RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY
DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh
Rivan Fajar Nugraha
NIM 1002707
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY
DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA
Oleh
Rivan Fajar Nugraha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
© Rivan Fajar Nugraha 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
RIVAN FAJAR NUGRAHA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY
DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Drs Setiawan, M.Pd.
NIP 195906231987031003
Pembimbing II,
Putrasulung Baginda, S.Pd.,M.Hum.
NIP 197901022003121002
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman,
FPBS UPI
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Nugraha, Rivan Fajar, 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman Siswa. Bandung. Skripsi Departemen Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.
Pembelajar bahasa Jerman mengalami kesulitan dalam memahami teks bahasa Jerman. Hal tersebut disebabkan siswa tidak hanya dituntut untuk dapat membaca teks dengan benar dan mencari informasi saja, melainkan harus memahami dan mendalami isi di dalam teks secara keseluruhan. Berdasarkan permasalahan di atas, dalam suatu pembelajaran diperlukan penerapan model pembelajaran yang tepat dan membuat siswa tertarik serta membuat pembelajaran lebih efektif. Salah satunya model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. (2) keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. (3) apakah model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray berhasil diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Usaha Perjalanan Wisata (UPW) SMK Negeri 3 Bandung dan sampel penelitian ini adalah kelas XI Usaha Perjalanan Wisata (UPW) 2 tahun ajaran 2014-2015 sebanyak 25 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara hasil pretest dan posttest, dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji t. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata pretest 58,8 dan nilai rata-rata posttest 73,92. Dalam penelitian ini diperoleh thitung sebesar 8,59 dan ttabel sebesar
ii
ABSTRAKT
Nugraha, Rivan Fajar, 2014. Die Effektivität des kooperativen Lernmodells Two Stay Two Stray zur Verbesserung der Lesefertigkeit der Schüler im Deutschtext. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.
Deutschlernenden haben Schwierigkeiten beim Leseverstehen. Die Lernenden müssen nicht nur den Deutschtext genau lesen und die Informationen finden, sondern auch den Inhalt des Textes verstehen. Basierend auf den Problemen wird ein richtiges Lernmodell gebraucht, für das sich die Lernenden interessieren können und durch die Verwendung dieses Modells wird der Unterricht effektiver durchgeführt. Two stay two stray ist eines der kooperativen Lernmodelle, das man dazu einsetzen kann. Die Ziele der Untersuchung sind um folgendes herauszufinden: (1) die Lesefertigkeit der Schüler im Deutschtext vor dem Einsetzen des kooperativen Lernmodells two stay two stray, (2) die Lesefertigkeit der Schüler im Deutschtext nach dem Einsetzen des kooperativen Lernmodells two stay two stray, und (3) die Effektivität des kooperativen Lernmodells two stay two stray zur Verbesserung der Lesefertigkeit der Schüler im Deutschtext. In dieser Untersuchung wurde das Quasi-Experiment als Methode der Untersuchung mit One group Pre-Test and Post-test Desain verwendet und die Population dieser Untersuchung waren alle Schüler von der Klasse XI UPW SMKN 3 Bandung, und die 25 Schüler von der Klasse XI UPW II wurden die Probanden von dieser Untersuchung. Das Instrument, das in dieser Untersuchung benutzt wird, ist schriftlicher Test. Nach der Datenanalyse wurde es erläutert, dass die Note vom Vortest im Durchschnitt 58,8 war während die durchschnittliche Note vom Nachtest 73,92 war. Aus der Berechnung des T-Testes stellt sich heraus, dass das Resultat tRechnung = 8,59 > tTabelle 1,73 ist. Das bedeutet, dass die
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu v A. Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray ... 7
1. Definisi Cooperative Learning ... 7
2. Unsur-unsur pembelajaran Cooperative Learning ... 9
3. Langkah-langkah Pembelajaran Cooperative Learning ... 12
4. Manfaat Pembelajaran Cooperative Learning ... 13
5. Definisi Two Stay Two Stray ... 14
6. Langkah-langkah Two Stay Two Stray ... 15
7. Kelebihan dan kekurangan Two Stay Two Stray ... 16
B. Keterampilan membaca teks bahasa Jerman ... 19
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu v
B. Variabel dan Desain Penelitian ... 26
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 26
1. Keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa sebelum penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray ... 30
2. Keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa setelah penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray ... 30
B. Uji Persyaratan Analisis ... 31
1. Uji Normalitas Data ... 31
2. Uji Homogenitas Variansi Data ... 31
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu v
4. Pengujian Hipotesis ... 32
C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 32
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 38
B. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
1
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Manusia berkomunikasi tidak hanya di dalam lingkungan yang sempit,
tetapi juga dituntut untuk bisa berkomunikasi di dalam lingkungan yang sangat
luas. Salah satu hal yang menunjang agar dapat berkomunikasi dengan banyak
orang di belahan bumi lainnya, setiap orang harus menguasai bahasa asing. Salah
satu bahasa asing yang paling banyak dipelajari di dunia adalah bahasa Jerman.
