• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas asung kerta wara nugraha-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUP Sanglah tahun 2015 ini.

Adalah suatu kewajiban bagi kami untuk mengadakan evaluasi terhadap hasil-hasil pelaksanaan kinerja yang sudah berjalan, yang disajikan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit dengan harapan laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam penyusunan program-program berikutnya.

Secara keseluruhan program kerja tahun 2015 sesuai RSB 2015-2019 telah dilaksanakan dengan baik. Meskipun demikian, kami menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi dan ditingkatkan di masa yang akan datang, sehingga kita dapat mewujudkan visi, misi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai melalui program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan Rencana Strategis RSUP Sanglah.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran di RSUP Sanglah, atas dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan LAKIP RSUP sanglah tahun 2015. Semoga Tuhan yang Maha Esa akan selalu memberikan sinar suci dan bimbingan-Nya kepada kita semua, sehingga di masa yang akan datang kita dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.

Denpasar, Januari 2016 Direktur Utama

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar... i

Daftar Isi... ii

Bab I : Pendahuluan... 1

A. Gambaran Umum Organisasi... 1

B. Aspek Strategis Organisasi... 6

C. Permasalahan Utama……….. 7

Bab II : Rencana Kinerja Tahunan…………... 9

1. Pernyataan Kontrak Kinerja... 9

2. Rencana Kinerja RSUP Sanglah... 10

Bab III : Akuntabilitas Kinerja... 12

A. Capaian Kinerja Organisasi……….. 12

B. Uraian Indikator Kinerja……….. 15

C. Sumber Daya... 28

1. Sumber Daya Manusia... 28

2. Sumber Daya Anggaran... 31

1. Sumber Daya Sarana dan Prasarana... 33

Bab IV : Simpulan... 34 Lampiran-lampiran :

 Kontrak Kinerja RSUP Sanglah Tahun 2015  Laporan SIMAK-BMN 2015

(4)

BAB I

PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi

RSUP Sanglah mulai dibangun tahun 1956 dan diresmikan pada 30 Desember tahun 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur dalam perkembangannya mengalami beberapa kali perubahan status, yaitu pada tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudian pada tahun 1997 menjadi rumah sakit PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000 berubah status menjadi perusahaan jawatan (Perjan) sesuai peraturan Pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005 berubah menjadi PPK-BLU (Kemenkes RI N0.1243 tahun 2005 tanggal 11 Agustus 2005) dan ditetapkan sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12 Desember 2005.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja kementerian Kesehatan dan Keputusan Dewan Pengawas RSUP Sanglah Denpasar NO: HK.03.03/SK.A.1/ 10892 /2015 Tentang Struktur Organisasi RSUP Sanglah Denpasar, maka RSUP Sanglah Denpasar adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya kesehatan Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur Utama.

Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar sebagai salah satu UPT kementerian Kesehatan mempunyai tugas untuk menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, RSUP Sanglah Denpasar mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan :

1. Pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, termasuk pelayanan dan asuhan keperawatan.

2. Pelayanan rujukan untuk wilayah Bali, NTB dan NTT.

(5)

5. Pelatihan di bidang kedokteran, kesehatan dan keperawatan.

6. Kegiatan administrasi umum, SDM, keuangan, dan perlengkapan rumah sakit.

Adapun Struktur organisasi RSUP Sanglah Denpasar adalah sebagai berikut: Struktur Organisasi RSUP Sanglah adalah :

1. Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama yang terdiri dari :

a. Bidang Pelayanan Medik :

i. Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan ii. Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap iii. Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus b. Bidang Pelayanan Keperawatan

i. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan ii. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap iii. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Khusus c. Bidang Pelayanan Penunjang

i. Seksi Pelayanan Penunjang Medik ii. Seksi Pelayanan Penunjang Non Medik d. Unit-unit Non Struktural

Tabel II.1 Instalasi dibawah Direktorat medik dan Keperawatan

No Instalasi No Instalasi

1 Rawat Jalan 11 Mikrobiologi Klinik

2 Rawat Darurat 12 Radiologi

3 Rawat Inap A 13 Farmasi

4 Rawat Inap B 14 Wing Amertha

5 Rawat Inap C 15 Geriatri

6 Rawat Inap D 16 Pelayanan Jantung Terpadu

7 Instalasi Anastesi dan Terapi Intensif 17 Gizi

8 Bedah Sentral 18 Patologi Anatomi

9 Rehabilitasi Medik 19 Hemodialisa

(6)

2. Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari :

a. Bagian Sumber Daya Manusia

i. Sub Bagian Administrasi Kepegawaian

ii. Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia b. Bagian Pendidikan dan Penelitian

i. Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian Medis

ii. Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian Keperawatan dan Non Medik c. Unit-unit Non Struktural

i. Instalasi Sterilisasi Sentral ii. Instalasi Binatu

3. Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari

a. Bagian Penyusunan dan Evaluasi Anggaran i. Sub Bagian Penyusunan Anggaran ii. Sub Bagian Evaluasi Anggaran b. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana

i. Sub Bagian Perbendaharaan ii. Sub Bagian Mobilisasi Dana c. Bagian Akuntansi dan Verifikasi

i. Sub Bagian Akuntansi Keuangan

ii. Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi

Tabel II.3 Instalasi dibawah Direktorat Keuangan

No Instalasi

1 Instalasi Penjaminan Klaim

4. Direktorat Umum dan Operasional dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari :

a. Bagian Umum

(7)

i. Sub Bagian Perencanaan

ii. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan c. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat

i. Sub Bagian Hukum

ii. Sub Bagian Hubungan Masyarakat

iii. Sub Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan d. Unit-unit Non Struktural

i. Instalasi Kedokteran Forensik ii. Instalasi Rekam Medik

iii. Instalasi Pengamanan dan Penertiban Lingkungan

iv. Instalasi Pemeliharaan Prasarana, Gedung & Sanitasi (IPPGS) v. Instalasi Sarana Medik, Non Medik & perbengkelan (IPSMNP) vi. Instalasi Teknologi Informasi

5. Unit-unit Non Struktural terdiri dari a. Dewan pengawas

b. Komite :

i. Komite Medik

ii. Komite Etik dan Hukum iii. Komite Keperawatan c. Satuan Pemeriksa Intern d. Unit Layanan Pengadaan e. Unit Penjaminan Mutu f. Staf Medis Fungsional

