• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa tahun ajaran 2013 2014 studi siswa kelas XI IP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa tahun ajaran 2013 2014 studi siswa kelas XI IP"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, PEMANFAATAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH

SISWA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL

BELAJAR EKONOMI SISWA TAHUN AJARAN 2013/2014

(Studi: Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Dessy Irawati

NIM: 091324047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk :

Allah SWT

Kedua orang tua ku Bpk

Bernadektus Kushartanto dan

Ibu Sri Mulyaningsih

Kedua adikku Haris Sudibya dan

Jovan Kazam Novanto

Keluarga Besar Pendidikan

Ekonomi 2009

(5)

MOTTO

(6)
(7)
(8)

ABSTRAK

KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH SISWA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA TAHUN

AJARAN 2013/2014

(Studi: Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Yogyakarta)

Dessy Irawati 091324047

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa, dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa tahun ajaran 2013/2014.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Yogyakarta pada bulan Agustus 2014. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 6 Yogyakarta yang berjumlah 75 siswa. Sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 63 siswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabelitas hanya digunakan pada variabel pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

(9)

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF LEARNING FACILITIES, THE

UTILIZATION INFORMATION TECHNOLOGY FOR STUDENTS AND LEARNING DISCIPLINE TOWARDS THE STUDENT’S LEARNING

ACHIEVEMENT IN STUDYING ECONOMICS ACADEMIC YEAR 2013/2014

A Case Study : The Eleventh Grade Students of Sosial Sciences Department of SMAN 6 Yogyakarta utilization of information technology for students, and learning discipline towards

the student’s learning achievement in studying economics, 2013/2014 academic

year.

This study is an explanatory study that was conducted in SMAN 6 Yogyakarta in

August, 2014. The population of this study were 75 students of the Eleventh Grade Students of Social Sciences Department of SMAN 6 Yogyakarta. The samples were 63 students. The samples were taken by a simple random sampling technique. The data were gathered by questionnaire and documentation. Test instruments such as validity and reliability were used only on the variable use of

information technology by students and learning discipline. The data analysis

technique was the multiple linear regression analysis.

The results of this study indicates that : (1) learning facilities do not have a

significant contribution to the student’s learning achievement in studying

economics (sign value 0,258 > α = 0,05); (2) the utilization information

technology for students has a significant contribution to the achievement in

studying economics by students for about 26,51 % (sign value 0,025 < α =

0.05); (3) the discipline of learning contributes significantly to the achievement in studying economics for about 60,18 % (sign value 0,000 < = 0,05). The value

of adjusted R2 for about 0,273 meant that 27,3% of the achievement in studying

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa segala kelancaran demi terselesaikannya skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa doa, bantuan, masukan, dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin meyampaikan rasa syukur dan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah menuntun dan menyertai di setiap langkah penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Rohandi Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

5. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di setiap proses serta memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hinga akhir penulisan.

6. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hinga akhir penulisan.

7. Bapak Y.M.V Mudayen S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmu dan masukan yang membangun selama perkuliahan.

8. Semua Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memeberikan ilmunya dan setia mendampingi di setiap proses perkuliahan.

(11)

10.Kedua orangtua ku tersayang Bapak Bernadektus Kushartanto dan Ibu Sri Mulyaningsih yang telah memberikan segalanya baik doa, kasih sayang, perhatian, dukungan maupun pengorbanan yang sangat berarti.

11.Kedua adikku tercinta Haris Sudibya dan Jovan Kazam Novanto yang selalu memberikan motivasi dan warna dalam hidupku.

12.Sahabat-sahabatku yang selalu setia membantu dan memberikan semangat yang luar biasa “ Yeye, Wiwid, Nana, Mbak Etik, Yunus, Ardian, Putri, Angelin, Yani, Teja, Mbak Tria, Tata, Kylla, Hesti, Emma, Eni, Densi, Ita, Yona, Eko, Daniel, Frengki,Yohan, Mbak Tri, Nita, Diana”

13.Semua sahabat-sahabat ku di Bekasi terimakasih atas dukungan, saran dan semangatnya yang sangat berarti.

14.Teman-teman seperjuangan PE’ 09 dan adik-adik PE’10 terutama untuk Yustina dan Yani. Terimakasih atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya.

15.Seluruh warga SMAN 6 Yogyakarta yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan informasi untuk pengumpulan data dalam kegiatan penelitian.

16.Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Yogyakarta, 8 Desember 2014

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 8

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 15

4. Kedisiplinan Belajar ... 19

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28

E. Data yang Dicari ... 30

(13)

2. Data Sekunder ... 30

b. Deskripsi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 40

c. Deskripsi Kedisiplinan Belajar ... 42

d. Deskripsi Hasil Belajar ... 44

1. Deskripsi Data Jenis Kelamin Siswa ... 62

2. Deskripsi Data Asal Daerah Siswa ... 63

3. Deskripsi Data tentang Fasilitas Belajar Siswa ... 64

4. Deskripsi Data tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi ... 65

5. Deskripsi Data tentang Kedisiplinan Belajar Siswa ... 67

6. Deskripsi Data tentang Hasil Belajar Siswa ... 68

(14)

c. Uji Autokorelasi ... 74

D. Pengujian Hipotesis ... 76

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

BAB VI PENUTUP ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Keterbatasan ... 89

C. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian ... 31

Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Variabel ... 35

Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas ... 36

Tabel III.4 Penilaian Fasilitas Belajar ... 38

Tabel III.5 Mean dan Standar Deviasi Variabel Fasilitas Belajar ... 38

Tabel III.6 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Fasiltas Belajar ... 38

Tabel III.7 Penilaian Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 40

Tabel III.8 Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunkasi oleh Siswa ... 40

Tabel III.9 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 41

Tabel III.10 Penilaian Kedisiplinan Belajar ... 42

Tabel III.11 Mean dan Standar Deviasi Variabel Kedisiplinan Belajar ... 43

Tabel III.12 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Kedisiplinan Belajar ... 43

Tabel III.13 Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 44

Tabel IV.1 Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta ... 58

Tabel IV.2 Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta ... 58

Tabel IV.3 Data Sarana Pendukung Pembelajaran Berbasis TI ... 59

Tabel IV.4 Data Sarana Pendukung Pembelajaran di Perpustakaan ... 60

Tabel IV.5 Kondisi Siswa ... 61

Tabel IV.6 Data Jenis Kelamin Siswa ... 63

Tabel IV.7 Data Asal Daerah Siswa ... 63

Tabel IV.8 Frekuensi Fasilitas Belajar Siswa ... 64

Tabel IV.9 Frekuensi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunkasi oleh Siswa ... 66

