• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA MENGAJAR GURU, PENGELOLAAN FASILITAS PEMBELAJARAN, DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP MUTU KOMPETENSI LULUSAN SMK BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN DAN BISNIS DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA MENGAJAR GURU, PENGELOLAAN FASILITAS PEMBELAJARAN, DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP MUTU KOMPETENSI LULUSAN SMK BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN DAN BISNIS DI KOTA BANDUNG."

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

DAN BISNIS DI KOTA BANDUNG

RINGKASAN DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Kependidikan Bidang Administrasi Pendidikan

Oleh:

BUDI SANTOSO NIM 0806313

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA B A N D U N G

(2)

GURU, PENGELOLAAN FASILITAS PEMBELAJARAN, DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP MUTU KOMPETENSI

LULUSAN SMK BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN DAN BISNIS DI KOTA BANDUNG

Oleh Budi Santoso

Drs IKIP Bandung, 1986 M.Si UNPAD Bandung, 2005

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Fakultas Administrasi Pendidikan

© Budi Santoso 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA MENGAJAR GURU, PENGELOLAAN FASILITAS PEMBELAJARAN,

DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP MUTU KOMPETENSI LULUSAN SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN

DI KOTA BANDUNG Oleh: BUDI SANTOSO (0806313)

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai belum optimalnya kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kota Bandung. Masalah keterserapan lulusan yang masih rendah yang berdampak pada pengangguran di Indonesia merupakan fenomena dari mutu kompetensi lulusan yang belum optimal.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan konsep pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bandung dalam meningkatkan mutu kompetensi lulusan sehingga dapat menghasilkan tenaga kerja yang terampil dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berkualitas dan selaras dengan kebutuhan lapangan kerja.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey

Method. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner skala ordinal.

Jumlah responden sebanyak 216 orang pendidik, yang diambil secara

random dari 33 Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bisnis dan

Manajemen di Kota Bandung. Teknik pengolahan data menggunakan Path

Analysis Models.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Path Analysis Models, diperoleh kesimpulan bahwa berdasarkan model struktur uji hipotesis yang diajukan, semua jalur variabel eksogen yang terdiri atas kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru dan pengelolaan fasilitas pembelajaran, serta proses pembelajaran terhadap mutu kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Manajemen dan Bisnis, sebagai variabel endogen adalah signifikan. Secara rinci hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh kuat, positif, dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru dan pengelolaan fasilitas pembelajaran; (2) Kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru dan pengelolaan fasilitas pembelajaran, berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses pembelajaran; (3) Kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru dan pengelolaan fasilitas pembelajaran, serta proses pembelajaran, berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu kompetensi lulusan.

(5)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRINCIPALS’ LEADERSHIP, TEACHERS’

TEACHING PERFORMANCE, LEARNING FACILITIES

MANAGEMENT, AND TEACHING AND LEARNING PROCESS ON THE QUALITY OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL (SMK)

GRADUATES’ COMPETENCE, IN BUSINESS AND MANAGEMENT

SMKs IN BANDUNG By: BUDI SANTOSO (0806313)

The problem studied in this research is about the competence of graduates not optimal Vocational School (SMK) in Bandung. The problem is still low absorption graduates that have an impact on unemployment in Indonesia is a phenomenon of the quality of graduate competencies are not optimal.

This study is intended to get the concept of education Vocational School (SMK) in Bandung in improving the quality of graduate competence so as to produce a highly skilled workforce of graduates of vocational high school (SMK) qualified and in tune with the needs of employment.

The method used in this research is the Explanatory Survey Method. Data collection techniques using an ordinal scale questionnaire.

The number of respondents was 216 educators, taken at random from the 33 Vocational School of Business and Management Skills Program in Bandung. Data processing techniques using Path Analysis Models.

Based on calculations using Path Analysis Models, it is concluded that the structure of the model is based on the hypothesis testing, all the exogenous pathway consisting of principal leadership, performance management of teachers' teaching and learning facilities, as well as the learning process of the quality of graduate competency Vocational School Program Business and management expertise, as the endogenous variable is significant. The detailed results of this study indicate that: (1) the principal's leadership influence is strong, positive, and significant impact on the performance of teachers teaching and learning facilities management; (2) the principal leadership, teacher's teaching performance and management of learning facilities, and a significant positive effect on the learning process; (3) the principal leadership, teacher's teaching performance and management of learning facilities, as well as the learning process, and a significant positive effect on the quality of graduates' competence.

(7)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

(8)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAANError! Bookmark not

defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Struktur Organisasi Disertasi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kajian Mutu Sekolah Menengah KejuruanError! Bookmark not defined.

B. Pendidikan Kejuruan ... Error! Bookmark not defined.

1. Terminologi Pendidikan Kejuruan .... Error! Bookmark not defined.

2. Urgensi Pendidikan Kejuruan ... Error! Bookmark not defined.

3. Falsafah Pendidikan Kejuruan ... Error! Bookmark not defined.

4. Karakteristik Pendidikan Kejuruan ... Error! Bookmark not defined.

5. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kejuruan ... Error! Bookmark not

defined.

6. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ... Error! Bookmark not

(9)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Mutu Kompetensi Lulusan ... Error! Bookmark not defined.

1. Hakikat Mutu Kompetensi Lulusan .. Error! Bookmark not defined.

2. Mekanisme Pengendalian Mutu Kompetensi Lulusan... Error!

Bookmark not defined.

3. Pengelolaan Mutu Kompetensi Lulusan ... Error! Bookmark not

defined.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mutu Lulusan Error! Bookmark

not defined.

5. Dimensi Mutu Kompetensi Lulusan . Error! Bookmark not defined.

D. Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

1. Hakikat Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2. Ruang Lingkup Proses Pembelajaran Error! Bookmark not defined.

3. Komponen-Komponen Pembelajaran ... Error! Bookmark not

defined.

4. Tahapan-Tahapan Proses Pembelajaran... Error! Bookmark not

defined.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran ... Error!

Bookmark not defined.

6. Dimensi Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran ... Error! Bookmark

not defined.

