• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS(THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS(THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P. 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS

(THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN

T.P. 2011/2012

Oleh :

Yuliana Lubis

NIM 408341063

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dari hikmat kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

(Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Kelas X

SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012”, disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak

Drs. M. Yusuf Nst, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian

sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc, Ibu Dra. Erlintan Sinaga,

M.Kes dan Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd sebagai Dosen Penguji Skripsi yang

telah memberikan masukkan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai

selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak

Drs. Hudson Sidabutar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada

seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA

UNIMED yang sudah membantu penulis. Terimakasih juga disampaikan kepada

Bapak Drs. Surdiman, SP, M.Si sebagai Kepala SMA Negeri 8 Medan, bapak

Surya P. Pangaribuan, S.Si sebagai Guru Biologi dan Siswa siswi SMA Negeri 8

Medan yamg telah banyak membantu selama penelitian. Teristimewa saya

sampaikan terimakasih kepada Ayahanda bernama M. Yusuf Lubis, Ibunda

bernama Leliana, S.Pd, Adik bernama Faisal Sakti Lubis dan sanak keluarga yang

sudah berdoa dan mendukung penulis sehingga penelitian selesai.

(4)

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2012

Penulis,

(5)

iii

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS

(THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN

T.P. 2011/2012

Yuliana Lubis (NIM 408341063)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan

menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi

Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan data diperoleh dari satu kelas

yang dipilih secara sampling purposif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

kelas X SMA Negeri 8 Medan yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 157

orang. Sampel dalam penelitian ini diambil satu kelas yaitu kelas X-4 yang terdiri

dari 40 orang yang diberikan pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share).

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dalam

meningkatkan penguasaan materi ekosistem diketahui dari kemampuan siswa

mengerjakan soal materi ekosistem sebelum dan sesudah proses belajar mengajar.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretest sebesar 53,71 dan posttest

sebesar 78,25 dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa pada materi

Ekosistem yaitu 24,55. Hasil penilaian keaktifan siswa di kelas X-4 telah

ditentukan 26 orang (65% kategori sangat baik) dan 14 orang (35% kategori baik).

(6)

iv

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING TYPE TPS

(THINK-PAIR-SHARE) ON THE SUBJECT OF ECOSYSTEM CLASS X OF

SMA NEGERI 8 MEDAN ACADEMIC YEARS 2011/2012

Yuliana Lubis (NIM 408341063)

ABSTRACT

Application of cooperative learning type TPS (Think-Pair-Share) on the

subject of ecosystem class X of SMA Negeri 8 Medan academic years 2011/2012

is explained in skripsi. The research is a descriptive the technique for purposif

sampling. The population in this research is student in SMA Negeri 8 Medan

academic years 2011/2012 to classes totally 157 student. The samples in this

research are taken a class which consist of 40 student are given teaching by using

the cooperative learning type TPS (Think-Pair-Share).

Application of cooperative learning type TPS (Think-Pair-Share) in

improving domination of items of ecosystem know from ability of student do

items problem of ecosystem before and after process learn to teach. The results

showed an average value pretest of 53,71 and posttest of 78,25 with an increase in

student leraning outcomes on the subject ecosystem was 24,55. The result of the

activity assessment of student in the class X-4 have been determined 26 students

(65% very good category) and 14 students (35% good category).

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

v

Daftar isi

vii

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Ruang Lingkup Permasalahan

3

1.3. Rumusan Masalah

4

1.4. Batasan Masalah

4

1.5. Tujuan Penelitian

4

1.6. Manfaat Penelitian

5

1.7. Definisi Operasional

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1. Hakikat Belajar

6

2.2. Pengertian Belajar

6

2.3. Pengertian Mengajar

7

2.4. Hakikat Hasil Belajar

7

2.5. Mengenal Pembelajaran Kooperatif

8

2.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

15

2.7. Hasil Belajar

19

2.8. Analisis Materi Ekosistem

20

2.9. Kerangka Berfikir

30

BAB III METODE PENELITIAN

31

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

31

3.3. Variabel Penelitian

31

3.4. Instrumen Penelitian

31

3.5. Desain Penelitian

32

3.6. Prosedur Penelitian

33

3.7. Analisis Instrumen

35

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

40

4.1. Hasil Uji Instrument Penelitian

40

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

41

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

47

5.1. Kesimpulan

47

5.2. Saran

47

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

12

Tabel 2.2. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran

Konvensional

14

Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal

32

Tabel 3.2. Desain Penelitian ( Pretest and Postest )

