• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672010095 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672010095 Full text"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Aplikasi

Interactive Movie Poster

Sebagai

Media Promosi Menggunakan Teknologi

Augmented

Reality

pada

Platform

Android

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Yoshua Rudy Arni (672010095) T. Arie Setiawan Prasida, S.T., M.Cs.

Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Perancangan Aplikasi

Interactive Movie Poster

Sebagai

Media Promosi Menggunakan Teknologi

Augmented

Reality

pada

Platform

Android

1Yoshua Rudy Arni,2T. Arie Setiawan,3Ramos Somya

Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

1)672010095@student.uksw.edu,2)arie_setiawan_p@yahoo.com,

3)ramos.somya@staff.uksw.edu

Abstract

Based on interviews conducted in a cinema there is a problem that the customer does not know the movies to watch interesting or not. Customers only specify movies to watch based on the actor and the actress who plays the film that ultimately make the customer disappointed after watching the movie selected. Along with the development of technology and more people are using Android smartphones and Android smartphones are also more easily accessible by all levels of society. Interactive Movie Poster is one form of media campaign used to promote a movie that will be screened in cinemas. Augmented Reality technology can help solve the problem by making use movie texture to play movie trailer. The results of the research that Augmented Reality technology can be used to design a promotional media application a movie trailer that can assist customers in selecting the film interesting and can increase the number of customers in theaters.

Keywords:Interactive Movie Poster,Movie Trailer,Marketing Tool,Augmented Reality, Android.

Abstrak

Berdasarkan wawancara yang dilakukan di suatu bioskop terdapat masalah bahwa pelanggan tidak mengetahui film yang akan ditonton menarik atau tidak. Pelanggan hanya menentukan film yang akan ditonton berdasarkan aktor dan aktris yang memerankan film tersebut, yang pada akhirnya membuat pelanggan kecewa setelah menonton film yang dipilih. Seiring dengan perkembangan teknologi banyak orang yang menggunakan Android smartphone dan Android smartphone juga semakin mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.Interactive Movie Postermerupakan salah satu bentuk media promosi yang digunakan untuk mempromosikan sebuah film yang akan ditayangkan di bioskop. Teknologi Augemented Reality dapat membantu memecahkan masalah dengan memanfaatkanmovie textureuntuk menampilkan video trailer. Hasil dari penelitian yaitu teknologiAugmented Realitydapat diterapkan untuk merancang aplikasi media promosi trailer film di bioskop, yang dapat membantu pelanggan dalam memilih film yang menarik dan dapat meningkatkan jumlah penonton di bioskop.

Kata Kunci : Interactive Movie Poster, Video Trailer, Media Promosi, Augmented Reality, Android.

1Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen

Satya Wacana

(7)

2

1. Pendahuluan

Pola pemikiran manusia yang semakin berkembang berdampak pada perkembangan teknologi yang semakin maju, dimana pada era globalisasi ini informasi yang diperoleh diharuskan serba cepat dan mudah. Perkembangan teknologi yang begitu pesat berdampak pada seluruh aspek kehidupan. Salah satunya adalah teknologi pada dunia perfilman.

Pada saat ini banyak media yang digunakan untuk mempromosikan sebuah film diantaranya adalah melalui media cetak baik poster ataupun surat kabar dan trailer. Seiring dengan kemajuan dalam media promosi yang digunakan untuk mempromosikan film, muncul permasalahan turunnya minat penonton untuk menonton film akibat media promosi yang kurang menarik dan harga tiket bioskop yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Elfrida, didapatkan hasil bahwa banyak sedikitnya jumlah penonton suatu film berdasarkan pada variasi media promosi yang digunakan. Dari hasil penelitian Elfrida mendapatkan hasil bahwa orang memutuskan untuk menonton film dikarenakan media promosi yang menarik sehingga responden memperhatikan media promosi yang digunakan [1].

