• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan Kab. Bandung barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan Kab. Bandung barat."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar FPIPS : 2084/UN.40.2.2/PL.2014

KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP

SWASTA SE- KECAMATAN CIKALONG WETAN

KAB. BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

Reny Karlina Suryana

1002045

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN

CIKALONG WETAN KAB. BANDUNG BARAT

Oleh:

Reny Karlina Suryana

1002045

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Pendidikan

Kewarganegaraan

© Reny Karlina Suryana, 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

RENY KARLINA SURYANA

1002045

KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN

CIKALONG WETAN KAB.BANDUNG BARAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd

NIP. 19590714 198601 1001

Pembimbing II

Syaifullah, S.Pd M.Si

NIP. 197211112 199903 1 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed

(4)

Skripsi ini telah diuji pada

Hari, Tanggal : Selasa, 08 April 2014

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia Ujian Sidang Terdiri dari:

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001 2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : Penguji I

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 19620316 198803 1 003

Penguji II

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001

Penguji III

Prof. Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd

(5)
(6)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

RENY KARLINA SURYANA (1002045) KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN CIKALONG WETAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu permasalahan yang terjadi dalam

dunia pendidikan. Alangkah pentingnya pendidikan itu, khususnya Pendidikan

(7)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

RENY KARLINA SURYANA (1002045) CONTRIBUTION COMPETENCE OF THE CIVIC EDUCATION TEACHER TO HIGH MOTIVATION TO LEARN FROM JUNIOR HIGH SCHOOL AND JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENT PRIVATE SECTOR SUB-DISTRICT CIKALONG WETAN

(8)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(9)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B.

Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C.

Tujuan Penelitian ... 6

2. Definisi Kompetensi, Standar Kompetensi, dan Peran Kompetensi Guru ... 15

3. Kompetensi Guru PKn ... 23

B. Teori Motivasi Belajar Siswa ... 23

1. Definisi Motivasi, Motivasi Belajar, Sifat Motivasi, dan Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah ... 23

2. Definisi Siswa dan Kebutuhan Siswa dalam Pembelajaran ... 30

C. Pengertian, Fungsi dan Tujuan, Komponen Kompetensi dalam Kewarganegaraan ... 32

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 32

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 33

D. Penelitian Terdahulu ... 39

(10)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

2. Penyusunan Angket dan Pedoman Wawancara ... 49

3. Perizinan Penelitian ... 49

4. Pelaksanaan Penelitian ... 50

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 51

1. Analisis Kuantitatif ... 51

a. Pengujian Instrumen Penelitian... 51

b. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51

c. Uji Normalitas ... 53

d. Uji Hipotesis ... 53

2. Analisis Kualitatif ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian... 60

(11)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. SMP PGRI 168 Cikalong Wetan ... 74

D. Gambaran masing-masing Aspek Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kompetensi Guru PKn dan Motivasi Belajar Siswa ... 148

E. Deskripsi Hasil Wawancara ... 156

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 171

1. Gambaran Kompetensi Guru PKn SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 171

2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 181

3. Kontribusi Kompetensi Guru PKn Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 187

4. Hubungan Antara Kompetensi Guru PKn dengan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 192

(12)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

(13)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin

dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi

kemajuan adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu

bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, sebab pendidikan

merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari

proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat

mencapai kemajuan.

Didalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional,

pasal 3 menjelaskan bahwa:

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian atau usaha salah satu

tujuan pendidikan IPS (Social Science Education) yaitu bahan pendidikannya

diorganisir secara terpadu (integrated) dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial,

humaniora, dokumen negara, terutama Pancasila, UUD 1945, dan

perundangan negara dengan tekanan bahan pendidikan pada hubungan warga

negara dan yang berkenaan dengan bela negara. Pasal 39 UU No. 20 tahun

2003 menegaskan bahwa PKn merupakan usaha untuk membekali peserta

didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan

(14)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa

dan negara.

Mata pelajaran PKn adalah program pendidikan yang berintikan

demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan

lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan

orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk

berfikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam

mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD

1945.

Sedangkan dalam Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditegaskan

bahwa:

PKn (citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosialbudaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan yang dapat diwujudkan dalam kehidupan seharihari. Perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan. Sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan di atasi melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali

peserta didik dengan hubungan antar warga negara dengan Negara serta

pendidikan pengetahuan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat

diandalkan oleh bangsa dan negara. Tiga ciri khas yang dimiliki mata

(15)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kewarganegaraan. Ketiga hal tersebut merupakan bekal bagi peserta didik

untuk meningkatkan kecerdasan multidimensional yang memadai untuk

menjadi warga negara yang baik.

