PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PRAKTIKUM
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID
Oleh : Feni Oktavia S NIM 4103131023
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Feni Oktavia S dilahirkan di Kota Tebing Tinggi, pada tanggal 10 Oktober 1992.
Merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ibu bernama Rita Mariana Tarigan dan Alm.ayah
bernama Jasmaraya Saragih. Pada tahun 1996, penulis masuk Taman Kanak-kanak Bhayangkari
Tebing Tinggi. Tahun 1998, penulis masuk Sekolah Dasar di SD Ostrom Methodist 2 Tebing
Tinggi dan lulus tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1
Tebing Tinggi dan lulus tahun 2007. Selanjutnya, pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 1 Tebing Tinggi dan lulus tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Program Studi Pendidikan Kimia
melalui jalur SNMPTN. Penulis juga mengkuti kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan Terpadu
(PPL-T) pada Agustus-Desember 2013 di SMA Negeri 1 Talawi.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran CTL
(Conceptual Teaching and Learning) Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Bapak
Drs. Marudut Sinaga, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Dra. Ratu Evina Dibyantini,M.Si, Drs. Kawan Sihombing,
M.Si, dan Dra. Nurmalis, M.Si, selaku dosen penguju yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs.Rahmat Nauli,
M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru
Kimia di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yang telah banyak membantu selama
penelitian ini khususnya kepada Ibu Mustika Putri selaku guru Kimia yang
membimbing penulis selama penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada Ayah saya tercinta Alm.
Jasmaraya Saragih, Ibu saya terkasih Rita Mariana Tarigan,S.Pd atas segala
dukungan beliau semasa penulis menempuh pendidikan di Unimed baik dari segi
materi maupun dalam doa-doa beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan dengan baik, terima kasih juga kepada Kakak tercinta Septa Karolin
Saragih,S.Pd, dan adik-adik terkasih (Afni Tania Saragih dan Jasrian Kasanova
yang sudah berdoa dan memberi dorongan dan dana kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di Unimed.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para
sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya
Ing Mayfa Situmorang dan Dine Junetta Manulang yang selalu ada buat penulis
selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Terima kasih juga kepada seluruh
sahabat Juwita Emilia Simanungkalit, Kartomo Simarmata dan seluruh sahabat
Pendidikan Kimia A 2010 yang telah banyak membantu serta menjadi keluarga
selama menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 22 Agustus 2014
Penulis,
iii
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID
Feni Oktavia S (NIM 4103131023) ABSTRAK
vi
2. 1. 1. Beberap Penyebab Kesulitan Belajar 10 2. 1. 2. Hasil belajar Hakikat Pembelajaran 12
2. 2. Mengajar 14
2. 3. Metode CTL (Contextual Teaching and Learning) 18 2. 3. 1. Implementasi Pembelajaran Kontekstual di 22 2. 3. 2. Penilaian Pembelajaran Konseptual 22
2.3.3. Metode Praktikum 23
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2. Populasi dan sampel 35
3.3. Variabel Penelitian 35
3.4. Rancangan Penelitian 35
3.5. Instrument Penelitian 38
3.6. Teknik Pengumpulan Data 38
3.6.1. Validitas Instrumen 38
3.6.2. Reliabilitas Tes 39
3.6.3. Tingkat Kesukaran Soal 40
3.6.4. Daya Pembeda Soal 40
3.7. Teknik Analisis Data 41
3.7.1. Uji Normalitas 41
3.7.2. Uji Homogenitas 41
3.7.3. Uji Hipotesis 42
3.7.4. Peningkatan Hasil Belajar 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 43
4. 1.1. Uji Validasi Tes 43
4. 1.2. Reabilitas Tes 44
4. 1.3. Tingkat Kesukaran Tes 44
4. 1.4. Daya Beda Tes 44
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 44
4.3. Deskripsi Aktivitas Siswa 45
4.4. Deskripsi Ketrampilan Siswa 45 4.5. Analisis Data HasilPenelitian 46
4. 5.1. Uji Normalitas 47
4. 5.2. Uji Homogenitas 47
4. 5.3. Uji Hipotesis 48
4. 5.4. Peningkatan Hasil Belajar 49
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Table 2. 1 Perbandingan Sifat Antara Larutan, Koloid, Dan Suspensi 26
