• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN CHILLER MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB (STUDI KASUS PT. INDONESIA PET BOTTLE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN CHILLER MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB (STUDI KASUS PT. INDONESIA PET BOTTLE)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

APLIKASI SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN CHILLER

MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

BERBASIS WEB

(STUDI KASUS PT. INDONESIA PET BOTTLE)

Wibowo Sari

111080200033

FakultasTeknik

JurusanInformatika

UniversitasMuhammadiyahSidoarjo

Ds JantiKarangrejoGempolPasuruan

wibowobedjo@gmail.com

ABSTRAK

Mesin chiller adalah mesin pendingin air yang utama pada perusahaan PT INDONESIA PET BOTTLE, karena hasil produksi yang bergantung pada mesin tersebut. Mesin chiler termasuk komponen yang berpengaruh besar terhadap produksi perusahaan tersebut, namun akibat kelalaian atau kurangnya perawatan mesin bisa menyebabkan kerusakan pada mesin chiller. Hal ini merupakan kendala bagi para teknisi pemula untuk meyelesaikan masalah tersebut. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini diharapkan dapat memberikan informasi sehingga dapat mempercepat perbaikan apabila ada mesin chiller yang mengalami kerusakan.

Penelitian ini diawali dengan wawancara dengan seorang leader shift yang berpengalaman di bidang teknik pendingin. Pada sistem pakar ini menggunakan metode backward chaining, metode ini dipakai karena lebih efisien waktu untuk memperoleh hasil ataupun solusi tentang gejala-gejala yang dialami oleh mesin chiller

Kata kunci : Sistem pakar, Kerusakan mesin chiller, backward chaining.

1.Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

PT. INDONESIA PET BOTTLE adalah sebuah industri yang memproduksi berbagai macam plastik kemasan. Beberapa hasil produksi yang di buat adalah gelas plastik, botol PET, galon dan sheet (lembaran-lembaran plastik), dan lain-lain. Adapun berbagai mesin yang digunakan untuk mendukung proses produksi tersebut yaitu, cooling tower, mesin chiller, mesin giling, mesin thermoforming (cup), mesin ASB (botol), mesin mingfa (galon), mesin extruder(pembuat sheet), dan lain sebagainya.

Mesin chiller adalah mesin pendingin air yang utama pada perusahaan PT INDONESIA PET BOTTLE, karena hasil produksi yang bergantung pada mesin tersebut. Mesin chiler termasuk komponen yang berpengaruh besar terhadap produksi perusahaan tersebut. Kerusakan yang terjadi pada mesin chiller di PT INDONESIA PET BOTTLE ini kebanyakan adalah tidak normalnya mesin chiller seperti kompresor gagal untuk memompa freon yang dikarenakan oleh gasket silinder headnya bocor dan masih banyak yang lainnya. Yang melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan pada mesin chiller adalah tenaga ahli, walaupun terdapat banyak tenaga kerja

(2)

2

pada bagian mekanik tetapi hanya sedikit yang menguasai perbaikan pada mesin chiller tersebut.

Meskipun tenaga ahli yang menguasai perbaikan mesin chiller ini tidak masuk bekerja yang lain pun mampu untuk memperbaiki mesin chiller tersebut, sehingga tidak mengganggu proses produksi. Karena adanya sistem pakar ini dapat membantu tenaga kerja pemula dalam mendeteksi kerusakan lebih cepat dan meyampaikan informasi apa yang harus dilakukan oleh tenaga kerja yang lain jika terjadi kerusakan

2 LandasanTeori

2.1 Definisi Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) merupakan cabang dari kecerdasan buatan (Artifical Intelligence) dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini. Sistem ini adalah sistem komputer yang bisa meniru kemampuan seorang pakar (Giarratano dan Riley:1994). Sistem ini bekerja untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang menggabungkan dasar pengetahuan (knowledge base) dengan sistem inferensi untuk menggantikan fungsi seorang pakar dalam menyelesaikan suatu masalah.

2.2 Keuntungan sistem pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain:

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

4. Meningkatkan output dan produktivitas. 5. Meningkatkan kualitas.

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).

