Pengaruh Sales Promotion Girl Terhadap Minat Beli
( Studi pada Sales promotion girl dari Djarum Super
dikalangan pengunjung di Margo City )
Oleh :
Adiatama Putra R
7012210003
UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT, karena saya dapat
menyelesaikan tugas saya ini yaitu membuat proposal penelitian yang berjudul
“Pengaruh sales promotion girl terhadap minat beli” dengan tepat waktu. Tugas
ini merupakan tugas akhir saya untuk SP Mata Kuliah MPK 1 pada Semester 3 di
Universitas Pancasila FIKOM. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini.
Didalam proposal ini saya ingin mengetahui seberapa besarkah minat beli
konsumen khususnya para pria ketika ditawarkan barang dari Sales promotion
girl. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Proposal
ini. Oleh karena itu Saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat Saya
harapkan untuk penyempurnaan Proposal selanjutnya.
Akhir kata semoga Proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
February 2014
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Tujuan Penelitian... 2
1.4 Manfaat Penelitian... 2
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Sales Promotion Girl... 3
3.3 Jenis Penelitian... 12
3.4 Operasianalisasi Konsep... 12
A Definisi Operational Konsep... 12
B Tabel Operational Konsep... 13
3.5 Unit Anasisis... 13
3.6 Populasi dan Sampel... 14
3.7 Teknik Pengambilan Sampel... 15
3.8 Instrumen Penelitian... 17
3.9 Teknik Analisis Data... 17
A Definisi Teknik Analisis Data... 18
B Cara Menghitung Teknik Analisis Data... 18
3.10 Validitas dan Reliabilitas... 18
ABSTRAK
Pengaruh Sales Promotion Girl Terhadap Minat Beli
( Studi pada Sales promotion girl dari Djarum super dikalangan pengunjung di margo city )
Kata Kunci : Sales Promotion Girl, Perusahaan, Pengunjung
Untuk dapat menjual suatu produk dengan cepat, para produsen melakukan
strategi pemasaran. dengan adanya Sales Promotion Girl untuk membantu penjualan suatu produk. Karena dengan karakter fisik yang menarik, diharapkan para konsumen
dapat tertarik dan membeli produk yang ditawarkan oleh sales promotion girl tersebut. Pada umumnya para konsumen yang ditawarkan produk oleh sales promotion girl
tersebut akan mempunyai pilihan, bisa menerima atau menolak.
Pada penelitian ini teori atau konsep yang digunakan peneliti yaitu Sales
Promotion Girl dan Minat beli. Sales Promotion Girl merupakan suatu profesi yang
bergerak dalam bidang pemasaran atau promosi suatu produk yang memberikan
informasi yang berkaitan dengan produk, sedangkan minat beli merupakan sebuah
perilaku Individu yang menimbulkan keinginan sehingga individu ingin memiliki barang
tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan uang.
Metode perumusan yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, dengan
menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan paradigma Positivis. Untuk analisis
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu individu. Pada penelitian ini yang menjadi
target populasi adalah pengunjung di sekitar Margo city, dan sampel yang digunakan
sebanyak 120 dari populasi. Pemilihan sampel yang digunakan ini yakni pengunjung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat berperan penting bagi
kehidupan manusia. Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa komunikasi sudah
menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini, salah satu komunikasi yang ingin
saya teliti adalah pengaruh sales promotion girl terhadap minat beli. Dalam hal ini
saya ingin meneliti lebih dalam lagi hal apa yang menyebabkan para pengunjung
tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh Sales Promotion girl.
Banyak cara untuk melakukan pemasaran produk mulai dari pendekatan
visual, verbal, bahkan sampai ada yang sampai melakukan pendekatan personal
untuk bisa mencapai target penjualan yang maksimal. Pemasaran satu arah seperti
melalui media cetak maupun elektronik masih tetap terpakai tetapi dari sekian
cara yang digunakan untuk memasarkan produknya banyak perusahaan memakai
jasa marketing dan sales product agar dapat secara langsung memperkenalkan
produk tersebut ke konsumen. Jasa para penjual ini sudah tidak dapat diragukan
lagi karena memang terbukti lewat mereka pula penjualan produk dan pengenalan
produk lebih efektif.
