❖
Uji Hipotesis untuk Rataan 1 Populasi
❖
Uji Hipotesis untuk Rataan 2 Populasi
❖
Uji Hipotesis untuk Variansi 1 Populasi
❖
Uji Hipotesis untuk Variansi 2 Populasi
1
UJI HIPOTESIS
SV Analisis Data
2
PENGERTIAN UJI HIPOTESIS
1. Hipotesis nol (H0) ; pernyataan yang mengandung tanda kesamaan (=, ≤ , atau ≥)
2. Hipotesis tandingan (H1) ; tandingan hipotesis H0, mengandung tanda , >, atau <.
▪ Hipotesis adalah suatu anggapan yang mungkin benar atau tidak mengenai satu populasi atau
lebih yang perlu diuji kebenarannya.
▪ Dalam statistika, hipotesis yang akan diuji dibedakan menjadi:
SV Analisis Data
3
GALAT (ERROR)
H
0benar H
0salah
H0 ditolak P(menolak H0 | H0 benar)
= galat tipe I = α keputusan benar
H0 tidak
ditolak keputusan benar
P(tidak menolak H0 | H0 salah)
= galat tipe II = β
yang dimanfaatkan dalam pokok
bahasan ini
SV Analisis Data
4
SKEMA UJI HIPOTESIS
Hipotesis Statistik
H0
H1
•Hipotesis yang ingin diuji
•Memuat suatu kesamaan (=, ≤ atau ≥)
•Dapat berupa
- hasil penelitian sebelumnya - informasi dari buku atau - hasil percobaan orang lain
•Hipotesis yang ingin dibuktikan
•Disebut juga hipotesis alternatif
•Memuat suatu perbedaan (≠, > atau <)
Keputusan
H0 ditolak H0 tidak ditolak
H1 benar
Kesimpulan Kesimpulan
Tidak cukup bukti untuk menolak H0
Kesalahan
Tipe I
Menolak H0padahal H0benar
P(tipe I) = α
= tingkat signifikansi
Tipe II
Menerima H0padahal H0salah
P(tipe I) = β
???
mungkin terjadi
SV Analisis Data
STATISTIK UJI & TITIK KRITIS
Statistik uji digunakan untuk menguji hipotesis statistik yang telah dirumuskan. Notasinya berpadanan dengan jenis
distribusi yang digunakan.
Titik kritis membatasi daerah penolakan dan penerimaan H0. Diperoleh dari tabel statistik yang bersangkutan.
H0 ditolak jika nilai statistik uji jatuh di daerah kritis.
5
1 -
daerah kritis = /2
titik kritis
daerah penerimaan H0
titik kritis
0
titik kritis 1 -
daerah penerimaan H0
daerah kritis daerah
kritis = /2
diperoleh dari tabel statistik SV Analisis Data
Uji Rataan Satu Populasi
6
1. H 0 : = 0 vs H 1 : 0
2. H 0 : = 0 vs H 1 : > 0
3. H 0 : = 0 vs H 1 : < 0
0adalah suatu konstanta yang diketahui
uji dua arah
uji satu arah
SV Analisis Data
Statistik Uji untuk Rataan Satu Populasi
1.
