• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMAKAIAN KOAGULAN PAC DAN TAWAS DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN AIR BAKU (SUNGAI BELAWAN) TUGAS AKHIR - Perbandingan Efektifitas Pemakaian Koagulan PAC dan Tawas dalam Menurunkan Kekeruhan Air Baku (Sungai Belawan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMAKAIAN KOAGULAN PAC DAN TAWAS DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN AIR BAKU (SUNGAI BELAWAN) TUGAS AKHIR - Perbandingan Efektifitas Pemakaian Koagulan PAC dan Tawas dalam Menurunkan Kekeruhan Air Baku (Sungai Belawan)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMAKAIAN KOAGULAN

PAC DAN TAWAS DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN

AIR BAKU (SUNGAI BELAWAN)

TUGAS AKHIR

OLEH :

BRIAN LUMBANTOBING

NIM 122410088

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALIS FARMASI DAN MAKANAN

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Perbandingan Efektifitas Pemakaian Koagulan PAC dan Tawas dalam Menurunkan Kekeruhan Air Baku (Sungai Belawan)”. Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahlimadya Analis Farmasi dan Makanan pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kondisi optimum pemakaian koagulan PAC dan TAWAS yang lebih efektif untuk menurunkan kekeruhan menggunakan metode Jar test.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt., yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, tulus dan ikhlas selama penulisan tugas akhir ini berlangsung. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi program Diploma-III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.

(4)

3. Bapak Rivai Edward Sebayang, ST, Bapak Agung, seluruh pegawai dan staf di PDAM TIRTANADI HAMPARAN PERAK yang telah membantu dalam proses pengerjaan Tugas Akhir (TA)

4. Keluarga ku tersayang Lina Yoana lumbantobing, citra lumbantobing, John carlos lumbantobing dan op. Tioras Rajagukguk yang memberikan motivasi dalam penulisan tugas akhir ini.

5. Teman-teman seperjuangan Exaudia sitohang, Risna sitinjak dan Vera sianturi 6. Teman-teman terkasih yang berada di Gang Medan Area no 18A, Ulin,

Agustina, Elvi, Jeni, Evan dan Pridonta yang menginspirasi penulis, memberikan semangat dan membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Dan secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis, Ayanda Herman lumbantobing tercinta dan Ibunda Lusianna Simatupang tersayang, yang memberi dukungan, semangat dan pengorbanan baik moril maupun materil dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung. Penulis juga berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, April 2015 Penulis,

(5)

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMAKAIAN KOAGULAN PAC DAN TAWAS DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN AIR BAKU (SUNGAI

BELAWAN)

ABSTRAK

Air bersih sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan aktifitas sehari-hari. Air bersih umumnya digunakan oleh manusia yang akan diolah menjadi air minum. Air bisa menjadi media penyakit, oleh karena itu untuk memperoleh air bersih harus dilakukan dengan beberapa proses pengolahan, baik secara fisis, kimiawi maupun biologi. Salah Salah satu proses pengolahan kimia adalah proses koagulasi dan flokulasi, yakni proses pengumpulan partikel-partikel penyusun kekeruhan yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi menjadi partikel yang lebih besar sehingga dapat diendapkan dengan cara pemberian bahan kimia yang disebut koagulan. Fungsi dari koagulan yaitu mengurangi kekeruhan, warna dan bau dalam air yang mempengaruhi kualitas air. Kekeruhan biasanya disebabkan karena partikel-partikel tanah dan pencemar-pencemar koloidal lainnya.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan koagulan yang lebih efektif dan lebih menguntungkan antara koagulan PAC dan Tawas menggunakan metode Jar test. Jar test adalah proses pengujian dosis koagulan untuk mendapatkan dosis optimum. Air baku yang dipakai menggunakan kekeruhan yang sama dan pH yang sama. Penambahan koagulan PAC dan Tawas memiliki konsentarasi 1% tetapi dosis yang berbeda untuk menurunkan kekeruhan sehingga diperoleh dosis optimum. Kekeruhan yang diharapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 416/MENKES/PER/IX/1990 yaitu maksimal 5 NTU dan kesepakatan Sasaran Mutu Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi . Setelah diperoleh dosis optimum antara PAC dan Tawas, maka hasil tersebut akan di gunakan dalam pengolahan air baku menjadi air bersih.

