2013
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
PENERAPAN METODE IMPROVING LEARNING MELALUI TEKNIK INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 Gebangkulon Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon)
Oleh ARDI 0905296
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© ARDI 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Ardi 0905296
PENERAPAN METODE IMPROVING LEARNING MELALUI TEKNIK INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 Gebangkulon Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Dr. Sufyani Prabawanto, M.Ed. NIP. 19600830 198603 1 003
Pembimbing II
Dra. Kurniasih, M.Pd. NIP. 19590623 198503 2 003
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
PENERAPAN METODE IMPROVING LEARNING MELALUI TEKNIK INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN
Oleh Ardi 0905296
Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa, hal ini ditandai hasil tes yang nilainya masih dibawah KKM yaitu rata-rata 55, sedangkan KKM yang diharapkan adalah 65. Demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran masih menggunakan penerapan metode ceramah tanpa menggunakan media gambar. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian untuk: (1) Mendeskripsikan bagaimana Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan. (2)
Mendeskripsikan bagaimana pelakasanaan Penerapan Metode Improving
Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan. (3) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis dan Mc Taggart dengan 3 siklus. Subjek penelitan ini adalah siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang Cirebon yang berjumlah 20 siswa. Hasil penelitian dengan penerapan metode Improving Learning melalui teknik inkuiri pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan menunjukan adanya peningkatan proses belajar, terlihat siswa aktif, kreatif dan menyenangkan dalam mengerjakan tugas kelompok, demikian pula perolehan nilai siswa dalam pembelajaran matematika materi bilangan pecahan mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata 63, siklus II nilai rata-rata 77 dan siklus III mengalami peningkatan mencapai nilai rata-rata 85 sehingga mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan. Berdasarkan hasil penelitan tersebut, ada beberapa saran yang hendak disampaikan, antara lain: (1) guru di harapkan perlu mempelajari cara menerangkan media gambar sesuai dengan materi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. (2) guru dapat menerapkan penggunaan media gambar pada mata pelajaran lain.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………. i
KATA PENGANTAR ……….. ii
DAFTAR ISI ………. iv
DAFTAR TABEL ……….... vii
DAFTAR LAMPIRAN ………... viii
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang ……… 1
B. Rumusan Masalah ………... 3
C. Tujuan Penelitian ………. 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ………. 4
1. Manfaat Teoritis ………... 5
2. Manfaat Praktis ……… 5
E. Hipotesisi Tindakan ……… 6
F. Definisi Operasional ………... 6
1. Improving Learning ………. 6
2. Teknik Inkuiri ……….. 6
3. Hasil Belajar ………. 6
4. Bilangan Pecahan ………. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 7
A. Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri …………. 7
1. Metode Improving Learning ……… 7
a. Pengertian Improving Learning ……… 7
b. Kelebihan Metode Improving Learning ……… 8
2. Teknik Inkuiri ………... 8
a. Pengertian Inkuiri ……….. 8
c. Langkah-langkah Inkuiri ………... 10
d. Kelebihan Inkuiri ……… 12
B. Mata Pelajaran Matematika di SD ……….. 13
1. Pembelajaran Matematika Menurut KTSP ……….. 13
2. Mata Pelajaran Matematika di SD ………... 14
a. Latar Belakang Matematika ……….. 14
b. Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SD ………... 15
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika di SD ….. 15
C. Penerapan Metode Improving Learning Melalui Inkuiri ……… 18
D. Hasil Belajar ……… 20
1. Pengertian Hasil Belajar ………... 20
2. Factor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………… 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 22
A. Metode Penelitian ………... 22
B. Model Penelitian ………. 23
C. Subjek Penelitian ………. 26
D. Prosedur Penelitian ……….. 27
E. Instrument Penelitian ………... 29
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………... 29
2. Tes Hasil Belajar ……… 30
3. Instrumen Non Tes ………. 30
F. Analisis dan Pengolahan Data ………. 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 33
A. Hasil Penelitian ……… 33
1. Gambaran Pembelajaran Siklus I ………. 33
2. Gambaran Pembelajaran Siklus II ……… 38
3. Gambaran Pembelajaran Siklus III ……….. 43
B. Pembahasan ………. 49
2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran ………... 50
3. Peningkatan Hasil Belajar ……… 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………. 56
A. Simpulan ………. 56
B. Saran ………... 57
DAFTAR PUSTAKA ……….. ix
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1 Skor Tes Siklus I ………. 35
4.2 Deskriptif Skor Siklus I ………... 36
4.3 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I ………... 37
4.4 Skor Tes Siklus II ……… 40
4.5 Deskriptif Skor Siklus II ………. 41
4.6 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II ………. 42
4.7 Skor Tes Siklus III ……….. 45
4.8 Deskriptif Skor Siklus III ……… 46
4.9 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus III ……… 47
[image:9.595.116.509.226.605.2]DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Perangkat Pembelajaran ……….. x
B. Instrumen Penelitian ……… xi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika di SD bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan untuk memahami konsep matematika, mengkomunikasikan suatu
gagasan melalui simbol, tabel, diagram, atau media lainnya untuk
memperjelas suatu masalah. Sehingga siswa SD memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri.