tabel 2. 2.Sitem Koloid 27
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1.3. Bagan Pembelajaran Efektif 17 Gambar 3.1. Desain Penelitian 36
x
Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen 76 Lampiran 5. Instrumen Tes Sebelum Validasi 79 Lampiran 6. Kunci Instrumen Sebelum Validasi 85
Lampiran 7. Rubik Afektif 86
Lampiran 8. Rubik Psikomotorik 87 Lampiran 9. Validasi Soal Sebelum Divalidasi Validator 88
Lampiran 10. Uji Validitas 97
Lampiran 11. Reliabilitas 98
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal 99
Lampiran 13. Daya Pembeda Soal 100
Lampiran 14. Kisi-kisi setelah validasi 102 Lampiran 15. Instrumen Setelah Validasi sesuai indikator 103 Lampiran 16. Instrumen Tes Setelah Validasi 107 Lampiran 17. Kunci Instrumen Setelah Validasi 110 Lampiran 18. Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar 111 Lampiran 19. Rekap Aspek Sikap Siswa 117 Lampiran 20. Rekap Aspek Ketrampilan Siswa 118
Lampiran 21. Normalitas Data 119
Lampiran 22. Homogenitas Data 123
Lampiran 23. Uji Hipotesis 125
Lampiran 24. Peningkatan Hasil Belajar 127 Lampiran 25. Daftar Tabel R-Product 131 Lampiran 26. Daftar Tabel Chi-Kuadrat 132
Lampiran 27. Daftar Tabet T 133
Lampiran 28. Daftar Tabel F 134
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaannya. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu
masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena
itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, karena
pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan
untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada
padanya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin
baik taraf hidup masyarakat di negara tersebut. Dikatakan bahwa di Indonesia,
kualitas pendidikan masih tergolong sangat rendah.
Berdasarkan Survey yang dilakukan oleh United Nations Educational,
Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di
Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10
dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, Indonesia berada pada level
14 dari 14 negara berkembang. (Suyanto, 2011 ). Salah satu faktor rendahnya
kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam
menggali potensi anak. Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan guru
tergolong monoton, yakni selalu menggunakan metode ceramah. Sehingga guru
terkesan mendominasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang
memungkinkan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu, metode
ceramah juga sering membuat siswa kebingungan dalam mempelajari suatu materi
yang memang objeknya abstrak atau jarang dijumpai oleh siswa, karena dengan
metode ceramah guru cenderung tidak mampu menghadirkan objek tersebut
kedalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran dengan
2
terhadap apa yang dipelajari, melainkan siswa hanya sebagai pendengar apa yang
disampaikan guru tanpa memahaminya dengan baik.
Kimia merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Semua aspek kehidupan manusia berhubungan dengan kimia secara langsung.
Kimia menolong untuk mengatasi beberapa permasalahan dalam kehidupan
manusia dalam bidang pertanian, peternakan, kesehatan, dan sebagainya. Selain
itu, kimia juga mempelajari fenomena yang berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari. Melihat topik yang dibahas pada kimia sangat menarik, seharusnya
kimia menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa
sehingga diperoleh hasil belajar yang tinggi.
Pada saat peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu
(PPLT), peneliti melakukan wawancara dengan bapak Surya darma selaku guru
bidang studi kimia SMA Negeri 1 Talawi. Dari hasil wawancara tersebut
diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa dalsm mata pelajaran kimia masih
tergolong rendah. Berdasarkan fakta yang diperoleh dari hasil ujian semester
untuk siswa kelas XI IPA T.A 2013/2014 dengan nilai antara 60 – 80 dan nilai
rata-rata kelas 62, sedangkan KKM kimia di sekolah ini adalah nilai 65. Diduga
penyebab utama kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar kimia yakni karena
guru bidang studi kimia menggunakan model pembelajaran yang kurang
bervariasi sehingga siswa merasa bosan.
