• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Di dalam dunia pendidikan pemahaman hubungan kemampuan penguasaan musik dan self-esteem dengan meningkatkatkan ketertarikan siswa dalam belajar menjadi isu penting. Hubungan kemampuan penguasaan musik sangat menentukan eksistensi belajar dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Self-esteem merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Melalui citra diri, proses belajar, pengalaman serta interaksi dengan lingkungan sosialnya. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, hubungan kemampuan penguasaan musik dengan peningkatan self-esteem menjadi hal yang menarik untuk dikaji guna mengetahui sejauh mana peran hubungan kemampuan penguasaan musik dalam mendukung eksistensi, efesiensi, dan efektivitas belajar. Demi mencapai tujuan tersebut, maka dalam bab ini, penulis akan menguraikan latar belakang pentingnya hubungan kemampuan penguasaan musik dengan self-esteem dalam menunjang kesiapan belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar yang difokuskan pada kesiapan dalam menghadapi belajar.

1.1. Latar Belakang

(2)

pendidikan formal, informal, dan nonformal tetapi ini hanya berfokus pada pembahasan pendidikan formal saja. Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik bersifat umum maupun bersifat khusus. Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Negeri ataupun Swasta. Astuti (2015), menemukan bahwa siswa dapat pengajaran musik di sekolah dasar merupakan salah satu komponen pengajaran yang secara terintegrasi mendukung tercapainya pengembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya.

Misi ini menuntut perancang pembelajaran untuk mampu menentukan tujuan pembelajaran secara menyeluruh maupun secara rinci dalam setiap aspek pengajaran musik anak sekolah dasar. Rumusan tujuan pembelajaran musik di sekolah dasar dapat dijabarkan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki murid adalah melalui pengalaman dan penghayatan musik. Peningkatan rasa suka, self-esteem, dan tumbuhnya rasa musik (sense of music) lebih dipentingkan dibanding penekanan pada unsur-unsur musik sebagai materi pengajaran. Pembelajaran senantiasa disesuaikan dengan subjek didik, sehingga pembelajaran seni musik juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, kesukaan anak, dan karakteristik masing-masing individu.

(3)

agar mencapai tujuan pembelajaran musik, yaitu tumbuhnya rasa suka terhadap musik. Pada akhirnya tumbuhlah kreativitas estetis anak-anak yang tercermin dari sebagian media yang telah diungkapkannya secara ekspresif. Pembelajaran dilaksanakan dengan penekanan pengalaman musik agar anak secara urut memiliki pengetahuan, pemahaman dan apresiasi musik dan keterampilan musik yang kemudian tumbuhlah kreativitas estetis anak. Pendidikan musik tentunya untuk menumbuhkan dan meningkatkan kualitas dan self-esteem anak-anak sekolah dasar.

(4)

SD. Oleh sebab itu, penulis menganggap perlu melakukan penelitian tentang self-esteem.

(5)

Dampak sefl-esteem secara garis besar positif dan negatif, sebagaimana temuan dari Yahya & Geok (2003), menyatakan bahwa self-esteem berorientasi pada diri sendiri baik secara positif atau negatif. Hasil temuannya menyatakan bahwa orang yang memiliki self-esteem positif adalah orang yang tidak egois dia akan tulus dalam kehidupannya. Sebaliknya, orang yang memiliki self-esteem rendah (negatif) akan nampak berhubungan dengan self-confidence rendah, ketidakamanan, underachievement, kecemasan, depresi dan perilaku yang malas maka akan bermasalah dengan diri sendiri. Jadi hal yang terpenting bagi semua guru dan orangtua siswa untuk mengerti bagaimana self-esteem anak-anak mereka dipelihara agar dapat berkembang secara positif.

