Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA
SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pelajaran Sejarah di Kelas XI IPA-1
SMAN 1 Ciwidey)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya kerjasama siswa. Rendahnya kerjasama siswa dapat terlihat dari siswa kurang berkontribusi dan kurang menghargai kontribusi siswa lain dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran cenderung didominasi oleh sebagian siswa dan suasana di kelas penuh dengan persaingan yang kurang baik. Oleh karena itu, peneliti dan guru berupaya untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk menumbuhkan kerjasama siswa. Tujuan dilakukannya penelitian ialah untuk mendapatkan data tentang persiapan dalam merancang kegiatan pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran, peningkatan kerjasama siswa baik di dalam kelompok maupun di dalam kelas dan upaya mengatasi kendala
pembelajaran dengan diterapkannya metode group investigation untuk
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 6
D.Manfaat Penelitian ... 7
E. Struktur Organisasi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A.Pembelajaran Konstruktivistik ... 9
B.Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ... 11
1. Pembelajaran Kooperatif ... 11
2. Metode Group Investigation ... 13
C.Keterampilan Kerjasama Siswa ... 17
D.Keterkaitan Keterampilan Kerjasama dengan Metode Pembelajaran Tipe Group Investigation dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A.Metode dan Desain Penelitian ... 23
1. Metode Penelitian ... 23
2. Desain Penelitian ... 24
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.Definisi Operasional, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 27
1. Definisi Operasional ... 27
2. Teknik Pengumpulan Data ... 30
3. Instrumen Penelitian ... 31
D.Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A.Deskripsi Awal Penelitian ... 36
B.Temuan Hasil Penelitian ... 37
1. Siklus 1 ... 37
a. Perencanaan ... 37
b. Tindakan ... 38
c. Observasi... 42
d. Refleksi ... 50
2. Siklus 2 ... 51
a. Perencanaan ... 51
b. Tindakan ... 52
c. Observasi... 56
d. Refleksi ... 65
3. Siklus 3 ... 66
a. Perencanaan ... 66
b. Tindakan ... 66
c. Observasi... 71
d. Refleksi ... 79
4. Siklus 4 ... 80
a. Perencanaan ... 80
b. Tindakan ... 81
c. Observasi ... 86
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.Pembahasan ... 95
1. Merencanakan Pembelajaran Untuk Menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dalam Upaya Menumbuhkan Kerjasama Siswa ... 95
2. Melaksanakan Pengembangan Pembelajaran Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ... 97
3. Mendeskripsikan Peningkatan Kerjasama Siswa Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation... 100
a. Data Hasil Observasi Metode Group Investigation ... 100
b. Data Hasil Penilaian Kerjasama Siswa ... 104
c. Data Hasil Penilaian Tugas Kelompok ... 110
d. Analisis Hasil Penelitian ... 111
4. Upaya-Upaya yang Dilakukan Guru untuk Mengatasi Kendala dalam Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ... 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 117
A.Kesimpulan ... 117
B.Saran ... 118
DAFTAR PUSTAKA
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Lembar Observasi Metode Group Investigation ... 31
3.2 Kriteria Penilaian Tugas Investigasi dan Diskusi Kelompok... 32
3.3 Kriteria Penilaian Kerjasama Siswa Melalui Metode Group Investigation ... 33
4.1 Daftar Nama Siswa Kelas XI IPA-1 ... 36
4.2 Daftar Anggota Kelompok dan Topik Siklus 1 ... 39
4.3 Hasil Observasi Metode Group Investigation Siklus 1 ... 43
4.4 Hasil Pennilaian Tugas Kelompok Siklus 1 ... 43
4.5 Hasil Penilaian Kerjasama Kelompok Siklus 1... 47
4.6 Daftar Anggota Kelompok dan Topik Siklus 2 ... 53
4.7 Hasil Observasi Metode Group Investigation Siklus 2 ... 57
4.8 Hasil Penilaian Tugas Kelompok Siklus 2 ... 57
4.9 Hasil Penilaian Kerjasama Kelompok Siklus 2 ... 61
4.10 Daftar Anggota Kelompok dan Topik Siklus 3 ... 67
4.11 Hasil Observasi Metode Group Investigation Siklus 3 ... 72
4.12 Hasil Penilaian Tugas Kelompok Siklus 3 ... 72