2. Tujuan Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran .... Error! Bookmark not

defined.

3. Proses Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran... Error! Bookmark not

defined.

4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran ... Error!

(10)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Ruang Lingkup Fasilitas Pembelajaran... Error! Bookmark not

defined.

6. Dimensi Fasilitas Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

F. Kinerja Mengajar Guru ... Error! Bookmark not defined.

1. Hakikat Kinerja Mengajar Guru ... Error! Bookmark not defined.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru . Error! Bookmark

not defined.

3. Dimensi Kinerja Mengajar Guru... Error! Bookmark not defined.

G. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

1. Hakikat Kepemimpinan Kepala Sekolah ... Error! Bookmark not

defined.

2. Teori-Teori Kepemimpinan ... Error! Bookmark not defined.

3. Fungsi Kepala Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4. Peran Kepala Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah .. Error! Bookmark not

defined.

6. Dimensi Kepemimpinan Kepala Sekolah ... Error! Bookmark not

defined.

H. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

I. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2. Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Definisi Operasional dan Operasionalisasi Variabel Penelitian ... Error!

Bookmark not defined.

1. Operasional Variabel Mutu Kompetensi Lulusan .. Error! Bookmark

(11)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Operasional Variabel Proses Pembelajaran .... Error! Bookmark not

defined.

3. Operasional Variabel Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran ... Error!

Bookmark not defined.

4. Operasional Variabel Kinerja Mengajar Guru Error! Bookmark not

defined.

5. Operasional Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... Error!

Bookmark not defined.

D. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Proses Pengembangan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

F. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

G. Rancangan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

I. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Kompetensi Lulusan

Sekolah Menengah Kejuruan ... Error! Bookmark not defined.

2. Pengaruh Variabel Driver terhadap Variabel Process ... Error!

Bookmark not defined.

3. Pengaruh Variabel Driver, Variabel Process terhadap Variabel

Output ... Error! Bookmark not defined.

C. Model Peningkatan Mutu Kompetensi LulusanError! Bookmark not

defined.

(12)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

(13)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkantahun 2012 -2013 (Persen) .. ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Tabel 1. 2 Data Keterserapan Lulusan SMK Kompetensi Keahlian Bisnis dan

Manajemen ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 2. 1 Karateristik Pendidikan Kejuruan ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Tabel 2. 2 Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 2. 3 Mata Pelajaran SMK/MAK Bidang Keahlian Bisnis Dan

Manajemen ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 2. 4 Indikator Sekolah Bermutu Dan Tidak Bermutu ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 2. 5 Faktor Faktor Kinerja ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 2. 6 Sifat Dan Keterampilan Kepemimpinan ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Tabel 2. 7 Model Pengkondisian Operan ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Tabel 3. 1 Alamat SMK di Kota Bandung ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Tabel 3. 2 Populasi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota

Bandung ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 3. 3 Distribusi Unit Sampel Penelitian ... ERROR! BOOKMARK NOT

(14)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 4 Operasionalisasi Variabel Mutu Kompetensi Lulusan (Y) ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 3. 5 Operasionalisasi Variabel Proses Pembelajaran (X4) ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 3. 6 Operasionalisasi Variabel Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran (X3)

... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 3. 7 Operasionalisasi Variabel Kinerja Mengajar Guru (X2) ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 3. 8 Operasionalisasi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 3. 9 Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 1 Rekapitulasi Tanggapan Responden variabel Mutu Kompetensi

Lulusan ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 2 Rekapitulasi Tanggapan Responden variabel Proses Pembelajaran

... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 3 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Pengelolaan

Fasilitas Pembelajaran ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Kinerja Mengajar

Guru ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Kepemimpinan

Kepala Sekolah ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 6 Koefisien Korelasi Antar Variabel Penelitian. ERROR! BOOKMARK

NOT DEFINED.

Tabel 4. 7 Standar Deviasi Setiap Variabel Penelitian .... ERROR! BOOKMARK

NOT DEFINED.

Tabel 4. 8 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur Hipotesis Pertama ... ERROR!

(15)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4. 9 Hasil Uji Signifikansi Hipotesis Pertama ... ERROR! BOOKMARK

NOT DEFINED.

Tabel 4. 10 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur Hipotesis Kedua ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 11 Hasil Uji Signifikansi Hipotesis Kedua ... ERROR! BOOKMARK

NOT DEFINED.

Tabel 4. 12 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur Hipotesis Ketiga ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 13 Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Variabel-Variabel

Driver Terhadap Variabel Proses ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Tabel 4. 14 Hasil Uji Signifikansi Hipotesis Ketiga ... ERROR! BOOKMARK

NOT DEFINED.

Tabel 4. 15 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur Hipotesis Keempat ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 16 Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Variabel-Variabel

Driver Terhadap Variabel Proses ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Tabel 4. 17 Hasil Uji Signifikansi Hipotesis Keempat .... ERROR! BOOKMARK

(16)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Framework A Systemic Framework For Quality Assurance For

Learning And Teaching . ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 2 Framework Principles Of Effective And Development ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 3 Framework For Understanding Quality Of Center-Based Ece

Services ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 4 The Learning Environment, Learning Processes And Learning

Outcomes (Lepo) Framework ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Gambar 2. 5 Representation Of Biggs’ 3-P Model ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Gambar 2. 6 The Extended Laurillard Conversational Framework. ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 7 Cara Kerja Sistem ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 8 Peta Komponen Pendidikan Sebagai Sistem... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 9 Sistem Pembelajaran Dan Keterkaitannya Dengan Berbagai

Standar Pendidikan ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 10 Sistem Pembelajaran ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 11 Sistem Kepemimpinan ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 12 Taksonomi Perilaku Manajerial ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Gambar 2. 13 Proses Pembelajaran.... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 2. 14 Kerangka Pemikiran Penelitian ... ERROR! BOOKMARK NOT

(17)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1 Diagram Jalur Hipotesis Pertama ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Gambar 3. 2 Diagram Jalur Hipotesis Kedua ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Gambar 3. 3 Diagram Jalur Hipotesis Ketiga ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Gambar 3. 4 Diagram Jalur Hipotesis Keempat .... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Gambar 4. 1 Grafik Tingkat Capaian Mutu Kompetensi Lulusan Sekolah

Menengah Kejuruan di Kota Bandung... ERROR! BOOKMARK

NOT DEFINED.

