• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Kegiatan HSE dan CSR perusahaan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Dampak Lingkungan Dalam Industri Mineral di Indonesia

Mata Kuliah Teknologi Management Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang 270110130102

GEOLOGI B

PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG 2014

Kata Pengantar

(2)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Dr. Nana Sulaksana. Makalah ini menjelaskan tentang apa itu dan bagaimana Kegiatan HSE dan CSR Perusahaan Pertambangan dan Migas di Indonesia.

Melalui Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Kegiatan HSE dan CSR dalam perusahaan. Dalam penulisan makalah ini, tidak luput dari berbagai macam kesalahan dan kekurangan. Kritik dan Saran yang membangun penulis terima dengan lapang dada. Demi menambah pengetahuan Penulis dan demi kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, 9 November 2014

Penulis

Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..……...……… ii DAFTAR ISI……….……..iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………..1 1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan………..…….………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi HSE………..…..………....………..3

(3)

2.2 Prinsip Dasar HSE.………..….……….,,,,,,,,,..…3 2.3 Komitmen HSE dan Tanggungjawab HSE dalam Perusahaan..…..……...……4 2.4 Kegiatan HSE………...……….6 2.5 Definisi CSR………...,,,,,,,,,,,,,.6 2.6 Prinsip Dasar CSR.………..7

2.7 Manfaat CSR………

2.8 Kegiatan CSR………. ………...10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………..………..…………..…..11

DAFTAR PUSTAKA ………...………..……...….12

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Didalam sebuah perusahaan terutama perusahaan minyak dan tambang, diperlukan sebuah departemen yang bergerak dalam bidang keselamatan, kesehatan dan lingkungan. Departemen ini biasanya disebut Health and Safety Environment (HSE). HSE atau di beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu adalah suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai fungsi pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan). HSE bertanggung jawab atas seluruh kegiatan berlangsung dengan baik atau zero accident.

Selain memiliki badan HSE didalam perusahaan minyak dan gas dan pertambangan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap sosial lingkungan sekitar. Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. Didalam makalah ini akan dibahas lengkap mengenai HSE dan CSR dalam perusahaan minyak dan gas, dan pertambangan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :

(5)

 Memenuhi tugas mata kuliah teknologi manajemen kewirausahaan

 Mengetahui bagaimana kegiatan HSE diperusahaan

 Mengetahui apa itu CSR dan bagaimana bentuk CSR

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi HSE

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. HSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah panduan dan aturan main bagi semua jajaran baik tim manajemen maupun pekerja dan sub lini organisasi yang ada dalam organisasi/perusahaan.

(6)

sistem tidak lah terlalu penting, karena yang essential adalah refleksi dari sistem itu sendiri dalam implementasinya.

HSE adalah sikap mental, pola pikir, dan perilaku seseorang yang bila bertindak selalu berpijak pada kondisi yang sehat, selamat dan bersahabat dengan lingkungannya.

HSE adalah budaya, kebiasaan hidup yang sudah menjadi bagian kehidupan yang selalu memprioritaskan kesehatan, keselamatan dan lingkungan.

2.2 Prinsip Dasar HSE

Dalam operasionalnya HSE, memiliki beberapa prinsip-prinsip dasar, yaitu:

 Semua kecelakaan, cedera, sakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan dapat dicegah

 Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L) adalah persyaratan kerja dari

setiap karyawan.

 Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja ( K3L) adalah tanggungjawab setiap

karyawan

 Jajaran Manajemen bertanggungjawab dalam pelaksanaan Manajemen K3L

 Audit Manajemen K3L harus dilakukan secara berkala.

 Setiap penyimpangan dalam pekerjaan harus segera diperbaiki.

 Setiap kecelakaan harus diselidiki.

 Kepedulian K3L mempunyai dampak yang baik pada bisnis perusahaan.

 Semua resiko dan paparan kerja harus dievaluasi secara sistematis dan dilakukan tindakan

pencegahan yang sesuai secara fisik dan prosedural.

