• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh SPG terhadap minat beli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh SPG terhadap minat beli"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Sales Promotion Girl Terhadap Minat Beli

( Studi pada Sales promotion girl dari Djarum Super

dikalangan pengunjung di Margo City )

Oleh :

Adiatama Putra R

7012210003

UNIVERSITAS PANCASILA

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT, karena saya dapat

menyelesaikan tugas saya ini yaitu membuat proposal penelitian yang berjudul

“Pengaruh sales promotion girl terhadap minat beli” dengan tepat waktu. Tugas

ini merupakan tugas akhir saya untuk SP Mata Kuliah MPK 1 pada Semester 3 di

Universitas Pancasila FIKOM. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan proposal ini.

Didalam proposal ini saya ingin mengetahui seberapa besarkah minat beli

konsumen khususnya para pria ketika ditawarkan barang dari Sales promotion

girl. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Proposal

ini. Oleh karena itu Saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta

kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat Saya

harapkan untuk penyempurnaan Proposal selanjutnya.

Akhir kata semoga Proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita

sekalian.

February 2014

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Tujuan Penelitian... 2

1.4 Manfaat Penelitian... 2

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Sales Promotion Girl... 3

(4)

3.3 Jenis Penelitian... 12

3.4 Operasianalisasi Konsep... 12

A Definisi Operational Konsep... 12

B Tabel Operational Konsep... 13

3.5 Unit Anasisis... 13

3.6 Populasi dan Sampel... 14

3.7 Teknik Pengambilan Sampel... 15

3.8 Instrumen Penelitian... 17

3.9 Teknik Analisis Data... 17

A Definisi Teknik Analisis Data... 18

B Cara Menghitung Teknik Analisis Data... 18

3.10 Validitas dan Reliabilitas... 18

(5)

ABSTRAK

Pengaruh Sales Promotion Girl Terhadap Minat Beli

( Studi pada Sales promotion girl dari Djarum super dikalangan pengunjung di margo city )

Kata Kunci : Sales Promotion Girl, Perusahaan, Pengunjung

Untuk dapat menjual suatu produk dengan cepat, para produsen melakukan

strategi pemasaran. dengan adanya Sales Promotion Girl untuk membantu penjualan suatu produk. Karena dengan karakter fisik yang menarik, diharapkan para konsumen

dapat tertarik dan membeli produk yang ditawarkan oleh sales promotion girl tersebut. Pada umumnya para konsumen yang ditawarkan produk oleh sales promotion girl

tersebut akan mempunyai pilihan, bisa menerima atau menolak.

Pada penelitian ini teori atau konsep yang digunakan peneliti yaitu Sales

Promotion Girl dan Minat beli. Sales Promotion Girl merupakan suatu profesi yang

bergerak dalam bidang pemasaran atau promosi suatu produk yang memberikan

informasi yang berkaitan dengan produk, sedangkan minat beli merupakan sebuah

perilaku Individu yang menimbulkan keinginan sehingga individu ingin memiliki barang

tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan uang.

Metode perumusan yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, dengan

menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan paradigma Positivis. Untuk analisis

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu individu. Pada penelitian ini yang menjadi

target populasi adalah pengunjung di sekitar Margo city, dan sampel yang digunakan

sebanyak 120 dari populasi. Pemilihan sampel yang digunakan ini yakni pengunjung

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat berperan penting bagi

kehidupan manusia. Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa komunikasi sudah

menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini, salah satu komunikasi yang ingin

saya teliti adalah pengaruh sales promotion girl terhadap minat beli. Dalam hal ini

saya ingin meneliti lebih dalam lagi hal apa yang menyebabkan para pengunjung

tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh Sales Promotion girl.

Banyak cara untuk melakukan pemasaran produk mulai dari pendekatan

visual, verbal, bahkan sampai ada yang sampai melakukan pendekatan personal

untuk bisa mencapai target penjualan yang maksimal. Pemasaran satu arah seperti

melalui media cetak maupun elektronik masih tetap terpakai tetapi dari sekian

cara yang digunakan untuk memasarkan produknya banyak perusahaan memakai

jasa marketing dan sales product agar dapat secara langsung memperkenalkan

produk tersebut ke konsumen. Jasa para penjual ini sudah tidak dapat diragukan

lagi karena memang terbukti lewat mereka pula penjualan produk dan pengenalan

produk lebih efektif.

Saat ini terdapat bagian pemasaran langsung yang menawarkan produk

maupun sample product. Bagian ini biasanya dikenal sebagai sales promotion, dan

karena adanya karakter gender maka terdapat sales promotion girls dan sales

(7)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Adakah pengaruh Sales Promotion Girl terhadap minat beli?

2. Seberapa besarkah pengaruh Sales Promotion Girl terhadap Minat Beli?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada atau tidak ada nya pengaruh Sales Promotion Girl

terhadap Minat Beli.

2. Untuk mengetahui Seberapa besarkah pengaruh Sales Promotion Girl

terhadap Minat Beli.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat serta memberikan

kontribusi bagi praktisi maupun akademis.

Bagi praktisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi

dan masukan serta informasi tentang penerapan Sales Promotion girl sebagai

alat untuk mempromosikan produknya, untuk menarik minat beli konsumen

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Sales promotion girl

Sebagai tenaga sales produc, saat ini terdapat bagian pemasaran langsung

yang menawarkan produk maupun sampel produk. Bagian ini biasanya dikenal

dengan sales promotion, dan karena adanya karakter gender maka terdapat sales

promotion girl dan sales promotion boy. Pada penelitian ini akan dilakukan suatu

analisis terhadap sales promotion girl dari suatu produk perusahaan yang

berkaitan dengan pemasaran produk tersebut.

Menurut Poerwodarminto (1987:198), sales promotion girl

merupakan suatu profesi yang bergerak dalam pemasaran atau promosi

suatu produk. Profesi ini biasanya menggunakan wanita yang mempunyai

karakter fisik yang menarik sebagai usaha untuk menarik perhatian

konsumen.

Menurut Carter (1999:37), kebutuhan perusahaan terhadap tenaga sales

promotion girl disesuaikan dengan karakteristik suatu produk yang akan

dipasarkan. Kesesuaian antara produk yang dipromosikan dengan kualifikasi

sales personal girl memungkinkan akan meningkatkan daya tarik konsumen pada

produk yang dipromosikan.

Sedangkan menurut Nitisemito (2001:53) Sales Promotion Girl adalah

salah satu pendukung pemasaran suatu produk maka diperlukan tenaga promosi

(9)

kemampuan berpromosi yang dimiliki seorang sales promotion girl akan mampu

memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk.

Jadi kesimpulannya Sales Promotion Girl adalah suatu profesi yang

bergerak dalam bidang pemasaran atau promosi suatu produk yang memberikan

informasi yang berkaitan dengan produk, karena dengan karakter fisik yang

menarik Sales Promotion Girl memungkinkan akan meningkatkan daya tarik

konsumen pada produk yang dipromosikan.

A. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan

penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai

dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. Effendy

(2003 : 30).

Selain itu, Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara

orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap

reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi

interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua

sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Mulyana (2000 : 73)

Komunikasi Interpersonal ini dilakukan oleh Sales Promotion Girl untuk

mempersuasi konsumennya. Kemampuan berkomunikasi yang baik yang

dilakukan oleh Sales Promotion Girl akan mampu menarik minat beli konsumen

B. Penampilan Fisik

Penampilan fisik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

(10)

sekelilingnya. Penampilan fisik secara disadari atau tidak, dapat menimbulkan

respon atau tanggapan tertentu dari orang lain. Sekalipun, dalam kenyataannya

banyak ahli yang tidak setuju jika penilaian akan seseorang di dasarkan pada

penampilan luarnya saja.

Penampilan Fisik ini juga dijadikan sebagai syarat tidak resmi di beberapa

lapangan pekerjaan. Beberapa lapangan pekerjaan telah menuntut para

pegawainya untuk berpakaian dan berpenampilan baik dalam menerima

konsumen. Salah satu contohnya adalah Sales Promotion Girl. Peran dari

penampilan fisik ini digunakan untuk menarik perhatian kepada para konsumen

nya sehingga akan timbul rasa minat beli.

C. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan program penawaran khusus dalam jangka

pendek yang dirancang untuk memikat para konsumen yang terkait agar

mengambil keputusan pembelian yang positif. Tujuan dari promosi penjualan

yaitu mendorong pembelian pelanggan jangka pendek, meningkatkan hubungan

pelanggan jangka panjang, dan memperkuat posisi produk atau jasa.

