i
Judul : Inventarisasi dan Uji Metabolit Sekunder Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Di Hutan Aek-Nauli Parapat Kab. Simalungun Sumatera Utara
Nama Mahasiswa : Tuah Maulana
NIM : 408241045
Program Studi : Biologi
Jurusan : Biologi
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Tri Harsono, M. Si NIP. 19651231 199003 1 018
Mengetahui :
Jurusan Biologi Program Studi Biologi
Ketua Ketua
Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D Drs. Tri Harsono, M. Si NIP. 19590805198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun skripsi ini yang berjudul “Inventarisasi dan Uji Metabolit Sekunder Zingiberaceae sebagai tumbuhan obat tradisional Di Hutan penelititan Aek Nauli-Parapat Kababupaten Simalungun Sumatera Utara”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ribuan terima kasih kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Ketua Jurusan Biologi yang banyak memberikan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini, Bapak Drs. Lazuardi, M. Si, Bapak Drs. Puji Prastowo, M. Si, Ibu Dra. Riwayati, M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah banyak memberikan saran dan perbaikan dalam penyelesaian skripsi ini, serta Alm. Bapak Antonius Sinaga M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta, ayah (Alm.Sofyan Nasution) dan Ibu (Almh.Siti Aisyah) yang senantiasa ada dihati serta pikiran saya dan menjadi motivator hingga skripsi ini dapat terselesaikan, juga pada Ibu saya (Hj. Roswita Siahaan), Abang dan Kakak saya (Um Sari Nasution, Ahmad Syukri Nasution, Nuryaqinah Nasution, Rubiah Nasution, Ummiah Nasution, Halimah Nasution, Zuriah Nasutin dan Maysarah Nasution) serta segenap keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan moril dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi, teknik penyajian maupun dari isinya. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terima kasih.
Medan, 26 Juli 2012 Penulis,
iii
iv
INVENTORY AND ZINGIBERACEAE SECONDARY METABOLITES TEST TRADITIONAL MEDICINE
IN PLANTS AS A FOREST AEK-NAULI PARAPAT KAB.SIMALUNGUN
NORTH SUMATERA
Tuah Maulana (ID 408241045)
ABSTRACT
vii
2.1. Pengenalan Tumbuhan Zingiberaceae 5
2.2. Taksonomi Zingiberaceae 6
2.3. Ciri-Ciri Umum Zingiberaceae 7
2.4. Jenis-Jenis Zingiberaceae 8
2.5. Potensi Sebagai Tumbuhan Obat 16
2.6. Senyawa-Senyawa Metabolit Sekunder 17
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 19
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 19
3.1.1. Tempat Penelitian 19
3.1.2. Waktu Penelitian 19
3.2. Populasi dan Sampel 19
3.2.1.Populasi 19
3.5.1. Prosedur Kerja Di Lapangan 21
3.5.2. Wawancara 21
3.5.3. Prosedur Kerja di Laboratorium 22
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28
4.1. Hasil Penelitian 28
4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 28
4.1.2. Jenis-jenis Zingiberaceae yang Ditemukan
di Hutan Penelitian Aek Nauli-Parapat 29 4.1.3. Deskripsi Jenis Zingiberaceae yang Ditemukan 30 4.1.4. Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder 36 4.1.5. Manfaat Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat 36
4.2. Pembahasan 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41
5.1. Kesimpulan 41
5.2. Saran 41
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Nama Jenis Zingiberaceae Berdasarkan Taksonomi 21
Tabel 3.2. Pengelompokan Jenis Zingiberaceae Bermanfaat
Sebagai Obat 22
Tabel 3.3. Kriteria kandungan Alkaloid dari Simplisia kering 23 Tabel 3.4. Kriteria kandungan Flavonoid dari Simplisia kering 24
Tabel 3.5. Kriteria kandungan Saponin dari Simplisia kering 25
Tabel 3.6. Kriteria kandungan Minyak Atsiri dari Simplisia kering 26 Tabel 3.7. Keanekaragaman Kandungan Metabolit Sekunder
Menggunakan Simplisia 26
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bagian-bagian yang terdapat pada Zingiberaceae 8
Gambar 3.1. Skema jalur pengambilan sampel berdasarkan ketinggian 20
Gambar 3.2. Bagan Pemeriksaan Alkaloid 23
Gambar 3.3. Bagan Pemeriksaan Flavonoid 24
Gambar 3.4. Bagan Pemeriksaan Saponin 25
Gambar 3.5. Bagan Pemeriksaan Minyak Atsiri 26
Gambar 4.1. Daun dan Rimpang Etlingera elatoir 31
Gambar 4.2. Daun dan Rimpang Etlingera sp1 32
Gambar 4.3. Daun dan Rimpang Etlingera sp2 32
Gambar 4.4. Daun dan Rimpang Zingiber zerumbet 33