Tabel. II.2 Nama-nama Staf Medis Fungsional di RSUP Sanglah

No SMF No SMF

1 Bedah Umum 13 Psikiatri

2 Orthopedi & Traumatologi 14 Kulit Kelamin

3 Bedah saraf 15 Gigi dan Mulut

4 Urologi 16 Radiologi

5 Obstetri & Gynecology 17 Rehabilitasi Medis

6 Penyakit Dalam 18 Patologi Klinik

7 Anak 19 Patologi Anatomi

8 Cardivasculer 20 Mikrobiologi

9 Mata 21 Forensik

10 THT-KL 22 Dokter Umum

(8)
(9)

B. Aspek Strategis Organisasi

Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar yang merupakan salah satu UPT kementerian Kesehatan mempunyai tugas untuk menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan. Dalam menyelenggarakan tugasnya, RSUP Sanglah memiliki aspek strategis antara lain lokasi RSUP Sanglah dengan status sebagai rumah sakit tipe A yang berada di wilayah paling Timur menjadikan RSUP Sanglah sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Wilayah Bali, NTB dan NTT.

Pelayanan rujukan di wilayah Bali NTB dan NTT yang didukung dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk berobat, serta program Jaminan Kesehatan Nasional turut memberi dampak terhadap tingginya kunjungan pasien di RSUP Sanglah.

Disamping itu, RSUP Sanglah merupakanRumah Sakit Pendidikan tipe Ayang sudah terakreditasi Internasional sebagai pusat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian baik dalam dan luar negeri, yang membawa dampak terhadap kemajuan teknologi dan keilmuan dalam sumber daya dan sarana pelayanannya. SDM / staff yang memiliki kompetensi yang tinggi, didukung peralatan yang canggih turut mendukung pelayanan yang optimal bagi pasien sesuai tugas pokok organisasi.

Sehingga untuk Rencana Strategis Bisnis periode 2015-2019, cita-cita yang ingin diraih yang merupakan integrasi antara pelayanan dan pendidikan dan telah dirumuskan visi baru. Adapun visi RSUP Sanglah sebagai berikut:

“ Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Rujukan Nasional, Kelas Dunia Tahun 2019" “To be a World Class National Referral Teaching Hospital in 2019”

Visi tersebut diupayakan untuk dicapai melalui Misi yang dijabarkan menjadi:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna, bermutu untuk seluruh lapisan masyarkat.

2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan berdaya saing serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis rumah sakit 3. Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait

4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman

Misi ini menjadi pendorong semangat kerja seluruh pimpinan dan karyawan rumah sakit untuk menghadapi perkembangan era globalisasi yang diwarnai dengan persaingan

(10)

Dalam upaya mencapai cita cita sebagai rumah sakit pendidikan rujukan nasional kelas dunia RSUP Sanglah telah menetapkan tiga pelayanan unggulan yaitu:

1. Pelayanan Jantung (Heart care) 2. Pelayanan Intensif ( Intensive care) 3. Pelayanan Kanker ( Cancer care)

Dan untuk mendukung terwujudnya pelayanan unggulan di RSUP Sanglah sebagai rumah sakit pendidikan rujukan nasional kelas dunia, diperlukan sumber daya manusia dan fasilitas yang memadai

C. Permasalahan Utama (Issue Strategis)

Di tengah tuntutan regulasi yang ketat, munculnya kompetitor dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan, RSUP Sanglah mengidentifikasi beberapa permasalahan utama sbb:

1. Integrasi pelayanan, pendidikan dan penelitian belum optimal 2. Budaya kinerja yang belum terbangun

3. Sarana dan prasarana yang belum memadai 4. Tata kelola yang belum optimal

5. Sistem informasi RS yang belum optimal 6. Kompetensi SDM belum memadai 7. Anggaran terbatas

Upaya mencapai visi RSUP Sanglah di tengah berbagai permasalahan yang ada memerlukan sasaran strategis dan upaya yang jelas. Melalui sasaran strategis yang jelas diharapkan dapat memberikan arah yang jelas pula bagi segala upaya mewujudkan cita-cita RSUP Sanglah. Sasaran strategis utama dalam mewujudkan visi RSUP sanglah yaitu:

1. Terwujudnya kemandirian sarana dan prasarana 2. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM 3. Terwujudnya sistem informasi yang terintegrasi 4. Terwujudnya budaya kinerja

5. Terwujudnya tata kelola yang baik disetiap unit kerja

6. Terwujudnya pelayanan unggulan (Jantung, Intensif, Kanker) 7. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan peneelitian yang bermutu

(11)

11. Terwujudnya efisiensi anggaran 12. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan

Untuk mengukur keberhasilan upaya pencapaian sasaran dalam mewujudkan cita cita, dibutuhkan suatu alat ukur dari upaya konkrit yang telah dilakukan RSUP sanglah dan dituangkan dalam Indikator Kinerja Utama yang dievaluasi setiap tahun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja organisasi .

(12)

BAB II

RENCANA KINERJA TAHUNAN

1. Pernyataan Kontrak Kinerja

(13)

2. Rencana Kinerja Tahunan

Unit Eselon II : RSUP Sanglah Tahun Anggaran : 2015

No Perspektif/ Sasaran Strategis No IKU

Indikator Kinerja

Utama Target

1 Terwujudnya Kehandalan Sarana

dan Prasarana 1

Tingkat Kehandalan sarana dan prasarana sesuai OEE (Overall Equipment Effectiveness) 65% 2 Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM 2 Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan 60%

3 Terwujudnya Sistem Informasi

yang terintegrasi 3

Persentase Rata-rata

Implementasi Modul SIRS 60% 4 Terwujudnya budaya kinerja 4 Indeks Budaya Kinerja 60%

5 Terwujudnya tata kelola yang

baik di setiap unit kerja 5

Persentase Unit Kerja yang mencapai Target Indikator Kinerja Unit

70%

6 Terwujudnya Pelayanan

Unggulan 6 Jenis Pelayanan Unggulan 3

7

Terwujudnya Integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu

7

Jumlah kerjasama

Pelayanan Pendidikan dan Penelitian dalam dan luar negeri

2

8

Jumlah Proses Bisnis Terintegrasi yang dikelola RSUP Snglah dan FK UNUD

1

9

Jumlah Penelitian yang

(14)