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pengelola bioskop di E-Plaza semarang, media promosi yang digunakan di E-E-Plaza diantaranya adalah media sosial sepertiPath,Facebook,Instagram,Twitterdan menggunakan Website. Salah satu media promosi yang sering dilihat pengunjung adalah poster film yang terpasang di dinding lobi bioskop. Dari hasil wawancara didapat data bahwa media poster hanya meningkatkan minat penonton sebesar 70%. Bahkan beberapa pelanggan hampir tidak mengetahui film yang akan ditayangkan tersebut menarik atau tidak. Pelanggan seringkali memilih film atas dasar aktor atau aktris yang memerankan film tersebut yang mengakibatkan pelanggan kecewa setelah menonton film. Pelanggan seringkali bertanya ke staff E-Plaza garis besar film yang akan ditayangkan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tapahary ditemukan bahwa pengaruh media promosi dan harga sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli tiket bioskop. Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa variabel promosi berpengaruh positif dalam penentuan keputusan untuk membeli tiket. Dengan dilakukannya promosi yang gencar pada suatu film, dapat memberikan dampak meningkatnya jumlah pengunjung di bioskop [2].

Menurut Eka dan Listyorini teknologiAugmented Realitydapat digunakan untuk memudahkan penjualan, serta dapat memberikan informasi yang jelas kepada konsumen mengenai barang yang dijual. Dengan adanya teknologi Augmented Reality penjual menjadi terbantu dengan media promosi yang beda dengan yang digunakan pada umumnya [3].

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, khususnya pada aplikasi mobile

media promosi film yang digunakan juga semakin bervariatif. Salah satu teknologi pada android yang berkembang adalah Augmented Reality. Pada umumnya teknologi

Augmented Realitydigunakan untuk menampilkan obyek 3D, namun pada penelitian ini

Augmented Reality dimanfaatkan untuk menampilkan video. Video trailer yang diputar memanfaatkan library movie texture sebagai media untuk menggabungkan Augmented Realitydan video. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dibuatlah aplikasi untuk menonton trailer film dengan memanfaatkan teknologi Augmented Realitydengan harapan dapat membantu pelanggan dalam memilih film yang menarik agar tidak berujung dengan kekecewaan setelah menonton film serta mengenalkan teknologi

(8)

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian Penerapan TeknologiAugmented Reality pada Aplikasi Katalog Rumah berbasis Android yang membahas mengenai pemanfaatan Teknologi Augmented Reality sebagai media promosi untuk penjualan rumah. Aplikasi dibuat pada platform

Android yang berfungsi untuk membantu broker dalam mempromosikan rumah yang akan dijual. Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan teknologi Augmented Reality

pada media promosi katalog rumah memudahkan calon pembeli untuk dapat melihat detail bangunan rumah yang akan dibeli [4].

Pada penelitian yang berjudul Penggunaan Media Trailer Film Dalam Peningkatan Ketrampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas XD SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang membahas tentang pemanfaatan video trailer untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa setelah siswa menonton video trailer film siswa mengalami peningkatan nilai ketuntasan dalam menulis cerpen [5].

Berdasarkan penelitian yang berjudul Penerapan Teknologi Augmented Reality

pada Aplikasi Katalog Rumah berbasis Android dan penelitian yang berjudul Penggunaan Media Trailer Film dalam Peningkatan Ketrampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas XD SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, maka penelitian ini akan menggunakan teknologi

Augmented Reality dan memakai video untuk media promosi. Oleh sebab itu, dibuatlah sebuah aplikasiInteractive Movie Poster yang memanfaatkan Augmented Reality untuk memutar video trailer bioskop.

Movie Traileradalah film pendek atau cuplikan dari sebuah video yang bertujuan untuk mempromosikan film, dokumenter, atau program televisi. Rata-rata trailer dokumenter berkisar antara 2,5 menit (150 detik). Movie Trailer sangat popular di kalangan publik sekarang ini dimana televisi kabel menawarkan permintaaan movie trailer. Pada umumnya trailer dapat dengan mudah ditemukan di internet [6]. Trailer saat ini di-release lebih dari satu kali, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran penontonnya serta memberikan gambaran lebih tentang film yang akan ditayangkan.

Movie Poster adalah sebuah bentuk komunikasi visual yang dirancang untuk memberikan kesan dan menarik minat penonton film. Pada saat sekarang ini, dimana nilai estetika dan koleksi lebih diutamakan, penelitian lebih mementingkan bagaimana memberikan analisis yang lebih luas mengenasi movie poster. Namun, sampai dengan saat ini analisamovie poster berkonsentrasi hanya pada tulisan saja atau desain estetika [7].

(9)

4

diakses adalah media sosial. Dengan mewabahnya koneksi internet, menjadikan media sosial sangat populer di kalangan masyarakat.

Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality hanya menambahkan atau melengkapi kenyataan. Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat

Augmented Reality sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata seperti yang terlihat pada Gambar 1 [9].

Gambar 1.Implementasi Augmented Reality pada Game[10]

Android adalah sistem operasiopen-sourceyang dimiliki oleh Google. Android memiliki kemampuan untuk memberi daya pada perangkat tingkat bawah bahkan tingkat menengah dan semuanya itu diberikan secara cuma-cuma kepada siapa saja yang ingin menggunakancodedan membangun system operasi dari codetersebut. Nama yang tepat untuk projek ini adalah Android Open Source Project dan ini yang dimaksud dengan kebanyakan orang berkata bahwa Android dapat dikembangkan oleh siapa saja dan gratis. Android pada iterasinya dapat dirubah sesuai dengan keinginan orang yang menggunakan. Kamu dapat mencoba-coba merubah ROM yang ada karena disediakan

(10)

Gambar 2.Skema Android [11]

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan tahapan penelitian [12] yaitu analisis kebutuhan dan pengumpulan data, perancangan aplikasi / program, implementasi dan pengujianaplikasiserta analisis hasil pengujian, dan tahapan yang terakhir adalah penulisan hasil laporan penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3.Tahapan Penelitian

Tahap pertama adalah tahapan analisis kebutuhan dan pengumpulan data. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan untuk aplikasi Live Poster dengan melakukan wawancara pada pihak pengelola bioskop.

Metode perancangan yang digunakan adalah Metode Prototyping. Metode

Prototype merupakan metode perancangan dengan melakukan pendekatan dari sisi kebutuhan pengguna sistem.

Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Aplikasi / Program

Implementasi dan Pengujian Aplikasi, serta Analisis Hasil Pengujian

(11)

6

Gambar 4.Tahapan dalam MetodePrototyping[13]

Tahapan metode prototype diawali oleh tahap Listen to customer dimana pada tahap ini merupakan tahap awal perancangan aplikasi Live Poster. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan-kebutuhan pengguna, kemudian pada tahap kedua

dilakukanbuild / revise mock-up yangbertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan

yang dibutuhkan pengguna pada tahap pertama, untuk dapat memulai merancang

dan mengimplementasikannya dalam bentuk aplikasi maka dibuatlah Unified

Modelling Language (UML), kemudian pada tahap terakhir dilakukan Customer test drivers mock-up, dimana pada tahap ini masih mencari kekurangan pada

aplikasi Live Poster yang nantinya akan dilakukantesting kepada pengguna yaitu

mahasiswa. Jika masih ada kekurangan, maka pada tahap kedua yaitubuild /revise

mock-up akan dilakukan kembali hingga aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Padaprototypepertama, aplikasi yang telah dibuat mempunyai 3 marker beserta trailer filmnya. Selain itu aplikasi memiliki halaman utama yang yang berisi 2 tombol yaitu tombol start dan tombol credit. Tombol start untuk memulai aplikasi dan tombol

credit untuk menuju ke halaman credit. Setelah dilakukan pengamatan dan dilakukan pengujian, hasil yang diperoleh dari pembuatan prototype pertama adalah : (1) Trailer film sudah dapat ditampilkan pada saat marker terdeteksi; (2) Tampilan dan fungsi-fungsi tombol yang ada pada aplikasi sudah berjalan dengan baik. Kekurangan yang ditemukan pada saat pengujian aplikasi adalah : (1) Trailer film yang ditampilkan tidak ada suara; (2) Pada saat aplikasi diulang, trailer film yang ditampilkan tidak sesuai denganmarker

yang terdeteksi.

Pada prototype kedua, dilakukan perbaikan sesuai dengan kekurangan yang didapat dari pengujianprototypepertama. Perbaikan yang dilakukan adalah : (1) Merubah

library yang digunakan untuk memutar video trailer; (2) Memperbaiki script untuk pendeteksian marker ID agar sesuai dengan trailer film yang diputar; (3) Penambahan tombol exit untuk memudahkan pengguna untuk menutup aplikasi; (4) Menambahkan beberapamarker beserta video trailernya yang semula hanya 3 menjadi 5 markeryang dapat terdeteksi; (5) Penambahan tombolhelpyang berguna untuk membantu pengguna dalam menggunakan aplikasi. Kekurangan yang ditemukan pada saat pengujianprototype

kedua adalah : (1) Memasukkan video trailer masih merubah harus membongkar code; (2) Ukuran file aplikasi masih terlalu besar sehingga di beberapa pengguna yang memiliki