Gambar 4.5. Daun dan Rimpang Hornstedtia tomentosa 34
Gambar 4.6. Daun dan Rimpang Hornstedtia scyphifera 35
Gambar 4.7. Daun dan Rimpang Hedychium coronarium 35
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Nama Jenis Zingiberaceae Berdasarkan Taksonomi 45
Lampiran 2. Keanekaragaman Kandungan Metabolit Sekunder dengan
Menggunakan Serbuk Simplisia 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Zingiberaceae merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan
pada kawasan hutan tropis, terutama Indo-malaya. Zingiberaceae ini belum
diketahui secara pasti berapa jumlah jenisnya, menurut Pandey (2003), terdapat
sekitar 50 persen dari total genera famili Zingiberaceae ini ditemukan di hutan
tropis. Dimana, salah satu hutan tropis yang terdapat di Sumatera Utara yang
potensial untuk habitat dari Zingiberaceae adalah hutan penelitian di daerah Aek
Nauli Parapat Kabupaten Simalungun. Hutan ini adalah hutan dataran tinggi di
daerah Sumatera Utara yang memiliki ketinggian ±1200 mdpl. Kawasan hutan ini
memiliki bulan basah (Curah Hujan 7200 mm/bulan) selama sembilan bulan
berturut-turut, kisaran suhu antara 16,80C-230C, serta kelembaban yang tinggi ±
80%.
Zingiberaceae secara umum dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai
tumbuhan jahe-jahean. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan antara lain sebagai
bumbu masak, obat, bahan rempah-rempah, tanaman hias, bahan kosmetik, bahan
minuman, bahan tonik rambut dan sebagainya (Lewrence, 1964).
Anggota suku ini mempunyai ciri khas pada rhizomnya yang mengandung
minyak menguap dan berbau aromatik. Zingeberaceae merupakan terna berumur
panjang, mempunyai rhizom yang bengkak seperti umbi dengan akar-akar yang
tebaldan sering kali mempunyai ruang-ruang yang terisi dengan minyak yang
menguap. Daun tersusun sebagai roset akar atau berseling pada batang, bangun
lanset atau jorong, bertulang menyirip atau sejajar. Tangkai daun beralih menjadi
pelepah yang membelah kadang-kadang mempunyai lidah-lidah. Pelepah daun
saling membalut dengan eratnya, sehingga kadang-kadang merupakan batang
semu (Tjitrosoepomo, 2002).
Pengetahuan masyarakat dari berbagai etnis tentang pemanfaatan suku
Zingiberaceae sebagai tanaman obat tradisional. Adapun bagian yang digunakan
2
sedangkan cara pengobatannya bermacam-macam antara lain direbus atau dibuat
jamu dan diambil airnya untuk diminum, diambil sarinya dengan cara diparut
kemudian diminum airnya atau dioleskan pada bagian yang diobati yaitu bagian
perut, kening, atau bagian lainnya dan ada juga yang langsung dimakan misalnya
rhizome kencur (Kuntorini, 2005).
Sebagian spesies tumbuhan obat, termasuk Zingiberaceae, telah diuji
secara klinis mengenai kandungan fitokimianya, khasiat serta keamanan
penggunaannya. Penggunaan obat tradisional semakin banyak digemari
masyarakat dengan semakin banyak diketahuinya efek samping yang dapat
ditimbulkan oleh penggunaan obat-obatan modern. Oleh karena itu, tumbuhan
obat, khususnya Zingiberaceae memiliki peranan yang cukup besar untuk
menunjang kesehatan masyarakat (Rukmana, 2004).
Akhir-akhir ini penelitian tentang jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi
sebagai obat gencar dilakukan. Penelitian tentang pengetahuan dan pemanfaatan
tumbuhan obat oleh masyarakat lokal yang dilakukan di Indonesia, diantaranya
Wijaja (2001) melaporkan dikawasan hutan Sikundur Kabupaten Langkat,
Sumatera Utara diperoleh 5 jenis Zingiberaceae, Mumpuni (2004) melaporkan
dikawasan hutan Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat
terdapat 10 jenis tumbuhan dari jenis famili Zingiberaceae, Sari (2007)
melaporkan memperoleh 18 jenis Zingiberaceae dengan 7 genus di Kawasan
Hutan Sibayak I, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
Siregar E. S. dan Pasaribu N (2008) Juga melaporkan didapat 23 jenis
Zingiberaceae di Hutan Sibayak Sumatera Utara, yang termasuk ke dalam 8
genera. Jenis yang paling banyak ditemukan adalah dari genus Etlingera sebanyak
9 jenis, Dalimunthe (2008) melaporkan terdapat 8 jenis Zingiberaceae dari 5
genus di Taman Wisata Alam Sibolangit Sumatera Utara, Siagian (2009)
melaporkan terdapat 10 jenis Zingiberaceae dari 6 genus di Kawasan Hutan
Agrowisata Taman Eden 100 Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.
Berdasarkan hal diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang
3
1.2.Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah inventarisasi dan uji
metabolit sekunder Zingiberaceae yang hanya dilakukan pada alkaloid, flavonoid,
saponin dan minyak atsiri saja pada sampel yang berfungsi sebagai obat dan
pengujian dilakukan pada bagian rhizoma.
1.3.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Jenis Zingiberaceae apa sajakah yang terdapat di Hutan Penelitian Aek
Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara?
2. Bagaimana kandungan metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid, saponin
dan minyak atsiri) pada Zingiberaceae yang terdapat di Hutan Penelitian
Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara?
3. Bagaimana cara pemanfaatan Zingiberaceae sebagai tumbuhan obat
tradisional?
1.4.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis Zingiberaceae yang terdapat di Hutan
Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid,
saponin dan minyak atsiri) pada Zingiberaceae yang terdapat di Hutan
Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui cara pemanfaatan Zingiberaceae sebagai tumbuhan
obat tradisional.
1.5.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian yaitu :
1. Menambah pengetahuan peneliti tentang jenis-jenis Zingiberaceae,
metabolit sekunder dan manfaatnya sebagai tanaman obat, di Hutan
4
2. Memberi Informasi kepada masyarakat setempat tentang jenis-jenis
Zingiberaceae yang terdapat di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat
Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.
3. Memberi Informasi tentang kandungan senyawa metabolit sekunder suku
Zingiberaceae yang terdapat di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari Hasil Penelitian inventarisasi yang dilakukan di Hutan penelitian
Aek Nauli Parapat didapat 7 Jenis Zingiberaceae yang terdiri dari 4
Genus, yaitu Etlingera (Etlingera elatoir , Etlingera sp1 , Etlingera sp2),
Zingiber (Zingiber zerumbet), Hornstedtia (Hornstedtia tomentosa,
Hornstedtia scyphifera) dan Hedychium (Hydechium coronarium).
2. Berdasarkan Pengujian dan analisis kandungan metabolit sekunder
zingiberaceae, didapat 2 jenis yang positif mengandung Alkaloid yaitu
(Etlingera sp2 dan Zingiber zerumbet), 3 jenis yang positif mengandung
Flavonoid yaitu (Etlingera elatoir,Etlingera sp1 dan Etlingera sp2) dan
dari keseluruhan sampel menunjukkan hasil positip untuk Saponin dan
Minyak atsiri.
3.Etlingera elatior sebagai obat pembersih setelah melahirkan, batang
dibakar/direbus, diperas, kemudian airnya diminum. Etlingera
sp1sebagai obat ayan, step/panas tinggi, rimpang digiling, dioleskan
pada perut seperti param kemudian dibalut. Etlingera sp2 sebagai obat
bengkak-bengkak dan bisul, rimpang diparut, kemudian langsung
ditempelkan pada bagian tubuh yg sakit. Zingiber zerumbet sebagai obat
menurunkan panas, rimpang diparut kemudian dioleskan pada dahi.
Hedychium coronarium sebagai obat masuk angin impang direbus,
diminum atau diparamkan. Sedangkan Hornstedtia tomentosa dan
Hornstedtia scyphifera belum diketahui manfaatnya sebagai obat
tradisional.
5.2. Saran
1. Perlu kiranya dilakukan penelitian lebih mendalam tentang senyawa
spesifik yang terkandung dalam batang dan rimpang zingiberaceae
42
2. Untuk Mahasiswa selanjutnya yang akan melakukan penelitian
Zingiberaceae di hutan Aek-Nauli saya sarankan agar tidak sesuka hati
mengambil daun, batang atau rimpang tumbuhan ini, ambillah seperlunya
dan manfaatkan sebaiknya, jangan pernah mengambil satu koloni
Zingiber secara keseluruhan, sisakan minimal 1 batang dan rhizome nya,
43
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2007), Minyak Atsiri, "http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri" (Diakses 15 November 2011).
Dalimunthe, S., (2008), Uji Metabolit Sekunder Pada Suku Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Di Taman Wisata Alam Sibolangit Sumatera Utara, Skripsi, Unimed, Medan. (Tidak Dipublikasikan)
Gunawan D. dkk, (1998), Tumbuhan Obat Indonesia. PPOT UGM
Harborne, B. J., (1987), Metode Fitokimia: Penentuan Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan, Institute Teknologi Bandung Press, Bandung.
Hasairin, A., (2005), Pengetahuan Etnobotani, Bahan Ajar, FMIPA Unimed, Medan (Tidak Dipublikasikan).
Heyne, K., (1987), Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I – IV, Badan Litbang Kehutanan Departemn Kehutanan, Jakarta.
Holtum, R. E. (1950), The Zingiber of the Malay Paninsula. The Gardens Buletin
Kuntorini, E. M., (2005), Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat di Kotamadya Banjarbaru, Bioscientiae 2 (1) : 25-36.
Lansen, K. Ibrahim, H. Khaw, S. H. and Saw, L.G., (1999), Ginger of Peninsular Malaysia and Singapore. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo).
Lawrence, G. H. M., (1964), Taxonomy of Vascular Plant. New York: The Macmillan Company. Pp 428.
Marco, T. 1995. Alam Tumbuh-tumbuhan.
www.pertanian.kebumen.go.id/modules.php?op=modload&name=new&fi le=article&sid=79&POSTNUKE...-42K-.(Diakses tanggal 15 November 2011)
Mumpuni, M., (2004), Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan
Tangkahan TNTL Kabupaten Langkat. Skripsi, USU, Medan. (Tidak
Dipublikasikan).
44
Pandey, B. P. (2003), A Textbox of botany: Angiosperm. First Edition. New Delhi: S. Chand & Company Ltd. Ram Nagar. pp. 351
Poulsen, A. D., (2006), Gingers of Serawak. Kota Kinabalu: Natural History Publication (Borneo).
Rismunandar, (1996), Rempah-Rempah: Komoditi Ekspor Indonesia, Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Rukmana, R., (2004), Temu-Temuan Apotik Hidup di Pekarangan, Kanisius, Yogyakarta.
Sari, E. J., (2007), Inventarisasi Zingeberaceae di Kawasan Hutan Sibayak I, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, USU, Medan. (Tidak Dipublikasikan)
Sharma, O. P., (2002), Plant Taxonomy. New Delhi: McGrew Hill Company
Siagian, S., (2009), Inventarisasi Zingiberaceae di Kawasan Agrowisata Hutan Taman Eden 100 Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara, Skripsi, USU, Medan. (Tidak Dipublikasikan)
Sinaga, E., (2007), Bina Muslim (Kapulaga), Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS/P3TO UNAS, ditulis oleh Didienkaem, 24 Januari 2007.
Siregar E. S. dan Pasaribu N., (2008), Inventarisasi Jenis-jenis Zingiberaceae di
Hutan Sibayak Sumatera Utara, Staf Pengajar Departemen Biologi
FMIPA Universitas Sumatera Utara.
Soetarno, (2000), Kandungan Senyawa Bioaktif Dan Tumbuhan dan Cara
Analisisnya, Makalah Lokakarya Pemanfaatan Senyawa Metabolisme Sekunder Asal Tumbuhan Sebagai Insektisida, Universitas Bengkulu.
Soewito, (1997), Khasiat Umbi-Umbian untuk Pengobatan, Titik Terang, Jakarta.
Supriati, R., dan Kasrina, (2003), Studi Etnobotani Tapak Dara (Catharanthus) dan Kerabat-kerabatnya Sebagai Tumbuhan Obat pada Berbagai Golongan Etnis di Kota Bengkulu, Makalah Seminar Nasional PPD 2002 Forum HEDS (3-4 September 2003. Medan).
45
Van Valkenburg, JLCHV&Bunyapraphatsara, N. (2002) Plant Resources of South East Asia 12. (2). Medical and Poisonous 2. Bogor-Indonesia: Porsea Foundation. Pp.52.-56, 293-2
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Labuhan Batu pada tanggal 08 Desember 1989. Ayah
bernama Alm. Sofyan Nasution dan Ibu bernama Alhm Siti Aisyah, dan
merupakan anak terakhir dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1996, penulis
masuk SD Negeri 112292 Kuala Beringin, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun
2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Kualuh Hulu, dan lulus pada
tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1
Kualuh Hulu, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di
Program Studi Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus ujian
tanggal 17 Juli 2012. Kegiatan intrakulikuler di Universitas Negeri Medan yang
pernah diikuti antara lain yaitu pada tahun 2008, penulis menjadi anggota BIOTA
(Biologi Pencinta Alam). Pada tahun 2010, penulis menjadi Asisten Laboratorium
untuk Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan (Mortum). Pada tahun 2011, penulis