Model pembelajaran Contextual teaching ang Learning (CTL)
merupakan tindakan pemecahan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
baik kognitif, afektif dan psikomotorik . Model CTL adalah model yang berkaitan
dengan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. Dengan
menggunakan lingkungan sekitar sebagai bahan rujukan utama siswa dalam
pembelajaran , maka dari itu arah pembelajaran harus mengacu pada siswa. Guru
dapat mengupayakan perbaikan proses dan hasil belajar dengan menggunakan
CTL yang melibatkan siswa secara aktif dan melakukan perbaikan pemahaman
siswa yang kurang tepat. Diharapkan dengan metode ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, keaktifan siswa baik individu atau kerja kelompok, dan
3
tugas guru hanya membantu siswa dan mengarahkan agar siswa mampu belajar
secara mandiri, dengan demikian proses pembelajaran tidak menggantungkan
sepenuhnya kepada guru. Siswa akan termotivasi untuk mengerjakan soal latihan
secara mandiri, sehingga sikap belajar siswa tidak hanya sewaktu di sekolah saja,
tetapi di luar lingkungan sekolah siswa akan tetap belajar dengan lingkungan
secara langsung.
Dalam menerapkan model pembelajaran CTL, beberapa hal perlu
diperhatikan guru adalah; (1) menggunakan ligkungan sekitar dan kehidupan
nyata sebagai laboratorium alam; (2) alur pembelajaran yang diterapkan, seperti
penyampaian tujuan, penyajian materi melalui demonstrasi, membimbing
pelatihan, mengecek pemahaman, pemberi umpan balik, dan memberikan
kesempatan berlatih; dan (3) keterlibatan siswa secara aktif dapat mengurangi
prilaku siswa yang mengganggu proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan model CTL akan lebih nyata dan berarti apabila
dilakukan oleh siswa itu sendiri. Peneliti menduga pembelajaran CTL ini akan
lebih menarik jika dilakukan dengan bantuan metode praktikum. Pratikum adalah
pelaksanaan secara nyata suatu teori yang disampaikan dalam suatu pengajaran
yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksankan
di keadaan nyata, apa yang diperoleh dari teori. Dalam hal ini, siswa diajak untuk
mencari tau secara langsung dan nyata dalam pembelajaran, karena siswa sendiri
yang melakukan percobaan. Praktikum juga merupakan bagian dari CTL. Dan
dalam konteks ini metode praktikum digunakan sebagai basis inquiri dalam CTL.
Ada kekurangan dari model pembelajaran CTL berbasis praktikum ini,
dimana pada umumnya praktikum memerlukan biaya yang cukup mahal,
terkhususnya dalam pelajaran kimia. Kita ketahui bahwa baik alat maupun bahan
kimia selain sulit diperoleh, harganya juga relatif mahal. Oleh sebab itu tidak
semua materi dalam kimia dapat dibelajarkan mengunakan model pembelajaran
CTL berbasis praktikum ini. Namun perlu dipilah beberapa materi kimia yang
dapat dibelajarkan dengan model pembelajaran CTL berbasis praktikum ini,
dimana bahan yang digunakan cukup sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
4
Salah satu materi yang berkaitan dengan alam dan mudah pemerolehan
bahan dan penggunaan alatnya adalah Koloid. Koloid ini merupakan
pembelajaran yang terdapat pada semester II kelas XI IPA SMA. Yang mana
materi koloid ini berbicara mengenai hal-hal yang ada disekitar kita dan yang
mudah dijumpai sehari-hari baik dalam bidang industri, kosmetik, makanan dan
lainnya.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai materi koloid
dengan berbagai metode pembelajaran. Anisyah (2012) dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi
terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan koloid kelas XI IPA SMA Negeri
1 Seisuka tahun pembelajaran 2011/2012” yang dilakukan di SMA Negeri 1
Seisuka menunjukhan peningkatan hasil belajar siswa dihitung dan didapatkan
persen keberhasilan belajar siswa pada kelas kelas yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi sebesar 50,54 %
sedangkan persen keberhasilan belajar siswa kelas yang dibelajarkan dengan
metode konvensional sebesar 40,93%.
