KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH
SISWA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR EKONOMI SISWA TAHUN AJARAN 2013/2014
(Studi: Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Dessy Irawati
NIM: 091324047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk :
Allah SWT
Kedua orang tua ku Bpk
Bernadektus Kushartanto dan
Ibu Sri Mulyaningsih
Kedua adikku Haris Sudibya dan
Jovan Kazam Novanto
Keluarga Besar Pendidikan
Ekonomi 2009
MOTTO
ABSTRAK
KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH SISWA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA TAHUN
AJARAN 2013/2014
(Studi: Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Yogyakarta)
Dessy Irawati 091324047
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa, dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Yogyakarta pada bulan Agustus 2014. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 6 Yogyakarta yang berjumlah 75 siswa. Sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 63 siswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabelitas hanya digunakan pada variabel pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF LEARNING FACILITIES, THE
UTILIZATION INFORMATION TECHNOLOGY FOR STUDENTS AND LEARNING DISCIPLINE TOWARDS THE STUDENT’S LEARNING
ACHIEVEMENT IN STUDYING ECONOMICS ACADEMIC YEAR 2013/2014
A Case Study : The Eleventh Grade Students of Sosial Sciences Department of SMAN 6 Yogyakarta utilization of information technology for students, and learning discipline towards
the student’s learning achievement in studying economics, 2013/2014 academic
year.
This study is an explanatory study that was conducted in SMAN 6 Yogyakarta in
August, 2014. The population of this study were 75 students of the Eleventh Grade Students of Social Sciences Department of SMAN 6 Yogyakarta. The samples were 63 students. The samples were taken by a simple random sampling technique. The data were gathered by questionnaire and documentation. Test instruments such as validity and reliability were used only on the variable use of
information technology by students and learning discipline. The data analysis
technique was the multiple linear regression analysis.
The results of this study indicates that : (1) learning facilities do not have a
significant contribution to the student’s learning achievement in studying
economics (sign value 0,258 > α = 0,05); (2) the utilization information
technology for students has a significant contribution to the achievement in
studying economics by students for about 26,51 % (sign value 0,025 < α =
0.05); (3) the discipline of learning contributes significantly to the achievement in studying economics for about 60,18 % (sign value 0,000 < = 0,05). The value
of adjusted R2 for about 0,273 meant that 27,3% of the achievement in studying
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa segala kelancaran demi terselesaikannya skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa doa, bantuan, masukan, dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin meyampaikan rasa syukur dan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah menuntun dan menyertai di setiap langkah penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.
2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Rohandi Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di setiap proses serta memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hinga akhir penulisan.
6. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hinga akhir penulisan.
7. Bapak Y.M.V Mudayen S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmu dan masukan yang membangun selama perkuliahan.
8. Semua Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memeberikan ilmunya dan setia mendampingi di setiap proses perkuliahan.
10.Kedua orangtua ku tersayang Bapak Bernadektus Kushartanto dan Ibu Sri Mulyaningsih yang telah memberikan segalanya baik doa, kasih sayang, perhatian, dukungan maupun pengorbanan yang sangat berarti.
11.Kedua adikku tercinta Haris Sudibya dan Jovan Kazam Novanto yang selalu memberikan motivasi dan warna dalam hidupku.
12.Sahabat-sahabatku yang selalu setia membantu dan memberikan semangat yang luar biasa “ Yeye, Wiwid, Nana, Mbak Etik, Yunus, Ardian, Putri, Angelin, Yani, Teja, Mbak Tria, Tata, Kylla, Hesti, Emma, Eni, Densi, Ita, Yona, Eko, Daniel, Frengki,Yohan, Mbak Tri, Nita, Diana”
13.Semua sahabat-sahabat ku di Bekasi terimakasih atas dukungan, saran dan semangatnya yang sangat berarti.
14.Teman-teman seperjuangan PE’ 09 dan adik-adik PE’10 terutama untuk Yustina dan Yani. Terimakasih atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya.
15.Seluruh warga SMAN 6 Yogyakarta yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan informasi untuk pengumpulan data dalam kegiatan penelitian.
16.Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.
Yogyakarta, 8 Desember 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 8
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 15
4. Kedisiplinan Belajar ... 19
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28
E. Data yang Dicari ... 30
2. Data Sekunder ... 30
b. Deskripsi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 40
c. Deskripsi Kedisiplinan Belajar ... 42
d. Deskripsi Hasil Belajar ... 44
1. Deskripsi Data Jenis Kelamin Siswa ... 62
2. Deskripsi Data Asal Daerah Siswa ... 63
3. Deskripsi Data tentang Fasilitas Belajar Siswa ... 64
4. Deskripsi Data tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi ... 65
5. Deskripsi Data tentang Kedisiplinan Belajar Siswa ... 67
6. Deskripsi Data tentang Hasil Belajar Siswa ... 68
c. Uji Autokorelasi ... 74
D. Pengujian Hipotesis ... 76
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80
BAB VI PENUTUP ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Keterbatasan ... 89
C. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian ... 31
Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Variabel ... 35
Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas ... 36
Tabel III.4 Penilaian Fasilitas Belajar ... 38
Tabel III.5 Mean dan Standar Deviasi Variabel Fasilitas Belajar ... 38
Tabel III.6 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Fasiltas Belajar ... 38
Tabel III.7 Penilaian Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 40
Tabel III.8 Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunkasi oleh Siswa ... 40
Tabel III.9 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 41
Tabel III.10 Penilaian Kedisiplinan Belajar ... 42
Tabel III.11 Mean dan Standar Deviasi Variabel Kedisiplinan Belajar ... 43
Tabel III.12 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Kedisiplinan Belajar ... 43
Tabel III.13 Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 44
Tabel IV.1 Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta ... 58
Tabel IV.2 Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta ... 58
Tabel IV.3 Data Sarana Pendukung Pembelajaran Berbasis TI ... 59
Tabel IV.4 Data Sarana Pendukung Pembelajaran di Perpustakaan ... 60
Tabel IV.5 Kondisi Siswa ... 61
Tabel IV.6 Data Jenis Kelamin Siswa ... 63
Tabel IV.7 Data Asal Daerah Siswa ... 63
Tabel IV.8 Frekuensi Fasilitas Belajar Siswa ... 64
Tabel IV.9 Frekuensi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunkasi oleh Siswa ... 66
Tabel IV.10 Frekuensi Kedisiplinan Belajar Siswa ... 67
Tabel IV.11 Frekuensi Hasil Belajar SiswaPartisipasi ... 68
Tabel IV.12 One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 70
Tabel IV.13 Hasil Uji Linearitas ... 71
Tabel IV.14 Hasil Uji Multikolinearitas... 73
Tabel IV.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 74
Tabel IV.16 Hasil Uji Autokorelasi ... 75
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ... 92
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 97
Lampiran 3 Uji Prasyarat Normalitas dan Linieritas ... 100
Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ... 104
Lampiran 5 Uji Hipotesis ... 107
Lampiran 6 Hasil Kuesioner Penelitian ... 109
Lampiran 7 Kriteria Penilaian Siswa terhadap Variabel ... 114
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 123
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Era globalisasi sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Globalisasi
ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Penguasaan IPTEK merupakan tuntutan di era globalisasi
agar dapat melaksanakan pembangunan untuk bangsa. Untuk dapat mengusai
hal tersebut, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Salah
satu sarana untuk mencetak SDM yang berkualitas yaitu melalui pendidikan.
