• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIBANGGOR DI KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIBANGGOR DI KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS

SIBANGGOR DI KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI

KABUPATEN MANDAILING NATAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperolah

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD ZUSANRI BATUBARA NIM. 081233310005

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Muhammad Zusanri Batubara, NIM. 081233310005. Analisis Objek Wisata Pemandian Air Panas Sibanggor Di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor penyebab terjadinya penurunan kunjungan, (2) upaya yang akan, telah dan sedang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan atau pengunjung ke Objek Wisata Pemandian Air Panas Sibanggor di Kecamatan Puncak Sorik Marapi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah kawasan yang ditetapkan sebagai lokasi objek wisata Pemandian Air Panas Sibanggor dan yang menjadi sample adalah pengelola objek wisata Pemandian Air Panas Sibanggor, pihak pemerintah dan masyarakat atau pengunjung yang berasal dari Desa Sibanggor Tonga maupun yang dari luar Desa Sibanggor Tonga. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, komunikasi langsung, dan studi dokumenter. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan dan memberikan ridho-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Objek Wisata Pemandian Air Panas Sibanggor di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal” dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan yang diakibatkan oleh keterbatasan waktu, kemampuan, dan pengalaman. Namun penulis berusaha semaksimal mungkin meski penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis juga banyak mendapatkan dukungan, bantuan, dan bimbingan serta arahan dari berbagai pihak terutama dari Dosen Pembimbing Skripsi, baik itu secara moral maupun materi dari berbagai kalangan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya, antara lain kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Drs. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama mengikuti perkuliahan. 3. Bapak Drs.W. Lumbantoruan, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bantuan kepada penulis, baik itu waktu, motivasi, serta saran sejak awal sampai akhir penulisan sesuai dengan apa yang diharapkan penulis.

(6)

iv

yang telah mendidik dan memberikan Ilmu kepada penulis untuk menjadi lebih baik dan maju didalam penerapan ilmu nantinya.

7. Bapak Ansor, S.Pd, M.M sebagai Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kabupaten Mandailing Natal.

8. Bapak Hapisuddin, S.Sos sebagai Camat Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal yang telah memberikan izin dan bantuan berupa keterangan-keterangan yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini. 9. Bapak Martua Nasution sebagai Pengelola Objek Wisata Pemandian Air

Panas Sibanggor.

10.Teristimewa kepada Orang Tua penulis yang sangat dicintai dan dibanggakan, Ayahanda Zulkifli Batubara dan Ibunda tercinta Syamsidar Lubis yang telah mendidik, memberikan do‟a, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

11.Teristimewa kepada adik-adikku yang penulis kasihi dan sayangi, Zusra Wahyuni Batubara, Zusla Reski Batubara, dan Zusra Khairunnisa Batubara yang telah memberikan do‟a, dorongan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

12.Sahabat-sahabat seperjuangan, Nanda, Ari, Alfi, Umi, Sri, Munira, Taufiq, Zaitun, Rosita, Faisal, Mahardika dan Rizal

13.Sahabat, teman, kakak/abang dan adik-adik penulis seluruhnya di Jurusan Pendidikan Geografi, khususnya kelas A Reguler 2008.

14.Buat teman-teman PPLT UNIMED di SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.

15.Buat teman-teman satu kos „Perangko R 7‟, khususnya Aidi, Acho, Tuan, Bakri, Asril, Sahrial, Hasan, Naja, Wahyu, Mey-Mey, dan Ade.

(7)

iii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 28

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 31

A. Karakteristik Fisik ... 31

(8)

iv

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 85

(9)

v

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Distribusi Penggunaan Lahan Kecamatan Puncak Sorik

Marapi 2011 ... 35 2. Komposisi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin ... 37 3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 38 4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Banyaknya Sekolah, Guru,

Dan Siswa Di Kecamatan Puncak Sorik Marapi... 39 5. Jumlah Pengunjung Yang Datang ke Lokasi Objek Wisata

Pemandian Air Panas Sibanggor Tahun 2008, 2009 dan 2010…….. 40 6. Komposisi Responden Menurut Umur... 41 7. Alat Transportasi Responden Menuju Lokasi Objek Wisata