Pengembangan self-esteem memainkan peranan penting dalam membantu individu untuk membuat penyesuaian kepada self-worth dan kompetensi mereka. Adanya perubahan self-esteem tergantung pada tahap kemampuan anak, orangtua atau guru musik dalam mempelajari musik. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Dian (2012), menujukkan bahwa ada hubungan signifikan antara self-esteem dan pengelolaan pengaruh (impression management) dengan memanipulasi keadaan dunia maya (online

deception) pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas

(6)

kemampuan penguasaan musik yang dimilikinya. Temuan Djohan (2008), menunjukkan bahwa ada korelasi antara kemampuan penuasaan musik dengan self-esteem, disiplin diri, kemampuan kerja dalam kelompok. Hasil-hasil penelitian yang lainnya menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara kemampuan penguasaan musik dengan self-esteem pria dan wanita.

Dalam beberapa penelitian antara lain, Bona (2013) menemukan bahwa kemampuan penguasaan musik dari para siswa wanita lebih baik dibandingkan dengan pria yang duduk di tingkat tiga yang menyelesaikan sekolah lebih awal pada pendidikan mereka, sehingga meningkatkan self-esteem mereka. Sementara itu, Sujaya (2013) menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada siswa wanita dan pria dalam kemampuan penguasaan musik dalam mereka menghormati harga diri (self-esteem) mereka. Pada kesempatan lain, Widya, dkk. (2011), menemukan bahwa siswa wanita lebih memiliki self-esteem dibandingkan pria. Sementara itu, hasil penelitian Ahmad, dkk. (2013), menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam self-esteem.

(7)

self-esteem secara keseluruhan. Seturut dengan itu, Rafei (2008), menemukan bahwa tidak ada perbedaan gender yang signifikan,

Berdasarkan uraian di atas penulis melihat bahwa, ada hubungan antara kemampuan penguasaan musik dan self-esteem dengan jenis kelamin, oleh karena musik berhubungan dengan kemampuan intelektual dan kemampuan fisik dan membangkitkan stimulus secara internal di dalam diri seseorang, sedangkan self-esteem memiliki peran yang cukup besar dalam perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini ada pro dan kontra, apabila ingin mencapai hasil yang maksimal seorang siswa harus berlatih dengan sungguh-sungguh beserta segenap kemampuan yang dimiliki ditunjang oleh sarana dan prasarana yang ada. Jika seorang siswa berlatih dengan setengah hati maka aktivitas musik yang dihasilkan tidaklah semaksimal yang diharapkan. Artinya bahwa kemampuan penguasaan musik seseorang bisa diukur dari tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki dalam melaksanakan tugas yang dibebankan.

(8)

Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini akan mengidentifikasi serta mengkaji apakah secara sgnifikan terdapat hubungan antara kemampuan penguasaan musik (X) dengan “self esteem”(Y) ditinjau dari Jenis kelamin (Variabel Moderator).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan kemampuan penguasaan musik dengan Self esteem pada siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga ?

2. Apakah ada perbedaan self esteem ditinjau dari jenis kelamin?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan penguasaan musik dan self-esteem siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga.

2. Untuk mengetahui perbedaan self-esteem siswa ditinjau dari jenis kelamin Siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

(9)

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian dapat:

1. Memperdalam wawasan, serta perbandingan bagi penelitian sejenis.

2. Melengkapi penelitian yang sudah ada dan mengembangkan penelitian sejenisnya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Peningkatan intensitas warna pada ikan badut menunjukkan bahwa pemberian astaxanthin sebanyak 30 mg (perlakuan C) dan 40 mg (perlakuan D) kedalam pakan memberikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan, (2) pengaruh komunikasi efektif terhadap kinerja karyawan,

Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. PEMERINTAH KABUPATEN

Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH UNIT

Peserta yang dinyatakan lulus seleksi Akademik untuk Fakultas Kedokteran dan Program Studi Psikologi diharuskan mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi lanjutan pada tanggal

Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH UNIT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel kompetensi guru mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 14 Kota Banda Aceh dengan