Diamati pada beberapa hasil penelitian penelitian yang menggunakan
metode Praktikum pada pokok bahasan koloid untuk melihat hasil belajarnya
lebih baik. Fitri (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Hasil Belajar Kimia
Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode Praktikum Dengan Media Audiovisual
Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA” yang dilakukan di MAN 1 Medan
menunjukhan peningkatan hasil belajar siswa kelas yang dibelajarkan dengan
metode praktikum adalah sebesar 72,03% dan peningkatan hasil belajar siswa
kelas yang dibelajarkan dengan media audiovisual adalah sebesar 59,29%. Dan
Pratama (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh pengajaran berbasis
Praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan Koloid”
yang dilakukan di SMA Swasta Sri Langkat Tanjung Pura menunjukhan
peningkatan hasil belajar siswa kelas yang dibelajarkan dengan metode praktikum
adalah sebesar 0,582 dan peningkatan hasil belajar siswa kelas yang dibelajarkan
dengan metode Konvensional adalah sebesar 0,356. Dan ternyata dari data diatas
5
Komisia (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Metode
Eksperimen dan Praktikum dalam Pembelajaran Kimia Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid Terhadap Minat Berwirausaha dan Hasil Belajar Siswa di SMA”
yang dilakukan di SMA Santa Maria menunjukhan bahwa : (1) penerapan
pendekatan CTL dengan metode eksperimen dapat membangkitkan minat
berwirausaha dan meningkatkan hasil belajar siswa, (2) penerapan pendekatan
CTL dengan metode demonstrasi dapat membangkitkan minat berwirausaha dan
meningkatkan hasil belajar siswa, (3) terdapat pengaruh minat berwirausaha yang
dibangkitkan pembelajaran dengan pendekatan CTL menggunakan metode
eksperimen terhadap hasil belajar siswa, (4) terdapat pengaruh minat
berwirausaha yang dibangkitkan pembelajaran dengan pendekatan CTL
menggunakan metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa, dan (5) terdapat
perbedaan pengaruh minat berwirausaha yang dibangkitkan pembelajaran dengan
pendekatan CTL menggunakan metode eksperimen dan pembelajaran dengan
pendekatan CTL menggunakan metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa.
Kemudian Rosa (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Hasil Belajar Kimia
Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode Praktikum Pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid Di SMA” yang dilakukan di MAN Kisaran, MAN Limapuluh dan MAN
Tanjung Balai menunjukhan peningkatan hasil belajar siswa kelas yang
dibelajarkan dengan metode praktikum adalah sebesar 74,74 %, di MAN Tanjung
Balai, 74,45 % di MAN Kisaran dan 74,30 % di MAN Limapuluh. Dan dengan
mengolaborasikan metode praktikum dengan model pembelajaran CTL terlihat
peningkatan hasil belajar yang lebih baik lagi demikian juga pada minat belajar
bahkan kewirausahaan siswa. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar baik
dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dengan penggunaan model
Contextual Teaching and Learning (CTL) yang berbasis praktikum dalam pokok
bahasan Koloid.
Mengingat masalah dalam pembelajaran terkhususnya materi Koloid
seperti diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkenaan
6
Learning (CTL) yang berbasis metode praktikum dalam mempelajari materi
koloid yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa baik
dari segi kognitif, afektif maupun psiomotorik siswa.
Dengan demikian peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Conceptual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Koloid”
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ada beberapa masalah yang
teridentifikasi diantaranya adalah :
1. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
2. Hasil belajar pada bidang studi kimia masih tergolong rendah.
3. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang variatif.
4. Penggunaan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning)
Berbasis Praktikum sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar
kimia siswa SMA pada pokok bahasan Koloid.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini dibatasi
pada Pengaruh Penerapan Metode CTL (Contextual Teaching Learning) Berbasis
Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 2 Tebing
Tinggi dalam Belajar pada Pokok Bahasan Koloid.
1.4. Rumusan masalah
Apakah ada pengaruh penerapan metode CTL (Contextual Teaching
Learning) berbasis praktikum terhadap peningatan hasil belajar siswa di kelas XI
7
1.5. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode CTL (Contextual
Teaching Learning) berbasis praktikum meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi dalam belajar pada pokok bahasan Koloid.
1.6. Manfaat Penelitian
Informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1. Manfaat bagi siswa:
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran kimia khususnya
materi koloid.
b. Menambah wawasan para siswa untuk belajar dalam penggunaan
metode Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Praktikum
terhadap hasil belajar kimia SMA pada pokok bahasan koloid.
2. Manfaat bagi guru:
a. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih model yang
tepat dalam upaya memperbaiki dan mengajarkan pokok bahasan
Koloid.
b. Proses komunikasi lancar, karena terjadi interaksi antara siswa dengan
siswa dan antara guru dengan siswa.
3. Bagi sekolah:
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses
pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.
1.7. Definisi Operasional
Model CTL (Contextual Teaching Learning) adalah model pembelajaran
menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.