Sesuai data pada mata pelajaran matematika sebelumnya pada siswa
kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang Cirebon, nilai ulangan pada semester I
hanya memiliki nilai rata-rata 55 dari 20 siswa tersebut dan hanya beberapa
siswa yang mencapai KKM. Sehingga berdasarkan angka tersebut, maka nilai
yang dicapai siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Sedangkan KKM yang di tentukan pada mata pelajaran matematika di SDN 2
Gebangkulon kelas V adalah 65. Hasil belajar ini dapat dimungkinkan oleh
dua hal yaitu datangnya dari guru yang hanya menggunanan metode ceramah
dan siswa hanya mendengarkan serta menulis. Sehingga pembelajaran
tersebut tidak efektif dan kemungkinan membosankan. Dan juga kurang
berminatnya siswa pada mata pelajaran matematika
Dengan demikian untuk mengatasi masalah di atas supaya siswa
berminat pada matematika dan bisa menyenangkan, maka penulis merasa
perlu untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka upaya
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang
Cirebon pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan dengan
menerapkan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri.
2
kesempatan luas kepada siswa yang berperan aktif dalam proses tersebut.
Menurut teori belajar Improving learning, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa
siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya, yang
berdasarkan kematangan kognitif yang dimiliki oleh siswa.
Teknik inkuiri berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir kedunia,
manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya, rasa
ingin tahu tentang keadaan sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak
lahir ke dunia, sejak kecil manusia mempunyai keinginan untuk mengenal
segala sesuatu melalui indra pengecap, pendengar, penglihatan serta
indra-indra lainnya, sehingga dewasa ini keingintahuan manusia secara terus
menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya,
pengetahuan yang didasari manusia akan otak dan pikirannya, pengetahuan
yang dimiliki manusia akan bermakna (meaning full) manakala didasari oleh keingintahuan itu, dalam rangka itulah teknik inkuiri dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama teknik pembelajaran inkuiri:
Pertama, teknik inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya inkuiri menempatkan siswa
sebagai subyek dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan
sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi
mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari material pelajaran itu
sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (Selft Belief), dengan demikian teknik pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai
sumber akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara
guru dan siswa, oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik
3
Ketiga, tujuan dari penggunaan teknik inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian,
dalam teknik pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya mampu untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya, manusia yang hanya menguasai
pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya
manakala ia bisa menguasai mata pelajaran.
Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran itu, tujuan utama
pembelajaran melalui teknik pembelajaran inkuiri adalah menolong siswa
untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berfikir
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta mendapatkan jawaban atas
dasar rasa ingin tahu mereka.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas mengenai penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2
Gebangkuon Gebang Cirebon pada mata pelajaran matematika materi
bilangan pecahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas,
maka rumusan secara umum dari penelitian ini yaitu, “Bagaimana Penerapan
Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan
Pecahan di SDN 2 Gebangkulon kelas V Semester 2 Kecamatan Gebang
Kabupaten Cirebon”.