Kasus σ
2diketahui
7
0
/
= X −
Z n
0
/
= X −
T s n
2. Kasus σ
2tidak diketahui
~ N(0,1)
~ t
(n-1)Tabel Z (normal baku)
Tabel t
SV Analisis Data
Daerah Kritis Uji Rataan Satu Populasi
8
σ2 diketahui σ2 tidak diketahui
Statistik uji : Z T
H0 : = 0 vs H1 : 0 Z < - Zα/2 atau Z > Zα/2 T < - Tα/2 atau T > Tα/2
H0 : = 0 vs H1 : > 0 Z > Zα T > Tα
H0 : = 0 vs H1 : < 0 Z < - Zα T < - Tα
titik kritis dengan derajat kebebasan n - 1
SV Analisis Data
Uji Rataan Dua Populasi
9
1. H
0:
1-
2=
0vs H
1:
1-
2
02. H
0:
1-
2=
0vs H
1:
1-
2>
03. H
0:
1-
2=
0vs H
1:
1-
2<
0
0adalah suatu konstanta yang diketahui
uji dua arah
uji satu arah
SV Analisis Data
Statistik Uji untuk Rataan Dua Populasi
1. Kasus σ12 dan σ22 diketahui
10
2. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 ≠ σ22
(
1 2)
0H 2 2
1 2
1 2
X X μ
Z = σ σ n n
− − +
(
1 2)
0H 2 2
1 2
1 2
X X μ
T =
S S n n
− −
+
3. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 = σ22
(
1 2)
0H
p
X X μ
T = 1 1
S n n
− −
+
dengan
2 2
2 1 1 2 2
p
1 2
(n 1)S (n 1)S
S = n n 2
− + −
+ −
SV Analisis Data
Daerah Kritis Uji Rataan Dua Populasi
11
σ12, σ22
diketahui σ12, σ22 tidak diketahui
Statistik uji : Z T
σ12 = σ22 σ12 ≠ σ22
Derajat Kebebasan n1 + n2 - 2
H0 : 1 - 2 = 0 vs
H1 : 1 - 2 0 Z < - ZZ > Zα/2 α/2 atau T < - T> Tα/2 α/2 atau T T < - TT > Tα/2 α/2 atau H0 : 1 - 2 = 0 vs
H1 : 1 - 2 > 0 Z > Zα T > Tα T > Tα
H0 : 1 - 2 = 0 vs
H1 : 1 - 2 < 0 Z < - Zα T < - Tα T < - Tα
2 2 2
1 2
1 2
2 2
2 2
1 2
1 1 2 2
S S
n n
v =
S S
1 1
(n 1) n (n 1) n
+
+
− −
SV Analisis Data
Uji untuk Rataan Berpasangan
Statistik uji menyerupai statistik untuk kasus satu populasi dengan variansi tidak diketahui.
12
0 ;
d /
D μ T = S n
−
1. H
0:
d=
0vs H
1:
d
02. H
0:
d=
0vs H
1:
d>
03. H
0:
d=
0vs H
1:
d<
0SV Analisis Data
Contoh 1
13
Berdasarkan 100 laporan kematian di AS yang diambil secara acak, diperoleh bahwa rata-rata usia saat meninggal adalah 71.8 tahun dengan simpangan baku 8.9 tahun. Hal ini memberikan
dugaan bahwa rata-rata usia meninggal di AS lebih dari 70 tahun.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam pernyataan hipotesis statistik
b. Untuk tingkat signifikansi 5%, benarkah dugaan tersebut?
www.arlingtonnational.com
SV Analisis Data
Solusi
14
Diketahui : Ditanya:
a. Hipotesis statistik
b. Kesimpulan uji hipotesis Jawab:
Parameter yang akan diuji : μ a. Rumusan hipotesis:
H0: μ = 70
H1: μ > 70 (uji satu arah)
X = 71.8, s = 8.9,
0 70,
= = 0, 05
SV Analisis Data
b. α = 5%=0.05, maka titik kritis t0.05,(99) = 1.66 c. Menghitung statistik uji:
x 0 71,8 70
t 2, 02
s 8,9
n 100
− −
= = =
d. Karena t > t0.05,(99) , maka t berada pada daerah penolakan sehingga keputusannya H0 ditolak.
Jadi dugaan tersebut benar bahwa rata-rata usia meninggal di AS lebih dari 70 tahun.
15
SV Analisis Data
Contoh 2
16
Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan keausan karena gosokan dari dua bahan yang dilapisi.
Dua belas potong bahan 1 diuji dengan memasukan tiap potong bahan ke dalam mesin pengukur aus. Sepuluh potong bahan 2 diuji dengan cara yang sama.
Dalam tiap hal, diamati dalamnya keausan. Sampel bahan 1 memberikan rata-rata keausan (sesudah disandi) sebanyak 85 satuan dengan simpangan baku sampel 4, sedangkan sampel bahan 2 memberikan rata-rata keausan sebanyak 81 dengan simpangan baku sampel 5. Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa rata-rata keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan bahan 2 lebih dari dua satuan?
Anggaplah kedua populasi berdistribusi hampir normal dengan variansi yang sama.
sympatex.com
SV Analisis Data
Solusi
17
Misalkan: μ
1dan μ
2menyatakan rata-rata populasi bahan 1 dan populasi bahan 2.
Variansi populasi kedua bahan tidak diketahui, yang diketahui adalah variansi sampel.
Diasumsikan variansi populasi kedua bahan adalah sama. Rumusan hipotesis yang diuji adalah:
a.
Pernyataan hipotesis:
H
0: μ
1- μ
2= 2
H
1: μ
1- μ
2> 2 (uji satu arah)
SV Analisis Data
18
b. Tingkat keberartian, α = 0.05 (hanya 1 arah) c. Menghitung statistik
1 1 1
2 2 2
x 85, s 4, n = 12 x =81, s =5, n =10
= =
d. Kita gunakan statistik uji untuk variansi kedua populasi tak diketahui tapi dianggap sama, yaitu
( 1 2) 0 H
p
1 2
x x μ
t = 1 1
S n n
− −
+
dengan
2 2
1 1 2 2
p
1 2
(n 1)S (n 1)S (11)(16) (9)(25)
S = 4.478
n n 2 12 10 2
− + − +
= =
+ − + −
Maka diperoleh
( 1 2) 0 H
p
1 2
x x μ (85 81) 2
t = 1.04
1 1 4.478 (1/12) (1/10)
S n n
− − = − − =
+ +
SV Analisis Data
e. Daerah kritis
dk = n1+n2-2 = 12 +10 - 2= 20, sehingga titik kritisnya adalah t0.05,20 = 1.725.
f. Kesimpulan : karena t < 1.725, maka H0 tidak ditolak.
Artinya, tidak dapat disimpulkan bahwa rata-rata keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan bahan 2 lebih dari 2 satuan. Atau tidak cukup
bukti untuk mengatakan bahwa rata-rata keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan bahan 2 lebih dari 2 satuan.
19
SV Analisis Data
Contoh 3 (data berpasangan)
20
Pada tahun 1976, J.A. Weson memeriksa pengaruh obat
succinylcholine terhadap kadar peredaran hormon androgen dalam darah. Sampel darah dari rusa liar yang hidup bebas
diambil melalui urat nadi leher segera setelah succinylcholine disuntikkan pada otot rusa. Rusa kemudian diambil lagi darahnya kira-kira 30 menit setelah
suntikan dan kemudian rusa tersebut dilepaskan. Kadar
androgen pada waktu ditangkap dan 30 menit kemudian diukur dalam nanogram per ml (ng/ml) untuk 15 rusa. Data terdapat pada tabel berikut
www.cottonmesawhitetail.com
SV Analisis Data
N0 Kadar androgen (ng/ml) sesaat setelah disuntik
Kadar androgen (ng/ml) 30 menit setelah disuntik
Selisih (di)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2.76 5.18 2.68 3.05 4.10 7.05 6.60 4.79 7.39 7.30 11.78 3.90 26.00 67.48 17.04
7.02 3.10 5.44 3.99 5.21 10.26 13.91 18.53 7.91 4.85 11.10 3.74 94.03 94.03 41.70
4.26 -2.08 2.76 0.94 1.11 3.21 7.31 13.74 0.52 -2.45 -0.68 -0.16 68.03 26.55 24.66
21
SV Analisis Data
22
Anggap populasi androden sesaat setelah suntikan dan 30 menit kemudian berdistribusi normal. Ujilah, pada tingkat keberartian 5%, apakah konsentrasi androgen berubah setelah ditunggu 30 menit.
SV Analisis Data
Solusi
23
Ini adalah data berpasangan karena masing-masing unit percobaan (rusa) memperoleh dua kali pengukuran
Misalkan μ1 dan μ2 masing-masing menyatakan rata-rata konsentrasi androgen sesaat setelah suntikan dan 30
menit kemudian.
Rumusan hipotesis yang diuji adalah H0 : μ1 = μ2 atau μD = μ1 - μ2 = 0
H1 : μ1 ≠ μ2 atau μD = μ1 - μ2 ≠ 0
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5% = 0.05
SV Analisis Data
Rata-rata sampel dan variansi sampel untuk selisih ( di ) adalah
d = 9.848 dan sd =18.474
Statistik uji yang digunakan adalah
0
d
d d t = s / n
−
Dalam hal ini 9.848 0
t = 2.06
18.474 / 15
− =
24
SV Analisis Data
Statistik uji t berdistribusi t-student dengan dk = n – 1
= 15 – 1 = 14. Pada tingkat keberartian 0.05, H0 ditolak jika t < - t0.025,14 = -2.145 atau t > t0.025,14 = 2.145.
Karena nilai t = 2.06, maka nilai t tidak berada pada daerah penolakan. Dengan demikian, H0 tidak
ditolak. Kendati demikian, nilai t = 2.06 mendekati nilai t0.025,14 = 2.145. Jadi perbedaan rata-rata kadar peredaran androgen tidak bisa diabaikan.
25
SV Analisis Data
Uji Hipotesis Tentang Variansi Satu Populasi
26
Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk kasus variansi satu populasi adalah
2 2 2 2
0 0 1 0
1. H : = vs H :
2 2 2 2
0 0 1 0
2. H : = vs H :
2 2 2 2
0 0 1 0
3. H : = vs H :
Dengan menyatakan suatu konstanta mengenai variansi yang diketahui.
2
0SV Analisis Data
Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis di atas adalah :
2 2
2 0
( −1)
= n S
Jika H0 benar, maka statistik uji tersebut berdistribusi chi-square dengan dk = n-1
27
SV Analisis Data
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika :
2 2 2 2
0 0 1 0
H : = vs H :
2 2 2 2
1 ,( 1) ,( 1)
2 2
atau
− − −
n n
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika
2 2 2 2
0 0 1 0
H : = vs H :
2 2
1− ,( −1)
n
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika
2 2 2 2
0 0 1 0
H : = vs H :
2 2
,( −1)
n
merupakan nilai- nilai dari tabel distribusi chi-square dengan derajat kebebasan n - 1
2
,( 1) 2
− ,
n
2
1 ,( 1) 2
− n− ,
2,(n−1) , dan 2,(n−1)
28
SV Analisis Data
Uji Hipotesis Tentang Variansi Dua Populasi
29
Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk uji hipotesis mengenai variansi dua populasi adalah
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
1. H : = vs H :
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
2. H : = vs H :
2 2 2 2
0 1 2 1 1 2
3. H : = vs H :
Dengan σ12 dan σ22 masing-masing adalah
variansi populasi ke-1 dan variansi populasi ke-2
SV Analisis Data
Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis di atas adalah
2 1
2 2
= S
F S
Jika H0 benar, statistik uji tersebut berdistribusi Fisher dengan derajat kebebasan v1 = n1 – 1 dan v2 = n2 – 1.