7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

9. Memiliki reliabilitas.

10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. 12. Sebagai media pelengkap dalam

pelatihan.

13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

2.3 Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sebuah sistem pakar dan dikenal juga sebutan control strukture (struktur kontrol) atau rule interpreter (dalam sistem pakar berbasis kaidah). Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah.

Dua teknik Inference, yaitu:

1. Backward Chaining(Pelacakan kebelakang)

(3)

3

Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung tersebut,jadi proses pelacakan berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal Driven.

2. Forward Chaining(Pelacakan ke depan)

Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward Chaining yaitu mulai dari kumpulan data menuju kesimpulan. Suatu kasus kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui atau data driven.

2.4 WEB

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman - halaman situs, yangterangkum dalam sebuah

domain atau subdomain, yang tempatnya

berada di dalam World Wide Web (www) di dalam Internet. Sebuah halaman web biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam format HTML ( Hyper Text Markup Language ), yang selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu sebuah protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser.Semua publikasi dari website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

2.5 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan gabungan dari beberapa program yaitu Apache (Web server), MySQL dan phpMyadmin. XAMPP adalah singkatan dari.

1. X ( Empat system operasi), 2. A (Apache),

3. M (MySQL),

4. P (phpMyadmin) dan 5. P (Perl).

3. AnalisadanPerancangan

3.1 Desain algoritma untuk pencarian data kerusakan Gambar 3.1. flowchart untuk user

Untuk user dimulai dari registrasi lalu mengisi data diri apabila sudah selesai user akan diarahkan pada menu konsultasi, mencocokkan apa yang menjadi kerusakan mesin chiller dan dapat menemukan hasil atau solusi dari kerusakan tersebut.

Sedangkan untuk pakar atau admin dimulai dagi login kemudian memvalidasi jika berhasil login akam di arahkan pada menu admin yang kemudian akan

(4)

4

memanipulasi data dan di simpan di database sistem pakar.

3.1 Data kerusakan mesin chiller

Data yang telah didapat dari wawancara dan dokumentasi terhadap leader chief dan operator mesin chiller yang sudah ahli dan berpengalaman.

Berbagai kerusakan pada mesin chiller merupakan kendala terbesar pada perusahaan ini yang bisa menghambat proses produksi. Data kerusakan yang didapat dari seorang pakar di PT. INDONESIA PET BOTTLE mengenai mesin chiller sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kerusakan pada mesin chiller.

Jenis kerusakan

Penyebab atau gejala

Kompresor macet

Oli sparator tidak berfungsi dengan baik Kelebihan Refrigerant Oli kompresor kurang Refrigerant kurang Ada kotoran pada oli di kompresor

Chiler berisik atau noise

Oli kurang

Adanya kotoran pada oli

Kompresor terlampau

panas

Beban kerja kompresor terlalu besar

Volume oli kompresor berkurang

Rasio kompresor terlalu tinggi

Chiller kompresor gagal untuk

memompa

Gasket silinder head bocor

Konsumsi daya terlalu tinggi

Katub-katub discharge dan suction bocor Switch mcbnya ngetrip

Kompresor tidak bekerja

Fuse pada panel listriknya putus

Overloadnya terbuka Kurangnya refrigerant Starting relay atau kapasitornya rusak Motor kompresor terbakar Kompresor bekerja tetapi tiba-tiba mati

Low preassure di set terlalu tinggi

Run capasitor atau start relay terbakar

Evaporator penuh dengan bunga es

Kondensor kotor

High preassure terlalu rendah Kompresor bekerja terus menerus tanpa henti Kondensor kotor Beban terlalu tinggi Unloadingnya tidak bekerja

Tabel diatas menjelaskan tentang banyaknya kerusakan yang dialami oleh mesin chiller yang nantinya akan dimasukkan kedalam database sebagai dasar pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin chiller.

(5)

5

1. Basis Pengetahuan

Tabel kerusakan

Tabel 3.2. Tabel kerusakan.

Tabel gejala

Tabel 3.3. Tabel gejala.

