MA3231 Analisis Real
Hendra Gunawan*
*http://hgunawan82.wordpress.com Analysis and Geometry Group Bandung Institute of Technology
Bandung, INDONESIA
Program Studi S1 Matematika ITB, Semester II 2016/2017
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 1 / 23
BAB 17. PERTUKARAN LIMIT DAN INTEGRAL
1 17.1 Pertukaran Limit dan Turunan
2 17.2 Fungsi Eksponensial
3 17.3 Pertukaran Limit dan Integral
BAB 17. PERTUKARAN LIMIT DAN INTEGRAL
1 17.1 Pertukaran Limit dan Turunan
2 17.2 Fungsi Eksponensial
3 17.3 Pertukaran Limit dan Integral
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 2 / 23
BAB 17. PERTUKARAN LIMIT DAN INTEGRAL
1 17.1 Pertukaran Limit dan Turunan
2 17.2 Fungsi Eksponensial
3 17.3 Pertukaran Limit dan Integral
Kita telah melihat sebelumnya bahwa kekonvergenan seragam mempertahankan sifat kekontinuan fungsi, yakni, jika fn kontinu pada A untuk setiap n ∈ N dan hfni konvergen seragam ke f pada A, maka f kontinu pada A.
Sekarang kita bertanya: apakah kekontinuan seragam juga mempertahankan sifat diferensiabilitas?
Pertanyaan ini penting mengingat dalam aplikasi kita seringkali menaksir sebuah fungsi f dengan suatu deret
∞
P
n=1
fn (misalnya), dan kemudian kita menginginkan
f0(x) =
∞
X
n=1
fn0(x).
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 3 / 23
Jawaban untuk pertanyaan ini ternyata negatif. Sebagai contoh, fungsi f yang didefinisikan sebagai jumlah deret berikut
f (x) :=
∞
X
k=1
2−kcos(3kx)
merupakan fungsi yang kontinu di setiap titik tetapi tidak mempunyai turunan di titik manapun (lihat [1]). Padahal, jumlah parsial deret ini mempunyai turunan di setiap titik dan membentuk barisan yang konvergen seragam ke f .
Jadi, kekonvergenan seragam dari suatu barisan fungsi yang mempunyai turunan ternyata tidak menjamin bahwa limitnya mempunyai turunan.
Teorema berikut memberikan suatu syarat cukup agar sebuah barisan fungsi mempertahankan sifat diferensiabilitas.
Teorema 1. Misalkan I ⊆ R adalah suatu interval terbatas dan hfni adalah barisan fungsi pada I.
Misalkan terdapat x0 ∈ I sedemikian sehingga hfn(x0)i konvergen dan barisan hfn0i terdefinisi dan konvergen seragam ke suatu fungsi g pada I.
Maka, hfni konvergen seragam ke suatu fungsi f pada I dengan f0(x) = g(x), x ∈ I.
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 5 / 23
Bukti. Misalkan a < b adalah titik ujung interval I dan x ∈ I sembarang.
Jika m, n ∈ N, maka menurut Teorema Nilai Rata-rata (untuk turunan) terdapat y di antara x0 dan x sedemikian sehingga
fm(x) − fn(x) = fm(x0) − fn(x0) + (x − x0)[fm0 (y) − fn(y)].
Akibatnya, kita peroleh
kfm− fnkI ≤ |fm(x0) − fn(x0)| + (b − a)kfm0 − fn0kI. Menurut hipotesis dan Kriteria Cauchy (Teorema 6, Bab 16), hfni konvergen seragam pada I. Sebutlah f := lim
n→∞fn. Karena fn
kontinu pada I untuk setiap n ∈ N, maka f juga kontinu pada I.
Untuk ...
Untuk menunjukkan bahwa f mempunyai turunan di sembarang titik c ∈ I, kita terapkan lagi Teorema Nilai Rata-rata terhadap fm− fn pada interval dengan titik ujung c dan x.
Dalam hal ini terdapat z di antara c dan x sedemikian sehingga [fm(x) − fn(x)] − [fm(c) − fn(c)] = (x − c)[fm0 (z) − fn0(z)].
Jadi, dalam hal x 6= c, kita peroleh
fm(x) − fm(c)
x − c − fn(x) − fn(c) x − c
≤ kfm0 − fn0kI. Karena hfn0i konvergen seragam pada I, untuk > 0 sembarang terdapat N ∈ N sedemikian sehingga jika m, n ≥ N dan x 6= c, maka
fm(x) − fm(c)
x − c −fn(x) − fn(c) x − c
≤ .