Adapun isi dari pengetahuan (body of knowledge) dari mata pelajaran

PKn diorganisasikan secara interdisipliner dari berbagai disiplin ilmu ilmu

sosial seperti ilmu politik, hukum, tata negara, psikologi dan berbagai kajian

lainnya yang berasal dari kemasyarakatan, nilai-nilai budi pekerti dan hak

asasi manusia dengan penekanan kepada hubungan antar warga negara dan

warga negara, warga negara dan pemerintah negara, serta warga negara dan

warga dunia. (Pusat Kurikulum, 2006: 3)

Alangkah pentingnya pendidikan itu, khususnya Pendidikan

Kewarganegaraan dimana Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik

merupakan peran memberi bantuan dan dorongan, serta tugas-tugas yang

berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak dapat mempunyai rasa

tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar

pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak .

Guru mempunyai peranan strategis dalam membentuk karakter dan

kecerdasan anak didik. Seiring dengan UU No 20/2003 dan ketentuan pasal 1

UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen secara tegas menentukan bahwa

guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

Berdasarkan Permendiknas No 16/2007, agar profesional seorang guru

dituntut untuk mempunyai empat kompetensi yaitu:

1) Kompetensi Pedagogik

2) Kompetensi Kepribadian

(16)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Kompetensi Profesional

Lebih lanjut kompetensi Guru PKn di jelaskan lebih detail dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun

2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, yaitu:

a. Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Memahami substansi Pendidikan Kewarganegraan yang meliputi

pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap

kewarganegraan (civic disposition), dan keterampilan

kewarganegaraan (civic skill).

c. Menunjukan manfaat mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

Dalam dunia pendidikan guru memegang peranan penting, karena

guru terlibat langsung dalam pembentukan dan pengembangan intelektual dan

kepribadian siswa. Oleh karena itu, guru sering dijadikan tokoh teladan

bahkan dijadikan tokoh identitas diri, dengan demikian guru harus memiliki

perilaku dan kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugasnya

dengan baik. Untuk mendapatkan hasil yang optimal khususnya dalam

proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah banyak dipengaruhi

oleh komponen-komponen guru dalam mengajar tersebut.

Menurut Turney (1973) Komponen tersebut meliputi keterampilan

membuka pelajaran, menggunakan metode yang bervariasi, keterampilan

dalam menggunakan media, keterampilan memberi penguatan, keterampilan

verbal dan non verbal, keterampilan bertanya, melakukan penjajagan dan

menutup pelajaran. Hal ini akan menunjukkan keterampilan guru dalam

mengajar.

Harapan tersebut dapat terwujud apabila siswa memiliki motivasi

belajar yang tinggi. Teman-teman di sekolah yang baik juga bisa

mempengaruhi motivasi belajar teman sekelasnya. Warga masyarakat yang

(17)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan khususnya dan bangsanya pada umumnya juga merupakan

sumbangan yang tak ternilai bagi perkembangan kemajuan belajar para siswa,

utamanya dalam mendorong para siswa untuk memiliki motivasi belajar yang

tinggi. Sekolah yang berkualitas, guru-guru yang memiliki kompetensi dan

komitmen yang tinggi dan disiplin terhadap tugasnya, teman-teman yang

baik, orang tua yang berpendidikan dan berpandangan luas dan disiplin dalam

mendidik anak, warga masyarakat yang mendukung belajar siswa dan

berpandangan maju, merupakan dampak berhasilnya cita-cita lembaga

pendidikan untuk mencapai tujuan nasional yang ingin dicapai sebagaimana

tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

Berdasarkan hasil penelitian Dewi Ratna Komala (2003: 106), 75%

siswa menyatakan tidak menyukai pelajaran PKn, keadaan tersebut terjadi

karena proses pembelajaran PKn di kelas kurang mendapat minat siswa. Hal

inipun disebabkan oleh kesulitan yang dialami oleh guru PKn dalam

menumbuhkan motivasi belajar siswa terletak pada media pembelajaran yang

terbatas.

Selanjutnya merujuk kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh

Meida Selpianti (2004: 107), siswa cenderung giat belajar dan mempunyai

motivasi dalam dirinya, dan mempunyai anggapan mata pelajaran PKn

merupakan mata pelajaran yang menyenangkan dan dari hasil penelitian guru

menggunakan berbagai macam metode yang bervariasi supaya siswa tidak

bosan dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.