Menurut Nickles, (1998:279), promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan

pemasaran selain penjualan perseorangan, periklanan dan publisitas, yang

mendorong efektifitas pembelian konsumen dari pedagang dengan menggunakan

alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstasi dan sebagainya. Jadi secara luas

fungsi promosi penjualan adalah rnenghubungkan antara periklanan, personal

selling dan alat promosi yang lain juga melengkapi dan mengkoordinir beberapa

(11)

Dengan promosi penjualan ini Sales Promotion Girl akan melakukan

kegiatan – kegiatan pemasaran yang merupakan program penawaran khusus

dalam jangka pendek dan dirancang untuk memikat para konsumen yang terkait

agar mengambil keputusan pembelian yang positif.

2.2 Minat Beli

Minat beli merupakan salah satu tahap yang pada subyek sebelum

mengambil keputusan untuk membeli. Poerwadarminto (1991) mendefinisikan

membeli adalah memperoleh sesuatu dengan membayar uang atau memperoleh

sesuatu dengan pengorbanan, sehingga dengan mengacu pada pendapat di atas,

minat membeli dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu obyek

yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan obyek tersebut dengan cara

membayarnya dengan uang atau dengan pengorbanan.

Menurut Simamora (2002:131) minat adalah sesuatu yang pribadi dan

berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan

mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku

untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2003 : 181) Minat Beli adalah

sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam

membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih,

menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.

Berdasarkan uraian di atas maka pengertian membeli adalah pemusatan

perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang

(12)

timbul perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat

sehingga individu ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau

menukar dengan uang.

Jadi Kesimpulannya Minat Beli adalah sebuah perilaku Individu yang

menimbulkan keinginan sehingga individu ingin memiliki barang tersebut dengan

cara membayar atau menukar dengan uang.

A. Atensi

Setelah konsumen berminat atas produk yang ditawarkan, kali ini

keputusan membili lah yang menentukan apakah konsumen membeli atau tidak.

Dalam istilah umum, membuat keputusan adalah penyeleksian tindakan dari dua

atau lebih pilihan alternatif (Schiffman dan Kanuk, 2004). Dengan kata lain,

keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih. Apabila

alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan

tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan

Menurut Setiadi (2003), keputusan yang diambil oleh seseorang dapat

disebut sebagai sebuah pemecahan masalah. Dalam proses pengambilan

keputusan, konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau

dipuaskan. Selanjutnya, konsumen membuat keputusan mengenai perilaku yang

ingin dilakukan untuk dapat memecahkan masalahnya. Selanjutnya dijelaskan

bahwa pemecahan masalah merupakan suatu aliran timbal balik yang

berkesinambungan di antara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta

tindakan perilaku.

(13)

pertama merupakan pemahaman akan adanya masalah. Tahap berikutnya, terjadi

evaluasi terhadap alternatif yang ada dan tindakan yang paling sesuai dipilih.

Selanjutnya, pembelian diwujudkan dalam bentuk tindakan. Pada akhirnya barang

yang telah dibeli akan digunakan dan konsumen melakukan evaluasi ulang

terhadap keputusan yang telah diambilnya.

Menurut Engel (1994) proses keputusan konsumen merupakan hal penting

yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk. Proses keputusan

konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut

memuat berbagai langkah yang terjadi secara berurutan sebelum konsumen

mengambil keputusan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan membeli

merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam

pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan

dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih

dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan.

B. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat

keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan

jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)

Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai studi tentang proses

pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli, memakai serta

(14)

kebutuhan dan hasrat konsumen.

Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau

kejadian. Sedangkan Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen. Dalam

penelitian ini, yang dimaksud Afeksi adalah hal yang dapat mempengaruhi

perasaan konsumen, contohnya daya tarik, penampilan fisik, dll. Sedangkan

Kognisi adalah hal yang dapat memberikan pengaruh pada pemikiran konsumen,

contohnya harga murah, discount, dll.

2.3 Konseptualisasi

Sales Promotion Girl adalah suatu profesi yang bergerak dalam bidang

pemasaran atau promosi penjualan suatu produk yang memberikan informasi yang

berkaitan dengan produk, karena dengan karakter fisik yang menarik Sales

Promotion Girl memungkinkan akan meningkatkan daya tarik konsumen pada

produk yang dipromosikan. Sedangkan Minat Beli adalah sebuah perilaku

Individu yang menimbulkan keinginan sehingga individu ingin memiliki barang

tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan uang.

Sales Promotion Girl berpengaruh terhadap Minat Beli karena dengan

karakter fisik yang menarik, Sales Promotion Girl juga memungkinkan akan

meningkatkan daya tarik konsumen pada produk yang dipromosikan sehingga

perilaku konsumen yang menimbulkan keinginan dan konsumen ingin memiliki

barang tersebut dengan cara membayar, itulah mengapa Sales Promotion Girl

(15)

2.4 Model Analisis

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang

masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

 Pengaruh Sales Promotion Girl terhadap Minat Beli Pengunjung di Margo

City.

 Hipotesis Penelitian :

Ada pengaruh Sales Promotion Girl terhadap Minat Beli Pengunjung di

Margo City

Sales Promotion

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian

Pada penelitian ini, paradigma yang digunakan adalah paradigma positivis.

Paradigma positivis adalah sistem keyakinan dasar atau pandangan yang

menyatakan kebenaran itu berada pada realitas yang terikat pada hukum-hukum

alam yaitu hukum kasualitas atau hukum sebab-akibat.

Alasan mengapa peneliti memilih paradigma positivis sebagai paradigma

penelitiannya, karena paradigma ini merupakan fenomena dan

hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena yang terjadi sehari-hari.

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan Kuantitatif adalah pendekatan yang ada dalam ilmu

sosiologi. Menurut Sugiyono (2012 : 7), pendekatan penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Mengapa peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif? Karena Penelitian

kuantitatif adalah rangkaian kegiatan atau proses penyaringan data atau informasi

yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi, aspek atau

(17)

Jadi yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan penelitian data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan tentang orang-orang, perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan

kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.. Itulah mengapa peneliti

menggunakan pendekatan kuantitatif.

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian Eksplanatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji

suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau

hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. Selain itu, Penelitian Eksplanatif adalah

jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa

suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah penjelasan

mengenai hubungan sebab akibat.

Penelitian eksplanatif ini dipilih peneliti karena penelitian ini dapat

dikuasai oleh peneliti, sehingga dapat memperoleh ketepatan dalam pengukuran

variabel-variabel yang diteliti. Selain itu juga penelitian eksplanatif ini dapat

menemukan penjelasan suatu kejadian atau gejala alam yang sering terjadi di

kehidupan kita ini.

3.4 Operasionalisasi Konsep A. Definisi Operational Konsep

Sales Promotion Girl adalah suatu profesi yang bergerak dalam bidang

pemasaran atau promosi suatu produk yang memberikan informasi yang berkaitan

(18)

Penjualan, dan Komunikasi Interpersonal. Dengan didukung oleh Penampilan

Fisik yang menarik, Sales Promotion Girl dapat menarik Minat Beli Konsumen.

Minat Beli adalah pemusatan perhatian atau Atensi terhadap sesuatu

yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang tersebut. Sehingga

Perilaku Konsumen dapat memilih, membeli, memakai, serta dapat memanfaatkan

produk yang telah ia minati.

diolah pada tahap analisis data. Dalam penelitian ini, unit analisis yang dipakai

(19)

Alasan Peneliti menggunakan individu sebagai unit analisisnya karena

Pengunjung (di Margo City) adalah individu, dan minat beli merupakan gejala

yang bersifat individu.

3.6 Populasi dan Sampel

A. Definisi Populasi dan Sample

1. Populasi

Populasi menurut Arikunto (2006:130) adalah keseluruhan subyek

penelitian. Dalam penelitian ini jumlah populasi atau responden yang diteliti oleh

peneliti sebanyak 120, dengan populasinya adalah Pengunjung yang membeli

rokok Djarum Super di Margo City.

Alasannya karena Pelaksanaan suatu penelitian membutuhkan populasi

sebagai sumber data yang diteliti. Selain itu Populasi dan sample merupakan salah

satu syarat yang harus ada dalam penelitian Kuantitatif.

2. Sample

Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan

sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang

benar – benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan

keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain sampel harus representatif

( Arikunto, 206:133 ).

Alasannya karena Populasi dan sample merupakan salah satu syarat yang

harus ada dalam penelitian Kuantitatif.

