7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Perencanaan
Perencanaan adalah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis besar, atau petunjuk yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik. Dalam menyusun sebuah rencana, hal pertama yang harus dilakukan adalah memusatkan pikiran kepada apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini harus dapat meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari aspek ekonomi, social, maupun lingkungan politik tempat organisasi berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut.
Menurut Alder dalam Rustiadi (2008:339) menyatakan bahwa Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada masa yang akan datang serta menetapkan tahapan tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Perencanaan juga dapat diubah sewaktu-waktu dengan sistem yang lebih efisien dan efektif.
Perencanaan sangat diperlukan dalam segala aspek terutama dalam sebuah produk wisata yaitu paket wisata. Menurut Yoeti (2006:168) menyatakan bahwa perencanaan suatu tour dilakukan oleh perusahaan Biro Perjalanan Wisata (BPW) dimana perusahaan Biro Perjalanan Wisata (BPW) memiliki pengetahuan tentang aspek-aspek dunia perjalanan dan kepariwisataan pada khususnya.
Perencanaan ini sangatlah penting dilakukan oleh perusahaan biro perjalanan wisata (BPW) karena proses perencanaan tersebut sangat membantu perusahaan biro perjalanan wisata dalam membuat sebuah tour yang sesuai dengan tujuan yang
8
diinginkan. Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sebenarnya ingin dicapai.
2.2 Teori Geografis
Menurut para ahli geografi di berbagai Negara didunia terhadap kepariwisataan sudah mulai sejak tahun 1930-an, dengan berbagai perhatian yang berbeda-beda (Pearce dalam Heru Pramono, 2012:3). Segi-segi geografi umum yang dikaji dalam pariwisata antara iklim, flora, fauna, keindahan alam, adat istiadat, dan sebagainya. (Gamal Suwantoro, 1997:28).
Menurut Pramono (2012:2) geografi pariwisata adalah studi terapan dari konsep-konsep, teori-teori dan pendekatan-pendekatan geografi terhadap aspek- aspek pariwisata pada wilayah permukaan bumi. Terdapat enam wilayah topic yang menyusun komponen geografi pariwisata yaitu:
a. Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply) b. Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand) c. Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort) d. Gerakan dan aliran wisatawan (tourist movement and flows) e. Dampak pariwisata (the impact of tourism)
f. Model-model keruangan pariwisata (models of tourism space) (Pearce dalam Heru Pramono, 2012:2)
Menurut Yoeti (1989: 51) dalam bukunya “pemasaran pariwisata”, membedakan pariwisata berdasarkan letak geografis menjadi:
a. Pariwisata lokal (Local Tourism), yaitu pariwisata yang lingkupnya sempit dan terbatas.
b. Pariwisata Regional (Regional Tourism), yaitu pariwisata yang ruang lingkupnya lebih luas dari pada pariwisata lokal, tetapi lebih sempit dari pariwisata nasional.
c. Pariwisata Nasional (National Tourism), yaitu pariwisata yang lingkupnya dalam satu negara.
d. Pariwisata Regional Internasional (Regional-International Tourism), yaitu kawasan pariwisata yang berkembang di kawasan internasional yang
9
terbatas tetapi melewati dua batas , dua, tiga negara atau lebih dalam kawasan tersebut, contoh pariwisata ASEAN.
e. Pariwisata Internasional (International Tourism), yaitu suatu pariwisata yang lingkupnya dunia.
2.3 Teori Paket Wisata
Paket wisata adalah suatu perjalanan wisata dengan satu atau beberapa tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas perjalanan tertentu dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta dijual dengan harga tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari setiap perjalanan yang sudah dirancang (Nuriata, 2014:11).
Pemahaman yang sama dari Camilleri (2019:18) bahwa paket wisata sebagai wisata yang memasukkan semua layanan seperti pengaturan layanan transportasi dan akomodasi yang dipesan oleh wisatawan dalam satu Negara. Adapun karakter paket wisata yaitu pengaturannya dilakukan terlebih dahulu, baik berupa kombinasi terhadap beberapa produk atau mencakup keseluruhan program yang lengkap.
Patterson (2007:84) menyatakan bahwa paket wisata merupakan kombinasi dari dua atau lebih elemen dengan penawaran harga yang menarik. Paket wisata memiliki beberapa keunggulan yaitu harga dan kenyaman selama liburan. Harga paket wisata lebih murah dibandingkan dengan pembelian terhadap masing-masing elemen secara terpisah. Kenyaman selama liburan diperoleh konsumen dari layanan paket wisata yang ditawarkan oleh pihak penyedia jasa. Kombinasi antara kedua keunggulan tersebut akan mempermudah penjualan paket wisata yang ditawarkan.
Menurut Nuriata (2014:34) paket wisata merupakan sebuah produk wisata yang tersusun dari berbagai subsistem yang saling berkaitan dan berpengaruh satu sama lain dalam sebuah perencanaan paket wisata.
Subsistem tersebut dibagi menjadi beberapa aspek, antara lain:
- Ssubsistem wisatawan - Subsistem daya tarik wisata - Subsistem fasilitas wisata - Subsistem waktu
10
Dalam menentukan pilihan daya tarik wisata yang cocok harus disesuaikan dengan profil wisatawan serta fasilitas wisatawan yang tersedia. Berdasarkan daya tarik wisata yang dipilih, tentunya akan dibatasi oleh waktu yang tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh wisatawan dalam melaksanakan perjalanan wisatanya.
