LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Provinsi Papua disusun sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis instansi yang disusun berdasarkan rencana kerja
yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan anggaran. LKj digunakan sebagai
sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan yang
memuat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dengan kegiatan yang terukur
dengan sasaran/target kinerja yang ditetapkan.
Indikator Kinerja Utama Instansi sebagaimana tertuang pada Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2019-2023 sebagian besar telah terpenuhi.
Indikator Utama yang digunakan adalah indikator utama yang dianggap mampu
mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud yang meliputi : Usia Harapan Hidup,
Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan Cakupan rumah tangga dengan
Sanitasi Baik.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan Provinsi
Papua melaksanakan urusan kesehatan yang pada tahun 2020 dituangkan dalam 19
program dengan 83 kegiatan. Anggaran belanja langsung Dinas Kesehatan Provinsi
Papua tahun 2020 setelah direvisi adalah Rp 174.376.359.092,04 dengan realisasi
Rp. 133.327.352.210,14 ( 76,5%).
Pencapaian kinerja tahun 2020 Angka Harapan Hidup target adalah 67,03
Tahun namun sampai dengan laporan ini dibuat data ini belum didapatkan, Angka
kematian ibu target 212 Per 100.000 Kelahiran Hidup realisasinya 200 Per 100.000
Kelahiran Hidup capaian kinerjanya Sangat Baik, Angka Kematian Bayi target adalah
23 Per 1.000 Kelahiran Hidup realisasinya 8,0 per 1.000 Kelahiran Hidup capaian
kinerjanya Sangat Baik, dan Cakupan Rumah Tangga Dengan Sanitasi Baik target
adalah 36,4% realisasinya 33,1% capaian kinerjanya Kurang Baik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN ……… 1 1.1 Latar Belakang……… 11.2 Maksud Dan Tujuan ……… 2
1.3 Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan…… 2
1.4 Sumber Daya Manusia ………...……… 15
1.5 Sistematika Pelaporan……… 16
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ………... 18
2.1 Rencana Strategis (Renstra) Dan Rencana Kerja Tuhunan (RKT).... 18
2.2 Perjanjian Kinerja ……….……… 28
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ……… 36
3.1 Capaian Kinerja ……….. ………... 36
3.2 Realisasi Anggaran ……… 75
BAB IV. PENUTUP ……… 78
Hlm 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pemerintah Provinsi Papua, yang mendukung Visi Misi Gubernur Provinsi Papua yaitu
mewujudkan Generasi Emas Papua dan Papua Sehat untuk Bangkit, Mandiri dan
Sejahtera.
Dalam aspek strategi, Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah OPD Teknis
membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan urusan wajib bidang kesehatan yang
mempunyai tugas dan kewenangan diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor. 08
Tahun 2015. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta
cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan dan didasarkan pada TAP MPR
RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme, dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Dalam Pasal 3
Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara
meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan
umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas
akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas
akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Maka SKPD wajib menyusun
Laporan Kinerja (LKj) setelah berakhir tahun anggaran yaitu ikhtisar pencapaian sasaran
sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan dokumen perencanaan.
Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan
masing-masing, lembaga-Iembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya
disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut
menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Atas dasar tersebut di atas, sebagai bagian dari SKPD Pemerintah Provinsi
Papua, Dinas Kesehatan wajib menyusun Laporan Kinerja untuk selanjutnya
disampaikan kepada Pemerintan Provinsi Papua setiap tahunnya.
1.2. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah
sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Dinas Kesehatan kepada Gubernur Papua
atas Perjanjian Kinerja dan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan
yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2020.
1.3. Struktur Organisasi, Tugas Pokok , Fungsi dan Kewenangan
Struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah nomor 41 Tahun 2007 dengan ditetapkanya Peraturan Daerah Provinsi Papua No 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Papua. Diperbaharui Peraturan Gubernur Papua Nomor 8 Tahun 2015 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas
Hlm 3 Kesehatan Provinsi Papua dan diterbitkan Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua, susunan organisasi terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua saat ini sebagaimana
bagan struktur berikut :
Gambar 1.3
Keterangan :
Dinas Kesehatanh Provinsi Papua terdiri dari Sekretariat dan 4 (empat) Bidang
yang terdiri dari :
Sekretariat terdiri dari Sub Bagian Program, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, dan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja
dan Olah Raga, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tediri dari Seksi
Survelens dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisionil, Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Seksi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Peningkatan Mutu Bidang Sumberdaya Kesehatan terdiri dari Seksi
Kefarmasian, Seksi Alat Kesehatan dan Seksi Sumberdaya Manusia Kesehatan. Dan
Dinas Kesehatan Provinsi Papua memiliki 4 (empat) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu :
UPT. Balai Latihan Kesehatan, UPT. Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Kesehatan,
UPT. Balai Laboratorium Kesehatan, dan UPT. Balai Pencegahan dan Pengendalian
AIDS,Tuberkulosa dan Malaria (ATM)
Dinas Kesehatan Provinsi Papua merupakan pelaksana pemerintahan urusan
kesehatan yang menjadi kewenangan daerah yang mempunyai tugas pokok membantu
gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan masyarakat
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta tugas-tugas lainnya yang
diberikan oleh Gubernur,
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Kesehatan mempunyai
fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
2.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
kesehatan;
Hlm 5
4.
Pelaksanaan ketatausahaan Dinas; dan
5.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Tugas pokok dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut :
1.
Penyusunan rencana strategis, rencana kerja anggaran Dinas Kesehatan;
2.
Pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja anggaran Dinas Kesehatan;
3.
Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis urusan kesehatan;
4.
Penyusunan pelaksanaan kebijakan sistem kesehatan daerah;
5.
Perencanaan, pembangunan, pengembangan dan pembinaan kesehatan
masyarakat, kesehatan lingkungan serta pelayanan keseahatan
6.
Pengawasan, pemantauan pengendalian dan evaluasi sistem upaya dan kegiatan
pengembangan kesehatan masyarakat kesehatan lingkngan serta pelayanan
keseahatn
7.