Seperti halnya bahasa lain, dalam bahasa Jerman terdapat empat keterampilan
berbahasa (Sprachfertigkeiten) yang harus dikuasai, yaitu: Keterampilan
mendengarkan (Hören) keterampilan membaca (Lesen), keterampilan menulis
(Schreiben), dan keterampilan berbicara (Sprechen). Keempat keterampilan
tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam
pembelajaran bahasa Jerman, karena apabila salah satu dari keempat keterampilan
tersebut tidak dikuasai dengan baik, maka pembelajaran yang dilakukan tidak
akan berjalan dengan prima.
Secara garis besar, keempat keterampilan di atas dapat diklasifikasikan ke
dalam dua kelompok, yaitu keterampilan yang bersifat reseptif dan keterampilan
yang bersifat produktif. Keterampilan membaca (Lesen) dan keterampilan
mendengarkan (Hören) merupakan keterampilan yang masuk ke dalam kelompok
yang bersifat reseptif atau kegiatan pasif dalam berbahasa, sedangkan
keterampilan menulis (Schreiben) dan berbicara (Sprechen) termasuk ke dalam
kelompok yang bersifat produktif atau kegiatan aktif dalam berbahasa. Perbedaan
dari kedua kelompok keterampilan ini dapat dilihat dari segi pembelajaran yang
dilaksanakan di dalam kelas.
Keterampilan membaca sering kali dianggap sebagai keterampilan yang
mudah untuk dipelajari karena sifatnya yang pasif, namun pada kenyataannya
keterampilan membaca sulit untuk dikuasai. Hal tersebut dikarenakan dalam
2
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
hanya mencari informasi saja, tetapi juga harus memahami dan mendalami apa
yang ada di dalam teks secara keseluruhan. Dari pengalaman yang penulis rasakan
ketika mengajar, siswa mengalami kesulitan mendapatkan pemahaman yang utuh
ketika membaca teks bahasa Jerman.
Berdasarkan sifatnya, membaca dapat dibagi ke dalam tiga kelompok,
yaitu membaca global (globales Lesen), membaca selektif (selektives Lesen), dan
membaca detail (detailiertes Lesen). Tiga jenis membaca tersebut harus
benar-benar dikuasai untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam kegiatan membaca.
Untuk memahami teks atau bacaan diperlukan beberapa keterampilan penunjang
lainnya, seperti penguasaan kosakata dan penguasaan tata bahasa.
Secara umum siswa merasa kesulitan dalam penguasaan kosakata dan
penguasaan tata bahasa bahasa Jerman, selain itu siswa seringkali beranggapan
bahwa belajar bahasa Jerman itu sulit karena bahasa Jerman merupakan bahasa
asing. Hal ini menyebabkan siswa enggan untuk membaca teks bahasa Jerman.
Sejalan dengan hal tersebut, motivasi membaca teks bahasa Jermanpun ikut
menurun sehingga keterampilan membaca siswa menjadi kurang. Hal ini tentu
saja membuat keterampilan berpikir siswa menjadi rendah bahkan siswa
cenderung malas untuk membaca teks bahasa Jerman. Siswa tidak memiliki
motivasi dan keinginan yang kuat untuk bisa menguasai bahasa Jerman,
khususnya keterampilan membaca.
Berdasarkan permasalahan di atas, dalam suatu pembelajaran diperlukan
penerapan model yang tepat oleh pengajar yang membuat siswa tertarik pada
pelajaran yang disampaikan di dalam kelas, sehingga akan meningkatkan minat
dan motivasi belajar siswa. Salah satu model yang diduga dapat meningkatkan
minat dan keterampilan membaca siswa adalah model pembelajaran cooperative
learning dan lebih spesifik lagi adalah tipe two stay two stray.
Model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray
mengedepankan keaktifan siswa di dalam kelas. Dalam pembelajaran ini, pertama
-tama siswa membentuk kelompok–kelompok belajar yang jumlah masing-masing
3
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
tersebut bertujuan untuk membahas teks bahasa Jerman dan menjawab pertanyaan
tentang isi teks suatu tema yang dibahas di dalam kelas secara bersama–sama di
dalam kelompok. Setelah siswa selesai membaca dan menjawab pertanyaan di
dalam kelompoknya, kemudian setiap kelompok mendelegasikan dua orang dari
setiap kelompoknya untuk pindah ke kelompok lain. Dua orang tersebut bertugas
untuk berdiskusi dengan dua orang kelompok lain untuk membahas jawaban yang
telah siswa kerjakan di dalam kelompoknya masing-masing. Setiap dua orang
perwakilan kelompok akan berdiskusi dengan semua kelompok yang ada di dalam
kelas tersebut. Jika tidak memungkinkan, maka penyebaran kelompok diskusipun
cukup dengan dua kelompok lain yang ada di dalam kelas. Setelah mereka
berdiskusi, maka akan ada pertukaran informasi antara dua kelompok tersebut.
Kelompok yang satu dapat menambahkan dan juga mengkoreksi jawaban dari
kelompok yang lainnya, begitu pula sebaliknya. Setelah terjadinya diskusi
antarkelompok, diharapkan akan tersusun sebuah jawaban yang benar dan ideal
gabungan dari pemikiran kelompok-kelompok lain yang telah melalui proses
perdebatan yang sangat panjang.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative
learning tipe two stay two stray telah dilakukan oleh beberapa orang sebelumnya.
Rika M. Saragih, jurusan pendidikan bahasa Jerman UPI dengan judul penelitian
“Pengaruh Teknik Permainan two stay two stray Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Jerman di SMA Negeri 2 Pematangsiantar’. Fairina Fitriani, jurusan pendidikan
bahasa Jepang UPI dengan judul “Efektifitas Teknik Permainan Dua Tinggal Dua
Tamu dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang”. Bela
Nurjaman, Jurusan pendidikan bahasa Indonesia UPI dengan judul penelitian
“Penerapan Teknik two stay two stray Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Pada Siswa Kelas VII SMP PGRI 79 Leuwiliang
Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2007/2008. Ketiga penelitian tersebut dapat
dikatakan berhasil dalam menerapkan teknik two stray two stray di dalam kelas.
Selain itu penelitian tersebut dapat diterima dan berpengaruh positif terhadap
4
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray
layak di lakukan pada pembelajaran di kelas untuk meningkatkan keterampilan
membaca teks bahasa Jerman siswa.
Oleh karena itu, diadakan penelitian tentang model pembelajaran yang
diperkirakan dapat menunjang keterampilan membaca siswa di dalam kelas. Suatu
usaha untuk menghasilkan proses pembelajaran di dalam kelas yang efektif.
Penelitian ini dilakukan dan hasilnya akan disusun dalam bentuk skripsi yang
berjudul “EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dituliskan identifikasi masalah sebagai berikut.
1. Apakah rendahnya minat membaca menyebabkan siswa menemui kesulitan
dalam memahami teks bahasa Jerman?
2. Apakah rendahnya penguasaan kosakata menyebabkan siswa menemui
kesulitan dalam memahami teks bahasa Jerman?
3. Apakah motivasi siswa yang rendah mempengaruhi kesulitan siswa dalam
membaca teks bahasa Jerman?
4. Apakah kesulitan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman dipengaruhi oleh
penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai?
5. Apa saja langkah-langkah model pembelajaran cooperative learning tipe two
stay two stray dalam membaca teks bahasa Jerman siswa?
6. Apakah model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray
efektif digunakan dalam meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa
5
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
7. Bagaimanakah keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa setelah
dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe
two stay two stray?
C. Batasan masalah
Agar penelitian ini dapat dibahas secara spesifik dan mendalam dan
mengingat keterbatasan waktu, materi, dan keterampilan penulis, maka penulis
membatasi penelitian ini pada:
1. Keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.
2. Keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa setelah diterapkan model
pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.
3. Efektivitas model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray
sebagai upaya dalam meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman
siswa.
Peneliti menilai bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe Two
stay two stray ini dapat meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman
siswa, karena model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray
mengedepankan keaktifan siswa di dalam kelas. Setiap siswa di dalam kelas
memungkinkan untuk dapat berkomunikasi dengan seluruh siswa lainnya untuk
saling berbagi informasi agar dapat meningkatkan keterampilan membaca teks
bahasa Jerman siswa.
