• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Basis Gigitiruan - Pengaruh Waktu Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Biji Pinang (Areca Catechu L.) Terhadap Kekuatan Transversal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Basis Gigitiruan - Pengaruh Waktu Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Biji Pinang (Areca Catechu L.) Terhadap Kekuatan Transversal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Basis Gigitiruan

Basis gigitiruan merupakan bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak sebagai tempat perlekatan anasir gigitiruan. Berbagai bahan yang digunakan awalnya di antaranya adalah kayu, tulang, ivory, keramik, metal, aloi dan berbagai macam polimer. Kemudian berkembang menggunakan bahan lain seperti vulkanit, nitroselulosa, fenol formaldehid, vinil plastik dan porselen.19 Saat ini lebih dari 95% gigitiruan dibuat menggunakan resin akrilik3

2.1.1 Klasifikasi Bahan

Bahan basis gigitiruan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu logam dan non logam.20

2.1.1.1 Logam

Bahan logam dicatat telah digunakan sebagai bahan basis gigitiruan pada abad ke-18 dan abad ke-20. Beberapa jenis bahan logam yang digunakan sebagai bahan basis gigitiruan adalah kobalt kromium aloi emas, aluminium dan stainless steel. Walaupun bahan logam mempunyai keuntungan seperti kekuatannya yang baik, stabil dan resisten terhadap abrasi namun bahan logam masih mempunyai banyak kelemahan seperti penyesuaian yang sulit pada gigi, tidak bisa di-reline dan estetis yang kurang baik.19

2.1.1.2 Non Logam

(2)

2.1.1.2.1 Termoplastik

Resin termoplastik adalah resin yang dilunakkan berulang kali, dicetak pada suhu dan tekanan tinggi tanpa mengalami perubahan kimia. Resin termoplastik dapat dileburkan, mengeras setelah dibentuk dan larut dalam larutan organik. Seluloid selulosanitrat, resin vinil, polikarbonat, polysterene, termoplastik akrilik dan nilon merupakan contoh bahan termoplastik yang digunakan sebagai basis gigitiruan.20

2.1.1.2.2 Termosetting

Termoset adalah bahan yang dalam pemrosesannya mengalami perubahan kimia. Hasil akhirnya berbeda dari bahan awalnya setelah diproses, bahan ini tidak dapat dilunakkan kembali kepada bentuk lain karena bahan ini hanya dapat dibentuk sekali saja melalui pemanasan. Nama lain untuk termoset adalah thermohardening polymer. Vulkanit, fenol formaldehid dan resin akrilik merupakan contoh bahan

thermohardening yang digunakan sebagai bahan basis gigitiruan.20

2.2 Resin Akrilik Polimerisasi Panas

Resin akrilik merupakan bahan basis gigitiruan yang paling banyak digunakan saat ini.11 Resin akrilik terdiri dari 3 jenis, yaitu resin akrilik polimerisasi sinar, swapolimerisasi dan polimerisasi panas. Bahan basis gigitiruan yang sering dipakai adalah resin akrilik polimetil metakrilat jenis polimerisasi panas.

(3)

2.2.1 Komposisi

Komposisi RAPP terdiri atas : 1. Polimer

Polimer : butiran atau granul polimetilmetakrilat Inisiator : 0,2-0,5% benzoil peroksida

Pigmen/pewarna : garam cadmium atau besi atau pewarna organik

Plasticizer : dibutil phthalate Opacifiers : zinc atau titanium oxide

2. Monomer

Monomer : metil metakrilat

Agen Cross-linked : Ethyleneglycole dimethlacrylate (1-2%)

Inhibitor : hidrokuinon (0,006%)

Agen cross-linked dapat berfungsi sebagai jembatan atau ikatan kimia yang menyatukan 2 rantai polimer. Apabila etilen glikol dimetilmetakrilat dimasukkan ke dalam adukan, beberapa ikatan akan terbentuk yang mana merupakan suatu struktur disebut jaringan 3 dimensi. Cross-linked ini memberikan peningkatan ketahanan terhadap deformasi serta mengurangi solubilitas dan penyerapan air.19