Pengawasan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan
pada seluruh sarana keseahatan di wilayah provinsi,
8.
Perencanaan, pengaturan, penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan
pelayanan kesehatan khusus
9.
Perencanaan, pengaturan, penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan upaya
kesehatan ibu, bayi, anak, remaja,lanjut usia dan penyandang dissabilitas
10.
Pencegahan, pengendalian dan penanganan penyakit menular dan penyakit tidak
menular
11.
Pengawasan, pemantauan, pengendalian, pembinaan dan evaluasi pelayanan
rumah sakit,
12.
Pengawasan, pengendalian dan pembinaan kesehatan kerja
13.
Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan pengembangan informasi kesehatan,
14.
Pembangunan, pengembangan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan kesehatan,
15.
Perencanaan dan pengelolaan pembiayaan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan,
16.
Penanganan kesehatan fakir miskin sesuai dengan lingkup tugasnya,
17.
Pemungutan, penata usahaan, penyetoran, pelaporan dan peretanggungjawaban
penerimaan retribusi bidang pelayanan kesehatan
18.
Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana dibidang kesehatan,
19.
Pengawasan dan pengendalian izin di bidang kesehatan,
20.
Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat perangkat daerah dibidang
kesehatan,
21.
Penegakan peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan,
22.
Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang dinas,
23.
Pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan dinas,
24.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dinas
kesehatan.
1.3.1. Uraian Tugas Sekretariat dan Bidang
1.3.1.1. Sekretariat
Sekretariat,
mempunyai
tugas
merencanakan,
melaksanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan adminstrasi umum, kepegawaian,
perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol.
Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas sekretariat mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1)
Penyiapan perumusan kebijakan analisis determinan kesehatan;
2)
Pengelolaan pelayanan adminstrasi umum dan perizinan;
3)
Pengelolaan adminstrasi kepegawaian;
4)
Koordinasi pengelolaan kepegawaian, keuangan aset dan dokumen di UPT;
5)
Pengelolaan administrasi keuangan;
6)
Pengelolaan adminstrasi perlengkapan;
7)
Pengelolaan aset dan barang miliki negara;
Hlm 7
9)
Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan
perundang-undangan;
10) Pelaksanaan koordinasi penyelesaiaan masalah hukum (non yustisial) di bidang
kepegawaian
11) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang dan UPT;
12) Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;
13) Pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tatalaksana
14) Pelaksanan tugas-tugas laain yang diberikan oleh Kepala Dinas
1.3.1.2. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi serta evaluasi dibidang pelayanan
kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional,
fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu lintas, jaminan
kesehatan serta penanggulangan bencana bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang Pelayanan
Kesehatan mempunyai fungsi :
1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, dan jaminan
kesehatan;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan
primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas
pelayanan kesehatan ,mutu dan akreditasi,kecelakaan lalu lintas, penanggulangan
bencana bidang kesehatan dan jaminan kesehatan;
3) Pelaksanaan koordinasi dibidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas pelayanan kesehatan
,mutu dan akreditasi,kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang
kesehatan dan jaminan kesehatan;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas pelayanan
kesehatan ,mutu dan akreditasi,kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana
bidang kesehatan dan jaminan kesehatan;
5) Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas pelayanan
kesehatan ,mutu dan akreditasi,kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana
bidang kesehatan dan jaminan kesehatan; dan
6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
1.3.1.3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi serta
evaluasi dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi :
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit
zoonotik dan penyakit tidak menluar, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi dan karantina, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit zoonotik dan
penyakit tidak menluar, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;
3) Pelaksanaan koordinasi di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit
zoonotik dan penyakit tidak menluar, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;
Hlm 9
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans epidemiologi dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor,
penyakit zoonotik dan penyakit tidak menluar, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;
5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans epidemiologi dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor,
penyakit zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;
6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
1.3.1.4. Bidang Bina Sumberdaya Kesehatan
Bidang Bina Sumberdaya Kesehatan, melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumberdaya manusia kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana tersebut diatas Bidang Sumberdaya Kesehatan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat keseahatan
dan sumberdaya manusia kesehatan
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan sumberdaya manusia kesehatan
3) Pelaksanaan koordinasi di bidang kefarmasian, alat keseahatan dan sumberdaya
manusia kesehatan
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat keseahatan
dan sumberdaya manusia kesehatan
5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat keseahatan dan
sumberdaya manusia kesehatan
1.3.1.5. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional serta koordinasi dibidang
keseahatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang Kesehatan
Keluarga mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.
3) Pelaksanaan koordinasi dibidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi
kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
kesehatan olah raga.
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.
5) Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.
6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
1.3.2. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Provinsi
Organisasi dan Tata Kerja pada UPT UPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kesehatan dan Balai Latihan Kesehatan (Balatkes) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2017. Sedangkan Balai Laboratorium Kesehatan
Hlm 11
Daerah dan Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, TB dan Malaria diatur dalam
Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2017.
1.3.2.1. UPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan
Susunan organisasi terdiri dari Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi
Pendidikan, Seksi Kesiswaaan dan Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 1.3.2.1
Struktur Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan Menengah (SKM) Kesehatan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan proses pendidikan, belajar mengajar siswa program analsis
kesehatan dan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas. Untuk menyelenggarakan
tugas pokoknya SMK Kesehatan mempunyai fungsi :
1) Menyelenggarakan proses pendidikan belajar mengajar dan praktek sesuai
kurikulum;
2) Pelaksanaan bimbingan dan konseling siswa;
3) Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah dan
4) Pengelolaan urusan ketatausahaan.