(12)

Pada prototype ketiga, dilakukan perbaikan sesuai dengan kekurangan yang didapat dari pengujianprototypekedua. Perbaikan yang dilakukan adalah : (1) Merubah

script untuk memasukkan video trailer yang semula harus membongkar code menjadi

external input; (2) Me-upload file video trailer pada web-server sehingga dapat mengurangi ukuran dari aplikasi, karena yang diambil hanya metadata saja; (3) Penambahan tombolrescanninguntuk melakukanscanning ulang pendeteksian marker; (4) Penggantian tampilan menu awal sehingga lebih menarik; (5) Menambahkan fungsi kembali dari tampilan camera ke menu utama, sehingga pengguna dapat kembali ke menu utama tanpa harus membuka aplikasi kembali untuk kembali ke menu utama.

Tahap kedua adalah tahapan perancangan aplikasi/program, dimana pada tahap ini aplikasi dibangun berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan sebelumnya meliputi pembuatan diagram Unified Modelling Language (UML). Perancangan sistem berupa diagram meliputiUse Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Use Case Diagram menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem yang dibangun serta menggambarkan apa yang dapat diberikan sistem kepada aktor. Gambar 5 merupakanUse Case Diagramuser dalam prosesscanningposter film.

Scanning Poster

View Video Trailer <<include>>

View Credit

View Help

Gambar 5.Use Case Diagram

PadaUse Case Diagram dapat dijelaskan bahwa jika useringin melihat trailer film dari sebuah poster, makauserharus terlebih dahulu mengarahkan kamera ke poster yang dapat ditemukan di dinding yang ada di bioskop maupun poster yang ditemukan pada saat searching di internet. User dapat melihat nama pembuat aplikasi pada menu

credit dan menu user dapat melihat bantuan dalam menggunakan aplikasi pada menu

help.

(13)

8

User Sistem Cloud Server Hosting Server

Membuka Aplikasi Menampilkan SplashScreen

Memilih Tombol

Start Menampilkan Main Menu

Menampilkan Layar Scanning Poster

Cek Marker

Terdeteksi

No

Request Marker Yes

Mencocokkan Marker Request Video

Menampilkan Video

Gambar 6.Activity DiagramScanningPoster

Pada Gambar 6 dapat dijelaskan bahwa hal pertama yang dilakukanuseradalah membuka aplikasi kemudian aplikasi akan menampilkan splash screen yang kemudian diikuti dengan menampilkan menu utama. Setelah itu user menekan tombol start yang kemudian sistem akan menampilkan layar untuk scanning poster. Apabila poster tidak terdeteksi sistem akan tetap menampilkan layarscanningposter apabila poster terdeteksi, sistem akan me-request marker yang terdeteksi kecloud server kemudian cloud server

akan mengembalikan request tersebut dengan metadata yang ada di poster. Setelah itu sistem akan mencocokkanmeta datayang didapat dari cloudyang kemudian sistem

me-request video dari hosting server. Setelah sistem mendapat video dari hosting server

(14)

Gambar 7.Cara Kerja Aplikasi

Seperti terlihat pada Gambar 7 yang merupakan cara kerja aplikasi, pertama-tama sistem mencari marker pada video stream yang ditangkap oleh kamera. User harus memposisikan kamera agar sistem dapat menangkap posisi marker yang dapat terdeteksi. Apabila marker sudah sesuai dengan posisi yang tepat, sistem kemudian melakukan identifikasi marker yang ada di cloud server Vuforia. Jika marker ada di cloud server, maka sistem memanggil video di web server sesuai dengan metadata yang ada pada marker. Sistem kemudian memposisikan movie texture pada marker yang sebelumnya telah ditentukan. Setelah movie texture diposisikan pada marker, sistem merender movie texture dan menampilkan video.