Dari perumusan masalah umum di atas dapat dirinci menjadi tiga
permasalahan khusus, yaitu:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan Penerapan Metode
4
Siswa Kelas V di SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten
Cirebon?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan Penerapan Metode
Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V di SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten
Cirebon?
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Gebangkulon
Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon dengan Penerapan Metode
Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bagaimana
Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi
Bilangan Pecahan yang mempunyai bagian perencanaan, bagian pelaksanaan
dan bagian hasil pembelajaran.
Secara khusus tujuan penelitian ini untuk :
1. Mendeskripsikan bagaimana Penerapan Metode Improving Learning
Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan.
2. Mendeskripsikan bagaimana pelakasanaan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan.
3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan Penerapan
Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika
Materi Bilangan Pecahan.
5
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan
kajian dalam upaya mendalami pengembangan penerapan metode improving
learning melalui teknik inkuiri tersebut. Selanjutnya penelitian ini diharapkan pula akan memberikan kontribusi terhadap penerapan metode improving learning melaui teknik inkuiri untuk meningkatkan kualitas pendidikan disekolah. Sehingga hasilnya bisa bermanfaat dan dirasakan baik oleh
individu itu sendiri maupun sebagai kajian bagi yang lain khususnya kepada
pembelajaran matematika, disamping itu juga kepada peneliti untuk
meningkatan mutu proses dan hasil belajar matematika di SDN 2
Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika melalui penerapan metode
improving learning melalui teknik inkuiri.
b. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menerapkan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri.
c. Bagi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika secara
aktif, kreatif dan menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan
sesuai perkembangan berfikir.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam
menerapkan pembelajaran matematika melalui improving learning terutama dengan menggunakan teknik inkuiri.
b. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi
guru kelas V tentang suatu alternatif pembelajaran matematika untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika dengan
6
c. Bagi siswa terutama subjek penelitian, diharapkan dapat memperoleh
pengalaman belajar matematika secara aktif, kreatif dan
menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai perkembangan
berfikirnya.
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
bilangan pecahan.
F. Definisi Operasional
1. Improving Learning
Improving Learning adalah model perbaikan pembelajaran yang di dalamnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi matematika.
Untuk melaksanakan pembelajaran dengan improving learning di gunakan teknik inkuiri.
2. Teknik Inkuiri
Teknik Inkuiri merupakan teknik pembelajaran yang berupaya
menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa. Sehingga
dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,
mengembangkan kreativitas dalam pemecahan masalah, siswa
benar-benar di tempatkan sebagai subyek yang belajar. Peranan guru dalam
pembelajaran dengan teknik inkuiri adalah sebagai pembimbing dan
fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu di sampaikan
kepada kelas untuk di pecahkan, namun dimungkinkan juga masalah
yang akan di pecahkan di pilih oleh siswa.
7
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa
setelah proses pembelajaran dalam bentuk skor nilai yang diperoleh dari
hasil tes pada matematika tentang materi bilangan pecahan.
4. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah salah satu pokok bahasan yang diajarkan
dalam mata pelajaran matematika di SD kelas V semester genap yang di
tampilkan dalam bentuk , ∶ , a disebut pembilang dan b disebut
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif,
berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha mengkaji dan merefleksi secara kolaboratif suatu alternatif dalam
pembelajaran. Pemilihan metode ini didasarkan pada adanya permasalahan
yang bersifat situasional. Sedangkan itu menurut Puri Rawati (Sudikin dkk,
Nuryani, 2004:26) bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mampu
menawarkan cara dan prosedur baru dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme guru dalam upaya meningkatkan kualitas,
proses dan produk pembelajaran dikelas.
Memperhatikan fenomena yang muncul disekitar permasalahan yang ada
dan mengajukan pada tujuan penelitian dan aspek pendekatan metodologi
yang perlu dipergunakan, maka penelitian ini menggunakan teknik inkuiri,
sesuai dengan masalah yang dikaji. Penerapan metode penelitian ini
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar
matematika. Penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha
meningkatan hasil belajar siswa dalam proses belajar matematika.
Dalam penelitian ini, peneliti akan bertindak sebagai guru yang berupaya
melakukan pembelajaran yang berfokus pada Teknik Inkuiri sebagai usaha
untuk meningkatkan hasil belajar matematika terhadap siswa-siswi kelas V
SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.
Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini
dilaksanakan dalam kegiatan yang berbentuk siklus. Tiap siklus terdiri dari
empat komponen pokok, yaitu :
23
3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting)
Tahap pertama, perencanaan (planning) yaitu merencanakan tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau membantu anak
dalam memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran matematika. Tahap
kedua, pelaksanaan (action) yaitu apa yang harus dilakukan peneliti atau guru dalam upaya penggunakan improving learning melalui teknik inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tahap ketiga, observasi (observation) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari pelaksanaan selama proses
pembelajaran dengan teknik inkuiri. Tahap keempat yang terakhir yaitu
refleksi (reflection) yaitu tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dan proses dari setiap pelaksanaan penelitian dengan menggunakan
improving learning melalui teknik inkuiri. Berdasarkan atas hasil refleksi tersebut selanjutnya dilakukan revisi terhadap rencana awal.
B. Model Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan model siklus secara berulang dan
berkelanjutan (spiral) yang berarti semakin lama penelitian dilakukan
semakin meningkatkan perubahan/pencapaian hasilnya. Model tersebut sesuai
yang dikemukakan Kemmis dan Mc. Taggart ( Suyanto, 1996: 21). Model
penelitian ini terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakannnya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini. Berdasarkan alur pelaksanaan tindakan, dapat
dilihat bahwa di dalam pelaksanaan tindakan kelas ini dimulai dengan tahap
perencanaan, kemudian tindakan, observasi, dan refleksi. Semua tahapan
24
yang lainnya. Hal tersebut karena masing-masing tahapan meliputi proses
[image:20.595.119.511.215.589.2]penyempurnaan yang didasarkan atas hasil dari masing-masing proses.
Gambar 3.1. Pengembangan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Setiap pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari
rencana, pelaksanaan, dan observasi kemudian selanjutnya dilakukan refleksi
terhadap hasil tindakan.
25
Pada tahap perencanaan tindakan, hal-hal yang harus dilakukan peneliti
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Mempersiapkan sarana dan prasarana penelitian diantaranya adalah
meminta izin untuk melakukan penelitian pada sekolah yang akan
dijadikan objek penelitian yaitu kepada kepala sekolah, mempersiapkan
ruangan kelas untuk kegiatan penelitian serta mengkondisikan kelas guna
mempermudah proses penelitian.
2) Melakukan observasi dan wawancara terhadap siswa yang bersangkutan.
Adapun siswa yang dimaksud dalam penelitian ini yakni terfokus pada
siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten
Cirebon. Observasi dan wawancara dilakukan untuk memperoleh
gambaran awal mengenai kondisi kelas, sikap dan prilaku siswa ketika
mengikuti pembelajaran di kelas termasuk di dalamnya mengamati
tentang kemampuan siswa ketika menerima pembelajaran. Sebagai dasar
dilakukannya penelitian maka peneliti mengadakan wawancara terhadap
siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang Cirebon, dengan tujuan
mengukur sejauh mana pengetahuan siswa dalam pembelajaran
khususnya pada pembelajaran matematika.
3) Mengidentifikasi permasalahan pada pembelajaran matematika di kelas
V tersebut. Setelah identifikasi permasalahan dilakukan, maka
selanjutnya peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu
Bilangan Pecahan dengan teknik inkuiri. Selanjutnya peneliti menyusun
model pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian.
4) Menyusun rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan. Adapun yang
perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana ini adalah
menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah teknik
inkuiriyang akan digunakan dalam melakukan penelitian.