1.3.2.2. UPTD. Balai Latihan Tenaga Kesehatan (Balatkes)
Susunan organisasi teridir dari Kepala, Sub Bagian Tata Usaha teridir dari
Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Sertifikasi dan Akreditasi, Seksi Sarana
Prasarana dan Operasional dan Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 1.3.2.2
Struktur Organisasi Balai Labotortium Kesehatan
Balai Latihan Tenaga Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan bidang
tenaga kesehatan dan masyarakat serta tugas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balatkes mempunyai fungsi :
1) Pelaksanaan pelatihan dan peningkatan mutu sumberdaya manusia kesehatan dan
masyarakat;
2) Pelaksanaan mutu pelayanan kesehatan;
3) Pengelolaan sarana dan prasarana latihan dan
4) Pengelolaan urusan ketata usahaan.
Hlm 13
1.3.2.3 UPTD. Balai Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosa dan Malaria
(Balai PP ATM)
Susunan organisasi Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, TB dan
Malaria terdiri dari Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi HIV-ADIS/IMS, Seksi
Tuberkulosa dan Malaria dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 1.3.2.3
Struktur Organisasi Balai Pencegahan dan Pengendalian AIDS
Tuberkulosa dan Malaria
UPTD. Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, TB dan Malaria mempunyai
tugas pokok menyelenggarakan proses penanggulangan dan pengendalian masalah
AIDS,Tuberkulosis dan Malaria, program kegiatan penanggulangan dan pengendalian
masalah AIDS,Tuberkulosis dan Malaria serta tugas laing yang diberikan Kepala Dinas.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Penanggulangan dan Pengendalian AIDS,
TB dan Malaria mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraan proses penanggulangan dan pengendalian masalah kesehatan
2) Penyusunan rancangan kebijakan umum, rumusan kebijakan teknis sertakoordinasi
3) Pelaksanaan evaluasi, kebijakan dan strategi, peraturan dan standar dan program
AIDS Tuberkulosis dan Malaria
4) Pengelolaan sarana prasarana
5) Pengelolaan urusan ketatausahaan.
1.3.2.4 UPTD. Laboratorium Kesehatan Daerah
Susunan organisasi UPTD. Balai Laboratorium Kesehatan Daerah terdiri dari
Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Laboratorium, Seksi Pemantapan Mutu dan
Rujukan dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 1.3.2.4
Struktur Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan
UPTD. Laboratorium Kesehatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan
pemeriksaan laboratorium yang meliputi mikrobiologi dan immunologi, kimia
patologi,toksikologi dan kesehatan lingkungan serta pemantapan mutu dan rujukan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Laboratorium Kesehatan Daerah mempunyai
fungsi :
1) Perumusan program kerja
2) Pelaksanaan sistem rujukan
3) Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium
4) Pelaksanaan rujukan pemeriksaan, rujukan pengetahuan dan teknologi
5) Pengelolaan rujukan tenaga dan sarana, dan
Hlm 15
1.4. Sumber Daya Manusia
Keadaan Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Papua sampai dengan Tanggal 31
Desember 2020 jumlah pegawai 327 (Tiga Ratus Dua Puluh Tujuh ) orang . Rincian
pegawai hingga tanggal tersebut menggunakan struktur yang baru yaitu Peraturan
Gubernur No. 35 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah
Provinsi Papua. Adapun rincian tersebut sebagai berikut :
Tabel 1.4.1
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Papua Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO
TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH
1
Sarjana Strata 3 (S3)
3
2
Sarjana Strata 2 (S2)
41
3
Sarjana Strata 1 (S1)
140
4
Sarjana Muda / Diploma
56
5
SLTA Sederajat
57
6
SLTP Sederajat
2
7
Sekolah Dasar (SD)
-
Jumlah
299
Tabel 1.4.2
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Papua Berdasarkan Eselon
NO
ESELON
JUMLAH
1
II
1
2
III
9
3
IV
28
4
Staf Fungsional
57
5
Staf Struktural
190
Jumlah
299
1.5. Sistematika Pelaporan
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Dinas Kesehatan Provinsi Papua
berdasarkan PERMENPANRB RI Nomor 53 Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek
strategis organisasi serta permasalahan utama
(strategic issued) yang sedang dihadapi
organisasi.
Bab II. Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan / ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun yang bersangkutan.
Bab III. Akuntabilitas Kinerja
Terdiri dari dua bagian , yaitu :
a. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap Pernyataan Kinerja
Sasaran Strategis Organisasi sesuai dengan Hasil Pengukuran Kinerja Organisasi.
Untuk setiap Pernyataan Kinerja Sasaran Strategis tersebut dilakukan Analisis
Capaian Kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja).
Hlm 17
b. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian
kinerja
Bab IV. Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di
masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja
Lampiran :
1.
Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD 2019-2023
2.
Perjanjian Kinerja Kepala SKPD Tahun 2020
3.
Jenis Penghargaan yang diterima/diperoleh SKPD
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua didasarkan pada rencana
sasaran yang ingin dicapai sebagaimana tercantum dalam perencanaan strategis (
RENSTRA ) Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2018 - 2023. Sasaran tersebut
merupakan tekad sekaligus janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara
Kepala Dinas Kesehatan yang menerima amanah / tanggungjawab / kinerja dengan pihak
yang memberikan amanah / tanggungjawab / kinerja. Dengan demikian, penetapan
kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat
penerima amanah kepada atasan langsungnya. Target sasaran kinerja Dinas Kesehatan
Provinsi Papua merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari pimpinan instansi/unit
kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target
kinerja tertentu.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah mulai pada tahun 2018
berakhir hingga tahun 2023, untuk rencana kerja tahunan mengacu pada rencana
strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2018-2023.
2.1. Rencana Strategis (Renstra) Dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Visi dan Misi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua periode
2018-2023 ditetapkan sebagai pelembagaan atas visi dan misi pembangunan Gubernur dan
Wakil Gubernur Papua terpilih yaitu:
Berangkat dari visi dan misi kepala daerah terpilih tahun 2018-2023, maka dalam
merumuskan visi dan misi Dinas Kesehatan Provinsi Papua diwujudkan dengan bahasa
yang mudah diterjemahkan dan dipahami oleh masyarakat sehingga keadaan dan
kondisi yang dilakukan bisa terlihat secara nyata dalam wujud visi dan misi SKPD.