Tabel IV.10 Frekuensi Kedisiplinan Belajar Siswa ... 67

Tabel IV.11 Frekuensi Hasil Belajar SiswaPartisipasi ... 68

Tabel IV.12 One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 70

Tabel IV.13 Hasil Uji Linearitas ... 71

Tabel IV.14 Hasil Uji Multikolinearitas... 73

Tabel IV.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 74

Tabel IV.16 Hasil Uji Autokorelasi ... 75

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 92

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 97

Lampiran 3 Uji Prasyarat Normalitas dan Linieritas ... 100

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ... 104

Lampiran 5 Uji Hipotesis ... 107

Lampiran 6 Hasil Kuesioner Penelitian ... 109

Lampiran 7 Kriteria Penilaian Siswa terhadap Variabel ... 114

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 123

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Era globalisasi sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Globalisasi

ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK). Penguasaan IPTEK merupakan tuntutan di era globalisasi

agar dapat melaksanakan pembangunan untuk bangsa. Untuk dapat mengusai

hal tersebut, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Salah

satu sarana untuk mencetak SDM yang berkualitas yaitu melalui pendidikan.

Peran pendidikan sangat penting karena pendidikan merupakan kunci utama

dalam mencetak SDM yang berkualitas. Sekolah merupakan lembaga

pendidikan yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas

pendidikan. Kualitas pendidikan di sekolah dapat dilihat dari hasil belajar

siswa. Hasil belajar siswa yang dicapai di sekolah merupakan salah satu

cerminan terhadap penguasaan materi yang diajarkan di sekolah.

Hasil belajar sangat perlu diperhatikan untuk melihat apakah

pembelajaran yang selama ini dilakukan mencapai target atau tidak. Ada

kemungkinan hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi, sedang atau bisa

saja rendah. Untuk hasil belajar yang tinggi perlu ada upaya untuk

mempertahankan dan upaya untuk mencapai titik maksimal. Tetapi untuk hasil

belajar yang sedang atau bahkan rendah, perlu adanya evaluasi dan upaya

(18)

belajar siswa, dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang berkontribusi

dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, sangat penting diketahui untuk

membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik itu faktor

yang datang dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang datang dari

luar diri siswa (faktor eksternal). Faktor internal meliputi motivasi, minat,

bakat, perhatian dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan

sosial (keluarga, guru, teman), fasilitas belajar, kedisiplinan belajar, teknologi,

ilmu pegetahuan, adat istiadat, dan lain-lain. Faktor internal merupakan hal

yang wajar karena hal tersebut diniati dan disadari oleh siswa. Siswa harus

mengerahkan segala daya dan upaya untuk dapat meraih hasil belajar yang

optimal dengan menggunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Tetapi

hal ini juga tidak dapat dipungkiri, bahwa hasil belajar yang diraih siswa masih

saja bergantung pada faktor eksternal. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di

luar dirinya yang dapat menentukan hasil belajar yang dicapai siswa.

Salah satu faktor eksternal yang berkontribusi dalam menentukan hasil

belajar siswa yaitu fasilitas belajar siswa. Siswa yang membutuhkan fasilitas

belajar seperti ruang belajar, buku, alat tulis, komputer dan sebagainya agar

dapat menunjang kegiatan belajar siswa. Kurangnya kelengkapan fasilitas

belajar bagi siswa, menyebabkan tidak adanya kebutuhan belajar yang

dibutuhkan, sehingga kegiatan belajar anak pun menjadi terhenti untuk

beberapa waktu. Hal ini tentu dapat menghambat proses belajar siswa. Oleh

(19)

efektif. Semakin lengkap fasilitas belajar yang dimiliki siswa, maka siswa

semakin semangat untuk belajar. Bila sudah semangat, aktivitas belajarnya

pun meningkat, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Namun pada kenyataannya masih ada saja siswa yang belum memanfaatkan

fasilitas yang dimilikinya. Mereka masih sering meminjam alat tulis, tidak

membawa buku dan sebagainya.

Faktor penting lain yang ikut berkontribusi dalam menentukan hasil

belajar siswa yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

oleh siswa. Kehadiran teknologi informasi dalam dunia pendidikan benar-benar

mengisi kekurangan akan akses informasi. Seperti yang dirumuskan UNESCO

dalam APTIK (2010:96) bahwa fungsi teknologi informasi dan komunikasi

dalam dunia pendidikan adalah to meet the unmet educational needs atau

“untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang selama ini belum dapat

terpenuhi”. Keberadaan TIK dapat memberikan nilai tambah bagi proses belajar mengajar di sekolah

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah merupakan suatu

kebutuhan yang penting karena pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda lagi

seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut dikarenakan semakin lama,

zaman semakin berubah, semakin modern dan semakin canggih. Sehingga

siswa sebagai generasi di masa yang akan datang harus siap agar dapat

memenuhi tuntutan di era modern dan canggih yang penuh persaingan tersebut.

Memang sudah selayaknya pemanfaatan teknologi informasi merupakan suatu

(20)

Siswa bisa memanfaatkan kehadiran TIK ini untuk mencari sumber

pengetahuan baru ataupun untuk menyelesaikan segala tugas-tugas sekolah.

Meskipun pada kenyataannya siswa tidak hanya memanfaatkan TIK untuk

keperluan belajar saja, tetapi kadang mereka lebih suka mengakses jaringan

internet untuk menjalin relasi dengan teman melalui jejaring sosial seperti

facebook dan twitter, daripada harus mencari dukungan sumber belajar.

Maraknya copy-paste juga tidak luput dari cara siswa untuk menyelesaikan

tugas. Tetapi setidaknya siswa harus mengambil hal-hal yang positif dari

adanya TIK.

Kedisiplinan belajar juga merupakan faktor lain yang ikut berkontribusi

dalam menentukan hasil belajar siswa. Sebagai seorang siswa, disiplin belajar

sangatlah penting guna meningkatkan kemampuan belajarnya agar dapat

memperoleh hasil belajar yang optimal. Siswa yang jarang masuk ke sekolah

dan sering terlambat apalagi jarang mengerjakan tugas akan sulit memperoleh

hasil belajar yang memuaskan. Dapat berdisiplin dalam hal belajar saja belum

tentu menjamin hasil belajar yang memuaskan, apalagi yang tidak memiliki

kedisiplinan dalam hal belajar.