4.13 Hasil Penilaian Kerjasama Kelompok Siklus 3 ... 75
4.14 Daftar Anggota Kelompok dan Topik Siklus 4 ... 82
4.15 Hasil Observasi Metode Group Investigation Siklus 4 ... 87
4.16 Hasil Penilaian Tugas Kelompok Siklus 4 ... 87
4.17 Hasil Penilaian Kerjasama Kelompok Siklus 4 ... 90
4.18 Persentase Pencapaian Penerapan Metode Group Investigation yang Diperoleh Kelompok ... 100
4.19 Skor Pencapaian Penerapan Metode Group Investigation yang Diperoleh Kelompok ... 102
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Group Investigation ... 104
4.21 Skor Indikator Keterampilan Kerjasama yang diperoleh Kelompok
melalui Metode Group Investigation ... 107
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.1 Desain Kemis dan Taggart ... 24
4.1 Grafik Rata-rata Persentase Perkembangan Pencapaian Penerapan
Metode Group Investigation ... 102
4.2 Diagram Skor Pencapaian Penerapan Metode Group Investigation
yang Diperoleh Kelompok ... 103
4.3 Grafik Perkembangan Kerjasama Siswa Melalui Metode
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, metode digunakan untuk memecahkan masalah
yang akan dan sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2012: 2) “metode penelitian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu metode penelitian. Menurut Wiriaatmadja (2012: 13) penelitian tindakan kelas adalah:
…bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Hal ini diperkuat oleh Kemmis (Hopkins, 2011: 88) yang mengemukakan bahwa „penelitian tindakan merupakan uji coba gagasan dalam bentuk praktik dengan harapan agar mampu mengembangkan atau mengubah sesuatu, mencoba
memberikan pengaruh nyata terhadap situasi tertentu‟. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas.Metode ini
digunakan karena peneliti dapat terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran
dan guru sebagai kolaborator menjadi observer dan teman diskusi saat penelitian.
Dalam penelitian ini, penelitiberupaya untuk menguji coba suatu gagasan
melalui tindakan tertentu yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran
dan mempelajari dampak tindakan tersebut terhadap kondisi pembelajaran. Hal ini
bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran melalui tindakan
tertentu.Penelitian tindakan kelasdilakukan untuk memperbaiki masalah yang
terjadi dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Ciwidey yaitu
rendahnya kerjasama siswa. Pemecahan masalah dari penelitian ini adalah melalui
24
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Desain Penelitian
Desain penelitian yangakan dilakukan merujuk pada desain penelitian
tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja,
2012: 66). Model spiral dari Kemmis dan Taggart ini terdiri dari beberapa tahapan
yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun gambar
tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 3.1: Desain Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2012: 66)
Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sampai
menunjukkan hasil yang tetap ataupun sudah terlihat peningkatan dibandingkan
siklus sebelumnya. Langkah awal dari setiap siklus adalah perencanaan, kemudian
dilanjutkan dengan tindakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi.
Tindakan dilakukan dalam beberapa kali pertemuan (tindakan), untuk siklus
pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan (tindakan). Setelah satu siklus
selesai diterapkan kemudian peneliti melakukan refleksi. Kegiatan refleksi ini
selanjutnya diikuti dengan perencanaan ulang yang akan dilaksanakan dalam
siklus tersendiri. Dengan demikian, keberhasilan peningkatan kerjasama
25
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siklus pertama, akandilakukan perencanaan ulang dan dilaksanakan siklus baru
hingga perkembangan kerjasama siswa mencapai titik jenuh.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah sebagai
berikut.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah pertama sebelum dilakukan tindakan dan
pengamatan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah
sebagai berikut.
- Mencari mitra sekolah untuk dijadikan tempat penelitian.