Jika ...
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 7 / 23
Jika kita ambil limit dari ruas kiri (terhadap m), maka kita dapatkan
f (x) − f (c)
x − c − fn(x) − fn(c) x − c
≤ untuk n ≥ N dan x 6= c. Selanjutnya, karena lim
n→∞fn0(c) = g(c), terdapat M ∈ N sedemikian shg |fn0(c) − g(c)| < untuk n ≥ M . Sekarang misalkan K := maks {M, N }. Karena fK0 (c) ada, maka terdapat δK > 0 sedemikian sehingga jika 0 < |x − c| < δK, maka
fK(x) − fK(c)
x − c − fK0 (c)
< .
Jadi, jika 0 < |x − c| < δK, maka (berdasarkan ketiga ketaksamaan di atas) kita mempunyai
f (x) − f (c)
x − c − g(c)
< 3.
Ini menunjukkan bahwa f0(c) ada dan sama dengan g(c).
SOAL
1 Misalkan fn(x) := xn, x ∈ R. Selidiki apakah limit dan turunan dapat bertukar untuk barisan fungsi ini.
2 Misalkan fn(x) := xnn, x ∈ [0, 1]. Buktikan bahwa hfni
konvergen seragam ke suatu fungsi f yang mempunyai turunan pada [0, 1], dan hfn0i konvergen ke suatu fungsi g pada [0, 1], tetapi f0(1) 6= g(1).
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 9 / 23
Dalam Kalkulus, kita mendefinisikan fungsi eksponensial E(x) := ex sebagai invers dari fungsi logaritma L(x) := ln x :=Rx
1 1
tdt, x > 0.
Sekarang kita akan mempelajari suatu cara lain mendefinisikan fungsi eksponensial, yaitu dengan meninjau Masalah Nilai Awal
E0(x) = E(x), E(0) = 1. (3)
Perhatikan bahwa Masalah Nilai Awal ini setara dengan persamaan integral
E(x) = 1 + Z x
0
E(t) dt.
Untuk mendapatkan solusinya, kita lakukan iterasi Picard dengan hampiran awal E0(x) := 1 dan
En+1(x) := 1 + Z x
0
En(t) dt, n = 0, 1, 2, . . . . Dalam hal ini, kita akan memperoleh barisan fungsi
En(x) := 1 + x
1! + · · · + xn
n!, n = 0, 1, 2, . . . , yang memenuhi
En+10 (x) = En(x), n = 0, 1, 2, . . . .
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 11 / 23
Sekarang marilah kita pelajari barisan fungsi ini.
Misalkan R > 0. Jika |x| ≤ R dan m > n > 2R, maka
|Em(x) − En(x)| =
xn+1
(n + 1)! + · · · + xm m!
≤ Rn+1 (n + 1)!
h 1 + R
n + · · · +R n
m−n−1i
< 2Rn+1 (n + 1)!. Karena lim
n→∞
Rn
n! = 0, kita simpulkan bahwa barisan hEni konvergen seragam pada [−R, R] untuk R > 0 sembarang.
Sebagai akibatnya, kita mempunyai teorema berikut.
Teorema 2. Barisan hEni konvergen titik demi titik ke suatu fungsi E yang kontinu pada R, dengan E(0) = 1.
Bukti. Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa hEn(x)i konvergen untuk setiap x ∈ R. Definisikan E : R → R dengan
E(x) := lim
n→∞En(x), x ∈ R.
Karena setiap x ∈ R termuat dalam suatu interval [−R, R], maka E kontinu pada R. Selanjutnya, karena En(0) = 1 untuk setiap n, maka E(0) = 1.
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 13 / 23
Lebih jauh, kita mempunyai:
Teorema 3. Fungsi E mempunyai turunan dengan E0(x) = E(x) untuk setiap x ∈ R.
Bukti. Mengingat bahwa En mempunyai turunan dan
En+10 (x) = En(x) untuk setiap n = 0, 1, 2, . . . , barisan hEn0i juga konvergen seragam ke E pada sembarang interval [−R, R]. Menurut Teorema 1,
E0(x) = lim
n→∞En+10 (x) = lim
n→∞En(x) = E(x),
pada sembarang interval [−R, R]. Dengan demikian, kita peroleh E0(x) = E(x) untuk setiap x ∈ R.
Akibat 4. Fungsi E mempunyai turunan ke-k untuk setiap k ∈ N, dengan E(k)(x) = E(x) untuk setiap x ∈ R.
Teorema 5. Fungsi E yang memenuhi Masalah Nilai Awal (3) adalah tunggal.
Teorema 6. Fungsi E yang memenuhi Masalah Nilai Awal (3) bersifat:
(i) E(x) 6= 0 untuk setiap x ∈ R;
(ii) E(x + y) = E(x)E(y) untuk setiap x, y ∈ R;
(iii) Jika e = E(1), maka E(r) = er untuk setiap r ∈ Q.
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 15 / 23
SOAL
1 Buktikan jika x > 0, maka E(x) > 1 + x.
2 Buktikan Teorema 5.
Sekarang mari kita periksa apakah kekonvergenan titik demi titik mempertahankan keterintegralan.
Misalkan fn(x) := nx(1 − x2)n, x ∈ [0, 1] (Soal 16.1 No. 2(b).
Barisan fungsi ini konvergen ke fungsi f ≡ 0 pada [0, 1]. Di sini R1
0 f (x) dx = 0, sementara Z 1
0
fn(x) dx = n Z 1
0
x(1 − x2)ndx = −n 2
(1 − x2)n+1 n + 1
1
0 = n
2(n + 1).
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 17 / 23
Jadi, kita peroleh
n→∞lim Z 1
0
fn(x) dx = 1 2.
Dengan demikian, untuk barisan fungsi ini, kita melihat bahwa
n→∞lim Z 1
0
fn(x) dx 6=
Z 1 0
f (x) dx.
Perlu dicatat di sini bahwa hfni tidak konvergen seragam ke f . Pertanyaannya sekarang adalah: bilakah limit dan integral dapat bertukar tempat, yakni bilakah
n→∞lim Z b
a
fn(x) dx = Z b
a
n→∞lim fn(x) dx?
Teorema berikut menyatakan bahwa kekonvergenan seragam mempertahankan keterintegralan dan menjamin bahwa limit dan integral dapat betukar tempat.
Teorema 7. Misalkan fn terintegralkan pada I := [a, b] untuk setiap n ∈ N dan hfni konvergen seragam ke f pada [a, b]. Maka, f
terintegralkan pada [a, b] dan
n→∞lim Z b
a
fn(x) dx = Z b
a
f (x) dx.
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 19 / 23
Bukti. Diberikan > 0, pilih N ∈ N sedemikian sehingga untuk setiap m ≥ N berlaku
kf − fmkI < 4(b − a).
Selanjutnya, karena fN terintegralkan, maka menurut Kriteria
Keterintegralan Riemann, terdapat partisi P := {x0, x1, . . . , xn} dari I sedemikian sehingga
U (P, fN) − L(P, fN) < 2.
Sementara itu, karena |f (x) − fN(x)| ≤ 4(b−a) untuk setiap x ∈ I, maka
Mj(f ) ≤ Mj(fN) + 4(b − a) dengan Mj(f ) := sup
xj−1≤x≤xj
f (x) dan Mj(fN) := sup
xj−1≤x≤xj
fN(x).
Jadi ...
Jadi, kita peroleh
U (P, f ) ≤ U (P, fN) + 4. Dengan cara yang serupa, kita juga peroleh
L(P, fN) −
4 ≤ L(P, f ).
Akibatnya, kita dapatkan
U (P, f ) − L(P, f ) ≤ U (P, fN) − L(P, fN) + 2 <
2 + 2 = .
Ini membuktikan bahwa f terintegralkan pada I.
Selanjutnya ...
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 21 / 23
Selanjutnya, untuk membuktikan bahwa limit dan integral dapat bertukar tempat, kita amati bahwa
Z b a
f (x) dx − Z b
a
fm(x) dx
=
Z b a
[f (x) − fm(x)] dx
≤ kf − fmkI(b − a).
Karena lim
m→∞kf − fmkI = 0, maka nilai di ruas kiri mestilah menuju ke 0 bila m → ∞, sehingga
Z b a
f (x) dx = lim
m→∞
Z b a
fm(x) dx, sesuai dengan harapan kita.
SOAL
1 Misalkan gn(x) := nx(1 − x)n, x ∈ [0, 1]. Selidiki kekonvergenan hgni dan hR1
0 gn(x) dxi.
2 Berikan contoh barisan fungsi hfni yang terintegralkan pada [a, b] dan konvergen titik demi titik, tetapi tidak seragam, ke suatu fungsi f yang terintegralkan pada [a, b], dan memenuhi
n→∞lim Z b
a
fn(x) dx = Z b
a
f (x) dx.
HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 17 April 2017 23 / 23