JUMANJI | Vol. 3 | No. 1 | Halaman 74 - 83
ISSN (p): 2598-8050 April 2019
ISSN (e): 2598-8069
Implementasikan
Single Service Set Identifier
Menggunakan
Dynamic VLAN
Dan
Active Directory
Pada Perangkat Nirkabel
WAHYU WIDODO
1, DIAN DIDIK PURWANTO
2 1,2Jurusan Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta
: wahyu@stmikelrahma.ac.id
ABSTRAKSemakin banyak perangkat akses dan mobilitas pegawai memerlukan pengelolaan agar bisa perangkat akses yang ada dapat dimanfaatkan oleh banyak pengguna dari unit kerja yang berlainan dengan tidak mengurangi faktor keamanan. Perancangan jaringan nirkabel dengan satu buah nama jaringan dengan autentikasi berbasis data Active Directory diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Penelitian ini merancang dan mengimplementasikan single service set identifier pada perangkat akses, keamanan akses berbasis layanan autentikasi Network Policy Server dengan data pengguna tersimpan pada layanan Active Directory Domain Services pada server Windows 2008R2.Hasil pengujian pada perangkat laptop dengan sistem operasi Windows 10, user dapat melakukan autentikasi dan mendapatkan ip address sesuai profile grup user.
Kata kunci: active directory , jaringan nirkabel, single ssid. ABSTRACT
The more access and employee mobility devices require management so that existing access devices can be used by many users from different work units without reducing security factors. Designing a wireless network with one network name with Active Directory data-based authentication is implemented to overcome existing problems.
This research designs and implements single service set identifier on access devices,
access security based authentication service Network Policy Server with user data stored on Active Directory Domain Services on Windows 2008R2 servers. The results of testing on laptop devices with Windows 10 operating system, users can authenticate and get ip address according to user group profile.
1.
PENDAHULUANPemerintah Kota Yogyakarta dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk pelayanan public dengan membangunan jaringan intranet mandiri yang menghubungkan 27 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 14 kecamatan, 45 kelurahan, 18 puskesmas dan 6 puskesmas pembantu dengan pusat koneksi di Balaikota Yogyakarta (Suroatmojo, 2015). Untuk semakin meningkatkan kecepatan pelayanan data bagi pelayanan masyarakat, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak hanya mengembangkan jaringan data melalui kabel tetapi juga nirkabel (wifi). Bertambahnya penggunaan perangkat All in one Computer, notebook,
tablet dan smartphone yang terkoneksi melalu media wifi membuat kebutuhan akses
wireless semakin meningkat (Sadikin, 2015). Dinas Komunkasi Informatika dan Persandian
Kota Yogyakarta mengakomodir kebutuhan akses wifi melakukan penambahan jumlah perangkat Access Point sehingga jaringan wifi dapat diakses secara mudah oleh pegawai. Perangkat dipasang dengan memberikan nama service set indentifier (ssid) sesuai nama kantor dimana perangkat tersebut dipasang dan diamankan dengan kata kunci berbagi
(preshared-key) tertentu.
Permasalahan yang terjadi di lapangan bahwa setiap karyawan Pemerintah Kota Yogyakarta berkeinginan untuk selalu terhubung dengan jaringan walaupun tidak dikantor asal tetapi terkendala banyaknya nama jaringan nirkabel yaitu service set indentifier (ssid) dan kata kunci berbagi (preshared-key) yang berbeda beda sehingga pegawai kesulitan untuk memilih jaringan mana untuk terkoneksi ke intranet Pemerintah Kota Yogyakarta. Pengamanan dengan kata kunci berbagi (preshared-key) menimbulkan kerentanan kebocoran akses maka diperlukan pengelolaan untuk mencegah penggunaan jaringan wireless oleh pihak yang tidak berkepentingan (Omolokun, 2017). Kebutuhan pegawai untuk terkoneksi ke jaringan kantor asal melalui Virtual LAN (Vlan) agar tidak mengurangi ketersediaan ip di tempat pegawai terkoneksi. Maka dari itu diperlukan adanya sebuah sistem autentikasi jaringan yang baik.
