• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEKUASAAN DALAM DINAMIKA KELOMPOK K E S M A S U H A M K A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEKUASAAN DALAM DINAMIKA KELOMPOK K E S M A S U H A M K A"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KEKUASAAN DALAM DINAMIKA KELOMPOK

K E S M A S U H A M K A 1

(2)

CONTENTS

1 2 3 4

Jenis Kekuasaan berdasarkan Sumber Kekuasaaan Kekuasaan pada tingkat departemen atau kelompok Dimensi Kekuasaan & Saluran Kekuasaan

Cara Meningkatkan & Mengurangi Kekuasaan

1 Definisi

1 Taktik Kekuasaan

1 Koalisi

2

(3)

DEFINISI

“Kekuasaan merupakan kemampuan orang atau golongan untuk menguasai orang atau golongan lain berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik” (KBBI)

“Kekuasaan adalah kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan dampak atau akibat pada orang lain” (House, 1984).

“Kekuasaan adalah potensi untuk mempengaruhi orang lain” (Bass, 1990)

”Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, dan kemampuan untuk mengatasi (bertahan dari) pengaruh orang lain yang tidak diinginkan” (Wagner dan Hollenbeck, 2005).

”Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain,sehingga orang lain tersebut akan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang yang memiliki kekuasaan” (Robbins dan Judge, 2007).

3

(4)

KEKUASAAN

Kekuasaan (Power)

 “Kapasitas yang dimiliki seseorang (A) untuk mempengaruhi perilaku orang lain (B), sehingga B mau berbuat seperti yang diinginkan oleh A”.

 Aspek paling penting dari kekuasaan adalah bahwa kekuasaan merupakan fungsi dari ketergantungan.

 Ketergantungan berupa “Keterikatan seseorang (B) kepada orang lain (A), karena A menguasai/memiliki sesuatu yang diinginkan oleh B”.

 Makin besar ketergantungan B pada makin besar kekuasaan A dalam hubungan itu.

4

(5)

Apa Yang Menyebabkan Kelompok atau Individu Memiliki Pengaruh Kekuasaan Terhadap Pihak Lain ?

5

(6)

JENIS-JENIS KEKUASAAN BERDASARKAN SUMBERNYA

4

3

1

Kekuasaan paksaan

Kekuasaan ahli

Kekuasaan Yang Sah

Kekuasaan Imbalan

5

Kekuasaan rujukan

2

6

(7)

JENIS-JENIS KEKUASAAN BERDASARKAN SUMBERNYA

a. Kekuasaan Paksaan (Coercive power)

 Merupakan Kekuasaan berdasarkan rasa takut atau Kemampuan untuk memaksa.

 Seseorang bereaksi terhadap kekuasaan ini karena rasa takut akan akibat negatif yang mungkin terjadi jika ia gagal mematuhinya. Kekuasaan ini bertumpu pada penerapan, atau ancaman untuk menerapkan sanksi-sanksi.

 Pada tingkat organisasional, A mempunyai kekuasaan paksaan terhadap B jika A dapat memecat, menskor, atau menurunkan jabatan B, dengan mengendalikan B agar B menghargai pekerjaannya.

 Atau sama saja dengan jika A menugaskan kepada B suatu tugas pekerjaan yang dirasakan B tidak menyenangkan, tugas tsb memiliki beban yang berat sehingga A memiliki kekuasaan paksaan terhadap B.

1. Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari:

7

(8)

b. Kekuasaan Imbalan (Reward Power)

 Kepatuhan diperoleh berdasarkan kemampuan untuk memberikan imbalan yang berharga.

 Merupakan lawan dari kekuasaan paksaan

 Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan sumber-daya yang dapat mempengaruhi orang lain, misalnya: ia dapat menaikkan jabatan, memberikan bonus, menaikkan gaji, atau hal-hal positif lainnya.

c. Kekuasaan Yang Sah (Legitimate Power)

Kekuasaan yang diterima seseorang karena posisinya dalam hirarki organisasi.

Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki posisi sebagai pejabat pada struktur organisasi formal. Orang ini memiliki kekuasaan resmi untuk mengendalikan dan menggunakan sumber-daya yang ada dalam organisasi. Kekuasaannya meliputi kekuatan untuk memaksa dan memberi imbalan.

Anggota organisasi biasanya akan mendengarkan dan melaksanakan apa yang dikatakan oleh pemimpinnya, karena ia memiliki kekuasaan formal dalam organisasi yang

dipimpinnya. 8

(9)

a. Kekuasaan Ahli (Expert Power)

Pengaruh berdasarkan kemampuan atau pengetahuan Khusus.Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki keahlian, ketrampilan atau pengetahuan khusus dalam bidangnya. Misalnya seorang ahli komputer yang bekerja pada sebuah perusahaan, atau seorang karyawan yang memiliki kemampuan menggunakan 2 atau 3 bahasa internasional, akan memiliki expert power karena sangat dibutuhkan oleh perusahaannya.

b. Kekuasaan Rujukan / Kharisma (Referent Power)

Pengaruh berdasarkan kepemilikan sumber daya yang diinginkan atau karakter individu.

Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki sumber daya, kepribadian yang menarik, atau karisma tertentu. Kekuasaan ini dapat menimbulkan kekaguman pada orang tersebut, dan membuat orang yang mengaguminya ingin menjadi seperti orang tersebut.

Misalnya seorang dengan kepribadian menarik, sering dijadikan contoh atau model oleh orang lain dalam berperilaku.

2. Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu. Kekuasaan ini dapat berasal dari:

9

(10)

10

(11)

2. SUMBER KEKUASAAN STRUKTURAL (STRUCTURAL SOURCES OF POWER)

 Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter group atau inter departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok dalam organisasi atau perusahaan.

 Sumber dan penggunaan kekuasaan pada tingkat kelompok, khususnya departemen yang ada di dalam suatu organisasi atau perusahaan memiliki nilai yang tinggi dalam studi tentang perilaku organisasi.

11

(12)

KEKUASAAN PADA TINGKAT DEPARTEMEN ATAU KELOMPOK DAPAT BERASAL DARI 5 SUMBER YANG POTENSIAL:

1) Ketergantungan (Dependency). Jika departemen A bergantung pada departemen B berupa informasi atau kerjasama lainnya untuk dapat mengerjakan tugasnya dengan efektif, maka departemen B memiliki sumber kekuasaan terhadap departemen A.

2) Kesentralan (Centrality). Adalah ukuran tingkat pentingnya suatu departemen bekerja untuk tujuan utama organisasi (rujukan bagi departemen yang lain). Secara alternatif dapat dianggap sebagai suatu ukuran seberapa besar departemen tersebut tidak dibutuhkan oleh organisasi tersebut.

Semakin penting departemen tersebut bagi organisasinya, maka akan semakin besar kekuasaannya.

3) Sumber Dana (Financial Resources). Departemen yang menghasilkan sumber dana sendiri, khususnya jika mereka mampu menghasilkan pendapatan lebih besar dibandingkan departemen lainnya, akan mendapatkan keuntungan dari sumber kekuasaan ini. (Departemen Sales & Marketing di perusahaan)

4) Ketidakberlanjutan (Non Sustainability). Berhubungan dengan tingkat pentingnya departemen tersebut. Keberlanjutan adalah suatu ukuran seberapa mudah fungsi dari departemen tersebut digantikan oleh yang lain. Departemen yang mudah ditutup karena dapat digantikan fungsinya, akan memiliki kekuasaan yang rendah. (Dilebur ke departemen yang lain atau dibubarkan)

12

(13)

TERUS..

5) Menghadapi ketidak pastian (Copying With Uncertainty). Departemen yang memiliki kemampuan menurunkan ketidak-pastian bagi departemen yang lain, akan memiliki kekuasaan yang lebih besar. (Deparemen HRD, Produksi, Marketing)

 Departemen yang memiliki kekuasaan lebih tinggi akan memiliki daya tawar (bargaining power) dan pengaruh (influencing power) yang lebih besar dibandingkan departemen yang kekuasaannya lebih rendah.

13

(14)

DIMENSI KEKUASAAN

1. Kekuasaan potensial dan kekuasaan aktual

Seseorang dikatakan memiliki kekuasaan potensial jika ia memiliki sumber-sumber kekuasaan misalnya tanah yang luas, kekayaan yang melimpah ruah, pengetahuan, popularitas. Sebaliknya, seseorang dikatakan memiliki kekuasaan aktual jika ia menggunakan potensi sumber kekuasaan ini, untuk kegiatan-kegiatan politik, misalnya ikut menjadi kandidat politik dalam proses politik.

2. Kekuasaan atas dasar paksaan dan kekuasaan atas dasar konsensus

Kekuasaan atas dasar paksaan dapat dilihat dari tujuan mencapai kekuasaan ini, yang artinya kekuasaan ditujukan untuk mencapai kepentingan individu. Sebaliknya, kekuasaan atas dasar konsensus adalah kecenderungan melihat aktor politik sebagai orang yang berusaha menggunakan kekuasaan untuk mencapai tujuan masyarakat secara keseluruhan.

3. Kekuasaan positif dan kekuasaan negatif

Kekuasaan dipandang positif adalah jika penggunaan sumber-sumber kekuasaan ini untuk tujuan yang dipandang penting dan harus. Kekuasaan dipandang negatif bila, penggunaan sumber-sumber kekuasaan ini untuk mencegah pihak lain untuk mencapai tujuan yang dianggap

tidak perlu, tetapi juga merugikan pihaknya. 14

(15)

4. Kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi

Kekuasaan jabatan biasanya terdapat pada struktur masyarakat yang sudah maju atau mapan. Kekuasaan pribadi biasanya terdapat pada masyarakat yang struktur sosialnya masih sederhana.

5. Kekuasaan implisit dan kekuasaan eksplisit

Kekuasaan implisit adalah kekuasaan yang pengaruhnya tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan (pemimpin kelompok informal). Sedangkan kekuasaan eksplisit adalah kekuasaan yang pengaruhnya jelas terlihat dan terasakan (atasan langsung diperusahaan).

6. Kekuasaan langsung dan kekuasaan tak langsung

Yang dimaksud dengan kekuasaan langsung adalah penggunaan sumber- sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat keputusan politik secara langsung tanpa perantara. Kekuasaan tak langsung adalah jika dalam menggunakan sumber-sumber untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik melalui perantara.

15

(16)

CARA MENINGKATKAN DAN MENGURANGI KEKUASAAN

 Seseorang dapat meningkatkan kekuasaannya dengan memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan orang lain, dimana ia sendiri yang mengendalikannya, sehingga membuat mereka semakin tergantung kepadanya, dan ia akan memiliki semakin besar. ekuasaan atas mereka. Kita dapat membuat orang lain bergantung pada kita, dengan menciptakan monopoli dalam mengendalikan informasi, penguasaan atas suatu pekerjaan, keahlian yang kita miliki, atau hal lainnya yang dibutuhkan oleh orang lain.

 Demikian pula sebaliknya, kita dapat memperkecil kekuasaan seseorang atas diri kita, dengan memperluas pilihan kita, sehingga kita tidak terlalu bergantung padanya.

Sebagai contoh, banyak organisasi menggunakan banyak pemasok (supplier), bukan hanya satu pemasok saja, dengan tujuan memperkecil ketergantungan organisasi tersebut pada pemasok yang ada. Seorang pemilik perusahaan, sebaiknya tidak hanya mengandalkan diri pada seorang karyawan perusahaan saja, karena ia akan semakin bergantung pada karyawan tersebut. Dengan mengetahui cara-cara meningkatkan atau mengurangi kekuasaan seseorang, maka seorang pemimpin atau manajer dalam suatu organisasi atau perusahaan, akan mampu mengendalikan seberapa besar kekuasaan yang dibutuhkan olehnya atau oleh organisasinya dalam berhubungan dengan orang lain, karyawannya atau

dengan perusahaan atau organisasi lain. 16

(17)

SALURAN KEKUASAAN

 Kekuasaan dalam pelaksanaannya dijalakan melalui saluran-saluran :

1) Saluran Militer

Kekuasaan yang menggunakan saluran militer akan lebih banyak menggunaka cara-cara kekerasan dan paksaan agar pihak yang dikuasai memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi kepada pihak yang berkuasa. Saluran ini biasanya timbul dimana suatu bangsa dalam keadaan kacau, penjajahan.

2) Saluran Ekonomi

Melalui saluran ini, biasanya seseorang berusaha menguasai sector ekonomi, misalnya dengan jalan menguasai pasar modal, menguasai buruh dan selanjutnya akan menguasi masyarakat yang berada di tempat tsb.

3) Saluran Politik

Melalui saluran ini, penguasa atau pemerintah biasanya menciptakan peraturan-peraturan dengan berbagai alasan, stabilitas nasional, stabilitas ekonomi, kesejahteraan rakyat agar mendapat kepatuhan dari masyarakat yang dikuasai.

17

(18)

SALURAN KEKUASAAN..

4) Saluran Tradisional

Biasanya melalui saluran ini, penguasa berusaha untuk bertindak sesuai dengan tradisi masyarakat setempat, sehingga penguasa dapat diterima oleh masyarat di tempat penguasa ini berada.

5) Saluran Ideologi

Dengan menggunakan saluran ini, biasanya penguasa menggunakan ajaran- ajaran ideologi atau doktrin-doktrin tertentu sebagai alat untuk menanamkan kekuasaanya dalam masyarakat.

18

(19)

19

(20)

APA YANG MENCIPTAKAN KETERGANTUNGAN

a. Penting (Importance). Untuk menciptakan ketergantungan, hal yang kita kendalikan haruslah merupakan sesuatu yang penting.Hasil penelitian pada perusahaan industri menunjukkan bahwa ketidakpastian adalah hal yang dihindari, jadi individu atau kelompok yang dapat mengatasi ketidakpastian akan dianggap paling berkuasa.

 Contohnya: pada perusahaan mobil jepang, yang sangat berorientasi pada teknologi, para insinyur yang berperan mempertahankan keunggulan dan kualitas produk dianggap sebagai kelompok yang paling berkuasa. Namun pada perusahaan food &

Baverage, para tenaga pemasaran (bagian marketing) dianggap paling berkuasa karena mereka adalah kelompok yang mampu menurunkan ketidakpastian.

20

(21)

APA YANG MENCIPTAKAN KETERGANTUNGAN

a. Langka (Scarce). Sesuatu yang jumlahnya banyak, apabila dimiliki tidak akan menimbulkan ketergantungan. Sesuatu yang dibutuhkan dan dipandang langka, dapat menciptakan ketergantungan. Hukum permintaan dan penawaran menunjukkan hal ini. Contohnya: guru yang mengajar komputer sangat banyak dibutuhkan, namun yang mau menjadi guru komputer sangat sedikit, sehingga seorang guru komputer memiliki daya tawar (bargaining power) yang besar.

b. Tidak dapat digantikan (Non Substitutability). Semakin sedikit yang bisa menggantikan suatu sumberdaya, maka semakin besar kekuasaan pada orang yang mengendalikan sumberdaya tsb. Contohnya: pada suatu universitas dimana publikasi tulisan dosen sangat diinginkan, maka dosen yang mampu mempublikasikan banyak tulisan akan memiliki kekuasaan yang besar, karena ia tidak dapat digantikan oleh orang lain.

21

(22)

9 JENIS TAKTIK YANG BIASA DIGUNAKAN DI DALAM ORGANISASI

1) Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.

2) Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.

3) Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan.

4) Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi

orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan

pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.

22

(23)

5) Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.

6) Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.

7) Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju.

8) Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.

9) Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.

23

(24)

Efektivitas Taktik Mempengaruhi

 Hasil penelitian menunjukkan beberapa jenis taktik lebih efektif dibandingkan yang lainnya. Kenyataan menunjukkan bahwa Rational Persuasion, Inspirational Appeals, Consultation cenderung merupakan taktik yang dianggap paling efektif. Sebaliknya Pressure cenderung merupakan taktik yang dianggap paling tidak efektif dan dapat menimbulkan ketidak-sukaan pada diri orang yang akan dipengaruhi (Robbins dan Judge, 2007).

 Dapat meningkatkan kemungkinan untuk berhasil dengan menggunakan lebih dari satu jenis taktik pada saat yang bersamaan atau secara berurutan, sejauh pilihan taktik tersebut adalah seimbang.

 Sejumlah faktor telah ditemukan dapat mempengaruhi keberhasilan taktik yang digunakan yaitu : Arah dari pengaruh, Urutan taktik, Keahlian seseorang dalam menggunakan taktik, Kekuasaan relatif seseorang, Jenis permintaannya, Persepsi terhadap permintaan, Budaya organisasi tersebut, Budaya khusus suatu negara (Robbins dan Judge, 2007).

24

(25)

25

(26)

URUTAN TAKTIK

 Akan lebih efektif jika mulai dengan taktik-taktik yang lebih lembut/halus (softer tactics), yang mendasarkan diri pada personal power, seperti personal appeals, inspirational appeals, rational persuasion dan consultation.

 Jika gagal, maka dapat beralih pada taktik-taktik yang lebih keras (harder tactics), yang menekankan kekuasaan formal dan melibatkan biaya dan risiko yang lebih besar (Robbins dan Judge, 2007).

