journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 10
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN KEBERSIHAN LUKA PERINEUM PADA MASA NIFAS HARI KE 2 DI RUANG VK BERSALIN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN (Relationship Of The Nifas Mother Knowledge About Perineum Council Care With The Perineum Cleanship In The National Day Of 2 Days In The Vk Room Bersalin
Islamic Hospital Banjarmasin)
Zaiyidah Fathony
Program Studi D3 Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
E-mail : zaiyidahfathony@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan kebersihan luka perineum pada masa nifas hari ke 2 di ruang VK Bersalin Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Penelitian ini adalah studi analitik rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas hari kedua dengan luka perineum di Rumah Sakit Islam Banjarmasin Kalimantan Selatan di bulan September tahun 2012, dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling yaitu semua ibu yang melahirkan di rumah sakit Islam Banjarmasin dengan luka perineum hari ke-2 pada bulan September 2012. Analisis data menggunakan statistik parametrik dengan rumus Spearman Rank (Rho).
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, uji statistik Spearman Rho menunjukkan tingkat signifikasi atau p value sebesar 0.001, nilai tersebut secara statistik bermakna (p < 0.05), hal ini menunjkkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan kebersihan luka perineum pada massa nifas hari ke 2 di Rumah Sakit Islam Banjarmasin.
.
Kata kunci : Pengetahuan, Perawatan Luka Perineum masa nifas ABSTRACT
The aims of this study is to determine the relationship of postpartum knowledge about perineal wound care with cleanliness of the perineal wound during the second day of childbirth in the VK Maternity Room of Banjarmasin Islamic Hospital. This was an analytical study of Cross Sectional design. The population in this research is second day with perineal wound mother at Banjarmasin Islamic Hospital of South Kalimantan in September 2012, with accidental sampling sampling technique that is all mother giving birth at Banjarmasin Islamic hospital with second day perineal wound on September 2012. Data analysis using parametric statistics with the formula Spearman Rank (Rho). Based on the results of the research, the Spearman Rho statistic test shows the significance level or p value of 0.001, the value is statistically significant (p <0.05), it indicates that there is a correlation between postpartum knowledge about perineal wound care with perineal wound cleanliness on mass nifas day 2 at Banjarmasin Islamic Hospital.
Keywords: Knowledge, Perineum Wound Care Period
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 11 PENDAHULUAN
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas ini berlangsung kira-kira 6 minggu. Pada masa nifas ini terjadi perubahan- perubahan fisiologis yaitu perubahan fisik, involusi uterus, pengeluaran lochea, laktasi dan pengeluaran air susu ibu, perubahan sistem tubuh lainnya serta perubahan psikis. (Prawirohardjo, 2001: 122).
“Perawatan masa nifas merupakan perawatan lebih lanjut bagi wanita sesudah melahirkan. Dalam masa nifas ini penderita memerlukan suatu perawatan yang intensif.
Perawatan yang dilakukan selama ibu masih di rumah sakit maupun keluar dari rumah sakit”.
(Cristina, 1993: 3).
Bila ada laserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi diperlukan penjahitan dan perawatan luka yang baik. Bila perawatan kurang baik maka kuman-kuman di vagina dapat mengadakan kontaminasi sehingga dapat terjadi infeksi nifas oleh karena adanya mikroorganisme yang menyerang laserasi akibat persalinan, yang tidak lain adalah penghuni normal serviks dan jalan lahir.
Disamping itu penyebab infeksi bisa dari mikroorganisme luar. (Mansjoer, 2003: 319).
Bila daerah vulva dan perineum tidak bersih, maka mudah terjadi infeksi pada jahitan perineum, saluran vagina dan uterus sendiri. Agar jahitan luka lekas baik perlu diadakan perawatan yang insentif.
Dengan melakukan perawatan akan selalu memperhatikan keadaan perineum. Dan bila timbul kelainan akibat jahitan atau lainnya maka dapat cepat diadakan penggobatan hingga demikian penyembuhan dapat cepat terjadi.
Efek samping yang timbul pada perineum misalnya perineum menjadi nyeri, odema, berwarna merah, jahitan terlepas dan lain-lain yang dapat disebabkan kurangnya jahitan sehingga mengganggu sirkulasi darah penderita yang mengalami rasa nyeri dan bengkak. Ini tentu menjadi gelisah dan merasa tidak nyaman sampai keadaan berkurang dengan pemberian obat (Cristina, 1993: 7).
Nyeri dapat menyebabkan lebih dari ketidaknyamanan fisik. Akibat mobilitas yang berkurang dapat menyebabkan kesulitan dalam perawatan diri, yang pada gilirannya dapat membuat ibu baru merasa tidak adekuat dan menurun harga dirinya, terutama perawatan
perineum. Fokus pada masalah perineum telah dilaporkan mengganggu hubungan dengan bayi, dan hal lain yang membuat wanita merasa kurang baik tentanng dirinya.
Menurut SDKI angka kematian ibu di Indonesia saat ini mencapai 373 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satunya disebabkan oleh infeksi mencapai 9,6%. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Dengan melakukan pemantauan yang ketat pada ibu dan bayi, maka dapat mencegah angka kematian ibu di Indonesia pada masa nifas (Prawirohardjo, 2005: 22).