Hlm 19
Visi pembangunan merupakan gambaran kondisi masa depan pelayanan
kesehatan yang dijanjikan untuk diwujudkan dalam kurun waktu 2018-2023. Misi
merupakan suatu kondisi yang dijanjikan untuk diubah sebagai kondisi dasar untuk
pencapaian visi pembangunan tersebut. Visi pembangunan Kesehatan juga mengacu
kepada arah kebijakan Kesehatan Provinsi, sehingga akan terdapat benang merah
dengan tahapan pencapaian cita-cita masyarakat Papua dalam jangka panjang. Visi
SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah:
Jika memperhatikan pernyataan visi diatas pembangunan di atas, maka
Kebangkitan, Kemandirian dan Kesejahteraan masyarakat Papua sebagai cita-cita
bersama akan dapat terwujud secara hakiki jika dalam pelaksanaan pembangunan
menjawab rasa Keadilan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Papua. Korelasi antara
Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera yang Berkeadilan sebagai visi pembangunan
dapat dilihat pada gambar berikut :
Dari gambar diatas tampak jelas bahwa Papua yang BERKEADILAN menjadi
fokus utama bagi perwujudan PAPUA BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA, yang
diselimuti dengan prinsip Kasih Menembus Perbedaan, karena dengan kasih yang akan
menembus segala sekat-sekat perbedaan yang ada, inilah yang disebut Papua Yang
Baru Dalam Bingkai Peradaban Baru Papua. Pelaksanaan pembangunan harus
dengan pendekatan KASIH, menjadikan pembangunan yang dilaksanakan dapat
menghilangkan perasaan masyarakat Papua terhadap bentuk ketidakadilan,
marginalisasi, ketimpangan dan diskriminasi. Sehingga dengan pendekatan Kasih ini
akan menghilangkan konflik dalam masyarakat dan pembangunan dapat terus terjaga
dan terpelihara untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
“Memantapkan Kualitas dan Daya Saing SDM”
Penjelasan masing-masing elemen visi diatas adalah sebagai berikut:
PAPUA BANGKIT
Terwujudnya Masyarakat Papua yang berkemauan dan bertekad tinggi sebagai
kesadaran kontemplatif kolektif untuk melepaskan diri dari label ketertinggalan dan
kemiskinan untuk mencapai derajat kualitas hidup yang setinggi-tingginya, sehingga
mampu berdiri tegak dengan harkat dan martabat dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia tanpa menghilangkan identitas diri dan kekhususan ke-Papua-an.
Kebangkitan ini terjadi dilevel individu, keluarga, komunitas, maupun regional. Identitas
diri orang Papua diakui dan dihormati dalam berbagai level dan bidang pembangunan.
Dimana Orang Papua mampu mengaktualisasikan diri dan mengambil peran diberbagai
bidang pembangunan. Papua Bangkit dapatdilihat dari Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) yang semakin baik.
PAPUA MANDIRI
Terwujudnya kondisi Masyarakat Papua mampu mewujudkan kualitas hidup yang lebih
baik dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan
kemajuan ekonomi. Dengan didukung Generasi baru Papua yang memiliki jiwa
kewirausahaan (Entrepreneurship) serta ekonomi kampung tumbuh dan berkembang.
Perwujudan Papua Mandiri dilakukan dengan mendorong tumbuhnya berbagai sektor
unggulan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan sektor
kehutanan dan pariwisata harus dikembangkan sehingga memberi nilai tambah dalam
pembangunan dan memastikan tersedianya lapangan kerja, serta didukung
pengembangan industri pengolahan yang berbasis keunggulan potensi daerah dan
industri ramah lingkungan. Papua Mandiri dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi
Papua pada sektor dan subsektor unggulan yang semakin baik.
Hlm 21
PAPUA SEJAHTERA
Secara sederhana, sejahtera dipahami sebagai tidak kekurangan sesuatu apapun,
perasaan aman sentosa, makmur dan selamat atau terlepas dari segala macam
gangguan. Dengan pendekatan yang lain, sejahtera juga dapat dikaitkan dengan
meningkatnya kualitas hidup masyarakat papua yang setinggi-tingginya dengan
tercermin dari kenyamanan masyarakat papua dalam menjalani kehidupan atau
menikmati hasil pembangunannya. Di sini, kesejahteraan dikaitkan tidak saja pada
konsep lahiriah, tapi juga menjangkau segi batiniah. Dalam konteks makro,
pembangunan daerah juga dimaknai sebagai upaya mencapai kesejahteraan sosial.
Kesejahteraan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material
maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketenteraman lahir
bathin, yang memungkinkan bagi setiap Masyarakat Papua untuk mengadakan usaha
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya
bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta
kewajiban manusia.
PAPUA BERKEADILAN
Terwujudnya Keadilan adalah semua Masyarakat Papua tanpa terkecuali dapat
memenuhi hak-hak dasarnya di bidang sosial, ekonomi dan budaya terutama pangan,
sandang dan papan secara merata, serta memiliki rasa aman dan kepercayaan yang
tinggi kepada pemerintah sehingga menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju
serta memiliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya. Sikap mental dan perilaku
adil, menjunjung tinggi kesetaraan dan kebersamaan, didukung moral dan budaya
gotong royong, saling menghormati dan menunjung tinggi nilai luhur kemanusiaan,
mempertahankan eksistensi dan jati diri orang asli Papua sebagai kebanggaan sudah
terbentuk dan tertanam di dalam setiap individu orang asli Papua. Pembangunan yang
adil dan merata, dengan partisipasi aktif adat dan agama serta seluruh komponen
masyarakat, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh Masyarakat khususnya Orang
Asli Papua.
Kesejahteraan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial
materiil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan
ketenteraman lahir bathin, yang memungkinkan bagi setiap masyarakat Papua untuk
mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial
yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi
hak-hak azasi serta kewajiban manusia.
Isu strategis yang menjadi fokus sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Provinsi
Papua Tahun 2019 - 2023 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses dan kualitas sarana pelayanan kesehatan.