User dapat menonton video trailer jika memiliki koneksi internet. Sistem mendeteksi jika ada koneksi internet maka melakukan pengecekan pada marker yang ada dicloud server. Jika marker ditemukan maka sistem akan memanggil video trailer pada

web server sesuai dengan metadata yang ada pada marker. Arsitektur aplikasi dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8.Arsitektur aplikasiInteractive Movie Poster

(15)

10

User AR Camera Cloud Server

Request Done() SendRequest()

SendRequest() GetARCamera()

ReturnMetadata()

Gambar 9.Sequence Diagram

Seperti yang terlihat pada Gambar 9 dapat dijelaskan bahwa proses user

melakukanscanning poster maka langkah pertama yang dilakukan useryaitu membuka layar scanning poster kemudian mengarahkan kamera ke poster yang akan di scan

kemudian hasilscanposter dikirim ke cloud server,cloud server mengembalikan pesan tersebut berupametadata. Setelah itu melakukan request film berdasarkan marker yang terdeteksi ke hosting server. Apabila proses scanning selesai maka akan dikembalikan

returnberupa film yang ditampilkan di ARCamera.

Class Diagram menggambarkan class-class yang ada pada sistem yang sedang digunakan. PadaClass DiagramLive Poster dapat dijelaskanuserdapat mengakses video trailer setelahusermelakukanscanningpada poster seperti yang terlihat pada Gambar 10.

Gambar 10.Class Diagram

(16)

Gambar 11.Perancangan Tampilan Menu Utama

Mockuptampilan menu utama dapat dilihat pada Gambar 11. Terdapat 4 pilihan menu yaitu menustart, menuhelp, menucredit, danexit. Pada saatuser memilihstart

makauserakan dibawa ke halamanscanningposter. Ketika menuhelpditekan makauser

akan dibawa ke halaman bantuan yang berisi panduan menggunakan aplikasiLive Poster. Ketika menu credit ditekan makauser akan dibawa ke halaman pembuat aplikasi yang berisi nama-nama yang terlibat dalam pembuatan aplikasiLive Poster.

Gambar 12.Perancangan TampilanScanningPoster

Desain awal dari tampilanscanning poster dapat dilihat pada Gambar 12. Pada halaman ini user dapat mengarahkan kamera pada poster film yang akan di scan. Kemudian setelah poster terdeteksi akan muncul obyek persegi panjang yang akan menampilkan video trailer dari poster tersebut.

Setelah tahap kedua selesai dibuat, maka tahap yang ketiga adalah tahapan implementasi sistem yang telah dibuat dan pengujian sistem serta analisis hasil pengujian. Kemudian tahapan terakhir adalah penulisan laporan hasil penelitian yang dilakukan.

4. Hasil dan Pembahasan

(17)

12

Gambar 13.Menu Utama

Gambar 13 merupakan menu utama dariLive Poster. Pada menu utama tersedia empat menu yang dapat dipilih diantaranya tombolstart,tombolhelp,tombolcredit,dan tombolexit. Apabila menu helpdipilih akan muncul tampilan helpseperti yang terlihat pada Gambar 14.

Gambar 14.TampilanHelp

(18)

1 public void OnNewSearchResult

2 (TargetFinder.TargetSearchResult targetSearchResult) 3 {

4 mTargetMetaData = targetSearchResult.MetaData; 5 mCloudRecoBehaviour.CloudRecoEnabled = false; 6 string linkVideo = mTargetMetaData.ToString (); 7 srcMedia.Load (linkVideo);

8 ObjectTracker tracker =

9 TrackerManager.Instance.GetTracker<ObjectTracker>(); 10 ImageTargetBehaviour imageTargetBehaviour =

11 (ImageTargetBehaviour) tracker.TargetFinder.EnableTracking 12 (targetSearchResult, cloudrecotarget.gameObject);

13 }

1 public void cekReco(){

2 mCloudRecoBehaviour.CloudRecoEnabled = true; 3 }

Gambar 15.TampilanScanningPoster

Gambar 15 merupakan tampilanscanningposter.Userdapat melakukanscanning

poster film menggunakan kamera untuk melihat trailer film sesuai poster yang discan.

Kode Program 1.Mengambilmetadatayang ada padamarker

Fungsi yang digunakan untuk mengambil metadata dapat dilihat pada Kode Program 1. Setelah melakukanscanningpada poster dilakukan pengecekan pada Vuforia

Cloud Database. Jika poster ditemukan pada database maka dilakukan pengambilan

metadata yang sebelumnya telah dipasang bersama dengan poster. Setelah metadata

didapat kemudianmovietexture me-loadvideo yang akan diputar berdasarkan metadata

yang didapat.Metadataberisi link video yang berada diweb-server.