30
SV Analisis Data
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika :
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika :
Untuk hipotesis , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika :
2 2 2 2
0 1 = 2 1 1 2
H : vs H :
1 2 1 2
1 ,( , ) ,( , )
2 2
atau
−
v v v v
F f F f
2 2 2 2
0 1 = 2 1 1 2
H : vs H :
1 2
1− ,( , )
v v
F f
2 2 2 2
0 1 = 2 1 1 2
H : vs H :
1 2
,( , )
v v F f
1 2 1 2 1 2 1 2
,( ,v v ) , 1− ,( ,v v ), /2,( ,v v ), dan 1− /2,( ,v v )
f f f f adalah nilai-nilai
dari tabel distribusi Fisher dengan derajat kebebasan
v1 dan v2 31
SV Analisis Data
Contoh 4
32
Suatu perusahaan baterai mobil menyatakan bahwa umur baterainya
berdistribusi hampir normal dengan simpangan baku 0.9 tahun. Bila sampel acak 10 baterai tersebut
menghasilkan simpangan baku 1.2 tahun, apakah anda setuju bahwa σ > 0.9 tahun? Gunakan taraf
keberartian 5%!
www.facebook.com
SV Analisis Data
33
Solusi
Rumusan Hipotesis : H0 : σ2 = 0.81
H1 : σ2 > 0.81 (uji satu arah) α = 0.05
simpangan baku sampel, s = 1.2 Statistik uji
Titik kritis adalah
Karena , maka H0 tidak ditolak.
Jadi, simpangan baku umur baterai tidak melebihi 0.9 .
2 2
2 0
( 1) (9)(1.44) 0.81 16
= n− s = =
2 2
,n−1 = 0.05,9 =16.919
2 2
0.05,9
SV Analisis Data
Contoh 5
34
Dalam pengujian
keausan kedua bahan di contoh 2, dianggap
bahwa kedua variansi yang tidak diketahui sama besarnya. Ujilah anggapan ini! Gunakan taraf keberartian 0.10.
sympatex.com
SV Analisis Data
Solusi
35
Misalkan σ
12dan σ
22adalah variansi populasi dari masing-masing keausan bahan 1 dan bahan 2.
rumusan hipotesis yang akan diuji adalah H
0: σ
12= σ
22H
1: σ
12≠ σ
22α = 0.10
SV Analisis Data
Statistik uji f = s12/ s22 = 16 / 25 = 0.64
H0 ditolak dengan tingkat keberartian α jika
1 2 1 2
1 ,( , ) ,( , )
2 2
atau
−
v v v v
f f f f
Dalam hal ini α = 0.10, v1 = n1 – 1 = 12 – 1 = 11 , dan v2 = n2 – 1 = 10 – 1 = 9.
Maka
1 2
0.95,(11.9) 1 ,( , )
2
− = = 0.34
v v
f f dan
1 2
0.05,(11.9) ,( , )
2
= = 3.11
v v
f f
Karena , maka jangan tolak H0. Simpulkan bahwa tidak cukup kenyataan untuk
menyatakan bahwa variansinya berbeda.
1 2 1 2
1 ,( , ) ,( , )
2 2
−
v v v v
f f f
36
SV Analisis Data
Latihan
Berikut ini data durasi film yang diproduksi oleh dua rumah
produksi (RP):
Ujilah hipotesis bahwa rataan durasi film yang diproduksi RP 2 melebihi RP 1 sebesar 10 menit dengan alternatif bahwa
perbedaannya kurang dari 10 menit. Gunakanlah taraf
keberartian 0,1 dan anggap
distribusi durasi hampir normal dengan variansi berbeda.
37
RP Durasi (Menit)
1 102 86 98 109 92
2 81 165 97 134 92 87 114
tgrmusic.com
SV Analisis Data
Referensi
38
Devore, J.L. and Peck, R., Statistics – The
Exploration and Analysis of Data, USA: Duxbury Press, 1997.
Pasaribu, U.S., 2007, Catatan Kuliah Biostatistika.
Wild, C.J. and Seber, G.A.F., Chance Encounters – A first Course in Data Analysis and Inference, USA:
John Wiley&Sons,Inc., 2000.
Walpole, Ronald E. Dan Myers, Raymond H., Ilmu
Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi 4, Bandung: Penerbit ITB, 1995.
SV Analisis Data