- Melakukan pengamatan pra penelitian ke beberapa kelas untuk melihat
gambaran kondisi kelas dan mencari kelas penelitian.
- Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.
- Meminta kesediaan guru untuk menjadi mitra dalam penelitian.
- Menyusun kesepakatan dengan kolaborator untuk menentukan waktu dan
guru model dalam penelitian.
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar tugas
kelompok yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
- Membuat instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan kriteria
penilaian (rubrik).
- Mengajukan RPP dan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing
dan permohonan ijin untuk melakukan tindakan.
- Merencanakan diskusi dengan mitra guru kemudian direfleksikan dan
membuat rencana perbaikan.
- Menentukan cara pengolahan data yang telah diperoleh.
b. Tindakan
Tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini, tindakan dilakukan dengan penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe group investigation oleh guru model berdasarkan perencanaan
26
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Observasi
Tahapan observasi dilakukan bersamaan dengan melaksanakan tindakan.
Pada tahap ini observer mengamati kegiatan tindakan menggunakan alat
pengumpul data (instrumen) penelitian berupa catatan lapangan, lembar
observasi, dan kriteria penilaian (rubrik) yang telah disiapkan sebelumnya.
Pengamatan (observasi) dilakukan terhadap situasi kelas, tahapan proses
pembelajaran berdasarkan urutan waktu, dan kerjasama siswa di kelas ketika
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation.
d. Refleksi
Pada tahapan ini, peneliti melaksanakan diskusi balikan dengan observer.
Kegiatan ini mendiskusikan mengenai kelebihan dan kekurangan dalam
proses tindakan berdasarkan pada hasil observasi. Hasil refleksi digunakan
sebagai acuan untuk perencanaan dan tindakan perbaikan pada siklus
selanjutnya.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Ciwidey yang beralamat di Jl.
Babakantiga No. 125 Ciwidey Kab. Bandung. Guru yang mengajar mata pelajaran
Sejarah adalah Dra. Euis Risna, dan dalam penelitian ini bertindak sebagai
kolaborator (guru mitra). Subjek penelitian yang ditetapkan untuk melaksanakan
penelitian ialah salah satu kelas di SMAN 1 Ciwidey yaitu kelas XI IPA 1 pada
tahun ajaran 2013/2014. Adapun alasan peneliti memilih kelas XI IPA 1 adalah
sebagai berikut.
Berdasarkan observasi pra penelitian teridentifikasi masalah kurangnya
kerjasama siswa. Secara keseluruhan siswa di kelas XI IPA-1 kurang antusias dan
proses pembelajaran didominasi oleh sebagian siswa. Banyak siswa yang kurang
fokus dan melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran sejarah.Pertama, saat guru menjelaskan materi pembelajaran, guru
memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
temannya. Siswa bersaing untuk mendapat giliran dalam mengajukan pertanyaan.
27
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghargai jawaban yang diberikan oleh temannya, mereka menertawakan dan
beberapa siswa memberikan pendapat yang menghakimi jawaban tersebut. Kedua,
melalui penugasan siswa mencari informasi untuk menyelesaikan tugas. Siswa
kurang saling membantu dalam mencari informasi dan menyelesaikan tugas.
Kegiatan pencarian informasi didominasi oleh beberapa siswa, sedangkan siswa
lainnya kurang mengambil tanggungjawab. Saat ada siswa yang memberikan
informasi lain yang dinilai berbeda, mereka kurang mempertimbangkan informasi
tersebut. Siswa akhirnya menjadi kurang antusias dalam mencari informasi dan
menyebabkan informasi yang didapatkan menjadi terbatas.
C. Definisi Operasional, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Penelitian
1. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini dikembangkan definisi operasional berdasarkan pada
langkah-langkah metode group investigation dan indikator-indikator keterampilan
kerjasama siswa yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun definisi operasional
dari metode group investigationakandipaparkan sebagai berikut.
a. Pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam pembelajaran sejarah.
