• Tidak ada hasil yang ditemukan

21 TERHADAP PEGAWAI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "21 TERHADAP PEGAWAI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA MEDAN"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA MEDAN

OLEH:

ARIZ BINTARA 172102023

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan karunia dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA MEDAN “ Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar menyelesaikan Program Studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda tercinta Tukino dan Ibunda tercinta Bintang Parinduri serta yang telah memberikan segalanya kepada penulis, dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan doa yang tiada hentinya kepada penulis dengan tulus dan ikhlas.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mutia Ismail., MM., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Bapak Abdillah Arif Nasution selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

5. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Drs. Ahmad Basaruddin, M.si, selaku Plt. Kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Medan yang telah mempebolehkan kepada penulis untuk survey data untuk tugas akhir.

Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis hanya bisa berdoa semoga segala amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan mohon kririk serta saranya selanjutnya saya selaku penulis berterimah kasih kepada semua pihak serta berguna sebagai reverensi bagi calon peneliti dan pembaca.

Medan, 2020

Penulis

Ariz Bintara 172102023

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4 Rencana Penulis ... 4

BAB II Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan... 7

2.1 Sejarah Ringkas ... 7

2.2 Visi dan Misi ... 8

2.3 Struktur Organisasi ... 12

2.4 Job Description ... 13

2.5 Rencana Kerja ... 31

BAB III Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 terhadap Pegawai Dinas Penanaman Modal Dan PTSP ... 34

3.1 Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 34

3.2 Penjelasan Mengenai Pajak ... 35

3.3 PPh Pasal 21 ... 38

3.4 Hasil Evaluasi ... 46

BAB IV Kesimpulan dan Saran ... 51

4.1 Kesimpulan ... 51

4.2 Saran... 51

(6)

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 4

3.1 Tarif Pengenaan Pajak Pertahun ... 40

3.2 Tarif Biaya Jabatan dan Pensiun ... 41

3.3 PTKP 2016 - 2020 ... 42

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Data Struktur Pegawai DPMPTSP... 12

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban, salah satu kewajiban sebagai warga Negara adalah membayar pajak sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Maka oleh sebab itu sudah sepatutnya bagi warga Negara memahami tentang perpajakan. Terutama bagi warga Negara yang mempunyai penghasilan sendiri juga atas bisnis usaha yang dilakukan. Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, bahwa pegawai yang bertugas didalamnya berkewajiban untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21. Hal ini perlu digali dan dimanfaatkan untuk mengetahui serta memahami lebih jauh tentang mekanisme dan pola pembayaran dan pelaporan pajak.

Dalam Undang-Undang PPh menganut asas Materiil, maksudnya penentuan mengenai pajak yang terutang tidak tergantung kepada surat ketetapan pajak, oleh karena itu dalam menjabarkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pajak penghasilan dimana didalamnya termuat beberapa bahasan yaitu mengenai subjek pajak yang dikenakan dalam pajak penghasilan, objek pajak penghasilan serta mekanisme pemajakan dan pemungutan pajak penghasilan

Pajak adalah sumber pendapatan terbesar dari Negara sehingga Pajak sangat dibutuhkan dalam pembiayaan rutin maupun pembiayaan pembangunan, juga sebagai tolak ukur dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(10)

(APBN). Pajak merupakan iuran wajib bagi warga negara kepada Negara yang dapat dipaksakan tanpa mendapatkan imbalan kontraprestasi secara langsung.

PPh pasal 21 bagian darii pungutan pemerintah terhadap wajib pajak orang pribadi pungutan tersebut merupakan pungutan wajib untuk negara dari pendapatan masyarakat. Dalam hal ini PPh pasal 21 merupakan pungutan wajib dari orang pribadi dan dari berbagai macam pajak, PPh 21 juga memberikan masukkan terbesar kepada negara .

Pungutan pajak mampu menggerakan aksi yang penting berhubugan untuk menghasilkan pendapatan terhadap negara yang bersangkutan yang akan dipergunakan dalam perekonomian dan memajukan pemabangunan di seluruh wilayah. Jadi berdasarkan sistem informasi akuntansi terhadap PPh terhadap pegawai DinasnPenanamannModalndannPelayanannTerpadunSatu Pintu berdampak besar pengaruhnya kepada dinas tersebut supaya dapat melihat supaya berbagai pihak dapat mengetahui performa pada instansi tersebut dari laporan keuangannya.

Fungsi SIA terhadap pajak karyawan sangat berdampak terhadap pihak eksternal maupun internal karena dari hasil analisis tersebut kepada instansi, untuk pengambil kesimpulan unntuk melihat keadaan keuangan pada instansi tersebut apakah bagus atau tidak , terutama pajak penghasilan pasal 21.

Menurut penjelasan di atas tentang latar belakang, saya ingin mengangkat kejadian tersebut kepada karya ilmiah saya berjudul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP

(11)

3

PEGAWAI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA MEDAN”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan-rumusan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan Tugas Akhir adalah :

1. Sejauh mana pegawai Dinas Penanaman Modal dan PTSP dalam mempedomani dan mengimplemetasikan Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan dan kaitannya dengan Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 berdasarkan laporan keuangan Dinas Penanaman Modal dan PTSP?

2. Bagaimana Mekanisme perhitungan, pemotongan, pelaporan, serta penyetoran Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui penerapan dan pelaksanaan implemetasi Undang- Undang tentang Pajak Penghasilan serta kaitannya dengan Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 berdasarkan

(12)

laporan keuangan Dinas Penanaman Modal dan PTSP. Telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku?

b. Untuk mengetahui bagaimana realisasi mekanisme perhitungan, pemotongan, penyetoran serta pelaporan PPh pasal 21 bagi pegawai di Dinas Penanaman Modal dan PTSP.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memeiliki manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya :

1. Bagi penulis dapat menjadi sumber iformasi dan pengetahuan baru tentang Sistem Informasi Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 terhadap pegawai Dinas Penanaman Modal dan PTSP kota Medan.

2. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara merupakan tambahan informasi dan pengetahuan bagi mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

3. Bagi calon peneliti lain dapat dipergunakan sebagai bahan perbandingan dalam melakukan peneliian mengenai Sistem Informasi PPh pasal 21 pada suatu perusahaan dan instansi dimasa depan.

1.4 Rencana Penulis

1. Jadwal Survey/Observasi

Bahwa Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Penanaman Modal dan PTSP yang beralamat di Jalan Jenderal Besar A.H. Nasution No.32 Lantai 2,

(13)

5

Kota Medan. Dengan Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No. Kegiatan April Mei

I II III IV I II III IV 1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset 4 Pengumpulan Proposal 5 Penunjukan Dosen

Pembimbing

6 Pengumpulan Data

7 Penyusunan Tugas Akhir 8 Bimbingan Tugas Akhir 9 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Saya sendiri selaku penulis akan mendeskripsikan rencana penulisan tugas akhir dimana setiap bab saling berkaitan, maka penulis membagi menjadi empat (4) bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian bab I ini penulis ingin memberikan penjelasan mengenai tentang rincian penulisan tugas akhir yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulis.

(14)

BAB II : DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP KOTA MEDAN

Mengenai bab ke II ini penulis ingin menguraikan dan menyampaikan tentang dimana penulis melakukan survey mengenai tugas akhir .

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP KOTA MEDAN

Pada bab ini penulis ingin menyampaikan dan mendeskripsikan mengenai pajak penghasilan, kegunaan pajak, sistem informasi, serta pemotongan, pelaporan dan perhitungan mengenai pajak dan mekanisme penyetoran terhadap pegawai dinas penanaman modal dan ptsp kota Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis ingin mendapatkan kesimpulan serta memberikan saran dari hasil survey pada dinas Penanaman Modal dan PTSP, dari hasil ini penulis ingin meberikan masukkan pendapat yang bergun pada dinas tersebut .

(15)

BAB II

DINAS.PENANAMAN.MODAL.DAN.PELAYANAN.TERPADU.SATU.

.PINTU.KOTA.MEDAN

2.1 Sejarah Ringkas Dinas.Penanaman.Modal.dan.Pelayanan.Terpadu.Satu Pintu

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Medan dan Peraturan Wali Kota Medan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah. Pembentukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan merupakan tindak lanjut implementasi Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 tahun 2016 tentang Pedoman Nomenkelatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Dinas perizinan ini merupakan salah satu Dinas Penanaman Modal dan PTSP. Selaku mediator antara berbagai pihak yang ingin terjun dalam usaha kepada negara, Dinas ini mendapatkan amanat demi memajukan investasi langsung, terhadap berbagai pihak asing maupun lokal, untuk menciptakan keadaan penanaman modal yang aman. Sehabis DPMPTSP tercipta pada akhir Tahun 2016 gunanya meningkat bagaikan PTSP (penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu) cocok dengan Permendagri 100 Tahun 2016, hingga

(16)

sasaran fitur wilayah ini tidak Cuma buat tingkatkan jumlah penanaman modal yang lebih besar dari pihak asing ataupun local yang lebih besar dari dalam maupun luar negeri, tetapi pula tingkatkan pelayanan perizinan serta nonperizinan yang bagus dalam hal ini yang terdapat dalam Keputusan Menpan No 81 Tahun 1993, yaitu: simpel, jelas, nyaman, terbuka, tepat guna, murah, adil serta pas waktu.Fungsi Perangkat Daerah dalam aspek investasi dalam hal ini yang terdapat dalam keputusan Permendagri 100 tahun 2016 adalah perencanaan investasi, peningkatan kondisi investasi, publisitas investasi,perizinan penanaman modal, pengawasan serta penerapan penanaman modal dan penggodokan informasi serta data pelaku investasi.

Institusi ini menggambarkan institusi yang bergerak pada bagian penanaman modal, serta pula menjadi penyedia antara negara beserta penanam modal. Semenjak berdirinya DPMPTSP Kota Medan akhir bulan Desember 2016, Kepala DPMPTSP Kota Medan baru dilantik pada bulan Mei 2017 dikepalai Ir. Qamarul Fattah, M.Si.

2.2 Visi dan Misi

Visi dan Misi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan dan mengacu pada visi & misi Kota Medan sesuai RPJMD Kota Medan Tahun 2016-2021 yaitu :

(17)

9

Visi Kota Medan : ‘Menjadi Kota Masa Depan yang Multikultural, Berdaya Saing, Humanis, dan Sejahtera’

Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan

‘Terwujudnya Pelayanan Prima Perijinan untuk Mewujudkan Medan Kota Metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera’.

Buat merealisasikan visi ini hingga dibuat 6 (enam) misi, ialah:

1. Mengembangkan kerjasama serta kekompakan bagi semua pihak untuk mengembangkan kota .

2. Mengembangkan hubungan yang baik serta kesatuan untuk semua golongan dari hubungan social, yang berlandaskan kultur masing masing daerah serta jati diri yang berbeda-beda.

3. Memajukan kedayagunaan dengan deregulasi serta debirokratisasi dan sekalian menanamkan nilai investasi yang terjamin aman tergolong dalam mengembangkan produktivitas serta pembaruan kota demi memajukan daya saing daerah.

4. Merealisasikan pembentukan kota yang harmonis dan dibantu oleh berbagai pihak dalam hal ini pendanaan prasarana serta perubahan untuk mengembangkan daya saing daerah.

(18)

5. Memajukan pengembangan lapangan pekerjaaan serta menaikkan penerimaan rakyat dari meningkatnya semua tarif yang ada dari kesehatan serta edukasi kepada semua kalangan.

6. Menumbuhkan jati diri rakyat kota yang berlandaskan adab serta integritas berbagai macam kebudayaan berlandaskan binnneka tunggal ika.

Pada penjelasan misi yang tercantum diatas, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Medan diutamakan untuk membantu misi ke-3 (tiga), beserta menjalankan kinerja pengembangan yang bertekad buat :

a. Menciptakan tatanan pelayanan umum yang efisien, terarah, simpel serta sesuai dengan waktu yang ditetapkan .

b. Meningkatkan keringanan, layanan serta insentif investor.

c. Memajukan terbentuknya kejelasan tentang hokum dalam investasi.

Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Perizinan Pada Kota Medan.

Untuk mendukung Visi dan Misi Walikota sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan, maka perlu ditetapkan tujuan. Tujuan merupakan suatu kondisi yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. Tujuan ini ditetapkan dengan mengacu pada visi dan misi Walikota serta didasarkan pada isu-isu strategis dan analisis lingkungan. Sedangkan sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata, spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan

(19)

11

dengan tujuan. Dalam penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan mengacu pada Tujuan 2 Misi ke 3 dokumen RPJMD.

(20)

2.3 Struktur Organisasi

Data Struktur Pegawai DPMPTSP Gambar 2.1

(21)

13

2.4 Job Description 1. Kadis

Kadis (Kepala dinas) pada dinas perizinan kota medan dalam kegiatan memiliki fungsi serta tanggung jawab mendukung Wali Kota dalam hal ini pelaksaan kerja pemerintahan dalam urusan aspek investasi ataupun penanaman modal serta PTSP.

Dalam menjalankan fungsi serta tanggung jawabnya, Kadis menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.

2. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.

4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.

5. Pelaksanaan tugas pembantuan berdasarkan atas peraturan perundangundangan, dan

6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota terkait dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi kepala dinas dibantu oleh :

1. Sekretaris, membawahkan:

a. Subbag umum;

b. Subbag pegawai; dan

(22)

c. Subbag pendapatan dan pengeluaran keuangan.

2. Bidang manajemen data, persiapan, serta peningkatan:

a. Divisi manajemen data serta data;

b. Divisi persiapan; serta

c. Divisi memberdayakan bisnis 3. Bidang periklanan :

a. Divisi peningkatan periklanan;

b. Divisi pengoperasian periklanan; serta c. Divisi fasilitas serta infrastruktur periklanan.

4. Bidang penanganan realisasi investasi, laporan kebijakan, serta pemberitahuan fasilitas:

a. Divisi pengontrolan serta membina realisasi investasi;

b. Divisi laporan serta fasilittas edukasi; dan

c. Divisi starttegi, deregulasi, konseling, serta jadwal:

5. Bidang jasa perizinan bisnis serta bukti jadwal:

a. Divisi jasa izin provokasi;

b. Divisi jasa izin bisnis; serta c. Divisi jasa bukti jawdal.

6. Bidang perizinan tata kota, perhubungan, serta pemukiman:

a. Divisi perizinan tata kota serta pengembangan;

b. Divisi perizinan perhubungan; serta c. Divisi perizinan pemukiman.

7. Bidang perizinan kesehatan, ketenagakerjaan serta perizinan yang lain:

(23)

15

a. Divisi perizinan tenaga medis;

b. Divisi perizinan fasilitas medis; serta c. Divisi kepegawaian dan lain.

8. Kelompok Teknisi.

9. UPT.

Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana.

2. Sekretariat

Kepaniteraan (sekretariat) melambangkan pekerja di dinas tersebut yang diketuai seorang sekretaris, merupakan jabatan tertinggi kedua serta berkewajiban terhadap Kadis. Sekretariat memiliki tanggung jawab menjalankan setengah kerja Dinas lingkup kesekretariatan yang melingkupi manajemen umum, kepegawaian, finansial, serta penyusunan rencana dan akomodasi pengarahan pembuatan prosedur serta pengoperasian tugas.