Gambar 4. 2 Grafik Tingkat Capaian Proses Pembelajaran Sekolah Menengah

Kejuruan di Kota Bandung ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Gambar 4. 3 Grafik Tingkat Capaian Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran

Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 4. 4 Grafik Tingkat Capaian Kinerja Mengajar Guru Sekolah

Menengah Kejuruan di Kota Bandung... ERROR! BOOKMARK

NOT DEFINED.

Gambar 4. 5 Grafik Tingkat Capaian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 4. 6 Hasil Pengujian Model Diagram Jalur Hipotesis Pertama .... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 4. 7 Hasil Pengujian Model Diagram Jalur Hipotesis Kedua... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 4. 8 Hasil Pengujian Model Diagram Jalur Hipotesis Ketiga ... ERROR!

(18)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 9 Hasil Pengujian Model Diagram Jalur Hipotesis Keempat... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 4. 10 Model Peningkatan Mutu Kompetensi Lulusan ... ERROR!

(19)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

(20)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Inti kajian dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat mutu kompetensi

lulusan. Kualitas sumber daya manusia yang masih rendah menyebabkan tingkat

pengangguran di Indonesia semakin tinggi. Tingginya tingkat pengangguran

mencerminkan bahwa sampai saat ini mutu lulusan belum mampu memenuhi

tuntutan dunia kerja. Salah satu pendidikan yang seharusnya menciptakan lulusan

yang memiliki kompetensi keahlian profesional adalah pendidikan kejuruan,

namun sepertinya tujuan tersebut belum sepenuhnya tercapai.

Rendahnya tingkat mutu kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) dapat dilihat dari keterserapan lulusan yang belum optimal. Pada Tabel 1.1

menggambarkan pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan tertinggi yang

ditamatkan.

Tabel 1. 1

Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang DitamatkanTahun 2012 -2013 (persen)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2012 2013

Februari Agustus Februari Agustus

SD ke Bawah 3,69 3,64 3,61 3,51

Sekolah Menengah Pertama 7,80 7,76 8,24 7,60

Sekolah Menengah Atas 10,34 9,60 9,39 9,74

Sekolah Menengah Kejuruan 9,51 9,87 7,68 11,19

Diploma I/II/III 7,50 6,21 5,65 6,01

Universitas 6,95 5,91 5,04 5,50

(21)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas, bisa dilihat bahwa angka pengangguran terbuka

dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2012

bulan Februari sebanyak 9,51% dan pada bulan Agustus tahun 2012 terjadi

peningkatan sebanyak 0,36% menjadi 9,87%, dan pada tahun 2013 bulan Februari

terjadi penurunan sebanyak 2,19% menjadi 7,68%, namun pada bulan Agustus

tahun 2013 terjadi peningkatan sebanyak 3,51% menjadi 11,19%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2012

sampai tahun 2013 mengalami peningkatan, jumlah pengangguran ini cukup

tinggi untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tingginya angka

pengangguran lulusan SMK juga diberitakan dalam TRIBUN-TIMUR.COM 6

November 2014 menginformasikan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

banyak yang menjadi pengganguran terbuka. Jumlah lulusan SMK yang

menganggur mencapai 813.776 jiwa, atau 11,24 persen dari jumlah total

pengangguran terbuka di Indonesia sampai Agustus ini, yakni 7,24 juta jiwa.

Kepala BPS, Suryamin menengarai belum adanya link and match antara

pendidikan kejuruan dengan permintaan industri menyebabkan lulusan SMK

adalah yang paling banyak menganggur.

Di Kota Bandung, hingga akhir Oktober 2008, Dinas Tenaga Kerja

(Disnakertrans) mencatat, terdapat tidak kurang 174.000 pencari kerja

menganggur tapi yang terserap baru 1.600 orang. Angkatan kerja penganggur ini,

kemungkinan bertambah karena telah ada sejumlah perusahaan, menyatakan kolep

dan siap bahkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Disnakertrans memprediksi, dengan pertumbuhan angkatan kerja 20 persen

setahun, penganggur di Kota Bandung akan menjadi 200.000 lebih.

Fenomena ini tentu saja sangat memprihatinkan mengingat keterserapan

lulusan pendidikan (sekolah) oleh dunia kerja, merupakan cerminan dari kualitas

pendidikan secara keseluruhan. Jika demikian, maka gejala ini tentu perlu segera

(22)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengangguran yang akan semakin meningkat dan rendahnya kualitas sumber daya

manusia di Indonesia.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bidang pendidikan,

United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO),

misalnya, merilis peringkat Indonesia dalam hal pendidikan turun dari 58 menjadi

62 di antara 130 negara di dunia (Moh. Yamin, 2007). Kondisi ini

mengindikasikan bahwa: pertama, kualitas dan daya saing pendidikan Indonesia

kian merosot, dan kedua, masalah pokok pendidikan yang dihadapi Bangsa

Indonesia dewasa ini adalah peningkatan kualitas pada setiap jenis, jenjang dan

jalur pendidikan.

Dalam konteks kemanfaatannya, mutu pendidikan ini sangat terkait

dengan isu relevansi pendidikan. Pendidikan yang memiliki kekuatan daya saing

ditandai dengan mutu pembelajaran dalam program-program pendidikan yang

amat dibutuhkan oleh masyarakat.

Keunggulan dan daya saing pendidikan Indonesia yang dikaitkan dengan

produktivitas tenaga kerja lulusan pendidikan, dilaporkan oleh World Economic

Forum (2012), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu Indonesia

mengalami penurunan indeks daya saing global, dari posisi ke 46 (2011) menjadi

ke 50 (2012). Berdasarkan laporan tersebut aspek ketenagakerjaan merupakan

penyebab merosotnya daya saing Indonesia pada tahun 2012.

Menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau

terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34),

Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40) (Didin S. Damanhuri, 2007).

Sementara menurut data /PERC (2001). Indonesia berada pada posisi 12 dari 12

negara di Political and Economic Risk Consultant Asia. Pemeringkatan

internasional tersebut telah menilai sistem pendidikan Indonesia yang kurang

relevan dengan kebutuhan pembangunan. Isu PERC yang mengaitkan kualitas

(23)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan kualitas dan

produktivitas pekerja.

Masih tingginya angka pengangguran terbuka menurut pendidikan tinggi

yang ditamatkan serta fenomena-fenomena di atas, mengindikasikan bahwa

tingkat penyerapan angkatan kerja dari lulusan jenjang sekolah menengah

kejuruan masih kurang.

Adapun beberapa diantaranya lembaga pendidikan yang dituntut untuk

dapat menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian serta kualifikasi yang

dibutuhkan dalam persaingan dunia kerja adalah Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) di kota Bandung. Sebagian besar SMK di kota Bandung memilki misi

yang sama, yaitu berusaha untuk meraih sasaran yang hendak dicapai yaitu

melahirkan sumber daya manusia yang siap memasuki lapangan kerja dengan

sikap profesional sesuai dengan keahliannya, dan mampu mandiri yang sanggup

bersaing di tingkat nasional dan internasional, namun misi tersebut belum

sepenuhnya tercapai.Hal ini dapat dilihat dari fenomena beberapa lulusan SMK di

kota Bandung yang keterserapannya belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. 2

Data Keterserapan Lulusan SMK Kompetensi Keahliann Bisnis dan Manajemen

No Nama Sekolah Presentasedayaseraplulusan

Bekerja Melanjutkan Wirausaha Lain-lain

1 SMK Muhammadiyah 2 80% 20%

2 SMK Binawarga 90% 10%

3 SMK Pelita Bandung 34% 2% 1% 13%

4 SMK Padjajaran 2 80% 20%

5 SMK Taruna Ganesa 83.7% 9.3% - 7.0%

6 SMK Muhamadiyyah 4 85% 15%

7 SMKN 11 Bandung 86% 14%

8 SMK Muslimin 1 71% 12% - 17%

9 SMK Bandung Selatan 2 3% 1% - 96%

TOTAL RATA RATA 26%

(24)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data tersebut

menggambarkan bahwa lulusan di beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

di Kota Bandung pada bidang keahlian manajemen dan bisnis belum optimal

dalam mewujudkan tujuan agar lulusan dapat dengan mudah diserap oleh dunia

usaha/dunia industri (DU/DI). Banyaknya lulusan yang tidak dapat terserap oleh

dunia usaha/dunia industri (DU/DI) dikarenakan mutu kompetensi lulusan yang

belum optimal. Masih banyaknya lulusan yang melanjutkan disinyalir disebabkan

karena lulusan merasa kompetensi yang dimiliki belum cukup untuk bekal di

dunia kerja, selain itu lulusan merasa pesimis dengan tantangan-tantangan yang

dihadapkan oleh para kompetitor pencari kerja lainnya yang dari tamatan Sarjana.

Sehingga lulusan kurang percaya diri terhadap kompetensi yang dimiliki dan

memilih untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kenyataan

tersebut tentu tidak sejalan dengan tujuan SMK yang memprioritaskan keahlian

lulusan agar siap bekerja secara professional setelah lulus dari sekolah.

Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya memperbanyak pembangunan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hingga tahun 2008 telah dikembangkan

sebanyak 100 SMA dan 341 SMK berbasis keunggulan lokal. Rasio jumlah siswa

SMK:SMA dari tahun ke tahun juga terus meningkat dari 30:70 pada tahun 2004

menjadi 49:51 menurut perhitungan sementara pada akhir bulan September 2009.

Hal ini menunjukkan adanya keinginan pemerintah untuk menyelesaikan

persoalan lulusan pendidikan sekolah menengah, khususnya menyangkut

keterserapan oleh dunia kerja. Namun demikian, niat baik pemerintah ini

bukanlah tanpa kendala, mengingat banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari

tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, sampai pada sekolah

menengah kejuruan dengan bidang keahlian apa yang relevan dengan kondisi

lingkungan dan tuntutan dunia kerja. Termasuk di dalamnya hal-hal yang perlu

dipersiapkan menyangkut konversi dari SMA ke SMK.

Program pemerintah tersebut kini mulai dirasakan manfaatnya dengan

(25)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun dilain pikah banyaknya lulusan SMK

yang tidak terserap di dunia kerja salah satunya disebabkan peningkatan jumlah

SMK yang belum diimbangi dengan kualitas yang menuntut lulusan SMK

memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan globalisasi saat ini. Oleh

karena itu, jelas yang dimaksud dengan pertumbuhan siswa SMK bukan sekedar

meningkatkan kapasitas pada program-program studi tradisional yang sudah ada,

yang cenderung involutif, justru yang sangat penting adalah pengembangan

program-program studi kontemporer yang relevan dengan konteks sumber daya

lokal namun memiliki keunggulan nasional dan global, serta mengikuti perubahan

ekonomi global. Dengan begitu lulusan SMK akan mudah terserap di lapangan

kerja karena memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja yang

bersifat global saat ini.

Dalam mengentaskan masalah belum optimalnya mutu kompetensi lulusan

terlebih dahulu harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya agar dapat

menemukan solusi dan penyelesaian yang tepat dalam upaya peningkatan mutu

kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Bandung.

Berdasarkan teori belajar behaviorisme pengkondisian klasik

(pengkondisian operan) dari B.F. Skinner, menyatakan bahwa hasil belajar

dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu stimulus yang berasal dari komponen

pendidikan dari lingkungan sekolah. Menurut Slameto (2010), hasil belajar di

pengaruhi oleh beberapa faktor, dalam bukunya (2010:54), mengatakan, “faktor -faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat di golongkan

menjadi dua golongan saja, yaitu faktor internal dan faktor eksternal”. Faktor -faktor tersebut diantaranya:

Faktor Internal:

1) Faktor Jasmaniah: kesehatan dan cacat tubuh.