34

Tabel 3.3. Pedoman Tingkat Penguasaan Siswa

37

Tabel 4.1. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa 41

Tabel 4.2. Persentase Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa

42

Tabel 4.3. Persentase Ketercapaian Indikator 43

Tabel 4.4. Nilai Rata-rata (Mean) dari Pretest dan Postes 45

Tabel 4.5. Persentase Aktivitas Siswa di Kelas

46

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hubungan Yang Netral Antara Manusia Dan Sapi Di Suatu

Persawahan

22

Gambar 2.2. Hubungan Predasi Antara Singa Dengan Zebra

22

Gambar 2.3. Hubungan Parasitisme Antara Nyamuk Dengan Kulit Manusia 23

Gambar 2.4. Hubungan Komensalisme Antara Semut Yang Berteduh Pada

Daun Tumbuhan

23

Gambar 2.5. Hubungan Mutualisme Antara Kupu-Kupu Dengan Bunga 24

Gambar 2.6. Rantai Makanan 26

Gambar 2.7. Jaring-jaring Makanan 26

Gambar 2.8. Daur Nitrogen

28

Gambar 2.9. Daur Karbon dan Oksigen

29

Gambar 2.10. Daur Fosfor

29

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian

34

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran

52

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

54

Lampiran 3. Instrumen Penelitian

60

Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen

67

Lampiran 5. Tabel Validitas Soal

68

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Soal

69

Lampiran 7. Tabel Reliabilitas Soal

71

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Soal

72

Lampiran 9. Tabel Tingkat Kesukaran Soal

73

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 74

Lampiran 11. Tabel Daya Pembeda Soal 75

Lampiran 12. Perhitungan Daya Pembeda Soal

76

Lampiran 13. Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Materi Ekosistem

78

Lampiran 14. Perhitungan Belajar Klasikal , Tingkat Penguasaan Siswa dan

Ketercapaian Indikator

79

Lampiran 15. Perhitungan Nilai Rata – Rata ( Mean ) dari Pretest dan Postest 81

Lampiran 16. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

82

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sasar, terencana untuk mewujudkan proses belajar dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan karakteristik peserta didik. Namun, sebagai bagian dari proses pendidikan, pembelajaran biologi secara terus menerus perlu untuk dikembangkan. Dalam pengembangan itu, terdapat dua aspek penting yaitu membelajarkan siswa bagaimana belajar dan membelajarkan siswa bagaimana berpikir (Septriana, 2006: 47). Pendidikan adalah suatu proses perkembangan yang berlangsung dalam setiap individu. Proses ini merupakan hasil dari aktivitas dan reaksinya terhadap lingkungan (Pidarta, 2007: 116).

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah maupun praktisi pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari usaha pemerintah dalam melakukan inovasi seperti perubahan kurikulum, penataran guru dan dosen, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode dan pendekatan mengajar, juga pelaksanaan penelitian. Kesemuanya dilakukan dalam upayah untuk memperbaiki pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah yang

pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa (Marini, 2007: 84).

Rendahnya keaktifan siswa dalam pelajaran biologi disebabkan karena guru mengerjakan dengan menggunakan metode ceramah disertai tanya jawab, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi membosankan (Rusdiana, 2011: 5). Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa dapat memahami, menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam biologi. Sebagai seorang guru biologi dituntut untuk dapat menciptakan variasi baru dalam mengajar agar dapat menarik minat dan aktivitas siswa. Untuk proses belajar biologi diperlukan strategi, bermacam pendekatan-pendekatan, metoda, media, agar siswa lebih aktif belajar dan berbuat untuk memahami konsep, prinsip-prinsip biologi sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih baik. Selama ini guru telah melakukan

(13)

2

berbagai cara dengan menggunakan metoda yang bervariasi, media dan lain-lain untuk membantu siswa supaya lebih aktif dan dapat menguasai materi pelajaran sehingga hasil belajarnya lebih baik, tetapi kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah. Berdasarkan informasi guru biologi dalam Rosmaini (2004: 9) bahwa dalam proses pembelajaran siswa kurang aktif, kurang merespon, kurang semangat, bila diberi tugas tidak dikerjakan serta kurang percaya diri. Untuk menarik minat siswa dalam memahami konsep-konsep yang tercakup dalam kurikulum khususnya mata pelajaran biologi untuk SMA secara keseluruhan tidaklah mudah. Guru dituntut mampu menggunakan metode yang bervariasi untuk menciptakan suasana yang baik dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas.