Berdasarkan hasil dari kedua penelitian sebelumnya, dapat dilihat ada

dua hasil yang ditemukan oleh kedua peneliti yang berbeda dimana penelitian

pertama mendapatkan hasil guru PKn tidak dapat memotivasi siswa untuk

belajar dan hasil dari penelitian yang kedua yaitu guru PKn dapat memotivasi

(18)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul:

“KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA

SE-KECAMATAN CIKALONG WETAN KAB. BANDUNG BARAT”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas permasalaham umum penelitian dirumuskan sebagai berikut: “apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi kompetensi guru PKn terhadap motivasi belajar siswa”

Secara lebih khusus permasalahan penelitian di rumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana gambaran kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP

Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?

2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP

Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?

3. Bagaimana kontribusi kompetensi guru PKn terhadap motivasi belajar

siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?

4. Adakah hubungan yang signifikan antara kompetensi guru PKn terhadap

motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se- Kecamatan

Cikalong Wetan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum di adakannya penelitian ini adalah:

“Mengetahui kontribusi kompetensi Guru PKn dan hubungannya dengan

motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong

(19)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui gambaran kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP

Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan

2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP

Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan

3. Mengetahui kontribusi tentang kompetensi guru PKn SMP Negeri dan

SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan

4. Mengetahui hubungan yang signifikan antara kompetensi Guru PKn

dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta

se-Kecamatan Cikalong Wetan

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pendidikan mengenai kompetensi guru dan teori motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Manfaat Kebijakan

Manfaat penelitian dari segi kebijakan adalah di harapkan dapat

menjadi masukan bagi pihak sekolah dan para guru untuk meningkatkan

kompetensi guru agar motivasi belajar siswa pun meningkat

3. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan referensi bagi guru

dan kepala sekolah sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan

dengan memberikan pembelajaran yang tepat bagi siswa yakni bagaimana

bersikap terhadap siswa untuk meningkatkan motivasi belajar

4. Manfaat Isu

Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi bagi guru dan

(20)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebudayaan, untuk dapat mengevaluasi kinerja guru apalagi dengan adanya

program sertifikasi untuk para guru tersebut apakah dapat meningkatkan

kualitas kompetensi guru di lapangan.

E. Organisasi Penelitian

Sistematika penulisan merupakan hal yang penting demi

memperlancar penulisan skripsi yang akan di lakukan,adapun sistematika

penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, mengemukakan mengenai Latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur

organisasi skripsi

Bab II Kajian Pustaka, mengemukakan mengenai kajian pustaka untuk

mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini

Bab III Metode Peneitian, Pada bab ini mengemukakan tentang metode

penelitian, pendekatan penelitian, tekhnik pengumpulan data, analisis data

penelitian, dan pembahasan hasil-hasil yang di peroleh di lapangan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mengemukakan laporan hasil

penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan

pembahasan hasil-hasil yang di peroleh dalam penelitian

Bab V Kesimpulan dan Saran, mengemukakan kesimpulan berdasarkan hasil

dari penelitian yang telah di laksanakan serta rekomendasi yang membangun

(21)

1

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

metode campuran (mixed). Pendekatan metode campuran ini digunakan

dengan alasan untuk lebih memahami masalah penelitian dengan

mengonvergensi (atau mentriangulasi) data kuantitatif yang berupa

angka-angka dan data kualitatif yang berupa rincian-rincian deskriptif. Mengenai

pendekatan metode campuran menurut Creswell dan Plano dalam Creswell

(2010: 5) berpendapat bahwa:

Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk

kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis,

aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian.

Dengan kata lain pendekatan metode campuran adalah pendekatan

yang menggabungkan dua pendekatan sekaligus yaitu pendekatan kualitatif

dan pendekatan kuantitatif.

Dalam penelitian inipun digunakan strategi metode campuran

konkuren/satu waktu (concurrent mixed methods). Sebagaimana Creswell

(2010: 23) berpendapat bahwa :

Strategi metode campuran konkuren merupakan prosedur-prosedur dimana didalamnya peneliti mempertemukan atau menyatukan data

kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh analisis

komprehensif atas masalah penelitian.

Dalam strategi ini, peneliti mengumpulkan dua jenis data tersebut

pada satu waktu, kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi

dalam interpretasi hasil keseluruhan.

(22)

2

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data serta pedoman bagi kajian suatu penelitian. Dengan kata

lain metode penelitian adalah suatu cara untuk mencari kebenaran serta

ilmiah berdasarkan data yang sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya. Menurut Arikunto (2006: 100), “Metode penelitian adalah

cara-cara yang dapat di gunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.”