2) Faktor Psikologis: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan/perkembangan, dan kesiapan.

(26)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Faktor Keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor Sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, model belajar, dan tugas rumah.

3) Faktor Masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Hasil penelitian Eko Djatmik (2006), tentang Pengaruh Kepemimpinan

Kepala Sekolah dan Sarana Prasarana Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kota

Semarang menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh

terhadap kinerja guru SMP Negeri Kota Semarang sebesar 58,4 %. Sarana

Prasarana berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 36,9%. Sedangkan hasil

variabel kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana memiliki pengaruh

terhadap kinerja guru sebesar 65,1 %.

Menurut hasil penelitian Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Kompetensi Profesioanal Guru Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Guru

Sekolah Dasar Islam Terpadu Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat oleh

Endang Sri Budi Herawati (2012), dinyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung

dan signifikan dari kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi guru.

Berdasarkan penelitian Ahmad Rifandi ytentang Mutu Pembelajaran Dan

Kompetensi Lulusan Diploma III Politeknik Cakrawala Pendidikan, pada Februari

2013, Th. XXXII, No. 1, hasil penelitian ini ditemukan bukti empirik bahwa

terdapat hubungan kausal antara profesionalitas dosen, media pembelajaran, dan

fasilitas pembelajaran terhadap mutu pembelajaran dan terhadap kompetensi

lulusan.

Depdiknas dalam Renstra Depdiknas 2010-2014, menjelaskan bahwa

rendahnya mutu pendidikan (sekolah) ini ditentukan oleh beberapa faktor penting,

yaitu menyangkut input, proses, dukungan lingkungan, sarana dan prasarana.

(27)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik (minat, bakat, potensi, motivasi, sikap), proses berkaitan erat dengan

penciptaan suasana pembelajaran, yang dalam hal ini lebih banyak ditekankan

pada kreativitas pengajar (guru), dukungan lingkungan berkaitan dengan suasana

atau situasi dan kondisi yang mendukung terhadap proses pembelajaran seperti

lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar, sedangkan sarana dan prasarana

adalah perangkat yang dapat memfasilitasi aktivitas pembelajaran, seperti gedung,

alat-alat laboratorium, komputer dan sebagainya.

Secara eksternal, komponen masukan pendidikan yang secara signifikan

berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan (sekolah) meliputi (1)

ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memadai baik secara

kuantitas dan kualitas, maupun kesejahteraannya; (2) prasarana dan sarana belajar

yang belum tersedia dan belum didayagunakan secara optimal; (3) pendanaan

pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran; dan (4)

proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif.

Banyak guru di Indonesia belum memiliki profesionalisme yang memadai

untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam UU No 20 tahun 2003

pasal 39 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan

penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.

Berdasarkan data Balitbang Depdiknas sebagian guru di Indonesia bahkan

dinyatakan tidak layak mengajar. Persentase guru menurut kelayakan mengajar

dalam tahun 2010-2011 di berbagai satuan pendidikan sebagai berikut: untuk SD

yang layak mengajar hanya 26.83% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP

54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73%

(swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26%

(swasta). Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan

guru itu sendiri. Data Balitbang Depdiknas, menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru

SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas. Selain

(28)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D3-Kependidikan ke atas. Di tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru

57,8% yang memiliki pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari

181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48% berpendidikan

S3).

Di Kota Bandung, Kasubdit Banglemsidiklat (2005: 1) yang menyatakan

bahwa 63% guru SMK tidak memiliki kompetensi profesional standar yang

disyaratkan. (Dedi SupriawanWowo SK., Aryano dan Dedi Rohendi, 2006).

Fakta empirik kondisi guru sebagaimana diungkapkan di atas, ternyata

sejalan dengan temuan penelitian Tjutju Yuniarsih dkk (2008). Survey yang

dilakukan terhadap 268 guru pada 26 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang

Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi menunjukkan bahwa dilihat dari

kesesuaian tugas dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh guru,

sebanyak 76% guru memiliki kesesuaian antara tugas dan latar belakang

pendidikannya. Sementara sisanya, sebesar 24% tidak sesuai.

Temuan ini tentu saja akan berdampak pada kurang optimalnya kinerja

guru, khususnya kinerja mengajar guru. Tidak optimalnya kinerja guru ini,

kemudian dapat dilihat dari belum sepenuhnya lulusan SMK bekerja atau terserap

di dunia kerja, sebagaimana ditunjukkan Kartadinata (2007:16) yang

menyebutkan bahwa keterserapan lulusan SMK di dunia kerja hingga saat ini baru

mencapai 75%, salah satunya diduga karena penguasaan kompetensi yang harus

dimiliki guru masih belum optimal. Kompetensi guru ini akan berdampak pada

tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh

lulusan. Jika guru memiliki tingkat penguasaan kompetensi guru tinggi, maka

secara teori akan diikuti oleh semakin tingginya pengetahuan dan keterampilan

yang dimiliki lulusan, sehingga mereka akan menjadi siap dalam menghadapi

tantangan dunia kerja, dan sebaliknya.

Dari aspek fisik, kondisi prasarana dan sarana pendidikan belum

(29)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perpustakaan di sekolah, ruang belajar dan sarana belajar lain seperti laboratorium,

sarana olahraga yang rusak. Data Balitbang Depdiknas (2012) menyebutkan untuk

satuan SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta

memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut sebanyak 364.440

atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% mengalami kerusakan ringan dan

sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami kerusakan berat. Keadaan ini juga terjadi

di SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK meskipun dengan persentase yang tidak sama.

Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidaklayakan dan

ketidaknyamanan pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada

keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya.