5) Mempersiapkan materi pembelajaran bilangan pecahan yang sesuai
26
6) Langkah terakhir sebelum melakukan penelitian yaitu mempersiapkan
instrumen penelitian yang meliputi lembar observasi baik bagi siswa
maupun bagi guru atau peneliti.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melaksanakan penelitian di kelas V
SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon yang berjumlah
20 orang dengan rencana tindakan yang terdiri dari tiga siklus, dimana dalam
setiap siklus tersebut terdiri dari empat tindakan yang dilaksanakan secara
continue.
c. Tahap Observasi
Tahapan observasi merupakan tahapan yang paling penting dalam
melakukan penelitian. Observasi ini dilakukan untuk mengamati setiap
kegiatan yang dilakukan peneliti dan setiap aktivitas yang dilakukan oleh
objek penelitian (siswa). Kegiatan observasi yang dilakukan juga bertujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan terhadap peneliti, siswa, dan
pembelajaran jika dibandingkan dengan tindakan sebelumnya sebagai
perbaikan terhadap pembelajaran. Adapun yang menjadi observer pada
penelitian yang dilakukan adalah rekan kerja peneliti yang masih aktif
mengajar di SD yang dijadikan objek penelitian. Adapun tugas dari observer
tersebut adalah mengamati ketepatan atau kesesuaian antara rencana
pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di lapangan,
kemudian mencatat setiap hal penting atau hal-hal yang baru terjadi selama
proses pembelajaran dalam lembar catatan lapangan yang telah disediakan.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan peneliti bersama dengan observer pada setiap
akhir tindakan setelah peneliti dan observer menganalisa data-data yang
terkumpul disetiap tindakan. Refleksi dilakukan dalam rangka mendiskusikan
tentang hasil penelitian sehingga dapat menyimpulkan hasil pembelajaran
27
mencoba memikirkan tindakan apa yang akan dilakukan dalam usaha
memperbaiki tindakan yang akan dilakukan pada tindakan selanjutnya.
Refleksi pada penelitian ini difokuskan pada kegiatan pembelajaran setiap
tindakan yang meliputi siswa dan guru (peneliti), metode, efektivitas alat
peraga (jika menggunakan), kemudian lembar evaluasi baik individu maupun
kelompok. Refleksi dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan sampai
semua tindakan selesai dilakukan dan diperoleh hasil belajar yang optimal.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa terhadap siswa-siswi kelas V
(lima) Sekolah Dasar dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari siswa
laki-laki 10 dan 10 siswa perempuan dengan mempertimbangkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi tentang Bilangan Pecahan terdapat
dalam pokok pembelajaran matematika semester II Tahun Pelajaran
2012-2013 di kelas V SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten
Cirebon.
Adapun alasan peneliti memilih SDN 2 Gebangkulon dijadikan sebagai
objek penelitian berdasarkan atas berbagai pertimbangan diantaranya adalah
karena peneliti tercatat sebagai tenaga pengajar di SD yang bersangkutan.
Kemudian peneliti memilih kelas V sebagai objek penelitian dengan alasan
karena peneliti mengajar sebagai guru kelas V. Pertimbangan lain yang
menguatkan peneliti untuk melakukan penelitian di kelas V yakni karena
penelitian yang dilakukan ini muncul dari permasalahan peneliti mengajar di
kelas. Kemudian hal lain yang menumbuhkan semangat peneliti yaitu
dorongan dari guru-guru pengajar lain untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan asumsi guru yang lain
juga memeroleh masalah yang sama tentang kelemahan siswa dalam
menyelesaikan soal pemecahan masalah.
D. PROSEDUR PENELITIAN
28
1. Orientasi dan Observasi Awal
a. Melakukan kegiatan orientasi lapangan, yaitu tahap studi
pendahuluan sebelum tindakan pembelajaran dan observasi terhadap
kegiatan pembelajaran matematika untuk mengetahui gambaran awal
pembelajaran matematika selama ini.
b. Mengidentifikasi prioritas masalah yang dihadapi berdasarkan hasil
orientasi dan observasi peneliti.
2. Perencanaan atau Persiapan Tindakan
a. Melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan guru-guru yang ada di
SD Negeri 2 Gebangkulon.
b. Pembuatan rencana pembelajaran yang akan dilakukan,yaitu
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Siswa (LKS), pedoman observasi, membuat alat bantu, membuat
instrument penilaian yang digunakan dalam PTK dan membuat alat
evaluasi (kisi-kisi soal, pedoaman penyekoran, rubrik penyekoran,
soal pree-test dan post-test). 3. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan Siklus I, di antaranya :
a. Guru sebagai peneliti melaksanakan pembelajaran siklus I yang
menggunakan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri serta melakukan observasi terhadap siswa selama
pembelajaran berlangsung dan di bantu juga oleh observer.
b. Guru dan observer lain menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan
hasil tindakan pembelajaran siklus I. analisis ini dilakukan dengan
kegiatan memeriksa dan menilai Lembar Kerja Siswa, melihat hasil
lembar observasi. Hasil anallisis dan refleksi siklus I menjadi bahan
rekomondasi dan perbaikan rencana tindakan siklus II jika data yang
diperoleh belum bias menunjukan hasil yang memuaskan.
