• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP)

BADAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN (BPMPDK) PROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2015

TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN ,EVALUASI,ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA , ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN/MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH.

2016

BPMPDK PROVINSI SULAWESI SELATAN JL. Bonto Langkasa no 7-9, MAKASSAR Telp. ( 0411 ) 873836

(2)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Satuan Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan (BPMPDK) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja dari Satuan Kerja BPMPDK selama tahun 2015 yang merupakan pelaksanaan amanah Perpres 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diemban oleh organisasi. Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang selanjutnya disebut Laporan Kinerja (LKj)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. SAKIP dilakukan penyempurnaan sehingga dapat meningkatkan fungsinya sebagai salah satu instrument untuk menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; terwujudnya transparansi instansi pemerintah; terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Berdasarkan Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan Rencana Strategi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintaan Desa dan Kelurahan tahun 2013 – 2018 adalah meningkatkan efektifitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik, Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan, Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi

(3)

Mengembangkan pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna bagi masyarakat miskin, Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan kelurahan.

Untuk mencapai tujuan tersebut BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan sasaran strategis diantaranya Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan, Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa, Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa, Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna bagi masyarakat miskin, Meningkatnya kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan kelurahan.

Sampai dengan tahun 2015 telah dilakukan upaya untuk mencapai sasaran dan tujuan diantaranya Peningkatan pemberdayaan Pemerintahan desa dan kelurahan, Peningkatan pemberdayaan kelembagaan dan pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat, Peningkatan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat dan Peningkatan pemberdayaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna serta Peningkatan program kesekretariatan dalam menunjang pemberdayaan masyarakat.

LAKIP Tahun 2015 ini menyajikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPMPDK Prov SulSel sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Penyelenggaraan serta Penyusunan dan Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat, pemerintahan desa dan kelurahan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan dan sesuai dengan Visi Misinya visi yaitu “Terwujudnya Otonomi Desa dan Keberdayaan Masyarakat Sulawesi Selatan Yang Terkemuka di Indonesia Pada Tahun 2018”.

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut terdapat kendala dan permasalahan yang dihadapi yaitu masih rendahnya kapasitas SDM (pengetahuan, sikap dan keterampilan) aparatur pemerintah ditingkat desa dan kelurahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat ditingkat desa dan kelurahan serta belum optimalnya ketersediaan data profil desa, data kelembagaan desa dan kelurahan. Langkah – langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan melakukan kegiatan bimbingan teknis administrasi desa, Bintek pengelolaan penyusunan profil desa dan kelurahan, Bintek Sistem Informasi Kelembagaan Masyarakat, Bintek penataan asset sumber pendapatan desa, Bintek produk hukum desa, Bintek sistem aplikasi pengelolaan keuangan dan kekayaan desa, Sosialisasi undang-undang tentang desa, Rakornis penyusunan profil desa dan kelurahan serta kegiatan-kegiatan lainnya yang menunjang peningkatan SDM aparatur

(4)

pemerintah desa dan kelurahan. Dalam bidang pemberdayaan kelembagaan dan peningkatan kehidupan sosial budaya masyarakat, kendala yang dihadapi diantaranya belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat yang ada di desa dan kelurahan serta masih lemahnya kelembagaan adat dan sosial budaya dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan melakukan kegiatan pembinaan dan workshop kelembagaan masyarakat, penguatan kelembagaan kelompok masyarakat, lounching pemerintahan desa berbasis adat budaya, fasilitasi penguatan kelembagaan, peningkatan keterampilan kader pemberdayaan masyarakat. Dalam bidang pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat terdapat kendala yang dihadapi diantaranya kelembagaan BUMDes dan pasar desa yang masih relatif sedikit serta belum optimalnya pengembangan produksi dan hasil usaha masyarakat, untuk mengatasi kendala tersebut dilakukan beberapa kegiatan diantaranya Rakernis pembinaan dan pengembangan kelembagaan BUMDes, Bintek jenis usaha BUMDes, Bintek pasar desa, Bintek pengelolaan kelembagaan BUMDes. Dalam bidang pemberdayaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna kendala yang dihadapi diantaranya pengelolaan sumber daya alam perdesaan yang belum maksimal begitu pula sarana perdesaan belum ditata secara baik serta penyebarluasan teknologi perdesaan yang tepat guna belum optimal, adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah Fasilitasi dan Bimtek pengelolaan SDA wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, Pengembangan desa mandiri energi terbarukan berbasis biogas, Pelatihan aplikasi TTG dalam mendukung usaha masyarakat, Bimtek pemanfaatan teknologi mikroorganisme (pupuk organik), Kerjasama pengembangan dan pemanfaatan TTG, Pembinaan dan pengembangan kelompok pengelolaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat serta kegiatan – kegiatan penunjang lainnya.

Langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin terjadi pada tahun mendatang ialah dengan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2015 .

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Data Umum Organisasi

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu instansi pemerintah yang berada di Provinsi dengan tugas pokok membantu Gubernur Sulawesi Selatan dalam rangka penyelenggaraan tugas–

tugas yang menyangkut pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan. Dasar hukum pembentukan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai peran dan fungsi melaksanakan kebijakan pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam bidang pemberdayaan Masyarakat dan pemerintahan dilingkup desa dan kelurahan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Sejalan dengan perubahan paradigma pembangunan pemberdayaan masyarakat memegang peran yang strategis dalam mendukung program pembangunan sektoral dan pembangunan wilayah. Dalam tahap implementasi pemberdayaan masyarakat setidaknya dilakukan melalui tiga aspek pokok, yaitu :

a. Pemberdayaan diupayakan untuk mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi sumber daya yang dimilikinya dan mengembangkannya secara produktif.

b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering) malalui pemberiaan input, berupa bantuan dana, pembangunan prasarana dan sarana pendukung, serta pengembangan lembaga pendanaan, penelitian dan pemasaran, serta memberikan kemudahan akses dan berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya.

c. Melindungi masyarakat melalui pemihakan kepada masyarakat yang lemah (pro-poor) untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang antara kelompok masyarakat yang tidak berdaya dengan yang kuat, diantaranya melalui berbagai program yang bersifat pemberian (charity) yang tidak membuat masyarakat bergantung.