Salah satu metode belajar yang berorientasi kepada kegiatan yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar adalah model cooperative

learning. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini

banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Menurut Johnson & Johnson dalam Isjoni (2009: 23), pembelajaran kooperatif adalah pengelompokan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 8 Medan, ternyata siswa belum memenuhui kriteria Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yaitu 68 pada mata pelajaran Biologi pada semester I di kelas X Tahun Pelajaran 2011/2012. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada mata pelajaran biologi hanya 65. Rata-rata nilai ini sudah mencapai standar ketuntasan secara klasikal, tetapi jika ditelusuri dari tingkat ketuntasan perorangan (individu) masih ada yang belum mencapai standar ketuntasan belajar.

(14)

Think-3

Pair-Share yang dikembangkan oleh Kagan dalam Rosmaini (2004: 9)

mengajarkan siswa untuk lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerjasama orang lain dalam kelompok kecil yang heterogen.

Model pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) merupakan diskusi kelompok yang secara heterogen yang bertujuan siswa dapat belajar mandiri dan bekerjasama sehingga dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa. Model pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) dapat membantu siswa bertukar pikiran dengan menggunakan bahasa mereka sendiri agar mereka lebih mudah mengerti. Materi ekosistem yang diajarkan selama ini hanya sekedar mengetahui materi ekosistem sehingga pada penelitian ini saya menggunakan model TPS (Think-Pair-Share) dengan menggunakan media pembelajaran ekosistem yang dapat langsung dilihat dan dijadikan bahan diskusi bagi siswa. Pada materi ekosistem baik digunakan model pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) karena materi ekosistem berhubungan dengan alam sekitar dimana siswa dapat berpikir secara mandiri dan bekerjasama secara berkelompok untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

Untuk itu penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul:

“PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN

PEMBELAJARAN 2011/2012”.

1.2. Ruang Lingkup Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup yaitu:

1. Hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran Biologi

(15)

4

3. Metode dan strategi belajar mengajar yang dibuat guru belum sesuai dengan model pembelajaran sehingga siswa belum termotivasi untuk belajar.

1.3. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa menerapan pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Share pada meteri Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8

Medan.

2. Bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan aktivitas belajar siswa pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan.

1.4. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas penulis hanya membatasi masalah pada :

1. Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri 8 Medan.

2. Metode yang digunakan penulis hanya terbatas pada Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi Ekosistem.

3. Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai tes siswa setelah dilakukan penerapan kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share).

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Share pada materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan.

(16)

5

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih strategi dan model mengajar yang paling tepat dan sesuai dalam menyampaikan materi pembelajaran.

2. Sebagai alternatif belajar di sekolah bagi siswa dalam meningkatkan keaktifan di dalam kelas.

3. Sebagai bahan masukkan bagi sekolah tempat penelitian penulis dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

1.7. Definisi Operasional

Beberapa definisi operasional dalam penelitian ini antara lain:

1. Penerapan merupakan kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan, prinsip (Usman, 2004: 34).

2. Pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut (Isjoni, 2009:23).

3. Model pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) merupakan model pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain (Lie, 2010: 57).

4. Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar.

(17)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberpa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi siswa kelas X-4 SMA Negeri 8 Medan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi Ekosistem adalah nilai rata pretest sebesar 53,71 dan nilai rata-rata postest sebesar 78,25 dengan adanya peningkatan nilai sebesar 24,55. Tingkat penguasaan siswa pada materi Ekosistem dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) yaitu 3 orang ( 7,5% kategori sangat tinggi), 13 orang (32,5% kategori tinggi), 23 orang (57,5% kategori sedang), 1 orang (2,5% kategori rendah) dan tidak ada yang termasuk ke dalam kategori sangat rendah. Ketuntasan belajar siswa mwncapai 97,5% (39 siswa kategori tuntas) dan 25% (1 siswa kategori tidak tuntas). Ketercapaian indikator di kelas X-4 yaitu lima indikator dimana telah mencapai skor di atas 65%.