Saat ini terdapat bagian pemasaran langsung yang menawarkan produk
maupun sample product. Bagian ini biasanya dikenal sebagai sales promotion, dan
karena adanya karakter gender maka terdapat sales promotion girls dan sales
1.2 Identifikasi Masalah
1. Adakah pengaruh Sales Promotion Girl terhadap minat beli?
2. Seberapa besarkah pengaruh Sales Promotion Girl terhadap Minat Beli?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada atau tidak ada nya pengaruh Sales Promotion Girl
terhadap Minat Beli.
2. Untuk mengetahui Seberapa besarkah pengaruh Sales Promotion Girl
terhadap Minat Beli.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat serta memberikan
kontribusi bagi praktisi maupun akademis.
Bagi praktisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi
dan masukan serta informasi tentang penerapan Sales Promotion girl sebagai
alat untuk mempromosikan produknya, untuk menarik minat beli konsumen
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Sales promotion girl
Sebagai tenaga sales produc, saat ini terdapat bagian pemasaran langsung
yang menawarkan produk maupun sampel produk. Bagian ini biasanya dikenal
dengan sales promotion, dan karena adanya karakter gender maka terdapat sales
promotion girl dan sales promotion boy. Pada penelitian ini akan dilakukan suatu
analisis terhadap sales promotion girl dari suatu produk perusahaan yang
berkaitan dengan pemasaran produk tersebut.
Menurut Poerwodarminto (1987:198), sales promotion girl
merupakan suatu profesi yang bergerak dalam pemasaran atau promosi
suatu produk. Profesi ini biasanya menggunakan wanita yang mempunyai
karakter fisik yang menarik sebagai usaha untuk menarik perhatian
konsumen.
Menurut Carter (1999:37), kebutuhan perusahaan terhadap tenaga sales
promotion girl disesuaikan dengan karakteristik suatu produk yang akan
dipasarkan. Kesesuaian antara produk yang dipromosikan dengan kualifikasi
sales personal girl memungkinkan akan meningkatkan daya tarik konsumen pada
produk yang dipromosikan.
Sedangkan menurut Nitisemito (2001:53) Sales Promotion Girl adalah
salah satu pendukung pemasaran suatu produk maka diperlukan tenaga promosi
kemampuan berpromosi yang dimiliki seorang sales promotion girl akan mampu
memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk.
Jadi kesimpulannya Sales Promotion Girl adalah suatu profesi yang
bergerak dalam bidang pemasaran atau promosi suatu produk yang memberikan
informasi yang berkaitan dengan produk, karena dengan karakter fisik yang
menarik Sales Promotion Girl memungkinkan akan meningkatkan daya tarik
konsumen pada produk yang dipromosikan.
A. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. Effendy
(2003 : 30).
Selain itu, Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap
reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi
interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua
sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Mulyana (2000 : 73)
Komunikasi Interpersonal ini dilakukan oleh Sales Promotion Girl untuk
mempersuasi konsumennya. Kemampuan berkomunikasi yang baik yang
dilakukan oleh Sales Promotion Girl akan mampu menarik minat beli konsumen
B. Penampilan Fisik
Penampilan fisik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
sekelilingnya. Penampilan fisik secara disadari atau tidak, dapat menimbulkan
respon atau tanggapan tertentu dari orang lain. Sekalipun, dalam kenyataannya
banyak ahli yang tidak setuju jika penilaian akan seseorang di dasarkan pada
penampilan luarnya saja.
Penampilan Fisik ini juga dijadikan sebagai syarat tidak resmi di beberapa
lapangan pekerjaan. Beberapa lapangan pekerjaan telah menuntut para
pegawainya untuk berpakaian dan berpenampilan baik dalam menerima
konsumen. Salah satu contohnya adalah Sales Promotion Girl. Peran dari
penampilan fisik ini digunakan untuk menarik perhatian kepada para konsumen
nya sehingga akan timbul rasa minat beli.
C. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan program penawaran khusus dalam jangka
pendek yang dirancang untuk memikat para konsumen yang terkait agar
mengambil keputusan pembelian yang positif. Tujuan dari promosi penjualan
yaitu mendorong pembelian pelanggan jangka pendek, meningkatkan hubungan
pelanggan jangka panjang, dan memperkuat posisi produk atau jasa.
Menurut Nickles, (1998:279), promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan
pemasaran selain penjualan perseorangan, periklanan dan publisitas, yang
mendorong efektifitas pembelian konsumen dari pedagang dengan menggunakan
alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstasi dan sebagainya. Jadi secara luas
fungsi promosi penjualan adalah rnenghubungkan antara periklanan, personal
selling dan alat promosi yang lain juga melengkapi dan mengkoordinir beberapa
Dengan promosi penjualan ini Sales Promotion Girl akan melakukan
kegiatan – kegiatan pemasaran yang merupakan program penawaran khusus
dalam jangka pendek dan dirancang untuk memikat para konsumen yang terkait
agar mengambil keputusan pembelian yang positif.
2.2 Minat Beli
Minat beli merupakan salah satu tahap yang pada subyek sebelum
mengambil keputusan untuk membeli. Poerwadarminto (1991) mendefinisikan
membeli adalah memperoleh sesuatu dengan membayar uang atau memperoleh
sesuatu dengan pengorbanan, sehingga dengan mengacu pada pendapat di atas,
minat membeli dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu obyek
yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan obyek tersebut dengan cara
membayarnya dengan uang atau dengan pengorbanan.
Menurut Simamora (2002:131) minat adalah sesuatu yang pribadi dan
berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan
mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku
untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2003 : 181) Minat Beli adalah
sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam
membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih,
menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.
Berdasarkan uraian di atas maka pengertian membeli adalah pemusatan
perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang
timbul perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat
sehingga individu ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau
menukar dengan uang.
Jadi Kesimpulannya Minat Beli adalah sebuah perilaku Individu yang
menimbulkan keinginan sehingga individu ingin memiliki barang tersebut dengan
cara membayar atau menukar dengan uang.
A. Atensi
Setelah konsumen berminat atas produk yang ditawarkan, kali ini
keputusan membili lah yang menentukan apakah konsumen membeli atau tidak.
Dalam istilah umum, membuat keputusan adalah penyeleksian tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif (Schiffman dan Kanuk, 2004). Dengan kata lain,
keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih. Apabila
alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan
tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan
Menurut Setiadi (2003), keputusan yang diambil oleh seseorang dapat
disebut sebagai sebuah pemecahan masalah. Dalam proses pengambilan
keputusan, konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau
dipuaskan. Selanjutnya, konsumen membuat keputusan mengenai perilaku yang
ingin dilakukan untuk dapat memecahkan masalahnya. Selanjutnya dijelaskan
bahwa pemecahan masalah merupakan suatu aliran timbal balik yang
berkesinambungan di antara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta
tindakan perilaku.
pertama merupakan pemahaman akan adanya masalah. Tahap berikutnya, terjadi
evaluasi terhadap alternatif yang ada dan tindakan yang paling sesuai dipilih.
Selanjutnya, pembelian diwujudkan dalam bentuk tindakan. Pada akhirnya barang
yang telah dibeli akan digunakan dan konsumen melakukan evaluasi ulang
terhadap keputusan yang telah diambilnya.
Menurut Engel (1994) proses keputusan konsumen merupakan hal penting
yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk. Proses keputusan
konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut
memuat berbagai langkah yang terjadi secara berurutan sebelum konsumen
mengambil keputusan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan membeli
merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam
pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan
dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih
dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan.
B. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat
keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan
jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)
Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai studi tentang proses
pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli, memakai serta
kebutuhan dan hasrat konsumen.
Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau
kejadian. Sedangkan Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen. Dalam
penelitian ini, yang dimaksud Afeksi adalah hal yang dapat mempengaruhi
perasaan konsumen, contohnya daya tarik, penampilan fisik, dll. Sedangkan
Kognisi adalah hal yang dapat memberikan pengaruh pada pemikiran konsumen,
contohnya harga murah, discount, dll.