Peran pendidikan sangat penting karena pendidikan merupakan kunci utama
dalam mencetak SDM yang berkualitas. Sekolah merupakan lembaga
pendidikan yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Kualitas pendidikan di sekolah dapat dilihat dari hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa yang dicapai di sekolah merupakan salah satu
cerminan terhadap penguasaan materi yang diajarkan di sekolah.
Hasil belajar sangat perlu diperhatikan untuk melihat apakah
pembelajaran yang selama ini dilakukan mencapai target atau tidak. Ada
kemungkinan hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi, sedang atau bisa
saja rendah. Untuk hasil belajar yang tinggi perlu ada upaya untuk
mempertahankan dan upaya untuk mencapai titik maksimal. Tetapi untuk hasil
belajar yang sedang atau bahkan rendah, perlu adanya evaluasi dan upaya
belajar siswa, dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang berkontribusi
dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, sangat penting diketahui untuk
membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik itu faktor
yang datang dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang datang dari
luar diri siswa (faktor eksternal). Faktor internal meliputi motivasi, minat,
bakat, perhatian dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan
sosial (keluarga, guru, teman), fasilitas belajar, kedisiplinan belajar, teknologi,
ilmu pegetahuan, adat istiadat, dan lain-lain. Faktor internal merupakan hal
yang wajar karena hal tersebut diniati dan disadari oleh siswa. Siswa harus
mengerahkan segala daya dan upaya untuk dapat meraih hasil belajar yang
optimal dengan menggunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Tetapi
hal ini juga tidak dapat dipungkiri, bahwa hasil belajar yang diraih siswa masih
saja bergantung pada faktor eksternal. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di
luar dirinya yang dapat menentukan hasil belajar yang dicapai siswa.
Salah satu faktor eksternal yang berkontribusi dalam menentukan hasil
belajar siswa yaitu fasilitas belajar siswa. Siswa yang membutuhkan fasilitas
belajar seperti ruang belajar, buku, alat tulis, komputer dan sebagainya agar
dapat menunjang kegiatan belajar siswa. Kurangnya kelengkapan fasilitas
belajar bagi siswa, menyebabkan tidak adanya kebutuhan belajar yang
dibutuhkan, sehingga kegiatan belajar anak pun menjadi terhenti untuk
beberapa waktu. Hal ini tentu dapat menghambat proses belajar siswa. Oleh
efektif. Semakin lengkap fasilitas belajar yang dimiliki siswa, maka siswa
semakin semangat untuk belajar. Bila sudah semangat, aktivitas belajarnya
pun meningkat, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Namun pada kenyataannya masih ada saja siswa yang belum memanfaatkan
fasilitas yang dimilikinya. Mereka masih sering meminjam alat tulis, tidak
membawa buku dan sebagainya.
Faktor penting lain yang ikut berkontribusi dalam menentukan hasil
belajar siswa yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
oleh siswa. Kehadiran teknologi informasi dalam dunia pendidikan benar-benar
mengisi kekurangan akan akses informasi. Seperti yang dirumuskan UNESCO
dalam APTIK (2010:96) bahwa fungsi teknologi informasi dan komunikasi
dalam dunia pendidikan adalah to meet the unmet educational needs atau
“untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang selama ini belum dapat
terpenuhi”. Keberadaan TIK dapat memberikan nilai tambah bagi proses belajar mengajar di sekolah
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah merupakan suatu
kebutuhan yang penting karena pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda lagi
seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut dikarenakan semakin lama,
zaman semakin berubah, semakin modern dan semakin canggih. Sehingga
siswa sebagai generasi di masa yang akan datang harus siap agar dapat
memenuhi tuntutan di era modern dan canggih yang penuh persaingan tersebut.
Memang sudah selayaknya pemanfaatan teknologi informasi merupakan suatu
Siswa bisa memanfaatkan kehadiran TIK ini untuk mencari sumber
pengetahuan baru ataupun untuk menyelesaikan segala tugas-tugas sekolah.
Meskipun pada kenyataannya siswa tidak hanya memanfaatkan TIK untuk
keperluan belajar saja, tetapi kadang mereka lebih suka mengakses jaringan
internet untuk menjalin relasi dengan teman melalui jejaring sosial seperti
facebook dan twitter, daripada harus mencari dukungan sumber belajar.
Maraknya copy-paste juga tidak luput dari cara siswa untuk menyelesaikan
tugas. Tetapi setidaknya siswa harus mengambil hal-hal yang positif dari
adanya TIK.
Kedisiplinan belajar juga merupakan faktor lain yang ikut berkontribusi
dalam menentukan hasil belajar siswa. Sebagai seorang siswa, disiplin belajar
sangatlah penting guna meningkatkan kemampuan belajarnya agar dapat
memperoleh hasil belajar yang optimal. Siswa yang jarang masuk ke sekolah
dan sering terlambat apalagi jarang mengerjakan tugas akan sulit memperoleh
hasil belajar yang memuaskan. Dapat berdisiplin dalam hal belajar saja belum
tentu menjamin hasil belajar yang memuaskan, apalagi yang tidak memiliki
kedisiplinan dalam hal belajar.
Disiplin belajar tidak boleh diabaikan dalam penerapannya. Kedisiplinan
dapat mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu
sebaik-baiknya. Sehingga siswa tidak banyak membuang-buang waktu untuk hal yang
tidak lebih berguna. Namun, pada kenyataannya, meskipun aturan dibuat ketat,
masih ada saja siswa yang terlambat masuk sekolah, tidak mengumpulkan
(Sistem Kebut Semalam). Apalagi bila guru tidak ada, siswa ribut dan suaranya
mengganggu kelas lain. Tentu bukan hal seperti ini yang kita inginkan.
Terkait dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti fenomena
tersebut dengan judul “Kontribusi Fasilitas Belajar, Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Siswa dan Kedisiplinan Belajar Siswa dengan Hasil Belajar
Ekonomi Siswa”. Penelitian dilakukan di sekolah yang terletak di Kota Yogyakarta yaitu SMA Negeri 6 Yogyakarta kelas XI IPS tahun ajaran
2013/2014. Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini karena SMA
Negeri 6 Yogyakarta merupakan sekolah yang memiliki fasilitas lengkapdan
pemanfaatan teknlogi informasi dan komunikasi yang modern. Tentu hal ini
sesuai dengan misi SMAN 6 yaitu untuk mengembangkan sistem komunikasi
sekolah berbasis teknologi informasi. Keberadaan LCD proyektor yang ada
disetiap kelas dan fasilitas hotspot merupakan salah satu bentuk pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi.
Sekolah ini memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat yaitu dengan
Akreditasi A. Hal tersebut juga tak lepas karena kedisiplinan sekolah tersebut
dalam mendidik siswa-siswanya. Karena kedisiplinannya itulah, banyak
prestasi yang telah diraih oleh siswa didikannya. Hal ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya piala yang diraih dari berbagai ajang perlombaan baik
dibidang akademik maupun non akademik. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi
siswa untuk tidak memanfaatkan apa yang sudah sekolah berikan. Oleh karena
itu, peneliti tertarik untuk meneliti sekolah ini. Sehingga SMAN 6 dirasa sesuai
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, peneliti
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi fasilitas belajar terhadap
hasil belajar ekonomi siswa?
2. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa?
3. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi kedisiplinan belajar
terhadap hasil belajar ekonomi siswa?
C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1.Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar yang dimaksud adalah peralatan dan perlengkapan
yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses belajarnya . Indikatornya:
a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di
rumah
b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis
c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dimaksud
adalah segala bentuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
siswa sebagai pendukung aktivitas pembelajaran. Indikatornya :
a. Frekuensi siswa memanfaatkan hotspot sekolah.
b. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau mengunduh
materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.
c. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau
mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.
3. Kedisiplinan Belajar Siswa
Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah ketaatan siswa dalam
mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya
baik di rumah maupun di sekolah. Indikatornya:
a. Frekuensi mengatur jadwal belajar di rumah
b. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran
c. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran
d. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
4. Hasil belajar Ekonomi siswa
Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2 siswa pada
mata pelajaran ekonomi.
Indikator: nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran
D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan fasilitas belajar terhadap hasil
belajar siswa. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi fasilitas
belajar terhadap hasil belajar siswa tersebut.
2. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar siswa. Jika ada,
seberapa besar dan signifikan kontribusi pemanfaatan teknologi informasi
oleh siswa terhadap hasil belajar siswa tersebut.
3. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan kedisiplinan belajar terhadap
hasil belajar siswa. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa tersebut.
E.Manfaat Penelitian
1.Bagi Guru
a. Mengetahui kedisiplinan belajar siswa sehingga guru dapat membantu
siswa meningkatkan kegiatan disiplin belajar.
b. Mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi hasil belajar siswa
c. Membantu siswa mengatasi kesulitan belajar
d. Agar guru dapat merancang pengajaran secara tepat
2.Bagi Siswa
a. Dapat mengetahui seberapa besar kontribusi fasilitas belajar,
belajar siswa, sehingga dapat menjadi masukan bagi siswa untuk lebih
meningkatkan hasil belajarnya.
b. Pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu siswa meningkatkan
kegiatan belajarnya baik dalam menyelesaikan tugas maupun membuka
wawasan baru melalui pemanfaatannya.
c. Siswa lebih meningkatkan kedisiplinannya dalam belajar.
3.Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan peneliti mengenai pemanfaatan TIK dan
kedisiplinan dalam belajar.
BAB II
Kajian Pustaka
A. Deskripsi Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil dari usaha yang
dilakukan atau dapat dikatakan sebagai hasil dari proses belajar.
Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar
tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa dan faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor
yang datang dari dalam diri siswa terutama kmampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya
terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh
Clark bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada
kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan
psikis.
c. Tipe hasil belajar
1.1Tipe hasil belajar bidang kognitif
a) Tipe belajar pengetahuan hafalan
Dari sudut respon belajar siswa siswa pengetahuan
itu perlu dihafal, diingat, agar dapat dikuasai dengan baik.
Tipe hasil belaar ini penting sebagai prasyarat untuk
menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain yang
lebih tinggi. Setidaknya pengetahuan hafalan merupakan
kemampuan terminal (jembatan) untuk menguasai tipe hasil
belajar lainnya. Beberapa tingkah laku operasional biasanya
tercermin dalam kata-kata; menyebutkan, menjelaskan
kembali, menunjukkan, dan lain-lain.
b) Tipe hasil belajar pemahaman
Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap
makna atau arti dari sesuatu konsep. Beberapa kata-kata
operasional untuk merumuskan tujuan instruktusional
dalam bidang pemahaman, antara lain; membedakan,
menjelaskan, menafsirkan, dan lain-lain.
c) Tipe hasil belajar penerapan/aplikasi
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan
situasi yang baru. Misalnya, memecahkan persoalan dengan
menggunakan rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau
hukum dalam suatu persoalan. Beberapa tingkah laku
operasional biasanya tercermin dalam kata-kata;
menghitung, memecahkan, mendemonstrasikan, dan
lain-lain.
d) Tipe hasil belajar analisis
Analisis merupakan tipe hasil belajar yang
kompleks, yag memanfaatkan unsur tipe hasil belajar
sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi.