1) Mengatur siswa ke dalam kelompok dan mengidentifikasi topik
- Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran dan
permasalahan umum yang akan dikaji oleh siswa. Sebelumnya, siswa
telah mencari beberapa sumber (buku dan artikel) mengenai materi
yang akan dibahas.
- Siswa mengidentifikasi topik untuk tugas kelompok. Perwakilan
kelompok memilih topik yang telah disepakati bersama.
2) Merencanakan tugas yang akan dipelajari oleh kelompok
- Guru memberikan lembar tugas sebagai panduan kerja kelompok, siswa
memahami tugas yang diberikan oleh guru.
- Kelompok merencanakan pembagian kerja dan tugas yaitu menentukan
subtopik dan membagi tugas investigasi kepada setiap anggota
28
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Melaksanakan investigasi kelompok
- Setiap anggota kelompok melakukan investigasi dengan membaca dan
mengumpulkan informasi dari buku dan internet. Kemudian mencatat
hasil temuannya.
- Kelompok melakukan diskusi, saling bertukar informasi yang
didapatkan untuk menentukan informasi yang relevan, berbagi pendapat
dengan teman kelompok dan membuat kesimpulan.
4) Menyiapkan laporan akhir kelompok.
- Anggota kelompok menuliskan laporan hasil investigasi dan diskusi
kelompok di kertas yang telah disediakan.
- Merencanakan kegiatan presentasi dengan membagi tugas untuk semua
anggota kelompok dalam kegiatan presentasi.
5) Mempresentasikan laporan akhir
- Kelompok menyampaikan topik yang akan disampaikan.
- Anggota kelompok mempresentasikan laporan kelompok berdasarkan
rencana yang telah dibuat.
- Kegiatan tanya jawab/diskusi kelas, siswa memberikan pertanyaan
kepada kelompok dan kelompok memberikan jawaban. Anggota
kelompok memberi kesempatan bagi siswa lain untuk memberikan
pendapat tambahan atau sanggahan.
6) Evaluasi
- Siswa dan guru memberikan ulasan terhadap materi yang masih kurang
jelas dan kurang dipahami siswa.
- Siswa merefleksi kegiatan pembelajaran dengan mengungkapkan
masalah-masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh kelompok,
kemudian beberapa siswa mengungkapkan nilai-nilai yang diperoleh
dari proses pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan
29
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Keterampilan kerjasama siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih indikator keterampilan kerjasama
siswa menurut Lungren (Trianto, 2011: 64). Peneliti memilih empat indikator
yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Adapun definisi
operasional yang dikembangkan berdasarkan indikator kerjasama tersebut ialah
sebagai berikut.
1) Berada dalam tugas
Berada dalam tugas merupakan keterampilan kerjasama dalam mengelola
kegiatan belajar setiap anggota kelompok untuk memahami dan
menyelesaikan tugas investigasi kelompok dengan tepat waktu. Adapun
definisi operasional dari indikator ini adalah sebagai berikut.
- Memberikan ide atau gagasan
- Mencari dan menentukan informasi yang relevan dari beragam sumber.
- Mencatat hasil investigasi individu maupun kelompok.
2) Mengambil giliran dan berbagi tugas
Mengambil giliran dan berbagi tugas merupakan keterampilan kerjasama
untuk mengelola pembagian tugas dan kerja setiap anggota kelompok saat
kegiatan perencanaan kelompok. Adapun definisi operasional dari
indikator ini adalah sebagai berikut.
- Membagi tugas dan kerja secara merata kepada setiap anggota
kelompok.
3) Mendorong partisipasi
Mendorong partisipasi merupakan keterampilan kerjasama untuk
memastikan setiap siswa dapat ikut serta dalam kegiatan pembelajaran
terutama ketika presentasi kelompok dan tanya jawab (diskusi kelas).
Adapun definisi operasional dari indikator ini adalah sebagai berikut.
- Memberikan dan menjawab pertanyaan.
- Memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya, menjawab maupun
berpendapat.