ID Gejala

G001 Oli separator tidak berfungsi dengan baik

G002 Refrigerant/ freonnya lebih G003 Oli kompresornya kurang G004 Refrigerant/ freonnya kurang G005 Ada jebakan-jebakan/kotoran

oli di kompresor G006 Oli kurang

G007 Adanya kotoran di oli G008 Beban kerja kompresor

terlalu besar

G009 Volume oli kompresor

berkurang

G010 Rasio kompresor terlalu tinggi

G011 Gasket silinder head bocor G012 Konsumsi daya terlalu tinggi G013 Katup-katup discharge dan

suction bocor

G014 Switch mcbnya ngetrip/turun G015 Fuse pada panel listriknya

putus

G016 Overloadnya terbuka

G017 Refrigerant yang terlalu sedikit

G018 Starting relay atau kapasitor rusak

G019 Motor kompresor terbakar G020 Low pressure switch di set

terlalu tinggi

G021 Run kapasitor atau start kapasitor terbakar

G022 Evaporator penuh dengan bunga es atau kotor

G023 Condenser (Air cooled/water cooled) kotor

G024 High preassure terlalu rendah G025 Kondensor kotor

G026 Beban terlalu tinggi G027 Unloadingnya tidak bekerja ID_keru

sakan

Jenis_kerusakan

P001 Masalah mesin chiller pada kompresor macet

P002 Masalah mesin chiller bising atau noise

P003 Masalah mesin chiller overheating

P004 Masalah mesin chiller gagal untuk memompa

P005 Masalah mesin chiller tidak bisa bekerja (elektriknya)

P006 Masalah mesin chiller bekerja tetapi tiba-tiba mati

P007 Masalah mesin chiller bekerja terus menerus tanpa henti

(6)

6

Tabel solusi

Tabel 3.4. Tabel solusi. Id_sol

usi

Solusi

S1 Periksalah oil sparator jika sudah tidak bisa digunakan gantilah dengan yang baru.

S2 Kurangi refrigerant/ freon dengan menggunakan manifold (alat pengukur tekanan)

S3 Tambahkan oli jika oli ada pada batas terendah, gantilah oli jika sudah lama pemakaiannya. S4 Tambahkan refrigerant/ freon

sesuai dengan batas sewajarnya menggunakan manifold (alat pengukur tekanan).

S5 Lihatlah oli di kompresor apakah ada kerak/ kotoran, jika ada kuraslah oli kompresor kemudian ganti oli yang sesuai dengan spesifikasi kompresor.

S6 Kurangi beban kerja kompresor sesuai dengan kemampuan kompresor, jika tida akan menyebabkan kerusakan pada kompresor

S7 Kurangi rasio kompresor jika terlalu tinggi karena akan mengakibatkan terbakarnya kompresor

S8 Periksa sambungan-sambungan apakah ada yang bocor, apabila ada gantilah gasket dengan yang baru

S9 Jika seal as kompresor open type bocor maka akibatnya konsumsi

daya akan akin tinggi sebaiknya gantilah sheal as kompresor dengan yang baru

S10 Lihat katup-katup discharge dan suction jika ada kebocoran gantilah dengan yang baru. S11 Periksa mcb yang ada pada panel

kontrol. Saklar mcb dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar di on kan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklar mcbnya rusak. Pastikan sebelum menggecek mcb panel utama harus di matikan.

S12 Periksa komponen di rangkaian listrik yang berhubungan dengan sekring tersebut. Lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi pengukuran Ohm meter untuk mengukur fuse/sekering putus atau tidak. S13 Periksa overload biasanya

kelebihan beban. Aturlah ampere sesuai batas kompresor.

S14 Gantilah capasitor/ starting relaynya.

S15 Cek gulungan kompresor dengan multitester, jika pada gulungan tidak terhubung maka dipastikan gulungan kompresor terbakar S16 Seting pada low preassure jangan

(7)

7

terlalu tinggi

S17 Ganti lah run capasitor atau start capasitornya dengan yang baru S18 Bersihkan evaporator dengan air

pastikan bunga es atau kotoran di hilangkan karena dapat mengakibatkan gagalnya kinerja kompresor

S19 Bersihkan kondensor dengan air pastikan bunga es atau kotoran di hilangkan karena dapat mengakibatkan gagalnya kinerja kompresor

S20 Seting pada high preassure jangan terlalu rendah

S21 Cek pada rangkaian unloadingnya, kemungkinan ada gagalnya salah satu komponen listriknya

4. Hasil Dan Pembahasan

4.1 Tampilan Awal Aplikasi Sistem Pakar

Gambar 4.1 adalah tampilan awal dari aplikasi sisyem pakar untuk mendeteksi kerusakan mesin chiller. Dalam tampilan awal terdapat beberapa bagian yaitu:

Gambar 4.1 Tampilan awal aplikasi sistem pakar

4.2 Tampilan Menu Admin

Setelah berhasil login maka akan di arahkan ke menu admin yang berisi tampilan awal saat akan memanipulasi data. Berikut tampilan awal pada menu admin:

Gambar 4.2 Tampilan menu admin 4.3 Tampilan Penelusuran Atau Diagnosa

Setelah user menginputkan data dirinya, user bisa mendiagnosa sesuai dengan kerusakan mesin chiller yang dialami dengan mencocokkan gejala-gejala yang di alami oleh mesin chiller tersebut. Berikut tampilan penelusuran adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Tampilan penelusuran 4.4. Tampilan Menu Solusi

Pada bagian ini user akan memperoleh solusi dari hasil penelusuran atau diagnosa yang telah di cocokkan sesuai dengan kerusakan mesin chiller yang di alami. Berikut tampilan menu solusi:

(8)

8

5. Daftar Pustaka

 Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: ANDI

 Fathansyah.2012. Basis Data. Penerbit Informatika. Bandung.  I, Joko Dewanto. 2006. WEB

Desain (metode Aplikasi dan Implementasi). Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

 Nugroho, Bunafit. 2014. Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan Editor Dreamweaver. Penerbit Gava Media.Yogyakarta.

 Sidik, Betha.2012. Pemrograman WEB dengan PHP. Penerbit Informatika. Bandung.

 Sutarman. 2003. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

 Suyanto. 2011. Artifical Intelegence. Penerbit Informatika, Bandung.

 http://chiller.co.id/Penanganan- Gangguan(Troubleshooting)-Chiller. Diakses pada tanggal 15 April 2015.

Gambar

Tabel  3.1.  Kerusakan  pada  mesin  chiller.
Tabel kerusakan
Tabel 3.4. Tabel solusi.
Gambar  4.1  adalah  tampilan  awal  dari aplikasi sisyem pakar untuk mendeteksi  kerusakan  mesin  chiller

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 2 tersebut dapat diasumsikan bahwa penambahan unsur atau adanya substitusi Barium ke dalam unsur Lantanum pada akhirnya menghadirkan fasa lain, yaitu fasa BaMnO. Pada

Pada analisis klaster di indikator kemiskinan terbentuk 4 kelompok dimana kelompok 1 dan 2 merupakan kelompok yang cenderung tidak terlalu tinggi pada faktor kemiskinan

Makalah ini akan mencoba mengaitkan bagaimana keberhasilan Film Surat Kecil Untuk Tuhan yang tidak bisa dilepaskan dari pembentukan citra tentang arti perjuangan diatas

Dalam arti sempit intelegensi dapat diartikan kemampuan untuk mencapai prestasi. Intelegensi memegang peranan penting dalam mencapai prestasi. Sedangkan minat adalah

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara logam berat Pb dan Cr dengan ukuran panjang tubuh cacing tanah tiap spesies menunjukkan bahwa pada spesies Methaphire

Dari hasil analisa dan uji validitas dan uji asumsi yang telah dilakukan diperoleh, kualitas kegunaan ( usability ), kualitas informasi ( quality information ) yang

Reduksi data merupakan proses menyaring data yang terkumpul sesuai dengan kategori yang telah ditentukkan peneliti. Peneliti memilih data yang penting dan menyingkirkan

dan mengetahui Volume air limpasan yang masuk ke Sumuran serta Luas Kolam pengendapan yang dibutuhkan, dari hasil metode yang digunakan yaitu metode distribusi