Pernyataan di atas memberikan kejelasan bahwa keberhasilan suatu

penelitian salah satunya di tunjang oleh metode penelitian yang tepat dan

sesuai dengan tujuan serta karakteristik masalah yang di teliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Sebagaimana dikemukakan oleh Nazir (2003: 54) “Metode deskriptif adalah

suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu

kondisi, suatu tujuan pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha

mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau

hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang

berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang

tengah berlangsung.

B. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu kompetensi guru

PKn dan motivasi belajar siswa.

Variable bebas (independent variabel) adalah kompetensi guru PKn

(X) dan variabel terikat (depent variabel) adalah motivasi belajar (Y).

1. Kompetensi Guru PKn

Definisi operasional variabel kompetensi Guru PKn adalah

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,

dihayati, dikuasai, dan diartikulasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas

(23)

3

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sub aspek kompetensi guru yaitu:

a. Kompetensi pedagogik

b. Kompetensi kepribadian

c. Kompetensi sosial

d. Kompetensi kepribadian

2. Motivasi Belajar Siswa

Definisi operasional variabel motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai. (Sardiman, 2004: 75) Sub aspeknya adalah:

a. Durasi kegiatan b. Frekuensi kegiatan c. Persistensi

d. Ketabahan dan keuletan

e. Devosi dan pengorbanan

f. Tingkat aspirasi

g. Tingkat kualifikasi dan prestasi h. Arah sikap terhadap sasaran

Kedua variabel tersebut di sajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator

Kompetensi

Guru (X)

Kompetensi

pedagogik

- Memiliki pemahaman wawasan

atau landasan kependidikan

- Memiliki pemahaman terhadap

peserta didik

- pengembangan kurikulum /

silabus

(24)

4

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis

agama,hukum sosial dan

kebudayaan nasional indonesia

- pribadi yang jujur, berakhlak

mulia, dan teladan

- mantap, stabil, dewasa, arif dan

berwibawa

- etos kerja, tanggung jawab yang

tinggi, rasa bangga menjadi

guru, dan percaya diri

- menjunjung tinggi kode etik

Kompetensi

Sosial

- mampu berkomunikasi secara

lisan, tulisan dan isyarat

- mampu menggunakan teknologi

komunikasi dan informasi

- dapat bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan,

(25)

5

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendalam

- Kemampuan penggunaan waktu

belajar

Frekuensi

kegiatan

- Melakukan kegiatan belajar

sesering mungkin

Persistensi - ketetapan dalam melaksanakan

kegiatan belajar

- melakukan kegiatan yang

berkreasu dalam kegiatan belajar

Ketabahan dan

keuletan

- Kemampuan dalam menghadapi

rintangan untuk mencapai tujuan

Devosi dan

Pengorbanan

- mengharapkan/memperkirakan

keberhasilan dan kegagalan

- rela berkorban uang,tenaga

bahkan jiwa untuk belajar

- mempunyai keberanian dalam

mengambil resiko

Tingkat

Aspirasi

- Memikirkan rencana atau

cita-cita

Tingkatan

Kualifikasi dan

Prestasi

- Memiliki prestasi belajar yang

tinggi

- mempunyai perasaan tanggung

(26)

6

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu cara yang

di gunakan untuk memperoleh data yang di butuhkan dalam rangka

merumuskan kesimpulan dari penelitian yang di lakukan. Adapun tehnik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Kuesioner (Angket)

Arikunto (2006: 151) memaparkan angket adalah “pernyataan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.” Sedangkan menurut

Sugiyono (2008: 199) Angket atau kuisioner merupakan “tekhnik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.”

Angket yang disebarkan pada responden yaitu angket tertutup yang

berisi pertanyaan dengan pilihan yang telah jelas di sediakan dan harus

dijawab oleh responden dalam hal ini siswa-siswa SMP Negeri dan SMP

Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengambilan data

yang di lakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung

maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face interview)

dengan sumber data (responden). Wawancara langsung di adakan dengan

orang yang menjadi satuan pengamatan dan di lakukan tanpa perantara. Jadi

sumber datanya adalah orang yang di amati.

Adapun wawancara yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara yang bersifat terbuka sehingga responden mempunyai kebebasan

untuk memberikan jawaban atau ulasan. Dalam implementasinya di lapangan

(27)

7

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(PKn) di SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan

Kabupaten Bandung Barat, yang menjadi responden dengan mengungkapkan

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan peneliti.