2.3 Konseptualisasi
Sales Promotion Girl adalah suatu profesi yang bergerak dalam bidang
pemasaran atau promosi penjualan suatu produk yang memberikan informasi yang
berkaitan dengan produk, karena dengan karakter fisik yang menarik Sales
Promotion Girl memungkinkan akan meningkatkan daya tarik konsumen pada
produk yang dipromosikan. Sedangkan Minat Beli adalah sebuah perilaku
Individu yang menimbulkan keinginan sehingga individu ingin memiliki barang
tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan uang.
Sales Promotion Girl berpengaruh terhadap Minat Beli karena dengan
karakter fisik yang menarik, Sales Promotion Girl juga memungkinkan akan
meningkatkan daya tarik konsumen pada produk yang dipromosikan sehingga
perilaku konsumen yang menimbulkan keinginan dan konsumen ingin memiliki
barang tersebut dengan cara membayar, itulah mengapa Sales Promotion Girl
2.4 Model Analisis
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Pengaruh Sales Promotion Girl terhadap Minat Beli Pengunjung di Margo
City.
Hipotesis Penelitian :
Ada pengaruh Sales Promotion Girl terhadap Minat Beli Pengunjung di
Margo City
Sales Promotion
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian
Pada penelitian ini, paradigma yang digunakan adalah paradigma positivis.
Paradigma positivis adalah sistem keyakinan dasar atau pandangan yang
menyatakan kebenaran itu berada pada realitas yang terikat pada hukum-hukum
alam yaitu hukum kasualitas atau hukum sebab-akibat.
Alasan mengapa peneliti memilih paradigma positivis sebagai paradigma
penelitiannya, karena paradigma ini merupakan fenomena dan
hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena yang terjadi sehari-hari.
3.2 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan Kuantitatif adalah pendekatan yang ada dalam ilmu
sosiologi. Menurut Sugiyono (2012 : 7), pendekatan penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Mengapa peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif? Karena Penelitian
kuantitatif adalah rangkaian kegiatan atau proses penyaringan data atau informasi
yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi, aspek atau
Jadi yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan penelitian data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan tentang orang-orang, perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan
kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.. Itulah mengapa peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif.
3.3 Jenis Penelitian
Penelitian Eksplanatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji
suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau
hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. Selain itu, Penelitian Eksplanatif adalah
jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa
suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah penjelasan
mengenai hubungan sebab akibat.
Penelitian eksplanatif ini dipilih peneliti karena penelitian ini dapat
dikuasai oleh peneliti, sehingga dapat memperoleh ketepatan dalam pengukuran
variabel-variabel yang diteliti. Selain itu juga penelitian eksplanatif ini dapat
menemukan penjelasan suatu kejadian atau gejala alam yang sering terjadi di
kehidupan kita ini.
3.4 Operasionalisasi Konsep A. Definisi Operational Konsep
Sales Promotion Girl adalah suatu profesi yang bergerak dalam bidang
pemasaran atau promosi suatu produk yang memberikan informasi yang berkaitan
Penjualan, dan Komunikasi Interpersonal. Dengan didukung oleh Penampilan
Fisik yang menarik, Sales Promotion Girl dapat menarik Minat Beli Konsumen.
Minat Beli adalah pemusatan perhatian atau Atensi terhadap sesuatu
yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang tersebut. Sehingga
Perilaku Konsumen dapat memilih, membeli, memakai, serta dapat memanfaatkan
produk yang telah ia minati.
diolah pada tahap analisis data. Dalam penelitian ini, unit analisis yang dipakai
Alasan Peneliti menggunakan individu sebagai unit analisisnya karena
Pengunjung (di Margo City) adalah individu, dan minat beli merupakan gejala
yang bersifat individu.
3.6 Populasi dan Sampel
A. Definisi Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi menurut Arikunto (2006:130) adalah keseluruhan subyek
penelitian. Dalam penelitian ini jumlah populasi atau responden yang diteliti oleh
peneliti sebanyak 120, dengan populasinya adalah Pengunjung yang membeli
rokok Djarum Super di Margo City.