Disiplin belajar tidak boleh diabaikan dalam penerapannya. Kedisiplinan

dapat mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu

sebaik-baiknya. Sehingga siswa tidak banyak membuang-buang waktu untuk hal yang

tidak lebih berguna. Namun, pada kenyataannya, meskipun aturan dibuat ketat,

masih ada saja siswa yang terlambat masuk sekolah, tidak mengumpulkan

(21)

(Sistem Kebut Semalam). Apalagi bila guru tidak ada, siswa ribut dan suaranya

mengganggu kelas lain. Tentu bukan hal seperti ini yang kita inginkan.

Terkait dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti fenomena

tersebut dengan judul “Kontribusi Fasilitas Belajar, Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Siswa dan Kedisiplinan Belajar Siswa dengan Hasil Belajar

Ekonomi Siswa”. Penelitian dilakukan di sekolah yang terletak di Kota Yogyakarta yaitu SMA Negeri 6 Yogyakarta kelas XI IPS tahun ajaran

2013/2014. Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini karena SMA

Negeri 6 Yogyakarta merupakan sekolah yang memiliki fasilitas lengkapdan

pemanfaatan teknlogi informasi dan komunikasi yang modern. Tentu hal ini

sesuai dengan misi SMAN 6 yaitu untuk mengembangkan sistem komunikasi

sekolah berbasis teknologi informasi. Keberadaan LCD proyektor yang ada

disetiap kelas dan fasilitas hotspot merupakan salah satu bentuk pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi.

Sekolah ini memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat yaitu dengan

Akreditasi A. Hal tersebut juga tak lepas karena kedisiplinan sekolah tersebut

dalam mendidik siswa-siswanya. Karena kedisiplinannya itulah, banyak

prestasi yang telah diraih oleh siswa didikannya. Hal ini dapat dibuktikan

dengan banyaknya piala yang diraih dari berbagai ajang perlombaan baik

dibidang akademik maupun non akademik. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi

siswa untuk tidak memanfaatkan apa yang sudah sekolah berikan. Oleh karena

itu, peneliti tertarik untuk meneliti sekolah ini. Sehingga SMAN 6 dirasa sesuai

(22)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, peneliti

merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi fasilitas belajar terhadap

hasil belajar ekonomi siswa?

2. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa?

3. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi kedisiplinan belajar

terhadap hasil belajar ekonomi siswa?

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1.Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar yang dimaksud adalah peralatan dan perlengkapan

yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses belajarnya . Indikatornya:

a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di

rumah

b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis

c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook

(23)

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dimaksud

adalah segala bentuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh

siswa sebagai pendukung aktivitas pembelajaran. Indikatornya :

a. Frekuensi siswa memanfaatkan hotspot sekolah.

b. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau mengunduh

materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.

c. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau

mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.

3. Kedisiplinan Belajar Siswa

Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah ketaatan siswa dalam

mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya

baik di rumah maupun di sekolah. Indikatornya:

a. Frekuensi mengatur jadwal belajar di rumah

b. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran

c. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran

d. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

4. Hasil belajar Ekonomi siswa

Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2 siswa pada

mata pelajaran ekonomi.

Indikator: nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran

(24)

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan fasilitas belajar terhadap hasil

belajar siswa. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi fasilitas

belajar terhadap hasil belajar siswa tersebut.

2. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar siswa. Jika ada,

seberapa besar dan signifikan kontribusi pemanfaatan teknologi informasi

oleh siswa terhadap hasil belajar siswa tersebut.

3. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan kedisiplinan belajar terhadap

hasil belajar siswa. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi

kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa tersebut.

E.Manfaat Penelitian

1.Bagi Guru

a. Mengetahui kedisiplinan belajar siswa sehingga guru dapat membantu

siswa meningkatkan kegiatan disiplin belajar.

b. Mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi hasil belajar siswa

c. Membantu siswa mengatasi kesulitan belajar

d. Agar guru dapat merancang pengajaran secara tepat

2.Bagi Siswa

a. Dapat mengetahui seberapa besar kontribusi fasilitas belajar,

(25)

belajar siswa, sehingga dapat menjadi masukan bagi siswa untuk lebih

meningkatkan hasil belajarnya.

b. Pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu siswa meningkatkan

kegiatan belajarnya baik dalam menyelesaikan tugas maupun membuka

wawasan baru melalui pemanfaatannya.

c. Siswa lebih meningkatkan kedisiplinannya dalam belajar.

3.Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan peneliti mengenai pemanfaatan TIK dan

kedisiplinan dalam belajar.

(26)

BAB II

Kajian Pustaka

A. Deskripsi Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil dari usaha yang

dilakukan atau dapat dikatakan sebagai hasil dari proses belajar.

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar

tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor

utama yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa dan faktor

yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor

yang datang dari dalam diri siswa terutama kmampuan yang

dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya

terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh

Clark bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh

kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada

(27)

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan

psikis.

c. Tipe hasil belajar

1.1Tipe hasil belajar bidang kognitif

a) Tipe belajar pengetahuan hafalan

Dari sudut respon belajar siswa siswa pengetahuan

itu perlu dihafal, diingat, agar dapat dikuasai dengan baik.

Tipe hasil belaar ini penting sebagai prasyarat untuk

menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain yang

lebih tinggi. Setidaknya pengetahuan hafalan merupakan

kemampuan terminal (jembatan) untuk menguasai tipe hasil

belajar lainnya. Beberapa tingkah laku operasional biasanya

tercermin dalam kata-kata; menyebutkan, menjelaskan

kembali, menunjukkan, dan lain-lain.

b) Tipe hasil belajar pemahaman

Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap

makna atau arti dari sesuatu konsep. Beberapa kata-kata

operasional untuk merumuskan tujuan instruktusional

dalam bidang pemahaman, antara lain; membedakan,

menjelaskan, menafsirkan, dan lain-lain.

c) Tipe hasil belajar penerapan/aplikasi

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan

(28)

situasi yang baru. Misalnya, memecahkan persoalan dengan

menggunakan rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau

hukum dalam suatu persoalan. Beberapa tingkah laku

operasional biasanya tercermin dalam kata-kata;

menghitung, memecahkan, mendemonstrasikan, dan

lain-lain.

d) Tipe hasil belajar analisis

Analisis merupakan tipe hasil belajar yang

kompleks, yag memanfaatkan unsur tipe hasil belajar

sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi.