2.3.1 Subsistem Wisatawan
Menurut Kotler (2006), Subsistem wisatawan memiliki beragam sifat yang unik dan terbagi ke berbagai pendekatan diantaranya sebagai berikut:
a. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Psikografi
Dalam segmentasi psikografi, wisatawan di klasifikasikan berdasarkan kepribadian individu, gaya hidup, dan kelas sosial. Selain itu, dalam segmentasi ini akan memperhatikan dari sisi motivasi kunjungan dari wisatawan, aktivitas yang akan dilakukan, waktu kunjungan, dan frekuensi kunjungan.
b. Karatakteristik Wisatawan Berdasarkan Demografi
Klasifikasi ini mengklasifikasikan wisatawan berdasarkan demografi yaitu berdasarkan latar belakang pendidikan, usia, pendapatan, jenis kelamin dan siklus keluarga. Dalam klasifikasi ini, demografi berperan penting dalam klasifikasi usia baik dari kelompok kanak-kanak, remaja, setengah baya dan kelompok lansia.
c. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Geografi
Klasifikasi ini dibedakan berdasarkan demografi atau asal kedatangan wisatawan. Hal ini sangat penting dalam memahami arakteristik wisatawan karena berhubungan langsung dengan kebudayaan, kepercayaan, sistem dan juga sikap. Aspek geografi ini dipengaruhi dari jarak ruang, arus pergerakan wisatawan itu sendiri, populasi, musim, dan peluang perjalanan.
2.3.2 Subsistem Daya Tarik Wisata
Menurut Nuriata (2014:23) mengatakan bahwa subsistem daya tarik
11
wisata memberikan warna tersendiri dari perjalanan wisata dan merupakan sebuah primadona dalam penyusunan produk paket wisata.
Pendapat lain dikemukakan oleh Gunn (2002) bahwa daya tarik wisata merupakan tempat yang memiliki aktivitas dan memiliki beberapa hal yang dapat dilihat oleh wisatawan sehingga memiliki daya tarik yang membuat wisatawan untuk berkunjung.
Syarat-syarat untuk memberikan kepuasan bagi wisatawan maupun pengunjung dikemukakan oleh Muljadi (2014:58) sebagai berikut:
a. Apa yang dilihat (something to see) b. Apa yang dilakukan (something to do) c. Apa yang dibeli (something to buy)
Daya tarik wisata hanya terbagi atas 3 jenis daya tarik wisata seperti yang dikemukakan oleh Middleton et al. (2009:123) yaitu daya tarik wisata alam, daya tarik wisata buatan, dan daya tarik budaya.
a. Daya Tarik Wisata Alam
Daya tarik wisata alam memiliki sifat fisik dan non fisik dari alam yang berhubungan dengan fenomena alam yang diidentifikasikan berdasarkan keunikan bentang alam, topografi dari tanah daya tarik wisata, vegetasi atau tumbuhan, dan suasana daya tarik wisata alam.
b. Daya Tarik Wisata Buatan
Jenis daya tarik wisata lainnya yaitu daya tarik wisata buatan dimana daya tarik wisata tersebut merupakan buatan manusia atau dibangun oleh manusia berupa infrastruktur bangunan, monument, taman, industri ataupun daya tarik wisata berupa pusat konvensi.
c. Daya tarik wisata Budaya
Daya tarik wisata ini merupakan mengandung unsur dongeng atau cerita rakyat maupun sejarah yang kuat dari atraksi tersebut. Daya tarik wisata ini bisa berupa kesenian, seni musik, seni tari, serta seperti upacara-upacara adat.
Dalam penyusunan paket wisata tersebut dari subsistem daya tarik
12
wisata terdapat beberapa pertimbangan untuk menciptakan paket wisata yang tepat yaitu dengan menggunakan justifikasi yaitu sebuah tabel yang didalamnya terdapat beberapa kriteria yaitu leisure, keunikan, edukasi, sesuai selera, daya dukung serta penilaian aktivitas. Penggunaan justifikasi ini memiliki arti bahwa atraksi tersebut dapat dijadikan elemen dalam paket wisata dan hal ini dikemukakan oleh Nuriata (2014:50)
2.3.3 Subsistem Fasilitas Wisata
Sebuah fasilitas wisata merupakan sebuah pelengkap yang disediakan pada setiap tempat tujuan. Fasilitas tersebut adalah restoran, tempat belanja, transportasi, dan akomodasi yang dikemukakan oleh Nuriata (2014:62). Pendapat dari uraian di atas sejalan dengan paparan dari Middleton (2009:124) yang menyebutkan bahwa paket wisata memiliki faktor pendukung yaitu fasilitas yang memberikan rasa aman selama wisatawan berada pada suatu daya tarik wisata, dan fasilitas tersebut adalah berupa restoran, akomodasi, transportasi, dan retail outlet.
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa fasilitas wisata merupakan salah satu komponen paket wisata pendukung yang sangat penting dan harus terdapat pada setiap daya tarik wisata.
Fasilitas tersebut yang harus terdapat akomodasi, restoran, tempat belanja, dan transportasi. Penjelasan dari masing-masing fasilitas adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas Akomodasi
Menurut Ismayanti (2010:135) Akomodasi merupakan suatu tempat yang digunakan untuk beristirahat sementara. Sarana akomodasi ini dibutuhkan apabila perjalanan wisata yang dilakukan atau diselenggarakan dalam waktu lebih dari 24 jam. Bahkan ada yang menghabiskan waktu wisata dengan berdiam diri di hotel untuk bersantai, berenang, dan membaca.
13
Hotel memiliki beberapa aspek yang wajib diperhatikan untuk dijadikan pilihan pada sebuah komponen paket wisata menurut Nuriata (2014:63) yang dibagi sebagai berikut:
1. Bentuk Akomodasi (bintang atau non-bintang, block system, cottage, bungalow)
2. Kapasitas kamar dan tingkat hunian
3. Harga dan kondisi sarana akomodasi tersebut.
4. Fasilitas dan pelayanan yang mendukung 5. Lokasi, menyangkut:
a. Jarak dari pintu gerbang (masu/keluar), terminal.
b. Kaitan dengan daya tarik wisata.
c. Inti dari program wisata.
d. Di dalam Kota atau di luar Kota.
e. Hubungan dengan rute perjalanan.