(6)

Sesuai dengan RPJM Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 – 2018”

tugas pokok Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa dan Kelurahan lebih difokuskan kepada strategi dan arah kebijakan Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih. Misi ini kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam bentuk kebijakan dengan tujuan mewujudkan keberdayaan masyarakat dan kualitas pemerintahan desa, sasaran yang ingin dicapai yaitu :

1. Meningkatkan kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat

2. Meningkatkan kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa Strategi Kebijakan :

1. Peningkatan keswadayaan masyarakat berbasis kearifan lokal 2. Penguatan kapasitas pemerintahan desa dan kerangka otonomi desa

Strategi dan arah kebijakan inilah yang dijadikan dasar Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa dan Kelurahan (BPMPDK) untuk membuat program dan kegiatan yang dijabarkan kedalam Renstra BPMPDK Tahun 2013-2018, yang kemudian akan diukur pencapaian kinerjanya setiap tahun sesuai dengan indikator kinerja.

Keberadaan atau eksistensi institusi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa dan Kelurahan sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah provinsi Sulawesi Selatan tidak terlepas dari dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Struktur / Kondisi Organisasi

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

(7)
(8)
(9)

a. Kepala Badan.

b. Sekretaris Badan.

 Sub Bagian Keuangan.

 Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

 Sub Bagian Program.

c. Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan.

 Sub Bidang Pengembangan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan.

 Sub Bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa dan Kelurahan.

d. Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Dan Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat.

 Sub Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat.

 Sub Bidang Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga

e. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat

 Sub Bidang Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan Usaha Ekonomi Masyarakat.

 Sub Bidang Pengembangan Produksi Pemasaran Hasil Usaha Masyarakat.

f. Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna.

 Sub Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sarana Perdesaan.

 Sub Bidang Pemasyarakatan dan Kerjasama Teknologi Pedesaan.

Badan Pemberdayaan Masyarakat, pemerintah Desa dan Kelurahan membawahi pula satu Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) yaitu Balai Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan (BP2MDK) dengan struktur organisasi sebagai berikut:

a. Kepala UPTB

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

c. Kepala Seksi Pengembangan Pelatihan

d. Kepala Seksi Standarisasi, Akreditasi dan Sertifikasi

Total jumlah pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan adalah 81 orang. Dari jumlah tersebut, secara struktural/eselon terdiri dari 1 orang Kepala Badan (eselon II), 6 orang eselon III yaitu 1

(10)

orang Sekretaris, 4 orang Kepala Bidang dan 1 orang Kepala UPTB, 14 orang eselon IV yaitu Kepala Sub Bagian 4 orang, Kepala Sub Bidang 8 orang dan 2 orang Kepala Seksi.

Adapun untuk jabatan fungsional umum (staf) sebanyak 60 orang.

Umur rata-rata pegawai yang terbanyak adalah berkisar antara 51 – 56 tahun sebanyak 16 orang, kemudian menyusul umur antara 41 – 50 tahun sebanyak 29 orang dan umur antara 31 – 40 tahun sebanyak 28 orang, selebihnya adalah berumur antara 18 – 30 tahun sebanyak 8 orang. Jumlah Pegawai Menurut Golongan yaitu Golongan II sebanyak 11 Orang dan Golongan III Sebanyak 50 Orang dan yang Golongan IV 20 Orang adapun tenaga honorer di BPMPDK Prov SulSel sebanyak 8 Orang.

Komposisi Pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan jabatan/eselon, pangkat, golongan dan kualifikasi pendidikan disajikan pada Tabel 1.1

(11)

Tabel 1.1

Komposisi Pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan

No URAIAN JABATAN /

ESELON

JUMLAH (Org)

PANGKAT / GOLONGAN

= Org PENDIDIKAN

1 2 3 4 5 6

I BPMPDK

A. Kepala Badan Struktural / Eselon II 1 Pembina Utama Madya / IV.d S2

B. Sekretaris Struktural / Eselon

III.a 1 Pembina Tk.I / IV.b S2

C. Kepala Bidang Struktural / Eselon

III.b 4 Pembina Tk.I / IV.b = 2

Pembina / IV.a = 2

S2 = 3 S1 = 1 D. Kepala Sub Bidang Struktural / Eselon

IV.a 8 Pembina / IV.a = 8 S2

E. Kepala Sub Bagian Struktural / Eselon

IV.a 3 Penata Tk.I / III.d = 3 S2 = 2

S1 = 1

F. Staf Fungsional Umum / - 53

Pembina / IV.a = 3 Penata Tk.I / III.d = 9 Penata / III.c = 11

Penata Muda Tk.I / III.b = 12 Penata Muda / III.a = 7 Pengatur Tk. I / II.d = 3 Pengatur / II.c = 1

Pengatur Muda Tk.I / II.b = 4 Pengatur Muda / II.a = 3

S2 = 14 S1 = 22 D3 = 4 SMA = 13

JUMLAH 70

(12)

II UPTB

G. Kepala UPTB Struktural / Eselon

III.a 1 Pembina Tk. I / IV.b S2

H. Kepala Sub. Bagian UPTB Struktural / Eselon

IV.a 1 Pembina / IV.a S2

I. Kepala Seksi Struktural / Eselon

IV.a 2 Pembina / IV.a = 1

Penata Tk. I / III.d = 1

S2 = 1 S1 = 1

J. Staf Fungsional Umum / - 7 Penata / III.c = 2

Penata Muda Tk. I / III.b = 5

S1 = 4 D3 = 1 SMA = 2

JUMLAH 11

(13)

3. Peran Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 tahun 2008 serta Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 21 Tahun 2009 Tentang tugas pokok fungsi, dan rincian tugas jabatan struktural pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 56 Tahun 2012. Maka diatur kedudukan, tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa dan Kelurahan sebagai berikut:

a. Kedudukan :

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan adalah unsur penunjang pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

b. Tugas Pokok :

Menyelenggarakan Penyusunan dan Pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan

c. Fungsi :

o perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa meliputi Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Teknologi Pedesaan dan Kelurahan.

o penyelenggaraan pelayanan dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang meliputi Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa meliputi Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Teknologi Pedesaan dan Kelurahan.

o pembinaan dan penyelenggaraan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang meliputi Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa meliputi Pemerintahan Desa dan Kelurahan,

(14)

Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Teknologi Pedesaan dan Kelurahan.

o penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya

(15)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu instansi pemerintah yang berada di Provinsi dengan tugas pokok membantu Gubernur Sulawesi Selatan dalam rangka penyelenggaraan tugas–tugas yang menyangkut pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan. Dasar hukum pembentukan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008.

Sesuai dengan RPJM Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 – 2018, tugas pokok Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa dan Kelurahan lebih difokuskan kepada penanganan Misi ketujuh yaitu Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih. Agenda ini kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam agenda pembangunan dalam bentuk kebijakan umum berupa :

1. Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat 2. Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah desa

Agenda tersebut di atas yang menjadi dasar program pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan. Sejalan dengan pencapaian agenda pembangunan tersebut diatas maka disusunlah visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan sebagai berikut :

1. Rencana Strategis a. Visi dan Misi

Selaras dengan visi provinsi Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan yaitu

“Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan Pada Tahun 2018” maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan bertekad untuk mendukung visi tersebut pada aspek pemberdayaan masyarakat khususnya dalam menggerakkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat, dukungan tersebut diwujudkan melalui pernyataan visi yaitu “ Terwujudnya Otonomi Desa dan Keberdayaan Masyarakat Sulawesi Selatan yang Terkemuka di Indonesia Pada Tahun 2018”.

(16)

Makna dan penjelasan dari rumusan visi tersebut diatas adalah :

 Otonomi Desa dimaksudkan sebagai terwujudnya suatu tatanan Pemantapan Kerangka Aturan/Regulasi; Pemantapan Kelembagaan Pemerintahan Desa;

Pemantapan Pengelolaan Keuangan Desa; Pemantapan Administrasi Pemerintahan Desa; Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa; dan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa termasuk sistem penyelenggaraan pemerintahan desa kearah yang lebih demokratis.

 Keberdayaan Masyarakat dimaksudkan sebagai kondisi dimana masyarakat memiliki kemampuan dan kelembagaan untuk berprakarsa dan berswadaya dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah pada tingkat lokalitasnya.

 Terkemuka di Indonesia di maksudkan bahwa pencapaian dari aspek otonomi desa dan keberdayaan masyarakat tersebut menempatkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi yang terbaik di Indonesia.

Sejalan dengan visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi obyektif serta kebijakan organisasi, dengan ini dirumuskan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

2. Menguatkan kelembagaan lokal dan kehidupan sosial budaya masyarakat;

3. Mengembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat;

4. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan;

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pelatihan tentang pemberdayaan masyarakat, pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan.

b. Tujuan Strategis

Berdasarkan Visi Dan Misi BPMDPK maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik.

2. Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta

(17)

partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan.

3. Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga termasuk penguatan lembaga sosial ekonomi masyarakat.

4. Mengembangkan pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna bagi Masyarakat Miskin.

5. Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan

c. Indikator Kinerja Tujuan dan Target Jangka Menengah

Berdasarkan tujuan strategis yang ingin dicapai, dapat dijelaskan indikator kinerja tujuan dan target jangka menengah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Indikator kinerja tujuan dan target jangka menengah

No Tujuan Strategis Indikator Kinerja Tujuan

Target Jangka Menengah (Akhir

RPJMD 2018) 1 Meningkatkan efektivitas dan

kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan

pemerintahan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik.

Jumlah desa berstatus swasembada

- 500 desa swasembada - 5.821 orang aparat

desa yang ditingkatkan kapasitasnya

2 Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam

pembangunan.

Jumlah persentase kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (kelompok binaan

- Rata-rata 53 kelompok binaan PKK

- 98.02% PKK aktif dari 62.903 PKK - 99.89% Posyandu

aktif dari 8.801 Total

(18)

LPM) Posyandu - Rata-rata 6

kelompok binaan LPM

- 4.79% (720 LPM berprestasi dari 15.020 total LPM) - 64.02% (984 LSM

aktif dari 1.533 total LSM)

3 Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga termasuk penguatan lembaga sosial ekonomi masyarakat.

Jumlah BUMDes yang difasilitasi

426 BUMDes

4 Mengembangkan pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna bagi Masyarakat Miskin.

Jumlah RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya

6.370 RTM

5 Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan

Jumlah modul pelatihan dibuat tersertifikasi dan penyelenggaraan pelatihan

pemberdayaan terstandarisasi

- 14 modul

tersertifikasi dan - 59 pelatihan

terstandarisasi

(19)

d. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran

Untuk mencapai tujuan Renstra BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan tujuh sasaran strategis BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013-2018 Sebagai berikut :

Tabel 2.2

Sasaran strategis BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya kualitas

penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan

Persentase desa yang berstatus swasembada

2 Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa

Jumlah keswadayaan gotong royong masyarakat dalam pembangunan

3 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa

Jumlah usaha ekonomi produktif masyarakat yang dikuatkan dan dikembangkan kelembagaannya 4 Meningkatnya pengelolaan

sumberdaya alam dan teknologi tepat guna bagi masyarakat miskin

Jumlah rumah tangga miskin (RTM) yang mengelola SDA dan

memanfaatkan TTG 5 Meningkatnya kapasitas aparat dan

masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan kelurahan

Jumlah aparat desa dan masyarakat yang ditingkatkan kapasitasnya

2. Penetapan / Perjanjian Kinerja

Dalam Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 – 2018. Program dibagi atas dua bagian yaitu Program Prioritas yang terdiri dari 7 (Tujuh) Program dan Program Rutin yang terdiri dari 3 (Tiga) program jadi secara keseluruhan terdiri atas 10 (Sepuluh) Program, adapun Program Prioritas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Sasaran Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat perdesaan adalah terfasilitasinya masyarakat perdesaan dalam Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Miskin.

(20)

2. Program Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan SDA dan Sarana dan Prasarana Perdesaan

Sasaran Program Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna adalah Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Miskin dengan tersedianya unit-unit Tekonologi Tepat Guna (TTG) khususnya dalam mendukung program peningkatan teknostruktur masyarakat dan mendukung program-program strategis daerah.

3. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan

Sasaran Program Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan adalah Meningkatnya Usaha ekonomi Produktif Masyarakat Desa dengan terbentuknya Badan Usaha Milik Desa/Kelurahan (BUMDES dan BUMKEL) dan Unit Usaha Ekonomi Simpan-Pinjam.

4. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Sasaran Program Peningkatan partisipasi Masyarakat adalah Meningkatnya keswadayaan gotong royong dan partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa.

5. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa

Sasaran Program Peningkatan Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan adalah Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan.

6. Program Peningkatan Peran Perempuan Perdesaan

Sasaran Program Peningkatan Peran perempuan di Perdesaan adalah Meningkatnya partisipasi kelembagaan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan.

7. Program Peningkatan Mutu Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Aparat Pemerintah Desa

Sasaran Program Peningkatan Mutu Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Aparat Pemerintah Desa adalah Meningkatnya Kapasitas Aparat Dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Dan Kelurahan

8. Program pelayanan administrasi Perkantoran

Sasaran Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran adalah Tersedianya Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik, Penyediaan Alat Tulis Kantor dan Kelancaran Pelayanan Pekerjaan di Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa

(21)

9. Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD

Sasaran Program Peningkatan kapasitas dan Kinerja SKPD adalah Tersedianya sarana dan prasarana bagi aparatur untuk mendukung peningkatan kinerjanya.

10. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan Dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD

Sasaran Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD Adalah Meningkatnya kompetensi dan kapasitas aparatur dalam hal perencanaan kerja dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan demi terciptanya sistem pelaporan kinerja yang tertata rapi, transparan dan akuntabel sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

(22)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban instansi pemerintah agar tercapai pertanggungjawaban tingkat pencapaian sasaran sebagai penjabaran Visi, Misi, Sasaran dan Arah kebijakan yang diindikasikan dengan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Pada tahun 2015 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan telah menetapkan 5 (Lima) sasaran yang akan dicapai. Kelima sasaran tersebut selanjutnya akan diukur dengan indikator kinerja dan target kinerja yang telah ditetapkan.

Rincian tingkat capaian kinerja dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut : Tabel 3.1

Capaian Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan Tahun 2015

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Sasaran

Target Realisasi %

Meningkatnya Kualitas

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan.

Persentase desa berstatus swasembada

100 desa/kel laju tingkat

perkembangan cepat

berkembang

212 Desa/Kel.

Swakarya dan 18 Desa/Kel.

Swasembada serta 24 Kab/Kota tersedia data profil desa

230 %

Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

700 aparat desa yang

ditingkatkan kapasitasnya

250 Pokja Profil Desa yang sudah dilatih dan 401 Aparat Desa yang sudah dilatih kapasitasnya

93 %

Meningkatnya Partisipasi kelembagaan masyarakat dalam

pembangunan desa

Jumlah dan persentasi kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Kelompok

rata-rata jumlah kelompok binaan LPM = 1 klp binaan

17 klp binaan LPM

100 %

(23)

binaan LPM) Jumlah dan persentase kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Persentase LPM

Berprestasi)

2.5% (76 LPM Berprestasi dari 3.024 Total jumlah LPM)

150 org (18 LPM)

1.2 %

Jumlah persentase kelembagaan Masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya ( Lembaga Swadaya Masyarakat Aktif)

55.51% (851 LSM Aktif dari 1.533 Total jumlah LSM)

15 LSM 33 %

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

rata-rata kelompok binaan PKK = 1 klp

Persentase PKK aktif

PKK Aktif 97,69% (PKK Aktif dari 62.903 total jumlah PKK)

97,69% (61.449 PKK Aktif dari 62.903 total jumlah PKK)

100 %

Persentase Posyandu aktif

Posyandu Aktif 99,29%

(Posyandu Aktif dari 8.801 total jumlah

Posyandu)

99,29% (8.738 Posyandu Aktif dari 8.801 total jumlah

Posyandu)

100 %

Meningkatnya usaha ekonomi produktif

masyarakat desa.

Jumlah

BUMDES yang difasilitasi

50 BUMDES 319 BUMDES 638 %

Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna bagi Masyarakat

Jumlah RTM yang

diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya

850 RTM 380 RTM 44.70 %

(24)

Miskin

Meningkatnya kapasitas aparat dan masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan

Jumlah Modul Pelatihan dibuat Tersertifikasi

2 Modul Tersertifikasi

2 Modul Tersertifikasi

100 %

Jumlah

Penyelenggaraan Pelatihan

Pemberdayaan Terstandarisasi

11 Pelatihan Terstandarisasi

9 Pelatihan Terstandarisasi

81.82 %

B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Akuntabilitas capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan yang tertuang dalam Rentsra Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan diarahkan pada 5 (Lima) sasaran strategis sebagai berikut :

1.1 Sasaran Pertama ”Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan”

Untuk sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut ialah dengan melakukan Peningkatan Jumlah Desa Swasembada Melalui intervensi Desa Kategori Cepat Berkembang dan melakukan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dengan capaian kinerja sasaran sebagai berikut :

Tabel 3.2

Capaian Kinerja Sasaran 1

Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan Indikator Kinerja

Sasaran

Tahun 2015

Target Realisasi Capaian

Jumlah desa berstatus swasembada

100 desa/kel laju tingkat

perkembangan cepat berkembang

212 Desa/Kel.

Swakarya dan 18 Desa/Kel.

Swasembada serta 24 Kab/Kota

230 %

Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan

(25)

desa Jumlah aparat desa

yang ditingkatkan kapasitasnya

700 aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

250 Pokja Profil Desa yang sudah dilatih dan 401 Aparat Desa yang sudah dilatih kapasitasnya

93 %

Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui 2 (Dua) Indikator Kinerja Sasaran yaitu :

1. Jumlah desa berstatus swasembada

2. Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

Capaian per target pada Indikator tersebut adalah :

1. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah Desa Berstatus Swasembada, dengan target kinerja pada Tahun 2015 adalah 100 desa / kelurahan laju tingkat perkembangan cepat berkembang realisasi kinerja tahun 2015 terdiri atas 212 Desa / Kelurahan Swakarya dan 18 Desa Kelurahan Swasembada serta 24 Kab/Kota tersedia data profil desa dengan capaian kinerja sebesar 230 %

2. Adapun capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya dengan target kinerja 700 aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya terdiri atas 250 Pokja Profil Desa yang sudah dilatih dan 401 Aparat Desa yang sudah dilatih dengan capaian kinerja 93 %

Pada tahun 2015 BPMPDK juga bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri melalui Program pelatihan pengembangan kapasitas aparat desa yang bersumber dari APBN / Dekonsentrasi telah melatih sejumlah 6.622 aparat desa dari total target 7.400 aparat desa yang terdiri dari Kepala Desa, Sekertaris Desa dan Bendahara Desa

Adapun program dan kegiatan APBD yang mendukung pencapaian Program tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dengan kegiatan :

(26)

1. Bintek penyusunan profil desa dan kelurahan

2. Penyelenggaraan perlombaan desa / kelurahan tingkat provinsi 3. Penyelenggaraan perlombaan desa / kelurahan tingkat nasional

4. Study kerja peningkatan kapasitas menajerial bagi kepala desa / lurah yang berprestasi

5. Bintek penataan aset / sumber pendapatan desa

6. Study kerja pengelolaan kekayaan / keuangan dan sumber pendapatan desa

7. Bintek sistem aplikasi pengelolaan keuangan dan kekayaan desa 8. Sosialisasi undang - Undang tentang desa

1.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1 Tabel 3.3

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1

Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan

Sasaran

Indikator Kinerja Sasaran

Ukuran 2014 2015

Meningkatnya Kualitas

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan.

Jumlah desa berstatus

swasembada Target 24 kab/kota tersedia data profil

100 desa/kel laju tingkat perkembangan cepat

berkembang

Realisasi 24 kab/kota tersedia data profil

212 Desa/Kel.

Swakarya dan 18 Desa/Kel.

Swasembada serta 24 Kab/Kota tersedia data profil desa Jumlah aparat

desa yang ditingkatkan kapasitasnya

Target

700 aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

700 aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

Realisasi

210 Pokja Profil Desa yang sudah dilatih dan 350 Aparat Desa yang sudah dilatih

250 Pokja Profil Desa yang sudah dilatih dan 401 Aparat Desa yang sudah dilatih

(27)

Berdasarkan tabel Perbandingan diatas dapat dilihat bahwa kinerja untuk indikator kinerja sasaran jumlah desa berstatus swasembada dengan terget tahun 2014 tersedia data profil desa pada 24 Kab/Kota, realisasinya telah memenuhi target tang ditetapkan dengan telah tersedianya data profil desa di 24 Kab/Kota adapun pada tahun 2015 memiliki target yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Target yang ditetapkan dalam renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan untuk tahun 2015 adalah 100 Desa/Kelurahan laju tingkat perkembangan cepat berkembang dengan realisasi kinerja yaitu 212 Desa/Kelurahan Swakarya dan 18 Desa/Kelurahan Swasembada serta 24 Kab/Kota tersedia data profil desa. Dari perbandingan antara target dengan realisasi menunjukkan capaian kinerja yang telah melampaui target yaitu sebesar 230 %.

Untuk indikator kinerja sasaran Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya, target kinerja pada tahun 2014 sebanyak 700 aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya dengan realisasi 210 Pokja Profil Desa yang sudah dilatih dan 350 Aparat Desa yang sudah dilatih sedangkan pada tahun 2015 dengan target yang sama telah terealisasi 250 Pokja Profil Desa yang sudah dilatih dan 401 Aparat Desa yang sudah dilatih dengan capaian kinerja 93 %.

2.1 Sasaran Kedua ”Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa”

Untuk sasaran Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa, Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut ialah dengan melakukan Peningkatan Keswadayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.4

Capaian Kinerja Sasaran 2

Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

Indikator Kinerja Tahun 2015

Sasaran 2 : Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

(28)

Sasaran Target Realisasi Capaian Jumlah dan

persentasi kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Kelompok binaan LPM)

rata-rata jumlah kelompok binaan LPM = 1 klp binaan

rata-rata jumlah kelompok binaan LPM = 17 klp binaan

100%

Jumlah dan persentase kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Persentase LPM Berprestasi)

2.5% (76 LPM Berprestasi dari 3.024 Total jumlah LPM)

150 org (18 LPM) 1.2 %

Jumlah persentase kelembagaan Masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya ( Lembaga Swadaya Masyarakat Aktif)

55.51% (851 LSM Aktif dari 1.533 Total jumlah LSM)

15 LSM 33 %

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

rata-rata kelompok binaan PKK = 1 klp Persentase PKK

aktif

PKK Aktif 97,69%

(PKK Aktif dari 62.903 total jumlah PKK)

97,69% (61.449 PKK aktif dari 62.903 total jumlah PKK)

100 %

Persentase Posyandu aktif

Posyandu Aktif 99,29% (Posyandu Aktif dari 8.801 total jumlah Posyandu)

99,29% (8.738 Posyandu Aktif dari 8.801 total jumlah Posyandu)

100 %

Terdapat 6 (enam) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan untuk mendukung pencapaian target diantaranya :

1. Jumlah dan persentasi kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Kelompok binaan LPM)

(29)

2. Jumlah dan persentase kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Persentase LPM Berprestasi)

3. Jumlah persentase kelembagaan Masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya ( Lembaga Swadaya Masyarakat Aktif)

4. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 5. Persentase PKK aktif

6. Persentase Posyandu aktif

Capaian per target untuk indikator diatas adalah sebagai beriku :

1. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah dan persentasi kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Kelompok binaan LPM) telah melebihi target yang ditetapkan dengan realisasi kinerja sebanyak 17 klp binaan LPM dari target 1 klp binaan LPM

2. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah dan persentase kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Persentase LPM Berprestasi) telah terealisasi sebanyak 150 orang (18 LPM) yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya dari total target 76 LPM sehingga capaian kinerja hanya mencapai 1.2 %

3. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah persentase kelembagaan Masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya ( Lembaga Swadaya Masyarakat Aktif) adalah sebanyak 15 LSM yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya dari total target sebanyak 851 LSM

4. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK dengan target 1 klp binaan PKK

5. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Persentase PKK aktif dengan target PKK Aktif 97,69% (PKK Aktif dari 62.903 total jumlah PKK) telah terealisasi sebanyak 97,69% (61.449 PKK aktif dari 62.903 total jumlah PKK) dengan capaian kinerja 100 %.

6. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Persentase Posyandu aktif dengan target kinerja 99,29% (Posyandu Aktif dari 8.801 total jumlah Posyandu) telah terealisasi sebanyak 99,29% (8.738 Posyandu Aktif dari 8.801 total jumlah Posyandu) dengan capaian kinerja 100 %.

(30)

Adapun program dan kegiatan APBD yang mendukung pencapaian Program tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa : 1. Pembinaan dan Workshop Kelembagaan Masyarakat (KPM, LPM, Pokmas

Adat/Budaya, dll)Penyelenggaraan perlombaan desa / kelurahan tingkat provinsi

2. Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat

3. Workshop peningkatan keterampilan Pokmas Perempuan

4. Pelaksanaan Peringatan BBGRM dan HKG PKK Tingkat Nasional dan Provinsi

5. Lomba Gotong Royong terbaik masyarakat

6. Peningkatan Keterampilan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) 7. Peningkatan Kader Pemberdayaan Masyarakat

8. Penguatan Keswadaya Gotong Royong Masyaralat 2. Progran Peningkatan Peran Perempuan Perdesaan :

1. Penguatan fungsi sekretariat pemberdayaan kesejahteraan keluarga 2. Pembinaan kebangsaan dan gotong royong

3. Peningkatan derajat kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup

4. Pemenuhan pangan, sandang, perumahan serta tata laksana rumah tangga 5. Peningkatan derajat pendidikan dan keterampilan

Pada kegiatan pembinaan kebangsaan dan gotong royong TP. PKK Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan pembelajaran Al-Qur’an yang berlokasi di TPA. Mawaddah Warahmah Kelurahan kunjung Mae Kecamatan Mariso Kota Makasar, TPA. Nurul Amaliah Kelurahan Maccini Sombala Kecamatan Tamalate Kota Makassar, TPA. Syahru Ramadhan Kelurahan Wajo Baru Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Kegiatan lainnya yang dilaksanakan pada kegiatan Peningkatan Derajat Pendidikan dan Keterampilan yaitu pembentukan PAUD Masagena Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar, Menjahit PKK pada Kelurahan Wajo Baru Kecamatan Bontoala Kota Makassar, Salon PKK pada kelurahan Wajo Baru Kecamatan Bontoala Kota Makasar.

(31)

2.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2 Tabel 3.5

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2

Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

Sasaran Indikator

Kinerja Sasaran Ukuran 2014 2015 Meningkatnya

Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam

Pembangunan Desa

Jumlah dan persentasi kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Kelompok binaan LPM)

Target

rata-rata jumlah kelompok binaan LPM = 1 klp binaan

rata-rata jumlah kelompok binaan LPM = 1 klp binaan

Realisasi 12 klp binaan 17 klp binaan Jumlah dan

persentase kelembagaan masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya (Persentase LPM Berprestasi)

Target

1.73% (52 LPM Berprestasi dari 3.024 Total jumlah LPM)

2.5% (76 LPM Berprestasi dari 3.024 Total jumlah LPM)

Realisasi 150 orang (24 LPM)

150 orang (18 LPM)

Jumlah persentase kelembagaan Masyarakat yang difasilitasi dan ditingkatkan kapasitasnya ( Lembaga Swadaya

Masyarakat Aktif)

Target

52.51% (805 LSM Aktif dari 1.533 Total jumlah LSM)

55.51% (851 LSM Aktif dari 1.533 Total jumlah LSM)

Realisasi 15 LSM 15 LSM Rata-rata jumlah

kelompok binaan

PKK Target

rata-rata

kelompok binaan PKK = 1 klp

rata-rata kelompok binaan PKK = 1 klp

Realisasi Persentase PKK

aktif

Target

PKK Aktif 97,58% (PKK Aktif dari 62.903 total jumlah PKK)

PKK Aktif 97,69% (PKK Aktif dari 62.903 total jumlah PKK)

Realisasi 97,58% (61.380

PKK aktif) 97,69% (61.449

(32)

PKK aktif)

Persentase Posyandu aktif

Target

Posyandu Aktif 99,09%

(Posyandu Aktif dari 8.801 total jumlah

Posyandu)

Posyandu Aktif 99,29%

(Posyandu Aktif dari 8.801 total jumlah

Posyandu)

Realisasi 99,09% (8.720 Posyandu aktif)

99,29% (8.738 Posyandu aktif)

3.1 Sasaran Ketiga ”Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa”

Untuk sasaran Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa, Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut ialah dengan melakukan Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi dengan capaian kinerja sasaran sebagai berikut :

Tabel 3.6

Capaian Kinerja Sasaran 3

Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa Indikator Kinerja

Sasaran

Tahun 2015

Target Realisasi Capaian

Jumlah BUMDES yang difasilitasi

50 BUMDES yang difasilitasi

319 BUMDES yang difasilitasi

638%

Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui 1 (Satu) Indikator Kinerja Sasaran yang menjadi tolak ukur dalam menentukan target dan sasaran yang akan dicapai yaitu :

1. Jumlah BUMDES yang difasilitasi

Sasaran 3 : Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa.

(33)

Capaian target pada Indikator tersebut adalah :

1. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah BUMDES yang difasilitasi, dengan target kinerja pada Tahun 2015 adalah 50 BUMDES terfasilitasi, realisasi target kinerja yang telah ditetapkan adalah sebanyak 319 BUMDES terfasilitasi hal ini melampaui target yang ditetapkan, untuk mencapai target tersebut telah dilakukan kegiatan - kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja diantaranya kegiatan bimbingan teknis bagi pengelola kelembagaan BUMDES, rakernis pembinaan dan pengembangan kelembagaan BUMDES, bintek pasar desa dan kegiatan pendukung lainnya.

Adapun program dan kegiatan APBD yang mendukung pencapaian Program tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan

1. Rakernis pembinaan dan pengembangan kelembagaan BUMDES 2. Inventarisasi dan identifikasi BUMDES

3. Bintek jenis usaha BUMDES 4. Bintek pasar Desa

5. Bintek usaha ekonomi keluarga

6. Pengadaan fasilitator pendamping desa (FPD) BUMDES pada lokasi percontohan BUMDES

7. Expo ekonomi kreatif tingkat Nasional 8. Bintek kemitrausahaan

9. Bintek pengelolaan kelembagaan BUMDES

3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3 Tabel 3.7

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3

Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa

Sasaran

Indikator Kinerja Sasaran

Ukuran 2014 2015

Meningkatnya usaha ekonomi produktif

Jumlah BUMDES yang

Target 50 BUMDES yang

difasilitasi

50 BUMDES yang

difasilitasi

(34)

masyarakat desa.

difasilitasi

Realisasi 245 BUMDES Terfasilitasi

319 BUMDES Terfasilitasi

Perbandingan capaian target tahun 2014 dengan target tahun 2015 pada sasaran meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa selalu melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya hal ini dapat dilihat pada tabel 3.7 diatas dimana target pada tahun 2014 sebanyak 50 BUMDES terfasilitasi dengan realisasi kinerja sebanyak 245 BUMDES terfasilitasi dengan capaian kinerja 508% sedangkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan kinerja dari target awal 50 BUMDES terfasilitasi, realisasi kinerja sebesar 319 BUMDES terfasilitasi dengan capaian kinerja 638% hal ini menunjukkan peningkatan kinerja sebesar 130% atau meningkat sebanyak 74 BUMDES terfasilitasi dibanding tahun sebelumya.

4.1 Sasaran Keempat ”Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Miskin”

Untuk sasaran Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Miskin, Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut ialah dengan melakukan Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna untuk pemenuhan hak dasar dan pemberdayaan masyarakat miskin, adapun capaian kinerja sasaran sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 3.8

Capaian Kinerja Sasaran 4

Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Miskin

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2015

Target Realisasi Capaian

Jumlah RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya

850 RTM 380 RTM 44.70 %

Sasaran 4 : Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Miskin

(35)

Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut telah ditetapkan 1 (Satu) Indikator Kinerja Sasaran yang menjadi tolak ukur dalam menentukan target dan sasaran yang akan dicapai yaitu :

1. Jumlah RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya

Capaian target pada Indikator tersebut adalah :

1. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya, dengan target kinerja pada Tahun 2015 adalah 850 RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya, realisasi target kinerja yang telah ditetapkan adalah sebanyak 380 RTM yang telah diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya dengan capaian kinerja sebanyak 44.70 % hal ini mengindikasikan capaian kinerja yang belum mencapai target yang telah ditentukan, untuk mendukung capaian target tersebut diatas telah dilaksanakan kegiatan – kegiatan yang memberdayakan RTM diantaranya Bimtek pengelolaan limbah rumah tangga berbasis TTG, Bimtek pemanfaatan teknologi mikroorganisme untuk optimalisasi pemanfaatan lahan. Adapun kegiatan yang bertujuan untuk memfasilitasi hak dasar bagi RTM diantaranya kegiatan Pembinaan / Pengembangan pengelolaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, Fasilitasi pengembangan pos pelayanan teknologi (Posyantek) dan warung teknologi (wartek), Pengembangan desa madiri energi (DME) bebasis biogas terintegrasi. Serta kegiatan-kegiatan pendukung lainnya yang bertujuan meningkatkan kapasitas aparatur dan pelaksana dibidang pengelolaan SDA dan TTG.

Adapun keseluruhan program dan kegiatan APBD yang mendukung pencapaian Program tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 1. Pelaksanaan gelar teknologi tepat guna provinsi / nasional

2. Fasilitasi pengembangan pos pelayanan teknologi (Posyantek) dan warung teknologi (Wartek)

3. Bimtek aplikasi teknologi tepat guna bagi pengembangan kegiatan usaha berbasis sumberdaya lokal

(36)

4. Peningkatan kompetensi aparatur bidang SDA dan TTG

5. Pengembangan Desa Mandiri Energi (DME) berbasis biogas terintegrasi 6. Bimtek pengelolaan limbah rumah tangga berbasis TTG

7. Bimtek pemanfaatan teknologi mikroorganisme untuk optimalisasi pemanfaatan lahan

8. Pembinaan / pengembangan pengelolaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat

9. Monev program pemberdayaan SDA dan teknologi pedesaan 4.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4

Tabel 3.9

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4

Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Miskin

Sasaran

Indikator Kinerja Sasaran

Ukuran 2014 2015

Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna bagi Masyarakat Miskin

Jumlah RTM yang

diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya

Target 850 RTM 850 RTM

Realisasi 450 RTM 380 RTM

Relisasi capaian kinerja untuk sasaran Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat Miskin dengan indikator kinerja Jumlah RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya pada tahun 2014 target yang ditetapkan sebanyak 850 RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya dengan realisasi sebesar 450 RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya sehingga capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 52.94% sedangkan pada tahun 2015 dengan target yang sama, realisasi kinerjanya sebanyak 350 RTM yang diberdayakan dan difasilitasi hak dasarnya sehingga capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 44.70%

hal ini menunjukkan penurunan capaian kinerja dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 8.24%. Secara keseluruhan dari tahun 2014 sampai tahun 2015 target yang ditetapkan belum tercapai.

(37)

5.1 Sasaran Kelima ”Meningkatnya Kapasitas Aparat dan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Kelurahan”

Untuk sasaran Meningkatnya Kapasitas Aparat dan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Kelurahan, Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut ialah dengan melakukan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penyelenggaraan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 3.10

Capaian Kinerja Sasaran 5

Meningkatnya Kapasitas Aparat dan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Kelurahan

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2015

Target Realisasi Capaian

Jumlah Modul Pelatihan dibuat Tersertifikasi

2 Modul Tersertifikasi

2 Modul Tersertifikasi

100 %

Jumlah

Penyelenggaraan Pelatihan

Pemberdayaan Terstandarisasi

11 Pelatihan Terstandarisasi

9 Pelatihan Terstandarisasi

81.82 %

Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut telah ditetapkan 2 (Dua) Indikator Kinerja Sasaran yang menjadi tolak ukur dalam menentukan target dan sasaran yang akan dicapai yaitu :

1. Jumlah modul pelatihan dibuat tersertifikasi

2. Jumlah penyelenggaraan pelatihan pemberdayaan terstandarisasi

Capaian per target pada Indikator tersebut adalah :

1. Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah Modul Pelatihan dibuat Tersertifikasi dengan target kinerja tahun 2015 sebanyak 2 Modul Tersertifikasi telah terealisasi sebanyak 2 Modul Tersertifikasi diantaranya adalah :

Sasaran 5 : Meningkatnya Kapasitas Aparat dan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Kelurahan

(38)

1. Modul Ketahanan Masyarakat 2. Modul Manajemen Aparatur Desa.

Capaian kinerja untuk target 2 Modul Tersertifikasi adalah sebesar 100 %

2. Adapun capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran Jumlah Penyelenggaraan Pelatihan Pemberdayaan Terstandarisasi dengan target kinerja tahun 2015 sebanyak 11 Pelatihan Terstandarisasi telah terealisasi sebanyak 9 Pelatihan Terstandarisasi, pelatihan – pelatihan tersebut diantaranya adalah :

1. Pelatihan peningkatan BPD

2. Pelatihan peningkatan kapasitas lansia

3. Pelatihan usaha ekonomi masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat 4. Pelatihan pengembangan kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan 5. Pelatihan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin

6. Pelatihan usaha ekonomi masyarakat desa 7. Pelatihan usaha ekonomi rumah tangga 8. Pelatihan kader posyandu

9. Pelatihan tokoh masyarakat.

Capaian kinerja untuk target 11 Pelatihan Terstandarisasi adalah sebesar 81.82 % Adapun keseluruhan program dan kegiatan APBD yang mendukung pencapaian Program tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Mutu Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Aparat Pemerintah Daerah

1. Sosialisasi Pembentukan Komite Standar Pelatihan (KSP) dan Penyusunan Modul

2. Penataan UPTB BP2MDK

3. Pelatihan Peningkatan BPD dan Peningkatan Kapasitas Lansia

4. Pelatihan Usaha Ekonomi Masyarakat Berbasis Pemberdayaan Masyarakat 5. Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan,

Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan

6. Pelatihan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa, Pemberdayaan Ekonomi Penduduk Miskin, Usaha Ekonomi Rumah Tangga

(39)

5.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 5 Tabel 3.11

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 5

Meningkatnya Kapasitas Aparat dan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Kelurahan

Sasaran

Indikator Kinerja Sasaran

Ukuran 2014 2015

Meningkatnya kapasitas aparat dan masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan

Jumlah Modul Pelatihan dibuat Tersertifikasi

Target 2 Modul Tersertifikasi

2 Modul Tersertifikasi Realisasi 2 Modul

Tersertifikasi

2 Modul Tersertifikasi Jumlah

Penyelenggaraan Pelatihan

Pemberdayaan Terstandarisasi

Target 11 Pelatihan Terstandarisasi

11 Pelatihan Terstandarisasi Realisasi 10 Pelatihan

Terstandarisasi

9 Pelatihan Terstandarisasi

Relisasi capaian kinerja untuk sasaran Meningkatnya kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan kelurahan dengan indikator kinerja Jumlah modul pelatihan dibuat tersertifikasi pada tahun 2014 target yang ditetapkan sebanyak 2 modul tersertifikasi telah terealisasi sebanyak 2 modul tersertifikasi yaitu :

1. Modul PKK

2. Modul Perdes bagi BPD

Pada tahun 2015 dengan target yang sama telah terealisasi sebanyak 2 modul tersertifikasi yaitu :

1. Modul Ketahanan Masyarakat 2. Modul Manajemen Aparatur Desa

Hal ini menunjukkan perbandingan kinerja untuk target antara tahun 2014 dengan tahun 2015 telah sama – sama mencapai kinerja 100 %

Sedangkan untuk indikator kinerja Jumlah penyelenggaraan pelatihan pemberdayaan terstandarisasi dengan target pada tahun 2014 adalah 11 Pelatihan Terstandarisasi telah terealisasi sebanyak 10 Pelatihan Terstandarisasi dengan capaian kinerja 90.90% pelatihan tersebut diantaranya :

(40)

1. Pelatihan peningkatan BPD

2. Pelatihan peningkatan kapasitas lansia

3. Pelatihan usaha ekonomi masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat 4. Pelatihan pengembangan kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan 5. Pelatihan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin

6. Pelatihan usaha ekonomi masyarakat desa

7. Pelatihan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin 8. Pelatihan usaha ekonomi rumah tangga

9. Pelatihan tokoh masyarakat 10. Pelatihan kader posyandu

Untuk tahun 2015 target yang ditetapkan sama dengan target pada tahun sebelumnya namun hanya terealisasi sebanyak 9 Pelatihan Terstandarisasi. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan capaian target menjadi 81.80% pelatihan tersebut diantaranya : 1. Pelatihan peningkatan BPD

2. Pelatihan peningkatan kapasitas lansia

3. Pelatihan usaha ekonomi masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat 4. Pelatihan pengembangan kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan 5. Pelatihan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin

6. Pelatihan usaha ekonomi masyarakat desa 7. Pelatihan usaha ekonomi rumah tangga 8. Pelatihan kader posyandu

9. Pelatihan tokoh masyarakat.

(41)

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, selain faktor pendukung maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan dimaksud. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan yang memadai.

Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pada tahun 2015 belanja Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan terdiri atas belanja tidak langsung dan belanja langsung.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tersusun dalam kegiatan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Belanja Tidak Langsung

Belanja Tidak Langsung yang digunakan untuk belanja pegawai, tunjangan dan iuran asuransi kesehatan sebesar Rp. 6,246,444,054,- dan terealisasi sebanyak Rp.

6,238,905,479,-

Tabel 3.12

Pagu dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2015

No URAIAN PAGU REALISASI %

1 2 3 4 5

I Belanja Tidak Langsung 6,246,444,054 6,238,905,479 100.00 Belanja Pegawai 6,246,444,054 6,238,905,479 100.00 01 Gaji dan Tunjangan 4,412,794,054 4,405,752,705 99.84

1 Gaji Pokok/Uang Representasi 3,411,536,993 3,411,407,780 99.99

2 Tunjangan Keluarga 283,447,560 283,355,966 99.96

3 Tunjangan Jabatan 213,328,000 212,810,000 99.75

4 Tunjangan Fungsional - - -

5 Tunjangan Fungsional Umum 143,654,750 142,895,000 99.47

(42)

6 Tunjangan Beras 171,480,544 170,702,720 99.54

7 Tunjangan PPh/Tujangan Khusus 76,091,429 75,603,689 99.35

8 Pembulatan Gaji 54,778 54,408 99.32

9 Iuran Asuransi Kesehatan 100,018,087 99,001,010 98.98

10 Iuran Asuransi Kecelakaan

Kerja/Kematian 13,181,913 9,922,132 75.27

02 Tambahan Penghasilan PNS 1,833,650,000 1,833,152,774 99.97

1 Tambahan Penghasilan Berdasarkan

Pertimbangan Obyektif Lainnya 1,833,650,000 1,833,152,774 99.97

2. Belanja Langsung

Belanja Langsung yang peruntukkan untuk belanja pegawai, belanja modal, dan belanja barang dan jasa dianggarkan sebesar Rp. 23.580.894.991,-. dan terealisasi sebanyak Rp.23.056.392.686,-

Tabel 3.13

Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2015

No URAIAN PAGU REALISASI %

1 2 3 4 5

Badan Pemberdayaan Masyarakat,

Pemdeskel. 23,580,894,991 23,056,392,686 97.78

I Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 731,900,000 669,651,673 91.49

1 Penyediaan Jasa Kominikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik 230,100,000 214,455,053 93.20

2 Penyediaan Alat Tulis Kantor, Barang

Cetakan dan Penggandaan 74,000,000 74,000,000 100.00

3 Pelayanan Kesekretariatan, Rapat-Rapat,

Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan 379,200,000 337,796,620 89.08

4

Pelayanan Unit Layanan Pengadaan (ULP) / Panitia Pengadaan Barang dan Jasa

48,600,000 43,400,000 89.30

Referensi

Dokumen terkait

Perlu pula digarisbawahi bahwa karena fokus disertasi ini adalah konstruksi patrilineal dalam hukum kewarisan Islam maka yang menjadi bagian dari perhatian disertasi ini

Hasil dari upaya meningkatkan bahasa anak usia dini melalui metode bernyanyi menggunakan kartu gambar pada anak usia 4-5 tahun di Raudlatul Athfal Al-Furqon Totokaton,

Mampu memasang, setting dan bekerja dengan infokus Responden cukup mampu dalam memanfaatkan fasilitas infokus untuk kepentingan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik yang menjadi

Peta proses kelompok kerja adalah suatu peta yang digunakan dalam suatu tempat kerja di mana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang

Untuk mencapai sasaran strategis kedua yaitu meningkatnya pembinaan akuntabilitas dari perangkat daerah, Sekretariat Daerah Kota Bekasi telah menetapkan persentase

Walaupun tidak semua sasaran rencana Strategis termuat dalam Perjanjian Kinerja, namun dalam dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tetap

Menurut Yunus (1999) bakteri endofit merupakan organisme yang hidup selama satu periode siklus hidup dalam jaringan tanaman, tidak termasuk mikroorganisme yang hidup

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa pada Pasal 18 bahwa Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten/Kota