Saat menjalankan kerjanya sekretariat menjalankan perannya, dengan sesuai rencana:

a. Pengaturan rencana serta aktivitas secretariat dan berlandaskan agenda Umum daerah, RENSTRA (Rencana Strategis) serta RENJA (Rencana Kerja) terlaksanannya searah dalam persiapan yang bedasarkan kaidah yang berlaku:

b. Implementasi pembentukan suatu kebijakan, SOP serta standart yang lain dalam membantu menyukseskan kegiatan serta kegiatan sekretaris dalam menjalanka kinerja semaksimal mungkin supaya terselenggarnya secara tepat waktu dan aman sesuai dengan peraturan yang berlaku;

(24)

c. Pengarahan dalam pembentukan rumusan kebijakan, agenda kegiatan dan urusan pada bagian sekretaris sesuai dengan kinerja yang berlaku pada dinas tersebut dan berdasarkan peraturan yang berlaku yang melandasi kegiatan tersebut;

d. Pemberian kegiatan, pembelajaran, masukkan, meberikan reward dan punishment kepada pegawai yang memberikan kinerja yang baik dalam ruang lingkup kesekretariatan berlandaskan peraturan yang berlaku untuk mensukseskan kegiatan dan tugas pegawai;

e. Penerapan jasa manajemen sekretariat dalam cakupan manajemen umum, finasial, penggarapan jadwal kegiatann yang melingkupi kepegawaian, kajian tenang hukum, peletakan berkas, penempatan dokumen, alat-alat, kebutuhan, serta hubungan sosial terhadap lembaga penyajian supaya pelayanan terarah dan terukur sesuai dengan waktu;

f. Menyelenggarakan survey kepada rakyat terhadap penyajian jasa yang telah diberikan lembaga bedasarkan aturan yang berlaku;

g. Pelaksanaan kebijakan lainnya bedasarkan peraturan perundang-undangan;

h. Pengontrolan, penilaian, serta evaluasi dalam lingkup kesekretariatan melingkupi bagian factor penerapan, faktor penerapan formulasi kebijakan, unsur menjalankan kegiatan, serta komponen yang lain bedasarkan aturan yang berlaku;

i. Pengajuan informasi data dari menjalankan perkerjaan buat jadi bahan tanggung jawab terhadap Kadis; serta

(25)

17

j. Menjalakan kerjanya yang lain yang telah diberi oleh Kadis dalam hal ini kewajibannnya serta kegunaanya.

Dalam menjalankan kewajibannya, Sekretaris membawahkan 3 Sub Bagian meliputi SubBab Umum, SubBab Kepegawaian dan SubBab pendapatan dan pengeluaran Keuangan.

3. Bidang Pengolahan Data, Perencanaan dan Pengembangan

Bidang Pengolahan Data, Perencanaan dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, dan Kepala Bidang dalam menjalankan tugas, wewenang serta tanggung jawabnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari Kepala Bidang Pengolahan Data, Perencanaan dan Pengembangan adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan perencanaan program, kegiatan dan pelaksaan perencanaan program kegiatan bidang dengan mempedomani Rencana Umum Kota, Rencana Strategis (ReSentra) dan dan Rencana Kerja (RenJa) Dinas demi terlaksananya sinergitas perencanaan dan pengembangan bedasarkan peraturan dan perundang-undangan;

b. Melaksanakan penyusunan bahan-bahan kebijakan, menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya dalam ruang lingkup bidang untuk dengan tujuan demi terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dengan mempedomani ketentuan dan peraturan yang berlaku.

(26)

c. Menyediakan segala fasilitas, melaksanakan supervisi dan dalam penyatuan pelaksanaan tugas bidang meliputi perumusan kebijakan, menghimpun bahan informasi rencana program kegiatan, termasuk Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya di ruang lingkup Dinas untuk terselenggaranya tugas dan kegiatan yang mempedomani pertaturan dan perundang undangan;

d. Pendistribusian tugas kerja kepada bawahan secara jelas, melakukan pembimbingan, melakukan penilaian, memberikan penghargaan, penegakan dan pemrosesan kedisiplinan pegawai dengan memberikan (reward and punishment) di ruang lingkup bidang dengan mempedomani ketentuan serta peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas;

e. Melaksanakan dalam penyusunan konsep kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis mengenai pengolahan data dan sistem informasi perizinan;

f. Pengkoordinasian semua berkaitan dengan data yang sesuai dengan peraturan berlaku dan kebijakan yang berkaitan bukti dalam melaksanakan perizinan;

g. Pengoordinasian tujuan dan alur dalam melaksanakan membuat surat perizinan dengan mempedomani segala ketentuan dan aturan yang berlaku meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat untuk membuat surat perizinan;

h. Melakukan Penyusunan bahan petunjuk teknis dalam pengembangan penanaman modal yang bekerjasama dengan bidang terkait;

(27)

19

i. Melakukan penyusunan bahan pembuatan peta wilayah potensi investasi raung lingkup kota bedasarkan ketetuan dan aturan serta perundang- undangan;

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas untuk pembuktian atas tugas yang diselesaikan kepada Pihak lain; dan

k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Bidang Pengolahan data, Perencanaan dan Pengembangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi membawahi 3 seksi sebagai berikut :

a. Seksi Pengolahan Data

b. Seksi Perencanaan, dan

c. Seksi Pemberdayaan Usaha.

4. Bidang Promosi Penanaman Modal

Bidang Promosi Penanaman Modal dipimpin oleh seorang kepala Bidang, dengan tugas pokok melaksanakan promosi penanaman modal, yang dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Promosi Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi dengan rincian sebagai berikut :

a. Merencanakan program kerja dan kegiatan Bidang dengan mempedomani Rencana Umum Kota, Rencana Strategis (RensTra) dan Rencana Kerja (RenJa) Dinas demi terlaksananya sinergitas perencanaan dengan

(28)

mempedomani dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya dalam ruang lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dengan bedasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Pendistribusian tugas yang jelas dan tepat, melakukan pembimbingan, penilaian, memberikan penghargaan dan melakukan penegakan atau pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) dalam raung lingkup bidang dengan mempedomani peraturan dan perundang undangan yang berlaku demi kelancaran tugas;

d. Melakukan Koordinasi dalam penyusunan petunjuk teknis dalam ruang lingkup promosi penanaman modal;

e. Melakukan Koordinasi dalam penyusunan bahan pengembangan promosi penanaman modal;

f. Malakukan dalam pelaksanaan penyususnan laporan kinerja program bidang promosi penanaman modal;

g. Melaksanakan penyususnan dan pengembangan kebijakan/strategi promosi penanaman modal lingkup kota;

h. Mejalankan perencanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri;

i. Menjalankan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri;

(29)

21

j. Melaksankan dan menjalankan penyelenggaran promosi penanaman modal ruang lingkup Kota;

k. Melakukan penyusunan bahan, menyediakan sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

l. Melaksanakan dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

m. Melaksanakan fungsi dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal dalam melaksanakan tugas dan fungsi dibantu 3 (tiga) seksi yang merupakan bawahnya, yang terdiri dari

a. Seksi pengembangan promosi penanaman modal

b. Seksi pelakanaan promosi penanaman modal, dan

c. Seksi sarana dan prasarana penanaman modal.

5. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan dipimpin oleh seorang kepala Bidang, dengan tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam ruang lingkup Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan. Dan dalam melaksakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(30)

Untuk menjalankan tugas, pokok dan fungsinya (Tupoksi) sesuai dengan standarnya Bagian yang mengatur dalam investasi, laporan, prosedur, serta pelaporan bantuan dalam menyelenggarakan perannya terperinci sebagai berikut :

1. Melaksanakan perencanaan program kerja dan kegiatan Bidang dengan mempedomani Rencana Umum Kota, Rencana Strategis (RenSentra) dan Rencana Kerja (RenJa) Dinas demi terlaksananya sinergitas kinerja yang baik berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku.;

2. Menetapkan dan menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya dalam lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan dan Ketentuan yyang berlaku.;

3. Mendistribusikan tugas kepada bawahan, memberikan bimbingan dan arahan, memberikan penilaian, memberikan penghargaan dan menegakan serta memproses kedisplinan pegawai (reward and punishment) dalam raung lingkup Bidang dengan mempedomani segala peraturan dan ketentuan yang berlaku demi kelancaran tugas Bidang;

4. Menyusun dan melaksanakan petunjuk teknis dalam raung lingkup Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan;

5. Melaksanakan pengendalian kerja secara Administrasi dan tehnis, menghimpun dan menindak lanjuti pengaduan, menjalankan segala kebijakan dan menyampaikan pelaporan layanan penanaman modal;

(31)

23

6. Melakukan pemantauan terhadap realisasi penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah;

7. Memberikan pembinaan, sosialisasi dan memfasilitasi dalam penyelesaian permasalahan penanaman modal;

8. Melaksanakan pengawasan kepatuhan dan menjalankan kewajiban dalam Bidang penanaman modal dalam kegiatan usaha dengan mempedomani segala ketentuan dan peraturan yang berlaku;

9. Melaksanakan penyusunan data, bahan dan informasi dalam penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal lingkup Kota dengan mempedomani segala kententuan dan peraturan yang berlaku;

10. Melaksanakan penyusunan dan menyampaikan laporan kinerja program Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan kepada atasan sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan;

11. Melakukan pengendalian,evaluasi dan penilaian lingkup Bidang meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya dengan mempedomani dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

12. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

13. Melaksanakan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya;

(32)

Kepala Bidang Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan dalam melaksanakan tugas dan fungsi dibantu 3 (tiga) seksi yang merupakan bawahnya, yang terdiri dari

a. Seksi Pemantauan dan Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal,

b. Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan, dan

c. Seksi Kebijakan, Deregulasi, Penyuluhan, dan Peningkatan Layanan.

6. Bidang Pelayanan Perizinan Usaha dan Tanda Daftar

Pada bagian jasa atas Perizinan bisnis serta bukti jadi dan melambangkan kinerja terhadap instansi yang diketuai seorang Kabid, serta pada bidang ini memiliki pertanggungjawaban terhadap Kadis melalui perantar sekretariat.

1. Pada bagian yang memberikan layanan atas perizinan usaha serta bukti jadi memiliki tupoksi menjalankan setengah urusan dinas dalam ruang lingkup layanan perizinan dalam hal bisnis apapun

2. Untuk menjalankan tupoksinya dalam hal standart operasionalnya atas layanan izin mendirikan bisnis serta bukti jadi melaksanakan kinerjanya sesuai dengan arahan.

a. Pembuatan agenda kegiatan serta aktivitas divisi yang mana berlandaskan agenda kegiatan kerja, RENSTRA serta RENJA intansi supaya terealisasinya semua kegiatan tersebut sesuai dengan perarutan yang berlaku;

(33)

25

b. Pengesahan SOP beserta kinerja yang lain dalam cakupan divisi buat menjamin terselenggarannya kegiatan serta kinerjanya dapat semaksimal mungkin serta berlandaskan peraturan yang berlaku ; c. Pembagian kerja, edukasi, evaluasi, hadiah serta penegasan atau

pemeriksaan ketaantan karyawan untuk memberikan hadiah serta penghargaan apapun dalam cakupan divisi yang berlandaskan peraturan yang berlaku.;

d. Pengarahan pembentukan rancangan prosedur, landasan , serta arahan mengenai kerja atas layanan perizinan dalam ruang yang mencakup perizinan sebagimana standart kinerjanya diatur;

e. Pengarahan pemeriksaan atas manajemen serta arahan mengenai layanan dalam hal perizinan sebagimana standart kinerjanya diatur;

f. Pengarahan publikasi serta pembagian laporan perizinan yang mencakup perizinan sebagimana standart kinerjanya diatur

g. Menjalankan pengarahan pada sector layanan perizinan yang mencakup perizinan sebagimana standart kinerjanya diatur dalam perda yang berkaitan terhadap perizinan.

h. Menjalankan pengontrolan dalam layanan perizininan lingkup perizinan sebagimana standart kinerjanya diatur;

i. Pengontrolan, pengamatan, penilaian dalam divisi yang mencakup berbagai hal yang mencakup dalam menjalankan persiapan, menjalankan strategi, menjalankan kerja, serta hal yang lain yang mana

(34)

diarahin seorang sekretairat yang mana arahan ini berlandaskan peraturan yang berlaku;

j. Penyajian masukkan atas kinerja dalam menjalankan fungsinya untuk meberikan tanggung jawab terhadap atasan;

k. Menjalankan kegiatan lain dalam pemberian kerja oleh Kadis mengenai tupoksinya.

Dalam menjalankan tuposinya, bagian layanan atas perizinan bisnis serta tanda jadi membawahin 3 divisi yang mana mencakup divisi pelayanan izin masalah, divisi pelayanan izin bisnis, serta pelayanan atas tanda jadi.

7. Bidang Perizinan Tata Ruang, Perhubungan dan Lingkup Hidup

Pada bagian atas perizinan tata kota, transportasi, serta lingkungan hidup menjadikan berbagai komponen terhadap instansi yang diketuai oleh Kabid, yang mana juga dibawah serta tanggungjawab kerja terhadap Kadis dengan perantara sekretariat.

1. Bagian izin atas tata kota, transportasi, serta mencakup bagian kemasyaratan yang memiliki tupoksi menjalankan setengah dari kerja instansi lingkup izin atas tata kota serta pengembangan, tranportasi, bagian kemasyarakatan.

2. Pada saat menjalankan tuposinya sebagaimana dimaksud bagian atas izin tata kota, tranportasi, serta bagian kemasyarakatan menjalankan kinerjanya sebagai berikut:

a. Persiapan skedul serta pekerjaan bagian dalam hal menghayati persiapan umum kota, RENSTRA serta RENJA dinas terhadap

(35)

27

terlaksanakannya persiapan tersebut yang berlandaskan aturan perundangundangan;

b. Penerapan SOP serta sandart lain dalam ruang yang mencakup bagian supaya terselenggarannya kegiatan serta kinerja yang sangat maksimal serta berlandaskan aturan yang berlaku dalam berbagai hal seperti pembagian kerja, edukasi, evaluasi, hadiah serta penegakan untuk ketaatan karyawan dalam ruang lingkup dalam hal ini mencakup kepegawaiaan tentang kinerja karyawan yang berlandaskan peraturan yang berlaku.;

c. Pengarahan untuk mempublikasikan serta pembagian atas layanan perizinan tata beserta pengembangan, transportasi, layanan masyarakat;

d. Menjalankan arahan untuk pengoptimalan layanan atas tata kota serta pengembangan, transportasi, serta bagian kemasyarakatan;

e. Pemberian informasi atas kinerja yang telah dilaksanakan untuk tanggung jawab terhadap atasan ; serta

f. Dalam implementasinya yang berbeda mengenai tupoksinya yang telah diberikan oleh Kadis .

