Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vi
UCAPAN TERIMAKASIH ... vii
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GRAFIK...xiii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat penelitian ... 6
E. Asumsi ... 7
F. Hipotesis... 7
G. Penjelasan Istilah ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ... 9
1. Makna Bahasa ... 9
2. Tugas-Tugas Perkembangan Bahasa ... 10
3. Pengembangan Bahasa Lisan ... 11
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Indikator Perkembangan Bahasa ... 13
6. Proses Perkembangan Bahasa ... 15
7. Prinsip Perkembangan Bahasa ... 16
B. Konsep Berbicara Anak Usia Dini ... 16
1. Pengertian Berbicara ... 16
2. Jenis Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini... 19
3. Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini ... 21
4. Aspek-Aspek Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini ... 24
5. Karakteristik Berbicara Anak usia Dini ... 26
C. Metoda Dramatisasi ... 27
1. Pengertian Drama ... 27
2. Jenis Permainan Drama ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Metode Dan Desain Penelitian ... 31
B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 32
C. Prosedur Penelitian ... 33
D. Definisi Operasional ... 35
E. Tekhnik Pengumpulan Data Dan Instrument Penelitian ... 36
F. Analisis Data ... 38
G. Validasi Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...40
A. Hasil Penelitian ... 40
1. Kondisi Objektif Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A Sebelum Diterapkan Metode Dramatisasi Spontan ... 40
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Pembahasan ... 68
1. Kondisi Objektif Kemampuan Berbicara Anak Sebelum Diterapkan Metode Dramatisasi Spontan ... 68
2. Pelaksanaan Penerapan Metode Dramatisasi Spontan Di Taman Kanak-Kanak Assamica Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Kelompok A ... 70
3. Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A Sesudah Diterapkan Metode Dramatisasi Spontan ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian... 36
Tabel 3.2 Pedoman Observasi... 36
Tabel 4.1 Hasil Observasi Kondisi Awal Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A TK Assamica... 41
Tabel 4.2 Kegiatan Siklus I Tindakan I... 44
Tabel 4.3 Hasil observasi Siklus I tindakan I... 48
Tabel 4.4 Kegiatan Siklus I Tindakan II... 50
Tabel 4.5 Hasil observasi Siklus I tindakan II... 54
Tabel 4.6 Kegiatan Siklus II Tindakan I... 56
Tabel 4.7 Hasil observasi Siklus II tindakan I... 60
Tabel 4.8 Kegiatan Siklus II Tindakan II... 62
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Observasi Kondisi Awal Kemampuan Berbicara Anak Kelompok
A TK Assamica... 42
Grafik 4.2 Hasil Observasi Siklus I Tindakan I... 49
Grafik 4.3 Hasil Observasi Siklus I Tindakan II... 55
Grafik 4.4 Hasil Observasi Siklus II Tindakan I... 61
Grafik 4.5 Hasil Observasi Siklus II Tindakan II... 67
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Suasana Pembelajaran Kondisi Awal Di TK Assamica... 41
Gambar 4.2 Siklus I Tindakan I... 47
Gambar 4.3 Siklus I Tindakan II... 53
Gambar 4.4 Siklus II Tindakan I... 60
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Muslihuddin (2009). Menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah
suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai
tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak
disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam
kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran yang dilakukan sementara itu. Adapun tujuan dari Penelitian
Tindakan Kelas diantaranya:
1. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam pendidikan dan
pengajaran yang dihadapi oleh guru dan tenaga kependidikan, terutama yang
berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi
pengajarannya.
2. Untuk memberikan pedoman bagi guru/ kepala sekolah untuk memperbaiki
dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi
lebih baik.
3. Untuk memasukan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem pengajaran yang
sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh upaya pembaharuan pada
umumnya.
4. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara
praktisi (dalam hal ini guru) dengan para peneliti akademis.