2.2.2 Manipulasi

Resin akrilik polimerisasi panas umumnya diproses dalam sebuah kuvet dengan menggunakan teknik compression-moulding. Perbandingan polimer dan monomer biasanya 3:1 berdasarkan volume atau 2:1 berdasarkan berat. Bahan yang telah dicampur akan melewati empat stadium yaitu:19

1. Stadium pertama: stadium basah, seperti pasir (wet sand stage)

2. Stadium kedua: stadium lengket berserat (tacky fibrous) selama polimer larut dalam monomer (sticky stage)

3. Stadium ketiga: stadium lembut, seperti adonan, sesuai untuk diisi ke dalam mold (dough stage / gel stage)

(4)

Setelah adonan mencapai stadium dough, adonan dimasukkan kedalam mould

gips dan kuvet ditempatkan di bawah pengepresan dan dipasangkan baut pada kuvet selanjutnya diproses dalam waterbath dengan waktu dan suhu terkontrol untuk memulai polimerisasi. Umumnya RAPP dipolimerisasi dengan suhu konstan pada 700C selama 90 menit dan dilanjutkan dengan proses kuring pada suhu 1000C selama 30 menit.21

Setelah prosedur polimerisasi diselesaikan kuvet dibiarkan dingin secara perlahan hingga mencapai suhu kamar untuk memungkinkan pelepasan internal stress yang cukup sehingga meminimalkan perubahan bentuk basis. Selanjutnya dilakukan pemisahan kuvet dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah fraktur atau membengkoknya basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. Setelah dikeluarkan dari kuvet, basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dihaluskan dengan kertas pasir dari kasar sampai halus. Proses akhir pemolesan biasanya menggunakan pumis di bawah air. 21

2.2.3 Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan resin akrilik polimerisasi panas adalah: 1. Harga murah dan pembuatan mudah

2. Mudah direparasi/ modifikasi 3. Tidak larut dalam cairan mulut 4. Estetik sangat baik

5. Ikatan kimia yang baik pada gigitiruan akrilik Kerugian resin akrilik polimerisasi panas adalah:22 1. Daya tahan fatik rendah

(5)

2.2.4 Sifat-Sifat 2.2.4.1 Sifat Fisis

Sifat fisis merupakan sifat suatu bahan yang diukur tanpa diberikan tekanan atau gaya dan tidak mengubah sifat kimia dari bahan tersebut.

1. Pengerutan

Ketika monomer metilmetakrilat terpolimerisasi untuk membentuk poli (metilmetakrilat), kepadatan massa bahan berubah dari 0,94 menjadi 1,19g/cm3. Perubahan menghasilkan pengerutan volumetrik sebesar 21%. Akibatnya, pengerutan volumetrik yang ditunjukan oleh massa terpolimerisasi sekitar 6-7% sesuai dengan nilai yang diamati dalam penelitian laboratorium dan klinis.21

2. Perubahan dimensi

Pemrosesan akrilik yang baik akan menghasilkan dimensi stabilitas yang bagus. Proses pengerutan akan diimbangi oleh ekspansi yang disebabkan oleh penyerapan air. Penelitian laboratoris menunjukkan bahwa ekspansi linier yang disebabkan oleh penyerapan air adalah hampir sama dengan pengerutan termal yang diakibatkan oleh penyerapan air.21

3. Solubilitas

Meskipun basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas larut dalam berbagai pelarut dan sejumlah kecil monomer dilepaskan, basis resin akrilik polimerisasi panas umumnya tidak larut dalam cairan yang terdapat dalam rongga mulut.21

4. Penyerapan air

(6)

memerlukan periode 17 hari untuk menjadi jenuh dengan air. Dari hasil klinikal menunjukan bahwa penyerapan air yang berlebihan bisa menyebabkan diskolorisasi.21

5. Porositas

Adanya gelembung / porositas di permukaan dan di bawah permukaan dapat mempengaruhi sifat fisis, estetik, dan kebersihan basis gigitiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapan monomer yang tidak bereaksi dan berat molekul polimer yang rendah, disertai temperatur resin mencapai atau melebihi titik didih bahan tersebut. Porositas juga dapat terjadi karena penggunaan perbandingan polimer dan monomer yang tidak tepat serta pengadukan yang tidak tepat antara komponen polimer dan monomer. Timbulnya porositas dapat diminimalkan dengan adonan resin akrilik yang homogen, penggunaan perbandingan polimer dan monomer yang tepat serta prosedur pengadukan yang terkontrol dengan baik.21

2.2.4.2 Sifat Mekanis

Kekuatan tarik merupakan tekanan yang menyebabkan terpisahnya rantai molekul-molekul polimer. Kekuatan tarik merupakan kekuatan yang sering menyebabkan terjadinya retak pada bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. Kekuatan fatik adalah kekuatan yang menyebabkan patahnya basis gigitiruan akibat pembengkokan yang berulang yang disebabkan oleh pemakaian gigitiruan yang terlalu lama.

Kekuatan impak adalah kekuatan yang menyebabkan suatu bahan menjadi patah akibat benturan yang tiba-tiba. Kekuatan transversal merupakan ukuran kekuatan terhadap tekanan yang terjadi pada bahan basis gigitiruan akibat pengunyahan.24

(7)

2.2 Kekuatan Transversal Resin Akrilik Polimerisasi Panas

Kekuatan transversal atau fleksural adalah kekuatan dari suatu batang uji yang terdukung pada kedua ujungnya dan beban diberikan di tengah-tengahnya. Uji kekuatan transversal dapat memberikan gambaran tentang ketahanan benda dalam menerima beban pada waktu pengunyahan.

Uji kekuatan transversal lebih banyak digunakan daripada uji kekuatan tarik untuk bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas karena kekuatan transversal dapat mewakili tipe-tipe kekuatan yang diterima oleh gigitiruan selama pengunyahan.

Kekuatan transversal dari resin akrilik polimerisasi panas dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berat molekul, ukuran partikel polimer, monomer sisa, plasticizer, jumlah dari ikatan silang pada rantai molekul, porositas, dan ketebalan dari basis gigitiruan. Absorbsi air dengan cara berdifusi ke dalam matriks resin akan menurunkan kekuatan transversal karena peningkatan air akan menyebabkan bertambahnya jarak antara rantai molekul yang akan bertindak sebagai plasticizer25,26

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Orsi IA (2004) menyatakan bahwa nilai kekuatan transversal dengan merek QC 20 adalah 947,7 Kg/cm2. Penelitian Lee (2007) menyatakan bahwa kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas adalah 827 Kg/cm2.26 Kekuatan transversal yang diperlukan bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas berdasarkan ISO 1567: 1999 adalah 662 kg/cm2.27

2.4 Bahan Pembersih Gigitiruan 2.4.1 Pengertian

Bahan pembersih gigitiruan dapat berupa krim, pasta, gel atau larutan yang dibuat untuk membersihkan gigitiruan penuh atau gigitiruan sebagian lepasan. Bahan pembersih gigitiruan yang efektif harus mempunyai kemampuan untuk menghilangkan lapisan plak bakteri dan mencegahnya terbentuk kembali serta memiliki kemampuan untuk menghilangkan debris makanan, kalkulus, dan stain.28,29

(8)

Bahan pembersih gigitiruan yang ideal umumnya memiliki persyaratan seperti tidak toksik, mempunyai kemampuan menghancurkan atau melarutkan tumpukan bahan organik dan anorganik yang terdapat pada gigitiruan, tidak merusak bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan gigitiruan, tidak merusak pakaian dan bahan lainnya apabila dengan tidak sengaja tertumpah, stabil pada penyimpanan dan bersifat bakterisidal serta fungisidal.9

2.4.3 Klasifikasi

Pembersihan gigitiruan dapat dilakukan secara mekanis, kemis atau gabungan keduanya28

2.4.3.1 Mekanis

Pembersihan secara mekanis dilakukan dengan menyikat gigitiruan dengan sikat dan sabun atau pasta pembersih gigitiruan, serta menggunakan pembersih ultrasonik. Metode pembersihan ini memiliki keuntungan yaitu mudah, murah dan cepat, namun pembersihan seperti ini juga dapat mengikis basis gigitiruan dan menyebabkan kekasaran pada gigitiruan akibat terlalu kasarnya bulu sikat atau pasta pembersih yang digunakan bersifat abrasif. Sikat gigi biasa tidak di desain untuk membersihkan area-area sempit pada permukaan gigitiruan. Pasien disarankan untuk menyikat gigitiruan degan air dan sikat kecil yang lembut secara perlahan, teratur, dan hati-hati agar dapat menjangkau semua basis gigitiruan.28

2.4.3.2 Kemis

Pembersihan secara kemis dilakukan dengan merendam gigitiruan ke dalam bahan kimia yang tersedia dalam bentuk bubuk dan tablet. Bahan pembersih kemis dapat dibagi menjadi 5 kelompok tergantung pada pemilihan dan mekanisme kerjanya, antara lain:

(9)

Saat ini dikenal dengan nama alkalin peroksida. Alkalin peroksida merupakan bahan pembersih yang bekerja cepat, mudah digunakan dan relatif efektif pada gigitiruan yang tidak memiliki plak yang keras dan kalkulus di permukaan jika digunakan dengan benar dan teratur. Bahan pembersih alkalin peroksida umumnya tersedia dalam 2 bentuk utama, yaitu bubuk dan tablet, dan penggunaan bahan pembersih ini ditambah dengan air.

Effervesen peroksida terbagi antara lain : Fittydent (Fittydent International GmbH), Steradent Original, Steradent Minty, Steradent Deep Clean Tablets,

Steradent Denture Cleansing Powder (Reckitt Dental Care, Reckitt And Colman Hull,

Inggris) ; Boots Effervescent Original, Boots Double Action, Boots Denture Cleansing Powder ( The Boots Company PLC, Nothingham, Inggris) ; Superdrug Original Superdrug Minty, Super Drug Extra Strength Tablets ( suoerdrug Stores

Plc, Croydon, Surrey, Inggris) ; Super Efferdent Tablet ( Warner Lambert Healthcare, Eastleigh, Hampshire, Inggris)28

2. Alkalin Hipoklorit

Alkalin hipoklorit merupakan bahan pembersih yang efektif dalam menghilangkan plak dan mempunyai efek dalam mencegah pembentukan kalkulus. Alkalin hipoklorit terbagi antara lain: Dentural (Martindale Pharmaceutical, Romford Essex, Inggris), Milton (procter And Gambler Ltd, Egham Surrey, Inggris)9

3. Asam

Bahan pembersih asam tersedia dalam bentuk cairan beserta sikatnya dalam pembungkus plastik. Bahan asam memiliki keunggulan dapat menghilangkan stain yang keras dan deposit kalkulus, tetapi dapat menyebabkan korosi pada basis gigitiruan logam.9

(10)

4. Desinfektan

Desinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, serta untuk membunuh dan menurunkan jumlah koloni mikroorganisme. Salah satu contoh desinfektan sintetis adalah klorheksidin (Smithkline Beecham Consumer Heatlhcare, Brentoford, Inggris) yang alami contohnya ekstrak biji pinang, lerak dan daun sirih yang memiliki khasiat antiseptik dan desinfektan28

5. Enzim

Penggunaan enzim proteolitik dapat menghidrolisis protein plak gigitiruan yaitu protein pelikel dan matriks interseluler sehingga susunan plak menjadi rusak dan plak terlepas dari gigitiruan. Bahan pembersih golongan enzim adalah Poliden (Glaxo Smith Kline, Irlandia)

Enzim merupakan senyawa berstruktur protein yang dapat berfungsi sebagai katalisator yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem biologis dan dikenal sebagai biokatalisator.9

2.4.3.3 Mekanis-Kemis

Penggunaan pembersih secara mekanis berupa alat elektronik dengan ditambahkan bahan pembersih kemis merupakan salah satu contoh pembersihan gabungan kemis dan mekanis. Ultrasonik merupakan suatu alat pembersih gigitiruan berbentuk wadah yang dapat bergetar dimana gigitiruan dimasukkan ke dalam bersama dengan air sehingga plak pada gigitiruan dapat terlepas. Namun penggunaan alat ultrasonik ini lebih dianjurkan bila ditambahkan dengan bubuk atau tablet pembersih untuk meningkatkan efektivitas pembersihan.28

2.5 Biji Pinang

(11)

tumbuh di pinggir sungai. Daun majemuk menyirip tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun pendek. Panjang helaian daun 1-1,8 m, anak daun mempunyai panjang 85 cm, lebar 5 cm, dengan ujung sobek dan bergigi. Tongkol bunga dengan seludang panjang yang mudah rontok, keluar dari bawah roset daun, panjang sekitar 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap. Ada 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning, benang sari 6. Bunga betina panjang sekitar 1,5 cm, hijau, bakal buah beruang satu. Buahnya buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang 3,5-7 cm, dinding buah berserabut, bila masak warnanya merah oranye. Biji satu, bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Umbutnya dimakan sebagai lalab atau acar. Tak heran jika di ruas-ruas jalan tertentu, tanaman ini banyak ditanam berjejer. Selain untuk keindahan kota, juga bisa berfungsi untuk penghijauan.17,18

Gambar 1. Buah pinang

(12)

nama yang berbeda di sejumlah daerah. Di daerah Jawa Barat, orang menyebutnya jambe, penang atau wohan. Di daerah Sumatera, ada yang mengenalnya sebagai pinang, pineng, pineung, batang mayang, batang bongkah, batang pining, batang pinang, dan boni.18

Tanaman Pinang (Areca catechu L.) telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu, khususnya buahnya yang digunakan untuk campuran makan sirih dan merupakan tanaman penghasil zat samak. Orang yang makan buah pinang diyakini memiliki gigi yang kuat meski usia telah lanjut. Pengobatan dengan buah tanaman ini sudah cukup terkenal sejak zaman dulu. Biji pinang bisa untuk mengobati beri-beri, cacingan, perut kembung, luka, diare, batuk berdahak, sakit gigi, bisul, eksema, sariawan, menguatkan gigi (digunakan bersama daun sirih dan kapur), juga sebagai obat sakit kulit, disentri, batu ginjal, menghindari penyakit gigi dan vitalitas seksual.13 Daunnya bisa untuk menambah nafsu makan dan mengobati sakit pinggang. Daun pohon pinang juga banyak dimanfaatkan untuk bungkus makanan. Buah pinang muda bisa digunakan untuk mengobati luka akibat kecelakaan (benturan, gesekan, tusukan, teriris atau terbakar). Caranya, daging buah pinang yang masih muda ditumbuk hingga halus, lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang terluka, sedangkan jus pinang muda bisa digunakan sebagai obat luar penyakit rabun mata. Anak yang menderita cacingan bisa disembuhkan dengan tanaman ini. Caranya, siapkan 30 gram serbuk biji pinang lalu rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih. Air didihan ini kemudian dibiarkan hingga dingin lalu disaring. Air ini lalu diminumkan pada penderita cacingan sekaligus sebelum sarapan pagi. Menurut penelitian Titin Yulineri (2006) ekstrak biji dan akar pinang juga efektif dalam menurunkan jumlah bakteri streptococcus mutans. Bahkan setelah dibandingkan dengan obat kumur komersial yang ada di pasaran saat ini, ekstrak biji dan akar pinang tersebut terbukti lebih efektif dalam menghasilkan zona hambat bakteri