2.3 Komitmen HSE dan Tanggungjawab HSE dalam Perusahaan

(7)

memadai untuk hal-hal HSE. Perhatian khusus diberikan oleh Top Manajemen dalam menunjukkan komitmen nyata mereka, misalnya:

 Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, seperti waktu dan uang, pada hal-hal

HSE,

 Menempatkan hal HSE sebagai yang tertinggi dalam agenda pertemuan dari papan bawah

 Mengatur contoh personil dalam pekerjaan sehari-hari

 Menjadi aktif dalam kegiatan HSE dan ulasan, di situs lokal maupun jarak jauh.

 Mendorong karyawan untuk memberikan beberapa ide untuk perbaikan kinerja langkah.

 Menampilkan personil khusus sebagai Safety Officer yang diusahakan sebagai

Koordinator khusus dalam menerapkan Sistem Manajemen HSE dan pemeliharaan lingkungan yang diterapkan pada semua staf kantor serta pekerja situs. Menerapkan untuk pekerja lapangan mulai dari pengawas garis dan staf lapangan

 Memiliki bertanggung jawab untuk mengontrol pelaksanaan di lapangan di setiap hari /

minggu atau setiap bulan,

 Memberikan beberapa petunjuk kepada seluruh karyawan lapangan dari pengawas sampai

helper, Perusahaan Struktur Organisasi dapat dilihat dalam lampiran C

2.4 Kegiatan HSE didalam Perusahaan

HSE bukan merupakan suatu standard. Namun dalam menerapkan HSE kita perlu mengadopsi beberapa standard. Untuk sektor minyak dan gas, beberapa standard tentang HSE yang dapat dipakai adalah :

 API RP 750, tentang Process Safety Management

 OSHA CPR 119.10. 110, tentang Process Safety Management

 OHSAS 18001, tentang Occupational Health and Safety

(8)

 NFPA, National Fire Protection Association

 NEC, National Electrical Code

 LSC, Life Safety Code

HSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah panduan dan aturan main bagi semua jajaran baik tim manajemen maupun pekerja dan sub lini organisasi yang ada dalam organisasi/perusahaan.

Penerapan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lindungan Lingkungan (K3LL) menghimbau agar seluruh manajemen maupun para pekerja bersungguh-sungguh dalam :

 Memberikan prioritas pertama untuk aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan

Lingkungan.

 Mengidentifikasi potensi bahaya dan mengurangi resikonya serendah mungkin untuk

mencegah terjadinya insiden.

 Menggunakan teknologi terbaik untuk mengurangi dampak dari kegiatan operasi terhadap

manusia, aset dan lingkungan.

 Menjadikan kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan dalam

penilaian dan penghargaan terhadap semua pekerja.

 Meningkatkan kesadaran dan kopentensi pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan

dengan benar dan aman.

 Menciptakan dan memelihara harmonisasi hubungan dengan stakeholder di sekitar

kegiatan usaha untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan.

Kesehatan karyawan merupakan prioritas utama dalam mencapai target sasaran perusahaan dengan hasil produktifitas yang maksimal, PT Petro Jasa Energi berkomitmen untuk selalu memperhatikan kesehatan karyawan dengan HSE berkegiatan :

(9)

 Menyediakan sarana tempat kerja yang layak, bersih, sehat dan aman.

 Melakukan pengelolaan tempat kerja, peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang

berdampak terhadap kesehatan karyawan.

 Melakukan identifikasi bahaya diseluruh tempat kerja.

 Melakukan house keeping disetiap tempat kerja secara berkala.

 Menyediakan klinik kesehatan dengan tenaga ahli medis disetiap lokasi kerja

 Menaati seluruh persyaratan peraturan dan undang undang yang berlaku yang berkenaan

dengan masalah kesehatan dan lingkungan.

 Memberikan penyuluhan kepada seluruh karyawan tentang manfaat area kerja yang

bersih dan gaya hidup sehat.