29
a. Guru sebagai peneliti melakukan tindakan pembelajaran siklus II
yang menggunakan teknik inkuiri dan melakukan observasi terhadap
siswa selama pembelajaran berlangsung juga dibantu oleh observer
yang lain.
b. Guru dan observer lain menganalisis dan merefleksi pelaksanaan
dan hasil tindakan pembalajaran siklus II. Analisis ini dilakukan
dengan kegiatan antara lain : memeriksa dan menilai Lembar Kerja
Siswa (LKS), melihat hasil lembar observervasi, melakukan
wawancara dengan siswa. Hasil analisis dan refleksi siklus II
menjadi bahan rekomondasi dan revisi rencana tindakan siklus III
jika data yang diperoleh belum bisa menunjukan hasil yang
diharapkan.
Kegiatan yang dilakukan siklus III, di antaranya :
a. Guru sebagai peneliti melakukan tindakan pembelajaran siklus II
menggunakan penerapan metode improving learning melalui teknik
inkuiri dan melakukan observasi terhadap siswa selama
pembelajaran berlangsung juga dibantu oleh observer yang lain.
Observer ini mengobservasi guru yang sedang melaksanakan
pembelajaran.
b. Guru dan observer lain menganalisis dan merefleksi pelaksanaan
dan hasil tindakan pembelajaran siklus III. Analisis ini dilakukan
dengna kegiatan antara lain : memeriksa dan menilai Lembar Kerja
Siswa, melihat hasil observasi, melakukan wawancara dengan siswa.
Hasil analisis dan refleksi siklus III menjadi bahan rekomondasi dan
revisi rencana tindakan siklus berikutnya jika data yang diperoleh
belum bias menunjukan hasil yang diharapkan.
4. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran. bentuk
30
penilaian selama proses pembelajaran dilakukan melalui observasi
(pengamatan) terhadap aktivitas siswa, sedangkan penilaian akhir dengan
menggunakan tes akhir.
5. Analisis dan Refleksi
Setelah melakukan tindakan pembelajaran, pengamatan, serta proses
evaluasi maka dilaksanakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui
kelemahan atau kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran.
Kemudian setelah menganalisis dilakukan refleksi untuk memperbaiki
tindakan pada pembelajaran selanjutnya.
E. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi.
Semua kegiatan siswa yang ditujukan untuk mengenali mereka dan
mendokumentasikan setiap indikator dari proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran yang dicapai baik terencana maupun akibat sampingnya.
Dalam penelitian ini jenis observasi terfokus, yakni maksud dan satuan
observasi yang telah di tentukan. Observasi ini terfokus pada aktivitas
siswa, alat dan fasilitas belajar siswa, interaksi siswa dengan siswa, serta
interaksi guru dengan siswa sebelum proses pembelajaran.
b. Tes Tulis.