2. Hasil peningkatan keaktifan siswa di kelas telah ditentukan 26 orang (65% kategori sanagt baik) dan 14 orang (35% kategori baik).

1.2. Saran

1. Diharapkan kepada guru-guru biologi untuk mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada pembelajaran biologi.

(18)

48

(19)

49

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,M, (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S, (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pndidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Azman, (2003), Bank Soal Biologi UAS SMA Kelas X, Penerbit Penabur Ilmu , Bandung.

Budisma, (__), Kumpulan Soal Biologi: http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/soal-danjawaban ekosistem/?utm_source=rss&utm_medium=rss& utmcampaign=soal-dan-jawaban-ekosistem.

Fadholi, Arif, (2009),Kelebihan & Kekurangan TPS: http://ariffadholi.wordpress. com/2009/12/23kelebihan-&-kekurangan-tps/ tgl 16 September 2010 Iyandri, 2011, Hakikat Kriteria Dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran:

http://id.shvoong.com/how-to/writing/2109453-hakikat-kriteria-dan-indikator-keberhasilan/#ixzz0RYjTZwht

Kunandar, (2007), Guru Profesional, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Lie,A, (2010), Cooperative Learning : Mempraktekkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas, Gramedia Widiasarana, Jakarta.

Marini, Betty, (2007), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share Pada Mata Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains ISSN Vol 2 (2) 2007

h94-102

Pidarta, Made, (2007), Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan

Bercorak Indonesia, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Pratiwi, D.A., (2004), Biologi SMA Jilid 2 Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Riandari, (2009), Theory and Application of Biology for Grade X of Senior High

School and Islamic Senior High School, PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri, Solo.

(20)

50

Rusdiana, Rina, (2011), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think-Pair-Share (TPS) Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Biologi Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Tasikmadu Karangnyar Tahun

Pelajaran 2010/2011: http//biologi.fkip,uns.ac.id/wp.content/uploads/2011/0 5.15.pdf

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses

Pendidikan, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta.

Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Septrianita, Nina, (2006), Penerapan Think–Pair–Share dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi, Jurnal

Pendidikan Inovatif Vol. 1 No. 1 September 2006

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjadi, Bagad, (2006), Biologi Sains dalam Kehidupan Untuk Kelas 1 SMA, Penerbit Yudistira, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suryasubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Syamsuri, (2004), Biologi untuk SMA Kelas X Jilid 1B, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Usman, U., (2005), Menjadi Guru Pofesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Yusuf, (____), Hakikat IPA Biologi dan Pengajarannya:

http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf

(21)

51

http://www.google.co.id/hubungan+predasi+antara+singa+dengan+zebra=org.mo zilla

http://www.google.co.id/hubungan+parasitisme+antara+nyamuk+dengan+kulit+m anusai=org.mozilla

http://www.google.co.id/hubungan+komensalisme+antara+semut+berteduh+pada +daun+tumbuhan=org.mozilla

http://www.google.co.id/hubungan+mutualisme+antara+kupu-kupu+dengan+bunga=org.mozilla

http://www.google.co.id/hubungan+kompetisi+antara+harimau&singa+berebut+ makanan+kijang=org.mozilla

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif  Tabel 2.2. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan  Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional

Informasi yang akan diberikan adalah materi untuk Sekolah Dasar kelas 1 khususnya mata pelajaran matematika membilang banyak benda, membandingkan banyak benda, mengurutkan

4.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam Pemanfaatan software SIPRUS Sebagai Media Penelusuran Informasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta

Nilai kecernaan energi dan kecernaan bahan pada pakan yang mengandung kulit ubi kayu direndam NaOH, difermentasi kapang, serta difermentasi bakteri menunjukkan hasil yang lebih

Pelaksanaan parenting yang dilaksanakan di Raudlatul Athfal Permata Bunda Kota Solok adalah penerapan pengasuhan moral keagamaan bertujuan untuk menumbuhkan sikap,

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Nabati, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai Pengganti Minyak. Bumi