Pemandian Air Panas Sibanggor ... 42 8. Minat Responden Dalam Mengunjungi Objek Wisata

Pemandian Air Panas Sibanggor ... 42 9. Kondisi Jalan Dari Ibukota Kabupaten ke Lokasi Objek Wisata ... 49 10. Penilaian Keadaan Sarana Pariwisata Di Lokasi Objek

Wisata Pemandian Air Panas Sibanggor ... 55 11. Penilaian Keadaaan Prasarana Pariwisata Di Lokasi Objek

Wisata Pemandian Air Panas Sibanggor ... 58 12. Penilaiaan Sapta Pesona di Lokasi Objek Wisata Pemandian

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 26

2. Rumah Makan Yang Masih Terdapat Di Kecamatan PSM ... 43

3. Angkutan Umum Ke Lokasi Objek Wisata ... 45

4. Keadaan WC Umum Di Lokasi Objek Wisata ... 45

5. Keadaan Tempat Parkir Di Lokasi Objek Wisata ... 46

6. Keadaan Sarana Ibadah Di Lokasi Objek Wisata ... 47

7. Keadaan Jaringan Jalan Di Lokasi Objek Wisata ... 49

8. Jaringan Listrik Di Lokasi Objek Wisata ... 50

9. Keadaan Air Bersih Di Lokasi Objek Wisata ... 51

(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Daftar Wawancara Terhadap Pengunjung ... 85

2. Daftar Wawancara Terhadap Pengelola ... 89

3. Daftar Wawancara Terhadap Pemerintah ... 90

4. Daftar Sarana di Lokasi Objek Wisata ... 91

5. Daftar Prasarana di Lokasi Objek Wisata ... 92

6. Penilaian Responden Terhadap Sarana di Lokasi Objek Wisata……. 93

7. Penilaian Responden Terhadap Prasarana di Lokasi Objek Wisata… 95

8. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi ... 97

9. Pengajuan ACC Judul Skripsi ... 98

10. Nota Tugas ... 99

11. Lembar Persetujuan Seminar……… 100

12. Undangan Seminar………... 101

13. Lembar Persetujuan Penelitian………. 102

14. Surat Izin Penelitian Dari Jurusan………. 103

15. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas………... 104

16. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Kecamatan………. 105

17. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Dinas Pariwisata……… 106

18. Surat Keterangan Objek Wisata……… ………... 107

19. Surat Keterangan Telah Penelitian………... 108

20. Undangan Ujian Mempertahankan Skripsi………... 109

21. Bukti Lulus Ujian Komprehensif……….. 110

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang

mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Perkembangan kepariwisataan Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang dapat

diandalkan untuk memperbesar penerima devisa negara, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha serta penambahan lapangan pekerjaan terutama

bagi masyrakat setempat.

Pembangunan dan pengembangan bidang pariwisata yang baik tentunya tidak terlepas dari adanya kerja sama antara pemerintah, pihak swasta dan

masyarakat. Ketetapan MPR RI No.IV/MPR/1978 tentang GBHN menempatkan industri pariwisata dalam kebijakasanaan pembangunan ekonomi prioritas keenam

setelah pertaniaan, industri, pertambangan, energi, dan prasarana. Ketetapan digariskan bahwa “kepariwisataan perlu ditingkatkan dan diperluas untuk meningkatkan penerima devisa, memperluas lapangan kerja dan memperkenalkan

budaya”.(dalam Pendit, 1986:10).

Pengembangan kepariwisataan saat ini tidak hanya untuk menambah

devisa negara maupun pendapatan pemerintah. Akan tetapi juga diharapkan dapat memperluas kesempatan berusaha disamping memberikan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi pengangguran. Jadi pengembangan kepariwisataan tidak

akan terlepas dari unsur fisik maupun non fisik (sosial, budaya, dan ekonomi). Maka dari itu perlu diperhatikan unsur-unsur tersebut.

Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden No.9 Tahun 1969 pasal 2 yang

mengatakan bahwa “Tujuan pengembangan kepariwisataan adalah untuk

(13)

2

meningkatkan devisa khususnya dan pendapatan Negara dan kepada masyarakat

umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan pekerjaan dan mendorong kegiatan-kegiatan industri lainnya serta memperkenalkan dan mendayagunakan

keindahan alam dan kebudayaan Indonesia serta meningkatkan persahabatan dalam dunia nasional dan internasional”.

(http://sipruu.ditjenpum.go.id/1969/1969/1969/inpres9.htm)

Pengembangan pariwisata di suatu daerah tujuan wisata harus didasarkan pada perencanaan, pengembangan, dan arah pengelolaan yang jelas agar semua

potensi yang dimiliki suatu daerah tujuan wisata dapat diberdayakan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendapat hasil yang optimal, pengembangan dalam bidang kepariwisataan tidak hanya didukung

oleh suatu pihak, baik kalangan usaha (swasta), tokoh adat (budaya) maupun pihak pemerintah sendiri.

Dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 1990/1992 (RAPBN 1990/1992), sektor pariwisata ditetapkan sebagai salah satu prioritas pembangunan. Berarti pembangunan sarana dan prasarana pariwisata akan

mendapat suntikan anggaran dalam jumlah yang cukup besar. Untuk menarik minat wisatawan, Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi telah berupaya membuka Dearah Tujuan Wisata (DTW) yang baru, menetap tahun

1989 sebagai Tahun Sadar Wisata yang diikuti dengan kiat Sapta Pesona yang terkenal itu, serta menawarkan berbagai budaya, tradisi, arsitektur dan alamnya

yang beciri khas yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi dan dinikmati.

Daerah yang diinginkan sebagai daerah tujuan wisata adalah suatu daerah yang tenang, pemandangan yang asri dan aman untuk keperluan istirahat. Jika

(14)

3

maka daerah ini bukanlah daerah tujuan wisata. Karena pada hakikatnya

pariwisata itu sangat rentan akan gangguan keamanan. Meskipun ekonomi merupakan faktor penentu kegiatan pariwisata, akan tetapi faktor stabilitas politik

dan pembangunan yang memiliki dampak pada kenyamanan dan keamanan perjalanan wisata yang tidak kalah penting. Dalam rangka kepariwisataan ini perlu ditingkatkan langkah serta pengaturan lebih terpadu dalam pengembangan objek

wisata serta kegiatan promosi dan pemasaran dengan maksud untuk mempengaruhi pikiran dan minat wisatawan yang datang ke daerah objek wisata.

Sumatera Utara merupakan salah satu tujuan objek wisata nasional dan dijadikan daerah pengembangan wisata, ini terlihat dari banyaknya lokasi objek wisata di berbagai wilayah yang mencakup Kabupaten Karo, Toba Samosir,

Tapanuli Utara, Simalungun, Nias, Mandailing Natal, Deli Serdang dan lain-lain. Kabupaten Mandailing Natal adalah bagian dari wilayah Sumatera Utara

yang memiliki potensi alam dan budaya yang sangat indah seperti hutan, sungai, air panas, danau, laut (pantai), dan peninggalan bersejarah seperti Bagas Godang (Istana Raja), Terowongan Jepang, Meriam Portugis, dan Sumur Multatuli.

Pemandian Air Panas Sibanggor tergolong daerah tujuan wisata di Kabupaten Mandailing Natal yang terdapat di Kecamatan Puncak Sorik Marapi yaitu di Desa Sibanggor Tonga yang memiliki dua potensi yaitu potensi alam yang berupa

keindahan alam Gunung Sorik Marapi, dan potensi budaya berupa Rumah Beratap Ijuk.

Pemandian Air Panas Sibanggor telah lama dikenal masyarakat khususnya masyarakat lokal dan menjadi tujuan mereka sebagai tempat liburan akhir pekan. Pemandian air panas ini memiliki air panas yang ditampung di kolam-kolam

(15)

4

dapat menyembuhkan penyakit kulit. Hal ini menjadi salah satu motivasi

pengunjung datang ke tempat ini.

