• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Tindakan Vandalisme pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga T1 132011034 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Tindakan Vandalisme pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga T1 132011034 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah seseorang yang berada pada rentang usia 12-21 tahun. Dengan

pembagian menjadi tiga masa, yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja

tengah 15-18 tahun dan masa remaja akhir 18-21 tahun Monks (2002). Selanjutnya di

jelaskan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke

masa dewasa yang di tandai dengan perkembangan fisik, seperti pertumbuhan organ

tubuh, perkembangan seksual yang di tandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin

primer dan sekunder, serta perkembangan sosial yang di tandai dengan makin

berkurangnya ketergantungan kepada orang lain. Monks (2002) memberikan batasan

usia masa remaja adalah masa di antara 12 - 21 tahun.

Remaja memiliki kebutuhan yang kuat untuk di sukai, di terima atau tidak di

terima oleh teman sebaya atau kelompok. Sebagai akibatnya remaja akan merasa

senang apabila remaja tersebut di terima oleh teman sebaya atau kelompok.

Sebaliknya remaja tersebut akan merasa tertekan dan cemas apabila remaja tersebut

tidak di terima atau tidak di anggap sebagai anggota dari kelompok tersebut.

Bagi seorang remaja untuk memiliki banyak teman sangat penting bagi

kehidupan remaja tersebut. Salah satu tugas perkembangan seorang remaja yang

tersulit pada masa remaja adalah menyesuaikan diri terhadap pengaruh dari

lingkungan sosial. Seperti meningkatnya pengaruh teman sebaya yang membentuk

(2)

2

Kelompok teman sebaya memiliki peraturan tertentu yang harus di patuhi

seorang remaja terhadap norma dengan berperilaku sama dengan kelompok di sebut

konformitas negatif.

Menurut Sarwono (2009) pengaruh sosial dapat memberikan dampak positif

dan dampak negatif pada perilaku remaja. Seorang remaja dapat memberikan

dampak positif dan negatif terhadap perilaku individu. Remaja dapat mengikuti

peraturan yang ada di lingkungan sosial. Menurut (Santrock, 2007) konformitas

negatif tidak hanya sekedar bertindak sesuai dengan tindakan yang di lakukan tetapi

juga di pengaruhi dari kelompok bagaimana remaja bertindak.

Konformitas negatif sering terjadi apabila remaja mengapdosi sikap atau

perilaku orang lain, karena merasa di desak oleh orang lain ( baik desakan nyata atau

bayangan saja). Desakan untuk conform pada teman-teman sebaya cenderung sangat

kuat selama masa remaja (Santrock, 2007). Remaja yang cenderung menuntut

kebebasan akan memiliki keinginan untuk mengungkapkan atau mengekspresikan

perasaan dan pikiran yang dimilikinya dengan kebebasan mutlak. Tetapi pada

umumnya bentuk ekpresi perilaku dan sikap yang dihasilkan, merupakan tindakan

merusak lingkungan sekitarnya. Perilaku merusak sebagai ekspresi jahil remaja,

sering masyarakat melihat di lingkungan tempat-tempat umum.

Misalnya mencorat-coret bangku-bangku sekolah, bangku-bangku taman, di

tembok sekolah, di tembok pinggir jalan umum, tembok wc umum, pintu wc umum,

telepon umum, halte, pagar dan tempat rekreasi. Remaja juga sering

mengekspresikan perasaannya dengan perilaku merusak seperti memotong pohon

(3)

3

Hal lain yang sering di lakukan para remaja berupa ekspresi perilaku,

ekspresi sikap dan ekspresi jiwa seorang remaja, selain itu merusak penataan

lingkungan taman yang sudah tertata rapi. Misalnya memindahkan benda yang

sudah tertata rapi, membuang sampah di sembarang tempat. Bentuk ekspresi

perilaku remaja tersebut menurut Lase (2003) merupakan bentuk vandalisme.

Fenomena permasalahan konformitas negatif seperti perilaku perusakan

fasilitas umum (vandalisme) terjadi di kawasan tembok keraton Yogyakarta.

Fasilitas publik yang baru di bangun seperti tembok, jalan dan tempat duduk

menjadi sasaran coretan. Kata-kata yang sebagian besar mewakili komunitas klub.

Sebagian siswa di Yogyakarta disinyalir sebagai pelaku corat-coret di tembok

keraton maupun fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya. (suara merdeka.com,

2014).