Desain penelitian yang digunakan yaitu berbentuk siklus, Adapun
prosedurPenelitian Tindakan Kelas menurut Muslihuddin (2009) adalah sebagai
32
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada gambar risert model John
Elliot dalam Muslihuddin, (2009). Adalah sebagai berikut:
SIKLUS I
SIKLUS 2
Gambar 3.1Riset Aksi Model John Eliot (Muslihudin,2011:72)
B. Lokasi dan Subjek penelitian
Penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanak Assamica, Perkebunan Pasir
Malang Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.Subjek
penelitian ini adalah seluruh anak didik kelompok A yang berjumlah 12anak
terdiri dari5 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan rata-rata usianya 4
sampai 5 tahun dengan 1 orang guru. Penelitian ini dilakukan di TK tersebut
karena pembelajaran masih bersifat akademik serta kemampuan berbicara anak
kurang mendapatkanlatihan dan bimbingan, selain itu jarang melakukan kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
33
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua
yang diawali dengan revisi, rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus
berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukan
terjadi perubahan perilaku.
a. Tahapan Perencanaan
Kegiatan diawali dengan mengidentifikasi masalah melalui observasi
secara langsung di tempat penelitian, yaitu TK Assamica pada kelompok A.
Melalui observasi tersebut ditemukan adanya permasalahan terkait kemampuan
berbicara anak, permasalahan tersebut kemudian dirumuskan oleh peneliti
menjadi bentuk pertanyaan penelitian dan kemudian dikembangkan menjadi
tujuan penelitian sesuai dengan permasalahan di TK. Adapun tahapan
perencanaan terdiri dari:
1) Permohonan ijin kepada kepala sekolah untuk melalukan penelitian
2) Merumuskan masalah
3) Membuat kisi-kisi instrument penelitian
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan dari penelitian ini adalah terdiri dari dua siklus, masing-masing
siklus terdiri dari dua aktivitas dramatisasi spontanyang dapat meningkatkan
kemampuan berbicara anak di TK Assamica pada kelompok A.
Adapun tahapan pelaksanaan siklus 1 diantaranya:
1) Pembukaan
a) Kegiatan pembukaan sebelum memulai kegiatan outdoor learning: Berdoa sebelum kegiatan
Bernyanyi pagi hari
Bercakap-cakap tentang hari kemarin dan kegiatan yang akan dilaksanakan
34
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Kegiatan inti
Anak dipersilahkan untuk bermain drama sesuai dengan kemauannya tanpa ada penentuan peran sebelumnya.
c) Istirahat
Berdoa, makan dan bermain di playground d) Penutupan
Guru melakukan evaluasi dengan melakukan wawancara pada setiap anak tentang kegiatan yang sudah dilakukan
Berdoa sesudah kegiatan dan bernyanyi waktunya pulang Pulang sambil bersalaman membentuk lingkaran
2) Pelaksanaan siklus 2
Kegiatan siklus 2 merupakan lanjutan dari pada siklus 1
c. Tahap Observasi
Untuk melakukan observasi, peneliti berkolaborasi dengan 1 orang guru
yang ada di TK tersebut. Peneliti meminta bantuan kepada guru untuk mengisi
lembar observasi yang telah disediakan.setiap kendala yang terjadi di lapangan
dicatat serta dianalisis sekemampuan penulis.
d. Tahap Refleksi
Dalam tahap refleksi dilakukan setelah peneliti melaksanakan satu siklus
yang terfokuskan pada berbagai aspek, antara lain: kendala yang dihadapi oleh
anak dan guru selama kegiatan dramatisasi spontanberlangsung dan merefleksi
anak yang mengalami peningkatan dalam berbicara. Aktivitas anak dalam
kegiatan, evaluasi hasil belajar, serta catatan lapangan. Refleksi dilakukan untuk
menganalisa semua data yang terkumpul. Dari hasil analisa tersebut, peneliti
mengambil kesimpulan yang akan dijadikan dasar untuk membuat rencana
35
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi dari variabel penelitian yang dapat
dioperasionalkan atau dapat menjadi arahan dalam pelaksanaan penelitian.
Adapun definisi operasional dari variabel penelitian diantaranya:
1. Kemampuan Berbicara
Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.Tarigan (1985:15)
Sejalan dengan pendapat di atas Hurlock (1978:176) mengungkapkan bahwa, “bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata -kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Bicara merupakan
keterampilan mental-motorik.Berbicaratidak hanya melibatkan koordinasi
kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda, tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan.”
Kemampuan berbicara dalam penelitian ini adalah kemampuan anak
dalam berkomunkasi untuk menyampaikan keinginan, pendapat, pikiran dan
perasaaan dengan mengucapkan kata-kata dan huruf serta lafal yang benar
terhadap apa yang dilihat dan dialaminya . Dengan berbicara kemampuan anak
dalam berinteraksi dengan teman dan lingkungan berkembang lebih baik,
selain itu perkembangan emosi anak akan lebih stabil karena anak sudah
mampu mengutarakan keinginan dan perasaannya. Berbicara juga dapat
melatih alat ucap dengan baik, pelafaan dan artikulasi dalam mengungkapkan
kata-kata. Hal ini merupakan aspe-aspek kemampuan dalam penelitian yang
dimaksud.
2. Dramatisasi Spontan
Secara etimologis, katadrama berasal dari bahasa yunani, dramoi, artinya
menirukanadapunsecaraterminologi,drama adalah suatu perbuatan/cerita/kisah
36
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertunjukan oleh para pelaku di atas pentas dan ditonton oleh publik.Hidayat
(2003)
Sejalan dengan pendapat di atas Moulton dalam Hasanuddin (2002)
mengungkapkan bahwa drama adalah hidup yang dilukiskan dengan
gerak,drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan
secara langsung.Dramatisasi spontan adalah permainan drama yang dilakukan
anak atas keinginan sendiri, dengan cara-cara tersendiri, berupa dialog atau
perbuatan yang timbul dari pengalaman anak sendiri serta tidak membutuhkan
peranan pemimpin atau kontrol dari guru. Hidayat (2003).
E. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini melalui metode dramatisasi spontan adalah sebagai berikut:
TABEL 3.1
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARAANAK USIA DINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTANPADA KELOMPOK A TK ASSAMICA DI PTPN
VIII KEBUN PASIR MALANG KECAMATAN PANGALENGAN KABUOATEN BANDUNG
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR TEKHNIK
37
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apa?
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah
wawancara, observasi dan studi dokumentasi
1. Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran
berlangsung dan melihat dampak atau kontribusi merode dramatisasi spontan
dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok A di Taman
Kanak-kanak Assamica. Adapun format observasi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Pedoman Observasi Untuk anak
Tabel 3.2 Pedoman observasi
Meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini kelompok A di TK ASSAMICA
Nama Anak:
NO ITEM KATEGORI
BB MB BSH
1 Anak dapat berbicara dengan lafal yang benar
2 Anak dapat mengutarakan pendapat dan
38
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Anak dapat menjawab pertanyaan dengan
kata apa
4 Anak dapat menjawab pertanyaan dengan kata
dimana?
5 Anak dapat menjawab pertanyaan dengan kata
siapa?
6 Anak dapat berdialog dengan teman saat
bermain drama
Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH: Berkembang Sesuai Harapan
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data
atau informasi selama proses pembelajaran berlangsung secara lebih jelas dan
objektif serta melengkapi data yang diperlukan. Dokumentasi yang dilakukan
oleh peneliti dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto terkait.
Pada tahap pengumpulan data peneliti mengumpulkan seluruh data
berdasarkan hasil observasi dan studi dokumentasi dari mulai tahap awal
penelitian, proses dan sampai pada akhir penelitian yang kemudian dianalisis
sesuai dengan fokus masalah.
F. Analisis Data
Tekhnik atau pengolahan data yang digunakan adalah analisis data
kualitatif, yaitu data-data yang diperoleh dijelaskan dalam bentuk deskriptif atau
dalam bentuk narasisesuai dengan siklus pada prosedur penelitian dari mulai
perencanaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi dan dilakukan dalam dua
siklus. Data-data yang sudah didapatkan berdasarkan observasi dan wawancara
dianalisis dan dilihat apakah terdapat peningkatan setelah melalui dua siklus
dalam prosedur penelitian atau tidak sama sekali. Melalu uji dua variable yaitu
kondisi objektif sebelum menggunakan metode dramatisasi spontan dan setelah
39
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok A di Taman
Kanak-kanak Assamica.
G. Validasi Data
Untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian,
maka hasil dari analisis data penelitian divalidasi dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Member Chek yaitu memeriksa kembali kebenaran dan keterangan atau
informasi data yang diperoleh dari peneliti selama observasi dan catatan
lapangan berlangsung dari sumber data. Dalam kegiatan ini dilakukan guna
menguji seberapa besar kebenaan yang ada dalam data tersebut. Yang
dilakukan oleh peneliti di TK tersebut.
2. Triangulasi yaitu memeriksakembali kebenaran data dengan cara
mengkonfirmasikan kepada guru pendamping dan memberikan pendapat
pada saat bimbingan berupa temuan-temuan yang baru, sebagaimana
penelitian penyusunan laporan
3. Audit Trial yaitu memeriksa kembali catatan yang ditulis oleh peneliti atau
kesalahan dalam metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengambil
keputusan.
4. Expert Opinion yaitu pada tahap ini dilakukan konsultasi atau pengecekan
dari hasil temuan penelitian kepada para ahli sebagai pembimbing dalam
meningkatkan kemampuan berbicara kemudian memperoleh arahan terhadap
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian dari siklus I sampai siklus II
dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode dramatisasi
spontanpada kelompok A Taman Kanak-Kanak Assamica Perkebunan Pasir
Malang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian, kondisi objektif di TK Assamica
menunjukan bahwa kemampuan berbicara anak masih rendah dimana
anak-anak masih kesulitan mengungkapkan pendapat, malu-malu saat
menceritakan pengalaman sendiri, melafalkan kata-kata yang belum lengkap
hurufnya dan menangis saat menyelesaikan konflik. Dengan melihat kondisi
objektif kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Assamica tersebut
maka diperlukan perbaikan dalam pembelajaran khususnya yang mampu
memfasilitasi kemampuan berbicara anak.
2. Implementasi metode dramatisasi spontandalam meningkatkan kemampuan
berbicara anak dilakukan melalui dua siklus dan masing-masing siklus terdiri
dari dua tindakan. Pada setiap siklus mendapatkan respon yang baik dari
anak-anak semua anak senang dan anthusias mengikuti pembelajaran.
3. Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II menunjukan bahwa
kemampuan berbicara anak setelah diterapkan metode dramatisasi spontan di
Taman Kanak-Kanak Assamica pada kelompok A mengalami peningkatan.
Pada siklus I ada 9% anak yang masuk kategori Berkembang Sesuai harapan
(BSH), dan kategori Belum Berkembang(BB) semakin berkurang. Pada siklus
II tindakan I ke tindakan II indikator menceritakan pengalaman sederhana,
dan menjawab pertanyaan dengan apa, dimana dan siapa, berdialog dengan
teman menunjukan peningkatan yang baik. Hal ini terlihat pada data skor
setiap persentase anak yang masuk kategori Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) semakin bertambah menjadi 35% orang dan predikat Belum
75
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peningkatan kemampuan berbicara anak dari siklus ke siklus dimana
persentase anak yang masuk kategori Berkembang sesuai harapan semakin
bertambah dan kategori belum berkembang semakin berkurang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat mengemukakan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru/Peneliti
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan kedua setelah keluarga
khususnya bagi Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak merupakan peralihan dari
keluarga oleh karena itu dalam pendidikan anak usia dini suasana pembelajaran
dibuat seperti suasana keluarga yang penuh dengan kehangatan. Adapun yang
dapat dilakukan Guru/Peneliti dalam memfasilitasi anak untuk meningkatkan
kemampuan berbicara anak adalah:
a. Guru hendaknya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini
b. Guru diharapkan dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar bagi anak
c. Guru hendaknya memperhatikan anak didik khususnya saat anak berada
disekolah baik di dalam kelas maupun di luar ruangan