3. Studi Literatur

Studi literatur yaitu mempelajari dan mengakaji buku-buku yang

berhubungan dengan masalah yang di teliti untuk memperoleh bahan dan

sumber yang bersifat teoritis.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik penelitian yang di lakukan dengan

cara mempelajari dan meneliti dokumen yang berhubungan dengan objek

yang akan diteliti dan di harapkan dapat memberikan dukungan terhadap data

yang diperoleh.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek,atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang di tetapkan

oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

(Sugiyono, 2006: 89)

Adapun yang menjadi populasi dari penelitian yang penulis teliti

adalah populasi siswa kelas VIII SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan

Cikalong Wetan yang berjumlah 848 siswa. Dengan rincian 292 siswa SMP

Negeri 2 Cikalong Wetan, 361 siswa SMP Negeri 1 Cikalong Wetan, 79

siswa SMP PGRI 168 Cikalong Wetan dan 161 siswa SMP Negeri Puteran.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki

(28)

8

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2002: 109) yang menyatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.”

Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas VIII

SMPN 1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168

Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran.

Tehnik yang digunakan dalam menentukan sampel dalam penellitian

ini adalah menggunakan tekhnik Cluster Sampling Area (Area Sampling).

Alasan peneliti menggunakan tehnik tersebut karena daerah yang digunakan

untuk menentukan sampel obyek yang diteliti sangat luas yaitu se-Kecamatan

Cikalong Wetan.

Tehnik sampling daerah ini digunakan melalui dua tahap yaitu tahap

pertama menentukan sekolah mana yang akan diambil untuk dijadikan obyek

penelitian, dan tahap berikutnya menentukan berapa siswa yang akan di

jadikan sampel dari setiap sekolah yang sudah ditentukan.

Jika jumlah subjek atau populasi kurang dari 100, maka lebih baik

diambil semua, tetapi apabila jumlahnya besar maka diambil sebanyak 10% -

15 % atau 20% - 25% atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 2002: 107).

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menentukan jumlah sampel

penelitian 10% dari besarnya populasi 848 siswa. Dari perhitungan tersebut

muncul rumus sebagai berikut:

N = 15% x n

N = Jumlah keseluruhan sampel

n = Jumlah populasi yang ada

Berdasarkan rumusan diatas, maka jumlah sampel dalam pebelitian ini

adalah sebagai berikut:

N = 15% x n

N = 15% x 848

N = 127,2 (dibulatkan menjadi 127)

(29)

9

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Tahap-Tahap Penelitian

1. Pra Penelitian

Pada tahap pra penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti

adalah memilih dan menentukan lokasi penelitian, maksudnya adalah untuk

menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian dengan objek atau

tempat penelitian. Lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti adalah SMP

Negeri dan SMP Swasta Sekecamatan CikalongWetan Kabupaten Bandung

Barat diantaranya yaitu, SMPN 1 CikalongWetan, SMPN 2 CikalongWetan,

SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran. Dasar atas

pemilihan ke 4 sekolah tersebut dikarenakan SMP Negeri dan SMP Swasta di

kecamatan CikalongWetan hanya berjumlah 7 sekolah saja, kemudian peneliti

memilih 2 sekolah SMP Negeri dan 2 Sekolah SMP Swasta.

2. Penyusunan Angket dan Pedoman Wawancara

Sebelum melakukan penelitian terhadap masalah yang telah

ditetapkan, penulis mengadakan beberapa persiapan sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan quisioner yang dibuat secara sistematis dan relevan

dengan masalah, variabel, dan indikator variabel.

b. Rancangan angket yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan melalui

bimbingan secara intensif untuk direvisi kekurangan dan kelemahannya.

c. Memperbanyak quisioner yang telah direvisi dan disesuaikan dengan

jumlah responden yang telah ditetapkan.