D. Rumusan masalah
Setelah mengidentifikasi masalah seperti yang dicantumkan pada sub bab
sebelumnya, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman
sebelum dilaksanakannya model pembelajaran cooperative learning tipe two
6
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimanakah keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman
sesudah dilaksanakannya model pembelajaran cooperative learning tipe two
stay two stray?
3. Apakah model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray
berhasil diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman siswa?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
tujuan penelitian ini adalah:.
1. Mengetahui keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman sebelum
menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two
stray.
2. Mengetahui keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman setelah
menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two
stray.
3. Mengetahui apakah model pembelajaran cooperative learning tipe two stay
two stray berhasil diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa
Jerman siswa.
F. Manfaat penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik kepada
penulis sebagai guru khususnya dan juga para pembaca pada umumnya. Berikut
merupakan manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini:
1. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk berlatih membaca lebih
giat lagi.
2. Penelitian ini diharapkan dapat mengasah keterampilan membaca siswa.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah
7
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengajar atau guru mata
pelajaran bahasa Jerman dalam menggunakan model pembelajaran yang lebih
efektif.
5. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulis lain yang akan
25
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran
cooperative leaning tipe two stray two stray dalam meningkatkan keterampilan
membaca teks bahasa Jerman siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
digunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest posttest seperti yang
digambarkan sebagai berikut:
Desain Penelitian:
Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
Tabel 3.1
Keterangan:
O1: Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui keterampilan awal siswa membaca teks bahasa Jerman sebelum dilakukan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.
X: Perlakuan (treatment) berupa pengajaran membaca teks bahasa Jerman dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.
26
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel bebas (X) merupakan penggunaan model pembelajaran cooperative
learning tipe two stay two stray dalam upaya meningkatkan keterampilan
membaca teks bahasa Jerman siswa.
2. Variabel terikat (Y) adalah keterampilan membaca teks bahasa Jerman.
C. Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Bandung pada semester
ganjil tahun ajaran 2014-2015.
D. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh siwa di SMK Negeri 3 Bandung
kelas Usaha Perjalanan Wisata (UPW), karena seluruh siswa di kelas Usaha
Perjalanan Wisata (UPW) mempelajari bahasa Jerman. Sampel dari penelitian ini
adalah siswa dari kelas Usaha Perjalanan wisata dua (UPW 2) yang terdiri atas 25
orang siswa. Dipilihnya kelas XI Usaha Perjalanan Wisata dua (UPW 2) sebagai
sampel dikarenakan materi membaca di kelas XI sesuai dengan materi yang
diteliti dan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan
memahami teks bahasa Jerman.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini
berupa tes. Tes yang digunakan berupa tes membaca yang terdiri atas dua bagian.
Tes bagian yang pertama digunakan untuk mengetahui dan mengukur
keterampilan secara intensif dan selektif (detailliertes und selektives Lesen). Pada
bagian pertama diberikan satu teks bahasa Jerman dengan 6 soal menjodohkan.
Tes bagian kedua yaitu tes membaca secara sselektif (selektives Lesen) terdiri atas
27
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
falsch). Jadi jumlah keseluruhan soal pada tes yang akan diberikan kepada siswa
adalah 15 butir soal.
Tes diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu pada tes awal (pretest)
yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan awal siswa dalam membaca teks
bahasa Jerman sebelum mendapatkan treatment cooperative learning tipe two stay
two stray. Tes yang kedua adalah tes akhir (posttest) yang bertujuan untuk
mengetahui keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa setelah penerapan
treatment cooperative learning tipe two stay two stray.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data untuk
mengetahui hasil membaca teks bahasa Jerman siswa. Teknik yang digunakan
dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan teori-teori dan materi-materi yang relevan dengan masalah
penelitian. Hasil dari pengumpulan teori dan materi ini digunakan sebagai
acuan dalam melakukan penelitian.
2, Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui tingkat keterampilan awal siswa
dalam membaca teks bahasa Jerman.
3. Tes akhir (posttest) dilakukan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa
dalam membaca teks bahasa Jerman setelah penerapan model pembelajaran
cooperative learning tipe two stay two stray.
G. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan kegiatan menganalisis dan mengolah
data yang sudah diperoleh dari hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
Berikut langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan:
1. Memeriksa hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) kemudian nilai siswa
ditabulasikan agar dapat mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi dan
28
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Sebelum menentukan uji statistik yang digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas data dan homogenitas sampel, kemudian uji signifikansi perbedaan
rata-rata dengan melakukan uji-t, yang bertujuan untuk mencari perbedaan
antara hasil awal (pretest) dan hasil akhir (posttest).
H. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Melakukan studi pendahuluan ke sekolah untuk memperoleh informasi yang
berhubungan dengan permasalahan yang dialami oleh siswa dalam
melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.
2. Melakukan kajian pustaka dengan mengumpulkan materi dan teori yang
relevan dengan masalah dalam penelitian ini.
3. Mengajukan proposal penelitian.
4. Membuat surat izin penelitian ke SMK Negeri 3 Bandung.
5. Membuat rancangan proses pembelajaran (RPP).
6. Menyusun instrumen penelitian.
7. Memberikan pretest atau tes awal kepada siswa untuk mengetahui keterampilan
awal siswa.
8. Memberikan treatment atau perlakuan sebanyak tiga kali pertemuan dengan
menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two
stray.
9. Memberikan posttest atau test akhir untuk mengetahui keterampilan siswa
setelah dilakukan diberikan perlakuan atau treatment.
10. Mengolah data penelitian melalui uji normalitas dan uji homogenitas, setelah
itu digunakan uji t untuk mencari signifikansi perbedaan rata-rata nilai pretest
dan posttest.
29
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
12. Menyusun laporan hasil penelitian.
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:
H0 : µ Ssp = µ Sbp
H1 : µ Ssp > µ Sbp
Keterangan:
µ Ssp: Hasil belajar siswa sesudah diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes akhir ( posttest).
µ Sbp: Hasil belajar sebelum diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes awal (pretest).
H0: Tidak terdapat peningkatan pada keterampilan membaca setelah
diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.
H1: Terdapat peningkatan pada keterampilan membaca setelah
diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray.
Adapun kriteria pengujiannya adalah jika thitung > ttabel maka Ho ditolak
dan Hi diterima, maka penelitian ini dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian
38
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas model pembelajaran
cooperative learning tipe two stay two stray untuk meningkatkan keterampilan
membaca teks bahasa Jerman siswa, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Pada tes awal, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 73
(dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 46 dengan rata-rata 58,8. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki
keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang cukup.
2. Pada tes akhir, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 90
dan nilai terendah sebesar 57 dengan rata-rata 73,92, Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan membaca
teks bahasa Jerman yang lebih baik setelah perlakuan.
3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen diperoleh nilai
uji t (signifikan) sebesar 8,59. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel (8,59 >
1,73). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa kelas eksperimen setelah
menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray efektif untuk
diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman siswa.
B. Saran
Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran membaca
teks bahasa Jerman, diperlukan suatu pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa
saran, yakni sebagai berikut:
39
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa model pembelajaran
cooperative learning tipe two stay two stray dapat meningkatkan keterampilan
membaca teks bahasa Jerman siswa. Oleh karena itu, model ini dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan
membaca bahasa Jerman.
2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya siswa dibiasakan
untuk belajar secara kooperatif agar siswa dapat belajar bertanggung jawab
menyelesaikan tugas-tugasnya, baik secara individual maupun secara
berkelompok dan juga siswa dapat sharing keterampilan dengan
teman-temannya.
3. Peneliti lain yang akan meneliti bidang yang sama, dapat menggunakan
model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray dalam
mempelajari keterampilan lainnya seperti mendengar, berbicara dan menulis
dan menggunakan sampel yang jumlahnya relatif lebih banyak dan dalam
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Amanah, Siti. (2011). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Schramble untuk meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Daryanto. (2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya
Ehler, Swantje. (2010). Lesen als Verstehen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt
Esselborn, Karl. (2003). Handbuch interkulturelle Germanistik. Stutgart: Metzlersche Verlagsbuchhandlung und Ernst Poeschel Verlag GmbH.
Faiq, Muhammad. (2013). Model-pembelajaran-kooperatif-two-stay-two-stray. [Online}. Tersedia di: Penelitiantindakankelas.blogspot.com [diakses 18 Agustus 2014].
Huda, Miftahul. (2013). Cooperative Learning: Metode, teknik, struktur, dan model penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lie, Anita. (2008). Mempraktikan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo
Nurhadi. (2008). Membaca cepat dan efektif. Bandung: C.V Sinar Baru Algensindo.
Pandawa, Nurhayati dkk. (2009). Pembelajaran membaca. Jakarta: Balai Pustaka.
Perlmann, Schwalb. (2008). EmNeu Hauptkurs Deutsch als Fremdsprache für die Mittelstuffe. München.
Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014
EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutirman. (2013). Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.