6. Kemudahan pencapaian / aksesibilitas.
7. Adekuasi / persediaan tingkat huniansanitasi / hygiene.
8. Keunikan 9. Seasonal
Jenis dari akomodasi terbagi atas beberapa klasifikasi yang dipaparkan oleh Suwithi (2008:52) yang terdiri dari kelas hotel dan bentuk bangunan.
b. Fasilitas Restoran
Restoran atau tempat pelayanan makanan dan minuman merupakan komponen yang paling penting pula dalam merencanakan sebuah paket wisata di karenakan restoran memenuhi kebutuhan wisatawan dalam hal makan dan minum.
Menurut I Gusti (2017: 169) mengatakan bahwa fasilitas restoran merupakan layanan makanan dan minuman yang berguna untuk memberikan layanan terhadap wisatawan dengan penghidangan makanan, dan minuman. Fungsi dari restoran dalam komponen paket wisata menurut Nuriata (2014:64) yaitu:
14
1) Fasilitas ini menyiapkan kebutuhan makanan dan minum bagi wisatawan yang membutuhkan makan dan minum 2) Makanan dan minuman bisa menjadi sebuah atrasi wisata yang disebut atraksi gastronomi yang terdiri atas produk makanan, bahan, resep, bumbu, hingga cara menghidangkan.
Dalam pemilihan restoran untuk dimasukkan ke dalam sebuah perencanaan paket wisata harus terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan yaitu:
1. Bentuk dari restoran itu sendiri baik yang ada di hotel amupun sejenis warung, café, dan restoran.
2. Kapasitas dari meja yang tersedia.
3. Harga, kondisi dan menu dari restoran tersebut.
4. Fasilitas dan pelayanan yang mendukung lainnya.
5. Lokasi dari tempat restoran yang bersangkutan 6. Aksesibilitas menuju tempat restoran
7. Keunikan 8. Pelayanan 9. Kebersihan 10. Jam operasional 11. Musim
c. Fasilitas Transportasi
Fasilitas lainnya yang sangat penting dalam sebuah perencanaan paket wisata adalah transportasi seperti yang dikemukakan oleh Nuriata (2014:65) dan untuk menentukan fasilitas transportasi adalah dengan mencari rencana transportasi. Dalam penentuan transportasi yang akan digunakan dalam melakukan perjalanan wisata adalah berupa jenis transportasi, kondisi, waktu, aksesibilitas, dan persediaan.
Mode transportasi memiliki beberapa jenis menurut Utama (2017) yang menyebutkan terdapat transportasi udara, laut dan darat.
15
Maka dalam penentuan transportasi yang digunakan harus disesuaikan dengan kegiatan perjalanan wisata yang dilakukan.
d. Fasilitas Tempat Berbelanja
Kegiatan ini merupakan yang banyak disenangi oleh wisatawan.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat untuk melakukan kegiatan berbelanja adalah memiliki kesamaan dengan aspek yang terdapat pada transportasi dan akomodasi.
2.3.4 Subsistem Waktu
Waktu dalam perencanaan sebuah paket wisata terbagi atas 2 waktu yaitu pertimbangan internal dan eksternal. Pertimbangan internal ini terbagi atas biaya, fasilitas, dan tempat. Sedangkan untuk pertimbang eksternal berupa kelelahan dan kebosanan dari wisatawan. Waktu dapat memberikan pengaruh yang sangat penting terhadap pelaksanaan perjalanan wisata karena waktulah yang menjadi penentu sebuah wisata dilaksanakan.
Oleh karena itu, dalam Nuriata (2014:35) menjelaskan untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan perjalanan wisata adalah dengan membuat distribusi waktu. Pemakaian distribusi waktu ini memberikan waktu sebelum penyesuaian, setelah penyesuaian dan waktu aktual pada saat pelaksanaan tour.
Waktu diasumsikan ke dalam 2 tipe berdasarkan pendapat dari Suyitno (2001: 4) yaitu berupa:
a. Saat penyelenggaraan, yaitu pada saat wisata dilaksanakan.
Wisata dapat dilaksanakan kapan saja tetapi dapat terjadi pula wisata yang hanya dilakukan saat-saat tertentu saja.
b. Lama durasi, aspek ini untuk menilai dan memantau waktu faktual dan tergantung pada jenis wisata yang sedang dilaksanakan.
2.4 Perencanaan Paket Wisata
16
Menurut Camilleri (2019:4), ada beberapa yang harus diperhatikan dalam merencanakan paket wisata, yaitu mengidentifikasi mengapa orang melakukan perjalanan, kapan waktu yang tepat untuk perjalanan tersebut, apa yang menjadi motivasi untuk pemilihan suatu destinasi liburan. Dalam perencanaan paket wisata terdapat unsur penting antara lain:
- fisik, penyegaran terhadap badan dan pikiran untuk kesehatan.
- kebudayaan, keingin tahuan terhadap Negara lain, budaya dan sejarah.
- alassan pribadi, mengunjungi rekan, mencari pengalaman baru.
- status sosial menlanjutkan pendidikan, mencari kontak bisnis.
Menurut Suyitno (2006:22) memerlukan tahapan dalam perencanaan paket wisata antara lain:
1. Diagnosis pasar, karakteristik penyusunan produk wisata harus consumer oriented untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan pasar.
2. Formulasi tujuan, harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari 5W+
1H.