10 Jumlah Penelitian yang

dipublikasikan 80

8 Terwujudnya Sistem Jaringan Rujukan yang efektif

11

Persentase Rujukan dari Rumah Sakit yang tidak sesuai Severity Level III

35%

12

Jumlah Rumah Sakit Binaan yang mampu menjadi Rumah RS rujukan balik

3

9

Terwujudnya Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas

13 Akreditasi KARS dan JCI

10 Terwujudnya Kepuasan Stakeholders 14 Persentase Kepuasan Pasien 82% 15 Persentase Kepuasan Pegawai 79% 16 Persentase Kepuasan Peserta Didik 80%

11 Terwujudnya Efisiensi Anggaran 17 Persentase pendapatan

terhadap Biaya operasional 82% 12 Terwujudnya Pertumbuhan

Pendapatan 18

Persentase Peningkatan

(15)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

No Sasaran

Strategis Indikator Target Realisasi

%

Capaian PIC Keterangan

1 Terwujudnya Kehandalan Sarana dan Prasarana Tingkat Kehandalan sarana dan prasarana sesuai OEE (Overall Equipment Effectiveness) 65% 72% 110.8% OPS Tercapai 2 Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan 60% 99,1% 165.2% SDM Tercapai 3 Terwujudnya Sistem Informasi yang terintegrasi Persentase Rata-rata Implementasi Modul SIRS 60% 82.4% 137.3% OPS Tercapai 4 Terwujudnya Budaya Kinerja Indeks Budaya Kinerja 60% 60% 100% SDM Tercapai 5 Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja Persentase Unit Kerja yang mencapai Target Indikator Kinerja Unit 70% 85.49% 122% OPS Tercapai 6 Terwujudnya pelayanan unggulan Jenis Pelayanan

Unggulan 3 3 100% MED Tercapai

7 Terwujudnya integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu Jumlah kerjasama Pelayanan Pendidikan dan Penelitian dalam dan luar negeri

2 2 100%

MED & SDM

(16)

Jumlah Proses Bisnis Terintegrasi yang dikelola bersama antara RSUP Sanglah dan FK UNUD 1 1 100% SDM Tercapai Jumlah Penelitian yang dapat diimplementasikan 1 1 100% SDM Tercapai Jumlah Penelitian yang dipublikasikan 80 435 543.8% SDM Tercapai 8 Terwujudnya sistem jaringan rujukan yang efektif Persentase Rujukan dari Rumah Sakit yang tidak sesuai Severity Level III

35% 85.5% 22% MED Tidak tercapai

Jumlah Rumah Sakit Binaan yang mampu menjadi RS rujukan balik 3 3 100% MED Tercapai 9 Terwujudnya Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas Akreditasi KARS

dan JCI implementasi implementasi 100% DIRUT Tercapai

10

Terwujudnya Kepuasan Stakeholders

Persentase

Kepuasan Pasien 80% 78% 97.5% OPS

Tidak tercapai Persentase Kepuasan Pegawai 76% 63.7% 83.8% SDM Tidak tercapai Persentase Kepuasan Peserta Didik 78% 79,5% 101.9% SDM Tercapai

(17)

Operasional 12 Terwujudnya pertumbuhan pendapatan Persentase Peningkatan Pendapatan 10% 46.21% 462.1% KEU Tercapai

Dari 18 Indikator Kinerja Utama, ada 3 Indikator yang belum mencapai target, sehingga capaian ketercapaian kinerja sebesar 83, 33%

(18)

B. Uraian Kinerja dari masing masing Sasaran dan Indikatornya adalah sbb: Sasaran 1 .Terwujudnya Kehandalan Sarana dan Prasarana

Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

a. Indikator: Tingkat Kehandalan sarana dan prasarana sesuai OEE (Overall Equipment Effectiveness)

 Kondisi yang dicapai :

Peningkatan produktivitas sangatlah penting bagi rumah sakit, untuk memperoleh keberhasilan/ peningkatan dalam pelayanan di Rumah Sakit. Pada umumnya masalah pelayanan disebabkan oleh manusia, mesin dan lingkungan. Mutu pelayanan yang efektiv dan efisien tidak terlepas dari penyediaan fasilitas yang siap pakai dan aman. Untuk menjamin ketersediaan fasilitas fisik yang bermutu, dibutuhkan pengukuran terhadap performance dari fasilitas yang ada, terkait ketersediaan, kinerja dan kualitasnya. Metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan yang digunakan adalah OEE/ overall Equipment Effectiveness yang merupakan program Total Productive Maintenance.

Untuk tahun 2015 RSUP Sanglah menitikberatkan pada pengukuran efektivitas sarana dan prasarana sesuai pelayanan unggulan, yaitu alat cathlab ,ventilator, Listrik dan Air.

Ketersediaan, Kinerja dan kualitas dari peralatan di RSUP Sanglah tahun 2015 berdasarkan perhitungan diperoleh angka72% dan telah memenuhi target yang ditentukan sebesar 65%

 Kendala yang dihadapi:

Pengukuran ini merupakan proses yang baru dilakukan di tahun 2015, dan terdapat beberapa peralatan yang baru diinstal pada awal tahun dengan jumlah pasien yang masih sedikit sehingga mempengaruhi perhitungan performance alat yang diukur . Disamping itu ada juga peralatan yang ketersediaannya di awal tahun yang masih rendah contohnya ventilator dan meningkat di pertengahan tahun ketika jumlah

(19)

 Usul pemecahan masalah

Untuk menjaga ketersediaan, diharapkan pemenuhan terhadap jumlah kebutuhan peralatan cadangan.

Sasaran 2 . Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM

Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

a. Indikator: Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan  Kondisi yang dicapai

Karyawan memiliki peran utama dalam setiap kegiatan dalam organisasi. Penempatan SDM sesuai kompetensi akan mendorong kinerja yang baik sehingga tujuan organisasi akan mudah diwujudkan.

Guna mewujudkan kompetensi SDM sesuai RENSTRA 2014-2019, RSUP Sanglah senantiasa melakukan pembenahan dalam penempatan SDM yang sesuai kompetensinya.

Diakhir tahun 2015 telah dilakukan pendataan gap kompetensi untuk memperoleh persentase SDM yang telah sesuai dengan kompetensinya, sebanyak 99,1 % SDM telah memenuhi kompetensinya dari target sebesar 60 %.

 Kendala yang dihadapi

Beberapa jabatan belum memiliki standard kompetensi, sehingga belum dapat ditentukan gap kompetensinya.

 Usul pemecahan masalah

Penentuan gap kompetensi dilakukan untuk seluruh jabatan yang ada di Rumah Sakit. Sasaran 3. Terwujudnya Sistem Informasi yang terintegrasi

Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

b. Indikator: Persentase Rata-rata Implementasi Modul SIRS  Kondisi yang dicapai

Dalam rangka mewujudkan sistem informasi yang terintegrasi, RSUP sanglah telah memulai SIMRS baru di tahun 2013 dan mengarah pada SIMRS mandiri. Dalam rangka mewujudkan implementasi SIMRS yang terintegrasi dibutuhkan suatu penilaian secara berkesinambungan terhadap penerapan SIMRS di rumah sakit.

(20)

Penilaian untuk mewujudkan sistem informasi yang terintegrasi dikaitkandengan jumlah aplikasi/modul yang terimplementasi berdasarkan dari segi aplikasi: Ketersediaan modul, kemudahan dalam penggunaan,Kecepatan,dan validasi data sedangkan dari sisi pengguna ditentukan dari sosialisasi dan pelatihan. Sampai akhir 2015 telah terimplementasi 14 modul SIMRS yang terintegrasi dari 14 modul yang ditetapkan (tercapai) dengan persentase rata rata implementasi modul sebesar 82,9 % dari target 60 %.

 Kendala yang dihadapi

1. Penyesuaian aplikasi mengikuti kebutuhan pengguna dan alur bisnis proses di Rumah Sakit Sanglah membutuhkan waktu yang lama

2. Adaptasi user terhadap alur dan langkah kerja dalam aplikasi baru membutuhkan waktu yang cukup lama.

3. Sulitnya penyesuaian / modifikasi aplikasi terhadap bisnis proses di Rumah Sakit Sanglah, dan kendala komunikasi / bahasa yang menyebabkan terjadi kesalahan persepsi antara user dan programmer.

4. Ketersediaan perangkat keras (PC / computer / printer) yang kurang.

5. Dijumpai perbedaan dalam menentukan modul yang berhasil terimplementasikan.Beberapa implementasi terkait ‘kemudahan penggunaan’ sangat sulit ditentukan sehingga ditetapkan bahwa yang dimaksud terimplementasi dari sisi pengguna adalah modul yang dapat dioperasikan dan terintegrasi.

 Usul pemecahan masalah

Dari berbagai permasalahan tersebut, maka diupayakan peningkatan penggunaan SIMRS dengan bantuan aplikasi yang dibangun oleh Instalasi Teknologi Informasi secara mandiri.

Sasaran 4. Terwujudnya Budaya Kinerja

Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

(21)

Indeks budaya kinerja diperoleh dengan melakukan survey budaya terhadap karyawan RSUP Sanglah.

Hasil yang diperoleh berdasarkan survey yang dilakukan adalah 59,77% karyawan sudah menerapkan tiga keyakinan dasar /budaya kerja dalam bekerja di RSUP Sanglah dari target yang ditentukan sebesar 60%.

 Kendala yang dihadapi

Berdasarkan hasil survey, aspek profesionalisme menjadi aspek yang perlu ditingkatkan. Budaya profesionalisme yang dimaksud adalah peningkatan pengetahuan , skill dan hubungan antar manusia.

 Usul pemecahan masalah

Hasil survey budaya kinerja merupakan data awal untuk pengukuran selanjutnya dalam rangka mewujudkan pengembangan personil dan organisasi.

Sasaran 5. Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja

Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

b. Indikator: Persentase Unit Kerja yang mencapai Target Indikator Kinerja Unit

 Kondisi yang dicapai

Laporan kinerja unit merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan unit dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

Untuk mewujudkan tatakelola yang baik di setiap unit kerja selaras sasaran strategis Renstra RSUP Sanglah 2015-2019 , maka dilakukan evaluasi terhadap Laporan pencapaian kinerja unit. Evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja setiap unit kerja di RSUP Sanglah Denpasar secara rutin dan untuk menilai kinerja rumah sakit secara keseluruhan.

Persentase dari46 unit kerja yang mencapai target indikator kinerja unit di tahun 2015 adalah sebesar 82,70%% dari target yang ditentukan 70 % (tercapai).

 Kendala yang dihadapi

Beberapa unit kerja belum melakukan evalusi terhadap kinerja 2015, sehingga hasil evaluasi mengalami keterlambatan. Disamping itu masih ada beberapa unit kerja yang salah dalam melakukan evaluasi .

(22)

 Usul pemecahan masalah

Diperlukan sosialisasi kembali terhadap sistematika pelaporan kinerja unit dan tata laksana evaluasi kinerja unit di RSUP sanglah yang akan dilaksanakan setiap tahun. Capaian IKU ini diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai perhitungan dalam penentuan jumlah remunerasi.

Sasaran 6. Terwujudnya pelayanan unggulan

Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

a. Indikator : Jenis Pelayanan Unggulan  Kondisi yang dicapai

RSUP Sanglah memiliki aspek strategis antara lain lokasi RSUP Sanglah dengan status sebagai rumah sakit tipe A yang berada di wilayah paling Timur menjadikan RSUP Sanglah sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Wilayah Bali, NTB dan NTT. Pelayanan rujukan di wilayah Bali NTB dan NTT yang didukung dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk berobat, serta program Jaminan Kesehatan Nasional turut memberi dampak terhadap tingginya kunjungan pasien di RSUP Sanglah.

Untuk mewujudkan visi RSUP Sanglah Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Rujukan Nasional, Kelas Dunia Tahun 2019, maka ditentukanlah pelayanan unggulan sebagai fokus dalam pengembangan pelayanan yaitu:

1. Pelayanan Jantung (Heart care) 2. Pelayanan Intensif ( Intensive care) 3. Pelayanan Kanker ( Cancer care)

Hingga tahun 2015, ketiga pelayanan unggulan telah terlaksana di RSUP Sanglah seperti yang telah ditetapkan pengembangan 3 jenis pelayanan tersebut.

 Kendala yang dihadapi

Kunjungan yang meningkat dari tahun ke tahun, mengakibatkan peningkatan kebutuhan dalam penyiapan sumber daya guna mendukung pelayanan yang bermutu.Pemenuhan terhadap sumber daya di tahun 2015 belum optimal, tetapi akan dipenuhi secara bertahap.

(23)

 Usul pemecahan masalah

Pemenuhan terhadap kebutuhan sumber daya dilakukan dengan melakukan perencanaan secara bertahap.

Sasaran 7. Terwujudnya integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu Untuk mencapai sasaran ini ada empat indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

b. Indikator : Jumlah kerjasama Pelayanan Pendidikan dan Penelitian dalam dan luar negeri

 Kondisi yang dicapai

Harapan dalam mewujudkan visi untuk menjadi rumah sakit rujukan nasional kelas dunia, RSUP Sanglah menetapkan target untuk melakukan kerjasama dengan dua (2) rumah sakit lain baik dalam maupun luar negeri di bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian. Rumah Sakit Sanglah telah melakukan kerjasama di bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian dengan dua rumah sakit yaitu Rumah Sakit Royal Darwin Hospital (Australia) dan Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak di Nusa Tenggara Timur.

 Kendala yang dihadapi

Masalah yang dihadapai dalam melakukan kerjasama dengan rumah sakit lain ini adalah tentang keberlanjutan program, dimana terdapat ketergantungan terhadap dana bantuan. Dana bantuan ini dapat sewaktu waktu dihentikan, sehingga perlu diusahakan dana bantuan untuk menyokong kegiatan kerjasama ini.

 Usul pemecahan masalah

Dalam mengatasi kendala dalam keberlanjutan program kerjasama dengan rumah Sakit lain ini, rumah sakit sanglah diharapkan dapat menyiapkan dana untuk menyokong keberlanjutan program. Untuk tahun depan sedang dijajagi dua kerjasama yaitu dengan rumah sakit Adelaide terkait pelayanan ibu dan anak, kerjasama dengan Royal Darwin Hospital, dan RSUD Waikabubak

c. Indikator : Jumlah Proses Bisnis Terintegrasi yang dikelola bersama antara RSUP Sanglah dan FK UNUD

(24)

 Kondisi yang dicapai

Untuk mewujudkan integrasi antara pelayanan, pendidikan dan penelitian yang bermutu, di tetapkan beberapa proses bisnis yang akan dijalankan / dikelola bersama antara RSUP Sanglah dan FK UNUD yaitu Rekruitmen residen, Rekruitmen anggota SMF, Supervisi pendidikan dan penilaian residen. Pada tahun 2015 telah di laksanakan kegiatanyang terintegrasi dan dikelola bersama antara RSUP - FK UNUD, Sebagai target awal di tahun 2015 adalah terkelolanya rekruitmen residen.  Kendala yang dihadapi

Karena proses ini merupakan proses bisnis yang baru terintegrasi antara RSUP Sanglah dan FK UNUD, sehingga perlu dilakukan kerjasama dan koordinasi yang terus menerus untuk menjamin keberlangsungan proses.

 Usul pemecahan masalah

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kesepakatan untuk kepentingan bersama antara FK UNUD dan RSUP Sanglah.

d. Indikator: Jumlah Penelitian yang dapat diimplementasikan  Kondisi yang dicapai

Integrasi antara pelayanan, pendidikan dan penelitian telah diwujudkan dalam implementasi penelitian baik itu penelitian oleh peserta didik dan oleh staf sendiri. Tahun 2015 telah terimplemantasi satu buah penelitian yang berjudul : Cost effectiveness analysis penggunaan teknik anastesi regional blok arachnoid pada minilaparatomy di OK RSUP Sanglah.

 Kendala yang dihadapi

1. Kesulitan dalam menentukan penelitian yang memungkinkan untuk di implementasikan.

2. Memonitoring implementasi penelitian di unit pelayanan Rumah Sakit.  Usul pemecahan masalah

1. Membentuk manager penelitian klinis.

2. Memacu penelitian oleh staff, yang berguna bagi pelayanan, pendidikan dan penelitian.

(25)

UNUD. Dengan menetapkan standard penelitian yang terpublikasi diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan pasien.

Jumlah Penelitian yang telah diunggah dalam website RSUP Sanglah di tahun 2015 sebanyak 435 buah. Hal ini melebihi dari target yang ditetapkan sebanyak 80.

 Kendala yang dihadapi

Jumlah penelitian yang diunggah sangat jauh melebihi target, tetapi belum dapat melihat kualitas dari hasil penelitian dan manfaatnya bagi pelayanan di RSUP Sanglah.

 Usul pemecahan masalah

Untuk melihat kualitas penelitian akan ditentukan media publikasi yang sesuai untukpenelitian penelitian yaitu publikasi dalam jurnal penelitian.

Sasaran 8. Terwujudnya sistem jaringan rujukan yang efektif

Untuk mencapai sasaran ini ada dua indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

f. Persentase Rujukan dari Rumah Sakit yang tidak sesuai Severity Level III  Kondisi yang dicapai

Guna mewujudkan system jaringan rujukan yang efektif antar rumah sakit, maka dilakukan pengukuran persentase rujukan dari rumah sakit lain yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakitnya/ severity level. Rumah Sakit Sanglah sebagai pusat rujukan tersier seharusnya menangani kasus dengan severity level 3 yang memiliki tingkat keparahan tertinggi. Kasus kasus dengan keparahan rendah seharusnya dapat ditangani di rumah sakit rumah sakit rujukan tingkat 1/ tingkat 2 sehingga tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit rujukan tersier. Hal ini dapat berdampak kepada perencanaan anggaran pembiayaan kesehatan maupun kualitas layanan.

Tahun 2015 telah dipantau jumlah rujukan berdasarkan severity level yang ditangani di RSUP Sanglah. Nilai yang diperoleh sebesar 85,5 % rujukan yang ditangani di RSUP Sanglah masih mempunyai tingkat severity yang rendah ( 1 dan 2) dari target yang ditentukan sebesar 35%.

 Kendala yang dihadapi

Berbagai faktor yang turut mempengaruhi besarnya jumlah rujukan yang tidak sesuai severity level dirawat di RSUP Sanglah antara lain:

(26)

 Kepercayaan dan Pilihan pasien

 Rujukan balik tidak berjalan optimal karena keterbatasan PPK I dan II  Usul pemecahan masalah

Untuk menurunkan jumlah rujukan yang tidak sesuai severity levelnya, maka perlu dilakukan sosialisasi dan pembinaan bersama dengan BPJS dan Dinas kesehatan untuk mengefektifkan system rujukan antar rumah sakit, sehingga tercapai kualitas layanan dan rujukan yang efektif.

Disamping itu perlu dilakukan kerjasama dengan BPJS dalam mensosialisasikan persyaratan rujukan bagi pasien, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelayanan.

g. Indikator: Jumlah Rumah Sakit Binaan yang mampu menjadi RS rujukan balik

 Kondisi yang dicapai

Untuk mengefektifkan anggaran pembiayaan kesehatan serta untuk menjaga kualitas pelayanan, maka system rujukan dalam jaminan kesehatan Nasional harus dilakukan sebaik-baiknya. Kasus yang di tangani di RSUP Sanglah sesuai system rujukan Nasional adalah kasus dengan severity level 3, sehingga apabila ada pasien dengan severity level 2 atau 1 yang berkunjung, dapat dilakukan rujukan balik ke RS Pusat Pelayanan Kesehatan Tk.II / PPK 2. Untuk mewujudkan hal ini seperti halnya dengan visi RSUP Sanglah, maka perlu dilakukan pembinaan terhadap rumah sakit rumah sakit di Bali dalam kesiapan sebagai rumah sakit rujukan balik.

Pada tahun 2015, pembinaan rumah sakit regional tentang system rujukan balik telah dilakukan terhadap 3 rumah sakit dari 3 yang ditargetkan, yaitu RSUD Tabanan, RSUD Badung dan RSUD Gianyar yang bekerjasama dengan dinas kesehatan provinsi Bali.

 Kendala yang dihadapi

Keterbatasan sumber daya di Rumah sakit regional menyebabkan system rujukan belum berjalan optimal, antara lain : obat yang tidak tersedia, SDM yang tidak berkompeten, sarana prasarana gedung yang tidak mencukupi dll.

(27)

Sasaran 9. Terwujudnya Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

a. Indikator : Akreditasi KARS dan JCI  Kondisi yang dicapai

Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan yang sesuai standar internasional secara berkesinambungan, maka rumah sakit wajib mengikuti standard standard yang telah ditentukan dalam standard akreditasi.

Sesuai persyaratan yang ditetapkan bahwa rumah sakit wajib mengikuti akreditasi, maka dalam RENSTRA RSUP Sangla 2015-2019 ditetapkan 2 akreditasi yang wajib diikuti oleh RSUP Sanglah yaitu Akreditasi KARS dan Akreditasi JCI.

RSUP Sanglah telah lulus dalam akreditasi JCI pada tanggal 24 April 2013 dan berlaku hingga 23 April 2016, demikian pula RSUP Sanglah telah lulus dalam akreditasi KARS dengan kelulusan paripurna pada tanggal 8 September dan harus diperpanjang pada tanggal 7 September 2017.

 Kendala yang dihadapi

Kelulusan yang diperoleh harus tetap dipertahankan dengan melakukan segala upaya  Usul pemecahan masalah

Dengan melakukan kegiatan self assessment sesuai standardakreditasi secara rutin diharapkan dapat mempertahankan sertifikat yang telah diperoleh demikian pula dalam penerapan standard standard yang ditentukan dalam pelayanan sehari hari.

 Anggaran

Sasaran 10. Terwujudnya Kepuasan Stakeholders

Untuk mencapai sasaran ini ada tiga indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

a. Indikator : Survey Kepuasan Pasien  Kondisi yang dicapai

Untuk mewujudkan kepuasan stakeholder, maka perlu dilakukan penilaian terhadap kepuasan tersebut dengan melakukan survey yang teratur.

(28)

 Kendala yang dihadapi

Permasalahan yang dijumpai sesuai hasil dalam survey kepuasan karyawan adalah tentang kesederhanaan prosedur dan kecepatan pelayanan.

 Usul pemecahan masalah

Melakukan koordinasi dengan bidang/bagian terkait dan unit kerja dalam upaya perbaikan sesuai hasil dalam survey kepuasan pasien yang telah dilakukan

b. Indikator : Survey Kepuasan Pegawai  Kondisi yang dicapai

Untuk mendukung kualitas pelayanan rumah sakit, dukungan dari seluruh karyawan sangat dibutuhkan. SDM/karyawan adalah stakeholder yang merupakan asset RS dan harus dipuaskan guna mendukung pelayanan secara keseluruhan.

Kepuasan karyawan sebagai salah satu factor yang turut menentukan hasil kerja karyawan yang terwujud dalam pelayanan di rumah sakit.

Untuk menggambarkan tingkat kepuasan kerja karyawan RSUP Sanglah, dilakukan survey kepuasan karyawan dengan hasil menunjukkan tingkat kepuasan pegawai RSUP Sanglah tahun 2015 sebesar 63,7 % dari target yang ditentukan 79 %.

 Kendala yang dihadapi

Dari hasil survey dijumpai beberapa permasalahan/ aspek dengan tingkat kepuasan yang masih rendah yaitu tentang benefit/ kompensasi dan aspek perilaku organisasi.  Usul pemecahan masalah

Hasil survey digunakan untuk melakukan koordinasi, penyusunan program untuk perbaikan dalam hal kesesuaian kewenangan, keselarasan pekerjaan dan kompensasi serta promosi jabatan.

c. Indikator : Survey Kepuasan Peserta didik  Kondisi yang dicapai

RSUP Sanglah selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan untuk mewujudkan kepuasan stakeholder. RSUP Sanglah sebagai rumah sakit pendidikan , dalam mewujudkan visinya menjadi rumah sakit pendidikan rujukan perlu kiranya mengukur tingkat kepuasan peserta didik yang melakukan pendidikannya di RSUP Sanglah.

(29)

Dengan menggunakan pedoman umum indeks kepuasan masyarakat sesuai Permen PAN no 25 tahun 2004, maka didapat persentase kepuasan peserta didik di tahun 2015 adalah sebesar 79,5 % dari target sebesar80%.

 Kendala yang dihadapi

Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan, terdapat beberapa masalah yang masih menjadi keluhan peserta didik, yaitu tentang kejelasan informasi biaya praktek klinik, peningkatan kualitas pembimbingan di lapangan serta kurangnya peran aktif dari clinical Instruktur.