Menurut laporan tahunan ruang VK Bersalin di Rumah Sakit Islam Banjarmasin tahun 2011 terdapat 3 jenis pertolongan persalinan seperti:
spontan, sectio, dan vacum extraksi. Perolehan data jumlah pertolongan persalinan pada tahun 2011 sebanyak 327 kasus, yang terdiri dari pertolongan persalinan normal sebanyak 136 kasus, sectio sebanyak 150 kasus, dan vacum extraksi sebanyak 41 kasus. Dari hasil data prasurvey, angka kejadian luka perineum yang dialami ibu pada proses persalinan normal di RS Islam Banjarmasin tahun 2011 masih sangat tinggi yaitu sebanyak 110 orang dengan luka episiotomi dan ruptur dengan hecting (80,88%) dari 136 persalinan normal. Sedangkan yang tidak mengalami episiotomi dan ruptur tanpa hecting berjumlah 26 orang (19,12%).
Berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk menyusun suatu tulisan tentang hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan kebersihan luka perineum pada masa nifas hari ke 2 di Rumah Sakit Islam Banjarmasin.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi analitik, dengan rancangan Cross Sectional. Jumlah sampel 30 orang Subjek pada penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Islam Banjarmasin dengan luka perineum hari ke 2.
Analisis yang digunakan adalah statistik parametrik dengan rumus Spearman Rank (Rho) dengan kemaknaan ρ = 0,05 pada rentang kepercayaan(
koefisien interval) 95 persen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil Penelitian ini diambil dari 30
subjek yaitu ibu yang melahirkan di Rumah Sakit
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 12 Islam Banjarmasin dengan luka perineum hari ke 2
yang diambil selama 1 bulan penelitian terhitung dari pertengahan bulan September hingga
pertengahan bulan Oktober 2012.
1. Analisis Univariat
Tabel 1. Gambaran ibu nifas berdasarkan agama
Agama Jumlah Persentase (%)
Islam 30 100
Jumlah 30 100
Tabel 2. Gambaran ibu nifas berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)PNS 3 10
Swasta 6 20
Ibu Rumah Tangga 21 70
Jumlah 30 100
Tabel 3. Gambaran ibu nifas berdasarkan pendidikan
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Perguruan Tinggi 1 3,4
SMA 23 76.6
SMP 6 20
Jumlah 30 100
Tabel 4. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum pada masa nifas hari ke 2 di Rumah Sakit Islam Banjarmasin 2012
Pengetahuan Jumlah Persentase
(%)
Tinggi 8 26,6
Sedang 14 46.8
Rendah 8 26.6
Jumlah 30 100
Tabel 5. Kebersihan luka Perineum pada ibu nifas pada masa nifas hari ke 2 di Rumah Sakit Islam Banjarmasin 2012
Kebersihan Luka Perineum
Jumlah Persentase (%)
Sangat Bersih 4 13,3
Bersih 7 23,3
Cukup Bersih 14 46,7
Tidak Bersih 5 16,7
Jumlah 30 100
2. Analisis Bivariat
Tabel 6. Tabulasi silang antara pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum
Pengetahuan
Pendidikan
Total
SMP SMA PT
Rendah 1
3,4%
7 23,2%
0 0%
8 26,6%
Sedang 4
13,2%
10 33,4%
0 0%
14 46,8%
Tinggi 1
3,4%
6 20%
1 3,4%
8 26,6%
Jumlah 6
20%
23 76,6%
1 3,4%
30 100%
Tabel 7. Tabulasi silang antara pekerjaan dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum nifas hari ke 2
Pengetahuan Pekerjaan
Total
PNS Swasta IRT
Rendah 0
0%
3 10%
5 16,6%
8 26,6%
Sedang 1
3,4%
2 6,6%
11 36,8%
14 46,8%
Tinggi 2
6,6%
1 3,4%
5 16,6%
8 26,6%
Jumlah 3
10%
6 20%
21 70%
30 100%
Tabel 9. Tabulasi silang antara pendidikan dengan kebersihan luka massa
Pengetahuan Kebersihan Luka Perineum hari ke 2
Total Tidak
Bersih
Cukup Bersih
Bersih Sangat Bersih
Rendah 4
13,3%
3 10.0%
1 3,3%
0 0%
8 26,6%
Sedang 1
3,3 8 26,6
5 16,7
0 0%
14 46,6%
Tinggi 0
0%
3 10,0%
1 3,3%
4 13,3%
8 26,6%
Total Ha
5 16,6%
14 46,6%
7 23,3%
4 13,3%
30 100%
journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 13
Pendidikan Kebersihan
Total Tidak
Bersih
Cukup Bersih
Bersih Sangat Bersih
SMP 3
10%
3 10%
0 0%
0 0%
6 20%
SMA 2
6,7%
11 36,7%
7 23,3%
3 10%
23 76,6%
PT 0
0%
0 0%
0 0%
1 3,4%
1 3,4%
Jumlah 5
16,7%
14 46,7%
7 23,3%
4 13,3%
30 100%
Tabel 10. Tabulasi silang antara pekerjaan dengan kebersihan luka masa nifas hari ke 2
Pekerjaan Kebersihan
Total Tidak
Bersih
Cukup Bersih
Bersih Sangat Bersih
PNS 0
0%
0 0%
0
%
3 10%
3 10%
Swasta 1
3,3%
0 4
16,4%
1 3,3%
6 20%
IRT 4
13,4
14 46,7%
3 10%
0 0%
21 70%
Jumlah 5
16,7%
14 46,7%
7 16,4%
4 13,3%
30 100%