Analisis sangat diperlukan bagi para siswa menengah

apalagi perguruan tinggi. Beberapa tingkah laku

operasional biasanya tercermin dalam kata-kata;

menguraikan, memecahkan,membedakan dan lain-lain.

e) Tipe hasil belajar sintesis

Sintesis merupakan kesanggupan menyatukan unsur

atau bagian menjadi satu integritas. Sudah barang tentu

sintesis memerlukan kemampuan hafalan, pemahaman,

aplikasi, dan analisis. Beberapa tingkah laku operasional

biasanya tercermin dalam kata-kata; mengkategorikan,

(29)

f) Tipe hasil belajar evaluasi

Dalam tipe hasil belajar evaluasi, tekanan pada

pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik tidaknya, tepat

tidaknya, dengan meggunakan kriteria tertentu. Tingkah

laku operasional dilukiskan dalam kata-kata; menilai,

membandingkan, menyimpulkan dan lain-lain.

1.2Tipe hasil belajar bidang afektif

Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai

tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin,

motivasi belajar, dan lain-lain. Sekalipun bahan pelajaran berisi

bidang kognitif, namun bidang afektif harus menjadi bagian

integral dari bahan tersebut.

1.3Tipe hasil belajar bidang psikomotor

Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk

keterampilan, kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan

keterampilan yakni:

a) Gerakan refleks

b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

c) Kemampuan perseptual

d) Kemampuan di bidang fisik

e) Gerakan-gerakan skill

f) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive

(30)

2. Fasilitas Belajar

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam Isti (2005),

fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan. Dari pengertian itu,

fasilitas belajar dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang

memudahkan seorang siswa melaksanakan kegiatan belajar dengan

baik. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya, seperti makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan

lain-lain, juga membutuhkan berbagai fasilitas belajar seperti ruang belajar,

meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku, dan lain-lain.

Fasilitas belajar mempunyai fungsi untuk menunjang dan

menggalakkan kegiatan belajar siswa agar kegiatan belajar tersebut

berjalan dengan baik dan lancar. Kurangnya kelengkapan fasilitas

belajar bagi siswa, sehingga kebutuhan belajar yang dibutuhkan itu

tidak ada, maka kegiatan belajar anak pun menjadi terhenti untuk

beberapa waktu. Sebagai contoh anak yang tidak mempunyai ruang

dan tempat belajar yang khusus, maka anak bisa belajar kemana-mana,

bisa di ruang dapur, di ruang tamu, atau belajar di tempat tidur. Anak

yang tidak mempunyai tempat belajar berupa meja dan kursi, terpaksa

memanfaatkan meja dan kursi tamu untuk belajar. Bila ada tamu yang

datang dia menjauhkan diri entah kemana, mungkin ke ruang dapur

karena tidak ada pilihan lain. Hal tersebut menyulitkan anak untuk

(31)

Menurut Slameto (2010: 76), untuk dapat belajar yang efektif

diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya:

a. Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang menggaggu

konsentrasi pikiran,

b. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata,

c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat

pelajaran, buku-buku dan sebagainya.

Jadi kelengkapan fasilitas belajar sangat diperlukan siswa agar

dapat belajar dengan efektif. Karena belajar dengan efektif dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, baik siswa dan

orang tua tidak boleh melupakan segala sesuatu yang menjadi

kebutuhan untuk belajar.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

a. Pengertian teknologi informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi adalah gabungan

antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi (Abdul Kadir

dalam Hamzah, 2010:200). Sedangkan menurut Hamzah

(2010:57), teknologi informasi adalah suatu teknologi yang

digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk

memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi,

data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

(32)

Pengertian tersebut juga tidak jauh beda dengan pendapat

Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Menurut Kementerian

Negara Riset dan Teknologi dalam Deni (2011:1), teknologi

informasi dan komunikasi sebagai bagian dari IPTEK secara umum

adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan

penyajian informasi. sehingga semua perangkat keras, perangkat

lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun

telekominikasi tercakup dalam definisi tersebut.

b. Peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses

pembelajaran

1) TIK untuk mendukung aktivitas pembelajaran

Dengan dilibatkannya berbagai macam aplikasi TIK,

diharapkan apa yang ingin disampaikan guru dapat

diilustrasikan dan disimulasikan dalam bentuk paparan

multimedia, sehingga membantu siswa dalam menyerap ilmu

pengetahuan terkait. Jika mesing-masing siswa memiliki

notebook dengan aplikasi yag diinstal didalamnya, maka jelas

model pembelajaran yang berfokus pada pengajar, akan

langsung beralih kepada msing-masing individu. Guru hanya

betugas untuk menjadi koordinator dan fasilitator di kelas

(33)

pernyataan yang dapat secara langsung dijawab oleh siswa

melalui interaksinya dengan beragam aplikasi TIK.

2) TIK untuk memberdayakan guru dan siswa

TIK yang dalam hal internet, dapat membantu guru dan

siswa dalam usahanya untuk tetap “update” dan mempersenjatai dirinya dengan pengetahuan termutakhir secara

efektif dan efisien. Siswa sebagai pihak pembelajar dapat

mempergunakan situs-situs yang sama seperti halnya guru,

sehingga keduanya saat ini memiliki kesetaraan dalam hak dan

kemampuan melakukan akses terhadap sumber-sumber ilmu

pengetahuan dan pembelajaran.

3) TIK untuk mengelola asset intelektual

Untuk mengelola dan menjaga kelestarian, hampir

keseluruhan asset intelektual dapat dipresentasikan dan

disimpan dalam bentuk format digital. Hampir semua dokumen

dan referensi yang diciptakan oleh dosen, peneliti, dan

mahasiswa dewasa ini telah berupa file-file digital. Terkait

dengan hal itulah kampus atau sekolah harus memiliki tempat

untuk menyimpan seluruh harta tak ternilai harganya tersebut.

4) TIK untuk menunjang proses penelitian

Proses penelitian membutuhkan sumbr daya yang tidak

(34)

piranti Tik, beberapa jenis penelitian dapat dilakukan secara

efektif dan efisien.