Alasannya karena Pelaksanaan suatu penelitian membutuhkan populasi
sebagai sumber data yang diteliti. Selain itu Populasi dan sample merupakan salah
satu syarat yang harus ada dalam penelitian Kuantitatif.
2. Sample
Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan
sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang
benar – benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain sampel harus representatif
( Arikunto, 206:133 ).
Alasannya karena Populasi dan sample merupakan salah satu syarat yang
harus ada dalam penelitian Kuantitatif.
Pada penelitian ini, penghitungan sample menggunakan Slovin karena
populasi yang diteliti oleh peneliti bersifat random, tetapi daftar responden telah
terlebih dahulu disusun dan dihitung melalui interval, dengan populasi
(pengunjung di Margo City)
Rumus Slovin : Keterangan :
n = N n = Sample
1 + Ne2 N = Populasi
n = 120 e = batas kesalahan 5%
1 + 120 (5%)2
n = 120
1 + 120 (0,0025)
n = 120
1 + 0,3
n = 120
1,3
n = 92
3.7 Teknik pengambilan Sample
Teknik Pengambilan Sample yang digunakan oleh peneliti adalah
Systematic Random Sampling. Peneliti menggunakan Systematic Random
Sampling (SRS) sebagai teknik pengambilan sample karena penelitian ini
bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitiannya dengan cara
Syarat menggunakan Systematic Random Sampling adalah harus adanya
kerangka sample yang telah disusun secara acak. Syarat lainnya adalah
karakteristik penelitian cenderung homogen.
3.8 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah
kuisioner dengan menggunakan Skala Likert dalam kuisionernya untuk
mendapatkan data yang akurat.
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh
oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu
laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan
dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap
suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya
disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:
1. Sangat Setuju
2. Setuju
3. Tidak Setuju
Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik
tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan
digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa responden memilih salah
satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.
3.9 Teknik Analisis Data
A. Definisi Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data yang digunakan oleh peneliti adalah Regresi Linier.
Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh
antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang
mempengaruhi sering disebut variabel bebas atau variabel independen. Variabel
yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen.
Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio. Regresi linier
digunakan untuk mengetahui ada atau tidak nya pengaruh Variabel X terhadap
Variabel Y. Selain itu Regresi linier juga digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y.
B. Cara Menghitung Teknik Analisis Data
H0 = ( t hitung < t tabel ) ( Sig < 0,05 )
Koefisien Regresi tidak Signifikan, Tidak ada pengaruh
Ha = ( t hitung > t tabel ) ( Sig > 0,05 )
Koefisien Regresi Signifikan, Ada pengaruh
Hasil Teknik Analisis Data melalui teknik regresi dengan bantuan program
SPSS serta bedasarkan metode enter, sehingga diketahui bahwa Sales Promotion
3.10 Validitas dan Reliabilitas
Validitas merupakan suatu skala atau instrumen pengukur yang dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai. Pada
penelitian ini, alat yang dipakai untuk menguji validitas adalah Korelasi Product
Moment ( Pearson Correlation ).
Validitas dapat dicari dari hasil korelasi skor – skor dari setiap angket,
dengan skor total variabelnya.
Syarat Validitas
Koefision Korelasi Positif
R (hitung) R > r ( tabel )
Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan
tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach yang diukur berdasarkan skala 0 sampai 1.
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan ( Singarimbun : 1998 )
Sugiono ( 2000 : 109 )
Jika nilai alpha Cronbach > 0,07 ( Reliabel )
Jika nilai alpha Cronbach < 0,07 ( Tidak Reliabel )
Burhan, Bungun. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media. Jakarta.
Cummins, Julian and Roddy Muller, 2004, Sales Promotion, Jakarta : PPM
Engel, James F. Blacwell, Roger D. Miniard, Paul W. 1995. Perilaku Konsumen. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Hasan, Iqbal, 2002. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia
Kotler, Philip and Garry Amstrong, 2001, Prinsip – Prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga
Retnasih, Ratna, 2001, Sales Promotion Girl dalam berbagai Perspektif, Jakarta : Salemba Empat
Website :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penampilan_fisik