Yang dikolaborasikan dengan metode praktikum. Metode Praktikum adalah salah
satu metode belajar cara dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang
materi yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar. Yang mana hasil belajar
8
pengalaman belajarnya yang berbentuk penilaian yang dapat diukur atau diamati
baik itu dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Sedangkan materi yang
digunakan yakni materi pokok koloid yang membahas tentang campuran zat
heterogen antara dua zat atau lebih yang hampir menyerupai larutan dan
suspensi, yang pada umumnya Koloid ini banyak dijumpai dalam kehidupan
53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis data penelitian maka
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) berbasis Praktikum mempengaruhi hasil belajar kimia siswa pada pokok
bahasan koloid. Hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbasis Praktikum lebih baik dari pada hasil
belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional. Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen adalah sebesar
85,32% sedangkan kelas kontrol sebesar 69,86%. Selain peningkatan hasil belajar
kognitif, pada kelas eksperimen juga teramati adanya peningkatan aktifitas serta
ketrampilan dalam belajar dimana model CTL berbasis praktikum memicu siswa
untuk lebih aktif dan terampil dalam kondisi pembelajaran.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat memacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
khususnya dengan menerapakan Metode Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) Berbasis Praktikum.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis
Praktikum, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam
54
DAFTAR PUSTAKA
Anisyah,N., (2012), Pengaruh strategi pembelajaran inkuiri dengan metode
demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan koloid kelas
XI IPA SMA Negeri 1 Seisuka tahun pembelajaran 2011/2012., Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan
Arikunto, S., (2013), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi 2. Bumi Aksara,
Jakarta
Bahri,S., ( 2011), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Daryanto, ( 2010), Belajar dan Mengajar, CV.Yrama Widya, Bandung
Fatimah, S., (2010), Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada KonsepnLaju Reaksi, skripsi, Jakarta
Fitri, (2013), Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode
Praktikum Dengan Media Audiovisual Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid
Di SMA., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Hamalik, O., (2001), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta
Hasnawati,(2006),Pendekatan Contextual Teaching Learning Hubungannya
dengan Evaluasi Pembelajaran, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Volume.3
No 1, Yogyakarta
Hidayati, N.,( 2012), Penerapan Metode Praktikum Dalam Pembelajaran Kimia
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa Pada
Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas XI SMK Diponegoro Banyuputih
Batang, Skripsi, FT, IAIN Walisongo, Semarang
Ilayya,H., (2009), Pengembangan model-model pembelajaran,
http://hidayah-ilayya.blogspot.com (diakses tanggal 20-maret-2014)
Istarani, (2012), Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. CV ISCOM MEDAN,
55
Komisia,F., (2011), Pengaruh Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) dengan Metode Eksperimen dan Praktikum dalam
Pembelajaran Kimia Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Terhadap Minat
Berwirausaha dan Hasil Belajar Siswa di SMA., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan
Maharani, L., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual terhadap
penguasaan konsep koloid dan sikap ilmiah siswa, jurnal pendidikan dan
pengajaran, jilid 46, No 1, Singaraja
Munawar, I., (2009), Hasil Belajar, http://www.artikel pendidikan.go.id (diakses
tanggal 21/2/2014, 11:54 am)
Pratama,S.,(2013), Pengaruh pengajaran berbasis Praktikum terhadap hasil
belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan Koloid., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA kelas XI, Erlangga, Jakarta
Qisthy ,F., dkk, (2012), Efektivitas Pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5
Cilacap Tahun Pelajaran 2011/2012., jurnal. FE, Universitas Negeri
Semarang
Rahayu, S., (2006), Sains Kimia SMA/MA Kelas XI, Bumi Aksara, Jakarta
Rosa,A., (2013), Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode
Praktikum Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan
Rusman,(2013), Model-model pembelajaran edisi kedua, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Sagala,H.S., (2009), Konsep dan makna pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Silitonga,P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas
56
Silitonga,P.M., (2011), Statistik Teori dan aplikasi dalam Penelitian. Penerbit
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas negeri
Medan,Medan
Sobry, M., ( 2013), Belajar dan Pembelajaran,Holistica,Lombok
Sugiono, (2009), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung
Sujarwo, (2011), Desain Sistem Pembelajaran, PLS FIP UNY, Yogyakarta
Suyanto, (2010),Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar
Kimia Pada Konsep Sistem Koloid, Skripsi , FMIPA, UIN Syarif