Untuk mengatasi permasalahan dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut, penulis bermaksud untuk mengimplementasikan single ssid multiple profile menggunakan dynamic vlan dan active directory pada jaringan nirkabel Pemerintah Kota Yogyakarta. Penggunaan satu nama jaringan atau service set indentifier (ssid) yang memungkinkan pengguna untuk terkoneksi ke jaringan lokal kantor asal dengan autentikasi yang tersimpan pada server
Active Directory (Cahyo, 2017). Sistem ini akan melakukan pengecekan identitas pengguna
agar memastikan bahwa pengguna tersebut sah untuk mengakses jaringan internet dan terkoneksi dengan jaringan kantor asal.
2. PEMBAHASAN 2.1. Metode Penelitian
Metode penelitian dengan melakukan observas jaringan wireles untuk mendapatkan data
ssid yang terdapat pada pemerintah Kota Yogyakarta. Observasi dilakukan menggunakan Aplikasi Wifi Analyser. Wifi Analyser adalah perangkat pemindai nama SSID pada jaringan nirkabel yang diinstall pada perangkat telepon genggam berbasis android. Untuk mempermudah identifikasi jaringan Pemerintah Kota Yogyakarta, ditentukan SSID bernama “SEGOROAMARTO”. Pemilihan kata SEGOROAMARTO dilatarbelakangi gerakan Segoro
Berdasar Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 5 tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta, maka jaringan komputer pada Organisasi Perangkat Daerah Kota Yogyakarta mempunyai alokasi ip seperti lampiran (2) dengan topologi setiap OPD adalah seperti Gambar 1.
Dinas Perizinan
Bidang Pajak
BKPP
Switch Distribusi Dinas Perizinan Router
Perizinan
Dinas Tenaga Kerja
AP PERIZINAN
AP BPKAD
AP BKPP
AP DISNAKER
Gambar 1 Topologi Jaringan yang Sudah Ada
Topologi diatas memiliki kelemahan, yaitu setiap Access Point hanya dapat melewatkan vlan OPD saja. Untuk merancang sebuah jaringan wireless single ssid multiple vlan dengan active directory diperlukan modifikasi topologi seperti Gambar 2.
Dinas Perizinan
Bidang Pajak
BKPP
Switch Distribusi Dinas Perizinan Router
Perizinan
Dinas Tenaga Kerja
AP PERIZINAN
AP BPKAD
AP BKPP
AP DISNAKER
Gambar 2 Rancangan Topologi Baru
Dengan topologi seperti Gambar 2 di atas, semua switch terhubung secara link trunk pada switch distribusi, sehingga memungkinkan untuk melewatkan semua vlan yang terdaftar pada switch distribusi. Konfigunasi switch pada perancangan jaringan sesuai pada Gambar 2 dimana terdapat switch distribusi Dinas Kominfo sebagai penghubung antara Access Point
Switch distribusi Dinas Kominfo CORE SWITCH TRUNK KOMINFO VLAN 100-201 TRUNK AP KOMINFO VLAN 100-201
Gambar 3 Rancangan Konfigurasi Switch
Untuk dapat menghantarkan vlan opd dari userwireless, setiap switch harus dapat mengakses vlan opd yang diizinkan. Kumpulan vlan-vlan yang diizinkan untuk dapat diakses melaui SSID SEGOROAMARTO kemudian dikoneksikan dengan Access Point dengan mode
link tunk seperti pada Gambar 4.
Gambar 4 Interface Switch Distribusi Dinas Kominfo
Setiap port pada switch yang terkoneksi ke Access Point dikonfigurasi hingga dapat melalukan semua vlan OPD. Pada tabel 1 adalah contoh konfigurasi switch untuk port no 15.
