terjun ke lapangan dalam rangka memulai penelitian. Peneliti melakukan
penyebaran angket dan wawancara sebagai pelengkap terhadap subjek
penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini.
Adapun langkah-langkah yang ditenpuh dalam pelaksanaan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Menghubungi pihak sekolah, SMPN 1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong
Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran untuk
11
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menentukan responden yang akan dijadikan sampel penelitian.
c. Menyebarkan angket kepada responden yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi responden.
e. Melakukan wawancara dengan guru PKn dan siswa-siswi, SMPN 1
Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong
Wetan, dan SMP PGRI Puteran.
f. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan yang
dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
g. Melakukan pengolahan data.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Analisis Kuantitatif
a. Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2008: 102) adalah “suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati”. Instrumen yang digunakan untuk variabel penelitian itu harus teruji
validitas dan reliabilitasnya.
Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan bentuk skala
likert. Sugiyono (2008: 93) menyatakan bahwa \:
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert akan
12
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel. 3.2
Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert
Jawaban Responden Skor
Sering Sekali 5
Sering 4
Kadang-Kadang 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
b. Uji Coba Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengukur dan menganalisis seberapa baik instrumen itu
dibuat untuk kemudian diberikan kepada responden. Pengujian instrumen
dalam hal ini ialah uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.
1) Uji Validitas Instrumen
Untuk menguji validitas instrumen dan menganalisis pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus korelasi product
moment dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan: r = Koefesien korelasi
∑ X = Jumlah skor variabel bebas
∑ Y = Jumlah skor variabel terikat
∑ XY = Jumlah skor variabel bebas dan terikat ∑ X² = Jumlah kuadrat skor variabel bebas ∑ Y² = Jumlah kuadrat skor variabel terikat
n = Jumlah responden
13
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Rumus
Alpa sebagaimana dikemukakan Suharsimi Arikunto bahwa: “rumus alpa
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,
misalnya angket.”
Karena peneliti menggunakan angket dengan skala likert dengan
rentang skor 1- 5 untuk jawaban responden, maka untuk menguji reliabilitas
instrumen, peneliti menggunakan rumus alpa sebagai berikut:
Rumus Alpha
=
Keterangan:
r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total (Arikunto, 2002: 171)
c. Uji Normalitas
Uji normalitas ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai
normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan
jenis statistik yang digunakan dalam analisis data selanjutnya. Uji normalitas
data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data-data yang akan diolah
memiliki distribusi normal atau tidak.
Hal ini menentukan jenis statistik yang akan digunakan. Jika data
tersebut berdistribusi normal maka digunakan statistik parametris dan jika
berdistribusi tidak normal, maka digunakan non parametris. Adapun uji
14
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Nilai Sig (2-tailed) atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05
distribusi tidak normal
- Nilai Sig (2-tailed) atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05
distribusi normal
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh hipotesis
penelitian yang telah disusun semula dapat diterima berdasarkan data yang
telah terkumpul. Adapun proses yang penulis lakukan untuk uji hipotesis
tersebut adalah dengan menggunakan cara sebagai berikut:
1) Uji Korelasi
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya
hubungan antar variabel yang dianalisis. Analisis korelasi yang digunakan
adalah rumus korelasi produk moment dilakukan untuk menguji hipotesis
hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen
(Sugiyono, 2012: 215):
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Sumber: (Sugiyono, 2012: 255)
Selanjutnya yaitu pengujian signifikansi yang berfungsi untuk
mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y sehingga digunakan uji
signifikansi korelasi product moment:
√ √
15
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r
tabel) maka Ha diterima.
Adapun untuk mengetahui kadar pengaruhnya nilai r di atas
selanjutnya dikonsultasikan untuk mengetahui kuat atau tinggi maupun
lemah ataupun rendahnya pengaruh variabel X terhadap Y. Kuat lemahnya
korelasi ditentukan oleh besarnya r. Taksiran mengenai korelasi dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Pedoman untuk memberikan interpretasi
koefesien korelasi
Interval Koefesien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Untuk menyatakan besarnya kontribusi antara variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y) dilakukan uji koefesien determinasi.
Koefesien determinasi adalah merupakan koefesien korelasi kuadrat (r2).
Dalam penelitian ini besarnya kontribusi variabel digunakan dalam bentuk
prosentase (%), dengan rumus sebagai berikut (Riduan, 2010: 81) :
16
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
KP = Nilai Koefesien Determinasi
r² = Kuadrat Koefesien Korelasi
100 = Bilangan Tetap
Harga koefesien determinasi tersebut kemudian ditafsirkan
berdasarkan kriteria koefesien determinasi sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Koefesien Determinasi
Persen Kriteria
80% - 100% Tinggi
60% - 80% Cukup
40 % - 60% Agak Rendah
20% - 40% Rendah
0% - 20% Sangat Rendah (tidak ada
korelasi)
3) Uji Regresi
Menurut Sugiyono (2012: 261), “persamaan regresi dapat
digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel
dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubah-rubah).”
Dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
dimana:
Y = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta atau bila harga X = 0
b = Koefesien regresi
17
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk dapat merumuskan persamaan regresi, maka harus dihitung
dulu harga a dan b ditentukan terlebih dahulu dari cara di bawah ini:
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
2. Analisis Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai data jenuh.
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah dilapangan.
Dalam penelitian ini data yang terkumpul, diolah dan dianalisis yang
dihasilkan dari wawancara dengan menggunakan pedoman penyusunan
wawancara.
Dalam hal ini Bogdan dalam Sugiyono (2010: 334) menyatakan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada oranglain.