 Usul pemecahan masalah

Melalui survey yang teratur dan berkesinambungan, maka diperoleh permasalahan yang menjadi focus perbaikan. Fokus perbaikan berdasarkan hasil survey tahun 2015 adalah mengenai perlunya mengoptimalkan peran dari instruktur klinik dalam pembimbingan bagi peserta didik.

Sasaran 11. Terwujudnya efisiensi anggaran

Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

a. Indikator : Persentase pendapatan terhadap Biaya Operasional  Kondisi yang dicapai

Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang dan jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.

Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNBP satker BLU.

Persentase pendapatan terhadap biaya operasional merupakan perbandingan antara pendapatan dengan biaya operasional menunjukkan efisiensi terhadap anggaran Rumah Sakit.

Persentase pendapatan terhadap biaya operasional RSUP Sanglah tahun 2015 telah mencapai 86,13% , melampaui target sebesar 82%.

(30)

 Kendala yang dihadapi

1. Belum semua unit kerja menerapkan sadar biaya dengan baik.

2. Kesulitan dalam menghitung tingkat efisiensi di tingkat unit kerja sehingga sulit memonitoring unit kerja yang inefisien

3. Proses penagihan klaim, khususnya klaim bpjs pelayanan rawat jalan yang tidak realtime

 Usul pemecahan masalah

1. Implementasi cost containment di seluruh unit kerja

2. Mengembangkan sisitem yang dapat memonitor tingkat efisiensi dari masing masing unit kerja

3. Menempatkan tenaga verifikator BPJS dan verifikator RS dalam satu kantor bersama untuk dapat mempercepat penyelesaian klaim dan pembayarannya Sasaran 12 . Terwujudnya pertumbuhan pendapatan

Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb:

b. Indikator : Persentase Peningkatan Pendapatan  Kondisi yang dicapai

Untuk mewujudkan pertumbuhan pendapatan ditetapkan cara penghitungannya dengan mengurangi pendapatan PNBP tahun berjalan dengan tahun lalu. Berdasarkan perhitungan di dapat pencapaian peningkatan pendapatan RSUP Sanglah tahun 2015 sebesar 46.21% dari target 10%.

 Kendala yang dihadapi

Proses penagihan klaim, khususnya klaim bpjs pelayanan rawat jalan yang tidak realtime

 Usul pemecahan masalah

Pengembangan pelayanan mandiri di Rumah Sakit. Pengembangan pelayanan dengan cara KSO.

Penyesuaian tarif yang masih rendah dengan mempertimbangkan rumah sakit pesaing dan daya beli masyarakat.

(31)

C. SUMBER DAYA 1. Sumber daya manusia

I Menurut Jabatan Keadaan Juni 2015 CPNS Pindahan Masuk Pensiun Pindah Keluar Keadaan Desember 2015 Keterangan A Struktural Eselon I Eselon II 5 5 Eselon III 11 11 Eselon IV 25 25 B Fungsiona l 1166 2 1171 2 Orang tenaga fungsional pensiun/ pindah keluar, 7 orang tenaga umum pindah ke fungsional C Umum 626 18 1 636 18 orang CPNS dari formasi K2 mendapatkan sk pengagkatan di bulan Juli 2015 dan 1 Orang staf umum meninggal dunia, 7 orang staf umum beralih ke fungsional Jumlah 1833 18 3 1848 II Menurut Golongan Golongan IV 194 2 194 2 Orang tenaga dengan golongan IV pensiun/pindah keluar dan 2 orang golongan III naik golongan ke golongan IV Golongan III 1049 7 1 1070 7 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk ke golongan 3 dan 1 orang tenaga gol III pensiun/pindah keluar Golongan II 556 11 552 11 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk dan 15 orang naik ke golongan III

(32)

golongan II Jumlah 1833 18 3 1848 III Menurut Pendidikan S3 2 2 S2 216 216 S1/D4 264 7 1 270 7 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk dengan pendidikan S1/D4 dan 1 orang dengan pendidikan S1/D4 Pensiun/Pindah Keluar Sarjana Muda/D3 802 3 2 804 3 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk dengan pendidikan Sarjana Muda/D3 dan 2 orang dengan pendidikan Sarjana Muda/D3 Pensiun/Pindah Keluar SLTA 501 8 508 8 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk dengan pendidikan SMA SLTP 31 31 SD 17 17 Jumlah 1833 18 3 1848

(33)

REKAPITULASI KEADAAN KETENAGAAN RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 N O JENIS TENAGA STATUS TENAGA BLU PNS DIKNA S PENGABDI AKADEMIK YANG MEMBERI PELAYANA N PTT TOT AL BLU PNS BLU NON PNS I MEDIS 233 16 108 5 0 362 1 DOKTER SPESIALIS 168 12 108 5 0 293 2 DOKTER UMUM 56 1 0 0 0 57 3 DOKTER GIGI 9 3 0 0 0 12 4 DOKTER BSB 0 0 0 0 0 0 II TENAGA KEPERAWATAN 789 402 0 0 0 1191 III TENAGA NON KEPERAWATAN 225 178 0 0 0 403 1 FARMASI dan APOTEKER 41 54 0 0 0 95 2 PISIKOLOGI 4 1 0 0 0 5 3 KESEHATAN MASYARAKAT 8 6 0 0 0 14 4 ANALIS 40 26 0 0 0 66 5 GIZI 42 46 0 0 0 88 6 RADIOLOGI 25 10 0 0 0 35 7 SANITARIAN 18 4 0 0 0 22 8 FISIOTERAPI 16 1 0 0 0 17 9 TENAGA LAIN 31 30 0 0 0 61

IV TENAGA NON MEDIS 601 396 0 0 0 997

1 MANAJEMEN 41 0 0 0 41 2 STAF ADMINISTRASI 333 240 0 0 0 573 3 KEAMANAN 26 22 0 0 0 48 4 PEKARYA 201 134 0 0 0 335 JUMLAH 1848 992 108 5 0 2953

*Tenaga Lain : Terapi Wicara, Okupasi Terapi, Fisika Medik, Teknik Elektromedik, SPTG. *Pekarya : Petugas Binatu, Petugas Sterilisasi, Pramusaji, CS, pertukangan, Sopir

(34)

2. Sumber daya anggaran

Belanja RSUP Sanglah Denpasar TA 2015 dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga.

Belanja RSUP Sanglah Denpasar meliputi realisasi belanja yang bersumber dari rupiah murni (APBN) sebesar Rp. 166.045.802.074,- dan belanja yang bersumber dari PNBP sebesar Rp. 340.649.282.581,-

Adapun perincian masing-masing belanja adalah sebagai berikut :

1. Belanja Rupiah Murni Rp. 224.088.028.103,-

1.1 Belanja Pegawai Neto Rp. 110.833.290.827,- - Belanja Pegawai Bruto Rp. 110.883.120.564,-

- Pengembalian Belanja (Rp). 49.829.737,- 1.2 Belanja Barang Rp. 56.922.713.294,- 1.3 Belanja Modal Rp. 56.332.023.982,- 2. Belanja BLU Rp. 515.514.824.206, 2.1 Belanja Barang Rp. 490.834.785.553,- 2.2 Belanja Modal Rp 24.680.038.653,- Perbandingan Realisasi dan Anggaran Penerimaan dan Belanja TA 2015

1

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp 487,476,888,000 Rp 498,367,507,155

- Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 487,476,888,000 Rp 498,367,507,155

2 Realisasi Belanja Negara Rp 760,616,284,000 Rp 739,602,852,309

- Belanja Rupiah Murni Rp 239,580,321,000 Rp 224,088,028,103 - Belanja Pinjaman LN Rp - Rp -- Belanja Rupiah Pendamping Rp - Rp -- Belanja Hibah Rp - Rp -- Belanja PNBP Rp - Rp -- Belanja BLU Rp 521,035,963,000 Rp 515,514,824,206

Uraian Anggaran Realisasi No

(35)

Perbandingan Alokasi Belanja Berdasarkan Sumber Dana TA 2015 dan TA 2014 (dalam ribuan)

Realisasi Belanja RSUP Sanglah Denpasar TA 2015 terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp. 110.833.290.827,- atau naik sebesar 9% dari TA 2014 pada periode yang sama. Belanja barang sebesar Rp. 547.757.498.847,- atau naik sebesar 30% dari TA 2014 pada periode yang sama. Belanja modal sebesar Rp. 81.012.062.635,- atau mengalami kenaikan sebesar 101% dari TA 2014 pada periode yang sama. Sedangkan untuk perbandingan realisasi belanja RSUP Sanglah Denpasar TA 2015 dan TA 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Realisasi Belanja TA 2015 dan TA 2014

Uraian TA 2015 TA 2014 %Naik/(Turun) - Belanja Pegawai 110,833,290,827 101,443,235,416 9% - Belanja Barang 547,757,498,847 420,587,820,549 30% - Belanja Modal 81,012,062,635 40,305,766,165 101% Jumlah Rp 739,602,852,309.00 Rp 562,336,822,130.00 31.52% 0 100.000.000.000 200.000.000.000 300.000.000.000 400.000.000.000 500.000.000.000 600.000.000.000 Belanja Rupiah Murni Belanja Rupiah Pendamping Belanja BLU 224.088.028.103 0 515.514.824.206 142.455.813.743 0 419.881.008.387 TA 2015 TA 2014

(36)

3. Sumber daya sarana dan prasarana

LAPORAN SIMAK BMN RSUP SANGLAH TAHUN 2015 a. BMN Intrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 2015) : Rp. 824.303.032.980

Penambahan : Rp. 149.280.820.143

Pengurangan : Rp. 902.255.530

Posisi Akhir (31 Des 2015) : Rp. 972.681.597.593

b. BMN Ekstrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 2015) : Rp. 1.184.903.374

Penambahan : Rp. 10.871.100

Pengurangan : Rp. 1.689.600

Posisi Akhir (31 Juni 2015) : Rp. 1.194.084.874

c. BMN Gabungan Intra dan Ekstra

Posisi Awal (1 Januari 2015) : Rp. 825.487.936.354

Penambahan : Rp. 149.291.691.243

Pengurangan : Rp. 903.945.130

Posisi Akhir (31 Juni 2015) : Rp. 973.875.682.467

d. BMN Aset tak berwujud

Posisi Awal (1 Januari 2015) : Rp. 255.500.000

Penambahan : Rp. 0

Pengurangan : Rp. 0

Posisi Akhir (31 Juni 2015) : Rp. 255.500.000

e. Kontruksi dalam pengerjaan

Posisi Awal (1 Januari 2015) : Rp. -

Penambahan : Rp. 1.905.205.165

(37)

BAB IV KESIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan media untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Rumah Sakit Sanglah Denpasar kepada Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung selama periode 1 Januari sampai 31 Desember 2015.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa RSUP Sanglah Denpasar telah dapat mencapai target dan merealisasikan program dan kegiatan tahun 2015, khususnya yang ditetapkan dalam TAPJA RSUP Sanglah tahun 2015. Seluruh capaian indicator dalam TAPJA RSUP Sanglah tahun 2015 diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pelaksanaan kegiatan program yang dilaksanakan. Hasil pencapaian dari tahun ketahunh diharapkan sesuai dengan Rencana Strategis Bisnis dan dokumen perencanaan lain.

Keberhasilan yang dicapai tahun 2015 diharapkan dapat menjadi parameter agar kegiatan kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan hal hal yang menghambat tercapainya target dan rencana pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat ditemukan solusi serta alternative penyelesaiannya.

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Gambar

Tabel II.1 Instalasi dibawah Direktorat medik dan Keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA DENGAN METODE BERMAIN KARTU HURUF SISWA KELAS 1 MI AR-RAHMAN WIDODAREN TAHUN PELAJARAN

Akan tetapi secara statistik pada penelitian ini menunjukan hasil bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia lanjut pasca

Penelitian ini hanya dilakukan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama Don Bosco II Jakarta kelas VIII yang memiliki empat kelas dengan jumlah murid 120 siswa,

Hasil penelitian pada BUSN devisa dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa faktor profil risiko dengan rasio Non Perform

Berdasarkan gambar 3, parameter Aroma menunjukkan bahwa tingkat penerimaan panelis terhadap parameter aroma pada infused water jeruk lemon-jahe merah

Dari data yang ada dilanjutkan dengan perhitungan proporsi metode pengadaan barang, dimana sesuai prinsip pareto bertujuan untuk mengetahui metode mana yang mempunyai

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

1.4.1 Pedoman Umum Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana berisikan prinsip, persyaratan dan proses uji sertifikasi kompetensi yang mencakup mengajukan