Table 1 Konfigurasi Switch
SW-KOMINFO-L2-PANEL#show running-config interface gi1/0/15 Building configuration...
Current configuration : 158 bytes !
interface GigabitEthernet1/0/15 description UNIFI-PKIT
switchport trunk native vlan 250 switchport trunk allowed vlan 10-256 switchport mode trunk
end
SW-KOMINFO-L2-PANEL#
Perancangan memanfaatkan fasilitas aplikasi layanan Windows Server 2008R2 antara lain
Active Directory Domain Services, Active DirectoryCertificate Services, dan NetworkPolicy
services. Untuk memanfaatkan layanan Active Directory Domain Services, administrator
harus melakukan konfigurasi terlebih dahulu dengan cara diketikkan perintah dcpromo, windows server akan mengecek instalasi Active Directory (Amin, 2017).
mengeluarkan sertifikat ke NPS, server perlu menambah role pada server windows (Utama, 2013).
Network Policy Services (NPS) digunakan sebagai fungsi radius untuk mengautentikasi klien
nirkabel. Instalasi NPS dimulai dengan menambahkan server roles sebagai Network Policy dan Access Services. Langkah selanjutnya adalah membuat WLAN group baru. WLAN Grup baru dibuat untuk mempermudah manajemen pemilihan profil hingga pada suatu saat profil dapat dengan mudah diganti dan dengan cepat dikembalikan lagi.
Konfigurasi pada Access Point dilakukan untuk mengatur single SSID dan mempermudah
user untuk menghubungunkan perangkat. AP pada penelitian ini menggunakan perangkat UniFi. Produsen perangkat menyediakan aplikasi UniFi Controller untuk melakukan seting pada perangkat Unifi (Geier,2005). Konfigurasi Access Point dimulai dengan memilih site
yang akan dikonfigurasi, site dapat berupa sekumpulan Access Point yang mempunyai konfigurasi yang sama atau mewakili area tertentu untuk mempermudah pengelolaan.
Setiap pengguna jaringan yang terhubung melalui wifi dirancang agar terhubung kejaringan OPD asal. Untuk itu perlu pembuatan profil kantor berupa group pada Active Directory. Pembuatan profil group ini dapat dimulai dengan membuka Active Directory seperti pada Gambar 5.
Gambar 5 Menu Active Directoy
Setiap user yang akan terkoneksi akan diautentikasi terlebih dahulu oleh Network Policy
Server (NPS). Apabila akses berhasil diautentikasi, NPS akan menentukan profil mana yang
berlaku menurut policies yang berlaku adalah setiap user akan terkoneksi dengan vlan OPD asal. Untuk membuat profil koneksi sesuai OPD masing masing user, perlu dilakukan pengaturan policies pada NPS.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Akses jaringan wireless merupakan perangkat jaringan komputer tanpa kabel dalan media komunikasinya jadi yang digunakan yaitu menggunakan media frekuensi dalam penelitian ini menggunakan frekuensi 2,4GHz dan 5,8Hgz. Sedangkan yang dimaksud Single SSID adalah menggunakan satu buah SSID bermana SEGOROAMARTO. Multiple VLAN artinya pada SSID
yang diakses dapat memberikan vlan dan ip sesuai dengan data pengguna. Data pengguna
dan group OPD disimpan pada Active Directory. Sedangkan yang dimaksud roaming dalam
penelitian ini adalah perpindahan user pengguna wifi dari lokasi satu ke lokasi lain dan dari
User pengguna wifi juga harus autentik, dengan maksud user dan password harus sesuai dengan data yang telah disimpan didalam Active Directory. Network Policy Server berperan untuk melakukan autentikasi dan authorisasi user dan password pengguna wifi, selain itu akan melakukan pengecekan jika user yang dipanggil ada dalam database maka radius akan memberikan ijin terhadap user tersebut (Muskitta,2016). Pada implementasi digunakan pengujian username yaitu :
a. Menggunakan data user name dan password yang sesuai pada Active Directory
b. Username dan atau password tidak sesuai dengan data pada Active directory
Proses koneksi dengan enkripsi PEAP hanya perlu dilakukan sekali saja untuk jangka waktu aktif sertifikat atau selama password pada Active Directory sama. Proses koneksi ke ssid SEGOROAMARTO dilakukan dengan cara memilih ssid SEGOROAMARTO seperti pada Gambar 6.
Gambar 6 Memilih SSID Segoroamarto
Ketika usermelakukan autentikasi, maka NPS akan melakukan autentikasi. Ketika berhasil, maka terdapat keterangan Network Policy Server granted access to a user seperti pada Gambar 7
Table 2 Contoh Data Event Properties
Data Event Viewer
Log Name : Security
Source : Microsoft-Windows-Security-Auditing
Date : 5/29/2018 9:45:41 AM
Event ID : 6272
Task Category : Network Policy Server
Level : Information
Keywords : Audit Success
User : N/A
Computer : actor.jogjakota.go.id
Description:
Network Policy Server granted access to a user. User:
Security ID: JOGJAKOTA\didik
Account Name: didik
Account Domain: JOGJAKOTA
Fully Qualified Account Name: JOGJAKOTA\didik
Client Machine:
Security ID: NULL SID
Account Name: -
Fully Qualified Account Name: -
OS-Version: -
Called Station Identifier: 80-2A-A8-D4-46-E7:SEGOROAMARTO
Calling Station Identifier: 70-1C-E7-C4-AF-C7
NAS:
NAS IPv4 Address: -
NAS IPv6 Address: -
NAS Identifier: 802aa8d346e7
NAS Port-Type: Wireless - IEEE 802.11
NAS Port: 0
RADIUS Client:
Client Friendly Name: Unifi-Kominfo-xxx
Client IP Address: 192.168.8.175
Authentication Details:
Connection Request Policy Name: SEGOROAMARTO
Network Policy Name: kominfo
Authentication Provider: Windows
Authentication Server: actor.jogjakota.go.id
Authentication Type: PEAP
EAP Type: Microsoft: Secured password (EAP-MSCHAP v2)
Account Session Identifier: -
Logging Results: Accounting information was written to the local log file.
Quarantine Information:
Result: Full Access
Session Identifier:
Dari data diatas dapat diambil informasi bahwa pada tanggal 29 Mei 2018 komputer actor.jogjakota.go.id berhasil melakukan autentikasi dan mengizinkan user didik untuk terkoneksi dengan jaringan. klien dan terhubung melalui ssid SEGOROAMARTO dengan mac
addresswireless 80-2A-A8-D4-46-E7 menggunakan perangkat wireless dengan mac address
Koneksi tersebut sesuai dengan connection request policy SEGOROAMARTO dan network
policy name kominfo sehingga akan mendapatkan vlan sesuai pengaturan policy pada kominfo. Autentikasi dilakukan oleh actor.jogjakota.go.id dengan tipe autentikasi PEAP dan type EAP EAP-MSCHAPv2. Ketika penguna hendak terkoneksi dengan ssid SEGOROAMARTO namun memasukkan user dan password yang tidak sesuai dengan daftar yang ada pada active directory maka Network Policy Server melarang akses dari user. Pada contoh gambar 8, pengguna memasukkan user yang tidak tersimpan pada Active Directory.
Gambar 8 User tidak sesuai
Akses pengguna yang tidak berhasil diautentikasi dapat dilihat pengelola melalui aplikasi Event Viewer diperoleh keterangan bahwa Network Policy Server denied access to a user
dengan account name segoroamarto. Perangkat yang sudah melakukan autentikasi dapat terkoneksi secara otomatis jika terkoneksi dengan ssid SEGOROAMARTO tidak perlu mengisikan user dan password kembali user dan password sudah tersimpan pada profil jaringan. Dengan menggunakan software unifi controller, dapat diketahui perangkat apa saja yang terkoneksi pada sebuah Access Point seperti pada Gambar 9.
Gambar 9 perangkat terkoneksi melalui controller Unifi
Dari keterangan gambar diatas didapat keterangan bahwa ada tiga klien yang menggunakan
Gambar 10 perangkat terkoneksi 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Untuk membuat sebuah jaringan yang mudah diketahui sebagai ssid resmi Pemerintah Kota Yogyakarta adalah dengan membuat hanya ada satu ssid / single ssid yang dipancarkan oleh setiap Access Point milik Pemerintah Kota Yogyakarta. Dalam hal ini ssid akan diberi nama SEGOROAMARTO.Dengan menggunakan Active Directory, maka autentikasi dilakukan oleh service NPS (Network Policy Server) dengan cara menanyakan user dan password pada setiap perangkat yang pertama kali akan terkoneksi. Apabila autentikasi berhasil, Komputer akan menyimpan data koneksi. Apabila perangkat akan terkoneksi kembali cukup dengan membaca data yang tersimpan pada known wireless network dan akan otomatis terkoneksi, tanpa perlu menanyakan user dan password kembali. Agar setiap pengguna wireless
SEGOROAMARTO dapat terhubung dengan jaringan OPD asal, perlu dilakukan langkah langkah :
a. Membuat vlan untuk setiap OPD
b. Pengelompokan user pada sebuah usergroup sesuai nama OPD c. Pengalokasian vlan sesuai usergroup
Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan lebih komplek lagi, diantara melakukan pembatasan kemampuan user pada sisi Network Policy Server dengan jumlah perangkat yang dapat login, waktu dan limitasi kuota. Selain itu perlu adanya sistem backup apabila server Active Directory utama mengalami kegagalan.
DAFTAR RUJUKAN
Armin, A., Abrar, A., & Sorongan, E. (2017). Sentralisasi Otentikasi Pengguna Dan Pengelolaan Sumber Daya Jaringan Komputer Politeknik Negeri Balikpapan Dengan Menggunakan, (Politeknik Negeri Balikpapan).
Cahyo, A. D. (2017). Implementasi Metode Aaa (Authentication, Authorization,Accounting) Dalam Management User Pada Access Point (Studi Kasus : Laboratorium Sistem Informasi Dan Programming), (Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo).
Geier, J. (2005). Wireless Networks first-step. Yogyakarta: Andi.
Microsoft. (n.d.). Network Policy Server (NPS). Retrieved May 10, 2018, from https://docs.microsoft.com/en-us/windows-server/networking/technologies/nps/nps-top Muskitta, Y. J., Yohanes, B. W., & Wardana, H. K. (2016). Implementasi Protected Extensible
Authentication Protocol ( PEAP ) menggunakan Remote Access Dial In User Service ( RADIUS ), (Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga).
Omolokun, T. (2017). Wireless Single SSID. Retrieved August 10, 2018, from https://mum.mikrotik.com/presentations/NG17/presentation_4854_1512134649.pdf Sadikin, N. (2015). Implementasi Keamanan Jaringan Wireless Enterprise Menggunakan
Remote Authentication. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia, (Teknik Informatika Universitas Islam Attahiriyah Jakarta).
Suroatmojo, W. (2015). Analisis Program Segoro Amarto sebagai Wujud Pelaksanaan Good Governance Pemerintah Kota Yogyakarta, (Magister Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).
Suyatno, T. (2015). Wifi Roaming Menggunakan Captiv Portal Dengan Authotentifikasi Radius Server, (Teknik Informatika STMIK El Rahma).
Utama, I. (2013). Active Directory & Jaringan Windows Server 2008. Jakarta: Elex Media Komputindo.