Menurut penelitian yang di lakukan oleh Yulia Hadi (2012) tentang

hubungan antara konformitas negatif dengan tindakan vandalisme. menyatakan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan tindakan

vandalisme.

Siswa kelas VII SMP Negeri 17 Negeri Pekanbaru didapatkan hasil rxy =

0.295, sig = 0,007 dan p = 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan

positif yang signifikan antara konformitas negatif dengan tindakan vandalisme .

(4)

4

Menurut Penelitian Amara. F (2013) tentang hubungan antara konformitas

negatif dengan tindakan vandalisme siswa SMP Negeri Jakarta didapatkan hasil

rxy = -0,238 dan p = 0,030. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan

negatif yang signifikan antara konformitas negatif dengan tindakan vandalisme.

Siswa karena p 0,050 dapat di jelaskan dengan (rxy = -0,238; sig = 0,030 > 0,05).

Tindakan vandalisme yang tinggi yang dimiliki oleh seorang siswa juga

menjadi salah satu penyebab timbulnya untuk merugikan lingkungan sekitar,

berdasarkan hasil wawancara dengan Guru BK ( Bimbingan Konseling ) SMP

Negeri 10 Salatiga, terdapat beberapa siswa yang melakukan tindakan vandalisme.

Hal ini terbukti yaitu Guru BK pernah melihat siswa saat di kelas menggambar di

meja, membuang sampah di sembarang tempat dan merusak penataan lingkungan

kelas. Berdasarkan pengamatan dari penulis perilaku vandalisme disebut sebagai

identitas kelompok yang di lakukan sebagian besar Siswa SMP Negeri 10

Salatiga. Seperti menggambar meja, merusak penataan taman yang sudah rapi dan

membuang sampah di sembarang tempat.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Tindakan

Vandalisme Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga”.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan yang signifikan antara konformitas negatif dengan

(5)

5 1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah: mengetahui

signifikasi hubungan antara konformitas negatif dengan tindakan vandalisme

konformitas negatif dengan tindakan vandalisme pada siswa kelas VII SMP

Negeri 10 Salatiga.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis sebagai berikut:

1.3.1. Secara Teoritis :

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah: Jika dalam penelitian ini

ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konformitas negatif

dengan tindakan vandalisme. berarti sejalan dengan hasil penelitian Yulia Hadi

(2012) dan jika hasil penelitian ini terdapat hubungan yang negatif signifikansi

antara konformitas negatif dengan tindakan vandalisme, berarti penelitian ini

sejalan dengan penelitian Amara. F (2013).

1.3.2. Secara Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah: Dapat menjadi bahan

masukan bagi Guru Bimbingan dan Konseling untuk memecahkan masalah

konformitas negatif yang di alami siswa dengan memberikan fasilitas siswanya

(6)

6 1.4. Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi

Bab II. Landasan Teoritis, terdiri atas pengertian Konformitas negatif, pengertian

Tindakan Vandalisme, penelitian yang relevan, hipotesis.

Bab III. Metodologi penelitian, berisi jenis penelitian, variabel penelitian, definisi

operasional, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data.

Bab IV. Hasil Penelitian, pembahasan, berisi gambaran umum lokasi penelitian,

hasil penelitian, dan pembahasan.

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan bahwa ada hubungan / korelasi positif yang sangat signifikan antara. konformitas dengan perilaku minum-minuman keras, dimana r xy = 0,677 dan

Merupakan suatu kebanggan bagi peneliti dengan perjuangan yang besar skripsi d engan judul “Hubungan Antara Konformitas Negatif Teman Sebaya dengan Prokrastinasi Akademik di

Korelasi antara religiusitas dengan perilaku prososial adalah sebesar 0,738, menunjukkan adanya korelasi yang positif, dengan kata lain semakin tinggi konformitas

antara konformitas negatif dengan perilaku seks bebas remaja pada siswa kelas XI.. di SMK Kristen Salatiga dengan r = 0,738 dengan koefisian signifikan 0,000

Dari analisis korelasi diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara konformitas negatif dengan perilaku seks bebas remaja pada siswa kelas XI di SMK Kristen

Hubungan Antara Konformitas Negatif Dengan Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga, Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas

kemudian diolah dengan bantuan SPSS 16.0 untuk mengetahui hubungan antara konformitas negatif dengan prokrastinasi akademik di SMK Diponegoro Salatiga dan untuk menguji

positif yang signifikan antara konformitas negatif dengan perilaku konsumsi. minuman beralkohol maka penelitian ini searah dengan penelitian