3. Observasi, menghubungkan antara hipotesis dengan kenyataan di lapangan.
4. Analisis data, untuk menentukan strategi pencapaian tujuan, mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul, mencari alternative yang mungkin dapat di tempuh.
5. Penetapan rencana, perbaikan dan olahan dari analisis menghasilkan rencana yang akan dilaksanakan.
6. Pelaksanaan rencana, kegiatan nyata dalam mengawali serta memantau pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2.4.1 Tahapan-Tahapan Perencanaan Paket Wisata
Sebuah perencanaan yang baik bukan hanya sekedar sebuah khayalan tanpa dasar. Perencanaan merupakan sebuah pemikiran terhadap kegiatan di masa yang akan datang yang didasarkan pada pertimbangan rasional dan data-data yang akurat. Maka dari itu, dalam melakukan perencanaan paket wisata perlu dipahami tahapan-tahapan 1. Pencarian Gagasan
17
Sumber utama gagasan-gagasan produk paket wisata adalah pasar. Gagasan pasar merupakan kebutuhan dan keinginan para wisatawan yang belum terpenuhi. Dengan mengidentifikasikan kebutuhan wisatawan yang dimaksud dapat mengarahkan produk untuk memenuhi keinginannya.
2. Merumuskan Tujuan Wisata
Pengetahuan yang di dapat dari hasil identifikasi kebutuhan konsumen dipakai sebagai dasar untuk merumuskan tujuan wisata.
Rumusan tujuan ini pada dasarnya adalah hipotesis akan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan tujuannya tidak lain adalah rumusan wisata yang akan diselenggarakan.
Tujuan yang dirumuskan itu harus dapat menjawab pertanyaan - pertanyaan yang sudah umum dikenal dengan rumusan 5W2H, yaitu:
apa (What), wisata apa yang akan disusun; mengapa (Why), mengapa wisata itu disusun; siapa ( Who), siapa saja yang akan terlibat dalam wisata tersebut; dimana ( Where), dimana wisata itu diselenggarakan;
kapan (When), kapan wisata tersebut diselenggarakan; bagaimana (How), bagaimana wisata itu diselenggarakan; dan berapa banyak ( How Much), berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan
3. Observasi dan Pengumpulan Data
Observasi pada dasarnya adalah pengejahwantahan tujuan yang telah dirumuskan dan menghubung-hubungkan antara hipotesis dengan kenyataan di lapangan. Hal-hal yang diobservasi adalah seluruh masalah yang dipertanyakan dalam rumusan tujuan wisata. Komponen- komponen pokok paket wisata yang wajib mendapat perhatian pada saat melakukan observasi dan pengumpu lan data adalah tour leader (pengatur wisata), transportasi, akomodasi, restoran, obyek dan atraksi wisata dan toko cinderamata.
4. Analisa Data
Data yang telah diperoleh dalam kegiatan observasi diolah dan dianalisis. Analisis data dimaksudkan untuk: menentukan strategi
18
pencapaian tujuan; mengidentifkasi kendala yang mungkin timbul dalam proses pencapaian tujuan; dan mencari alternatif-alternatif yang mungkin dapat ditempuh.
5. Desain Produk Pendahuluan
Desain produk pendahuluan biasanya dicurahkan untuk mengembangkan beberapa alternatif desain untuk memenuhi ciri konseptual produk terpilih, seperti halnya model atau jenis paket wisata, unsur pokok dan penunjang kelengkapan suatu paket perjalanan, faktor keamanan dan sebagainya. Hasil ini diharapkan menjadi produk yang dapat bersaing dan dapat direalisasikan menjadi produk unggulan.
6. Pengujian/ Operasional
Pengujian atas alternatif di atas ditujukan pada pengujian pemasaran dan kemampuan dalam pelaksanaan di lapangan, melalui uji pasar dengan dilemparkan ke sekelompok wisatawan untuk dicoba, untuk mengetahui pendapat mereka. Maksud pengujian ini adalah untuk mendapatkan data tentang pendapat wisatawan terhadap produk.
7. Evaluasi
Setelah melakukan pengujian atau operasional dari paket wisata yang dicobakan pada wisatawan, maka akan memperoleh data tentang tanggapan -tanggapan atas paket wisata yang dicobanya. Tanggapan- tanggapan yang masuk itu dianalisis dan dievaluasi kembali agar mengetahui akan kekurangan atau kelebihan atas produk paket wisata yang diujikan.
8. Desain Terakhir
Hasil dari evaluasi paket wisata yang telah diujikan atau dioperasionalkan akan dipakai sebagai rujukan untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan paket wisata tersebut dengan melakukan modifikasi-modifikasi. Selanjutnya hasil dari modifikasi tersebut dijadikan desain akhir untuk segera dipasarkan sesuai dengan pasar - pasar yang dituju. Dalam tahap ini pula penetapan standar dan prosedur pelayanan ditentukan. (Suwantoro, 1997: 3).
19
Segala sesuatu yang dibutuhkan selama kegiatan perjalanan wisata tersebut berlangsung tentunya dikemas kedalam sebuah paket wisata. Paket wisata itu sendiri adalah suatu tour yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu Travel Agent atau Tour Operator atas risiko dan tanggug jawab sendiri, yang acara, lamanya waktu tour, tempat-tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi serta makanan dan minuman telah ditentukan dalam suatu harga yang sudah ditentukan pula jumlahnya (Yoeti, 2006: 112).
2.5 Perencanaan Biaya Wisata
Hantoro (2020) Biaya wisata merupakan biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk melakukan suatu kegiatan wisata. Harga paket wisata merupakan harga yang dihitung menggunakan rumus yang berlaku serta disesuaikan dengan jumlah peserta, jenis kendaraan dan jumlah Free of Charge (FOC) yang diberikan kepada wisatawan.