5) TIK untuk mengembangkan berbagai produk pendidikan

Banyak sekali terobosan-terobosan baru yang dapat

dilakukan oleh menejemen kampus dalam mengembangkan

dunia pendidikan. Salah satunya yang paling banyak dilakukan

oleh perguruan tinggi terkemuka di dunia adalah menewarkan

program continous education melalui mekanisme e-learning

alias melakukan proses belajar mengajar melalui dunia maya.

Menurut Hamzah (2010: 138), Dengan teknologi yang semakin

pesat dewasa ini, pemanfaatan komputer informasi dalam proses

pembelajaran, tidak hanya dapat digunakan secara stand alone tetapi

dapat dimanfaatkan dalam suatu jaringan. Jaringan komputer telah

memungkinkan proses belajar menjadi lebih luas, lebih interaktif, dan

lebih felksibel. Peserta didik dapat melakukan proses belajar tanpa

dibatasi ruang dan waktu., artinya jika ada fasilitas jaringan peserta

didik dapat melakukan proses belajar di mana saja dan kapan saja.

Kelebihan lain dari jaringan komputer sebagai media pendidikan

adalah adanya kemungkinan bagi peserta didik untuk melakukan

interaksi dengan sesama peserta didik, dan dengan pengajar di luar

ruang kelas. Kemampuan interaktif ini mampu membuat proses belajar

menjadi lebih efektif yang memberi kemungkinan kepada pengajar

(35)

didik. Jaringan komputer yang paling umum digunakan adalah

internet. Saat ini teknologi internet memungkinkan setiap orang

memperoleh akses yang lebih besar terhadap beragam informasi yang

tersedia.

4. Kedisiplinan Belajar

a. Pengertian disiplin belajar

Menurut Harlock dalam Bernadetha (2008), yang

mengatakan bahwa disiplin berasal dari kata disciple yang artinya

orang belajar dari pemimpinnya/ dalam hal ini orang tua atau guru.

Disiplin merupakan keterkaitan seseorang baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk menaati norma atau aturan-aturan

tertentu yang ada di lingkungan masyarakat. Secara khusus,

disiplin yang dimaksud adalah adanya usaha yang

sungguh-sungguh melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk

belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar

merupakan sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh

dalam menjalankan kewajibannya yaitu belajar, baik belajar di

sekolah maupun belajar di rumah.

b. Alasan disiplin

Menurut Maman dalam website Nurdinkhan 2012

(http://nurdinkhan.wordpress.com/), pentingnya disiplin bagi para

(36)

1) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak

menyimpang

2) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan

tuntutan lingkungan

3) Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan peserta

didik terhadap lingkunganya

4) Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan

individu lainnya

5) Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah

6) Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar

7) Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang

baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya

8) Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan

lingkungannya

c. Fungsi disiplin

1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar

2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup

bermasyarakat/bersosialisasi

3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu

sebaik-baiknya.

4) Untuk menanamkan rasa hormat menghormati antar yang satu

(37)

Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik, diperlukan disiplin

dan keteraturan secara kontinyu. Dalam usaha apapun, kedisiplinan

merupakan kunci keberhasilan. Sifat malas dan ingin segala sesuatu

serba mudah, cepat dan praktis, membuat siswa tidak dapat belajar

dengan baik. Gejala ketidakdisiplinan dalam hal belajar dapat

tercermin misalnya, tugas yang tidak dikerjakan oleh siswa, atau

menunda-nundanya, lonceng tanda masuk kelas sudah berbunyi tetapi

anak didik masih berkeliaran dimana-mana. Hal tersebut merupakan

fenomena yang merugikan dalam kegiatan belajar siswa.

Namun, perlu diketahui bila sikap disiplin diterapkan, fenomena

tersebut seperti nya merupakan hambatan yang dapat diatasi oleh

siswa. Siswa perlu terbiasa mendisiplinkan diri guna mengatasi

ketidakdisiplinan yang selama ini melanda diriya. Dari uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh

setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk

sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan

siswa sukses dalam belajar.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini,

terdapat penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Bernadetha Sri

(38)

Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa:

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara media pembelajaran dengan

prestasi belajar siswa (koefisien regresi sebesar 0,817; koefisien orelasi

r=0,413 dengan probabilitas sebesar 0,000).

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan

prestasi belajar siswa (koefisien regresi sebesar 0,591; koefisien korelasi r=

0,262 dengan probabilitas sebesar 0,002)

3. Terdapat hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar

dengan prestasi belajar siswa (r= 0,500 dengan probabilitas sebesar 0,000).

C. Kerangka Teoretik

1. Kontribusi fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Fasilitas belajar merupakan segala hal yang diperlukan siswa

untuk kebutuhan belajarnya. Fasilitas belajar siswa mencakup ruang

belajar, buku pelajaran, komputer dan sejenisnya, semakin lengkap

fasilitas belajar yang dimiliki siswa, akan semakin memudahkan siswa

untuk melakukan kegiatan belajar karena apapun yang dibutuhkan siswa

sudah disediakan.

Terbatasnya fasilitas belajar siswa dapat menghambat kegiatan

belajarnya karena di saat siswa butuh fasilitas tersebut ternyata tidak ada.

Siswa akan merasa kebingungan dengan terbatasnya fasilitas yang

(39)

yang lengkap diharapkan dapat menunjang kegiata belajar siswa

sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

2. Kontribusi pemanfaatan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK)

terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Teknologi informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan di

abad XI ini. Segala macam teknologi terbaru dan termutakhir hadir

untuk mewarnai hidup kita. Tak jarang banyak orang yang

memanfaatkan kehadiran TIK ini. Tak terkecuali siswa sebagai kaum

pelajar. Siswa dapat memanfaatkan segala aplikasi maupun piranti dari

teknologi yang dimilikinya. Untuk menunjang proses belajarnya, siswa

memanfaatkan komputer sebagai bagian dari TIK untuk mencari

sumber-sumber pendukung belajarnya melalui internet.

Siswa dapat mencari segala materi belajar yang berkaitan tanpa

dibatasi ruang dan waktu. Itu artinya siswa dapat melakukan proses

belajar di mana saja dan kapan saja. Sehingga, keadaan ini membuat

siswa semakin aktif dalam rangka meningkatkan proses belajarnya.