2. Meningkat kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
3. Menurunnya angka kesakitan
4. Mengoptimalkan sumber daya kesehatan
5. Mengoptimalkan tata kelola pemerintahan.
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Provinsi Papua merupakan
penjabaran dari sasaran pembangunan jangka menengah daerah yang menjadi urusan
kesehatan sebagaimana tertuang didalam RPJMD Provinsi Papua Tahun 2019-2023
sebagaimana tabel berikut :
Hlm 23
Tabel 2.1.1
Indikator Sasaran Urusan Kesehatan RPJMD Tahun 2019 - 2023
Catatan : Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Capaian Kondisi Awal berasal dari SUPAS 2015
.
Tujuan jangka menengah Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2019-2023 adalah
“Mewujudkan Papua Sehat yang Berkeadilan” dengan sasaran sebagai berikut :
Sasaran 1 :
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah :
1. Persentase Distrik yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang bersertifikasi
akreditasi sebesar 71,23%
2. Persentase Rumah Sakit yang tersertifikasi Akreditasi sebesar 100%
Capaian kondisi awal RPJMD 2018 2019 2020 2021 2022 2023 1 Angka Harapan Hidup 65,36 66,06 67,03 68,01 68,08 69,06 69,59 IKU Penunjang : Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup 216 216 212 208 204 200 200 Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup 24 24 23 22 21 20 20 2 Meningkatnya Pemenuhan Perumahan Layak Huni dan Penataan Pemukiman Cakupan rumah tangga dengan sanitasi baik 35,22 35,22 36,36 37,54 38,75 40,00 40,00 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD Target Kinerja Tujuan/Sasaran Pada Tahun
Indikator Sasaran No Sasaran Strategis
3. Presentase Orang Asli Papua tidak mampu yang terlayani menggunakan jaminan
kesehatan Papua sebesar 64%
Sasaran 2 :
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah :
1. Cakupan (%) kunjungan ibu hamil K4 sebesar 70%
2. Cakupan (%) pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 45%
3. Cakupan (%) pelayanan anak balita sebesar 40%
4. Prevalensi balita sangat kurus dan kurus (stunting) sebesar 23%
5. Cakupan (%) masyarakat akses terhadap air bersih sebesar 30%
6. Cakupan (%) keluarga akses terhadap asanitasi sebesar 60%
7. Cakupan (%) PHBS sebesar 45%
8. Cakupan (%) Poyandu Aktif sebesar 87%
Sasaran 3 :
Mengendalikan, mencegah dan memberantas penyakit dengan sasaran yang akan
dicapai adalah :
1. Persentase Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria sebesar 69%
2. Persentase ODHA yang mendapatkan pengobatan ARV rutin 32,2%
3. Persentase pengobatan semua kasus TB (case detection rate / CDR ) yang
diobati sebesar 95%
4. Jumlah Kumulatif Kabupaten/Kota dengan 50% Desa/Kelurahan yang
melaksanakan Posbindu sebesar 6 Kab/Kota
5. Persentase Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA
sebesar 22,8%
6. Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) sebesar 95%
7. Cakupan pelayanan bagi penduduk pada kejadian luar biasa (KLB) Provinsi
sebesar 100%
8. Jumlah Kumulatif Kabupaten/Kota dengan angka Prevalensi Kusta < 1 per
10.000 penduduk sebesar 23 kab/kota
Hlm 25
9. Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi filaria (kaki gajah) 18
Kabupaten /Kota
Sasaran 4 :
Meningkatnya kualitas sumberdaya kesehatan dengan sasaran yang akan dicapai
adalah :
1. Persentase puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minmal 5 jenis
tenaga (Perawat, Bidan, Kesling, Gizi, Analis Kesehatan) sebesar 90%
2. Persentase Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin sebesar
92%
3. Persentase Pelaksanaan Diklat sesuai standart sebesar 100%
Sasaran 5 :
Meningkatnya pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terdepan , terluar dan tertentu
dengan sasaran yang akan dicapai adalah :
1. Persentase ketersediaan puskesmas di daerah perbatasan sebesar 100%
2. Cakupan pelayanan kesehatan (KIA, Gizi dan penyakit menular) di daerah
perbatasan, terbelakang terdepan, terluar dan tertentu sebesar 50%
3. Cakupan pelayanan kesehatan didaerah bencana /berpotensi bencana dalam
krisis bencana sebesar 100 %
Sasaran 6 :
Meningkatya tata kelola pemerintahan yang baik dengan sasaran yang akan dicapai
adalah :
1) Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) daerah sebesar
88 %
Tabel 2.1.2
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tahun 2019 - 2023
2019 2020 2021 2022 2023
S1 Meningkatnya Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Rujukan yang
berkualitas
1 Cakupan Distrik memiliki minimal 1
Puskesmas yang bersertifikasi
akreditasi
Persen
30,8
42,7
52,1
62,1
71,2
71,2
2 Cakupan Rumah Sakit yang
tersertifikasi Akreditasi
Persen
62,8
86,1 100,0 100,0 100,0
100,0
3 Cakupan Orang Asli Papua tidak
mampu yang terlayani
menggunakan jaminan kesehatan
Papua
Persen
44,0
48,0
53,0
58,0
64,0
64,0
S2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak yang berkualitas
1 Cakupan Kujungan Ibu Hamil K4
Persen
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
70,0
2 Cakupan Pertolongan Persalinan di
Fasilitas Kesehatan (PF)
Persen
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
45,0
3 Cakupan Neonatus
Persen
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
45,0
4 Cakupan Pelayanan Anak Balita Persen
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
40,0
5 Prevalensi Balita sangat kurus dan
kurus (stunting)
Persen
27,0
26,0
25,0
24,0
23,0
23,0
6 Cakupan Masyarakat Akses
terhadap air bersih
Persen
43,5
47,5
51,5
55,5
60,0
60,0
7 Cakupan Keluarga akses terhadap
sanitasi
Persen
20,0
22,0
24,0
27,0
30,0
30,0
8 Cakupan PHBS
Persen
35,0
37,5
40,0
42,5
45,0
45,0
9 Cakupan Posyandu Aktif
Persen
72,0
78,0
80,0
85,0
87,0
87,0
TARGET KINERJA TAHUN KE
NS
SASARAN
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
Kondisi
Kinerja
Pada Akhir
Periode
Renstra
Hlm 27 2019 2020 2021 2022 2023
S3 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1 Cakupan Kabupaten/Kota yang
mencapai eliminasi malaria Persen 13,8 27,6 41,4 55,2 69,0 69,0 2 Cakupan ODHA yang
mendapatkan pengobatan ARV rutin