Dalam menjalankan tuposinya, bagian atas izin tata kota, trasnportasi, serta bagian kemasyarakatan membawahi 3 divisi dalam hal ini divisi tata kota serta pengembangan, divisi atas izin transportasi (perhubungan), serta divisi layanan izin bagian kemasyarakatan.

8. Bidang Perizinan Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Perizinan Lainnya

(36)

Pada bagian atas izin kesehatan, kepegawaian, serta izin atas yang lain dalam hal ini merupakan bagian instansi yang diketui seorang Kabid, dan juga dikepalai sera bertanggung jawab terhadap Kadis melalui perantara sekretariat.

1. Bagian atas izin medis, kepegawaian, serta izin atas yang lain memiliki tupoksi dalam menjalankan setengah kegiatan dari instansi dalam lingkup izin medis, kepegawaian, serta berbagai macam surat izin.

2. Untuk menjalankan tupoksiya sebagaimana dimaksud bagian izin medis, Kepegawaian, serta berbagai macam izin lain melakukan kinerjanya sesuai uraian sebagai beriku:

a. Pembuatan agenda kegiatan serta aktivitas divisi yang mana berlandaskan agenda kegiatan kerja, RENSTRA serta RENJA intansi supaya terealisasinya semua kegiatan tersebut sesuai dengan perarutan yang berlaku;

b. Pengesahan SOP dan standart lain yang mencakup dalam bagian supaya terselenggarannya kegiatan serta fungsi secara maksimal beserta didasarin dengan kaidah peraturan yang berlaku;

c. Pembagian kerja, edukasi, evaluasi, hadiah serta penegasan atau pemeriksaan ketaantan karyawan untuk memberikan hadiah serta penghargaan apapun dalam cakupan divisi yang berlandaskan peraturan yang berlaku.;

d. Menjalan kontrol atas layanan izin tenaga kesehatan, pelayanan medis, serta layanan izin atas tenaga kerja serta bagian yang mencakup dalam dunia medis ;

(37)

29

e. Pengontrolan, pengawasan, pertimbangan, serta evaluasi yang mencakup berbagai macam bagian seperti implementasi penjadwalan, implementasi aturan yang berlaku, implementasi fungsi, serta berbagai macam praktik sebagaimana di koordinasikan dari sekretariat bedasarkan aturan yang berlaku;

f. Pemberian informasi atas kinerja yang telah dilaksanakan untuk tanggung jawab terhadap atasan ; serta

g. Dalam implementasinya yang berbeda mengenai tupoksinya yang telah diberikan oleh Kadis

Saat menjalankan tuposinya, pada bagian medis, kepegawaian, serta bagian lainnya yang berkaitan dengan kesehatan membawahi 3 divisi yang mana terdiri dari divisi izin petugas medis, divisi izin jasa medis, serta divisi kepegawaian medis yang lain.

9. UPT (Unite Pelaksanaan Teknis)

Dalam pembentukannya sudah memiliki tupoksi kinerjanya sesuai dengan peraturann yang telah ditetapkan.

10. JaFung ( Jabatan Fungsional) dan Pelaksana

JaFung dan Pelaksana memiliki pekerjaan dalam hal ini

menjalankan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang dibutuhkan.

1. JaFung dan Pelaksana sebagaimana yang terdapat dalam perundang- udangan, terdapat dari anggota kerja dan pelaksana yang mana telah diatur dalam peraturann .

(38)

2. Pada dinas perizinan dapat ditempatkan pada jabatan tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam bidang itu serta tepat menurut peraturan yang berlaku pada dinas perizinan.

3. JaFung (jabatan fungsional) serta pelaksanaan memiliki kerja menjalankan tugas dinas sesuai dengan kebutuhan dan keterampilan pada masing masing biidang yang membutuhkan.

4. Kinerja kelompok diketuai oleh anggota senior yang telah dipercayain amanat sesuai dengan fungsinya.

11. Kelompok Teknis

dapat membentuk Tim Teknis Pelayanan sesuai dengan kebutuhan.

Teknis Pelayanan sebagaimana dimaksud beranggotakan tenaga teknis internal Dinas yang telah ditetapkan dengan Keputusan yang telah diambil oleh seorang Kadis ( kepala dinas) pada dinas perizinan. Berikut peran masing teknis sesuai bagiannya.

1. Teknis Pelayanan sebagaimana yang telah disinggung memiliki hak untuk memberikan rekomendasi perizinan dan nonperizinan sesuai dengan haknya.

2. Dalam melaksanakan kewenangannya Tim Teknis Pelayanan Satu Pintu mempunyai tugas:

a. Meneliti permohonan izin;

b. Mengadakan rapat pembahasan permohonan izin;

c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan izin apabila diperlukan;

(39)

31

d. Melaksanakan proses perizinan, perhitungan retribusi, dan persiapan konsep surat keputusan perizinan dan;

e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Bagian perihal kegiaatan – kegaiatan dalam hal ini yang harus dikaji dalam menjalankan pelaksanaan kegiatan tupoksinya melalui bagian seksi yg memonitor dalam hal ini kepala seksi;

f. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

2.5 Rencana Kerja

Adapun renca kegiatan pada Intansi dinass perizinan Kota Medan dari tahun perancangan 2019 untuk 2020 adalah sebagai berikut:

a. Program Layanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan layanan sumber daya air, listrik dan komunikasi.

2. Penyediaan pembersih kantor.

3. Penyediaan perlengkapan kantor.

4. Penyediaan penggandaan barang.

5. Penyediaan komponen instalasi pencahayaan gedung perkantoran.

6. Penyediaan buku-buku bacaan.

7. Penyediaan kebutuhan makanan.

8. Pemantaun rapat di lapangan.

9. Penyediaan layanan staf pendukuung Administrasi/kantor teknis.

(40)

10. Penyediaan Jasa Keamanan Kantor.

11. Fasilitas dukungan kegiatan Perangkat Daerah.

b. Investasi Peralatan Progam dan Memperbaiki Infrastruktur.

1. akuisisi ruang kantor katup.

2. akuisisi peralatan Gedung Kantor.

3. akuisisi Mebeleur.

4. Pemeliharaan Bangunan dinas.

5. Pemeliharaan transportasi kantor.

6. Pemeliharaan perlengkapan dinas.

7. Pemeliharaan perlengkapan dinas.

8. Pemeliharan kantor dinas.

c. Perangkat program peningkatan disiplin.

1. Pengadaan peralatan dan program kantor.

2. Akuisisi pakaian kerja kantor.

d. Mengembangkan jasa pelayanann perizinan.

1. Penyusunan dan pengembangan sistem informasi perizinan.

2. Kualitas jaminan mutu pelayanan perizinan.

3. Penyuluhan layanan perizinan ke Kecamatan se Kota Medan.

e. Mengembangkan iklan.

1. Edukasi tentang memajukan daerah unggulan.

2. Perumusan strategi promosi.

3. Penyelenggaraan promosi melalui media cetak dan elektronik.

4. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan pameran.

(41)

33

5. Penyelenggaraan promosi investasi Dalam Negeri.

6. Penyelenggaraan promosi investasi Luar Negeri.

f. Program mengembangkan investasi.

1. Bimbingan teknis perancangan LKPM online.

2. Mempertemukan pada satu forum kepada investor.

(42)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PTSP KOTA MEDAN

3.1 Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sistem merupakan banyak data dan bersangkut paut antara semua data yang mempunyai makna menggapai sebuah keinginan yang ditetapkan.

Digunakan untuk masalah yang sering terjadi.

Informasi merupakan buah pikiran yang diolah untuk membuat suatu keputusan. Informasi yang dapat dipertanggungjawabkan yang harus memenuhi kualifikasi tertentu.