Semakin kaya siswa akan pengetahuannya yang didapat (karena

(40)

3. Kontribusi kedisiplinan belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi

siswa

Kedisiplinan belajar merupakan kunci utama keberhasilan. Siswa

yang malas dan tidak disiplin, akan sulit menjalani aktivitas

sehari-harinya, apalagi aktivitas untuk belajar materi. Kedisiplinan yang

bersifat kontinyu akan membentuk kebiasaan yang baik dalam menjalani

aktivitasnya, termasuk aktivitas dalam belajar. Dengan menerapkan

disiplin belajar yang tinggi, akan membentuk sikap, perilaku, dan tata

kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam

belajar. Sukses dalam hal belajar berarti memiliki hasil belajar yang baik

pula.

Dari uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka teoritik sebagai

berikut.

X1

X2

X3

(41)

Keterangan:

X1: Fasilitas belajar

X2: Pemanfaatan TIK oleh siswa

X3: Kedisiplinan siswa

Y : Hasil Belajar Ekonomi

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir, maka didapatkan hipotesis sebagai

berikut:

a. Ha = Ada kontribusi secara signifikan fasilitas belajar tehadap hasil

belajar ekonomi siswa.

b. Ha = Ada kontribusi kontribusi secara signifikan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar ekonomi

hidup siswa.

c. Ha = Ada kontribusi secara signifikan kedisiplinan belajar siswa terhadap

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah

penelitian eksplanatif yang bertujuan untuk menjelaskan kontribusi fasilitas

belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa dan

kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Yogyakarta.Adapun alasan

peneliti memilih tempat penelitian ini karena SMA Negeri 6 Yogyakarta

karena SMA ini merupakan sekolah yang sudah memanfaatkan kehadiran

teknologi informasi.Tentu hal ini sesuai dengan misi SMAN 6 yaitu untuk

mengembangkan sistem komunikasi sekolah berbasis teknologi informasi dan

komunikasi (TIK).Keberadaan LCD proyektoryang ada di setiap kelas

merupakan salah satu bentuk pemanfaatan TIK.Selain itu, sekolah ini juga

dilengkapi dengan hotspot yang memudahkan baik siswa dan guru untuk

mengakses internet di lingkungan sekolah.

Sekolah ini memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat yaitu

dengan Akreditasi A. Hal tersebut juga tak lepas karena kedisiplinan sekolah

(43)

prestasi yang telah diraih oleh siswa didikannya.Hal ini dapat dibuktikan

dengan banyaknya piala yang diraih dari berbagai ajang perlombaan baik

dibidang akademik maupun non akademik.Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk meneliti sekolah ini.Sehingga SMAN 6 dirasa sesuai dengan lokasi

penelitian.Penelitian ini dilaksanakan padabulan Agustus 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas

XI IPS SMAN 6 Yogyakarta yang terdiri dari 3 kelasdengan jumlah

totalnya 75 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2008:81). Dalam penelitian ini, peneliti

mengambil sampel berdasarkan Rumus Slovin:

n =

+ 1

keterangan:

n = sampel;

N = populasi;

(44)

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 75, maka jumlah sampel

yang digunakan adalah :

n = 75 / 75 (0,05)2 + 1 = 63,157 dibulatkan menjadi 63 sampel.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik menggunakan Simple Random Sampling yang dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel

dipilih secara acak maksudnya setiap anggota dari populasi memiliki

kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Fasilitas Belajar

Fasilitas belajaryang dimaksud adalahperalatan dan perlengkapan

yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses belajarnya.

Indikatornya:

a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di

rumah

b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis

c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook

d. Ketersediaan modem dan flashdisk

2. Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Pemanfaatan TIK yang dimaksud adalah segala bentuk

(45)

pendukung aktivitas pembelajaran. Indikatornya :

a. Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.

b. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau

mengunduh materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.

c. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau

mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.

3. Variabel Kedisiplinan BelajarSiswa

Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah ketaatan siswa dalam

mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya

baik dirumah maupun disekolah.Indikatornya:

a. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah

b. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran

c. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran

d. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

4. Variabel Hasil Belajar Ekonomi siswa

Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2 siswa

pada mata pelajaran ekonomi.Indikator: nilai rapor kelas X semester 2

(46)

E. Data yang dicari

Data yang dicari dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian (responden). Adapun data yang akan dicari adalah:

a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di

rumah

b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis

c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook

d. Ketersediaan modem dan flashdisk

e. Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.

f. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau mengunduh

materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.

g. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau

mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.

h. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah

i. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran

j. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran

k. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari subjek

penelitian (responden), tetapi diperoleh dari sekolah. Adapun data yang

akan dicari adalah:

(47)

b. Data jumlah siswa kelas XI IPSdan nilai rapor kelas X siswa semester

2 pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data primer berupa kuesioner yang bertujuan untuk

mencari informasi mengenai fasilitas belajar, pemanfaatan TIK oleh siswa

dan kedisiplinan siswa. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan

tentang pribadinya maupun hal-hal yang diketahui.

2. Teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dari data yang diberikan

oleh sekolah berupa dokumentasi mengenai profil sekolah,data jumlah

siswa kelas XI IPSdan nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata

pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.

3. Instrumen Penelitian

a) Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel III.1

Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian

No. Nama Variabel Indikator

1. Fasilitas belajar 1. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di rumah

2. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis

3. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook

4. Ketersediaan modem dan flashdisk 2. Pemanfaatan

teknologi informasi oleh

1. Frekuensi siswa memanfaatkan hotspot sekolah

(48)

siswa mencari artikel atau mengunduh materi yag berkaitan dengan pelajaran

3. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau mengirimkan tugas

3. Kedisiplinan belajar

1. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah

2. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran

3. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran

4. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan di

dalamnya mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan

dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan

total skor konstruk atau variabel. Untuk menguji validitas

digunakan rumus korelasi product moment (Sugiyono, 2010),

(49)

Keterangan:

rxy: koefisien korelasi antara variabel x dengan y

X : nilai tiap variabel

Y : nilai semua variabel

N : jumlah sampel

Dengan taraf signifikan ( ) = 5 % dan jumlah sampel sebesar

63 orang maka r tabel product moment dari penelitian ini yaitu

0,248. Sehingga untuk mengetahui skor masing – masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik

sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel

tersebut valid.

b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0akan

tetap ditolak dan Ha diterima.

2) Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang

mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(keajegan).

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan

(50)

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha> 0,60 (Ghozali, 2005). Jadi

apabila nilai Cronbanch Alpha dari variabel fasilitas belajar,

pemanfaatan teknologi informasi dan kedisiplinan belajar siswa

lebih dari 0,60 maka variabel tersebut dinilai reliabel.

3) Hasil Pengujian Validitas Instrumen

Pengujian tingkat validitas koesioner dilakukan dengan

menggunakan teknik Product Moment antar masing-masing item

yang mengukur suatu variabel dengan skor total variabel tersebut

(Corrected Item-Total Correlation). Kriteria yang digunakan

dalam pengujian validitas adalah bila nilai koefisien Corrected

Item-Total Correlation suatu item bernilai positif dan lebih besar

dari r-tabel pada taraf signifikansi = 0,05, berarti item tersebut

valid. Dengan N = 63, = 0,05 sehingga diperoleh nilai r tabel

sebesar 0,248 (Tabel Nilai-nilai r Product Moment, Sugiyono,

2010). Jadi koefisien Corrected Item-Total Correlation harus lebih

(51)

Hasil uji validitas sebagai berikut:

Tabel III.2

Hasil Uji Validitas Variabel

Butir

Pertanyaan R-hitung R-tabel Keterangan Pemanfaatan Teknologi Informasi

4) Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menentukan apakah

instrumen tersebut reliabel atau tidak. Pedoman yang digunakan

sebagai berikut: jika rhitung lebih besar dari rtabel pada = 0,05

maka instrumen dikatakan reliabel, dan jika rhitung lebih kecil dari

rtabel pada = 0,05 maka instrumen dikatakan tidak reliabel. Uji

reliabilitas dilakukan dengan melihat Cronbach’s Alpha apabila >

(52)

Berikut ini adalah hasil rangkuman variabel penelitian

setelah diolah menggunakan program Statistical Package for

Social Sciences (SPSS) versi 22.

Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas

Variabel Alpha Cronbach

Koef.

Alpha Kesimpulan Pemanfaatan TIK 0,683 0,600 Reliabel Kedisiplinan Belajar 0,821 0,600 Reliabel Sumber: data diolah, 2014

Berdasarkan hasil dari tabel III.3 maka dapat disimpulkan

bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach variabel

pemanfaatanTIK(0,683) dan kedisiplinan belajar siswa (0,821)

menunjukkan nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dariKoefisien

Alpha (0,600), sehingga dapat dikatakan instrumen penelitian ini

reliabel.Hal ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada setiap

variabel dapat dikatakan handal.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif untuk membuat generalisasi pada penelitian

analisis data terhadap 63 responden yang meliputi fasilitas belajar,

pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar.

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean)

(53)

masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari

mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:

a)

b)

(Sumber: Sugiyono, 2008)

Keterangan:

= rata-rata (Mean)

= jumlah skor

= jumlah responden

Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan

standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS

22.

a. Deskripsi Fasilitas Belajar Siswa

Fasilitas belajaryang dimaksud adalahperalatan dan

perlengkapan yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses

belajarnya. Indikatornya adalah ketersediaan ruang belajar, meja

belajar, dan lampu yang terang di rumah, ketersediaan buku

pelajaran dan alat tulis, ketersediaan komputer atau laptop atau

(54)

Untuk mengetahui nilai dari setiap item pernyataan variabel,

digunakan skala Likert sebagai berikut.

Tabel III.4

Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III.5

Mean dan Standar Deviasi Variabel Fasilitas Belajar

Variabel N Mean Standar Deviasi Fasilitas Belajar 63 7,02 1,896 Sumber: data diolah, 2014

Untuk mengetahui penilaian fasilitas belajar dapat

ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi

yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

Tabel III.6

Interval Rata-rata Penilaian terhadap Fasilitas Belajar

(55)

Kategori fasilitas belajar digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Fasilitas Belajar Lengkap

Fasilitas belajar lengkap berarti responden memiliki

ketersediaan fasilitas untuk belajar yang lengkap. Responden

yang berada dalam kategori fasilitas belajar lengkap artinya

responden memiliki semua fasilitas belajar yang digunakan untuk

mendukung aktivitas belajarnya.

2) Fasilitas Belajar Cukup Lengkap

Fasilitas belajar cukup lengkap berarti responden memiliki

ketersediaan fasilitas belajar yang tidak terlalu lengkap.Tidak

terlalu lengkap yang dimaksud adalah tetap memiliki fasilitas

belajar namun tidak semuanya ada, sehingga dapat dikatakan

cukup lengkap memiliki fasilitas untuk mendukung aktivitasnya

dalam belajar.

3) Fasilitas Belajar Kurang Lengkap

Fasilitas belajar kurang lengkap berarti responden memiliki

ketersediaan fasilitas belajar yang memang kurang.Responden

dalam kategori ini artinya responden tidak banyak memiliki

fasilitas untuk mendukung aktivitas belajarnya, sehingga dapat

(56)

b. Deskripsi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

oleh Siswa

Pemanfaatan TIK yang dimaksudadalah segala bentuk

penggunaan TIK oleh siswa sebagai pendukung aktivitas

pembelajaran. Indikatornya adalah sebagai berikut.

1) Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.

2) Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau

mengunduh materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.

3) Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau

mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.

Tabel III. 7

Penilaian Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pernyataan

Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III.8

Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemanfaatan Teknologi

Informasi oleh Siswa

Variabel N Mean Standar Deviasi Pemanfaatan

Teknologi Informasi

63 18,41 2,803

(57)

Untuk mengetahui penilaian pemanfaatan TIK dapat

ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi

yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

Tabel III. 9

Interval Rata-rata Penilaian terhadap Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi

Pemanfaatan TIK Rumus Interval Interval Rendah X < mean - SD 11 – 15

Kategori Pemanfaatan TIK digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Pemanfaatan TIKTinggi

Pemanfaatan TIK tinggi artinya frekuensi siswa

memanfaatkan TIKuntuk pembelajaran ekonomi tinggi atau

dapat dikatakan hampir setiap kali siswa belajaratau

menyelesaikan tugasekonomi dengan memanfaatkan TIK.

2) PemanfaatanTIKSedang

Pemanfaatan TIK sedang artinya frekuensi siswa

memanfaatkan TIuntuk pembelajaran ekonomi tidak tinggi dan

tidak rendah. Siswa tidak memanfaatkan TIK setiap kali belajar

atau menyelesaikan tugasatau dapat dikatakan siswa cukup

memanfaatkan TIK untuk belajar atau menyelesaikan tugas

ekonomi.