Dalam bidang lingkungan HSE berkegiatan :

 Mematuhi dan melaksanakan seluruh peraturan dan ketentuan baik dari klien maupun

pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup yang berlaku.

 Memberikan pelatihan tentang pengelolaan lingkungan hidup kepada seluruh karyawan

yang tergabung di dalam pekerjaan PT Petro Jasa Energi.

 Melakukan pengelolaan tempat kerja, peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang

berdampak terhadap kesehatan karyawan.

 Meminimalkan dampak negatip terhadap lingkingan dan masyarakat sekitar.

 Melakukan pengelolaan terhadap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

 Melakukan analisa dan dampak resiko diseluruh katifitas dan lokasi kerja.

 Melakukan upaya-upaya perbaikan secara berkala dan berkesinambungan untuk

(10)

2.5 Definisi CSR

Definisi CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.

2.6 Prinsip dasar CSR

Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:

1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.

2. Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan.

3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.

4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik

5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.

(11)

Pada dasarnya Kegiatan CSR memiliki manfaat timbal balik antara masyarakat dan Perusahaan begitu juga sebaliknya.

Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:

1.Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.

2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut. 3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.

4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan: 1. Meningkatkan Citra Perusahaan

Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.

2. Memperkuat “Brand” Perusahaan

Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.

3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan

Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut.

4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya

Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama.

(12)

Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis global.

2.8 Kegiatan CSR Perusahaan Minyak dan Gas, dan Pertambangan

Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara proporsional, mencegah kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan-kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.

Dengan pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau peran strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya dalam membentuk katup pengaman sosial (social security). Selain itu melalui CSR perusahaan juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan maupun pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan.

Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan kebutuhan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan sosial lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan dapat mampu membantu menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa Indonesia khususnya, dan masyarakat dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah sosial dan lingkungan.

(13)

alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi yang diambil dari alam.

Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas, altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan kejahatan.

Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif, maka modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program CSR merupakan investasi perusahaan untuk memupuk modal sosial.

Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang-Undang tersebut yang berkaitan dengan CSR, yaitu:

Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:

1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(14)

BAB III PENUTUP Kesimpulan

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. HSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan.

Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

(15)

Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

DAFTAR PUSTAKA http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html

http://gwadamakbar.wordpress.com/2012/01/24/pengertian-corporate-social-responsibility-csr/

Mardikanto, totok. 2009. Majalah Bisnis dan CSR. Jakarta: Latofi

http://pje.co.id/hse/kebijakan-hse/#kebijakan-lindungan-lingkungan

http://improvementqhse.com/hanya-hse-yang-harus-terlibat-di-kegiatan-k3/ http://www.antaranews.comhttp://

www.djarumbeasiswaplus.orghttp://komunikasia.net http://beritaid.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa pihak yang tidak menomorsatukan CSR di dalam proses perkembangan perusahaannya, dan ada pula hanya melaksanakan kegiatan CSR sebagai suatu kewajiban sebuah

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengungkapan CSR yang berhubungan dengan karyawan mempunyai hasil yang signifikan terhadap stock price, namun

Di mana melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk melaksanakan komunikasi organisasi perusahaan yang efektif untuk mendukung

karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi dengan judul “ ANALISIS PROFITABILITAS PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MELAKSANAKAN PROGRAM CSR

Hasil dari penelitian ini adalah peran humas PT Arara Abadi terutama dalam kegiatan CSR perusahaan cukup penting, peran humas tersebut juga meliputi beberapa

Untuk mempertahankan bahkan meningkatkan citra dan reputasi organisasi atau perusahaan dapat dilakukan salah satunya dengan melaksanakan program Corporate Social Responsibility

1) Membuat Rencana Anggaran Perusahaan (RAKP) Asisten sesuai dengan norma-norma yang ditentukan. 2) Melaksanakan tugas-tugas operasional lapangan yang berhubungan dengan

Dalam pedoman tersebut terdapat 7 subjek inti yang perlu diterapkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan CSR diantaranya yaitu tata kelola organisasi, Hak Asasi Manusia HAM, praktik