Fasilitas lainnya yang turut mempengaruhi mutu pendidikan ialah

ketersediaan buku. Secara nasional, rata-rata rasio buku per siswa untuk SMK adalah

0,25. Masih jauh dari kondisi ideal rasio 1:1, satu siswa satu buku. Masalah yang

lebih besar tidak hanya terletak pada ketersediaan buku tetapi juga dalam

pendayagunaan buku pelajaran tersebut dalam kerangka peningkatan mutu

pendidikan. Kecenderungan sekolah untuk mengganti buku setiap tahun ajaran baru

semakin memberatkan orang tua siswa. Selain itu juga menimbulkan pemborosan

yang tidak perlu, karena buku yang ada di sekolah tidak dapat dimanfaatkan oleh

siswa tahun berikutnya. Kekurangan juga terjadi pada media penunjang yang lain,

seperti laboratorium, ruang UKS, dan penunjang pembelajaran bahasa, terutama

bahasa Inggris dan pendidikan jasmani dan kesehatan.

Sementara pada level mikro, salah satu sebab rendahnya mutu lulusan adalah

belum efektifnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran selama ini masih terlalu

berorientasi terhadap penguasaan teori dan hafalan dalam semua bidang studi yang

menyebabkan kemampuan belajar peserta didik menjadi terhambat. Metode

pembelajaran yang terlalu berorientasi pada guru (teacher oriented) cenderung

mengabaikan hak-hak dan kebutuhan, serta pertumbuhan dan perkembangan anak

sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikan, dan mencerdaskan

(30)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muatan belajar yang terlalu terstruktur dan sarat beban juga mengakibatkan

proses pembelajaran di sekolah menjadi steril dengan keadaan dan perubahan

lingkungan fisik dan sosial di lingkungan. Keadaan ini menjadikan proses belajar

menjadi rutin, tidak menarik, dan tidak mampu memupuk kreativitas murid, guru dan

kepala sekolah untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran yang inovatif.

Persoalan tersebut ditambah dengan terlalu dominannya pengembangan otak kiri

peserta didik, sehingga otak kanan menjadi kurang optimal sehingga gagasan kreatif

dan inovatif dari peserta didik menjadi tumpul. Rendahnya kualitas pembelajaran

terjadi pada hampir semua jenjang dan jenis pendidikan dapat menyebabkan

rendahnya angka efisiensi pendidikan, angka mengulang kelas dan putus sekolah

yang masih tinggi.

Faktor yang turut berpengaruh terhadap rendahnya efisiensi pendidikan

adalah rendahnya kemampuan pengelolaan berbagai masukan pendidikan baik dalam

menjalankan proses pembelajaran maupun dalam pengelolaan pendidikan secara

keseluruhan, baik pada tingkat satuan pendidikan maupun pada pengelola pendidikan

yang ada di atasnya. Hal ini dilihat dari lemahnya fungsi supervisi pendidikan, baik

yang dilakukan oleh tenaga fungsional seperti pengawas bidang studi untuk tingkat

SMP dan SMA/SMK, maupun supervisi oleh kepala sekolah sebagai manajer

sekolah. Kelemahan pada aspek perencanaan, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi

hasil belajar tidak termonitoring secara efektif oleh para supervisor, sehingga

kelemahan-kelemahan pada proses pembelajaran tidak dapat teridentifikasi secara

akurat.

Mutu pendidikan non-akademik juga masih bermasalah yang dapat dilihat

dari perilaku dan sikap peserta didik dalam kehidupan sosial, baik saat berada di

lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Dari jumlah kasus yang ada, seperti

perkelahian masal, perilaku kesopanan, dan tata kehidupan lainnya, belum

mencerminkan nilai-nilai budaya dan norma-norma yang berlaku.

Fakta empirik di atas, memberikan informasi bahwa setidaknya ada

(31)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tenaga pendidik dan kependidikan, supervisi pendidikan, sarana, fasilitas, media,

dan biaya.

Berdasarkan keseluruhan uraian tentang fenomena dan masalah-masalah

pendidikan di atas, serta beberapa penelitian yang relevan sebelumnya yang

didasarkan pada teori dan pendapat ahli, perlu dilakukan suatu penelitian yang

mendalam agar diperoleh informasi yang komprehensif tentang masalah

pendidikan dan solusi-solusinya. Kiranya inilah yang menarik penulis untuk

mengadakan penelitian, dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk disertasi dengan

judul: “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, dan Proses Pembelajaran terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen dan Bisnis)”.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah belum optimalnya mutu

kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kota Bandung,

khususnya pada Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Aspek tersebut diduga

sebagai salah satu aspek strategis yang dapat menghambat terciptanya

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, masalah

belum optimalnya mutu kompetensi lulusan harus segera ditindaklanjuti.

Masalah yang dipecahkan dalam penelitian ini, terungkap dalam

pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut: “Komponen-komponen

pendidikan yang meliputi raw input, instrumental input, dan environmental input

belum dikelola secara optimal, dan hal ini menyebabkan kualitas proses

pembelajaran dan mutu kompetensi lulusan relatif rendah.

Banyak faktor yang mempengaruhi mutu kompetensi lulusan, diantaranya

faktor internal yang berasal dari dalam diri lulusan yaitu minat, bakat, motivasi,

perkembangan dan kesiapan, serta faktor eksternal yang berasal dari lingkungan

yaitu dorongan orang tua, latar belakang kebudayaan, metode mengajar,

(32)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar, kegiatan siswa dalam masyarakat, bentuk kehidupan masyarakat, dan lain

sebagainya. Berdasarkan hasil kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi mutu kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

kota Bandung Bidang Keahlian Manajemen dan Bisnis, diduga faktor determinan

yang paling berpengaruh terhadap mutu kompetensi lulusan adalah kepemimpinan

kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas pembelajaran, dan

proses pembelajaran. Faktor faktor yang diduga determinan tersebut didasari atas

teori belajar dari B.F Skinner, yang menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi

oleh stimulus dan behavior. Stimulus merupakan faktor faktor penunjang yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan behavior adalah perubahan sikap

yang ditimbulkan dari stimulus. Salah satu faktor penunujang dalam terciptanya

hasil belajar yang kondusif adalah kepemimpinan kepala sekolah, kinerja

mengajar guru, pengelolaan fasilitas pembelajaran dan proses pembelajaran,

Penelitian ini dilakukan di 33 Sekolah Menengah Kejuruan kota Bandung pada

bidang keahlian manajemen dan bisnis.