Analisis sangat diperlukan bagi para siswa menengah
apalagi perguruan tinggi. Beberapa tingkah laku
operasional biasanya tercermin dalam kata-kata;
menguraikan, memecahkan,membedakan dan lain-lain.
e) Tipe hasil belajar sintesis
Sintesis merupakan kesanggupan menyatukan unsur
atau bagian menjadi satu integritas. Sudah barang tentu
sintesis memerlukan kemampuan hafalan, pemahaman,
aplikasi, dan analisis. Beberapa tingkah laku operasional
biasanya tercermin dalam kata-kata; mengkategorikan,
f) Tipe hasil belajar evaluasi
Dalam tipe hasil belajar evaluasi, tekanan pada
pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik tidaknya, tepat
tidaknya, dengan meggunakan kriteria tertentu. Tingkah
laku operasional dilukiskan dalam kata-kata; menilai,
membandingkan, menyimpulkan dan lain-lain.
1.2Tipe hasil belajar bidang afektif
Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai
tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin,
motivasi belajar, dan lain-lain. Sekalipun bahan pelajaran berisi
bidang kognitif, namun bidang afektif harus menjadi bagian
integral dari bahan tersebut.
1.3Tipe hasil belajar bidang psikomotor
Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan, kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan
keterampilan yakni:
a) Gerakan refleks
b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
c) Kemampuan perseptual
d) Kemampuan di bidang fisik
e) Gerakan-gerakan skill
f) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive
2. Fasilitas Belajar
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam Isti (2005),
fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan. Dari pengertian itu,
fasilitas belajar dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
memudahkan seorang siswa melaksanakan kegiatan belajar dengan
baik. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya, seperti makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan
lain-lain, juga membutuhkan berbagai fasilitas belajar seperti ruang belajar,
meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku, dan lain-lain.
Fasilitas belajar mempunyai fungsi untuk menunjang dan
menggalakkan kegiatan belajar siswa agar kegiatan belajar tersebut
berjalan dengan baik dan lancar. Kurangnya kelengkapan fasilitas
belajar bagi siswa, sehingga kebutuhan belajar yang dibutuhkan itu
tidak ada, maka kegiatan belajar anak pun menjadi terhenti untuk
beberapa waktu. Sebagai contoh anak yang tidak mempunyai ruang
dan tempat belajar yang khusus, maka anak bisa belajar kemana-mana,
bisa di ruang dapur, di ruang tamu, atau belajar di tempat tidur. Anak
yang tidak mempunyai tempat belajar berupa meja dan kursi, terpaksa
memanfaatkan meja dan kursi tamu untuk belajar. Bila ada tamu yang
datang dia menjauhkan diri entah kemana, mungkin ke ruang dapur
karena tidak ada pilihan lain. Hal tersebut menyulitkan anak untuk
Menurut Slameto (2010: 76), untuk dapat belajar yang efektif
diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya:
a. Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang menggaggu
konsentrasi pikiran,
b. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata,
c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat
pelajaran, buku-buku dan sebagainya.
Jadi kelengkapan fasilitas belajar sangat diperlukan siswa agar
dapat belajar dengan efektif. Karena belajar dengan efektif dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, baik siswa dan
orang tua tidak boleh melupakan segala sesuatu yang menjadi
kebutuhan untuk belajar.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
a. Pengertian teknologi informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi adalah gabungan
antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi (Abdul Kadir
dalam Hamzah, 2010:200). Sedangkan menurut Hamzah
(2010:57), teknologi informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi,
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
Pengertian tersebut juga tidak jauh beda dengan pendapat
Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Menurut Kementerian
Negara Riset dan Teknologi dalam Deni (2011:1), teknologi
informasi dan komunikasi sebagai bagian dari IPTEK secara umum
adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
penyajian informasi. sehingga semua perangkat keras, perangkat
lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun
telekominikasi tercakup dalam definisi tersebut.
b. Peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses
pembelajaran
1) TIK untuk mendukung aktivitas pembelajaran
Dengan dilibatkannya berbagai macam aplikasi TIK,
diharapkan apa yang ingin disampaikan guru dapat
diilustrasikan dan disimulasikan dalam bentuk paparan
multimedia, sehingga membantu siswa dalam menyerap ilmu
pengetahuan terkait. Jika mesing-masing siswa memiliki
notebook dengan aplikasi yag diinstal didalamnya, maka jelas
model pembelajaran yang berfokus pada pengajar, akan
langsung beralih kepada msing-masing individu. Guru hanya
betugas untuk menjadi koordinator dan fasilitator di kelas
pernyataan yang dapat secara langsung dijawab oleh siswa
melalui interaksinya dengan beragam aplikasi TIK.
2) TIK untuk memberdayakan guru dan siswa
TIK yang dalam hal internet, dapat membantu guru dan
siswa dalam usahanya untuk tetap “update” dan mempersenjatai dirinya dengan pengetahuan termutakhir secara
efektif dan efisien. Siswa sebagai pihak pembelajar dapat
mempergunakan situs-situs yang sama seperti halnya guru,
sehingga keduanya saat ini memiliki kesetaraan dalam hak dan
kemampuan melakukan akses terhadap sumber-sumber ilmu
pengetahuan dan pembelajaran.
3) TIK untuk mengelola asset intelektual
Untuk mengelola dan menjaga kelestarian, hampir
keseluruhan asset intelektual dapat dipresentasikan dan
disimpan dalam bentuk format digital. Hampir semua dokumen
dan referensi yang diciptakan oleh dosen, peneliti, dan
mahasiswa dewasa ini telah berupa file-file digital. Terkait
dengan hal itulah kampus atau sekolah harus memiliki tempat
untuk menyimpan seluruh harta tak ternilai harganya tersebut.