(20)

Pada penelitian ini, penghitungan sample menggunakan Slovin karena

populasi yang diteliti oleh peneliti bersifat random, tetapi daftar responden telah

terlebih dahulu disusun dan dihitung melalui interval, dengan populasi

(pengunjung di Margo City)

Rumus Slovin : Keterangan :

n = N n = Sample

1 + Ne2 N = Populasi

n = 120 e = batas kesalahan 5%

1 + 120 (5%)2

n = 120

1 + 120 (0,0025)

n = 120

1 + 0,3

n = 120

1,3

n = 92

3.7 Teknik pengambilan Sample

Teknik Pengambilan Sample yang digunakan oleh peneliti adalah

Systematic Random Sampling. Peneliti menggunakan Systematic Random

Sampling (SRS) sebagai teknik pengambilan sample karena penelitian ini

bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitiannya dengan cara

(21)

Syarat menggunakan Systematic Random Sampling adalah harus adanya

kerangka sample yang telah disusun secara acak. Syarat lainnya adalah

karakteristik penelitian cenderung homogen.

3.8 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah

kuisioner dengan menggunakan Skala Likert dalam kuisionernya untuk

mendapatkan data yang akurat.

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan

karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh

oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam

kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa

survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu

laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan

dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap

suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya

disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak Setuju

(22)

Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik

tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan

digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa responden memilih salah

satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.

3.9 Teknik Analisis Data

A. Definisi Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data yang digunakan oleh peneliti adalah Regresi Linier.

Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh

antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang

mempengaruhi sering disebut variabel bebas atau variabel independen. Variabel

yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen.

Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio. Regresi linier

digunakan untuk mengetahui ada atau tidak nya pengaruh Variabel X terhadap

Variabel Y. Selain itu Regresi linier juga digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y.

B. Cara Menghitung Teknik Analisis Data

H0 = ( t hitung < t tabel ) ( Sig < 0,05 )

Koefisien Regresi tidak Signifikan, Tidak ada pengaruh

Ha = ( t hitung > t tabel ) ( Sig > 0,05 )

Koefisien Regresi Signifikan, Ada pengaruh

Hasil Teknik Analisis Data melalui teknik regresi dengan bantuan program

SPSS serta bedasarkan metode enter, sehingga diketahui bahwa Sales Promotion

(23)

3.10 Validitas dan Reliabilitas

Validitas merupakan suatu skala atau instrumen pengukur yang dapat

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai. Pada

penelitian ini, alat yang dipakai untuk menguji validitas adalah Korelasi Product

Moment ( Pearson Correlation ).

Validitas dapat dicari dari hasil korelasi skor – skor dari setiap angket,

dengan skor total variabelnya.

Syarat Validitas

Koefision Korelasi Positif

R (hitung) R > r ( tabel )

Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan

tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach yang diukur berdasarkan skala 0 sampai 1.

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan ( Singarimbun : 1998 )

Sugiono ( 2000 : 109 )

Jika nilai alpha Cronbach > 0,07 ( Reliabel )

Jika nilai alpha Cronbach < 0,07 ( Tidak Reliabel )

(24)

Burhan, Bungun. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media. Jakarta.

Cummins, Julian and Roddy Muller, 2004, Sales Promotion, Jakarta : PPM

Engel, James F. Blacwell, Roger D. Miniard, Paul W. 1995. Perilaku Konsumen. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Hasan, Iqbal, 2002. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia

Kotler, Philip and Garry Amstrong, 2001, Prinsip – Prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga

Retnasih, Ratna, 2001, Sales Promotion Girl dalam berbagai Perspektif, Jakarta : Salemba Empat

Website :

http://id.wikipedia.org/wiki/Penampilan_fisik

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Split Plot dengan 2 faktor yaitu: varietas sebagai petak utama, dan pemberian dosis giberelin

Menganalisis bagaimana pengaruh penggunaan input produksi ( bibit, luas lahan, pupuk dan tenaga kerja) terhadap tingkat produksi usahatani padi sawah di daerah

düzenli olarak yayımlanan evkaf raporlarında 1933 yılından itibaren yer verilen İslam İlahiyat Okuluna, 1950 yılından sonra hiç yer verilmemesi ve okulun

Bagi titik akhir ini, tidak terdapat data ujian toksikologi untuk keseluruhan produk. Acute toxicity

For example, candidates may be asked to carry out calculations, complete a cash book, complete an incomplete statement of accounts, or prepare accounts based on information given

Untuk memperkuat hasil penelitian berkaitan dengan perencanaan pembelajaran PPKn dengan Model Pembelajaran Make a match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PPKn pada

Teori Modernisasi yang dijalankan saat ini diberbagai Negara di belahan dunia, dapat juga telah diaplikasikan di Indonesia menurut saya tetap dapat dijalankan dengan modifikasi

The research result showed that, in general, the implementation of Curriculum 2009 for Electrical Engineering Education Department could be categorized as “appropriate”