Persen 12,8 17,2 21,9 26,9 32,2 32,2 3 Cakupan pengobatan semua
kasusTB (case
detectionrate/CDR) yang diobati Persen 75,0 80,0 85,0 90,0 95,0 95,0 4 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan
50% Desa/Kelurahan yang
melaksanakan Posbindu Jumlah 2 3 4 5 6 6
5 Cakupan Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA
Persen 7,6 11,4 15,2 19,0 22,8 22,8 6 Cakupan imunisasi dasar lengkap
(IDL) Persen 74,0 79,0 84,0 89,0 95,0 95,0 7 Cakupan pelayanan kesehatan
bagi penduduk pada kondisi
kejadian luar biasa Persen 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 8 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan
angka Prevalensi Kusta<1
per10.000 penduduk Jumlah 15 17 19 21 23 23,0 9 Jumlah Kabupaten/Kota yang
mencapai eliminasi filaria Jumlah 8 11 13 16 18 18,0 S4 Meningkatnya Sumberdaya
Kesehatan
1 Cakupan puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minmal 5 jenis tenaga (Perawat, Bidan, Kesling, Gizi, Analis Kesehatan)
Persen 38,0 51,0 54,0 77,0 90,0 90,0
2 Cakupan Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin
Persen 82,0 85,0 87,0 90,0 92,0 92,0 3 Pelaksanaan Diklat sesuai standart
Persen 75,0 75,0 80,0 80,0 100,0 100,0 TARGET KINERJA TAHUN KE
NS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode Renstra
2.2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2020 sesuai dengan
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Papua . Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan
dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh
instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran trategis, indikator kinerja utama beserta
target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU,
dan anggaran atau DPA, PK. Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua
Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
2019 2020 2021 2022 2023
S5 Meningkatnya pelayanan kesehatan
di Daerah Tertinggal Terdepan,
Terluar dan Tertentu
1 Cakupan puskesmas sesuai
standar di daerah perbatasan
Persen
80,0 85,0 90,0 95,0 100,0
100,0
2 Cakupan daerah terisolir/terpencil
yang dilayani SATGAS KIJANG
Jumlah
petugas
96
96
96
96
96
96,0
3 Cakupan pelayanan kesehatan Ibu
dan Anak dan gizi
Persen
30,0 35,0 40,0 45,0 50,0
50,0
4 Cakupan Penyakit Menular
endemik (Kusta, Filaria/Kaki
Gajah, frambusia dan kecacingan)
Persen
30,0 35,0 40,0 45,0 50,0
50,0
5 Cakupan pelayanan kesehatan
bagi penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana dan
atau berpotensi bencana provinsi
Persen
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
100,0
S6 Meningkatkan Tata Kelola
Pemerintahan yang baik
1 Nilai Sistem Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (SAKIP)
Satuan
84,0 85,0 86,0 87,0 88,0
88,0
TARGET KINERJA TAHUN KE
NS
SASARAN
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
Kondisi
Kinerja
Pada Akhir
Periode
Renstra
Hlm 29
Tabel 2.2.1
Target Perjanjian Kinerja (PK) SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tahun 2020
2020
S1 Meningkatnya Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Rujukan yang
berkualitas
1 Cakupan Distrik memiliki minimal 1
Puskesmas yang bersertifikasi
akreditasi
Persen
42,7
2 Cakupan Rumah Sakit yang
tersertifikasi Akreditasi
Persen
86,1
3 Cakupan Orang Asli Papua tidak
mampu yang terlayani
menggunakan jaminan kesehatan
Papua
Persen
48,0
S2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak yang berkualitas
1 Cakupan Kujungan Ibu Hamil K4
Persen
40,0
2 Cakupan Pertolongan Persalinan di
Fasilitas Kesehatan (PF)
Persen
30,0
3 Cakupan Neonatus
Persen
30,0
4 Cakupan Pelayanan Anak Balita
Persen
25,0
5 Prevalensi Balita sangat kurus dan
kurus (stunting)
Persen
26,0
6 Cakupan Masyarakat Akses
terhadap air bersih
Persen
47,5
7 Cakupan Keluarga akses terhadap
sanitasi
Persen
22,0
8 Cakupan PHBS
Persen
37,5
9 Cakupan Posyandu Aktif
Persen
78,0
TARGET
KINERJA
TAHUN
2020
S3 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1 Cakupan Kabupaten/Kota yang
mencapai eliminasi malaria Persen 27,6 2 Cakupan ODHA yang
mendapatkan pengobatan ARV rutin
Persen 17,2
3 Cakupan pengobatan semua kasusTB (case
detectionrate/CDR) yang diobati
Persen 80,0
4 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan 50% Desa/Kelurahan yang melaksanakan Posbindu
Jumlah 3
5 Cakupan Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA
Persen 11,4
6 Cakupan imunisasi dasar lengkap
(IDL) Persen 79,0
7 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
Persen 100,0
8 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan angka Prevalensi Kusta<1 per10.000 penduduk
Jumlah 17
9 Jumlah Kabupaten/Kota yang
mencapai eliminasi filaria Jumlah 11 S4 Meningkatnya Sumberdaya
Kesehatan
1 Cakupan puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minmal 5 jenis tenaga (Perawat, Bidan, Kesling, Gizi, Analis Kesehatan)
Persen 51,0
2 Cakupan Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin
Persen 85,0
3 Pelaksanaan Diklat sesuai standart
Persen 75,0
TARGET KINERJA TAHUN
Hlm 31
Dari sasaran strategis dan indikator tersebut diatas dituangkan ke dalam Indikator
Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut
:
2020
S5 Meningkatnya pelayanan kesehatan
di Daerah Tertinggal Terdepan,
Terluar dan Tertentu
1 Cakupan puskesmas sesuai
standar di daerah perbatasan
Persen
85,0
2 Cakupan daerah terisolir/terpencil
yang dilayani SATGAS KIJANG
Jumlah
petugas
96
3 Cakupan pelayanan kesehatan Ibu
dan Anak dan gizi
Persen
35,0
4 Cakupan Penyakit Menular
endemik (Kusta, Filaria/Kaki
Gajah, frambusia dan kecacingan)
Persen
35,0
5 Cakupan pelayanan kesehatan
bagi penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana dan
atau berpotensi bencana provinsi
Persen
100,0
S6 Meningkatkan Tata Kelola
Pemerintahan yang baik
1 Nilai Sistem Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (SAKIP)
Satuan
85,0
TARGET
KINERJA
TAHUN
Tabel 2.2.2
Target Perjanjian Kinerja (PK) Bidang Kesehatan dalam RPJMD Tahun 2020
2020
1
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Angka Harapan
Hidup
Tahun
67,03
IKU Penunjang :
1.