3. Perizinan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian ke lapangan, peneliti harus

menempuh prosedur penelitian, hal ini dilakukan agar penelitian yang

dilakukan mempunyai legalitas, adapun prosedur perizinan yang ditempuh,

(30)

10

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengajukan permohonan izin mengadakan penelitian kepada ketua

jurusan PKn FPIPS UPI Bandung.

b. Setelah mendapatkan izin dari ketua juruasan PKn kemudian diteruskan

untuk mendapatkan izin dari pembantu Dekan 1 FPIPS UPI Bandung dan

diteruskan kepada kepala BAAK UPI.

c. Setelah keluar surat dari pembantu dekan yang diteruskan kepada kepala

BAAK UPI, peneliti meneruskan meminta rekomendasi izin kepada

Rektor UPI Bandung, melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik.

d. Berdasarkan surat izin Rektor melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik

kemudian peneliti melanjutkan untuk memperoleh perizinan ke Dinas

Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.

e. Setelah memperoleh izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

peneliti melanjutkan untuk mendapat izin kepada Kepala Sekolah, SMPN

1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong

Wetan, dan SMP PGRI Puteran.

f. Setelah memperoleh izin dari para Kepala Sekolah tersebut peneliti mulai

melakukan penelitian.

4. Pelaksanaan Penelitian

Setelah melaksanakan pra-penelitian kemudian menempuh prosedur

perizinan untuk penelitian, pada tahap berikutnya peneliti memulai untuk

terjun ke lapangan dalam rangka memulai penelitian. Peneliti melakukan

penyebaran angket dan wawancara sebagai pelengkap terhadap subjek

penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan dalam

penelitian ini.

Adapun langkah-langkah yang ditenpuh dalam pelaksanaan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Menghubungi pihak sekolah, SMPN 1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong

Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran untuk

(31)

11

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan responden yang akan dijadikan sampel penelitian.

c. Menyebarkan angket kepada responden yang telah ditetapkan sebelumnya.

d. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi responden.

e. Melakukan wawancara dengan guru PKn dan siswa-siswi, SMPN 1

Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong

Wetan, dan SMP PGRI Puteran.

f. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan yang

dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

g. Melakukan pengolahan data.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Analisis Kuantitatif

a. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2008: 102) adalah “suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati”. Instrumen yang digunakan untuk variabel penelitian itu harus teruji

validitas dan reliabilitasnya.

Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan bentuk skala

likert. Sugiyono (2008: 93) menyatakan bahwa \:

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert akan

(32)

12

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel. 3.2

Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert

Jawaban Responden Skor

Sering Sekali 5

Sering 4

Kadang-Kadang 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

b. Uji Coba Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengukur dan menganalisis seberapa baik instrumen itu

dibuat untuk kemudian diberikan kepada responden. Pengujian instrumen

dalam hal ini ialah uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.

1) Uji Validitas Instrumen

Untuk menguji validitas instrumen dan menganalisis pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus korelasi product

moment dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan: r = Koefesien korelasi

∑ X = Jumlah skor variabel bebas

∑ Y = Jumlah skor variabel terikat

∑ XY = Jumlah skor variabel bebas dan terikat ∑ X² = Jumlah kuadrat skor variabel bebas ∑ Y² = Jumlah kuadrat skor variabel terikat

n = Jumlah responden

(33)

13

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Rumus

Alpa sebagaimana dikemukakan Suharsimi Arikunto bahwa: “rumus alpa

digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,

misalnya angket.”

Karena peneliti menggunakan angket dengan skala likert dengan

rentang skor 1- 5 untuk jawaban responden, maka untuk menguji reliabilitas

instrumen, peneliti menggunakan rumus alpa sebagai berikut:

Rumus Alpha

=

Keterangan:

r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varian butir

: Varian total (Arikunto, 2002: 171)

c. Uji Normalitas

Uji normalitas ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai

normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan

jenis statistik yang digunakan dalam analisis data selanjutnya. Uji normalitas

data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data-data yang akan diolah

memiliki distribusi normal atau tidak.

Hal ini menentukan jenis statistik yang akan digunakan. Jika data

tersebut berdistribusi normal maka digunakan statistik parametris dan jika

berdistribusi tidak normal, maka digunakan non parametris. Adapun uji

(34)

14

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Nilai Sig (2-tailed) atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05

distribusi tidak normal

- Nilai Sig (2-tailed) atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05

distribusi normal

d. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh hipotesis

penelitian yang telah disusun semula dapat diterima berdasarkan data yang

telah terkumpul. Adapun proses yang penulis lakukan untuk uji hipotesis

tersebut adalah dengan menggunakan cara sebagai berikut:

1) Uji Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya

hubungan antar variabel yang dianalisis. Analisis korelasi yang digunakan

adalah rumus korelasi produk moment dilakukan untuk menguji hipotesis

hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen

(Sugiyono, 2012: 215):

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Sumber: (Sugiyono, 2012: 255)

Selanjutnya yaitu pengujian signifikansi yang berfungsi untuk

mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y sehingga digunakan uji

signifikansi korelasi product moment:

√ √

(35)

15

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t

tabel. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima dan

Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r

tabel) maka Ha diterima.