4) TIK untuk menunjang proses penelitian
Proses penelitian membutuhkan sumbr daya yang tidak
piranti Tik, beberapa jenis penelitian dapat dilakukan secara
efektif dan efisien.
5) TIK untuk mengembangkan berbagai produk pendidikan
Banyak sekali terobosan-terobosan baru yang dapat
dilakukan oleh menejemen kampus dalam mengembangkan
dunia pendidikan. Salah satunya yang paling banyak dilakukan
oleh perguruan tinggi terkemuka di dunia adalah menewarkan
program continous education melalui mekanisme e-learning
alias melakukan proses belajar mengajar melalui dunia maya.
Menurut Hamzah (2010: 138), Dengan teknologi yang semakin
pesat dewasa ini, pemanfaatan komputer informasi dalam proses
pembelajaran, tidak hanya dapat digunakan secara stand alone tetapi
dapat dimanfaatkan dalam suatu jaringan. Jaringan komputer telah
memungkinkan proses belajar menjadi lebih luas, lebih interaktif, dan
lebih felksibel. Peserta didik dapat melakukan proses belajar tanpa
dibatasi ruang dan waktu., artinya jika ada fasilitas jaringan peserta
didik dapat melakukan proses belajar di mana saja dan kapan saja.
Kelebihan lain dari jaringan komputer sebagai media pendidikan
adalah adanya kemungkinan bagi peserta didik untuk melakukan
interaksi dengan sesama peserta didik, dan dengan pengajar di luar
ruang kelas. Kemampuan interaktif ini mampu membuat proses belajar
menjadi lebih efektif yang memberi kemungkinan kepada pengajar
didik. Jaringan komputer yang paling umum digunakan adalah
internet. Saat ini teknologi internet memungkinkan setiap orang
memperoleh akses yang lebih besar terhadap beragam informasi yang
tersedia.
4. Kedisiplinan Belajar
a. Pengertian disiplin belajar
Menurut Harlock dalam Bernadetha (2008), yang
mengatakan bahwa disiplin berasal dari kata disciple yang artinya
orang belajar dari pemimpinnya/ dalam hal ini orang tua atau guru.
Disiplin merupakan keterkaitan seseorang baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk menaati norma atau aturan-aturan
tertentu yang ada di lingkungan masyarakat. Secara khusus,
disiplin yang dimaksud adalah adanya usaha yang
sungguh-sungguh melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk
belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar
merupakan sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh
dalam menjalankan kewajibannya yaitu belajar, baik belajar di
sekolah maupun belajar di rumah.
b. Alasan disiplin
Menurut Maman dalam website Nurdinkhan 2012
(http://nurdinkhan.wordpress.com/), pentingnya disiplin bagi para
1) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak
menyimpang
2) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan
3) Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan peserta
didik terhadap lingkunganya
4) Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan
individu lainnya
5) Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah
6) Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar
7) Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang
baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya
8) Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan
lingkungannya
c. Fungsi disiplin
1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar
2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup
bermasyarakat/bersosialisasi
3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu
sebaik-baiknya.
4) Untuk menanamkan rasa hormat menghormati antar yang satu
Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik, diperlukan disiplin
dan keteraturan secara kontinyu. Dalam usaha apapun, kedisiplinan
merupakan kunci keberhasilan. Sifat malas dan ingin segala sesuatu
serba mudah, cepat dan praktis, membuat siswa tidak dapat belajar
dengan baik. Gejala ketidakdisiplinan dalam hal belajar dapat
tercermin misalnya, tugas yang tidak dikerjakan oleh siswa, atau
menunda-nundanya, lonceng tanda masuk kelas sudah berbunyi tetapi
anak didik masih berkeliaran dimana-mana. Hal tersebut merupakan
fenomena yang merugikan dalam kegiatan belajar siswa.
Namun, perlu diketahui bila sikap disiplin diterapkan, fenomena
tersebut seperti nya merupakan hambatan yang dapat diatasi oleh
siswa. Siswa perlu terbiasa mendisiplinkan diri guna mengatasi
ketidakdisiplinan yang selama ini melanda diriya. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh
setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk
sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan
siswa sukses dalam belajar.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini,
terdapat penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Bernadetha Sri
Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa:
1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara media pembelajaran dengan
prestasi belajar siswa (koefisien regresi sebesar 0,817; koefisien orelasi
r=0,413 dengan probabilitas sebesar 0,000).
2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan
prestasi belajar siswa (koefisien regresi sebesar 0,591; koefisien korelasi r=
0,262 dengan probabilitas sebesar 0,002)
3. Terdapat hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar
dengan prestasi belajar siswa (r= 0,500 dengan probabilitas sebesar 0,000).
C. Kerangka Teoretik
1. Kontribusi fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa
Fasilitas belajar merupakan segala hal yang diperlukan siswa
untuk kebutuhan belajarnya. Fasilitas belajar siswa mencakup ruang
belajar, buku pelajaran, komputer dan sejenisnya, semakin lengkap
fasilitas belajar yang dimiliki siswa, akan semakin memudahkan siswa
untuk melakukan kegiatan belajar karena apapun yang dibutuhkan siswa
sudah disediakan.
Terbatasnya fasilitas belajar siswa dapat menghambat kegiatan
belajarnya karena di saat siswa butuh fasilitas tersebut ternyata tidak ada.
Siswa akan merasa kebingungan dengan terbatasnya fasilitas yang
yang lengkap diharapkan dapat menunjang kegiata belajar siswa
sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
2. Kontribusi pemanfaatan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK)
terhadap hasil belajar ekonomi siswa
Teknologi informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan di
abad XI ini. Segala macam teknologi terbaru dan termutakhir hadir
untuk mewarnai hidup kita. Tak jarang banyak orang yang
memanfaatkan kehadiran TIK ini. Tak terkecuali siswa sebagai kaum
pelajar. Siswa dapat memanfaatkan segala aplikasi maupun piranti dari
teknologi yang dimilikinya. Untuk menunjang proses belajarnya, siswa
memanfaatkan komputer sebagai bagian dari TIK untuk mencari
sumber-sumber pendukung belajarnya melalui internet.
Siswa dapat mencari segala materi belajar yang berkaitan tanpa
dibatasi ruang dan waktu. Itu artinya siswa dapat melakukan proses
belajar di mana saja dan kapan saja. Sehingga, keadaan ini membuat
siswa semakin aktif dalam rangka meningkatkan proses belajarnya.
Semakin kaya siswa akan pengetahuannya yang didapat (karena
3. Kontribusi kedisiplinan belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi
siswa
Kedisiplinan belajar merupakan kunci utama keberhasilan. Siswa
yang malas dan tidak disiplin, akan sulit menjalani aktivitas
sehari-harinya, apalagi aktivitas untuk belajar materi. Kedisiplinan yang
bersifat kontinyu akan membentuk kebiasaan yang baik dalam menjalani
aktivitasnya, termasuk aktivitas dalam belajar. Dengan menerapkan
disiplin belajar yang tinggi, akan membentuk sikap, perilaku, dan tata
kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam
belajar. Sukses dalam hal belajar berarti memiliki hasil belajar yang baik
pula.
Dari uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka teoritik sebagai
berikut.
X1
X2
X3
Keterangan:
X1: Fasilitas belajar
X2: Pemanfaatan TIK oleh siswa
X3: Kedisiplinan siswa
Y : Hasil Belajar Ekonomi
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir, maka didapatkan hipotesis sebagai
berikut:
a. Ha = Ada kontribusi secara signifikan fasilitas belajar tehadap hasil
belajar ekonomi siswa.
b. Ha = Ada kontribusi kontribusi secara signifikan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar ekonomi
hidup siswa.
c. Ha = Ada kontribusi secara signifikan kedisiplinan belajar siswa terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah
penelitian eksplanatif yang bertujuan untuk menjelaskan kontribusi fasilitas
belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa dan
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Yogyakarta.Adapun alasan
peneliti memilih tempat penelitian ini karena SMA Negeri 6 Yogyakarta
karena SMA ini merupakan sekolah yang sudah memanfaatkan kehadiran
teknologi informasi.Tentu hal ini sesuai dengan misi SMAN 6 yaitu untuk
mengembangkan sistem komunikasi sekolah berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).Keberadaan LCD proyektoryang ada di setiap kelas
merupakan salah satu bentuk pemanfaatan TIK.Selain itu, sekolah ini juga
dilengkapi dengan hotspot yang memudahkan baik siswa dan guru untuk
mengakses internet di lingkungan sekolah.
Sekolah ini memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat yaitu
dengan Akreditasi A. Hal tersebut juga tak lepas karena kedisiplinan sekolah
prestasi yang telah diraih oleh siswa didikannya.Hal ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya piala yang diraih dari berbagai ajang perlombaan baik
dibidang akademik maupun non akademik.Oleh karena itu, peneliti tertarik
untuk meneliti sekolah ini.Sehingga SMAN 6 dirasa sesuai dengan lokasi
penelitian.Penelitian ini dilaksanakan padabulan Agustus 2014.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas
XI IPS SMAN 6 Yogyakarta yang terdiri dari 3 kelasdengan jumlah
totalnya 75 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2008:81). Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil sampel berdasarkan Rumus Slovin:
n =
+ 1
keterangan:
n = sampel;
N = populasi;
Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 75, maka jumlah sampel
yang digunakan adalah :
n = 75 / 75 (0,05)2 + 1 = 63,157 dibulatkan menjadi 63 sampel.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik menggunakan Simple Random Sampling yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel
dipilih secara acak maksudnya setiap anggota dari populasi memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Fasilitas Belajar
Fasilitas belajaryang dimaksud adalahperalatan dan perlengkapan
yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses belajarnya.
Indikatornya:
a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di
rumah
b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis
c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook
d. Ketersediaan modem dan flashdisk
2. Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pemanfaatan TIK yang dimaksud adalah segala bentuk
pendukung aktivitas pembelajaran. Indikatornya :
a. Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.
b. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau
mengunduh materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.
c. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau
mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.
3. Variabel Kedisiplinan BelajarSiswa
Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah ketaatan siswa dalam
mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya
baik dirumah maupun disekolah.Indikatornya:
a. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah
b. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran
c. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran
d. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
4. Variabel Hasil Belajar Ekonomi siswa
Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2 siswa
pada mata pelajaran ekonomi.Indikator: nilai rapor kelas X semester 2
E. Data yang dicari
Data yang dicari dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek
penelitian (responden). Adapun data yang akan dicari adalah:
a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di
rumah
b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis
c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook
d. Ketersediaan modem dan flashdisk
e. Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.
f. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau mengunduh
materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.
g. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau
mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.
h. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah
i. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran
j. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran
k. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari subjek
penelitian (responden), tetapi diperoleh dari sekolah. Adapun data yang
akan dicari adalah:
b. Data jumlah siswa kelas XI IPSdan nilai rapor kelas X siswa semester
2 pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data primer berupa kuesioner yang bertujuan untuk
mencari informasi mengenai fasilitas belajar, pemanfaatan TIK oleh siswa
dan kedisiplinan siswa. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan
tentang pribadinya maupun hal-hal yang diketahui.
2. Teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dari data yang diberikan
oleh sekolah berupa dokumentasi mengenai profil sekolah,data jumlah
siswa kelas XI IPSdan nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata
pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.