(6)

COMPARATIVE EFFECTIVENESS USAGE COAGULANT PAC AND ALUM REDUCE TURBIDITY RAW WATER (BELAWAN STREAM)

ABSTACT

Clean water is needed for survival and daily activities. Clean water is generally used by humans to be processed into drinking water. Water can be a medium of disease, therefore, to obtain clean water should be required with some processing either physical, chemical or biological. One of the chemical treatment process of coagulation and flocculation, which is processing the process of collecting the particles making turbidity is not precipitated by gravity to be large particles so can be precipitated by providing chemicals called coagulant. Coagulant function of which is to reduce turbidity, color and odor in water that affect water quality. Coagulant is usually caused by soil particles and colloidal contaminants.

This research was conducted to obtain a more effective coagulant and more profitable between coagulant PAC and Alum using Jar test method. Jar test is a test process coagulant dosage to obtain optimum dose. Standard water used to use the same turbidity and pH. Alum coagulant addition and PAC has concentration 1% but different dose to reduce turbidity in order to obtain optimum dose. Turbidity is expected in accordance base on keputusan Kementrian Kesehatan RI No: 416/MENKES/PER/IX/1990 is 5 NTU and Kesepakatan Sasaran Mutu Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi. Having obtained the optimum dose between PAC and alum then the results will be used in the processing of standard water into clean water.

(7)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3Manfaat ... 3

(8)

2.2.2.1Koagulasi ... 10

3.5.1 Prosedur Penyiapan Sampel air baku (air sungai) ... 22

3.5.2 Prosedur Pembuatan Koagulan PAC ... 22

3.5.3 Prosedur Pembuatan Koagulan Tawas ... 22

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

4.1 Hasil ... 24

4.2 Pembahasan ... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

5.1 Kesimpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data kekeruhan Air baku sebelum penambahan koagulan PAC

dan tawas menggunakan turbidimeter ... 24 Tabel 4.2 Data rata-rata kekeruhan dari kelima sampel setelah penambahan

koagulan PAC menggunakan metode Jar test dan turbidimeter

... 25 Tabel 4.3 Uji statistika one way anova dari kelima sampel dilihat dari

parameter kekeruhan menggunakan koagulan PAC ... 26 Tabel 4.4 Data rata-rata kekeruhan dari kelima sampel setelah penambahan

koagulan tawas menggunakan metode Jar test dan turbidimeter

... 27 Tabel 4.5 Uji statistika one way anova dari kelima sampel dilihat dari

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Grafik rata-rata kekeruhan dari kelima sampel setelah

Penambahankoagulan PAC (Poly aluminium chloride) ... 25 Gambar 4.2 Grafik rata-rata kekeruhan dari kelima sampel setelah

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Proses Air Baku menjadi Air Bersih ... 33

Lampiran 2. Bagan Alir Penelitian ... 34

Lampiran 3. Uji statistika one way anova koagulan PAC ... 36

Lampiran 4. Uji statistika one way anova koagulan tawas ... 39

Lampiran 5. Acuan Persyaratan Nilai Kekeruhan berdasarkan Kesepakatan Sasaran Mutu Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi ... 42

Lampiran 6. Acuan Nilai kekeruhan Berdasarkan Permenkes 2010 ... 43

Referensi

Dokumen terkait

Paket Pekerjaan : Pengadaan Rehab Gedung dan Bangunan serta Halaman Diklat KKB Garut Pasca Banjir TA.. 2017 sebagai

Renovasi Kamar Mandi Kantor BKKBN Pusat Tahun Anggaran

Menurut Moekijat (1993) gaji adalah imbalan jasa atau uang yang dibayarkan atau yang ditentukan untuk dibayarkan kepada seseorang pada jarak- jarak waktu teratur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul

Sedangkan, AO dan IG mencantumkan persyaratan tertentu berkenaan dengan produk atau barang yang bersangkutan, yaitu kualitas yang harus terkait dengan wilayah

[r]

Faktor Reinforcing merupakan faktor yang penguatkan seseorang bidan untuk menggunakan alat pelindung diri dalam pelayanan kebidanan, faktor tersebut terdiri dari

Perkataan apakah yang menunjukkan bahawa umat Tuhan pada waktu itu memberi persembahan dan persepuluhan bukan kerana mereka mengasihi Tuhan tetapi untuk