Pemberian FOC kepada wisatawan dilakukan apabila wisatawan dianggap memenuhi persyaratan tertentu yaitu dalam hal ini peserta yang membeli paket tur antara 7-9 orang.
2.5.1 Komponen wisata dalam penyusunan paket wisata
Komponen wisata meliputi fasilitas-fasilitas yang terlibat dalam penyelenggaraan wisata, dimana wisata terjadi karena adanya keterpaduan antara berbagai fasilitas yang mendukung dan berkesinambungan. Adapun komponen wisata meliputi, antara lain:
a. Sarana Transportasi
Sarana transportasi terkait dengan mobilitas wisatawan, tetapi transportasi tidak hanya dipakai sebagai sarana untuk membawa wisatawan dari satu tempat ke tempat yang lain, tetapi ada juga yang dipakai sebagai atraksi wisata yang menarik.
b. Sarana Akomodasi
20
Sarana ini dibutuhkan apabila wisata diselenggarakan dalam waktu lebih dari 24 jam dan direncenakan untuk menggunakan sarana akomodasi tertentu sebagai penginapan.
c. Sarana Makanan dan Minuman
Restoran yang ada di hotel dan menjadi bagian atau fasilitas hotel, ada pula restoran yang berdiri sendiri atau indipenden.
d. Obyek dan Atraksi Wisata
Obyek dan atraksi wisata dapat dibedakan atas dasar asal- usul yang menjadi karakteristik obyek atau atraksi tersebut, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata ziarah, dan wisata hiburan.
e. Sarana Hiburan
Hiburan bersifat massal, di adakan untuk masyarakat umum dan bahkan melibatkan masyarakat secara langsung serta tidak ada pemungutan biaya yang menikmatinya, dimana hiburan ini disebut amusement.
f. Toko Cenderamata
Hal ini erat kaitannya dengan oleh-oleh atau kenang- kenangan dalam bentuk barang tertentu.
g. Pramuwisata dan Pengatur wisata (guide)
Pramuwisata dan pengatur wisata adalah petugas purna jual yang bertindak sebagai wakil perusahaan yang mengelola wisata untuk memimpin, memberi informasi dan layanan lain kepada wisatawan sesuai dengan acara yang disepakati.
2.5.2 Biaya Perjalanan Wisata
Menurut Hantoro (2020:72) Biaya merupakan pengeluaran yang harus dikeluarkan dalam pembuatan suatu produk wisata. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Direct Cost (Biaya Langsung)
21
Semua jenis biaya yang secara langsung digunakan dalam produksi paket wisata. Seperti, biaya akomodasi, transportasi dan guide fee.
b. Indirect Cost (Biaya Tak Langsung)
Semua jenis biaya yang tidak langsung digunakan dalam pembuatan paket wisata. Seperti, gaji karyawan, biaya marketing, dan biaya pengembangan.
c. Saving Cost/Standby Cost
Perhitungan biaya yang digunakan untuk berjaga-jaga apabila terjadi perubahan biaya yang tidak direncanakan. Seperti, dana kesehatan, dan dana sumbangan.
d. Variable Cost
Biaya yang berubah karena jumlah. Seperti, biaya masuk pax, biaya makan, biaya akomodasi, biaya kendaraan umum, biaya pengurusan bagasi, dan biaya asuransi.
e. Fixed Cost (Biaya Tetap)
Biaya yang tidak berubah karena frekuensi atau jumlah. Seperti, biaya transportasi charter, biaya pemandu wisata,biaya sopir, biaya parkir, sumbangan, biaya masuk wisata, biaya jalan tol, waiter’s tip dan biaya administrasi.
f. Semi-variable Cost
Sifatnya variable tapi juga tetap dimana biaya seperti ini harus dihitung secara fixed cost. Seperti, donasi dan tip.
2.5.3 Macam-macam biaya paket wisata Tour berdasarkan kelas/tarif:
a. Tourist Class: tour yang dilaksanakan dengan menggunakan hotel bintang satu.
b. Budget Class: tour yang dilaksanakan dengan menggunakan hotel bintang dua.
c. Standard Class: tour yang dilaksanakan dengan menggunakan hotel
22 bintang tiga.
d. First Class: tour yang dilaksanakan dengan menggunakan hotel bintang empat.
e. Deluxe Class: tour yang dilaksanakan dengan menggunakan hotel bintang lima.
Penyusunan biaya tour dirangkai atas biaya dari seluruh komponen biaya penyusunanpaket wisata, karena itu penentuan biaya komponen yang diperkirakan akan dikeluarkan sangat menentukan dalam penyusunan harga tour.
Cara penentuan biaya tour ini dilakukan dengan cara:
- Menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung
- Hanya menghitung biaya langsung saja (meminimumkan biaya tidak langsung). Perhitungan ini tidak akurat, tetapi mendekatkan kepada tujuan penyusunan harga dan tidak untuk melakukan perhitungan untuk mencari keuntungan.