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, dapat

diajukan rumusan masalah yang terungkap dalam pertanyaan penelitian (research

question) sebagai berikut: “Apakah mutu kompetensi lulusan dipengaruhi secara

langsung maupun tidak langsung oleh kepemimpinan kepala sekolah, kinerja

mengajar guru, fasilitas pembelajaran, dan kualitas proses pembelajaran”.

Rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran empirik mengenai kepemimpinan kepala sekolah,

kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas pembelajaran, proses

pembelajaran dan mutu kompetensi lulusan di SMK Keahlian Manajemen

dan Bisnis di Kota Bandung.

2. Apakah kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja

mengajar guru.

3. Apakah kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap pengelolaan

(33)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Apakah kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, dan

fasilitas pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran.

5. Apakah kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru,

pengelolaan fasilitas pembelajaran dan kualitas proses pembelajaran

berpengaruh terhadap mutu kompetensi lulusan.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor faktor yang

berpengaruh terhadap mutu kompetensi lulusan di sekolah menengah kejuruan

(SMK) di Kota Bandung, sehingga dapat menghasilkan tenaga terampil yang

berkualitas dan selaras dengan kebutuhan lapangan kerja di dunia usaha dan

industri.

Adapun tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan gambaran empirik mengenai kepemimpinan

kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas pembelajaran,

proses pembelajaran dan mutu kompetensi lulusan di SMK Keahlian

Manajemen dan Bisnis di Kota Bandung.

2. Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala

sekolah terhadap kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas

pembelajaran dan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan

Program Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung.

3. Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung

kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan

fasilitas pembelajaran dan proses pembelajaran terhadap mutu kompetensi

lulusan di Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bisnis dan

Manajemen di Kota Bandung.

(34)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini

akan memberikan dua macam manfaat, yaitu manfat teoritis dan praktis. Dengan

adanya penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

konsep-konsep mengenai administrasi pendidikan khususnya pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas

pembelajaran, dan proses pembelajaran terhadap mutu kompetensi lulusan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Sebagai bahan informasi bagi satuan pendidikan untuk dapat memahami

sifat-sifat yang berkaitan dengan mutu kompetensi lulusan SMK, sehingga

dapat dikembangkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan mutu

kompetensi lulusan khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan.

b. Sebagai masukan bagi kepala sekolah dalam upaya mengembangkan

kemampuan kepemimpinan kepala sekolah, dan masukan bagi para tenaga

pendidik dalam meningkatkan kinerja mengajar serta dapat

mengembangkan pengelolaan fasilitas pembelajaran yang dapat

mengoptimalkan proses pembelajaran.

c. Sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan dalam

memecahkan masalah yang berkaitan dengan peningkatan mutu

kompetensi lulusan.

d. Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi

dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai

kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan

fasilitas pembelajaran, dan proses pembelajaran yang dapat menunjang

(35)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Disertasi

Disertasi ini disusun ke dalam lima bab, yang terdiri atas Bab I yaitu

pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi masalah dan

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi

disertasi.

Bab II terdiri atastinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis,

yang mendeskripsikan beberapa konsep, teori dan pendekatan yang berkaitan

dengan administrasi pendidikan, pendidikan kejuruan, mutu kompetensi lulusan,

kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru, pengelolaan fasilitas

pembelajaran, dan proses pembelajaran, dilengkapi dengan beberapa penelitian

terdahulu, kerangka pemikiran, termasuk asumsi dan hipotesis.

Bab III yaitu metodologi penelitian, yang berisi metode dan pendekatan

penelitian, definisi operasional dan operasionalisasi variabel, sumber data,

populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data yang di dalamnya

terdapat hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknis analisis data.

Bab IV merupakan hasil penilaian dan pembahasan, mendeskripsikan hasil

temuan dan pengujian hipotesis serta membahas hasilnya sesuai dengan kondisi

lapangan, konsep, dan teori yang relevan.

Sedangkan Bab V merupakan bab penutup yang terdiri atas kesimpulan

(36)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

(37)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitan ini dilaksanakan di 33 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Bidang Keahlian Manajemen dan Bisnis di Kota Bandung. Adapun lokasi dari

populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3. 1

Alamat SMK di Kota Bandung

No Nama Sekolah Alamat

1 SMK Bandung Selatan 2

Jl. Terusan Borobudur N0. 1-4, Cibaduyut Kidul, Bojong Loa Kidul, Kota Bandung 40239

2 SMK Bina Dharma JL Babakan Sari 1, No. 131, Bandung

3 SMK Bina Insan Mulia

Jl. Sukasenang VI No.27, Cikutra, Cibeunying Kidul, Kota Bandung 40124

4 SMK Bina Warga Bandung Jl. Buah Batu No.135 Turangga, Lengkong, Kota Bandung 40164

5 SMK BPI Jl. Burangrang No.8, Lengkong, Kota

Bandung 40262

6 SMK BPP Bandung

Jl. Van Deventer No.14 Kebon Pisang, Sumur Bandung, Kota Bandung

7 SMK Cipta Skill Bandung

Jl. Cikruta Baru Raya No.28, Negla Sari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung

8 SMK Dhyana Sakti

JL Jenderal Ahmad Yani, 107 A, Kebon Pisang, Sumur Bandung, Bandung, 40000

(38)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Alamat

10 SMK Indonesia Raya

No. 33-B Jl. Surya Sumantri, Sukawarna, Sukajadi, Bandung, 40164

11 SMK Kencana Bandung

Jl Bbk. Surabaya No. 44, Babakan Sari, Kiaracondong, Kota Bandung 40283

12 SMK LPPM-RI 1 Bandung

Jl. Terusan Nilem Barat No. 49 B, Pasir Luyu, Regol, Kota Bandung 40254

13 SMK Ma’arif Bandung Jl. Galunggung No.9 Lingkar Selatan,

Lengkong, Kota Bandung 40263

14 SMK Merdeka Bandung

Jl. Pahlawan No.54 Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung 40124