Angka
Kematian Ibu
Jumlah ibu yang meninggal
karena hamil, bersalin, dan
nifas disuatu wilayah pada
kurun waktu tertentu DIBAGI
Jumlah kelahiran hidup di
wilayah dan pada kurun waktu
yang sama
x 100.000
Per
100.000
Kelahiran
Hidup
212
2.
Angka
Kematian Bayi
Jumlah bayi usia 0 -11 bulan
yang meninggal di suatu
wilayah pada kurun waktu
tertentu DIBAGI Jumlah
kelahiran hidup di wilayah dan
pada kurun waktu yang sama
x 1.000
Per 1.000
Kelahiran
Hidup
23
2
Meningkatnya
Pemenuhan
perumahan
layak huni dan
penataan
pemukiman
Cakupan rumah
tangga dengan
sanitasi baik
Penduduk yang menggunakan
jamban yang memenuhi syarat
kesehatan DIBAGI Jumlah
penduduk yang ada
x 100
Persen
36,36
SATUAN
TARGET
Rata-rata tahun hidup yang masih akan
dijalani oleh seseorang yang telah berhasil
mencapai umur x, pada suatu tahun
tertentu, dalam situasi mortalitas yang
berlaku di Provinsi Papua
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
(IKU)
FORMULASI IKU
Hlm 33
Tabel 2.2.3
Penganggaran dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua
Tahun 2020 (Sumber DAU dan OTSUS)
Awal
Akhir
1
P
r
ogram Pelayanan Adm
i
nist
r
as
i
Pe
r
kan
t
oran
6.000.000.000
6.056.516.250,00
2
Program Peningkatan Sarana da
n
P
rasarana Apa
r
atur
56.516.250
2.300.000.000,00
3
Program peningkatan disiplin aparatur
4
Program Pen
i
ngkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
5
Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
6
Program O
bat
da
n
Pe
r
be
k
a
l
an
Ke
se
h
a
t
a
n
9.780.372.255
7.017.576.120,00
7
Program Upaya Kesehata
n
Masyarakat 850.000.000
8.260.000.000,00
8
Program Pengawasan Obat dan
Makanan
69.200.000
69.200.000,00
9
Program Pengembangan Obat Asli
Indonesia
1.629.127.650
1.364.455.650,00
10
Pr
o
gram Pr
o
mosi Kesehat
a
n dan
Pemberdayaan M
a
syarakat
1.490.000.000
1.014.790.000,00
11
Program Perbaikan Gizi Masy
a
rakat
62.196.149.735
61.838.812.516,00
12
Program Pengembangan L
i
ngkungan
Sehat
1.069.552.535
583.476.990,00
Awal
Akhir
13
Pr
og
ram Pencegah
a
n dan
Pe
na
ngg
ulangan P
eny
akit
M
e
n
ular
6.085.733.495 11.190.975.530,00
14
Program Kemitraan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
301.556.680
0,00
15
Program peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita
-
0,00
16
Program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak
667.081.320
456.652.924,00
17
Program Kebijakan dan M
a
najemen
Pembangunan Kesehatan
3.400.006.029 14.016.789.382,00
18
Program Upaya Kesehatan Perorangan 81.430.099.370
27.790.521.804,00
19
Program Sumber Daya Kesehatan
41.162.768.323
20.774.880.040,04
20
Program Peningkatan Pelayanan
Laboratorium
16.629.020.000
5.744.140.500,00
21
Program Pengembangan Data dan
Informasi
1.193.499.996
597.199.376,00
22
Program Peningkatan Kesehatan Jiwa
Masyarakat
460.600.000
460.600.000,00
23
Upaya Kesehatan Perorangan
12.865.907.205
4.839.772.010,00
Jumlah Belanja Langsung
247.337.190.843,00 174.376.359.092,04
Belanja Tidak Langsung
54.416.241.420,00 54.416.241.420,00
TOTAL
301.753.432.263,00 228.792.600.512,04
Hlm 35
2.2.4
Penganggaran dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua
Tahun 2020 (Sumber APBN)
Pada tabel di atas Anggaran Belanja Langsung dibagi menjadi anggaran yang
digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan program/kegiatan
pendukung. Program/kegiatan salah satunya adalah mendukung pencapaian target dari
Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2020
NO
Awal
Akhir
1 024.01.250003
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementrian
5.626.311.000 1.495.323.000,00
2 024.03.259002
Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat
18.087.487.000 1.322.011.000,00
3 024.04.259003
Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
4.522.547.000 1.527.759.000,00
4 024.05.259004
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
28.529.691.000 5.705.938.000,00
5 024.07.259005
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
2.342.306.000 320.000.000,00
6 024.12.259006
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Kesehatan
7.367.842.000 932.372.000,00
TOTAL
66.476.184.000
11.303.403.000,00
APBD + APBN
368.229.616.263,00
240.096.003.512,04
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK)
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja
Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2020 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.