Tes merupakan suatu pertanyaan yang berisi soal-soal yang
berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan untuk
mengukur kemampuan siswa. Tes yang digunakan adalah tes tulis untuk
memperoleh data mengenai hasil belajar siswa baik secara kelompok
maupun individu.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Pedoman Observasi
Pedoman observasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh
31
siswa, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Untuk
pedoman observasi ini sebagai alat pengumpul data yang digunakan
secaa langsung dalam pembelajaran untuk mencatat data pelaksanaan
pembelajaran yang menjadi masukan dalam rangka refleksi. Obeservasi
pembelajaran dilakukan oleh observer. Pedoman observasi ini disusun
untuk mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS merupakan alat pengumpul data kuantitatif yang diisi oleh
siswa dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi yang telah disampaikan. Kemudian LKS ini merupakan salah satu
alat yang harus digunakan dalam melakukan pembelajaran dengan
penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri, dimana dengan menggunakan LKS memudahkan guru untuk melaksanakan
pembelajaran. LKS ini diisi secara berkelompok dan individu dengan
tujuan untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan data tertulis yang memuat tentang
temuan segala aktivitas peneliti atau objek penelitian yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung, dimana data tertulis tersebut merupakan data
atau peristiwa yang spesifik dan menarik yang belum termuat dalam
insrumen-instrumen lain yang telah dibuat. Catatan lapangan ini juga
merupakan acuan peneliti untuk memperbaiki pembelajaran atau
menentukan langkah berikutnya sehingga pembelajaran penelitian
tercapai optimal
F. Analisis dan Pengolahan Data 1. Analisis Data
Data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuat
32
telah dirumuskan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis kualitatif untuk
menganalisis data yang menunjukan proses interaksi antara guru dan siswa
selama pembelajaran,. Adapun data kualitatif diperoleh dari hasil observasi,
dan catatan lapangan seperti yang dikemukakan sebelumnya.
Proses analisis data yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang
pertama yaitu Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan Penerapan
Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V di SDN 2 Gebangkulon?
Instrumen pengukurnya yaitu lembar observasi untuk kegiatan anak dan
dibantu dengan catatan lapangan. Dalam lembar observasi memuat aktivitas
khusus siswa yaitu dengan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri mulai dari memahami masalah, merencanakan penyelesaian,
menyelesaikan masalah dan hasil penyelesaian.
Proses analisis permasalahan penelitian kedua yaitu Bagaimana
pelaksanaan pembelajaran dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan
Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SDN 2
Gebangkulon? Hal ini dapat terjawab melalui LKS dan tes akhir.
Proses analisis permasalahan penelitan ketiga yaitu Bagaimana hasil
belajar siswa kelas V di SDN 2 Gebangkulon dengan Penerapan Metode
Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan?Untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa ini
peneliti menggunakan instrumen LKS dan tes akhir. Sehingga diperoleh nilai
rata-rata dari hasil tes akhir. Apabila rata-rata tinggi, sehingga menunjukan
hasil belajar siswa sudah tercapai.
33
Untuk mengolah hasil tes ini dilakukan dengan cara menghitung skor
total yang didapat siswa. Kritera pemberian skornya didasarkan pada kriteria
yang yang dikemukakan oleh Szetela ( 1993 : 149), Yakni :
1. Siswa tidak merespon pertanyaan yang tidak berkaitan dengan soal.
2. Siswa menjawab pertanyaan tetapi responnya tidak relevan
3. Siswa memahami pertanyaan tetapi jawabannya tidak lengkap.
4. Siswa memahami pertanyaan dengan benar dengan penelaahan logis yang
benar dan lengkap.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka dari data tes
akhir dilihat dari tiap siklusnya.
Selain itu dilakukan analisis terhadap tes hasil belajar siswa, dengan cara
melihat presentasi tiap skor yang diperoleh siswa dan dihitung dengan rumus
= × 100℅
Setelah dilakukan kualifikasi terhadap hasil belajar siswa yang
dikelompokan menjadi kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan jelek
dengan menggunakan skala lima ( Suherman dan Kusumah, 1990 : 272)
56
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari seluruh aktivitas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui siklus I
sampai siklus III di SDN 2 Gebangkulon kelas V semester 2 materi bilangan
pecahan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2012-2013 dengan
menggunakan penerapan metode improving learning melalui inkuiri untuk
meningkatkan hasil belajar yang dilakukan peneliti dari mulai identifikasi awal,
pembuatan komponen pelajaran, pelaksanaan serta mengevaluasi terhadap hasil
implementasi bahan ajar, sehingga berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan improving learning melalui
teknik inkuiri pada siklus I, II dan III dituangkan dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). RPP yang dibuat memperhatikan berbagai aspek
seperti: Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator, Tujuan
pembelajaran, Materi pembelajaran, Metode pembelajaran, Kegiatan
pembelajaran, Alat dan bahan/sumber belajar, dan Penilaian.
Perencanaan pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan
penjumlahan dan pengurangan yang penyebutnya sama dan penyebutnya
berbeda dengan menerapkan metode improving learning melalui teknik
inkuiri yang direncanakan dengan memperhatikan prinsip interaksi,
bertanya, belajar berpikir sendiri, dan keterbukaan. Serta kegiatan inti ini
57
2. Pelaksanaan pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan
penjumlahan dan pengurangan menerapkan penerapan metode improving
learning melalui teknik inkuiri ternyata dapat menghasilkan aktivitas siswa
menjadi aktif dan kreatif dalam diskusi kelompok, bertanya serta
mengemukakan pendapat. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran
3. Penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa mulai
dari siklus I sampai siklus III yang cenderung meningkat. Peningkatan
tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata siklus I menunjukan 63, siklus II
menunjukan nilai rata-rata 77 dan siklus III menunjukan nilai rata-rata 85.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian serta simpulan mengenai pembelajaran dengan
menggunakan metode improving learning melalui teknik inkuiri, penulis
mencoba memberikan sumbang saran yang bermanfaat bagi pihak yang terkait
di antaranya:
1. Dalam mengajarkan matematika, seorang pendidik atau guru hendaknya
memilih pendekatan, metode, strategi dan media yang tepat dalam
merencanakan pembelajaran demi terciptanya pembelajaran yang bermakna,
kemudian guru harus memperhatikan perkembangan peserta didik sehingga
pembelajaran dapat menarik minat siswa.
2. Dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa, khususnya siswa SD, guru
senantiasa lebih memperhatikan perkembangan karakteristik setiap individu
yang sangat beragam, dengan didukung oleh pemberian materi yang efisien,
58
3. Kerjasama dengan guru sebaiknya terus ditumbuh kembangkan dalam
mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran, sehingga
tumbuhnya kerjasama yang baik antar guru, diharapkan akan terjadi
peningkatan profesionalisme guru dan juga meningkatkan hasil belajar siswa
yang sangat memuaskan
4. Dalam menyusun lembar kerja siswa (LKS) guru harus menggunakan bahasa
yang mudah di pahami oleh siswa, agar siswa mudah memahami dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
matematika yang sesuai dengan petunjuk dan harapan guru.
5. Penelitian ini masih terbatas pada subyek penelitian yang kecil. Oleh sebab
itu pada masa yang akan datang dikembangkan lagi penelitian ini dengan
melibatkan subyek yang lebih besar.
6. Sarana dan prasarana juga hendaknya mendukung pelaksanaan
pembelajaran sekolah untuk memberikan fasilitas yang nyaman selama
kegiatan pembelajaran.
7. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan model atau contoh bagi guru
atau bagi sekolah, khususnya guru kelas V SD, dimana guru yang inovatif
dapat lebih mengembangkan lagi penerapan metode improving learning
melalui teknik inkuiri sehingga dapat dijadikan salah satu pendekatan yang
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa, (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Format Pembelajaran Aktif dan Kreatif (FORPAK), (2012). Media Pembelajaran Perbaikan dan Pengayaan, Cirebon : Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) SD.
Gatut Samuel (2004:78-80), Buku Making The PYP Happen, Implementasi Improving Learning Dengan Teknik Inkuiri. San-privat blogspot.com. selasa, 08 Juli 208
Hamdani, (2011). Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia.
Hamzah (2001:6), Buku Making The Happen, Implementasi Improving Learning
Dengan Teknik Inkuiri. san-privat blogspot.com. Selasa, 08 Juli 2008
M.Khafid, Suyati (2007). Matematika Penekanan Pada Berhitung.
R.J. Soenarjoi, (2008). Matematika Kelas V SD, Surabaya : PT.JePe Press Media Utama (Jawa Pos Group).
Subandrio, B, 2006. Studi Tentang Keaktifan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Matematika ditinjau dari Sikap Percaya Diri Siswa, Tesis Surakarta : UNS http: II Pasca UNS.sc.id/mod.php?mod=Publisher dan op=Viewarticle dan artid=81
Wina Sanjaya, (2006). Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana.