• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN LATIHAN MENGGUNAKAN TALI DENGAN INSTRUKSIBERSUARA TERHADAP KEMAMPUAN LARI SPRINT SISWA TUNANETRA SLB A KARYA MURNIMEDAN JOHOR TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN LATIHAN MENGGUNAKAN TALI DENGAN INSTRUKSIBERSUARA TERHADAP KEMAMPUAN LARI SPRINT SISWA TUNANETRA SLB A KARYA MURNIMEDAN JOHOR TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN LATIHAN MENGGUNAKAN TALI DENGAN

INSTRUKSI BERSUARA TERHADAP KEMAMPUAN

LARI SPRINT SISWA TUNANETRA SLB A

KARYA MURNI MEDAN JOHOR

TAHUN AJARAN

2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

AKBAR AJIE NASUTION

NIM. 6 0 8 3 10 0 13

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

Baru Kusadari Sepenuhnya Bahwa Dibalik Kewajiban Muliamu

Tersirat Bakti Yang Harus Kuwujudkan Yang Tak Pernah Dapat Membalas

Perjuangan dan Pengorbanan Hidupmu Untuk Mengungkapkan

terima kasihku,..

Hari ini dan Selama-Lamanya.

Skripsi ini kupersembahkan kepada orang-orang yang kucintai :

Ayahandaku : (Almh) M. Amin Nasution

Ibundaku : Suretna

Kakanda : Rezqi Dhani Nasution S.Pd

dan Adik-Adik Q Tersayang : Nitia Isra Nasution & Fadli Mubaroq Nasution

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas

segala Rahmat dan Karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dengan judul “ Perbedaan Latihan

Menggunakan Tali Dengan Instruksi Bersuara Terhadap Kemampuan Lari Sprint

Siswa Tunanetra SLB A Karya Murni Medan Johor Tahun Ajaran 2012/2013.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay M.Kes, selaku Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo M.Pd, selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED

4. Bapak Drs. Mesnan M.Kes, Selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED

5. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd, selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED

6. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha M.Kes, selaku Ketua Jurusan PJKR FIK

UNIMED

7. Bapak Drs. Hady Suyono, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi sekaligus

penasehat akademik saya yang telah banyak meluangkan waktu serta

kesempatan yang begitu banyak bagi penulis

8. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku Sekretaris Jurusan PJKR FIK

UNIMED

(6)

vi

10. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu

penyelesaian skripsi ini.

11. Terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah SLB A Karya Murni Medan johor

yang telah memberikan izin, kemudahan dan fasilitas kepada penulis dalam

melakukan penelitian disekolah tersebut. Bapak Ramlan Tarigan S.Pd selaku

Guru PENJAS, serta Bapak/Ibu Dewan Guru dan Staf Tata Usaha yang telah

banyak membantu selama melakukan penelitian.

12. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

sedalam dalamnya kepada Ayahanda tercinta Almh. M. AMIN NASUTION,

dan Ibunda tercinta SURETNA, Terlebih juga penulis mengucapkan

terimakasih kepada keluarga INJAR KASIH yang dengan sepenuh hati

memberikan kasih sayang, Doa, motivasi serta dorongan moral maupun

materi dan juga semangat sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. doa dan

dukungan, kalian adalah inspirasi dan semangat hidup saya.

13. Kepada Kakanda Rezqi Dhani Nasution S.Pd beserta suami dan Kedua adik

yang saya sayangi Nitia Isra Nasution dan Fadli Mubarok Nasution terlebih

kepada Mayumi Ramadhani S.Pd yang juga memberikan semangat, kasih

sayang dan dorongan moral kepada penulis.

14. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih banyak terkhusus kepada

keluarga Bapak SURIPTO beserta keluarga dan Bapak INDRA KASIH S.Pd,

M.Or beserta keluarga, atas semangat, motivasi, waktu, serta perhatiannya

(7)

vii

15. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Meliya Ningrum

S.Si atas dukungannya selama penyelesaian skripsi ini, dan juga terima kasih

kepada sahabat saya Didi Yudha Pranata S.Pd rekan-rekan mahasiswa FIK

UNIMED khusunya PJS 08 serta seluruh teman-teman dan semua pihak yang

tak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

16. Adik-adik para siswa SLB A Karya Murni Medan Johor T.A 2012/2013”

Anisa, Putri, Badiaman dan Balei” yang telah bersedia meluangkan waktunya

dalam pelaksanaan penelitian.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi

isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhirnya, semoga segala

kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi berkat dan kebaikan yang

diterima oleh Allah SWT. Selanjutnya semoga skripsi ini bermanfaat tulisan ini

dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu

pendidikan jasmani di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Amin.

Medan, Maret 2013 Penulis,

(8)

ABSTRAK

AKBAR AJIE NASUTION. Perbedaan latihan Menggunakan Tali Dengan Instruksi Bersuara Terhadap Kemampuan Lari Sprint Siswa Tunanetra SLB A Karya Murni Medan Johor Tahun Ajaran 2012/2013.

Pembimbing : HADY SUYONO. Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan latihan lari bagi anak penyandang tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor Tahun Ajaran 2012/2013.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pengambilan data pre test dan post test. Jumlah sampel yang diperoleh dengan teknik total sampling adalah 4 orang. Selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok dengan teknik matching pairing yaitu kelompok Latihan lari menggunakan media tali dan kelompok Latihan lari yang menggunakan instruksi bersuara, penelitian ini dilakukan selama 2 minggu.

Instrumen untuk mengukur kecepatan lari 30 meter adalah menggunakan start berdiri, pada saat berlari tangan sampel terikat dengan tangan orang yang memandu sampel saat berlari, waktu yang dibutuhkan untuk berlari dengan jarak 30 meter dicatat dalam satuan detik. Hasil analisis data yang menggunakan uji- t menunjukkan peningkatan yang nyata terhadap kemampuan lari 30 meter akibat dari pengaruh latihan lari menggunakan tali bagi

anak penyandang tuna netra di SLB A Karya Murni Medan Johor (thitung 7,06 > ttabel 6,31),

maupun akibat pengaruh latihan lari menggunakan insruksi bersuara bagi anak penyandang

tuna netra di SLB A Karya Murni Medan Johor (thitung 14,5 > ttabel 6,31) Kemudian dari

analisis statistik ditemukan bahwa latihan lari yang menggunakan instruksi bersuara tidak ada bedanya dengan latihan lari yang menggunakan tali dalam meningkatkan kemampuan lari 30

meter bagi anak penyandang tuna netra di SLB A Karya Murni Medan Johor (thitung 0,034< t

tabel 2,92) Maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat diterima kebenarannya. Maka

(9)

ix

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 8

BAB II: LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Kajian Teroritis ... 9

1. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 9

2. Hakekat Tunanetra ... 11

(10)

ix

1. Lokasi Penelitian ... 41

2. Waktu Penelitian ... 41

B. Populasi dan Sampel ... 41

1. Populasi ... 41

2. Sampel ... 41

C. Metode Penelitian ... 42

D. Desain Penelitian ... 42

E. Instrument Penelitian ... 44

F. Teknik analisis Data ... 47

G. Hipotesis ... 49

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A.Hasil Penelitian ... 50

B.Pembahasan Hasil Penelitian... 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 56

B.Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Pre Test dan Post Test Group Design……….. 43

2. Deskripsi Hasil Penelitian……… 61

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Posisi Bersdia dalam lari sprint……….. 32

2. Posisi Siap dalam lari sprint……… 33

3. Posisi Ya dalam lari sprint……….. 34

4. Tahapan lari sprint……….. 34

5. Posisi saat memasuki garis Finish……….. 36

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Program Latihan lari Sprint………. 59

2. Susunan Kepanitiaan Penelitian……….. 60

3. Tabel Data Mentah Hasil Lari Sprint Pre Test ……… 61

4. Uji Normalitas Pada Pre Test……….. 62

5. Uji Normalitas Pada Post tes……….. 63

6. Pengolahan Data Hasil Penelitian……….. 64

7. Pengolahan Data Kecepatan Lari Menggunakan Tali……… 65

8. Pengolahan Data Kecepatan Lari Menggunakan Instruksi Bersuara..…… 66

9. Penghitungan Uji – t Tali……… 67

10.Penghitungan Uji –t Instruksi Bersuara………. 68

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral

dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan

sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional.

Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan

Mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan.

Pengertian ini merupakan cukup simple dan sederhana, akan tetapi bila pengertian

ini ditelaah lebih mendasar, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu

kompleksnya proses yang di tuntut dalam pengelolaan pelajaran itu sendiri. Hal

tersebut bisa di pahami karena mengarahkan peserta didik menuju perubahan dan

merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat. Pekerjaan ini membutuhkan suatu

perencanaan yang mantap, berkesinambungan serta cara penerapan pada peserta

didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang signifikan

Aktivitas tubuh merupakan dasar untuk mencapai tingkat kesegaran

jasmani. Baik buruknya tingkat kesegaran seseorang ditentukan oleh aktif

(15)

gerakan-2

gerakan, tubuh akan terbiasa bekerja sesuai fungsinya, sehingga dapat

meningkatkan nilai kesegaran jasmani. Dengan meningkatnya nilai kesegaran

tersebut diharapkan dapat mempengaruhi kwalitas hidup sehari-hari dan mampu

memenuhi tuntutan fisik tertentu dalam menyelesaikan segala aktivitas dengan

baik.

Pada dasarnya pendidikan adalah usaha dasar yang menumbuh

kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong

dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Fuad ihsan ( 2005 : 11 ) menyatakan :

“ pendidikan berfungsi membantu secara sada perkembangan jasmani dan rohani

peserta didik, dalam pengembangan dirinya yaitu pengembangan pribadi,

pengembangan warga negara pengembangan budaya, pengembangan bangsa.

Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pelaksanaan

pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur,

penyandang cacat (luar biasa) merupakan bagian masyarakat Indonesia yang juga

memiliki kedudukan, hak, kewajiban, dan peran yang sama. Menurut hasil

simposium Pendidikan Luar Biasa di Yogyakarta bulan Juli tahun 1974, “yang

dimaksud dengan anak luar biasa ialah anak yang keadaan dan pertumbuhannya

demikian menyimpang dari yang dianggap normal dari segi pisik, mental, sosial

dan emosinya. Keadaan pisik yang demikian menyimpang dari yang dianggap

normal, seperti matanya buta.”

Kegiatan olahraga merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan

dalam kehidupan manusia. Sekarang ini olahraga merupakan kebutuhan yang

(16)

3

melalui kegiatan olaharga. Salah satu manfaat dari kegiatan olahraga yaitu

diperoleh kebugaran jasmani yang baik. Dengan kebugaran jasmani yang baik

akan sangat membantu dalam kegiatan sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan

produktivitas kerja. Kegiatan olahraga tidak hanya diperuntukkan orang normal,

tetapi anak yang berkebutuhan khusus (cacat) juga membutuhkan kegiatan

olahraga. Namun pada kenyataannya masih banyak anggapan bahwa, anak

berkebutuhan khusus tidak mungkin dapat melakukan kegiatan olahraga. Masih

banyak masyarakat di Indonesia menganggap bahwa kecacatan dipandang secara

negatif. Anak yang berkebutuhan khusus dianggap tidak mampu melakukan

kegiatan apa-apa termasuk berolahraga. Hal ini sering dijumpai dalam

pembelajaran pendidikan jasmani, anak yang membutuhkan pelayanan khusus

sering tidak diikutsertakan dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani.

Hal ini seperti dikemukakan Beltasar Tarigan (1999/2000: 11) bahwa:

Pengalaman menunjukkan bahwa para guru penjas umumnya memberikan

dispensasi kepada siswa yang memiliki kondisi fisik, organis dan fungsional

untuk tidak ikut serta dalam pembelajaran penjas. Dispensasi tersebut didasarkan

pada rasa kasihan terhadap anak yang lemah atau cacat. Masih ada pandangan

masyarakat bahwa anak cacat tidak etis diikutsertakan dalam penjas karena

kemampuannya berbeda dengan anak-anak normal.

Kalau kita membedakan anak luar biasa dari anak-anak normal, bukan

maksudnya untuk memisahkan dari pergaulan hidup di masyarakat. Melainkan

untuk merencanakan usaha pelayanan dan pendidikan secara khusus agar

(17)

4

bertanggung jawab atas dirinya sendiri, masyarakat sekitarnya dan cakap

berpartisipai terhadap pembangunan anak.

Akibat dari keadaan dan perkembangan yang demikian menyimpang dari

status normal, menyebabkan kemampuannya menjadi jauh berbeda dengan

anak-anak biasa, baik mengenai prestasi belajar maupun prestasi kerja/kondisi fisiknya.

Selanjutnya perbedaan ini dapat menimbulkan perbedaan harga diri dan

penghargaan sosial, sehingga akhirnya dapat menimbulkan perbedaan

kepribadian. Perbedaan itu merupakan kekurangan yang melekat pada anak-anak

luar biasa yang harus kita pecahkan dengan segala macam usaha kegiatan yang

lebih memadai dengan kelainannya.

Pada masa lalu dan bahkan sekarang banyak sekolah negeri individu yang

memiliki penglihatan terbatas kurang dan bahkan tidak mendapatkan perhatian

dalam program pendidikan jasmani yang baik. Individu yang memiliki

keterbatasan pengelihatan ini cenderung tidak perlu mengikuti aktivitas jasmani.

Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan membuka sekolah khusus

untuk tunanetra, seperti Sekolah Luar Biasa (SLB) A Karya Murni Medan Johor.

Sekolah ini dikhususkan bagi anak-anak cacat khususnya anak tunanetra.

Dari pengamatan peneliti selama melakukan observasi pada hari senin

tanggal 29 oktober 2012, di SLB A Karya Murni Medan Johor, Banyak factor

yang membuat mereka aktif dari keterbatasan yang mereka miliki rasa penasaran

itu muncul, dalam halnya berjalan, meraba, bergandengan, dengan mengikuti

suara, tongkat bahkan lari lari kecil, mereka hanya membutuhkan felling. Begitu

(18)

5

memberikan pelajaran sesuai buku penjas anak normal tetapi dengan dasar dasar

khusus pelajaran anak tunanetra. Makanya peneliti ingin membuat program

latihan untuk anak tunanetra dengan konsep pembelajaran menggunakan media

yang sesuai untuk lari sprint.

Dan yang terpenting untuk menunjang aktifitas anak dalam melakukan

pogram latihan dalam proses pembelajaran harus memiliki sarana dan prasarana

yang melebihi anak normal pada umumnya, dimana di SLB karya murni medan

johor fasilitas yang mendukung hanya lapangan rumput berukuran 40 x 25 meter

,karena untk menunjang proses pembelajaran yang layak untuk ABK khususunya

anak tunanetra dengan memfasilitasi kegiatan tersebut.

Selain sarana dan fasilitas yang mendukung bagi anak tunanetra untuk

memberikan pembelajaran yang epektif harus menggunakan suatu pendekatan

media pembelajaran yang layak bagi anak penyandang tunanetra. Salah satu

pendekatan yang bisa diberikan adalah pendekatan menggunakan program latihan

yang sesuai tersebut. Dari masalah di atas penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “PERBEDAAN LATIHAN MENGGUNAKAN TALI

DENGAN INSTRUKSI BERSUARA TERHADAP KEMAMPUAN LARI

SPRINT SISWA TUNANETRA DI SLB A KARYA MURNI MEDAN JOHOR

(19)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dikemukakan

beberapa identifikasi masalah, antara lain: Bagaimana pelaksanaan standar

kompetensi dan kompetensi dasar anak tuna netera di SLB A Karya Murni Medan

Johor?, Bagaimana metode Latihan yang tepat untuk siswa tuna netra? latihan

yang bagaimana yang cocok untuk siswa tunanetra dalam meningkatkan

kecepatan lari sprint 30 meter? Apakah latihan lari menggunakan tali

mempengaruhi kecepatan lari 30 meter bagi siswa tunanetra di SLB A Karya

Murni Medan Johor T.A 2012/2013? Apakah latihan menggunakan instruksi

bersuara mempengaruhi kecepatan lari 30 meter bagi siswa tunanetra di SLB A

Karya Murni Medan Johor T.A 2012/2013? Manakah yang lebih besar

pengaruhnya antara latihan lari menggunakan tali dengan latihan menggunakan

instruksi bersuara bagi siswa tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor T.A

2012/2013?

C. Pembatasan Masalah

Melihat dari identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian

ini dibatasi Untuk melihat pengaruh latihan lari sprint menggunakan tali dan

latihan menggunakan instruksi bersuara bagi siswa tunanetra di SLB A Karya

Murni Medan Johor T.A 2012/2013 dalam hal ini lari yang dimaksud adalah lari

(20)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti

adalah:

1. Apakah latihan menggunakan tali berpengaruh terhadap kemampuan lari

sprint 30 meter bagi siswa tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor

T.A 2012/2013?

2. Apakah latihan lari menggunakan instruksi bersuara berpengaruh terhadap

kemampuan lari sprint 30 meter bagi siswa tunanetra di SLB A Karya

Murni Medan Johor T.A 2012/2013?

3. Apakah latihan menggunakan tali lebih baik dari pada latihan

menggunakan instruksi bersuara terhadap kemampuan lari sprint 30 meter

bagi siswa tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor T.A 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh latihan menggunakan tali terhadap kemampuan lari sprint 30

meter bagi siswa tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor T.A

2012/2013.

2. Pengaruh latihan menggunakan instruksi bersuara terhadap kemampuan

lari 30 meter bagi siswa tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor

(21)

8

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan menggunakan tali

dengan latihan menggunakan instruksi bersuara terhadap kemampuan lari

sprint 30 meter bagi siswa tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor

T.A 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada pengembangan

ilmu pengetahuan di bidang olahraga. Maka adapun manfaat yang di harapkan

dari penelitian ini adalah :

1. Pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang studi

pendidikan jasmani dan untuk anak SLB.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru Penjas khusus di SLB dalam usaha

meningkatkan kecepatan lari yang juga akan meningkatkan kesegaran

jasmaninya.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru penjas di SLB untuk dapat menerapkan

bentuk metode pendekatan yang lebih tepat bagi anak luar biasa khususnya

tunanetra.

4. Bagi para mahasiswa calon guru Penjas agar mulai memikirkan metode

pendekatan dan olahraga yang tepat bagi penyandang tunanetra.

5. Untuk menambah atau memperluas wawasan penulis dalam bidang

olahraga dan kesehatan yang berkaitan dengan kecepatan lari sprint

(22)
(23)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian tentang

pengaruh latihan lari bagi anak tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor

Tahun Ajaran 2012/2013, dapat disimpulkan bahwa:

1. Latihan menggunakan tali berpengaruh terhadap kemampuan lari sprint 30

meter bagi siswa tunanetra di SLB A Karya Murni Medan Johor T.A

2012/2013.

2. Latihan menggunakan instruksi bersuara berpengaruh terhadap

kemampuan lari sprint 30 meter bagi siswa tunanetra di SLB A Karya

Murni Medan Johor T.A 2012/2013.

3. Latihan menggunakan tali tidak ada perbedaan pengaruh dengan latihan

menggunakan instruksi bersuara terhadap kemampuan lari sprint 30 meter

(24)

51

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian tentang

pengaruh Latihan lari bagi anak penyandang tunanetra di SLB A Karya Murni

Medan Johor Tahun Ajaran 2012/2013 dapat diajukan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Informasi bagi guru pendidikan jasmani, khusus tunanetra memperlakukan

siswa penderita tunanetra total agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses

belajar pendidikan jasmani sehingga pertumbuhan dan perkembangan

fisiknya berjalan baik.

2. Bagi guru pendidikan jasmani khusus tunanetra agar menerapkan latihan

latihan lari yang sesuai dengan menggunakan tali dan instruksi bersuara

untuk meningkatkan kecepatan lari 30 meter

3. Kepada para pembaca yang berminat dengan penelitian ini, dan ingin

mengembangkan penelitian ini dianjurkan untuk mengadakan penelitian

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Agung Sunarno. 2006. Psikologi Olahraga Bagi Penyandang Cacat Ketunaan. Kementrian Negera Pemuda dan Olahraga.

Arma Abdoellah. 1996. Pendidikan Jasmani Adaptif. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Benny Subadiman, dkk. 2008. Pendidikan Jasmani Adaptif. Medan. Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Beltasar Tarigan. 2000. Penjas Adaptif. Depdikbud. Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Dr. Mujono Abdurrahman, dkk 2007. Pendidikan Luar Biasa Umum. Jakarta

Drs, Agus Mukholid, Mpd. 2007. Penjas . Jakarta. PT. Yudistira.

Drs, Yoyok Bahagia, Mpd. Pembelajaran Atletik. Jakarta.

Fuad Ihsan, 2005. Dasar – Dasar Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Gerry A.Carr. 2003. Atletik untuk sekolah. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Mangara, Rapolo 2002 Pengaruh Metode Latihan Lari Cepat Akselarasi Dan Metode Latihan Lari Cepat Rollow Terhadap Kemampuan Lari 200 Meter Siswa Putera Kelas II SMU Negeri I Porsea T.A. 2001/2002. Skripsi FIK UNIMED

Rusli, dkk 2000. Strategi Belajar mengajar Penjas. Depdikbud : Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Srijono dkk, 1992. Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Pendidikan Kependudukan Bagian Proyek Penataran Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D-II

(26)

Tim Abadi Guru 2007. Penjas Orkes. Semarang Penerbit Erlangga

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1977. Tentang Penyandang Cacat

Yayasan pembinaan olahraga cacat (YPOC) Indonesia 1990. Mengenal Cacat Dari Segi Rehabilitasi dan Olahraga.

Pendidikan Jasmani Adaptif Website Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa

http://www.dfpbl.or.id/profile.php?id=63,21/http://www.dieplb.or.id/profeile.php? id=43

http://bamperxii.blogspot.com/2008/II/Pengertian-tunanetra.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.html

http://id.scribd.com/doc/94247388/jurnal-tunanetra http://www.docstoc.com/docs/25321269/lari-sprint http://fnpinky.wordpress.com/2012/01/08/Adaptif-tuna-netra

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul dari skripsi ini adalah ” Evaluasi Beberapa Karakteristik Kimia Pada Lahan Sawah Untuk Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.) Di Desa Banuaji

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Tata Busana..

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu (1) Tingkat Efektivitas City Walk di Kota Surakarta tahun 2012 mulai dari segmen Purwosari-Brengosan dengan skor 11 (buruk), segmen

Secara keseluruhan penggunaan dana pada KPRI Handayani sudah efisien tetapi koperasi masih perlu meningkatkan lagi kemampuan memperoleh laba dengan meningkatkan perputaran

menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul judul, PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU

[r]

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Firdaus (2013), yang menemukan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen

Pemilihan moda merupakan suatu tahapan proses perencanaan angkutan yang bertugas dalam menentukan pembebanan perjalanan atau mengetahui jumlah (dalam arti proporsi) orang dan