Kode Program 2.FungsiRescanning

(19)

14

melihat video trailer lainnya. User kemudian menekan tombol rescanning untuk melakukanscanulang pada poster yang berbeda dengan sebelumnya.

Kode Program 3.Fungsiplayvideo

Kode program 3 adalah fungsi yang digunakan untuk memutar video trailer. Jika

markerditemukan atau masih terdeteksi maka video trailer diputar. Apabila selama video trailer diputar markertidak ditemukan maka sistem akan memberhentikan video trailer yang sebelumnya diputar.

Pengujian aplikasi menggunakan blackbox testing, yaitu pengujian fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun cukup dengan memperhatikan apakah setiap fungsi sudah berjalan dengan baik sesuai harapan user. Hal-hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.HasilBlack Box TestinguntukProses Output

No Poin

(20)

Menampilkan

Berdasarkan hasil pengujian blackbox pada Tabel 1, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi sudah berjalan sesuai dengan yang dirancang dan dapat dilanjutkan ke beta testing untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap aplikasi yang dibangun. Pengujian yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian aplikasi kepada pengelola bioskop dan beberapa responden. Pengujian aplikasi dilakukan kepada 30 orang responden pengguna smartphone Android, dengan batasan usia 17 – 35 tahun. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh data kualitatif maupun data kuantitatif mengenai tingkat keberhasilan dari perancangan aplikasi. Pengujian dilakukan dengan mendemokan aplikasi kepada responden, kemudian responden diberikan lembar

questionnaire yang berisikan pernyataan seputar pengujian aplikasi. Setelah itu, responden dapat memberikan jawaban setuju atau tidak setuju atas pernyataan yang diberikan. Pengujian dilakukan pada film yang berjudul Deadpool, Batman vs Superman, Kungfu Panda 3, Captain America Civil War, dan X-Men Appocalypse, Menurut hasil wawancara dengan pengelola bioskop, aplikasi pemanfaatan Augmented Reality untuk media promosi film di bioskop sudah baik dari segi tampilan dan fungsinya. Dengan adanya aplikasi ini pengelola bioskop dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang untuk menonton di bioskop.

Tabel 2.Pernyataan pada responden pada saatbeta testing

No Pernyataan

1 Gambar background yang digunakan menarik 2 Warna yang digunakan pada aplikasi menarik

3 Tulisan yang ada pada aplikasi mudah dibaca dan menarik 4 Tampilan pada scanning area menarik

5 Video trailer dapat dilihat dengan jelas

6 Pada saat video diputar, suara yang ada pada video terdengar dengan jelas 7 Aplikasi mudah untuk digunakan

8 Tombol yang ada pada aplikasi mudah untuk ditekan

9 Setelah menggunakan aplikasi ini saya dapat memilih film yang menarik untuk saya tonton

10 Setelah menggunakan aplikasi ini saya menjadi lebih tahu tentang Augmented Reality 11 Saya ingin menggunakan aplikasi ini lagi

Berdasarkan hasil pengujian akan terlihat apakah tujuan perancangan aplikasi sudah berhasil apa belum. Jawaban hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 3.

(21)

16 Jumlah 130 164 27 7 2 Presentase

Keseluruhan

84.9%

Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang maupun kelompok tentang sebuah peristiwa sosial, berdasarkan definisi operasional yang digunakan oleh peneliti [14]. Hasil pengujian diolah menggunakan skala Likert untuk mengetahui presentase pendapat dari pelanggan. Berdasarkan presentase pengujian pernyataan nomor satu sampai delapan dapat diketahui bahwa presentase keseluruhan sebesar 85.4% sehingga dapat dikatakan tampilan pada aplikasi ini menarik. Pada presentase pengujian pernyataan nomor sembilan sampai nomor dapat diketahui bahwa presentase hasil keseluruhan sebesar 80.9% sehingga dapat dikatakan manfaat dari aplikasi ini berguna bagi pelanggan dan sesuai dengan tujuan perancangan. Pada pernyataan nomor sebelas dapat diketahui juga presentase keseluruhan sebesar 89.3% sehingga menyatakan aplikasi ini menarik yang mana membuat pelanggan tertarik untuk menggunakannya kembali. Berdasarkan data pada Tabel 3 didapati hasil bahwa presentase keseluruhan sebesar 84.9% dan hasil pengujian kuisioner ini termasuk pada kriteria sangat setuju dimana hasil kuisioner berada pada range 81% hingga 100%.

