• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

Kurikulum 2013

KEM ENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

29 NOVEM BER 2012

(2)

Sistematika

Pengantar

1

Strategi Peningkatan Capaian Pendidikan

2

Rasional Pengembangan Kurikulum

3

Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum

4

Elemen Perubahan Kurikulum

5

Standar Kompetensi Lulusan

6

Strategi Implementasi

11

Kurikulum Pendidikan Tinggi

12

Struktur Kurikulum

7

Contoh Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

8

Contoh Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

9

Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum

10

Jadw al Uji Publik

(3)

Pengantar

(4)

Perkembangan Kurikulum di Indonesia

1947

Rencana Pelajaran →

Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai

1964

Rencana Pendidikan Sekolah Dasar

1968

Kurikulum Sekolah Dasar

1973

Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan

Revisi Kurikulum 1994

2004 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015

(5)

Penjelasan UU No. 20 Tahun 2003, Bagian Umum:

St rat egi pembangunan pendidikan nasional dalam

undang-undang ini meliput i: ..., 2.

pengembangan dan pelaksanaan

kurikulum berbasis kompet ensi

,...;

Penjelasan Pasal 35, UU No. 20 Tahun 2003:

Kompet ensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan

yang mencakup

sikap, penget ahuan, dan ket erampilan

sesuai

dengan st andar nasional yang t elah disepakat i.

5

Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013

M elanjut kan Pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompet ensi yang t elah dirint is pada t ahun 2004 dengan

mencakup kompet ensi sikap, penget ahuan, dan

(6)

Landasan Pengembangan Kurikulum

Aspek

Filosofis

Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat

Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi

Aspek

Yuridis

RPJM N 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN

Perubahan metodologi pembelajaran

Penataan kurikulum

INPRES NOM OR 1 TAHUN 2010

Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan

kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa

Aspek

Konseptual

Relevansi

M odel Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum lebih dari sekedar dokumen

Proses pembelajaran

Aktivitas belajar Output belajar Outcome belajar

Penilaian

(7)

I. M ata Pelajaran

KURIKULUM TINGKAT NASIONAL

KURIKULUM TINGKAT DAERAH KURIKULUM TINGKAT SEKOLAH [Intra dan Ekstra

Kurikuler]

PenyesuaianEventDaerah

4. Tujuan Pendidikan

Koordinasi dan Supervisi

K Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Alam Pendidikan Agama

Bahasa Indonesia M atematika

PPKn

Seni dan Budaya

(8)

Strategi Peningkatan Capaian Pendidikan

(9)

6 9 12

0 SD SM P

W ajar Dikdas 9 Tahun

SM

PM U

Efektivitas Pembelajaran

(Kurikulum,

Guru, ....)

M ulai 2013 Periode 1994-2012

Pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi

(10)

Strategi Peningkatan Efektivitas Pembelajaran

Iklim akademik, budaya

sekolah/ kampus, ....

Pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui

Observasi (menyimak, melihat , membaca, mendengar), Bertanya, Asosiasi, M enyimpulkan,

M engkomunikasikan, ....

M anajemen dan

Kepemimpinan

Penilaian pada kemampuan proses, nilai dan pengetahuan, serta kemampuan menilai sendiri

(11)

Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran

No

Rasionalitas

1

Perubahan proses pembelajaran

[dari sisw a diberi t ahu menjadi

sisw a mencari t ahu] dan

proses penilaian

[dari berfokus pada

penget ahuan melalui penilaian out put menjadi berbasis kemampuan

melalui penilaian proses dan out put ] memerlukan penambahan jam

pelajaran

2

Kecenderungan akhir-akhir ini

banyak negara menambah jam

pelajaran

[

Know ledge is Pow er Program

(KIPP) dan

M assachuset t es

Ext ended Learning Time

(M ELT) di AS, Korea Selat an]

3

Perbandingan dengan negara-negara lain

menunjukkan jam

pelajaran di Indonesia relat if lebih singkat

(12)

Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri Untuk Umur 7 – 14 Tahun

Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri Untuk Umur 7 – 14 Tahun

C

1. Minimum number of hours per year.

2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.

Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.

= 15%

(13)

Rasional Pengembangan Kurikulum

(14)

Permasalahan Kurikulum 2006

No Permasalahan

1 Kont en kurikulum masih t erlalu padat yang dit unjukkan dengan banyaknya mat a pelajaran dan banyak mat eri yang keluasan dan kesukarannya melampaui t ingkat perkembangan usia anak. 2 Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompet ensi sesuai dengan t unt ut an fungsi dan t ujuan

pendidikan nasional.

3 Kompet ensi belum menggambarkan secara holist ik domain sikap, ket erampilan, dan penget ahuan.

4 Beberapa kompet ensi yang dibut uhkan sesuai dengan perkembangan kebut uhan (misalnya pendidikan karakt er, met odologi pembelajaran akt if, keseimbangan soft skills dan hard skills,

kew irausahaan) belum t erakomodasi di dalam kurikulum.

5 Kurikulum belum peka dan t anggap t erhadap perubahan sosial yang t erjadi pada t ingkat lokal, nasional, maupun global.

6 St andar proses pembelajaran belum menggambarkan urut an pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.

7 St andar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompet ensi (sikap,

ket erampilan, dan penget ahuan) dan belum t egas menunt ut adanya remediasi secara berkala.

(15)

A. Kompetensi Lulusan

1 Berkarakter mulia

2 Keterampilan yang relevan

3 Pengetahuan-pengetahuan terkait

B. M ateri Pembelajaran

1 Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan

2 M ateri esensial

3 Sesuai dengan tingkat perkembangan anak

Identifikasi Kesenjangan

Kurikulum

Konsep Ideal

B. M ateri Pembelajaran

1 Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan

2 Beban belajar terlalu berat

3 Terlalu luas, kurang mendalam

A. Kompetensi Lulusan

1 Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter

2 Belum menghasilkan Keterampilan sesuai kebutuhan

3 Pengetahuan-pengetahuan lepas

Kondisi Saat Ini

C. Proses Pembelajaran

1 Berpusat pada peserta didik (student centered active learning)

2 Sifat pembelajaran yang kontekstual

3 Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan

C. Proses Pembelajaran

1 Berpusat pada guru (teacher centered learning)

2 Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks

3 Buku teks hanya memuat materi bahasan

(16)

F. Pengelolaan Kurikulum

1 Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan

2 Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

3 Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman

Identifikasi Kesenjangan

Kurikulum

Konsep Ideal

F. Pengelolaan Kurikulum

1 Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum

2 M asih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan

pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

3 Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran

Kondisi Saat Ini

16

D. Penilaian

1 M enekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional

2 Penilaian test dan portofolio saling melengkapi

D. Penilaian

1 M enekankan aspek kognitif

2 Test menjadi cara penilaian yang dominan

16

E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1 M emenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal

2 M otivasi mengajar

E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1 M emenuhi kompetensi profesi saja

(17)

Alasan Pengembangan

Kurikulum

Tantangan M asa Depan

• Globalisasi: WTO, ASEAN Communit y, APEC, CAFTA

• M asalah lingkungan hidup

• Kemajuan teknologi informasi

• Konvergensi ilmu dan teknologi

• Ekonomi berbasis pengetahuan

• Kebangkitan indust ri kreat if dan budaya

• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia

• Pengaruh dan imbas teknosains

• M ut u, investasi dan t ransformasi pada sektor pendidikan

• Hasil TIM SS dan PISA

Kompetensi M asa Depan

• Kemampuan berkomunikasi

• Kemampuan berpikir jernih dan krit is

• Kemampuan mempert imbangkan segi moral suat u permasalahan

• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab

• Kemampuan mencoba unt uk mengert i dan toleran terhadap pandangan yang berbeda

• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal

• M emiliki minat luas dalam kehidupan

• M emiliki kesiapan unt uk bekerja

• M emiliki kecerdasan sesuai dengan bakat / minat nya

• M emiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Fenomena Negatif yang M engemuka

 Perkelahian pelajar

 Narkoba

 Korupsi

 Plagiarism e

 Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)

 Gejolak m asyarakat (social unrest )

Persepsi M asyarakat

• Terlalu m enit ikberat kan pada aspek kognit if

• Beban siswa terlalu berat

(18)

Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum

(19)

Pembelajaran

Kurikulum sebagai Integrator

Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan

Sist em

Nilai

Kompet ensi:

-Sikap -keterampilan -Pengetahuan

Akt ualisasi

(Act ion)

Int ernalisasi

(Reflect ion)

Wat ak/

Perilaku

Individu

Kurikulum

PTK dan dukungan lain: SarPras,...

-Produktif

-Inovatif

-Peduli

(20)

M

Kerangka Kerja Pengembangan

Kurikulum

P

(SKL, St rukt ur Kurikulum, St andar-st andar: Isi, Proses, dan Penilaian)

Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia

Pembelajar yang Sukses *

Individu yang Percaya Diri

WN yang Bert anggung Jawab

Kont ribut or Peradaban yang Efekt if

* t idak pernah berhent i belajar

Kebutuhan: -Individu

-M asyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban

Kelayakan: -M ateri

-M etode Penyampaian -M etode Penilaian

Buku Pegangan (Buku Babon)

(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)

Rumusan Kompet ensi Guru dan Penyiapan Guru

(21)

Elemen Perubahan

(22)

Elemen Perubahan

(23)

Elemen Perubahan

Elemen Deskripsi

SD SM P SM A SM K

Kompetensi Lulusan

Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skillsdan hard skillsyang meliput i aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

Kedudukan M ata Pelajaran

(ISI)

Kompetensi yang semula dit urunkan dari matapelajaran berubah menjadi

matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan (ISI)

Kompetensi dikembangkan melalui:

Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran

M ata pelajaran

M ata pelajaran wajib dan pilihan

M ata Pelajaran

(24)

Elemen Perubahan

dan alokasi wakt u)

(ISI)

Holist ik dan integrat if

berfokus kepada alam, sosial dan budaya

Pembelajaran dilaksanakan dengan

pendekatan sains

Jumlah

matapelajaran dari 10 menjadi 6

Jumlah jam bertambah 4 JP/ minggu akibat perubahan

pendekatan pembelajaran

TIK menjadi media semua

matapelajaran

Pengembangan diri terintegrasi pada set iap

matapelajaran dan ekst rakurikuler

Jumlah

matapelajaran dari 12 menjadi 10

Jumlah jam bertambah 6 JP/ minggu akibat perubahan

pendekatan pembelajaran

Perubahan sistem: ada matapelajaran yang harus diikut i siswa

Jumlah jam bertambah 2 JP/ minggu akibat

perubahan pendekatan pembelajaran

Penyesuaian jenis keahlian

berdasarkan spekt rum

kebut uhan saat ini

Penyeragaman mata pelajaran dasar umum

Produkt if disesuaikan dengan t ren perkembangan Indust ri

Pengelompokan mata pelajarn

(25)

Elemen Perubahan

Elemen Deskripsi

SD SM P SM A SM K

Proses

Pembelajaran

Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamat i, menanya, mengolah, menalar, menyajikan,

menyimpulkan, dan mencipta.

Belajar t idak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat

Guru bukan sat u-sat unya sumber belajar.

Sikap t idak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

Temat ik dan pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minat nya

Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan

(26)

Elemen Deskripsi

SD SM P SM A SM K

Penilaian

Penilaian berbasis kompetensi

Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan

berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otent ik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]

M emperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yait u pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)

Penilaian t idak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi int i dan SKL

M endorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai inst rumen utama penilaian

Ekst rakurikuler

Pramuka (wajib)

UKS

PM R

Bahasa Inggris

Pramuka (wajib)

OSIS

UKS

PM R

Dll

Perlunya ekst ra kurikuler part isipasi akt if siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)

(27)

Standar Kompetensi Lulusan

(28)

M engembangkan

kemampuan

dan membentuk

w atak

serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang

beriman dan bertakw a kepada Tuhan Yang M aha

Esa, berakhlak mulia

, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi w arga negara yang demokratis serta

bertanggung

jaw ab

.

UU No.20/ 2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3

Fungsi

(29)

Ruang Lingkup SKL

Dunia (Peradaban) Global

Negara

M et a-kognit if

(30)

DOM AIN Elemen

SD

SM P

SM A-SM K

SIKAP

Proses M enerima + M enjalankan + M enghargai + M enghayati + M engamalkan

Individu BERIM AN, BERAKHLAK M ULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAW AB, PEDULI, SANTUN),RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, M OTIVASI INTERNAL

Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAM A, DAN M USYAW ARAH

Alam POLA HIDUP SEHAT, RAM AH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAM AIAN

KETERAM PILAN

Proses M engam at i + M enanya + M encoba + M engolah + M enyaji + M enalar +

M encipt a

Abst rak M EM BACA, M ENULIS, M ENGHITUNG, M ENGGAM BAR, M ENGARANG

Konkret M ENGGUNAKAN, M ENGURAI, M ERANGKAI, M EM ODIFIKASI, M EM BUAT, M ENCIPTA

PENGETAHUAN

Proses M engetahui + M emahami + M enerapkan + M enganalisa + M engevaluasi Obyek ILM U PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA

Subyek M ANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;

1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan

4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan

(31)

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;

1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan

4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan

STANDAR KOM PETENSI LULUSAN (SKL)

- RINGKAS

DOM AIN SD SM P SM A-SM K

SIKAP

M enerima

M enerima + + M enjalankanM enjalankan + + M enghargaiM enghargai + + M enghayati M enghayati + + M engamalkanM engamalkan

PRIBADI YANG BERIM AN, BERAKHLAK M ULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAW AB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN

PERADABANNYA

KETERAM PILAN

M

M engamati + M enanya + M encoba + M engolah + M enyaji + M enalar + M enciptaengamati + M enanya + M encoba + M engolah + M enyaji + M enalar + M encipta

PRIBADI YANG BERKEM AM PUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

PENGETAHUAN

M engetahui

M engetahui + + M emahamiM emahami + + M enerapkanM enerapkan + + M enganalisaM enganalisa + + M engevaluasiM engevaluasi

(32)

STANDAR KOM PETENSI LULUSAN –

DOM AIN SIKAP

DIKDAS:SD

DIKDAS:SM P

DIKM EN:SM A/ K

M EM ILIKI PERILAKU YANG

M ENCERM INKAN SIKAP ORANG

BERIM AN, BERAKHLAK M ULIA, PERCAYA

DIRI, DAN BERTANGGUNG JAW AB

DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF

DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN

ALAM

DI SEKITAR RUM AH, SEKOLAH, DAN TEM PAT BERM AIN

M EM ILIKI PERILAKU YANG

M ENCERM INKAN SIKAP ORANG

BERIM AN, BERAKHLAK M ULIA, PERCAYA

DIRI, DAN BERTANGGUNG JAW AB

DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF

DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN

ALAM

DALAM JANGKAUAN PERGAULAN DAN KEBERADAANNYA

M EM ILIKI PERILAKU YANG

M ENCERM INKAN SIKAP ORANG

BERIM AN, BERAKHLAK M ULIA, PERCAYA

DIRI, DAN BERTANGGUNG JAW AB DALAM

BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN

LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM

(33)

STANDAR KOM PETENSI LULUSAN –

DOM AIN KETERAM PILAN

SD

SM P

SM A/ K

M EM ILIKI KEM AM PUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN

KONKRET

SESUAI DENGAN YANG DITUGASKAN KEPADANYA.

M EM ILIKI KEM AM PUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN

KONKRET

SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH ATAU SUM BER LAIN YANG SAM A DENGAN YANG DIPEROLEH DARI SEKOLAH

M EM ILIKI KEM AM PUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN

KONKRET

TERKAIT DENGAN PENGEM BANGAN DARI YANG DIPELAJARINYA DI

(34)

STANDAR KOM PETENSI LULUSAN –

DOM AIN PENGETAHUAN

SD

SM P

SM A/ K

M EM ILIKI PENGETAHUAN

FAKTUAL DAN KONSEPTUAL DALAM

ILM U PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN

W AW ASAN KEM ANUSIAAN,

KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

TERKAIT FENOM ENA DAN KEJADIAN DI LINGKUNGAN

RUM AH, SEKOLAH, DAN TEM PAT BERM AIN

M EM ILIKI PENGETAHUAN

FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL DALAM

ILM U PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN

W AW ASAN KEM ANUSIAAN,

KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

TERKAIT FENOM ENA DAN

KEJADIAN YANG TAM PAK M ATA

M EM ILIKI PENGETAHUAN

PROSEDURAL DAN M ETAKOGNITIF DALAM

ILM U PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN

W AW ASAN KEM ANUSIAAN,

KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

(35)

Struktur Kurikulum

(36)

Struktur Kurikulum SD

(37)