3. Instrumen Penelitian
a) Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel III.1
Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian
No. Nama Variabel Indikator
1. Fasilitas belajar 1. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di rumah
2. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis
3. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook
4. Ketersediaan modem dan flashdisk 2. Pemanfaatan
teknologi informasi oleh
1. Frekuensi siswa memanfaatkan hotspot sekolah
siswa mencari artikel atau mengunduh materi yag berkaitan dengan pelajaran
3. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau mengirimkan tugas
3. Kedisiplinan belajar
1. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah
2. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran
3. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran
4. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan di
dalamnya mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan
dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan
total skor konstruk atau variabel. Untuk menguji validitas
digunakan rumus korelasi product moment (Sugiyono, 2010),
Keterangan:
rxy: koefisien korelasi antara variabel x dengan y
X : nilai tiap variabel
Y : nilai semua variabel
N : jumlah sampel
Dengan taraf signifikan ( ) = 5 % dan jumlah sampel sebesar
63 orang maka r tabel product moment dari penelitian ini yaitu
0,248. Sehingga untuk mengetahui skor masing – masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik
sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel
tersebut valid.
b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0akan
tetap ditolak dan Ha diterima.
2) Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang
mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner
dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(keajegan).
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha> 0,60 (Ghozali, 2005). Jadi
apabila nilai Cronbanch Alpha dari variabel fasilitas belajar,
pemanfaatan teknologi informasi dan kedisiplinan belajar siswa
lebih dari 0,60 maka variabel tersebut dinilai reliabel.
3) Hasil Pengujian Validitas Instrumen
Pengujian tingkat validitas koesioner dilakukan dengan
menggunakan teknik Product Moment antar masing-masing item
yang mengukur suatu variabel dengan skor total variabel tersebut
(Corrected Item-Total Correlation). Kriteria yang digunakan
dalam pengujian validitas adalah bila nilai koefisien Corrected
Item-Total Correlation suatu item bernilai positif dan lebih besar
dari r-tabel pada taraf signifikansi = 0,05, berarti item tersebut
valid. Dengan N = 63, = 0,05 sehingga diperoleh nilai r tabel
sebesar 0,248 (Tabel Nilai-nilai r Product Moment, Sugiyono,
2010). Jadi koefisien Corrected Item-Total Correlation harus lebih
Hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel III.2
Hasil Uji Validitas Variabel
Butir
Pertanyaan R-hitung R-tabel Keterangan Pemanfaatan Teknologi Informasi
4) Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menentukan apakah
instrumen tersebut reliabel atau tidak. Pedoman yang digunakan
sebagai berikut: jika rhitung lebih besar dari rtabel pada = 0,05
maka instrumen dikatakan reliabel, dan jika rhitung lebih kecil dari
rtabel pada = 0,05 maka instrumen dikatakan tidak reliabel. Uji
reliabilitas dilakukan dengan melihat Cronbach’s Alpha apabila >
Berikut ini adalah hasil rangkuman variabel penelitian
setelah diolah menggunakan program Statistical Package for
Social Sciences (SPSS) versi 22.
Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas
Variabel Alpha Cronbach
Koef.
Alpha Kesimpulan Pemanfaatan TIK 0,683 0,600 Reliabel Kedisiplinan Belajar 0,821 0,600 Reliabel Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil dari tabel III.3 maka dapat disimpulkan
bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach variabel
pemanfaatanTIK(0,683) dan kedisiplinan belajar siswa (0,821)
menunjukkan nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dariKoefisien
Alpha (0,600), sehingga dapat dikatakan instrumen penelitian ini
reliabel.Hal ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada setiap
variabel dapat dikatakan handal.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif untuk membuat generalisasi pada penelitian
analisis data terhadap 63 responden yang meliputi fasilitas belajar,
pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar.
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean)
masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari
mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:
a)
b)
(Sumber: Sugiyono, 2008)
Keterangan:
= rata-rata (Mean)
= jumlah skor
= jumlah responden
Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan
standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS
22.
a. Deskripsi Fasilitas Belajar Siswa
Fasilitas belajaryang dimaksud adalahperalatan dan
perlengkapan yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses
belajarnya. Indikatornya adalah ketersediaan ruang belajar, meja
belajar, dan lampu yang terang di rumah, ketersediaan buku
pelajaran dan alat tulis, ketersediaan komputer atau laptop atau
Untuk mengetahui nilai dari setiap item pernyataan variabel,
digunakan skala Likert sebagai berikut.
Tabel III.4
Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:
Tabel III.5
Mean dan Standar Deviasi Variabel Fasilitas Belajar
Variabel N Mean Standar Deviasi Fasilitas Belajar 63 7,02 1,896 Sumber: data diolah, 2014
Untuk mengetahui penilaian fasilitas belajar dapat
ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi
yang diperoleh dengan interval di bawah ini:
Tabel III.6
Interval Rata-rata Penilaian terhadap Fasilitas Belajar
Kategori fasilitas belajar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1) Fasilitas Belajar Lengkap
Fasilitas belajar lengkap berarti responden memiliki
ketersediaan fasilitas untuk belajar yang lengkap. Responden
yang berada dalam kategori fasilitas belajar lengkap artinya
responden memiliki semua fasilitas belajar yang digunakan untuk
mendukung aktivitas belajarnya.
2) Fasilitas Belajar Cukup Lengkap
Fasilitas belajar cukup lengkap berarti responden memiliki
ketersediaan fasilitas belajar yang tidak terlalu lengkap.Tidak
terlalu lengkap yang dimaksud adalah tetap memiliki fasilitas
belajar namun tidak semuanya ada, sehingga dapat dikatakan
cukup lengkap memiliki fasilitas untuk mendukung aktivitasnya
dalam belajar.
3) Fasilitas Belajar Kurang Lengkap
Fasilitas belajar kurang lengkap berarti responden memiliki
ketersediaan fasilitas belajar yang memang kurang.Responden
dalam kategori ini artinya responden tidak banyak memiliki
fasilitas untuk mendukung aktivitas belajarnya, sehingga dapat
b. Deskripsi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
oleh Siswa
Pemanfaatan TIK yang dimaksudadalah segala bentuk
penggunaan TIK oleh siswa sebagai pendukung aktivitas
pembelajaran. Indikatornya adalah sebagai berikut.
1) Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.
2) Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau
mengunduh materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.
3) Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau
mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.