Sistem Informasi adalah sekumpulan bahan dan sudah dikelola yang akan dibagikan sebuah laporan untuk pihak bertanggung jawab dalam membuat keputusan dan melaksanakan kegiatan perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan pengelolaan yang berlandaskan penggunaan computer untuk mengelola data yang telah ada dan dikelola dalam dalam bentuk laporan finansial . Kegunaan SIA pada suatu lembaga adalah sebagai berikut:

o Mengamankan laporan aktivitas pada lembaga yang bersangkutan.

o Mengelola data yang telah ada pada lembaga tersebut untuk melakukan pengambilan keputusan.

(43)

35

o Mengarahkan dalam pengurusan kekayaan lembaga bersangkutan agar efsien dan terarah.

o Pengamatan terhadap kegiatan financial terhadap lembaga bersangkutan.

o Menghemat semua kinerja finansial.

o Memberikan keterangan yang relefan terhadap data keuangan pada masa akuntansi periode tersebut.

Pada SIA juga terdapat 3 metode agar membuat kinerja terarah dan terukur.

Berikut ini adalah 3 metode yang terdapat dalam SIA antara lain:

o Metode pemeriksaan negosiasi.

o Metode akuntasi.

o Metode memberikan keterangan terhadap penanggungjawab atas kegiatan dan informasi yang telah dikelola untuk mengambil suautu keputusan.

3.2 Penjelasan Mengenai Pajak.

1. Penjelasan Pajak

Menurut pemahaman yang sudah ada pajak merupakan pungutan dari negara untuk rakyat pungutan ini juga bersifat memaksa. Pungutan tersebut akan masuk ke pembendaharaan negara dari pajak. Pajak tersebut akan digunakan buat kepentingan berbagai pihak untuk mensejahterakan rakyat.

Pajak digunakan buat kepentingan rakyat pada negara tersebut, bukan digunakan buat kepentingan perseorangan. Pajak merupakan pendapatan terbesar disuatu negara untuk membangun fasilitas yang bermanfaat untuk rakyat kedepannya nanti. Sesuai dengan pengertian tentang pajak, pajak dapat

(44)

memaksakan kepada rakyat untuk membayar karena telah didasarin peraturan perundang-undangan.

Menurut pengertian pajak yang berlandaskan peraturan per UU tentang perpajakan menggambarkan anjuran terhadap orang pribadi yang belum membayar kepada negara bersifat mengikat berdasarkan peraturan yang sudah ada, dan memperoleh kompensasi secara kontan serta dipergunakan semata mata buat memakmurkan warganegara.Berlandaskan penjelasan diatas.

Oleh sebab itu pajak dicirikan :

1. Kontribusi wajib pada rakyat

2. Memiliki sifat mengikat pada rakyat 3. Tidak diberikan imbalan secara langsung 4. Telah didasarin peraturan yang berlaku (UU).

2. Fungsi Pajak

Beragam fungsi pajak terhadap uraian ini adalah :

a. Fungsi Budgeter (Anggaran)

Pajak merupakan salah satu pemberi masukkan terbesar kepada negara dengan cara mengambil uang dari subjek pajak buat pemasukkan pendapatan kas serta dipergunakan buat membenahi perekonomian beserta pembangunan.

(45)

37

Dengan begitu, fungsi budgeter bertujuan mendapatkan dana untuk meratakan pedapatan dan pemasukkan pada negara tersebut supaya mensejahterahkan rakyat pada negara tersebut.

b. Fungsi Regulasi (Mengatur)

Pajak merupakan salah satu kebijakan negara dalam mengatur dan memproses sesuatu dalam ruang lingkup negara tersebut. Fungsi Regulasi tersebut ialah:

o Menurunkan pergerakan inflasi

o Memberikan tanggungan kepada barang yang keluar negeri o Mengenakan tarif pajak terhadap barang atau dagangan o Memberikan kesempatan untuk melakukan penanaman uang c. Fungsi Distribusi (Pemerataan)

Fungsi pajak ini dapat menyalurkan pemerataan dana atau pendapatan untuk rakyat semata mata demi kesehjateraan.

d. Fungsi Stabilisasi

Sesuai dengan namanya fungsi pajak ini dipergunakan untuk menstabilkan semua kondisi yang berkaitan dengan perekonomian supaya tidak terjadi peredaran mata uang berlebihan di masyarakat.

3. Asas Pemungutan Pajak

Pemerintah Indonesia menganut asas pajak untuk melakukan pengambilan terhadap pajak ialah:

a. Asas Tempat tinggal (domisili)

(46)

Pemerintah berhak menagih pajak terhadap orang pribadi yang bertempat tinggal pada negara asalnya, walaupun orang pribadi tersebut berpenghasilan dari luar negara tersebut.Asas ini dikenakan kepada orang pribadi di negara tersebut .

b. Asas sumber

Pemerintah berhak menagih pajak kepada orang pribadi atas pendapatan yang telah diperoleh dari negara tersebut tanpa melihat lokasi tinggal orang pribadi yang dikenakan pajak.

c. Asas kebangsaan

Pemberian pajak ini melihat status kebangsaan orang pribadi yang dikenakan wajib pajak. Misalkan ada seorang turis berada pada negara yang bukan asalnya dan bertempat tinggal di tersebut akan dikenakan ke pada orang pribadi selaku yang berpenghasilan. Target asas tersebut ditujukan langsung terhadapa turis yang bertempat tingggal di Indonesia.

3.3 PPh pasal 21

a. Penjelasan PPh pasal 21.

PPh pasal 21 merupakan pengenaan tarif pajak terhadap orang pribadi dalam hal ini karena telah menerima pendapatan dalam bentuk apapun serta pemberian lainnya berhubungan karena aktivitas kerjaan yang dikerjakan orang tersebut. Bila mana orang pribadi tersebut menerima penghasilan maka akan ditetapkan sebagai subjek pajak..

b. Subjek dan Objek PPh pasal 21

 Subjek Pajak PPh pasal 21

(47)

39

Disini akaj dijelaskan yang merukapan subjek dan objek PPh pasal 21 kepada orang bersangkutan selaku subjek ialah:

a. Pegawai;

b. Penerima pendapatan;

c. Anggota dewan yang tidak mendouble pekerjaan pada tempat kerja yang sama;

d. Pensiunan pegawai;

e. Orang yang mengikuti suatu acara dan mendapatkan hadiah berupa penghasilan dalam acara tersebut.

 Objek Pajak PPh pasal 21

Sedangkan untuk Subjek PPh pasal 21 yang merupakan orang yang bersangkutan selaku objek adalah sebagai berikut :

a. Selaku orang pribadi masih menjabat dan mendapatkan penghasilan dari pekerjaan tersebut;

b. Selaku orang pribadi yang telah pensiun pada suatu perusahaan dan masih mendapatkan penghasilan (uang pensiun);

c. Selaku orang pribadi masih mendapatkan tunjangan hari tua padahal sudah tidak aktif bekerja lagi pada perusahaan tersebut;

d. Selaku pegawai tenaga kerja mocok mocok atau tidak tetap selaku penerima penghasilan pada perusahaan tersebut yang pemperian upahnya upah yang titap tetap juga;

(48)

e. Pemberian imbalan kepada orang pribadi yang tidak merupakan pegawai pada perusahaan tersebu, imbalan yang diberikan berupa hasil penghasilan atas jasa yang telah diberikan;

f. Pemberian imbalan kepada orang pribadi yang elah mengikuti suatu kegiatan atau acara yang diselenggarakan kepada orang pribadi berupa imbalan pendapatan dalam bentuk apapun sehinngga juga akan terkena pajak.

c. Tarif PPh pasal 21

 Tarif PPh

Menurut Peraturan Perundang undangan pajak serta yang berlaku terhadap orang pribadi akan dikenakan perhitungan pajak bila mana orang pribadi tersebut telah diberikan NPWP kepada orang yang ingin membayar, serta tarif yang dipergunakan ialah.

Tabel 3.1

Tarif Pengenaan Pajak Per tahun Tarif Pengenaan Pajak

Dalam (Jutaan)

Tarif

s.d Rp50. 5%

>Rp50. ~ Rp250. 15%

>Rp250. s.d Rp500. 25%

>Rp500. 30%

(49)

41

Bila mana orang pribadi selaku subjek pajak apabila tidak mempunyai NPWP akan diberikan harga yang lebih besar dari yang mempunyai NPWP sebesar 20% .

 Biaya Jabatan dan Biaya Pensiun

Dalam perhitunga PPh pasal 21, merupakan sebutan pada biaya tersebut yang merupakan elemen pengurangan. Dari biaya pengurangan tersebut akan mendapatkan penghasilan net perbulan orang pribadi tersebut.

Berikut beda dari kedua biaya tersebut Tabel 3.2

Tarif Biaya Jabatan dan Pensiun

No Faktor Pembeda Biaya Jabatan Biaya Pensiun

1 Subjek pajak Pekerja Pensiunan pegawai

2 Objek pajak Pegawai tetap yang menerima penghasilan

Penerima uang pensiunan

3 Pemotongan pajak Perusahaan tempat bekerja

Uang pensiun yang diterima

4 Cara menghitung Maksimal pemotongan perbulan 500.000 dan rumus mencarinya 5% x Penghasilan

Maksimal pemotongan perbulan 500.000 dan rumus mencarinya 5% x Penghasilan

(50)

d. Penghasilan Tidak Kenak Pajak (PTKP)

PTKP merupakan pengurangan terhadap pendapatan untuk mencari tau penghasilan kenak pajak orang pribadi selaku wajib pajak.

Data tarif PTKP yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini dipergunakan dari tahun 2016 sampai dengan sekarang :

Tabel 3.3

PTKP Tahun 2016 - 2020

Penerima Tarif Setahun

(Rp 000.000)

Orang pribadi berpenghasilan dan belum menikah Rp 54

Istri memiliki pendapatan sendiri ditambahkan dengan pendapatan suami

Rp 54

Bila Status menikah diberi tambahan Rp 4.5

Tambahan tanggungan kepada wajib pajak untuk setiap anggota keluarga (3 maksimal per keluarga)

Rp 4.5

PTKP berdasarkan status orang pribadi

Tanda Penjelasan Tarif Pertahun

(Rp 000.000)

BM-0 Belum berkeluarga Rp 54

(51)

43

BM-1 Belum berkeluarga tambahan tanggunngan 1

Rp 58.5

BM-2 Belum berkeluarga tambahan tanggunngan 2

Rp 63

BM-3 Belum berkeluarga tambahan tanggunngan 3

Rp 67.5

M-0 Sudah berkeluarga Rp 58.5

M-1 Sudah berkeluarga tambahan tanggungan 1

Rp 63

M-2 Sudah berkeluarga tambahan tanggungan 2

Rp 67.5

M-3 Sudah berkeluarga tambahan tanggungan 3

Rp 72

Besarnya tarif pengenaan pajak dilandasi oleh status orang pribadi selaku subjek pajak untuk tahun tersebut. Tambahan tanggungan kepada wajib pajak untuk setiap anggota keluarga (3 maksimal per keluarga). Teori sudah dilandasi oleh peraturan yang ada untuk tanggungan setiap anggota keluarga dan sebagai landasan subjek pajak orang pribadi.

Berikut merupakan contoh hugungan keluarga pengenaan tanggungan :

a. Sedarah : Kedua orang tua , dan anak b. Semenda : Anak adopsi, mertua

(52)

Dan untuk saudara dari pihak manapun tidak akan diperbolehkan mendapatkan tanggungan dan pengurangan kepada subjek pajak.

Orang yang berhubungan darah dengan kedua orang tua yang didalamnya paman dan bibi merupakan keluarga garis keturunan dan semenda.

e. Contoh Perhitungan Menentukan Pengenaan Pajak Pasal 21

 Pegawai status (K/0) merupakan sudah menikah dan tidak memiliki

tanggungan

Contoh : Retto pada tahun 2016 bekerja dan mendapatkan penghasilan Rp.5,750,000 dan memiliki pengurangan berupa iuran pensiun, Retto berstatus menikah dan tidak memiliki tanggungan. Penghasilan Retto Cuma dari pendapatan gaji perbulan. Berikut perhitungan pengenaan pajak terhadap Retto

Jawab :

Pendapatan Rp5.750.000

Pemotongan : 1.Biaya Jabatan

(5% X Penghasilan bruto) Rp244.905 2. Iuran Pensiun

(5% X Penghasilan bruto) Rp200.000

Rp487.500 Pendapatan Sebulan Rp5.262.500 Pendapatan Setahun Rp63.150.000

(53)

45

PTKP Setahun : Rp58.500.000

-Untuk orang pribadi Rp54.000.000

-Tambahan status menikah Rp4.500.000

Penghasilan kenak pajak Rp.4.650,000 Pajak Pasal 21 terutang setahun

(5% X Rp4.650.000)= Rp232.500 Pajak Pasal 21 terutang sebulan

(Rp232.500 : 12 bulan)= Rp19.375 f. Mekanisme Penyetoran PPh 21 dan Sanksi

 Mekanisme Penyetoran

Penyetoran PPh Pasal 21 dilakukan dibawah tanggal 20 oleh petugas pajak pada lembaga yang bersangkutan. Tempat pelaporan di kantor pelayanan pajak .

Formulir yang di laporkan :

 Masuk pada software pajak menggunakan akun yang dimiliki. Dan memasukkan data login seperti yang diminta.

 Terdapat tampilan yang muncul yaiu form berisi permintaan kita.

Pada tampilan tersebut klik pada e-filling untuk melaporkan spt masa, kemudian klik file spt yang ingin dibayar dalam bentuk file yang telah ditentukan.Apabila file telah sesuai seperti yang diminta Kemudian mengupload file tersebut hingga selesai.

 Selanjutnya memasukkan konfirmasi yang diminta. Selanjutnya pencet konfirmasi serta akan terlihat uraian tanda pembayaran yang

(54)

ingin disampaikan dalam hal ini pajak dan tempat mengonfirmasi.

Dan langkah selanjutnya mengambil password atau akun dari link yang diberikan. Setelah masuk ke email pribadi salin password yang diberikan. Yang terakhir memeriksa kembali data yang ingin dilaporkan dan kirim.

 Berikutnya lihat kembali ke email buat meyakinkan telah

mendapatkan balasan resi mengenai pelaporan yang sudah diajukan secara tidak langsung. Dan selanjunya mengarsipkan berkas yang telah didapakan sebagai tanda jadi atas pelaporan tersebut.

 Sanksi

Menurut peraturan yang berlaku, apabila pembayaran SPT masa tidak diberikan sesuai dengan batas yang diberikan oleh petugas pajak maka akan diberikan sanski agenda, benbentuk denda ganti rugi sebesar Rp 100.000.

Apabila waktu pembayaran jatuh temponya bertepatan hari libur nasional dan hari tutupnya KPP maka akan diberikan kompensasi hari dimana KPP melayani.

3.4 Hasil Evaluasi

1. Penentuan Pajak Penghasilan pada tempat penelitian

Dari dasar teori yang dikemukankan sebelumnya maka dalam hasil evaluasi pada Dinas ini saya mendapatkan hal-hal sebagai berikut :

a. Pemotongan gaji untuk membayar pajak dilakukan langsung oleh bendahara pada dinas tersebut.

(55)

47

b. Setelah pemotongan terhadap gaji pegawai untuk membayar pajak, bendahara menyetor pajak terutang pegawai ke bank dan sarana lain.

Dalam melakukan penyetoran bendahara harus melampirkan SSP untuk setiap pemotongan gaji dan selambat lambatnya disetor pada tanggal 10 bulan berikutnya.

c. Selaku pemberi kerja yang telah melakukkan pemotongan terhadap gaji pegawai untuk membayar PPh pasal 21 dan penyetoran dilakukan dengan menggunakan SPT masa ke kantor pajak terdeka.

d. Bendahara melakukan pemotongan PPh pasal 21 menggunkan data amprah gaji yang berisi tentang pendapatan dan tunjangan pegawai selaku subjek pajak.

e. Bendahara selaku pemotong pajak harus member rincian bukti tentang jumlah pemotongan PPh pasal 21 terhadap gaji pegawai selaku wajib pajak.

f. Memberikan SPT masa pajak penghasilan pasal 21 ke kantor pelayanan pajak dan membawa syarat-syarat dokumen yang telah ditetapkan dan melakukan pengisian SPT masa untuk tahun bersangkuta.

Mekanisme Perhitungan PPh pasal 21 Pegawai DPMPTSP

Nama Status Gaji Tunjangan

Drs Ahmad Basaruddin,M.Si K/0 Rp 5.387.910 Rp 1.670.647

Ir Nurdin Asyhari K/2 Rp 5.759.622 Rp 1.529.999

(56)

Dra U Maharani Tarigan TK/0 Rp 4.898.100 Rp 1.292.491

Contoh Pemotongan Beberapa Pegawai

 Drs Ahmad Basaruddin, M.S

Penghasilan bruto sebulan Rp7.058.557

Pemotongan :

- Biaya jabatan

(5% x Penghasilan bruto) Rp352.928

- Iuran Pensiun

(5% x Penghasilan bruto) RP200.000

(Rp552.928)

Penghasilan Sebulan Rp6.505.629

Penghasilan Setahun Rp78.067.548

PTKP (K/0) Rp58.500.000

PKP Rp19.567.548

Pajak Pasal 21 terutang setahun (5% x Rp19.567.548) = Rp978.377 Pajak pasal 21 Terutang Sebulan (Rp978.377 : 12 bulan) = Rp81.531

 Ir Nurdin Asyhari

Penghasilan bruto sebulan Rp7.289.621

pemotongan :

(57)

49

- Biaya jabatan

(5% x Penghasilan bruto) Rp364.481

- Iuran Pensiun

(5% x Penghasilan bruto) RP200.000

(Rp564.481)

Penghasilan Sebulan Rp6.725.140

Penghasilan Setahun Rp80.701.680

PTKP (K/2) Rp67.500.000

PKP Rp13.201.680

Pajak Pasal 21 terutang setahun (5% x Rp13.201.680) = Rp660.084 Pajak pasal 21 Terutang Sebulan (Rp660.084 : 12 bulan) = Rp55.007

 Dra U Maharani Tarigan

Penghasilan bruto sebulan Rp6.190.591

Pemotongan :

- Biaya jabatan

(5% x Penghasilan bruto) Rp309.530

- Iuran Pensiun

(5% x Penghasilan bruto) Rp200.000

(Rp509.530)

Penghasilan Sebulan Rp5.681.061

Penghasilan Setahun Rp68.172.732

(58)

PTKP (TK/0) Rp54.000.000

PKP Rp14.172.732

Pajak pasal 21 Terutang Setahun (5% x Rp14.172.732) = Rp708.637 Pajak pasal 21 Terutang Sebulan (Rp708.637 : 12 bulan) = Rp59.053

Berdasarkan hasil evaluasi bahwa dinas ini telah menjalankan dan mempedomani serta menginplementasikan peraturan pemerintah tentang pajak terutama pajak penghasilan.

(59)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Dari penulisan karya tulis tugas akhir ini maka dapat di simpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Menginplementasikan PPh pasal 21 sesuai dengan peraturan dan dikerjakan langsung pada bagian bendaharawan pada dinas tersebut, seraya melaksanakan pengurangan serta penyetoran PPh terhadap pendapatan pegawai dinas tersebut. Sehingga pembayaran pajak penghasilan seuai dengan waktu penyetoran yang telah ditetapkan

2. Sistem informasi PPh pasal 21 telah menyajikan informasi yang sangat penting dalam menganalisi dan pengambilan keputusan pada berbagai pihak yang membutuhkan.

3. Implementasi pengurangan, pemotongan serta penyetoran SPT masa PPH 21 yang mana telah sesuai dengan kebijakan pajak yang berlaku secara konstitusi.

4.2 SARAN

Saran dari penulis terhadap DPMPTSP adalah sebagai berikut:

1. Kantor DPMPTSP harus update tentang peraturan pajak khususnya pajak penghasilan 21 mengingat peraturan tersebut dari tahun ke tahunnya mengalami perubahan.

(60)

2. Kantor DPMPTSP harus tepat waktu mengenai pelaporan SPT masa PPH 21 karena sanksi ditujukan maupun diberikan kepada wajib pajak apabila terlambat membayar sesuai dengan waktu yang ditetapkan, sehingga tingga memboroskan anggaran untuk membayar sanksi.

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Mahatmyo, Atyanto. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Deepublish, 2014.

Nasution,A.A., Ikhsan Siregar. 2020. Buku Ajar Perpajakan., USU Press Ratnawati,Juli, Retno. Dasar dasar perpajakan. Deepublish ,2016.

Silalahi, Evi Margoretty, Lucky Nugroho, and Lawe Anasta.Analisa Mekanisme Penghitungan, Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21. Deepublish 2018.

Suryadi, Dedy.Tinjauan Pemungutan, Perhitungan, Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Gaji Pegawai. Deepublish 2019.

https://dpmptsp.pemkomedan.go.id/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-informasi/

https://www.finansialku.com/definisi-SIA/amp/

https://www.cermati.com/

https://sadarpajak.com/asas-asas-pemungutan-pajak/

https://www.jurnal.id/id/blog/ketentuan-tarif-pph-pasal-dua-satu-yang-sedang- berlaku/

https://pajak.warsidi.com/pph-pasal-21/

https://klikpajak.id/blog/tarif-pajak/pph-pasal-21-dan-tarif-pajaknya/

https://www.gadjian.com/perbedaan.biaya.pensiun.dan.jabatan/

https://klikpajak.id/blog/pajak-bisnis/pajak-penghasilan-pasal-21-2/

https://news.ddtc.co.id/sanksi pajak penghasilan--18482?page_y=1345 http://kppnmetro.org/pph-pasal-21/?fdx_switcher=true

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Kegiatan

- Guru memberikan contoh ekspresi untuk bertanya jawab dengan siswa yaitu contoh- contoh pertanyaan yang menanyakan like dan dislike.. - Siswa secara berpasangan

Napsu badan jeung sagala panga- jakna teh ku jelema anu geus jadi kagungan Kristus Yesus mah geus Ka pan urang teh geus maot tina dosa, piraku bisa keneh hirup dina

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung terigu:tepung kimpul dan konsentrasi buah naga terhadap kualitas mie buah naga, Mengetahui

Merekam dalam bentuk MIDI § Musik direkam dalam bewntuk MIDI § Berbagai software musik: Cakewalk, Cubase, Nuendo § Cara mengopreasi- kan program: Cakewalk, Cubase dan Nuendo

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul“PERENCANAAN