Dalam melakukan perhitungan biaya paket wisata dal yang dapat dilakukan dengan jalan:
- Mentranspormasi biaya tetap ke dalam biaya per orang baru kemudian dilakukan penjumlahan dengan biaya untuk memperoleh jumlah biaya per orang, Total f/n + Total V = Total tour cost/harga pokok
- Mentranspormasikan biaya variable ke dalam biaya bagi sejumlah pax tertentu, baru dilakukan penjumlahan dengan biaya tetap setelah terdapat penjumlahannya baru dilakukakn pembagian dengan jumlah pax tertentu tadi untuk memperoleh biaya per orang.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹 + 𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉) 𝑛
Ket : F = fixed cost n = Total pax V = variable cost
23
Prosedur menentukan perhitungan penyusunan harga paket wisata yang dapat mencapai pendekatan untuk menentukan harga paket wisata sebagai berikut:
a. Menginventarisasi seluruh komponen biaya penyususnan paket yang dapat terdeteksi
b. Menyusun harga berdasarkan perhitungan, tidak menurut perasaan atau perhitungan kira-kira
c. Mengambil kebijaksanaan mempergunakan saving cost, untuk mencegah dampak bila terjadi perubahan terhadap harga yang telah disusun
d. Dari awal perhitungan telah mencari biaya yang menyatakan biaya per pax, baru dilakukan penjumlahan untuk mencari biaya per orang e. Menjumlahkan seluruh biaya untuk sejumlah pax, baru melakukan
pembagian dengan jumlah pax yang diperhitungkan
f. Pada jumlah biaya per orang yang diperoleh ditambahkan dalam perhitungan:
1) Sur charge, mark up atau margin atas keuntungan yang diharapkan, besar kecilnya ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan dari masing- masing perusahaan.
2) Harga jual bila memakai saluran distribusi harus ditambahkan dengan persentase komisi yang akan diberikan kepada saluran distribusi yang digunakan
3) Bila diperlukan dalam harga jual sudah termasuk perhitungan kondisi dari harga , misalnya menyangkut complimentary
g. Menghitung harga paket wisata yang dinyatakan dalam satuan mata uang tertentu,
h. Menghitung harga dengan cara/metode cost plus pricing PRICE = COST + (desired) PROFIT
- Quoted Based On merupakan angka pembagi yang ditetapkan oleh perusahaan perjalanan untuk membagi biaya-biaya tetap yang harus ditanggung setiap pax.
24
- Sur Charge/Mark Up adalah jumlah persentase keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan perjalanan pada setiap produk tour yang mereka buat. Besar kecilnya persentase ini sepenuhnya tergantung kepada perusahaan perjalanan itu sendiri. Tetapi yang perlu diingat bahwa semakin besar persentase keuntungan yang ditetapkan oleh perusahaan perjalanan berarti harga jual yang akan diberikan kepada konsumen semakin tinggi.
- Agency Commision adalah jumlah persentase komisi yang diperhitungkan dalam harga tour yang diperuntukkan bagi para agent lain yang menjual produk yang dibuat oleh suatu perusahaan perjalanan, besarnya persentase komisi yang diberikan oelh perusahaan perjalanan pemilik produk kepada para agent berkisar antara 5% sampai dengan 10%. Tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah persentase ini lebih besar dari 10%.
- Complimentary adalah pembebasan membayar terhadap pax tertentu dengan jumlah dan persyaratan yang ditetapkan oleh kebijaksanaan suatu perusahaan perjalanan. Pemberian compliment ditujukan untuk meransang jumlah pembelian tour. Penetapan jumlah compliment ditetapkan dengan norma-norma tertentu, biasanya didasarkan pada jumlah kelipatan dari peserta tour. Complimentary dihitung berdasarkan rumus yang sudah berlaku umum dikalangan perusahaan perjalanan.
Rumus menghitung complimentary tersebut adalah:
𝐶𝑜𝑚𝑝𝑙𝑖𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟𝑦(𝐹𝑂𝐶) = 𝑛 × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑖 𝑛 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑙𝑖𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟𝑦
- Rounded Up adalah pembulatan angka yang sudah di perhitungkan dalam suatu perhitungan tour. Selisih pembulatan ini juga dapat menambah sedikit pendapatan bagi perusahaan perjalanan, tetapi ini bukan dijadikan alas an utama dalam melakukan pembulatan ini.
Pembulatan yang biasa dilakukan adalah pembulatan 2 angka
25
dibelakang koma. Khusus untuk pembulatan yang berkaitan dengan uang, pembulatannya selalu keatas.
2.6 Peramalan (forecast)
Menurut Anwar Farida Puspa (2015:2) Teknik peramalan bisnis merupakan suatu cara atau pendekatan untuk menentukan ramalan (perkiraan) mengenai sesuatu di masa yang akan datang. Peramalan (forecast) menjadi sangat penting karena penyusunan suatu rencana diantaranya didasarkan pada suatu proyeksi atau forecast. Untuk menyelesaikan masalah di masa datang yang tidak dapat dipastikan, orang senantiasa berupaya menyelesaikannya dengan model pendekatan- pendekatan yang sesuai dengan perilaku aktual data, begitu juga dalam melakukan peramalan.
menurut Jay Heizer dan Barry Render (2011:136) Pengertian peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi kejadian di masa depan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa mendatang dengan model pendekatan sistematis.
2.6.1 Metode Forecast
Metode forecasting merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan memanipulasi data untuk merumuskan prakiraan yang andal dan akurat. Metode ini menggunakan berbagai macam data sebagai dasar prediksi.
Perbedaan utama dari metode-metode peramalan ini adalah jumlah dan keakuratan data yang digunakan untuk peramalan, karena dapat mempengaruhi jenis hubungan yang diidentifikasi dan keefektifannya.
Terdapat beberapa jenis forecasting antara lain:
- Forecasting Bisnis Umum
Forecasting jenis ini digunakan untuk menentulan iklim bisnis secara keseluruhan, forecasting jenis ini dapat digunakan untuk menentukan kondisi pasar secara keseluruhan dan dampak dari faktor lingkungan beroperasi.
26 - Forecasting Keuangan
Forecasting keuangan adalah tentang mendapatkan gambaran ke mana arah bisnis, hal ini termasuk menimbang aset dan kewajiban, hutang dan piutang, biaya operasi, struktur modal dan arus kas, dan kondisi pasar secara umum.
- Forecasting Akuntansi
Forecasting ini digunakan untuk menenttukan biaya operasi yang dibutuhkan untuk bisnis, dengan manggunakan data masa lalu dan masa sekarang.