Tabel III. 7
Penilaian Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pernyataan
Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:
Tabel III.8
Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemanfaatan Teknologi
Informasi oleh Siswa
Variabel N Mean Standar Deviasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi
63 18,41 2,803
Untuk mengetahui penilaian pemanfaatan TIK dapat
ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi
yang diperoleh dengan interval di bawah ini:
Tabel III. 9
Interval Rata-rata Penilaian terhadap Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Pemanfaatan TIK Rumus Interval Interval Rendah X < mean - SD 11 – 15
Kategori Pemanfaatan TIK digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1) Pemanfaatan TIKTinggi
Pemanfaatan TIK tinggi artinya frekuensi siswa
memanfaatkan TIKuntuk pembelajaran ekonomi tinggi atau
dapat dikatakan hampir setiap kali siswa belajaratau
menyelesaikan tugasekonomi dengan memanfaatkan TIK.
2) PemanfaatanTIKSedang
Pemanfaatan TIK sedang artinya frekuensi siswa
memanfaatkan TIuntuk pembelajaran ekonomi tidak tinggi dan
tidak rendah. Siswa tidak memanfaatkan TIK setiap kali belajar
atau menyelesaikan tugasatau dapat dikatakan siswa cukup
memanfaatkan TIK untuk belajar atau menyelesaikan tugas
ekonomi.
3) Pemanfaatan TIKRendah
memanfaatkan TIKuntuk pembelajaran ekonomi rendah.
Siswakurang memanfaatkan TIK untuk belajar atau
menyelesaikan tugas ekonomi.
c. DeskripsiKedisiplinan Belajar Siswa
Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalahketaatan siswa
dalam mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan
aktivitas belajarnya baik dirumah maupun disekolah.Indikatornya:
1) Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah
2) Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran
3) Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran
4) Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
Untuk mengetahui nilai dari setiap item pernyataan variabel,
digunakan skala Likert sebagai berikut.
Tabel III. 10
Penilaian Kedisiplinan Belajar
Pernyataan
Positif Negatif
Jawaban Skor Jawaban Skor Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4
Jarang 2 Jarang 3
Sering 3 Sering 2
Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:
Tabel III. 11
Mean dan Standar Deviasi Variabel Kedisiplinan Belajar
Variabel N Mean Standar Deviasi Kedisiplinan Belajar 63 26,32 3,839 Sumber: data diolah, 2014
Untuk mengetahui penilaian kedisiplinan belajar dapat
ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi
yang diperoleh dengan interval di bawah ini:
Tabel III. 12
Interval Rata-rata Penilaian terhadap Kedisiplinan Belajar
Kedisiplinan Belajar Rumus Interval Interval Rendah X < mean - SD 15 – 22
Kategori kedisiplinan belajar digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Kedisiplinan BelajarTinggi
Kediplinan belajar tinggi artinya siswa menaatisegala
ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya
baik dirumah maupun disekolah.
2) Kediplinan Belajar Sedang
Kedisiplinan belajar sedang artinya siswa cukup menaati
ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya
3) Kedisiplinan BelajarRendah
Kedisiplinan belajarrendah artinya siswa kurang menaati
ketentuan yang berlakuuntuk menjalankan aktivitas belajarnya
baik dirumah maupun disekolah.
d. Deskripsi Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2
siswa pada mata pelajaran ekonomi.Indikator: nilai rapor kelas X
semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran
2013/2014.
Tabel III. 13
Penilaian Hasil Belajar Siswa
Klasifikasi Kriteria Rendah < 64% Sedang 65% - 79%
Tinggi 80% - 100% Sumber: PAP I yang dimodifikasi (Masidjo, 1995)
Kategori hasil belajar siswa digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Hasil BelajarTinggi
Hasil belajar tinggi berarti perolehan nilai rapor kelas X
semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran
2013/2014 mencapai kriteria 80% - 100%.
2) Hasil Belajar Sedang
Hasil belajarsedangberarti perolehan nilai rapor kelas X
semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran
3) Hasil BelajarRendah
Hasil belajarrendahberarti perolehan nilai rapor kelas X
semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran
2013/2014 mencapai kriteria < 64%.
2. Uji Hipotesis
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal atau tidak. Jika nilai asymtot memiliki
signifikansi lebih dari = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan
normal, dan jika nilai asymtot memiliki signifikansi lebih kecil
dari = 0,05 berarti distribusi tersebut tidak normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji kolmogorof-smirnov dengan tingkat
kepercayaan 5% atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi
yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal.
Rumus uji Kolmogrov-Sminov untuk normalitas sebagai berikut:
Keterangan :
D : Deviasi maksimum
Sn(X) : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
2) Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang
dibangun mempunyai hubungan yang linear atau tidak.Untuk
menguji linieritas dapat menggunakan uji F.
Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai kontribusi secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat. Langkah-langkah pengujiannya adalah
sebagai berikut :
a) Derajat kepercayaan = 5 %
b) Derajat kebebasan f tabel ( α, k, n-k-1 )
α = 0,05
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
c) Menentukan kriteria pengujian
H0 ditolak apabila f hitung> f tabel
d) Menentukan f dengan rumus
Keterangan:
R2 : koefisien determinan berganda
n : jumlah sampel
k : jumlah variabel bebas
Kesimpulan :
Apabila f hitung< f tabel maka H0 diterima dan HA ditolak,
artinya tidak ada pengaruh secara simultan artinya hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear.Apabila f
hitung> f tabel maka H0 ditolak dan HA diterima, artinya ada
pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat bersifat non-linear.
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya
pelanggaran dalam regresi berganda. Uji asumsi klasik yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu perselingkuhan atau
hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lain.
Dalam hal ini variabel tersebut disebut variabel yang bersifat
merupakan variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan
nol. Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas dapat
menggunakan rumus korelasi. Adapun rumus korelasi sebagai
berikut (Sugiyono, 2010):
2) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians
dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel
bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas digunakan uji Spearman Rank dengan cara
meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut
residualnya. Jika signifikansi antara variabel independen dengan
nilai absolut residualnya > 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas, tetapi jika < 0,05 maka terjadi masalah
heteroskedastisitas.
3) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana keselahan
pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya
yang berurutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi
korelasi.Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi
dapat digunakan uji Durbin Watson dengan rumus sebagai