26

(27)

KOALISI (KEKUASAAN DALAM KELOMPOK)

 Orang yang tidak mempunyai kekuasaan, namun ingin memilikinya, akan berusaha untuk meningkatkan kekuasaannya secara individu. Apabila cara yang ditempuh-nya ini tidak efektif, maka sebagai alternatifnya ia akan membentuk koalisi.

 Koalisi yaitu kelompok informal yang bergabung bersama-sama, dan mereka secara aktif akan menghadapi suatu masalah atau suatu kekuatan secara bersama-sama. Logika dari pembentukan koalisi adalah adanya kekuatan dalam jumlah orang yang bersatu (Robbins, 2007)

 Contoh koalisi yang bersifat temporer partai-partai politik pada pemilihan umum.

 koalisi yang bersifat tetap yaitu serikat buruh.

27

(28)

PERANAN UTAMA MANAJER BERUPA OTORITAS DAN STATUS

Otoritas Formal &

Status

Peranan Hubungan Antar Pribadi :

Figurehead

Pemimpin

Perantara

Peranan Informasi :

Monitor

Disseminator

Juru Bicara

Peranan Pembuat Keputusan :

Enterpreneur

Penghalau Gangguan

Pembagi Sumber

Negosiator 28

(29)

PERANAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI (INTERPERSONAL ROLE)

Aktivitas-aktivitas yang sering dilaksanakan dalam peranan ini antara lain kegiatan-kegiatan seremonial sehubungan dengan jabatan yang melekat pada manajer.

a. Peranan sebagai Figurehead, yakni manajer mewakili organisasi yang dipimpinnya di dalam setiap kesempatan dan persoalan yang timbul secara formal.

b. Sebagai Pemimpin (leader). Manajer melakukan hubungan interpersonal dengan yang dipimpin. Fungsi-fungsi pokoknya diantaranya adalah memimpin, memotivasi, mengembangkan, dan mengendalikan organisasi yang dipimpinnya.

c. Sebagai pejabat perantara (Liaison Manager), manajer berinteraksi dengan teman sejawat, staf, dan orang-orang lain yang berada diluar organisasinya, untuk mendapatkan informasi.

29

(30)

PERANAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN INFORMASI (INFORMATIONAL ROLE)

a. Sebagai monitor, peranan ini mengidentifikasikan seorang manajer sebagai penerima dan pengumpul informasi, agar ia mampu untuk mengembangkan suatu pengertian yang baik dari organisasi yang dipimpinnya, dan mempunyai pemahaman yang komplit tentang lingkungannya.

b. Sebagai disseminator, melibatkan manajer untuk menangani proses transmisi dari informasi-informasi ke dalam organisasi yang dipimpinnya.

c. Sebagai juru bicara (spokesman), merupakan peranan manajer untuk penyampaian informasi keluar lingkungan organisasinya.

30

(31)

PERANAN PEMBUAT KEPUTUSAN

a. Enterprenuer, dalam peranan ini manajer bertindak sebagai pemekarsa dan perancang dari banyak perubahan-perubahan yang terkendali dalam organisasinya, yaitu aktivitas-aktivitas melihat atau memahami secara teliti persoalan-persoalan organisasi yang bisa digarap.

b. Sebagai penghalau gangguan, manager bertanggung jawab terhadap organisasi yang di pimpinnya saat terancam bahaya.

c. Sebagai pembagi sumber, disini manajer diminta memainkan peranan untuk memutuskan kemana sumber dana akan di distribusikan ke bagian-bagian dari organisasinya.

d. Sebagai negosiator, peranan ini meminta manajer aktif berpartisipasi dalam arena negosiasi.

31

(32)

TERIMA KASIH

32

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemungutan suara dan penghitungan suara. 2) Penyusunan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara di TPS. 3) Penyusunan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan

Direktorat Jenderal atau badan usaha yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal dapat melaksanakan pengelolaan dan pemasyarakatan Data Eksplorasi yang berasal dari perolehan

a) Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. b) Cara kerja aman, dengan selalu berpedoman pada Standar Operasional Prosedur

Pada parameter dalam nilai return loss dan VSWR pada saat proses simulasi dan realisasi telah sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan yaitu bernilai ≤ 2 untuk VSWR dan senilai

Bedasarkan beberapa pengertian di atas maka melalui anggaran negara tidak hanya dapat diketahui besarnya rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk periode

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Pengembangan secara terpadu di permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, kawasan strategis di wilayah darat, bawah tanah, udara, pesisir, dan di wilayah laut untuk