- Forecasting Permintaan
Forecasting permintaan digunakan untuk menentukan pasar dan permintaan pelanggan untuk barang atau jasa di masa depan.
- Forecasting Penjualan
Forecasting ini digunakan untuk memprediksi penjualan Anda untuk periode waktu mendatang, dan memperkirakan pertumbuhan dan arus kas.
- Forecasting Modal
Forecasting ini digunakan untuk memprediksi modal yang tersedia untuk tanggal atau acara mendatang. Dengan melibatkan beberapa faktor yaitu Kas & tabungan, Aktiva, Piutang, Pendapatan, Pendanaan investasi, Jalur kredit.
Salah satu metode forecasting yang akan digunakan yaitu : 1. metode trend garis lurus-kuadrat kecil
) (
)
( 2
2
n b X n a Y
X X
n
Y X XY
b n
bx a Y
−
=
−
= − +
=
27
2. Metode Garis Lurus- Metode Momen
2.7 Kerangka Berfikir
komponen dari paket wisata terdiri atas wisatawan, daya tarik wisata, dan waktu. Komponen pada bagian fasilitas terbagi atas restoran, akomodasi, tempat belanja dan transportasi. Berdasarkan dari paparan di atas maka setiap komponen tersebut harus terdapat dalam komponen paket wisata.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir 2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah hal penting bagi penelitian. Karena dengan adanya referensi dari penelitian terdahulu akan berfungsi sebagai dasar pemikiran
+
= +
= +
=
X2
b X a XY
X b na Y
bX a Y
Penyedia Jasa
Biaya Perjalanan
Fasilitas Daya Tarik
Wisata Akomodasi
Pengguna Jasa
Perencanaan Paket Wisata
28
dan juga bahan acuan bagi peneliti untuk membuat penelitian skripsi. Beberapa dibawah ini merupakan penelitian terdahulu yang mendasari penelitian :
29
Tabel 2.1
Matrik Penelitian Terdahulu No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
1
Faktor- Faktor Perencana an Paket Wisata DI PT.Bonanz a
Pekanbaru Holiday
Heny Yuliawat i/
Oktober 2015
Bagaimanakah perencanaan paket wisata di PT. Bonanza Pekanbaru Holiday
variabel bebas : faktor dalam perencan aan paket wisata variabel terikat : pendapat reponden /pelangga n
Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik
pengumpulan data:wawanca ra, observasi dan
dokumentasi Metode analisa data menggunakan analisa data deskriptif kualitatif
Menurut
responden paket wisata yang dirancang masih memiliki
kekurangan dan belum terencana dengan baik, hal ini dapat dilihat banyak konsumen menginginkan perencanaan paket wisata yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan
- Lokasi dan Waktu penelitian - Pengemba
ngan tujuan/ka wasan wisata - Potensi
wisata yang berbeda - Teori yang
digunakan
-Pengunaan metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif -Pelibatan masyarakat ataupun para wisatawan
No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
2
Perencana an Paket
Wisata Pada Biro Perjalanan
Wisata Inbound
(Studi Kasus di PT. Golden Kris Tours,
Bali)
Nelsye Lumana uw/ Juni
2020
Bagaimana proses perencanaan paket wisata pada biro perjalanan
wisata inbound, khususnya
yang diterapkan di
Golden Kris Tours Bali
variabel bebas : produk paket wisata
yang dirancang
Golden Kris Tours, variabel terikat : responde
n
metode kualitatif deskriptif Pengumpulan
data melalui dokumen,
pedoman wawancara dan observasi
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan
perencanaan paket wisata tersebut antara lain : - diagnosis pasar, -formulasi
tujuan 5w+1h, - observasi, - analisis data, -
penetapan rencana.
- Lokasi dan Waktu Penelitia
n - Pelaksan
aan Sapta pesona
dan atraksi wisata
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan - Teori dalam
penelitian - Tempat
wisata
30 No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
3
Perencana an Paket
Wisata Tirta Di Kabupaten
Buleleng
- Luh Putu Swand
ewi - I Putu
Sudana - Yayu
Indraw ati/
2014
bagaimana potensi
wisata, perencanaan paket wisata dan model
saluran distribusi yang
ada di Kabupaten
Buleleng
Potensi, Perencan aan paket
wisata dan model saluran distribusi
Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan.
Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif
Potensi wisata tirta terdiri dari kawasan pantai Lovina yang mempunyai daya
tarik atraksi lumba-lumba, menjelajah alam
di air terjun singsing, berendam air panas di sumber air panas Banjar dan tidak lupa dengan wisata belanja sambil
menikmari eksotika kebun anggur di Seririt.
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan - Tempat/tujua
n wisata - Teori yang
digunakan - Potensi
Wisata
No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
4
Perencana an Penyusuna
n Paket Perjalanan
Wisata Di Kabupaten Rote Ndao
- Putry Jolly Carolia
n Manaf
e - Melky Kabu - Elim R A Lau / Novem
ber 2019
Bagaimana Potensi Wisata
yang ada di Kabupaten Rote dan Perencanaan paket wisata di Kabupaten
Rote
Potensi wisata
dan Pengemb
angan paket wisata
Rote
Metode Kualitatif, pengumpulan
data menggunakan
wawancara, observasi dan
dokumentasi
Kabupaten Rote Ndao memiliki potensi wisata seperti : mulut seribu, istana raja
kedoh Rote, sentra tenun ikat,
janur kuning, telaga nirwana,
bukit bebalain dan pantai oelangga, setiap daya tarik wisata tersebut memiliki
keunikan.
- Lokasi dan waktu penelitia
n - Tempat/t
ujuan perjalana
n wisata - Atraksi
wisata - Potensi
Wisata
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan - Teori yang digunakan
31 No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
5
Strategi Perencana
an dan Pengemba
ngan Objek Wisata
(Studi Kasus Pantai Pangandar
an Kabupaten
Ciamis Jawa Barat)
Marceill a Hidayat/
2011
Bagaimana strategi perencanaan pengembanga n pariwisata berkelanjutan
(sustainable tourism) dari objek wisata
pantai pangandaran dalam rangka pengembanga
n wisata bahari
pengemb angan wisata bahari
Penelitian ini bersifat deskriptif yang
dilakukan dengan teknik analisis SWOT.
Metode yang digunakan
adalah metode survey
Objek wisata pantai pangandaran,
dalam hal kerusakan sarana
dan prasarana kesemrawutan pantai cukup kompleks, pantai
pangandaran tengah mencapai
fase stagnasi dalam daur siklus
hidup objek wisata.
- Lokasi dan waktu penelitia
n - Pelaksan
aan sapta pesona
dan atraksi wisata - Tempat/t
ujuan perjalana
n wisata - Potensi
Wisata
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan - teori yang digunakan
No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
6
Pengemba ngan Paket Wisata Usia Dini
Pada Unkhair's Tour And Travel
- Halida Nuria - Dewi Apriani
Aco/
2021
Bagaimana pengembanga n paket wisata
usia dini oleh ukhair's tour and travel
pengemb angan paket wisata
untuk usia dini
Penelitian kualitatif
dengan paradigma interpretative,
pengumpulan data dengan
instrumen observasi, wawancara dan dokumen
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil
yaitu:
pengembangan komponen paket
wisata diantaranya transportasi bis kampus, makanan
dan minuman yang layak untuk
anak, dekorasi untuk anak usia dini, objek wisata
(wisata sejarah dan edukasi),
Lokasi dan waktu penelitian pelaksanaa n sapta pesona dan atraksi
wisata target pemasaran wisatawan tempat/tuj
uan perjalanan
wisata Potensi
Wisata
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan - teori yang digunakan
32 No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
7
Perencana an Paket
Wisata Berdasark
an Karakterist
ik Dan Motivasi Wisatawa n Ysng Datang Ke
Kampung Cireundeu
Kota Cimahi
Ani Mulyani
- Reiza Miftah Wirakus uma/
Oktober 2016
Bagaimana perencanaan paket wisata yang cocok
untuk wisatawan berdasarkan karakteristik dan motivasi
para wisatawan yang datang ke kampung Cireundeu kota Cimahi
paket wisata
yang direncana
kan berdasrka
n karakteris
tik dan motivasi
yang datang, pendapat wisatawa
n yang berkunjun
g
metode desktiptif kualitatif, pengumpulan
data menggunakan
observasi lapangan, kuisioner, wawancara, studi pustaka,
studi dokumentasi dan pencarian
data di internet
Berdasarkan hasil penelitian jenis paket wisata yang
didapatkan adalah paket wisata harian atau one day, yang dibagi menjadi 4 yaitu
paket sampeu karihkil hiji (untuk
pelajar TK dan SD), paket sampeu karihkil
dua (untuk pelajar SMP dan
SMA), paket sampeu karihkil
tilu (untuk mahasiswa), dan
paket sampeu karihkil opat
- Lokasi dan waktu penelitia
n - Pelaksan
aan sapta pesona
dan atraksi wisata - Tempat/t
ujuan perjalana
n wisata - Variabel penelitia
n - Potensi
wisata
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan - teori penelitian
yang digunakan
8
Structure of Travel Planning Processesa
nd Informatio
n Use Patterns
Soojin Choi, Xinran Y. Lehto Alastair,
M.
Morriso SooChe
ong (Shawn)
Jang
to provide empirical evidence for an alternative view of travel
decision making and to
examine the information use patterns across the
different stages of decision.
the structure of travel decision- making
and informati
on use pattern.
personal interview technique
By establishing a visual depiction of the
theoretical propositions maintained in recent literature
of tourism decision making and information
search,
Lokasi dan waktu penelitian pelaksanaa n sapta pesona dan atraksi
wisata target pemasarwi
satawan tempat/tuj
uan perjalanan
wisata
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan
33 No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaa
n Persamaan
9
Online user- generated
content for travel planning - different
for different
kinds of trips?
Anja Simms
the role of trip characteristics
as antecedents
for engagement
with online user- generated
content.
travellers’
engagem ent with online
user- generate d content
for vacation planning
Observation and interview
It is interesting to note that trip characteristics seem
to play a key role when it comes to
travellers’
engagement with user-generated content for travel planning a higher percentage of travellers turned to
user-generated content for travel
planning when visiting a destination
for the first time,.
- Lokasi dan waktu penelitia
n - pelaksan aan sapta
pesona dan atraksi wisata
- tempat/t
ujuan perjalana
n wisata - Potensi Wisata
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan - teori penelitian
yang digunakan
No Judul
Nama Penulis/
Tahun
Rumusan
Masalah Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian Perbedaa
n Persamaan
10
Strategic Destinatio
n Planning:
Analyzing the Future of Tourism
Sandro Formica,
Tanvi H.
Kothari
1. The Systems Approach
to Tourism 2. Focus,
Scope, and Decision
Making
clients’
requests and in offering
high- quality services.
Observation and interview
In this digital era, tourism organizations not
only compete with each other but also have to
combat the innovative strategies of other businesses
like Expedia, Orbitz, and Trip
planner.
Lokasi dan waktu penelitian pelaksanaa n sapta pesona dan atraksi
wisata tempat/tuj
uan perjalanan
wisata Potensi
Wisata
- Pengunaan metode penelitian menggunakan
metode penelitian
kualitatif deskriptif - Pelibatan masyarakat ataupun para
wisatawan - teori penelitian
yang digunakan
34