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dihasilkan bahwa aplikasi

Interactive Movie Postermenggunakan teknologiAugmented Realityberhasil membantu pelanggan dalam memilih film yang menarik. Dari sisi pengelola bioskop, aplikasi

Interactive Movie Poster menggunakan teknologi Augmented Reality diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah penonton.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil perancangan yang dilakukan, dapat diambil simpulan bahwa aplikasi dapat digunakan oleh pelanggan bioskop untuk memilih tayangan yang menarik dan di sisi pengelola bioskop aplikasi diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah pengunjung di bioskop. TeknologiAugmented Realitydapat diterapkan untuk merancang media promosi yang berupaInteractive Movie Poster. Pada aplikasi ini tampilan warna, background, dan pemilihan font untuk tulisan sudah menarik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

6. Pustaka

(22)

[2] Tapahary, Grace. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian pada Bioskop 21 Ambon Plaza. Ambon.

[3] Eka, Ade Pratama. 2015. Penerapan Augmented Reality Video Playback untuk

Katalog Meubel dan Pahatan di “CV Jepara Antique”.Kudus.

[4] Rifa'i, Muhammad. 2014. Penerapan Teknologi Augmented Reality pada Aplikasi Katalog Rumah Berbasis Android. Kudus.

[5] Nugroho, Hamdan. 2013.Penggunaan Media Trailer Film Dalam Peningkatan Ketrampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X D SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Yogyakarta.

[6] Pepe, Peter. Zarzynski, Joseph W. 2012. Documentary Filmmaking for Archeologists. Left Coast Press: California.

[7] Chen, Yuru. 2014. Interpretation of the Representational Meaning of Movie Posters from the Perspective of Multimodal Discourse Analysis. China.

[8] Ade. 2012. Memilih Media Promosi yang Unik.

http://economy.okezone.com/read/2012/01/25/23/562919/memilih-media-promosi-yang-unik. Diakses pada tanggal 20 Januari 2016

[9] Salbino, Sherief. 2014. Buku Pintar Gadget Android untuk Pemula. Jakarta : Kunci Komunikasi.

[10] Anonim. 2013. Beginilah Sejarah Teknologi Augmented Reality. http://augmentedrealityindonesia.com/. Diakses pada tanggal 20 Januari 2016. [11] Hildenbrand, Jerry. 2015. What is Android.

http://www.androidcentral.com/what-android. Diakses tanggal 24 Januari 2016.

[12] Hasibuan, Zainal A. 2007.Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta : Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[13] Pressman, Roger. 1992. Software Engineering A practitioner’s Approach. Mc-Graw-Hill Inc.

Gambar

Gambar 1. Implementasi Augmented Reality pada Game [10]
Gambar 2. Skema Android [11]
Gambar 4. Tahapan dalam Metode Prototyping [13]
Gambar 5. Use Case Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kondisi kecemasan lansia secara keseluruhan berada pada katagori sedang, kondisi kecemasan lansia ditinjau dari respon fisiologis

Dari pemodelan ini, juga dapat disimpulkan bahwa densitas elektron pada kesetimbangan termodinamik untuk plasma hidrogen termal menurun seiring meningkatnya waktu

Kejadian bom Bali I dan II berlanjut kepada adanya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK), terutama di lingkungan usaha sektor perhotelan, restoran, rumah makan,

menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan bibit IV dengan komposisi lumpur yang berasal dari lumpur selokan tahu 50%, lumpur RPH 25 % dan lumpur sungai Badung 25 %

HAFISZ TOHIR DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN I.. Oleh karena itu Anggota DPR RI berkewajiban untuk selalu mengunjungi ke daerah pemilihan telah ditetapkan sesuai dengan

Gambar 6: Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tomat Pengaruh Media dan Pupuk (tanaman tomat umur 45 hari setelah tanam) yang Mulai Tumbuh Bunga.. Gambar 7: Pertumbuhan

Berdasarkan pada pertanyaan yang terlampir dalam kuesioner mewakili item baru dalam riset Sense of online Community ini ditambah dengan semua item yang terdapat pada item Existing

Menurut Gagne, Wager, Goal, &amp; Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan