• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori dan Penelitian Perkembangan Manusia Pertemuan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori dan Penelitian Perkembangan Manusia Pertemuan 2"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Teori dan Penelitian Perkembangan

Teori dan Penelitian Perkembangan

Manusia

Manusia

Pertemuan 2

Pertemuan 2

Matakuliah : L0142/Psikologi

Perkembangan

(3)

Bina Nusantara

• Mahasiswa dapat menjelaskan teori-teori

perkembangan manusia

• Mahasiswa dapat memahami metode penelitian

yang diterapkan dalam studi perkembangan

manusia

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

(4)

Bina Nusantara

• Pengertian teori dan hipotesa

• Issue dasar teoritis

• Berbagai prespektif teoritis perkembangan

manusia, yaitu : psikoanalisa, belajar/learning,

kognitif, evolusioner/sosiobiologis, dan

kontekstual

• Metode penelitian dalam perkembangan manusia

Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran

(5)

Bina Nusantara

Pengertian Teori & Hipotesa

Pengertian Teori & Hipotesa

Para peneliti perkembangan manusia datang

dengan beragam teori tentang mengapa manusia

berkembang sebagaimana adanya.

Teori merupakan hal yang dinamis, dapat berubah

sesuai dengan temuan yang ada.

Teori

adalah

sekumpulan logika yang dikaitkan

dengan konsep atau pernyataan, untuk

mengatur, menjelaskan, dan meramalkan data.

Teori bukanlah dugaan semata, membutuhkan

informasi melalui penelitian dan menjadi sumber

suatu

hipotesa

kemungkinan penjelasan

(6)

Bina Nusantara

Issue Dasar Teoritis

Issue Dasar Teoritis

Ada 2 issue dasar yang menjadi pertanyaan para

pakar untuk menjelaskan mengenai perkembangan manusia, yaitu :

1. Apakah manusia itu aktif atau pasif dalam perkembangannya sendiri ?

2. Apakah perkembangan itu bersifat berkelanjutan atau hanya muncul pada tahapan itu saja ?

Issue pertama menjadi kontroversi, bermula pada abad 18 ketika flsuf Inggris John Locke

berpendapat bahwa seorang anak merupakan

(7)

Bina Nusantara

Pendapatnya ini berbeda dengan pendapat flsuf

Perancis J.J. Rousseau, yang meyakini bahwa anak-anak terlahir ‘noble savages’ – keturunan

bagsawan yang kejam, yang akan berkembang sesuai dengan kecenderungan natural positifnya bila tidak dirusak oleh masyarakat.

Perdebatan kedua flsuf tersebut mengarah pada 2 model atau image perkembangan, yaitu :

mechanistic model yang dipelopori oleh John

Locke dan organismic model yang dipelopori oleh J.J. Rousseau. Pada mechanistic model manusia

diibaratkan seperti mesin yang bereaksi terhadap masukan lingkungan. Manusia dianggap pasif,

(8)

Bina Nusantara

Sementara pada organismic model, manusia dipandang sebagai organisme yang aktif, bertumbuh secara bertahap pada tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Manusia

dapat menunjukkan inisiatif, tidak hanya bereaksi.

Issue yang kedua masih mengkaitkan pada

mechanistic dan organismic model. Para pakar yang memegang prinsip mechanistic model

(9)

Bina Nusantara

Sementara para pakar yang berpegang pada

organismic model menekankan pada perubahan

kualitatif. Mereka memandang perkembangan

sebagai sesuatu yang muncul pada serangkaian

tahapan yang berbeda. Pada setiap tahapan,

manusia dapat mengatasi berbagai jenis

persoalan yang berbeda dan memiliki

(10)

Bina Nusantara

Pandangan Teoritis

Pandangan Teoritis

1. Pandangan Psikoanalisa

A. Sigmund Freud : Perkembangan Psikoseksual

• Freud meyakini bahwa manusia terlahir dengan dorongan biologis yang harus diarahkan kembali agar dapat hidup ditengah masyarakat.

• 3 hypothetical dari kepribadian, yaitu :

id  bertindak berdasarkan pleasure principle ego  bertindak berdasarkan reality principle

(11)

Bina Nusantara

Interaksi ketiganya : ego menjadi perantara antara dorongan dari id dan tuntutan dari superego.

• Freud mengemukakan perkembangan psikoseksual (psychosexual development), dimulai dari

kesenangan sensual dari satu area tubuh ke area tubuh lainnya, yaitu dari anus hingga alat kelamin. Kelima tahapan perkembangan psikoseksual

tersebut adalah :

1. Oral (lahir – 12-18 bulan)

2. Anal (12-18 bulan – 3 tahun) 3. Phalic (3 – 6 tahun)

(12)

Bina Nusantara

B. Erik Erikson : Perkembangan Psikososial

• Erikson mengemukakan 8 tahap perkembangan

sepanjang rentang kehidupan manusia. Setiap

tahap melibatkan

krisis

dalam kepribadian.

• Setiap tahap membutuhkan keseimbangan

kecenderungan positif dan juga negatif. Misalnya

tema kritis pada bayi adalah

basic trust vs

mistrust

. Manusia butuh kepercayaan

(trust

) dari

dunia dan manusia sekitarnya, jika tidak ia akan

“stuck” dalam ketidakpercayaan (

mistrust

).

Namun ia juga butuh rasa ketidakpercayaan

tersebut untuk melindungi diri mereka sendiri

dari bahaya.

(13)

Bina Nusantara

Stage

Age

Virtue

Basic trust vs

mistrust

Lahir – 12-18

bln

Hope

Autonomy vs shame

& doubt

12-18 bln – 3

thn

Will

Initiative vs guilt

3 – 6 thn

Purpose

Industry vs

inferiority

6 thn - pubertas

Skill

Identity vs identity

confusion

Pubertas –

young

adulthood

Fidelity

Intimacy vs isolation

Young

adulthood

Love

Generativity vs

(14)

Bina Nusantara

2. Pandangan Belajar/Learning

Pandangan ini menganggap bahwa perkembangan merupakan hasil dari belajar/learning, yaitu

perubahan yang abadi dari tingkah laku berdasarkan pengalaman atau adaptasi terhadap lingkungan.

Mereka melihat perkembangan sebagai

berkelanjutan (continuous), tidak hanya sekedar muncul dalam tahapan, serta menekankan pada perubahan kuantitatif.

A. Teori Belajar 1 : Behaviorism

(15)

Bina Nusantara

• Penelitian behaviorism berfokus pada

associative

learning

– hubungan mental dibentuk oleh 2

stimulus atau peristiwa sensoris – yaitu

classical

conditioning

dan

operant conditioning

.

Classical conditioning

adalah pembelajaran

yang didasarkan pada asosiasi antara suatu

stimulus yang ada secara tidak berurutan dengan

stimulus lain yang memunculkan respon. Dengan

kata lain classical conditioning ini merupakan

bentuk alamiah dari belajar yang muncul bahkan

tanpa adanya intervensi. Contoh : percobaan Ivan

Pavlov terhadap anjing yang mengeluarkan air

(16)

Bina Nusantara

Operant conditioning merupakan pembelajaran yang didasarkan pada asosiasi tingkah laku dengan konsekuensinya. Individu belajar dari konsekuensi ‘operating’ lingkungan. Contoh : bayi Terrel yang belajar bahwa tingkah laku senyum akan

mendatangkan konsekuensi yang diinginkannya yaitu perhatian dari orang tuanya.

• B.F. Skinner menemukan bahwa organisme akan cenderung mengulang respon tertentu ketika

diganjar (reinforced) oleh konsekuensi yang

diinginkan serta menekan respon tertentu ketika dihukum (punished).

Reinforcement merupakan proses dimana tingkah laku tertentu menguat, meningkatkan

(17)

Bina Nusantara

Punishment merupakan proses dimana tingkah laku melemah, menurunkan keinginan untuk

mengulang tingkah laku tertentu.

• Reinforcement dapat bersifat positif dan negatif.

Positive reinforcement terdiri atas pemberian hadiah seperti makanan, bonus, atau pujian.

Negative reinforcement terdiri atas mengambil sesuatu yang tidak disukai seseorang seperti

mengganti popok yang basah. Negative

reinforcement tidak sama dengan punishment.

• Punishment bersifat menekan suatu tingkah dengan memberikan peristiwa aversif (mis : memasukkan penjahat dalam tahanan) atau menarik peristiwa yang positif (mis : remaja yang dilarang

(18)

Bina Nusantara

• Sementara negative reinforcement mendorong diulangnya suatu tingkah laku dengan

memindahkan atau menghindarkan peristiwa

aversif. Mis : supir yang mengambil jalan kecil untuk menghindari kemacetan akan melakukannya lagi

bila rute tersebut mempercepat perjalanan.

• Reinforcement akan efektif jika disertai dengan segera tingkah laku tertentu. Bila respon tidak diberikan reinforcement lagi, maka tingkah laku tersebut akan menghilang.

Modifkasi tingkah laku (behavior

modifcation) atau terapi tingkah laku

(19)

Bina Nusantara

B. Teori Belajar 2 : Teori Social Learning (Social Cognitive)

• Teori social learning dikembangkan oleh Albert

Bandura, yang melihat bahwa tingkah laku dipelajari melalui pengamatan dan meniru model atau dengan melihat orang lain. Proses modelling ini disebut

observational learning.

• Tingkah laku yang ditiru oleh seseorang atau model yang dipilih oleh seseorang tergantung pada

dipandang bernilai oleh budaya tertentu.

• Versi terbaru dari teori social learning Bandura adalah teori social cognitive. Adanya penekanan yang besar pada proses kognitif dalam

(20)

Bina Nusantara

• Melalui umpan balik terhadap tingkah lakunya,

anak-anak secara bertahap membentuk standar

penilaian terhadap tindakan mereka sendiri, dan

semakin selektif dalam memilhi model yang

memberikan contoh standar. Dengan demikian,

mereka mulai mengembangankan

self-efcacy

kemampuan seseorang untuk menguasai

tantangan dan mencapai tujuan. Mereka merasa

yakin bahwa mereka telah memperoleh

(21)

Bina Nusantara

3. Pandangan Kognitif

Pandangan kognitif berfokus pada proses berpikir dan tingkah laku yang merefeksikan proses

berpikir tersebut.

A.Teori Tahapan Kognitif Jean Piaget

• Teori tahapan kognitif Piaget merupakan pelopor dari ‘revolusi kognitif’ yang menekankan pada mental proses. Piaget memandang

perkembangan kognitif sebagai hasil dari usaha anak untuk memahami dan bertindak terhadap dunianya. Ia juga mengemukakan bahwa

(22)

Bina Nusantara

• 4 tahapan kognitif menurut Piaget adalah : 1. Sensorimotor (lahir – 2 tahun)

2. Preoperational (2 – 7 tahun)

3. Concrete operations (7 – 11 tahun)

4. Formal operations (11 tahun – dewasa)

• Setiap tahap, kognitif bertumbuh melalui 3 proses yang saling berinterelasi, yaitu :

1. Organization – kecenderungan untuk semakin menciptakan struktur kognitif yang kompleks.

Struktur kognitif tersebut disebut schemes, yaitu pola yang teratur dari tingkah laku yang

(23)

Bina Nusantara

2.

Adaptation

– bagaimana anak mengatasi

informasi baru dengan berpegang pada

pengetahuan yang sudah ada. Adaptasi muncul

dalam 2 proses, yaitu

assimilation

(menggunakan informasi baru kedalam struktur

kognitif yang ada), dan

accommodation

(penyesuaian struktur kognitif seseorang

terhadap informasi baru).

(24)

Bina Nusantara

• Interaksi diantara 3 proses tersebut dapat dijelaskan melalui contoh berikut : Bayi yang terbiasa minum dengan menggunakan botol susu mulai menyedot pinggir cangkir menunjukkan assimilation –

menggunakan scheme lama untuk menghadapi

(25)

Bina Nusantara

B. Teori Sosiokultural Lev Vygotsky

• Vygotsky berfokus pada proses sosial dan kultural yang mengarahkan perkembangan kognitif anak. • Beda dengan teori Piaget  menekankan pada

kemampuan tunggal pikiran dalam

menginterpretasi informasi, Vygotsky  melihat kognitif sebagai proses kolaborasi. Menurutnya anak belajar melalui interaksi sosial.

• Orang dewasa harus menolong untuk

mengarahkan dan mengatur belajar anak sebelum anak menguasai dan melakukan internalisasi.

(26)

Bina Nusantara

C. Pendekatan Information Processing

• Pendekatan ini mencoba untuk menjelaskan

perkembangan kognitif melalui pengamatan dan analisa proses mental yang terlibat dalam

penerimaan dan menghadapi informasi.

• Persamaan dengan Piaget  memandang manusia sebagai pemikir yang aktif, tidak seperti komputer yang pasif . Beda dengan Piaget  tidak

mengemukakan tahapan perkembangan. Mereka memandang perkembangan sebagai hal yang

berkelanjutan.

• Aplikasi praktis pendekatan ini yaitu memungkinkan peneliti untuk memperkirakan kecerdasan

(27)

Bina Nusantara

4

.

Pandangan Evolusioner/Sosiobiologis

• Dipelopori oleh E.O. Wilson yang menaruh

perhatian pada evolusiner dan biologis sebagai

dasar tingkah laku sosial.

• Dipengaruhi oleh teori Darwin, mereka

menganggap bahwa individu dengan trait yang

lebih baik mampu untuk beradaptasi dengan

lingkungannya. Sementara yang kurang dapat

beradaptasi tidak memiliki trait yang baik.

• Melalui reproduksi semakin terseleksi

karakteristik yang adaptif, sedangkan

(28)

Bina Nusantara

• Ethology  ilmu yang mempelajari perbedaan tingkah laku adaptif dari jenis hewan tertentu. Para pakar

ethology beranggapan bahwa setiap species memiliki tingkah laku lahiriah tertentu. Seperti laba-laba yang menenun jaringnya, dsb. Mereka juga

mengidentifkasi tingkah laku mana yang umum dan tingkah laku mana yang khusus dimiliki oleh species tertentu atau dimodifkasi oleh budaya.

• Menurut teori evolusioner ini, orang secara tidak sadar berjuang tidak hanya untuk pertahanan pribadi tetapi juga untuk mengabadikan genetika mereka.

(29)

Bina Nusantara

5. Pandangan Kontekstual

• Menurut pandangan ini, perkembangan harus

dipahami dari konteks sosialnya. Mereka melihat

individu bukan sebagai bagian yang terpisah dengan lingkungan, melainkan sebagai bagian yang tidak

dapat dipisahkan. Teori Vygotsky dapat digolongkan dalam pandangan ini.

• Teori Bioecological dari Bronfenbrenner menjelaskan bahwa perekmbangan muncul memalui proses

interaksi yang kompleks dan aktif antara manusia yang berkembang dengan lingkungan seseharinya. • Untuk itu harus memahami kontkes yang beragam

(30)

Bina Nusantara

• Bronfenbrenner memperkenalkan 5 sistem

kontekstual, yaitu microsystem, mesosystem,

exosystem, macrosystem, dan chronosystem.

Untuk lebih memahami silahkan lihat Fig. 2-1

(31)

Bina Nusantara

Metode Penelitan

Metode Penelitan

• Para peneliti perkembangan manusia bekerja

dengan mengandalkan 2 metode, yaitu : Kuantitatif/ Quantitative & Kualitatif/Qualitative.

Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian yang berfokus pada data yang dapat diukur secara

statistik atau perhitungan. Penelitian ini

berdasarkan pada metode ilmiah. Langkah-langkahnya adalah :

1. Identifkasi masalah 5. Membuat kesimpulan 2. Membuat hipotesa 6. Penyebaran temuan 3. Mengumpulkan data

(32)

Bina Nusantara

• Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang

berfokus pada interpretasi data yang bukan berupa angka atau data ‘lunak’, seperti pengalaman

subyektif, perasaan, atau keyakinan. Penelitian ini bersifat eksplorasi, tidak membuat kesimpulan

umum namun mendapatkan sumber yang mendalam mengenai sikap dan tingkah laku individual.

• Penelitian kuantitatif seringkali dilakukan dalam setting laboratorium sedang kualitatif seringkali dilakukan dalam setting kehidupan sesehari.

• Pemilihan jenis penelitian tergantung pada topik, seberapa besar pengetahuan mengenai topik,

(33)

Bina Nusantara

Sample

Kelompok yang lebih kecil yang dipilih sebagai

perwakilan keseluruhan populasi yang diteliti.

Sample harus sangat sesuai dengan target populasi

yang akan diteliti. Untuk mendapatkan sample yang

benar-benar mewakili, dapat dilakukan melalui

random selection dimana setiap orang dalam

populasi tersebut memiliki kesempatan yang sama

dan mandiri untuk dipilih. Untuk penelitian

(34)

Bina Nusantara

Pengumpulan Data

Cara-cara yang umum dilakukan untuk

mengumpulkan data yaitu :

1. Self report

buku harian, wawancara, kuesioner

2. Observasi natural dan laboratorium

3. Pengukuran tingkah laku dan

penampilan/

performance

Desain Dasar Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana untuk

(35)

Bina Nusantara

1. Studi kasus/case study

2. Studi etnografs/ethnographic studies 3. Studi korelasi/correlational studies 4. Eksperimen/experiments

Desain Penelitian Perkembangan

1. Longitudinal  meneliti orang yang sama atau kelompok yang sama lebih dari sekali, bahkan hingga tahunan

2. Cross-sectional  orang dari beragam usia diteliti dalam satu waktu

3. Sequential studies  penelitian yang

(36)

Bina Nusantara

Etika Penelitian

Beberapa etika penelitian yang harus diperhatikan : 1. Informed consent  orang yang diteliti harus

mendapatkan informed consent/pemberitahuan persetujuan agar mereka tahu manfaat dan resiko penelitian, sehingga tidak merasa dieksploitasi.

2. Hindari penipuan  peneliti menahan informasi tertentu terhadap partisipan hanya bila informasi itu merupakan hal yang utama dalam penelitian. Peneliti tidak boleh menggunakan metode yang

menyebabkan kesakitan, kecemasan, atau melukai. 3. Pribadi & Kerahasiaan  peneliti harus melindungi

(37)

Bina Nusantara

Rangkuman

Rangkuman

• Teori dan hipotesa digunakan dalam penelitian perkembangan manusia

• Issue mendasar teoritis adalah aktif atau pasif dari karakter dalam perkembangan, dan berkelanjutan atau hanya muncul dalam tahapan perkembangan itu saja.

• Beberapa ahli dalam menyusun teorinya berpijak pada mechanistic model atau organismic model. • 5 pandangan teoritis perkembangan manusia

adalah : pandangan psikoanalisa, belajar/learning, kognitif, evolutioner/sosiobiologis, dan kontekstual • Penelitian dapat dilakukan secara kuantitatif atau

(38)

Bina Nusantara

• Dalam penelitian perlu dilakukan sampling

sebagai perwakilan dari populasi yang diteliti.

• 3 bentuk pengumpulan data, yaitu : self report,

observasi, dan pengukuran tingkah laku dan

penampilan/performance.

• 2 desain kualitatif yang digunakan dalam

penelitian perkembangan manusia adalah case

study dan etnographic study.

(39)

Bina Nusantara

• 2 desain yang digunakan untuk meneliti

hubungan usia dengan perkembangan adalah

penelitian longitudinal dan cross-sectional.

Sequential study diterapkan untuk mengatasi

kemelahan dari desain longitudinal dan

cross-sectional.

• 3 etika penting dalam penelitian ialah

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian pada tahap ini penulis uji coba dari jaringan usulan dimana ada point STP yang jaringan lama menggunakan mode pvst tersebut terlalu lama untuk melakukan

• Disain baru memudahkan reparasi, karena apabila kita akan mereparasi cetakan bawah, kita tidak kesulitan melepas sisipan cetakan tetapi pada

dengan saham yang beredar memiliki nilai probabilitas sebesar 0,2824 yang lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0,05 yang berarti bahwa variabel kepemilikan manajerial

Halaman awal dari program sistem informasi geografis titik kemacetan di kota Medan beserta menampilkn jalur alternatif yang menggunakan animasi 3 dimensi dapat dilihat

Penggunaan ketorolak sebagai analgetik golongan OAINS sesuai untuk terapi pada nyeri sedang hingga berat yang umumnya dialami oleh pasien dengan kondisi

Tahap selanjutnya adalah proses ekstraksi logam yang umumnya  berlangsung pada temperature yang lebih tinggi dan disertai dengan peleburan atau penguapan untuk

 Gejala umum keratitis adalah +isus turun perlahan, mata merah, rasa silau, dan merasa ada benda asing di matanya. Gejala khususnya tergantung dari jenis1jenis keratitis yang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soleh (2003), menunjukkan bahwa dari 25 sampel makanan dan minuman jajanan yang beredar di wilayah kota Bandung, terdapat 5 sampel