d. Guru melakukan kerjasama dengan orang tua dalam meningkatkan
kemampuan berbicara sehingga ada singkronisasi antara perlakuan di sekolah
dengan di rumah
e. Diadakannya tindak lanjut penelitian meningkatkan kemampuan berbicara
anak melalui metode dramatisasi spontan
2. Bagi Orang Tua
Keluarga merupakan pendidikan pertama bagi anak, khususnya dalam hal
ini orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, bagi orang tua
masa kini sebaiknya hindarkan dari memaksakan kehendak anak untuk pandai
76
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendapatkan prestasi akademik yang terbaik tanpa melihat kemampuan berbicara
dan keterampilan lain yang dimiliki oleh anak. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan orang tua dalam mendukung kemampuan berbicara anak diantaranya:
a. Memberikan kasih sayang dengan setulus hati supaya anak belajar
menyayangi orang lain dan senang berkomunikasi dengan orang lain
b. Mengajak anak berbagi cerita dan mengajak ke lingkungan yang bisa
membantu anak untuk berbicara
c. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeluarkan pendapat dan
berdiskusi dalam menyelesaikan permasalahan sederhana
d. Melibatkan anak dalam kegiatan sosial di lingkungan terdekat misalnya
bekerja bakti dan ikut perayaan hari kemerdekaan
3. Bagi Lembaga TK
a. Bagi berbagai pendukung lembaga TK diharapkan dapat melengkapi
sarana dan prasarana untuk menunjang pembelajaran anak dan selalu
mendukung kegiatan yang dilakukan guru yang bersifat positif demi
terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan bagi anak didik.
b. Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti workshop dan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas kinerja guru
4. Bagi Peneliti Berikutnya
a. Bagi teman-teman yang akan melakukan penelitian berikutnya diharapkan
dapat melakukan penelitian meningkatkan kemampuan berbicara melalui
kegiatan yang berbeda dan
b. Melakukan dramatisasi spontan untuk meningkatkan kemampuan anak
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustin&Nurihsan.(2011). Dinamika Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT RefikaAditama
Agustin, M &Wahyudin.(2011).PenilaianPerkembanganAnakUsia Dini.
Bandung: PT RefikaAditama
DhieniN,Dkk.(2007). MetodePengembanganBahasa. Jakarta: Universitas Terbuka
Dewi R.(2005).Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta:Depdiknas
Hurlock, B E.(1978).PerkembanganAnakJilid 1. Jakarta: GeloraPratama
HarunRasyid, Mansyur&Suratno. (2009). AssesmenPerkembanganAnakUsiaDini. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Hidayat H. (2003). Aktifitas Mengajar Anak TK. Bandung: Katarsis
Masitoh.(2011). CerdasdanCermatMenyiapakanGenerasiUnggul di
MasaDepanMelaluiPeduliPendidikanSejakDini. Bandung:
UniversitasPendidikan Indonesia
Mudairin. 2003. Role Playing: Suatu Alternative Pembelajaran yang
EfektifdanMenyenangkandalamMengingkatkanKeterampilanBerbicara Siswa. http://pakguruonline.pendidikan.net. [12 Februari 2011].
Muslihudin.(2011). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas .Bandung: Rizqi Press
Masitoh, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIADINI MELALUI METODE DRAMATISASI SPONTAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rachmawati, ErlinaNur. 2010.
PenerapanMetodeBermainPeranDalamUpayaMeningkatkanKecerdasa
n Natural PadaSiawaKelompok B Di RA
PersisKecamatanBangilKabupatenPasuruan. [online]
http://karya-ilmiah.um.id.ac
Solehudin.(1997).KonsepDasarPendidikanPrasekolah. Bandung: DepartemenPendidikandanKebudayaan
Suhartono.(2005). PengembanganKeterampilanBicaraAnakUsiaDini. Jakarta: Depdiknas.
Tarigan .(1990).BerbicaraSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa: Bandung: Angkasa
Tarigan, D (1997/1998).PengembanganKeterampilanBerbicara. Jakarta: Depdikbud.
Tarmansyah.(1996).GangguanKomunikasi. Jakarta: Depdikbud.
Tampubolon.(1993). MengembangkanMinatdanKebiasanMembacaPadaAnak.
Bandung: Angkasa
WS Hasanudin.(2009). Drama karya Dua Dimensi: Bandung: Angkasa