Pengunjung yang datang ke objek wisata Pemandian Air Panas Sibanggor

ini terdiri dari anak-anak, remaja, dan orang tua. Pengembangan yang dilakukan pada objek wisata ini belum begitu dioptimalkan yang membuat wisatawan atau pengunjung yang datang ke objek wisata Air Panas Sibanggor menurun dan dapat

dilihat dari tahun 2008 wisatawan yang berkunjung perbulannya berjumlah 900 orang, tahun 2009 berjumlah 750 orang dan tahun 2010 berjumlah 500 orang.

(Sumber: Martua Nasution / Pengelola Objek Wisata Pemandian Air Panas Sibanggor dan Dinas Pariwisata Mandailing Natal 2011). Keadaan ini menunjukkan bahwa objek wisata Air Panas Sibanggor di Desa Sibanggor Tonga

Kecamatan Puncak Sorik Marapi ini telah mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir. Oleh sebab itu, perlu dianalisis pengaruh dan upaya pengembangan

kawasan guna pengkuatan jumlah kunjungan di objek wisata Air Panas Sibanggor. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang penyebab berkurangnya wisatawan tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah kondisi objek wisata, sarana dan prasarana, sapta pesona, dan campur tangan pemerintah dalam mengembangkan

(16)

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu faktor penyebab terjadinya penurunan kunjungan dan upaya

yang akan, telah dan sedang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan atau pengunjung ke objek wisata Pemandian Air Panas Sibanggor yang terdapat di Desa Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing

Natal.

D. Perumusan Masalah

Dari Penjelasan di atas maka pokok-pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana dan faktor apakah penyebab terjadinya penurunan kunjungan?

2. Bagaimana upaya yang akan, telah dan sedang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan atau pengunjung?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya penurunan kunjungan.

(17)

6

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai: 1. Menambah wawasan pengetahuan dan cakrawala berfikir bagi penulis

tentang objek wisata Pemandian Air Panas Sibanggor Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal.

2. Dapat memberikan gambaran dan informasi tentang objek wisata di

Kabupaten Mandailing Natal.

3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat khususnya bagi

Dinas Pariwisata dalam mengambil kebijakasanaan pengembangan sarana dan prasarana, serta sapta pesona di objek wisata Pemandian Air Panas Sibanggor.

(18)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor penyebab terjadinya penurunan kunjungan adalah dibahas dari segi sarana, prasarana, sapta pesona dan peran pemerintah dalam mengembangkan

objek wisata. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi sarana pariwisata (warung makan, transportasi, WC umum, tempat parkir, tempat ibadah, pondok pengunjung dan tempat sampah) belum memadai atau sedang dengan nilai 14

((Range untuk kategori sedang adalah 11,5 – 16,2). Karena pengelolaan belum baik dan pondok pengunjung belum ada. Kondisi prasarana pariwisata

(jaringan jalan, jaringan listrik, penyediaan air bersih, telekomunikasi dan pelayanan kesehatan) juga masih kurang memadai atau kategori sedang dengan nilai 10 (Range untuk kategori sedang adalah 8,3 – 11,6). Ini terlihat

dari jaringan jalan yang masih ada yang rusak, Penyediaan air bersih yang mengalir dari sungai yang kecil, pelayanan kesehatan yang kurang fasilitas dan telekomunikasi yang belum ada. Keadaan sapta pesona (keamanan,

ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, ramah tamah, dan kenangan) di lokasi objek wisata Pemandiaan Air Panas Sibanggor ialah masih belum

memadai atau maksimal yakni dengan nilai 16 (Range untuk kategori sedang adalah 11,5 – 16,2). Ini terlihat dari keamanan dan ketertiban tergolong kurang baik yaitu masih adanya pengunjung yang kehilangan barang dan tempat

(19)

kurang, hal ini dapat dilihat dari lokasi objek wisata masih banyak sampah

yang berserakan yang dapat mengurangi keindahan lokasi objek wisata. Kondisi kesejukan di lokasi objek wisata ialah suasananya sangat sejuk dan

nyaman karena berada di lereng Gunung Sorik Marapi. Masyarakat yang berada di sekitar objek wisata khususnya Desa Sibanggor Tonga begitu ramah dengan sapaan yang baik dan penuh senyuman. Kenangan yang didapat dari

objek wisata masih berupa kenikmatan dan kenyamanan, belum ada yang berbentuk souvenir. Sedangkan peran pemerintah dalam mengembangkan

objek wisata ini masih kurang, khususnya dalam batuan dana atau pembangunan. Ini terlihat dari banyaknya sarana yang kurang memadai (rusak) dan sarana yang belum ada.