30
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mendengarkan dengan aktif merupakan keterampilan kerjasama untuk
membangun komunikasi yang positif dan menjaga agar kegiatan diskusi
kelas tetap kondusif. Adapun definisi operasional dari indikator ini adalah
sebagai berikut.
- Diam dan fokus saat presentasi.
- Tidak memotong pembicaraan ketika orang lain berbicara saat
presentasi.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Arifin (2011: 231) tujuan utama dari kegiatan observasi
adalah:
...untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan. Selain itu, untuk mengukur perilaku, tindakan dan proses atau kegiatan yang sedang dilakukan, interaksi antara responden dan lingkungan, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan sosial.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi untuk
mengamati dan mencatat mengenai keseluruhan proses pembelajaran.
Observasi bertujuan agar peneliti dapat merekonstruksi proses
implementasi tindakan dan perbaikan dalam diskusi balikan.Selain itu,
observasi digunakan untuk mengamati kemampuan siswa dalam
bekerjasama melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif
tipegroup investigation berdasarkan indikator-indikator keterampilan
kerjasama yang telah ditentukan.
b. Studi Dokumentasi
Dalam penelitian ini, teknik studi dokumentasi memanfaatkan
dokumen-dokumen penunjang penelitian yakni Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan daftar absensi siswa. Studi dokumentasi
digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari observasi dan
31
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2012: 240) bahwa “…studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Catatan Lapangan
Dalam penelitian ini, catatan lapangan digunakan untuk mencatat
interaksi yang terjadi antara guru dan siswa, situasi di ruang kelas dan
peristiwa-peristiwa insidentalnya berdasarkan urutan waktu. Kemudian
catatan lapangan ini mencatat hasil refleksi berdasarkan hasil
pengamatan yang akan digunakan untuk diskusi balikan antara peneliti
dengan guru kolaborator. Catatan lapangan ini berbentuk matriks yang
terdiri dari: rentang waktu, deskripsi kejadian, dan catatan refleksi.
b. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengamati dan
mengukurpencapaian metode group investigation. Pencapaian metode
group investigationdiukur berdasarkan tingkat keterlibatan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran berdasarkan metode group
investigation. Tingkat keterlibatan siswa dicantumkan dalam skor,
yakni skor 4 apabila semua anggota terlibat, skor 3 apabila hanya 3-4
anggota kelompok terlibat, skor 2 apabila hanya 2 anggota kelompok
terlibat, dan skor 1 apabila hanya satu bahkan tidak ada anggota
kelompok yang terlibat. Adapun lembar observasi tersebut adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.1: Lembar Observasi Metode Group Investigation
No Aspek Pengamatan Skor
4 3 2 1
1 Merencanakan tugas belajar kelompok
2 Membaca dan mengumpulkan informasi yang relevan dengan
topik secara perorangan maupun kelompok
3 Aktif berdiskusi dalam menyelesaikan tugas kelompok
4 Mengungkapkan gagasan-gagasan utama/ringkasan dari hasil
32
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Aktif dalam tanya jawab
Keterangan:
c. Rubrik
Dalam penelitian ini, lembar kriteria penilaian atau rubrik digunakan
untuk mengukur ketercapaianhasil tugas dan keterampilan kerjasama
kelompok. Rubrik digunakan untuk mendapatkan data mengenai tugas
kelompok berdasarkan kriteria: kelengkapan isi laporan (IT1),
kesesuaian isi dengan topik yang ditugaskan dan informasi yang
diberikan (IT2), isi dan kerapihan laporan (IT3), dan ketepatan waktu
pengumpulan tugas (IT4). Kriteria penilaian tugas investigasi dan
diskusi kelompok adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2: Kriteria Penilaian Tugas Investigasi dan Diskusi Kelompok
Indi- kator
Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
IT1 Kelengkapan isi laporan
IT2 Kesesuaian isi dengan topik yang ditugaskan dan
informasi yang diberikan
IT3 Isi dan kerapihan laporan
IT4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
Keterangan:
Konversi Skor Nilai