(13)

dalam menurunkan jumlah koloni candida albicans sehingga ekstrak biji pinang ini cocok digunakan sebagai bahan pembersih gigitiruan15,17,18,30,31

2.6 Mekanisme Pengaruh Ekstrak Biji Pinang Terhadap Kekuatan Transversal Resin Akrilik Polimerisasi Panas

Ekstrak biji pinang mengandung alkaloid seperti arekolin, arekolidine, guvakolin, guvasine, isoguvasine dan proantosidine, yaitu tanin yang termasuk dalam golongan flavonoid. Tanin tidak hanya untuk efek pengelat tetapi juga digunakan untuk perlindungan dan mempunyai daya antiseptik.10 Senyawa antijamur umumnya dijumpai pada golongan senyawa saponin, fenolat, flavonoid, terpenoid, steroid dan alkaloid dimana biji pinang mengandung senyawa-senyawa tersebut sehingga biji pinang memiliki sifat desinfektan.18

(14)

2.7 Landasan Teori

Basis Gigi Bahan Pembersih

Logam Non Logam

Termoplastik Termoset

RAPP

Definisi Komposisi Sifat-sifat Manipulasi Keuntungan

d k i

Fisis Mekanis

Kekuatan Transversal

Syarat Cara

Kimiawi Biologis

Mekanis Kems

M k i

Kemis

Enzim

Desinfektan

Efervesen Peroksida

Alkalin Hipokolit

Asam Sintetis

Tradisional

Daun Sirih

Ektrak Biji Pinang Ekstrak Lerak

Apakah ada pengaruh perendaman ekstrak biji pinang terhadap

(15)

2.8 Kerangka Konsep

Resin Akrilik polimerisasi panas Bahan Pembersih Gigitiruan

Sifat-sifat

Mekanis

Kekuatan Transversal

Desinfektan

Ektrak Biji Pinang

Fenol

Mendenaturasi ikatan protein pada

membran sel candida albicans

retak atau crazing

perusakan secara kimiawi ikatan antara molekul menurun penyerapan ke dalam resin akrilik

pemutusan rantai panjang polimer resin akrilik

penurunan kekuatan transversal

Menembus intisel

Sel menjadi lisis candida albicans

(16)

2.9 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ada perbedaan kekuatan transversal antara basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam ekstrak biji pinang dengan konsentrasi 20% dan kontrol selama 2 jam, 6 jam, dan 8 jam.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

PERANCANGAN ARSITEKTUR 4.

Ag. Bambang Setiyadi, Faculty of Education, Lampung University, Indonesia. Some studies have also revealed that the students learning a foreign language in Asian contexts have

pertunjukan tari yang ada di I ingkungannya. Mengamat i atau membaca media masa yang menyaj ikan informasi tari. Umumnya kegiatan ini berlangsung tanpa memberi rcaksi

ULP Polres Bangli Tahun Anggaran 2017, melaksanakan penjelasan dokumen pengadaan untuk pekerjaan Pemeliharaan Ranmor Roda 4 Polres Bangli TA. Pemberian Penjelasan secara

Aplikasi ini juga sebagai panduan dengan harapan pemakai dapat dengan mudah dan cepat mengetahui

Kegiatan kemahasiswaan bertaraf nasional yang dapat memperoleh bantuan dana, paling sedikit melibatkan (panitia dan peserta) mahasiswa dari sekurang-kurangnya