Lebih lanjut dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono (2010: 336)
berpendapat bahwa:
18
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan
selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam
kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses
pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 337), mengemukakan
bahwa: “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh.” Aktivitas dalam analisis data meliputi: data reduction, data display,
dan conclusion drawing/verification. Selanjutnya komponen analisis data
dalam model Miles dan Huberman digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Analisis data dalam model Miles dan Huberman
Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, peneliti
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Data Collection Data Display
conclusion
drawing/verification
19
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data berupa teks naratif, matrixs, grafik, untuk melihat
gambaran data yang diperoleh secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu
dan kemudian dilakukan klasifikasi .
Penyajian data disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh
akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek peneliti.
Penyajian data diawali dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan
guru smp. Semua data hasil wawancara kemudian disatukan sesuai dengan
rumusan masalah.
c. Menarik kesimpulan atau verifikasi
Langkah ketiga yaitu kesimpulan dilakukan peneliti dengan maksud
untuk mencari makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang
dikumpulkan dengan mencari hal-hal yang penting, agar memperoleh
kesimpulan yang tepat maka kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi
1
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan sebagaimana yang telah
dipaparkan pada bagian pembahasan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
dari hasil penelitian sebagai berikut:
1. Kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong
Wetan sudah memadai, dimana guru PKn secara optimal menjalankan tugasnya
sesuai dengan komponen-komponen yang terdapat didalam keempat
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dikatakan profesional
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional, namun komponen-komponen yang terdapat dalam
kompetensi sosial belum sepenuhnya terpenuhi salah satunya yaitu tidak
optimalnya penggunaan tehknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional.
2. Motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong
Wetan cukup baik, yang tercermin dari keaktifan dan semangat belajar serta
keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, ini berarti yang
mempengaruhi motivasi belajar seseorang itu harus berasal dari dalam dirinya
sendiri dan didukung oleh pengaruh dari luar seperti keluarga, guru, teman,
bahkan lingkungan sekitar.
3. Kompetensi yang dimiliki guru PKn berkontribusi terhadap motivasi belajar
siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, dimana
siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, namun kompetensi guru bukan
sebagai faktor penentu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terdapat
faktor-faktor lain diluar kompetensi guru PKn yang dapat meningkatkan
2
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Hubungan yang erat antara kompetensi guru PKn dengan motivasi belajar
siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, ditandai
dengan semakin baiknya kompetensi guru PKn, sehingga semakin tinggi
motivasi belajar siswa.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, peneliti
merekomendasikan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan
bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu:
1. Bagi Guru
a. Guru hendaknya lebih mengoptimalkan kompetensi pedagogik yang dimiliki,
dengan cara merencanakan pembelajaran lebih matang, melaksanakan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan melibatkan siswa untuk
berdiskusi.
b. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi kepribadian yang dimiliki,
dengan cara selalu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan
kebudayaann Indonesia.
c. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi sosial yang dimiliki, dengan
cara menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik, sesama pendidik,
orang tua/wali peserta didik, serta dapat bergaul dengan santun dengan
masyarakat.
d. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi profesional yang dimiliki,
dengan cara mampu menerapkan metode-metode pembelajaran yang variatif di
dalam kelas.
3
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi belajarnya dengan cara mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru yang dikerjakan dengan usaha sendiri.
b. Siswa hendaknya memiliki inisiatif membangkitkan motivasi diri untuk belajar
dengan cara lebih aktif bertanya jika ada materi yang kurang dipahami pada
saat proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas cara mengajar guru agar pembelajaran di kelas dapat
berjalan dengan efektif, dengan cara memberikan fasilitas kepada guru dalam
mengikuti kegiatan-kegiatan seperti seminar atau lokakarya.
b. Melakukan pemeliharaan terhadap sarana yang dimiliki oleh sekolah, misalnya
pemeliharaan infocus untuk proses pembelajaran di dalam kelas.
c. Menambah koleksi buku-buku pelajaran di perpustakaan sekolah untuk
menunjang proses belajar mengajar di kelas, maupun untuk dibaca siswa pada
waktu istirahat.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat meneliti dan mengungkap
peran lingkungan sekitar dalam memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar
200
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Arikunto, S. (2006). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta
Bahri, S.(2008).Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta
Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008) PKn Dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi PKn Sekolah Pascasarjana UPI.
Budimansyah, D dan Winataputra, U. (2012) Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori, dan Profil
Pembelajaran). Bandung: Widya Aksara Press
Creswell, W.J. (2010). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR
Komala. (2003). Upaya Guru PKn Dalam Memotivasi Minat Belajar Siswa Studi Deskriptif Pada PBM PKn di SMPN 1 Jatiwangi-Majalengka. Skripsi Strata 1 pada FPIPS UPI Bandung: tidak di terbitkan
Makmun, A.S. (2002). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:ROSDA.
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Riduan dkk. (2010). Statistika. Bandung: Alfabeta
Sardiman. (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.raja Grafindo Persada
Selpiyanti. (2004). Pengaruh Motivasi Belajar PKn Terhadap Peningkatan
201
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Jakarta: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Jakarta: Alfabeta
Sukadi. (2006). Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung : Kolbu
Syamsudin, A. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Uno, H. (2009).Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, U. (2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda
Karya
Sumber Dokumen :
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006
Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 2008
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006
202
Reny Karlina Suryana, 2014
Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan
Kab. Bandung barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hermawati, N. (2007).Wajah Buruk Pendidikan Indonesia [online] Terdapat di :
http://duniapendidikan.wordpress.com/2007/12/09/wajah-buruk-pendidikan-indonesia/ [20 januari 2013]
Risal, M. (2012) Pentingnya Pendidikan [online] Terdapat di :
http://www.artikelbagus.com/2012/12/pentingnya-pendidikan.html [19
Januari 2013]