Adapun untuk mengetahui kadar pengaruhnya nilai r di atas

selanjutnya dikonsultasikan untuk mengetahui kuat atau tinggi maupun

lemah ataupun rendahnya pengaruh variabel X terhadap Y. Kuat lemahnya

korelasi ditentukan oleh besarnya r. Taksiran mengenai korelasi dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Pedoman untuk memberikan interpretasi

koefesien korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Untuk menyatakan besarnya kontribusi antara variabel independen

(X) terhadap variabel dependen (Y) dilakukan uji koefesien determinasi.

Koefesien determinasi adalah merupakan koefesien korelasi kuadrat (r2).

Dalam penelitian ini besarnya kontribusi variabel digunakan dalam bentuk

prosentase (%), dengan rumus sebagai berikut (Riduan, 2010: 81) :

(36)

16

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

KP = Nilai Koefesien Determinasi

r² = Kuadrat Koefesien Korelasi

100 = Bilangan Tetap

Harga koefesien determinasi tersebut kemudian ditafsirkan

berdasarkan kriteria koefesien determinasi sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Koefesien Determinasi

Persen Kriteria

80% - 100% Tinggi

60% - 80% Cukup

40 % - 60% Agak Rendah

20% - 40% Rendah

0% - 20% Sangat Rendah (tidak ada

korelasi)

3) Uji Regresi

Menurut Sugiyono (2012: 261), “persamaan regresi dapat

digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel

dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubah-rubah).”

Dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

dimana:

Y = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0

b = Koefesien regresi

(37)

17

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk dapat merumuskan persamaan regresi, maka harus dihitung

dulu harga a dan b ditentukan terlebih dahulu dari cara di bawah ini:

∑ ∑

2. Analisis Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam

(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai data jenuh.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak

sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah dilapangan.

Dalam penelitian ini data yang terkumpul, diolah dan dianalisis yang

dihasilkan dari wawancara dengan menggunakan pedoman penyusunan

wawancara.

Dalam hal ini Bogdan dalam Sugiyono (2010: 334) menyatakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada oranglain.

Lebih lanjut dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono (2010: 336)

berpendapat bahwa:

(38)

18

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan

selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam

kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 337), mengemukakan

bahwa: “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh.” Aktivitas dalam analisis data meliputi: data reduction, data display,

dan conclusion drawing/verification. Selanjutnya komponen analisis data

dalam model Miles dan Huberman digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Analisis data dalam model Miles dan Huberman

Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, peneliti

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Data Collection Data Display

conclusion

drawing/verification

(39)

19

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data berupa teks naratif, matrixs, grafik, untuk melihat

gambaran data yang diperoleh secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu

dan kemudian dilakukan klasifikasi .

Penyajian data disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh

akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek peneliti.

Penyajian data diawali dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan

guru smp. Semua data hasil wawancara kemudian disatukan sesuai dengan

rumusan masalah.

c. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Langkah ketiga yaitu kesimpulan dilakukan peneliti dengan maksud

untuk mencari makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang

dikumpulkan dengan mencari hal-hal yang penting, agar memperoleh

kesimpulan yang tepat maka kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi

(40)

1

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan sebagaimana yang telah

dipaparkan pada bagian pembahasan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan

dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong

Wetan sudah memadai, dimana guru PKn secara optimal menjalankan tugasnya

sesuai dengan komponen-komponen yang terdapat didalam keempat

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dikatakan profesional

yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional, namun komponen-komponen yang terdapat dalam

kompetensi sosial belum sepenuhnya terpenuhi salah satunya yaitu tidak

optimalnya penggunaan tehknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional.

2. Motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong

Wetan cukup baik, yang tercermin dari keaktifan dan semangat belajar serta

keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, ini berarti yang

mempengaruhi motivasi belajar seseorang itu harus berasal dari dalam dirinya

sendiri dan didukung oleh pengaruh dari luar seperti keluarga, guru, teman,

bahkan lingkungan sekitar.