Tingkat Capaian Kinerja dihitung dengan mengunakan 2 cara yaitu :
Cara I : Semakin TINGGI realisasi = pencapaian kinerja yang semakin BAIK, rumusnya:
Cara II : Semakin TINGGI realisasi = pencapaian kinerja yang semakin BURUK, rumusnya :
Penilaian kinerja cara II ini diperuntukkan untuk indikator yang terkait dengan :angka Kesakitan maupun angka kematian
Sedangkan Pola peniaian kedua kondisi tersebut :
Pengukuran target kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator Kinerja sebagai keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua serta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut :
% Pencapaian Target (Rencana)
Rencana – (Realisasi-Rencana)
--- X 100 % Rencana
Diatas 100 % : Sangat Baik = 100 % : Baik
Di bawah 100% : Kurang Baik % Pencapaian
Target (Rencana)
Realisasi
--- X 100 % Rencana
Hlm 37
3.1.1. Capaian Kinerja Utama Tahun 2020
Tabel 3.1.1
Capaian Kinerja Utama Tahun 2020
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
KINERJA KETERANGAN KINERJA 1 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Angka Harapan Hidup Tahun 67,03 Belum ada data Belum ada data IKU Penunjang : 1. Angka Kematian Ibu
Jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama X 100.000 Per 100.000 Kelahiran Hidup 212 200 105,7% Sangat Baik 2. Angka Kematian Bayi
Jumlah bayi usia 0 -11 bulan yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
X 1.000 Per 1.000 Kelahiran Hidup 23 8,0 165,2% Sangat Baik 2 Meningkatnya Pemenuhan perumahan layak huni dan penataan pemukiman
Cakupan rumah tangga dengan sanitasi baik
Penduduk yang menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan DIBAGI Jumlah penduduk yang ada
X 100 Persen 36,4 33,1 91,0% Kurang Baik
Rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di Provinsi Papua
3.1.2. Capaian Kinerja Perjanjian Kinerja 2020
Tabel 3.1.2
Capaian Kinerja Perjanjian Kinerja 2020
TARGET REALISASI CAPAIAN Ket. Kinerja
S1 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas
1 Cakupan Distrik memiliki minimal 1 Puskesmas yang bersertifikasi akreditasi
42,7 17,5 41,0% Kurang Baik
2 Cakupan Rumah Sakit yang tersertifikasi Akreditasi
86,1 68,1 79,1% Kurang Baik
3 Cakupan Orang Asli Papua tidak mampu yang terlayani menggunakan jaminan kesehatan Papua
48,0
S2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang berkualitas
1 Cakupan Kujungan Ibu Hamil K4 40,0 27,2 68,0% Kurang Baik 2 Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan (PF) 30,0 44,2 147,3% Sangat Baik
3 Cakupan Neonatus 30,0 70,9 236,3% Sangat
Baik
4 Cakupan Pelayanan Anak Balita
25,0 20,5 82,0% Kurang Baik
5 Prevalensi Balita sangat kurus dan kurus (stunting)
26,0 0,5 198,1% Sangat
Baik
6 Cakupan Masyarakat Akses terhadap air bersih
47,5 41,0 86,3% Kurang Baik
7 Cakupan Keluarga akses terhadap sanitasi
22,0 33,1 150,5% Sangat
Baik
8 Cakupan PHBS 37,5
9 Cakupan Posyandu Aktif 78,0 73,7 94,5% Kurang
Baik
S3 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1 Cakupan Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria
27,6 0,0 0,0% Kurang Baik
2 Cakupan ODHA yang mendapatkan pengobatan ARV rutin
17,2 15,8 91,9% Kurang Baik
3 Cakupan pengobatan semua kasusTB (case
detectionrate/CDR) yang diobati
80 40,5 50,6% Kurang Baik
4 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan 50% Desa/Kelurahan yang melaksanakan Posbindu
3 3 100,0% Baik
Tidak ada data
TIdak ada data
2020
Hlm 39
TARGET REALISASI CAPAIAN Ket. Kinerja
5 Cakupan Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA
11,4 16,3 143,0% Sangat
Baik
6 Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL)
79 48,9 61,9% Kurang Baik
7 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
100 10,8 10,8% Kurang Baik
8 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan angka Prevalensi Kusta<1 per10.000 penduduk
17 12 70,6% Kurang Baik
9 Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi filaria
11 2 18,2% Kurang Baik
S4 Meningkatnya Sumberdaya Kesehatan
1 Cakupan puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minmal 5 jenis tenaga (Perawat, Bidan, Kesling,Gizi,Analis Kesehatan)
51,0 35,3 69,2% Kurang Baik
2 Cakupan Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin
85,0 89,7 105,5% Sangat
Baik
3 Pelaksanaan Diklat sesuai standart
75,0 100,0 133,3% Sangat
Baik
S5 Meningkatnya pelayanan kesehatan di Daerah Tertinggal Terdepan, Terluar dan Tertentu
1 Cakupan puskesmas sesuai standar di daerah perbatasan
85,0 56,3 66,2% Kurang Baik
2 Cakupan daerah
terisolir/terpencil yang dilayani SATGAS KIJANG
96 96 100,0% Baik
3 Cakupan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dan gizi
35,0 22,0 62,9% Kurang Baik
4 Cakupan Penyakit Menular endemik (Kusta, Filaria/Kaki Gajah, frambusia dan kecacingan)
35,0 23,6 67,4% Kurang Baik
5 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi bencana provinsi
100,0 278,0 278,0% Sangat
Baik
S6 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik
1 Nilai Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP)
85,0
TIdak ada data
2020