15 SMK Muhammadiyah 1 Bandung

Jl. Kancil No.1 Malabar, Lengkong, Kota Bandung 40262

16 SMK Muslimin 1 Bandung Jl. Patuha No.36 Lingkar Selatan, Lengkong, Kota Bandung 40263

17 SMK Mutiara Bandung Jl. Maleber Utara No.37 Garuda, Andir, Kota Bandung 40184

18 SMK MVP ARS Internasional

Jl. Sekolah Internasional No:1-6, Cicaheum, Kiaracondong, Kota Bandung 40282

19 SMK Nasional JL. Sadang Serang, No. 17, Sekeloa, Coblong, Bandung, 40134

20 SMK Negeri 1 Bandung Jl. Wastukancana No. 3, Bandung, Indonesia 40117

21 SMK Negeri 11 Bandung Jl. Budhi Cilember, Bandung

22 SMK Negeri 3 Bandung Jl. Solontongan No. 10 Bandung 40264

23 SMK Nusantara Raya JL Antapani, No. 28, Cicaheum, Kiaracondong, Bandung, 40282 24 SMK Pajajaran 1 Bandung JL Pajajaran, No. 92, Bandung

25 SMK Pajajaran 2 Bandung JL Lodaya, No. 38, Turangga, Lengkong, Bandung, 40264

26 SMK Pelita Bandung

Jl. Cikutra No. 9, Sukapada, Cibeunying Kidul, Kota Bandung 40125

(39)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Alamat

Buah Batu, Bandung, 40287

28 SMK Profita Jl. Pajagalan Belakang 67,

Astanaanyar, Kota Bandung 40241

29 SMK Puragabaya Bandung

Jl. H.Yasin No.59 Terusan Pasteur, Sukagalih, Sukajadi, Kota Bandung 40162

30 SMK Sumatra 40 Bandung

Jl. Pahlawan No.21 Bandung, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung 40122

31 SMK Taman Siswa Jl. Tamansiswa No.4, Malabar,

Lengkong, Kota Bandung 40262

32 SMK Taruna Ganesha

Jl. Pahlawan No. 67, Kel. Sukaluyu, Cibeunying Kaler, Kota Bandung 40123

33 SMK Yasri Jl. Cigending No.21, Pasirwangi,

Ujungberung, Kota Bandung 40618 Sumber: SMK Kota Bandung, data diolah.

2. Subyek Penelitian a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga pendidik/guru mata pelajaran

normatif, adaptif, dan produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan

Swasta, Bidang Keahlian Manajemen dan Bisnis Kota Bandung. Seperti

tercantum pada tabel 3.2.

Tabel 3. 2

Populasi SMK Bidang Keahlian Manajemen dan Bisnis di Kota Bandung

No Nama Sekolah Akreditasi Jumlah Guru

1 SMK Bandung Selatan 2 A 28

2 SMK Bina Dharma B 21

3 SMK Bina Insan Mulia A 40

4 SMK Bina Warga Bandung A 36

(40)

Budi Santoso, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran, Dan Proses Pembelajaran Terhadap Mutu Kompetensi Lulusan SMK Bidang Keahlian Manajemen Dan Bisnis Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Akreditasi Jumlah Guru

6 SMK BPP Bandung A 21

7 SMK Cipta Skill Bandung B 27

8 SMK Dhyana Sakti A 21

9 SMK Galuh Pakuan B 16

10 SMK Indonesia Raya A 32

11 SMK Kencana Bandung A 40

12 SMK LPPM-RI 1 Bandung A 33

13 SMK Ma’arif Bandung B 13

14 SMK Merdeka Bandung A 28

15 SMK Muhammadiyah 1 Bandung A 17

16 SMK Muslimin 1 Bandung A 24

17 SMK Mutiara Bandung B 43

18 SMK MVP ARS Internasional A 16

19 SMK Nasional A 19

20 SMK Negeri 1 Bandung A 67

21 SMK Negeri 11 Bandung A 105

22 SMK Negeri 3 Bandung A 55

23 SMK Nusantara Raya A 31

24 SMK Pajajaran 1 Bandung A 24

25 SMK Pajajaran 2 Bandung A 19

26 SMK Pelita Bandung A 26

27 SMK PGRI Bandung B 24

28 SMK Profita A 37

29 SMK Puragabaya Bandung B 21

30 SMK Sumatra 40 Bandung B 18

31 SMK Taman Siswa A 23

32 SMK Taruna Ganesha B 23

33 SMK Yasri B 22

TOTAL 986

Sumber: Depdiknas Kota Bandung 2014

b. Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

random sampling dengan anggapan bahwa populasi guru SMK di kota Bandung

Gambar

Tabel 1. 1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Tabel 1. 2 Data Keterserapan Lulusan SMK Kompetensi Keahliann Bisnis dan
Tabel 3. 1 Alamat SMK di Kota Bandung
Tabel 3. 2 Populasi SMK Bidang Keahlian Manajemen dan Bisnis di Kota Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat

GBPP Matematika Kurikulum Pendidikan Dasar 1994, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayam.. Penjelazan Kurikuum SD 1994, Jakarta: Departemen Pendidikan

Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui terjadinya peradangan pada ambing dengan cepat adalah menggunakan California Mastitis Test (CMT), yang dapat mendeteksi sel-sel

4m2/instruktur.. Perancangan SMK Pertanian & Perkebunan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan programatik. Metode deskriptif kualitatif yang dilakukan

Selain itu uji hipotesis untuk perbandingan data pretest dan posttest kelas eksperimen didapatkan bahwa harga t-tabel lebih besar dari t-hitung (19,13> 2,000) dengan

Hypnobreastfeeding berpengaruh terhadap sikap Ibu hamil trimester II tentang pemberian asi eklusif dimana ibu setelah dilakukan hypnobreastfeeding memiliki sikap yang lebih

[r]

b. Seleksi proposal untuk LPNK dan konsorsium riset untuk memastikan bahwa usulan sesuai prosedur pengusulan dan merupakan bagian dari road-map pencapaian flagship. Seleksi