• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S DENGAN MASALAH UTAMA: KURANG ENERGI PROTEIN PADA An.N DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG JUWIRING KLATEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S DENGAN MASALAH UTAMA: KURANG ENERGI PROTEIN PADA An.N DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG JUWIRING KLATEN."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S DENGAN

MASALAH UTAMA: KURANG ENERGI PROTEIN PADA An.N

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG JUWIRING

KLATEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :

DODY SUSANTO J.200.050.062

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini pemerintah sedang mencanangkan visi dalam pembangunan kesehatan “Indonesia Sehat 2010” yang salah satunya termasuk program perbaikan gizi pada kelompok rawan gizi. Salah satunya adalah penanganan KEP pada anak-anak. KEP merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Terjadinya KEP disebabkan karena defisiensi macro nutrient (zat gizi makro). Meskipun sekarang ini terjadi pergeseran masalah gizi dari defisiensi macro nutrient kepada defisiensi micro nutrient, namun beberapa daerah di Indonesia prevalensi KEP masih tinggi (lebih dari

30%) sehingga memerlukan penanganan intensif dalam upaya penurunan prevalensi KEP. (Aritonang, 2004).

Penyakit akibat KEP ini juga sering dikenal dengan nama Kwashiorkor, Marasmus, dan Marasmik Kwashiorkor. Kwashiorkor disebabkan karena tubuh

kurang protein. Sedangkan Marasmus disebabkan karena kurang energi dan Manismik Kwashiorkor disebabkan karena kurang energi dan protein. KEP umumnya

(3)

Tanda-tanda anak yang mengalami Marasmus antara lain badan kurus kering, rambut rontok dan flek hitam pada kulit. (Aritonang, 2004).

Adapun yang menjadi penyebab langsung terjadinya KEP adalah konsumsi yang kurang dalam jangka waktu yang lama. Pada orang dewasa, KEP timbul pada anggota keluarga rumahtangga miskin oleh karena kelaparan akibat gagal panen atau hilangnya mata pencaharian. Bentuk berat dari KEP di beberapa daerah di Jawa pernah dikenal sebagai penyakit busung lapar (Honger Oedeem).

Di Indonesia masalah kekurangan pangan dan kelaparan merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi memasuki Repelita I dengan banyaknya kasus HO dan kematian di beberapa daerah. Oleh karena itu tepat bahwa sejak Repelita I pembangunan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduk merupakan tulang punggung pembangunan nasional kita. Bahkan sejak Repelita III pembangunan pertanian tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan pendapatan petani, tetapi secara eksplisit juga untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat. (Hidajat, 2007).

B. Identifikasi masalah

(4)

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk menengetahui masalah, penghambat dan pendukung keluarga dalam mencapai lima tugas kesehatan keluarga terhadap KEP

2. Tujuan Khusus

a. Mengenal masalah Kesehatan Keluarga Tn.S. b. Melakukan pengkajian data pada keluarga Tn.S.

c. Melakukan tindakan Perawatan Kesehatan Pada An.N sesuai kemampuan.

D. Manfaat Penulisan

a. Bagi insitusi pelayanan kesehatan

Sebagai masukan pengelola program dalam mengevaluasi masalah kurang energi protein didaerah tersebut.

b. Bagi institusi pendidik

Menambah daftar refrensi dan bacaan khususnya didalam program studi. c. Bagi penulis

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa dapat memahami konsep Basis Data Spasial dan dapat mengunakan bahasa query pada Basis Data

dalam permasalahan yang diangkat di dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah Pengurus Yadapen. Lembaga-lembaga Katolik Semarang, dan

Persentase didapatkan dengan membandingkan masing-masing sampel pada berbagai durasi kejut medan listrik dengan sampel yang tidak diberikan perlakuan kejut medan listrik,

Penyulihan atau substitusi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penggantian satuan lingual tertentu (yang telah disebut) dengan satuan lingual yang

CONTOH : NILAi akhir yang dicapai 140 ( sebagaimana hasil perhitungan butir 3 ) , maka hasil tersebut dapat dikategorikan sebagai hotel bintang 4, dengan

Skripsi Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2015). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran kebijaksanaan dalam

Penentuan atribut dalam penelitian ini berdasarkan teori dimensi service quality dan teori kepuasan dan loyalitas konsumen dengan variabel indikator yang berbeda

Biomassa pohon agathis berdiameter kecil ( ≤ 10 cm) dapat diduga dengan menggunakan Biomass Expansion Factor (BEF) dan model alometrik biomassa, baik untuk