4=SB 16-20 Sangat Baik
3=B 11-15 Baik
2=C 6-10 Cukup Baik
1=K 1-5 Kurang Baik
Konversi Skor Nilai
4= SB 13-16 Sangat Baik
3=B 9-12 Baik
2=C 5-8 Cukup Baik
33
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, rubrik keterampilan kerjasama berdasarkan indikator
kerjasama yaitu: berada dalam tugas (K1), mengambil giliran dan
berbagi tugas (K2), mendorong adanya partisipasi (K3), dan
mendengarkan dengan aktif (K4). Adapun kriteria penilaian (rubrik)
kerjasama kelompok adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3: Kriteria Penilaian Kerjasama Siswa Melalui Metode Group Investigation
Indi-kator No Aspek Penilaian
Skor 4 3 2 1
K1 1 Ketika kegiatan perencanaan dan investigasi,
memberikan ide atau gagasan
2 Ketika kegiatan perencanaan dan investigasi, mencari dan menentukan informasi yang relevan dari beragam sumber
3 Mencatat tugas investigasi kelompok
K2 4 Membagi kerja dan tugas secara merata kepada
setiap anggota dalam kelompok
K3 5 Ketika presentasi dan tanya jawab, memberikan dan
menjawab pertanyaan
6 Ketika presentasi dan tanya jawab, memberi
kesempatan siswa lain untuk bertanya, menjawab maupun berpendapat
K4 7 Diam dan fokus pada saat kegiatan presentasi dan tanya jawab
8 Tidak memotong pembicaraan ketika orang lain
berbicara pada saat kegiatan presentasi dan tanya jawab
Keterangan:
D. Analisis Data
Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan dan setelah di lapangan. Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan
model interaktif analisis data menurut Miles dan Huberman (Hopkins, 2011: 237)
Konversi Skor Nilai
4= SB 25-32 Sangat Baik
3=B 17-24 Baik
2=C 9-16 Cukup Baik
34
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yaitu „reduksi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan‟. Adadpun
penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Reduksi data
Saat mereduksi data peneliti merangkum, memilih data-data yang
penting dan membuang data-data yang tidak dibutuhkan. Hal ini dilakukan
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
2. Tampilan data
Tampilan data dilakukan untuk menghimpun data-data yang terkumpul
menjadi bentuk teks naratif atau uraian singkat dan tabel. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar peneliti lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi dan
apa yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Setelah tampilan data, tahapan selanjutnya ialahpenarikan kesimpulan
dan verifikasi. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang valid.
Penarikan kesimpulan dilakukan dari awal pengumpulan data sampai
pengumpulan data berakhir.Validasi digunakan untuk mengukur derajat
kepercayaan hasil penelitian.
Adapun validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Member Check
Menurut Wiriaatmadja (2012: 168) member check ialah:
…memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber apakah keterangan, atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya.
Dalam penelitian ini,member check dilakukan dengan carapeneliti
mengkonfirmasi data yang diperoleh selama penelitian melalui diskusi balikan
35
Shintya Dwi Wahyuningtiyas, 2014
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KERJASAMA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi kepada observer (guru kolaborator) untuk memastikan penjelasan
tersebut tidak berubah.
b. Expert Opinion
Menurut Wiriaatmadja (2012: 171) “melalui expert opinion akan
meningkatkan derajat keterpercayaan penelitian”. Pakar atau pembimbing akan memeriksa dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian,
sehingga peneliti dapat melakukan perbaikan berdasarkan arahan pembimbing.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan konsultasi hasil temuan dengan para
pakar yakni dengan dosen pembimbing untuk menilai valid tidaknya penelitian
yang telah dilakukan. Hasil konsultasi tersebut dijadikan sebagai panduan dalam
kegiatan perbaikan.
Setelah melakukan validasi data, peneliti melakukan interpretasi yang
bertujuan untuk memaknai data-data yang diperoleh selama penelitian dan
memberikan petunjuk untuk melakukan tindakan selanjutnya. Interpretasi
dilakukandengancaramenghubungkan keseluruhanhasil temuan dengan landasan