No Permasalahan Penyelesaian

1 Capaian pembelajaran disusun berdasarkan mat eri pelajaran bukan kompet ensi yang harus dimiliki pesert a didik

Perlunya dit et apkan st andar kompet ensi

kelulusan dan st andar kompet ensi kelas unt uk menyat akan capaian pembelajaran

2 Kompet ensi dit urunkan dari penget ahuan yang diperoleh dari mat a pelajaran

Kompet ensi dirumuskan dalam t iga domain, yait u sikap, ket eramilan, dan penget ahuan 3 Walaupun kelas I – III menerapkan

pembelajaran t emat ik, t idak ada

kompet ensi int i yang mengikat semua mat a pelajaran

Perlunya merumuskan kompet ensi int i unt uk masing-masing kelas

4 Walaupun kelas I-III menerapkan

pembelajaran t emat ik, t et api w arna mat a pelajaran sangat kent al bahkan berjalan sendiri-sendiri dan saling mengabaikan

M at a pelajaran harus dipergunakan sebagai sumber kompet ensi bukan yang yang diajarkan

5 Kompet ensi sisw a hanya diukur dari kompet ensi penget ahuan yang

diperolehnya melalui penilaian berbasis t es t ert ulis

Penilaian t erhadap semua domain kompet ensi menggunakan penilaian ot ent ik [proses dan hasil]

6 Penilaian hanya berdasarkan kompet ensi dasar saja

Penilaian berdasarkan kompet ensi dasar dan kompet ensi int i

(38)

No Permasalahan Penyelesaian

7 Pesert a didik pada jenjang sat uan sekolah dasar belum perlu diajak berfikir t ersegm ent asi dalam m at a pelajaran-m at a pelajaran t erpisah karena m asih berfikir ut uh

Perlunya proses pem belajaran yang m enyuguhkan keut uhan pada pesert a didik m elalui pem ilihan t em a

8 Banyak sekolah alt ernat if yang m enerapkan sist em pem belajaran int egrat if berbasis t em a yang

m enujukkan hasil m enggem birakan

Perlunya m enerapkan sist em pem belajaran int egrat if berbasis t em a

9 Adanya keluhan banyaknya buku yang harus dibaw a oleh anak sekolah dasar sesuai dengan banyaknya m at a pelajaran

Perlunya penyederhanaan m at a pelajaran

10 Indonesia m enerapkan sist em guru kelas dim ana sem ua m at a pelajaran [kecuali agam a, seni budaya, dan pendidikan jasm ani] diam pu oleh sat u orang guru

Perlunya m em bant u m em udahkan t ugas guru dalam m enyam paikan pelajaran sebagai suat u keut uhan dengan m em inim um kan jum lah m at a pelajaran t anpa m elanggar ket ent uan konst it usi [idealnya t anpa m at a pelajaran sam a]

11 Banyak negara m enerapkan sist em pem belajaran berbasis t em at ik-int egrat if sam pai SD kelas VI, sepert i Finlandia, England, Jerm an, Scot land,

Perancis, Am erika Serikat (sebagian), Korea Selatan, Aust ralia, Singapura, New Zealand,, Hongkong, Filipina

Dapat dipergunakan sebagai acuan dalam usaha

m eringankan beban guru kelas yang harus m engam pu sejum lah m at a pelajaran

(39)

No Komponen Rancangan

1 Berbasis t em at ik-int egrat if sam pai kelas VI

2 M enggunakan kom pet ensi lulusan unt uk m erum uskan kom pet ensi int i pada t iap kelas

3 M enggunakan pendekat an sains dalam proses pem belajaran [m engam at i, m enanya, m encoba, m engolah, m enyajikan, m enyim pulkan, m encipt a] sem ua m at a pelajaran

4 M enggunakan IPA dan IPS sebagai m at eri pem bahasan pada sem ua m at a pelajaran

5 M em inim um kan jum lah m at a pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai m enjadi 6 m elalui pengint egrasian beberapa m at a pelajaran:

-IPA m enjadi m at eri pem bahasan pelajaran Bahasa Indonesia , M at em at ika, dll -IPS m enjadi m at eri pem bahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll

-M uat an lokal m enjadi m at eri pem bahasan Seni Budaya dan Prakarya sert a Pendidikan Jasm ani, Olahraga dan Kesehat an

-M at a pelajaran Pengem bangan Diri diint egrasikan ke sem ua m at a pelajaran

6 M enem pat kan IPA dan IPS pada posisi sew ajarnya bagi anak SD yait u bukan sebagai disiplin ilm u m elainkan sebagai sum ber kom pet ensi unt uk m em bent uk sikap ilm uw an dan kepedulian dalam berint eraksi sosial dan dengan alam secara bert anggung jaw ab.

7 Perbedaan ant ara IPA/ IPS dipisah at au diint egrasikan hanyalah pada apakah buku t eksnya t erpisah at au jadi sat u. Tet api bila dipisah dapat berakibat berat nya beban guru, kesulit an bagi bahasa Indonesia unt uk m encari m at eri pem bahasan yang kont ekst ual, berjalan sendiri m elam paui kem am puan berbahasa pesert a didiknya sepert i yang t erjadi saat ini, dll

8 M enam bah 4 jam pelajaran per m inggu akibat perubahan proses pem belajaran dan penilaian

(40)

Alasan Usulan Pemisahan IPA dan IPS di SD

M asalah fokus pembelajaran: ada ist ist ilah IPA yang memiliki art i berbeda dengan ist ilah-ist ilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “ gaya”, “ usaha”, “ daya”, dll.

Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.

Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negat ifnya:

Prestasi kita di TIM SS dan PISA akan menurun

Anak t idak banyak mengert i ist ilah-ist ilah IPA, sehingga t idak suka membaca surat kabar/ majalah yang mempunyai kolom sains.

Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abst rak (operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana

Dengan matapelajaran IPA/ IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat dilaksanakan dengan pendekatan temat ik-terintegrasi.

IPA dan IPS sebagai Mapel

terpisah untuk

Kelas IV – VI

(41)

PENGEM BANGAN STRUKTUR

KURIKULUM SD

Str uktur Kur ikulum Sekarang

Usulan Str uktur Kur ikulum Bar u

No Komponen I II III IV V VI

A M at apelajaran

1 Pend. Agam a 3 3 3 2 Pend. Kew arganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 M at em at ika 5 5 5

5 IPA 4 4 4

6 IPS 3 3 3

7 Seni Budaya & Ket rpln. 4 4 4 8 Pend. Jasm ani, OR & Kes. 4 4 4 B M uat an Lokal 2 2 2 C Pengem bangan Diri 2 2 2 Jum lah 26 27 28 32 32 32

No Komponen I II III IV V VI

A Kelompok A

1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 6 6 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10 4 M at emat ika 5 6 6 6 6 6 B Kelompok B

1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4

Jumlah 30 32 34 36 36 36

(42)

PENGEM BANGAN STRUKTUR

KURIKULUM SD

Str uktur Kur ikulum Sekarang

Usulan: Pemisahan IPA dan IPS

( Kelas IV-VI)

42

No Komponen I II III IV V VI

A M at apelajaran

1 Pend. Agam a 3 3 3 2 Pend. Kew arganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 M at em at ika 5 5 5

A Kelompok A

1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 4 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 7 7 4 M at emat ika 5 6 6 6 6 6

5 IPA - - - - 3 3

6 IPS - - - - 3 3

B Kelompok B

1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4

Jumlah 30 32 34 36 36 36

Tem at ik

No Komponen I II III IV V VI

A Kelompok A

1 Pend. Agama 4 4 4 3 3 3 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7 4 M at emat ika 5 6 6 6 6 6

5 IPA - - - 3 3 3

6 IPS - - - 3 3 3

B Kelompok B

1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4

Jumlah 30 32 34 36 36 36

Tem at ik

(43)

Perbandingan Internasional Persentase Jam Pelajaran

untuk Anak Usia 7-8 Tahun (2010)

Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.

Source:OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for notes

Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, M atematika 6 jam, IPA 2 jam

(44)

0%

Reading, writing and literature Mathematics Science

Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum

Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.

Source:OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for notes

Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah: Bahasa 8 jam, M atematika 5 jam, IPA 3 jam

Bahasa. = 15% = 5 jam M atemat ika : 15% = 5 jam IPA : 12% = 4 jam

(45)

Struktur Kurikulum SM P

(46)

Usulan Rancangan Struktur

Kurikulum SM P

No

Komponen Rancangan

1 Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompet ensi yang harus dimiliki pesert a didik SM P dalam ranah sikap, ket erampilan, dan penget ahuan

2 M enggunakan mat a pelajaran sebagai sumber kompet ensi dan subst ansi pelajaran

3 M enggunakan pendekat an sains dalam proses pembelajaran [mengamat i, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipt a] semua mat a pelajaran

5 M eminimumkan jumlah mat a pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai menjadi 10 melalui pengint egrasian beberapa mat a pelajaran:

-TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mat a pelajaran, t idak berdiri sendiri -M uat an lokal menjadi mat eri pembahasan Seni Budaya dan Prakarya

-M at a pelajaran Pengembangan Diri diint egrasikan ke semua mat a pelajaran 6 IPA dan IPS dikembangkan sebagai mat a pelajaran int egrat ive science dan

int egrat ive social st udies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorient asi aplikat if, pengembangan kemampuan berpikir,

kemampuan belajar, rasa ingin t ahu, dan pembangunan sikap peduli dan bert anggung jaw ab t erhadap lingkungan sosial dan alam.

7 Bahasa Inggris diajarkan unt uk membent uk ket erampilan berbahasa

(47)

PENATAAN STRUKTUR

KURIKULUM SM P

Str uktur Kur ikulum Sekarang

Usulan Str uktur Kur ikulum Bar u

M ATA PELAJARAN

ALOKASI W AKTU PER M INGGU

[JP] VII VIII IX Kelompok A

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Pancasila dan Kew arganegaraan 3 3 3 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 4. M atematika 5 5 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7. Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B

1. Seni Budaya(t ermasuk muat an lokal) 3 3 3 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

(t ermasuk muat an lokal)

3 3 3

3. Prakarya (t ermasuk muat an lokal) 3 3 3

(48)

0%

Reading, writing and literature Mathematics Science

Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum

Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.

Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). See Annex 3 for notes

Bahasa 13%=4 jam, Matematika 13%=4 jam IPA 12%=4 jam

Rata-rata OECD adalah Bahasa 16%, M atematika 13%, IPA 12%. Dengan 38 jam pelajaran perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, M atematika 5 jam, IPA 4,6 jam

Perbandingan Internasional Persentase Jam Pelajaran

untuk Anak Usia 12-14 Tahun (2010)

(49)

Struktur Kurikulum DikM en SM A/SM K

(50)
(51)

STRUKTUR

KURIKULUM SM K/ M AK

(52)

No

Komponen Rancangan

1

Apakah masih perlu penjurusan di SM A mengingat :

- Sudah t idak ada lagi negara yang menganut sist em penjurusan di SM A

- Kesulit an dalam penyet araan ijazah

- Dapat melanjut kan ke semua jurusan di perguruan t inggi

2

Tanpa penjurusan akan menyebabkan mat a pelajaran menjadi t erlalu banyak sepert i

pada SM A Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mat a pelajaran pilihan dan mat a

pelajaran w ajib

3

Perlunya memberi kesempat an bagi mereka yang memiliki kecerdasan diat as rat

a-rat a unt uk menyelesaikan lebih cepat at au belajar lebih banyak melalui mat a

pelajaran pilihan

5

Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI]

6

Perlunya int egrasi vert ikal dengan perguruan t inggi

7

Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, t ermasuk sast ra, t erut ama

menulis dan membaca dengan cepat dan paham

8

Perlunya meningkat kan t ingkat abst raksi mat a pelajaran

9

Perlunya membent uk kult ur sekolah yang kondusif

(53)

No Alternatif Kelebihan Kekurangan

1 Penjurusan M ulai Kelas X

Ada pengurangan pelajaran di Kelas X yang dianggap memberat kan

Implement asi mudah karena t idak banyak berbeda dengan yang ada

Pesert a didik dapat berkonsent rasi penuh mempelajari bidang t ert ent u

Peminat an dit et apkan berdasarkan hasil belajar sebelumnya (Rapor/ UN SM P, Tes Penempat an/ Tes Bakat )

M enimbulkan st igma jurusan t ert ent u lebih unggul

M asih ada Penjurusan yang sudah t idak ada padanannya di dunia 2 Berdasarkan

M inat pada Pendidikan Lanjut an

Pemilihan mat a pelajaran

berdasarkan minat ke pendidikan lanjut an

M emungkinkan unt uk memilih mat a pelajaran pada bidang yang berbeda

Tidak harus mengambil mat a pelajaran yang t idak disukai

Perlunya membedakan mat a pelajaran unt uk persiapan ke perguruan t nggi dan unt uk memenuhi rasa ingin t ahu saja

M emerlukan administ rasi akademik yang baik

Proses bimbingan harus efekt if.

Sist em UN harus diubah 3 Non

penjurusan (SKS)

Sisw a belajar mat a pelajaran yang sesuai dengan minat nya

Tersedia pilihan mat a pelajaran unt uk melanjut kan ke perguruan t inggi at au unt uk sekedar ingin t ahu

Idem diat as [t et api lebih kompleks lagi]

(54)

Isu Terkait

Kurikulum SM K

No

Isu

1

Ujian nasional sebaiknya t ahun ke XI sehingga t ahun ke XII

konsent rasi ke ujian sert ifikasi keahlian

2

Bidang keahlian yang belum sesuai lagi dengan kebut uhan global

3

Penambahan life and career skills [bukan sebagai mat a pelajaran]

4

Perlunya melibat kan pengguna [indust ri t erkait ] dalam penyusunan

kurikulum

5

Pembelajaran SM K berbasis proyek dan sekolah t erbuka bagi sisw a

unt uk w akt u yang lebih lama dari jam pelajaran.

6

Kesimbangan hard skill/ compet ence dan soft skill/ compet ence

7

Perlunya membent uk kult ur sekolah yang kondusif.

8

Pembagian keahlian yang t erlalu rinci sehingga mempersulit

(55)

Dasar Pemikiran Pengembangan Struktur

Kurikulum DikM en

No

Pertimbangan

1

Pengembangan kurikulum pendidikan menengah berbasis

kompet ensi.

2

Jenjang pendidikan menengah merupakan sat u kesat uan ent it as

pendidikan.

3

Kurikulum melayani perbedaan bakat dan minat pesert a didik

t erhadap pendidikan menengah.

4

St rukt ur kurikulum pendidikan menengah t erdiri at as kelompok

(56)

Mata Pelajaran

Kelas

X

XI

XII

Kelompok A (Wajib

)

1

Pendidikan Agama

2

2

2

2

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

2

3

Bahasa Indonesia

2

2

2

4

Matematika

2

2

2

5

Sejarah Indonesia

2

2

2

6

Bahasa Inggris

2

2

2

Kelompok B (Wajib)

7

Seni Budaya

2 2 2

8

Prakarya

2 2 2

9

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

2 2 2

Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan kelompok B

18 18 18

Kelompok C (Peminatan)

Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)

22 22 22

Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK)

28 28 28

(57)

Mata Pelajaran Kelas

X XI XII

Kelompok

Kelompok AA dan B (Wajib)dan B (Wajib) 18 18 18

Kelompok C (Peminatan Akademik)

I Peminatan Matematika dan Sains:

1 Matematika 4 4 4

2 Biologi 4 4 4

3 Fisika 4 4 4

4 Kimia 4 4 4

II Peminatan Sosial:

1 Geografi 4 4 4

2 Sejarah 4 4 4

3 Sosiologi dan Antropologi 4 4 4

4 Ekonomi 4 4 4

III Peminatan Bahasa:

1 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggris 4 4 4

3 Bahasa dan Sastra Arab 4 4 4

4 Bahasa dan Sastra Mandarin 4 4 4

Matapelajaran Pilihan:

1 Literasi Media 2 2 2

2 Bahasa Asing Lain (Jepang, Korea, Jerman, Perancis, dll) 2 2 2

3 Teknologi Terapan 2 2 2

4 Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 4 4 4

Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia 72 72 72

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh 40 40 40

(58)

M ATA PELAJARAN

ALOKASI W AKTU M INIM AL JAM / M G

KELAS X KELAS XI KELAS XII

SM I SM II SM III SM IV SM V SM VI

Kelompok A dan B (Wajib) 18 18 18 18 18 18

Kelompok C (Peminatan Akademik dan Vokasi)

1. Matematika 4 4 4 4 -

-2. Fisika 4 4 4 4 -

-3. Kimia 2 2 2 2 -

-4. Bahasa Inggris Vokasi 2 2 2 2 -

-5. Keterampilan/Kejuruan 16 16 16 16 28 28

Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 46 46 46 46 46 46

CONTOH USULAN STRUKTUR KURIKULUM SMK

(59)

Unt uk SM A dan SM K

Seluruh pesert a didik wajib mengikut i mat apelajaran kelompok A dan

mat apelajaran kelompok B.

Ket erlibat an akt if dalam kegiat an kemasyarakat an dan lingkungan diwadahi dalam

kegiat an Pramuka yang menjadi Ekst rakurikuler Wajib.

Unt uk SM A:

Set iap pesert a didik memilih salah sat u peminat an (mat emat ika dan sains, sosial,

at au bahasa) sesuai dengan pendidikan lanjut an yang akan dimasuki.

Set iap pesert a didik wajib menempuh 40 jam pelajaran (JP) per-minggu, t erdiri

dari

18 JP wajib,

16 JP peminat an, dan 6 JP pilihan.

M at apelajaran pilihan (6 JP) dapat diambil dari:

mat apelajaran pilihan lint as minat (dari kelompok mat apelajaran peminat an

lain)

at au mat apelajaran pendalaman minat (dari kelompok mat apelajaran pilihan

peminat annya)

dan/ at au mat apelajaran pilihan

sekolah dapat menawarkan mat apelajaran pilihan t ambahan (maksimum 4 JP)

(60)

Contoh Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

(61)

IV (K)

M enyajikan penget ahuan fakt ual dalam:

Bahasa yg jelas dan logis

Karya yg est et is

Gerakan yang sehat

Tindakan akhlak mulia

+ secara sist emat is + penget ahuan konsept ual

+ secara krit is

III (P)

M emahami penget ahuan fakt ual

M engamat i & M enanya Di rumah dan sekolah

+ t empat bermain

+ konsept ual + M encoba

II (S)

Jujur, disiplin, t anggung jaw ab, sant un, peduli, percaya diri

(keluarga, t eman, guru)

(+t et angga) (+ cint a t anah air)

I (S)

M enerima dan menjalankan ajaran agamanya + menghargai

I

II

III

IV

V

VI

KI

Kelas

Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD

Penguatan

Penguatan

Penguatan

Penguatan

(62)

KELAS

I II III IV V VI

• Menerima dan menjalankan ajaran agama yang

dianutnya.

• Menerima dan menjalankan ajaran agama yang

dianutnya.

• Menerima dan menjalankan ajaran agama yang

dianutnya.

• Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

• Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

• Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

• Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tatangganya

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. • Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

• Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

• Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

• Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

• Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

• Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

• Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

• Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

• Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

• Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

• Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

(63)

Kompetensi Inti SM P

VII

VIII

IX

•M enghargai dan menghayat i ajaran agama yang dianut nya.

•M enghargai dan menghayat i ajaran agama yang dianut nya.

•M enghargai dan menghayat i ajaran agama yang dianut nya.

•M enghargai dan menghayat i perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), sant un, percaya diri, dalam berint eraksi secara efekt if dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

•M enghargai dan menghayat i perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), sant un, percaya diri, dalam berint eraksi secara efekt if dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

•M enghargai dan menghayat i perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), sant un, percaya diri, dalam berint eraksi secara efekt if dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya. •M emahami penget ahuan (fakt ual,

konsept ual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin t ahunya t ent ang ilmu penget ahuan, t eknologi, seni, budaya t erkait fenomena dan kejadian t ampak mat a.

•M emahami dan menerapkan

penget ahuan (fakt ual, konsept ual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin t ahunya t ent ang ilmu penget ahuan, t eknologi, seni, budaya t erkait fenomena dan kejadian t ampak mat a.

•M emahami dan menerapkan

penget ahuan (fakt ual, konsept ual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin t ahunya t ent ang ilmu penget ahuan, t eknologi, seni, budaya t erkait fenomena dan kejadian t ampak mat a.

•M encoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat ) dan ranah abst rak (menulis, membaca, menghit ung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ t eori

•M engolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat ) dan ranah abst rak (menulis, membaca, menghit ung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ t eori.

•M engolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat ) dan ranah abst rak (menulis, membaca, menghit ung, menggambar, dan

(64)

KOMPETENSI INTI KELAS

X XI XII

Menghayatidanmengamalkanajaran agama yang dianutnya

Menghayatidanmengamalkan ajaran agama yang

dianutnya Menghayatidanmengamalkan ajaran agama yang dianutnya Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa dan dunia.

SMA:

Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

SMA:

Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan

faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

SMA:

Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

SMK:

Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,dan prosedural dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

SMK:

Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

SMK:

Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan

faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

(65)

X

XI

XII

SMA:

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

SMA:

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

SMA:

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

SMK:

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

SMK:

Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

SMK:

Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

(66)

Prosedur Penyusunan

Kompetensi Dasar Baru

SK-KD Lama M apel

per kelas

SK-KD Lama M apel

per kelas

Standar Kompetensi

Lulusan Baru

Standar Kompetensi

Lulusan Baru

M empertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru

M erevisi SK KD lama

disesuaikan dengan SKL Baru

M enyusun SK KD Baru

Evaluasi

Sumber Kompetensi [M apel per kelas]

Sumber Kompetensi [M apel per kelas]

Kompetensi Inti

Kompetensi Inti

(67)

Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kelas I

M emiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayat i, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bert anggung jaw ab dalam berint eraksi secara efekt if dengan lingkungan sosial dan alam , di sekit ar rumah, sekolah, dan t empat bermain

M enerima dan menjalankan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut nya.

M emiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, sant un, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

M emiliki [melalui mengamat i, menanya, mencoba,

mengolah, menyaji, menalar, mencipt a] kemampuan pikir dan t indak yang efekt if dan kreat if dalam ranah abst rak dan konkret sesuai dengan yang dit ugaskan kepadanya.