3. Kompetensi yang dimiliki guru PKn berkontribusi terhadap motivasi belajar

siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, dimana

siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, namun kompetensi guru bukan

sebagai faktor penentu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terdapat

faktor-faktor lain diluar kompetensi guru PKn yang dapat meningkatkan

(41)

2

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Hubungan yang erat antara kompetensi guru PKn dengan motivasi belajar

siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, ditandai

dengan semakin baiknya kompetensi guru PKn, sehingga semakin tinggi

motivasi belajar siswa.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, peneliti

merekomendasikan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan

bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya lebih mengoptimalkan kompetensi pedagogik yang dimiliki,

dengan cara merencanakan pembelajaran lebih matang, melaksanakan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan melibatkan siswa untuk

berdiskusi.

b. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi kepribadian yang dimiliki,

dengan cara selalu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan

kebudayaann Indonesia.

c. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi sosial yang dimiliki, dengan

cara menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik, sesama pendidik,

orang tua/wali peserta didik, serta dapat bergaul dengan santun dengan

masyarakat.

d. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi profesional yang dimiliki,

dengan cara mampu menerapkan metode-metode pembelajaran yang variatif di

dalam kelas.

(42)

3

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi belajarnya dengan cara mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru yang dikerjakan dengan usaha sendiri.

b. Siswa hendaknya memiliki inisiatif membangkitkan motivasi diri untuk belajar

dengan cara lebih aktif bertanya jika ada materi yang kurang dipahami pada

saat proses pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan kualitas cara mengajar guru agar pembelajaran di kelas dapat

berjalan dengan efektif, dengan cara memberikan fasilitas kepada guru dalam

mengikuti kegiatan-kegiatan seperti seminar atau lokakarya.

b. Melakukan pemeliharaan terhadap sarana yang dimiliki oleh sekolah, misalnya

pemeliharaan infocus untuk proses pembelajaran di dalam kelas.

c. Menambah koleksi buku-buku pelajaran di perpustakaan sekolah untuk

menunjang proses belajar mengajar di kelas, maupun untuk dibaca siswa pada

waktu istirahat.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat meneliti dan mengungkap

peran lingkungan sekitar dalam memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar

(43)

200

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, S. (2006). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta

Bahri, S.(2008).Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta

Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008) PKn Dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi PKn Sekolah Pascasarjana UPI.

Budimansyah, D dan Winataputra, U. (2012) Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori, dan Profil

Pembelajaran). Bandung: Widya Aksara Press

Creswell, W.J. (2010). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Komala. (2003). Upaya Guru PKn Dalam Memotivasi Minat Belajar Siswa Studi Deskriptif Pada PBM PKn di SMPN 1 Jatiwangi-Majalengka. Skripsi Strata 1 pada FPIPS UPI Bandung: tidak di terbitkan

Makmun, A.S. (2002). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:ROSDA.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Riduan dkk. (2010). Statistika. Bandung: Alfabeta

Sardiman. (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.raja Grafindo Persada

Selpiyanti. (2004). Pengaruh Motivasi Belajar PKn Terhadap Peningkatan

(44)

201

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Jakarta: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Jakarta: Alfabeta

Sukadi. (2006). Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung : Kolbu

Syamsudin, A. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Uno, H. (2009).Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, U. (2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda

Karya

Sumber Dokumen :

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006

Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 2008

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006

(45)

202

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hermawati, N. (2007).Wajah Buruk Pendidikan Indonesia [online] Terdapat di :

http://duniapendidikan.wordpress.com/2007/12/09/wajah-buruk-pendidikan-indonesia/ [20 januari 2013]

Risal, M. (2012) Pentingnya Pendidikan [online] Terdapat di :

http://www.artikelbagus.com/2012/12/pentingnya-pendidikan.html [19

Januari 2013]

Gambar

Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Tabel. 3.2
Tabel 3.3 Pedoman untuk memberikan interpretasi
Tabel  3.4 Kriteria Koefesien Determinasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa daerah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tentang penggunaan. bahasa daerah (karo) pada keluarga, sesama etnis, dan juga

41 Tahun 2013 Tentang Pengawasan Produk Tembakau Yang Beredar, Pencantuman Peringatan Kesehatan Dalam Iklan dan Kemasan Produk Tembakau dan

MOBILITAS SIRKULER PEKERJA PERANTARA LUAR PULAU JAWA DI PASAR INDUK KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Frequencies Statistics Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian Gambar seorang lelaki merokok di

Dari penelitian tersebut dapat diketahui alasan perusahaan dalam melaksanakan pengembangan produk khususnya produk roti pizza mini, adalah adanya keinginan untuk bertahan

a. Metode wawancara mendalam, yang secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

Puji dan syukur ke hadirat ALLAH Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Tetapi berbeda dengan tingkat Solvabilitas dan Rentabilitas, sebaliknya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dikarenakan aktiva lebih besar daripada hutang, dan juga