3) Pemanfaatan TIKRendah

(58)

memanfaatkan TIKuntuk pembelajaran ekonomi rendah.

Siswakurang memanfaatkan TIK untuk belajar atau

menyelesaikan tugas ekonomi.

c. DeskripsiKedisiplinan Belajar Siswa

Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalahketaatan siswa

dalam mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan

aktivitas belajarnya baik dirumah maupun disekolah.Indikatornya:

1) Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah

2) Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran

3) Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran

4) Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

Untuk mengetahui nilai dari setiap item pernyataan variabel,

digunakan skala Likert sebagai berikut.

Tabel III. 10

Penilaian Kedisiplinan Belajar

Pernyataan

Positif Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4

Jarang 2 Jarang 3

Sering 3 Sering 2

(59)

Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III. 11

Mean dan Standar Deviasi Variabel Kedisiplinan Belajar

Variabel N Mean Standar Deviasi Kedisiplinan Belajar 63 26,32 3,839 Sumber: data diolah, 2014

Untuk mengetahui penilaian kedisiplinan belajar dapat

ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi

yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

Tabel III. 12

Interval Rata-rata Penilaian terhadap Kedisiplinan Belajar

Kedisiplinan Belajar Rumus Interval Interval Rendah X < mean - SD 15 – 22

Kategori kedisiplinan belajar digolongkan menjadi tiga,

yaitu:

1) Kedisiplinan BelajarTinggi

Kediplinan belajar tinggi artinya siswa menaatisegala

ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya

baik dirumah maupun disekolah.

2) Kediplinan Belajar Sedang

Kedisiplinan belajar sedang artinya siswa cukup menaati

ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya

(60)

3) Kedisiplinan BelajarRendah

Kedisiplinan belajarrendah artinya siswa kurang menaati

ketentuan yang berlakuuntuk menjalankan aktivitas belajarnya

baik dirumah maupun disekolah.

d. Deskripsi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2

siswa pada mata pelajaran ekonomi.Indikator: nilai rapor kelas X

semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran

2013/2014.

Tabel III. 13

Penilaian Hasil Belajar Siswa

Klasifikasi Kriteria Rendah < 64% Sedang 65% - 79%

Tinggi 80% - 100% Sumber: PAP I yang dimodifikasi (Masidjo, 1995)

Kategori hasil belajar siswa digolongkan menjadi tiga,

yaitu:

1) Hasil BelajarTinggi

Hasil belajar tinggi berarti perolehan nilai rapor kelas X

semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran

2013/2014 mencapai kriteria 80% - 100%.

2) Hasil Belajar Sedang

Hasil belajarsedangberarti perolehan nilai rapor kelas X

semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran

(61)

3) Hasil BelajarRendah

Hasil belajarrendahberarti perolehan nilai rapor kelas X

semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran

2013/2014 mencapai kriteria < 64%.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Prasyarat

1) Uji Normalitas

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau tidak. Jika nilai asymtot memiliki

signifikansi lebih dari = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan

normal, dan jika nilai asymtot memiliki signifikansi lebih kecil

dari = 0,05 berarti distribusi tersebut tidak normal.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji kolmogorof-smirnov dengan tingkat

kepercayaan 5% atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi

yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal.

Rumus uji Kolmogrov-Sminov untuk normalitas sebagai berikut:

Keterangan :

D : Deviasi maksimum

(62)

Sn(X) : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

2) Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang

dibangun mempunyai hubungan yang linear atau tidak.Untuk

menguji linieritas dapat menggunakan uji F.

Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai kontribusi secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat. Langkah-langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut :

a) Derajat kepercayaan = 5 %

b) Derajat kebebasan f tabel ( α, k, n-k-1 )

α = 0,05

k = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

c) Menentukan kriteria pengujian

H0 ditolak apabila f hitung> f tabel

(63)

d) Menentukan f dengan rumus

Keterangan:

R2 : koefisien determinan berganda

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel bebas

Kesimpulan :

Apabila f hitung< f tabel maka H0 diterima dan HA ditolak,

artinya tidak ada pengaruh secara simultan artinya hubungan

variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear.Apabila f

hitung> f tabel maka H0 ditolak dan HA diterima, artinya ada

pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan

variabel terikat bersifat non-linear.

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya

pelanggaran dalam regresi berganda. Uji asumsi klasik yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu perselingkuhan atau

hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lain.

Dalam hal ini variabel tersebut disebut variabel yang bersifat

(64)

merupakan variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan

nol. Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas dapat

menggunakan rumus korelasi. Adapun rumus korelasi sebagai

berikut (Sugiyono, 2010):

2) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians

dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel

bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah

heteroskedastisitas digunakan uji Spearman Rank dengan cara

meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut

residualnya. Jika signifikansi antara variabel independen dengan

nilai absolut residualnya > 0,05 maka tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas, tetapi jika < 0,05 maka terjadi masalah

heteroskedastisitas.

3) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana keselahan

pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya

yang berurutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi

korelasi.Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi

dapat digunakan uji Durbin Watson dengan rumus sebagai

Gambar

Tabel III.1
Tabel III.2
Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas
Tabel III.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akulturasi kebudayaan yang terjadi antara etnik Jawa dengan masyarakat Tionghoa dalam kampung Sudiro terlihat dalam perayaan pelaksanaan upacara tradisi Grebeg

Peneliti ini bertujuan untuk menegetahui apakah sektor pertanian menjadi sektor basis dalam perekonomian di Kabupaten Blitar dan untuk mengetahui perubahan posisi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan metode peta konsep pada siswa kelas IV SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten

Hal tersebut disebabkan oleh tiga hal yaitu: (1) metode pembelajaran yang digunakan tidak cocok / pas dengan kebutuhan siswa, (2) motivasi yang diberikan kepada siswa dalam

Pada uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas DPPH menunjukkan bahwa ekstrak pigmen fikobiliprotein mempunyai aktivitas antioksidan dengan nilai IC

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil pembelajaran menulis puisi menggunakan model sinektik berbasis media terjemah ayat Alquran, mengetahui proses

Laporan tugas akhir ini dilatar belakangi permasalahan yaitu bagaimana tradisi upacara bersih desa Tanjung Sari, potensi apa saja yang dapat menjadi daya tarik

Kesimpulan dari penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variasi substitusi tepung sukun dengan suhu yang sama terhadap daya serap air serta tidak ada pengaruh