2. Upaya yang akan, telah dan sedang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan atau pengunjung adalah masih dalam bentuk promosi yang telah

dilakukan. Sedangkan dalam memperbaiki dan membangun sarana masih dalam tahap rencana karena pihak pengelola masih bersosialisasi dan ingin bekerja sama dengan pihak pemerintah dalam membangun dan

mengembangkan objek wisata Pemandiaan Air Panas Sibanggor ini.

B. Saran

Sesuai dengan uraian kesimpulan, maka dikemukakan beberapa saran

antara lain:

1. Pihak pengelola dan pihak pemerintah diharapkan harus saling bekerja sama

(20)

2. Pihak pengelola dan pihak pemerintah diharapkan agar membuat dan

membangun pentas seni khas adat mandailing seperti pertunjukan gordang sambilan, tor-tor, kuliner (masakan) khas setempat dan pertunjukan lain

seperti musik, tari, festival dan lain-lain. Selain itu dapat juga dibangun semacam atraksi seperti pancat tebing dan kolam pancing. Adanya took-toko penjual souvenir dengan khas objek wisata dan khas Mandailing dan

(21)

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Hasiholoan. Heryanto. 2010. Keadaan Objek Wisata Pemandian Air Panas

Sosopan Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Hasibuan, Eva. 2011. Studi Tentang Objek Wisata Pantai Garoga di Desa Tigaras Kecamatan Pardamean Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Karo-karo. 2008. Potensi Objek Wisata Taman Buaya Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Karyono, Hari. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo.

Kesrul, M. 2003. Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata. Jakarta: Grasindo.

Nola. 2005. Analisis Potensi Objek Wisata Kawasan Danau Laut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Pendit, Nyoman S. 1986. Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita. Pitana, I Gde dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.

Yogyakarka: Andi Offest.

Pitana, IG dan Gayatri, PG. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offest

Samsuridjal, D dan Kaelani. 1996. Peluang di Bidang Pariwisata. Jakarta: Grasindo

(22)

84

Soekadijo, RG. 2000. Anatomi Pariwisata. Jakarta:Gramedia Pustaka Umum.

Sugiharto. 2010. Geografi Pariwisata. Medan: FIS UNIMED.

Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tamba. 2011. Potensi Objek Wisata Sipinsur di Desa Pearung Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Wahab, Salah. 1996. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.

Wahab, Salah. 1976. Pemasaran Pariwisata. Terjemahan oleh Frans Gromang. 1992. Jakarta: Pradnya Paramita.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan deskripsi dan analisis data hasil penelitian didapatkan bahan produk handout dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar yang telah dikembangkan sudah

Judul Tesis : PEMBUATAN FURFURAL DARI SEMBUNG RAMBAT ( Mikania micrantha ) DENGAN MENGGUNAKAN ASAM ORGANIK DARI BELIMBING WULUH ( Averrhoa blimbi ).. Nama Mahasiswa :

Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi

It is a spatial multi-criteria decision making (MCDM) method for producing a risk map based on the index values (Chang, 2011; Malczewski, 2000) and environmental risk factors

Perusahaan tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap

To avoid this issue, we proposed a combination of market segmentation based on geographic criteria and clustering algorithm for 3D geomarketing data management.. The proposed

• Melihat tren penguatan rupiah yang tajam saat ini yang mirip dengan penguatan pada September 2015 , kami perkirakan tren depresiasi rupiah telah berakhir.. Implikasinya tren

Mengetahui tingkat kandungan emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan yang mengunakan D-EFI dan L-EFI pada putaran rendah, menengah dan tinggi yang