M enyajikan penget ahuan fakt ual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang est et is, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat , dan dalam t indakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. M emiliki [melalui menget ahui, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi] penget ahuan fakt ual dan konsept ual dalam ilmu penget ahuan, t eknologi,seni, budaya dengan w aw asan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban t erkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan t empat bermain

M emahami penget ahuan fakt ual dengan cara mengamat i berdasarkan rasa ingin t ahu t ent ang dirinya, makhluk cipt aan Tuhan dan kegiat annya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

(68)

Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti

untuk PPKN Kelas I SD DASAR

68 68

Kompetensi Inti KD lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

1. M enjelaskan perbedaan jenis kelam in, agam a, dan suku bangsa

2. M em berikan contoh hidup rukun m elalui kegiatan di rum ah dan di sekolah

3. M enerapkan hidup rukun di rum ah dan di sekolah

4. M enjelaskan pent ingnya tata tert ib di rum ah dan di sekolah

5. M elaksanakan tata tert ib di rum ah dan di sekolah

6. M enjelaskan hak anak unt uk berm ain, belajar dengan gem bira dan didengar pendapat nya

7. M elaksanakan hak anak di rum ah dan di sekolah

8. M engikut i tata tert ib di rum ah dan di sekolah

9. M elaksanakan at uran yang berlaku di

1. Menerima keberagaman karakteristik individu (agama, suku, fisik, psikis) sebagai anugerah Tuhan

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi

dengan keluarga, teman, dan guru.

1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.

2. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.

3. Memiliki sikap toleran terhadap keberagaman karakteristik individu

(agama, suku, fisik, psikis) di rumah dan sekolah.

(69)

Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti

Untuk PPKN Kelas I SD DASAR

Kompetensi Inti KD lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan

3. M emahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

1. M engenali keberagaman karaterist ik individu melalui pengamatan di

rumah dan sekolah

2. M engetahui tata tert ib dan at uran yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah 3. M engetahui art i bersat u dalam

keberagaman melalui pengamatan di rumah dan sekolah

4. M engenal Pancasila dan

(70)

Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti

untuk PPKN Kelas I SD DASAR

Kompetensi Inti KD lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan

4. M enyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

1. M enyajikan contoh kebersam aan dalam

keberagam an karakterist ik individu di rum ah dan sekolah m elalui perm ainan 2. M enyajikan Pancasila dan

(71)

Contoh Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

(72)

Menelaah KD untuk mengidentifikasi tema yg dibutuhkan tema

Daftar tema yang dibutuhkan di setiap mata pelajaran

Memilih tema untuk setiap kelas sesuai kriteria pemilihan tema

Merumuskan tema dengan frasa yang menarik

Memilih KD dari setiap mata pelajaran yang sesuai dengan tema yang ditetapkan

Menyusun Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menyusun Silabus (merumuskan kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian dan alokasi waktu)

DAFTAR TEM A

PETA KOM PETENSI DASAR (JARINGAN TEM A)

SILABUS

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEM BELAJARAN (RPP)

(73)

TEMA KELAS I

WAKTU

1.Diri sendiri: jujur, tertib dan bersih

4 Minggu

2.Kegemaranku

4 Minggu

3. Kegiatanku

4 Minggu

4. Keluargaku

4 Minggu

5. Pengalamanku

4 Minggu

6. Lingkunganku Bersih dan Sehat

4 Minggu

7. Benda, Binatang, dan Tanaman di Sekitarku

4 Minggu

8. Peristiwa Alam

4 Minggu

Daftar Tema dan Alokasi Waktu

(74)

Contoh

Jaringan Tema SD Kelas I

Tema :

Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih

Diri Sendiri: jujur, tert ib dan bersih

PPKn:

• …… PPKn:

• M enunjukan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, sant un, peduli/ kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila (KI-2)

• M engetahui tata tert ib dan at uran yang berlaku dalam kehidupan

sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)

• ……

M atemat ika:

• M enunjukan perilaku rapi

dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), berat nya, atau urutan kelompok terkecil sampai

terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1)

• …..

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:

• M engetahui dan mampu memilih jajanan sehat (1)

• M engetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliput i kebersihan badan, kuku, kulit , gigi dan rambut dan pakaian (1)

• ……..

Seni, Budaya dan Desain:

• …..

Seni, Budaya dan Desain:

• M enunjukan rasa ingin tahu unt uk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai ide unt uk berkarya (KI-2, KD-2)

• M engenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik rit mis (KI-3, KD-2)

• …..

B

Bahasa Indonesia:

• M enunjukan perilaku baik dan sopan dalam mendengarkan dan berbicara pada saat memperkenalkan ident itas diri, bercakap-cakap dengan keluarga, guru dan teman (KI-2, KD-1)

• M enerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara

memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)

(75)

Contoh

Jaringan Tema SD Kelas I

Tema :

(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum

(81)

P

Penguatan peran

pemerintah

dalam

pembinaan dan

pengawasan

Penguatan

manajemen dan

budaya

sekolah

Kesesuaian kompetensi

PTK

dengan kurikulum

dan buku teks

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum

Kurikulum

Ketersediaan

buku

sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar

pembentuk kurikulum

Faktor Penentu

Faktor

Gambar

Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD

Referensi

Dokumen terkait

This does not mean that the prediction was right, but if you believe good things are going to happen to you at work, in your personal life or in a casino, you will give off a

[r]

[r]

For instance, the nitrogen and carbon purity of Chla (as PTNa) in solvent extracts from 6 phytoplankton cultures averaged 56 and 10%, respectively (Fig. 4), while sedimentary

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR BAGIAN LAYANAN PENGADAAN. KELOMPOK KERJA (POKJA)

Gas chromatograms of representative Group 1 oils illustrating compositional changes associated with evaporative fractionation: (a) a retrograde condensate with high abundance

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Peker jaan PENGADAAN ITIK BETINA pada DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN Sumber Dana APBK Aceh Tenggar a Tahun Anggar an 2014, maka dengan ini

di€erences in the relative proportion of taxa determined from the macrofossil record correlating with climatic change (Barber et al. , 1994); (ii) humi®cation of the plant