-more-
Hubungilah:Jimmy, fivejim@yahoo.com, 0811566832 (HP)
DIEMBARGO SAMPAI DENGAN 28 APRIL 2014 JAM 12:01 PAGI (WAKTU PASIFIK STANDAR) / JAM 7:01 PAGI (GMT)
Hadiah Lingkungan Hidup Goldman Memberi Hormat Pada Enam Pahlawan Lingkungan
Hidup
Para penerima 2014 berasal dari India, Indonesia, Peru, Rusia, Afrika Selatan
dan Amerika Serikat
Hadiah Lingkungan Hidup Goldman menghargai berbagai prestasi lingkungan hidup akar
rumput yang menghentikan fracking, bendungan, pengembangan kelapa sawit,
perampasan lahan, pertambangan batu bara, pembuangan bahan-bahan berbahaya
SAN FRANCISCO, 28 April, 2014 — Hari ini Yayasan Lingkungan Hidup Goldman
mengumumkan nama enam penerima Hadiah Lingkungan Hidup Goldman 2014, yang
merupakan kelompok para pemimpin yang tanpa rasa takut melawan semua rintangan demi
melindungi lingkungan hidup dan komunitas mereka.
Kini merayakan hari ulang tahun yang ke-25, Hadiah Lingkungan Hidup Goldman diberikan
setiap tahun kepada para pahlawan lingkungan hidup yang masing-masing mewakili enam
kawasan benua yang berpenghuni. Dengan jumlah uang tunai $175.000 per orang, hadiah ini
merupakan hadiah terbesar untuk aktivisme lingkungan hidup di tingkat akar rumput. Para
pemenang akan menerima anugerah Hadiah dalam upacara yang khusus untuk undangan
pada hari Senin, 28 April 2014 jam 5:30 sore di San Francisco Opera House. Suatu upacara di
Ronald Reagan Building dan International Trade Center di Washington, D.C. akan menyusul
pada hari Rabu, 30 April.
Para pemenang tahun ini ialah:
RAMESH AGRAWAL, India
Dari suatu warung internet yang kecil sebagai kantor pusatnya, Ramesh Agrawal
mengorganisasikan warga desa dalam menuntut hak mereka atas informasi tentang berbagai
proyek pembangunan industri dan berhasil dalam menutup salah satu tambang batubara
terbesar yang diusulkan di Chhattisgarh.
RUTH BUENDIA MESTOQUIARI, Peru
Mengatasi sejarah kekerasan yang penuh trauma, Ruth Buendía mempersatukan warga
Asháninka dalam suatu kampanye yang ampuh menentang bendungan-bendungan berukuran
besar yang sekali lagi akan menggusur masyarakat pribumi yang masih memulihkan diri dari
perang saudara di Peru.
DESMOND D’SA, Afrika Selatan
Desmond D’Sa menggalang masyarakat Durban selatan yang beraneka-ragam dan tersisihkan
untuk dengan sukses menutup suatu tempat pembuangan bahan-bahan berbahaya yang
memajan warga sekitar pada bahan-bahan kimia yang berbahaya serta merampas hak mereka
yang dilindungi undang-undang untuk memperoleh suatu lingkungan hidup yang aman dan
bersih.
SUREN GAZARYAN, Rusia
Seorang pakar kelelawar dan zoologis yang diakui secara internasional, Suren Gazaryan
memimpin sejumlah kampanye yang memaparkan korupsi pemerintah dan penggunaan tidak
sah atas lahan hutan federal yang dilindungi di sepanjang pantai Laut Hitam Rusia di dekat
lokasi Olimpiade Musim Dingin 2014.
RUDI PUTRA, Indonesia
Dengan latar belakang pendidikan sebagai seorang biologis, Rudi Putra menghentikan
perkebunan kelapa sawit liar yang menyebabkan deforestasi yang masif di Ekosistem Leuser di
Sumatra bagian utara, sambil melindungi badak Sumatra yang terancam punah.
HELEN HOLDEN SLOTTJE, Amerika Serikat
Dengan menggunakan suatu klausul dalam undang-undang negara bagian yang memberikan
pemerintah kota suatu hak untuk mengambil keputusan dalam penggunaan lahan daerah,
Helen Slottje membantu kota-kota di seluruh negara bagian New York untuk membela diri
mereka sendiri terhadap perusahaan-perusahaan minyak dan gas dengan mengeluarkan
peraturan yang melarang fracking.
UNTUK PERHATIAN PARA EDITOR: Informasi biografis yang rinci, foto-foto serta video
berkualitas siaran tentang semua pemenang di negara-negara mereka tersedia bila diminta
atau di Internet di
www.goldmanprize.org/pressroom/2014
.
Tentang Hadiah Lingkungan Hidup Goldman
Hadiah Lingkungan Hidup Goldman didirikan dalam tahun 1989 oleh tokoh-tokoh masyarakat
dan dermawan Richard dan Rhoda Goldman dari San Francisco. Para pemenang dipilih oleh
suatu dewan juri internasional berdasarkan nominasi rahasia yang diserahkan oleh suatu
jaringan kerja organisasi-organisasi dan orang-orang dalam bidang lingkungan hidup. Untuk
informasi lebih lanjut tentang Hadiah ini dan para pemenang terdahulu silakan mengunjungi
www.goldmanprize.org
.
Para Penerima Hadiah Lingkungan Hidup Goldman 2014
Amerika Selatan & Tengah
RUTH BUENDIA MESTOQUIARI, Peru
Mengatasi sejarah kekerasan yang penuh trauma, Ruth Buendía
mempersatukan warga Asháninka dalam suatu kampanye yang ampuh
menentang bendungan-bendungan berukuran besar yang sekali lagi akan
menggusur masyarakat pribumi yang masih memulihkan diri dari perang
saudara di Peru.
DIEMBARGO SAMPAI DENGAN 28 APRIL 2014 JAM 12:01 PAGI (WAKTU PASIFIK STANDAR) / JAM 7:01 PAGI (GMT)
Asia
RAMESH AGRAWAL, India
Dari suatu warung internet yang kecil sebagai kantor pusatnya, Ramesh
Agrawal mengorganisasikan warga desa dalam menuntut hak mereka atas
informasi tentang berbagai proyek pembangunan industri dan berhasil
dalam menutup salah satu tambang batubara terbesar yang diusulkan di
Chhattisgarh.
Negara-negara Kepulauan & Pulau
RUDI PUTRA, Indonesia
Dengan latar belakang pendidikan sebagai seorang biologis, Rudi Putra
menghentikan perkebunan kelapa sawit liar yang menyebabkan deforestasi
yang masif di Ekosistem Leuser di Sumatra bagian utara, sambil melindungi
badak Sumatra yang terancam punah.
Amerika Utara
HELEN HOLDEN SLOTTJE, Amerika Serikat
Dengan menggunakan suatu klausul dalam undang-undang negara bagian
yang memberikan pemerintah kota suatu hak untuk mengambil keputusan
dalam penggunaan lahan daerah, Helen Slottje memberi bantuan hukum gratis,
membantu kota-kota di seluruh negara bagian New York untuk membela
diri mereka sendiri terhadap perusahaan-perusahaan minyak dan gas dengan
mengeluarkan peraturan yang melarang fracking (penambangan gas bumi
dengan injeksi cairan tekanan tinggi secara horisontal ke lapisan batuan
cebakan gas bumi).
Eropa
SUREN GAZARYAN, Rusia
Seorang pakar kelelawar dan zoologis yang diakui secara internasional,
Suren Gazaryan memimpin sejumlah kampanye yang memaparkan korupsi
pemerintah dan penggunaan tidak sah atas lahan hutan federal yang
dilindungi di sepanjang pantai Laut Hitam Rusia.
Afrika
DESMOND D’SA, Afrika Selatan
Desmond D’Sa menggalang masyarakat Durban selatan yang beraneka-ragam
dan tersisihkan untuk dengan sukses menutup suatu tempat pembuangan
bahan-bahan berbahaya yang memajan warga sekitar pada bahan-bahan
kimia yang berbahaya serta merampas hak mereka yang dilindungi
undang-undang untuk memperoleh suatu lingkungan hidup yang aman dan bersih.
Latar Belakang
Hutan tropis Indonesia termasuk yang paling beraneka-ragam hayati di seluruh planet bumi, dihuni oleh 12 persen spesies mamalia dunia yang dikenal. Hanya setengah dari hutan asli yang tetap ada pada saat ini, akibat laju deforestasi yang luar biasa tinggi – ditaksir bahwa 809.370 hektar hutan punah setiap tahun.
Biang keladi utama di balik deforestasi yang cepat di Indonesia ialah permintaan untuk kelapa sawit yang terus naik dari seluruh dunia. Kelapa sawit digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan yang dikemas seperti kue-kue, sereal, keripik kentang, coklat, margarin, formula bayi, dan sup kalengan, bersama dengan berbagai produk sabun dan kosmetik.
Hampir 90 persen dari produksi kelapa sawit dunia tumbuh di Indonesia dan Malaysia, dan meskipun ada moratorium atas pembebasan hutan di Indonesia yang ditanda-tangani oleh presiden dalam tahun 2011, sumber utama punahnya hutan berasal dari penanaman kelapa sawit liar yang telah menjalar ke area-area yang dilindungi dengan cara penyuapan dan korupsi yang marak di kalangan pemerintah.
Motivasi
Sebagai seorang siswa SMA yang dibesarkan di kawasan Aceh, sejak awal Rudi Putra sudah menunjukkan minat yang kuat pada alam dan kehidupan satwa. Ia mempelajari biologi pelestarian dan jatuh cinta pada badak Sumatra, yang merupakan anggota yang paling kecil – dan paling terancam kepunahan – dari keluarga badak.
Ia menjadi seorang periset dan pelacak pakar, memimpin kelompok-kelompok pelindung badak dalam sejumlah ekspedisi lapangan untuk melacak para pemburu liar di Ekosistem Leuser. Hutan nasional seluas 2,58 juta hektar yang dilindungi yang terbentang di provinsi-provinsi Aceh dan Sumatra Utara ini merupakan salah satu di antara sedikit habitat badak Sumatra yang masih tersisa.
Putra menyadari bahwa selain dari berbagai usaha melawan perburuan liar, usahanya tidak akan lengkap tanpa memecahkan ancaman yang lebih besar yang dengan cepat mendahului pelestarian: perusakan habitat akibat perkebunan kelapa sawit liar.
Kajian lebih lanjut menunjukkan pentingnya hutan bagi 4 juta orang yang tinggal di sekitar Ekosistem Leuser yang dilindungi, yang mengandalkan diri pada lahan hutan untuk pertanian yang berkelanjutan dan air. Hutan itu juga memberikan perlindungan yang amat diperlukan terhadap banjir, yang terjadi makin sering dan makin parah dalam tahun-tahun terakhir ini. Putra akhirnya menyadari bahwa tugasnya tidak saja mencakup melindungi badak dan habitat mereka, namun juga orang-orang yang tinggal di kawasan itu.
Dampak
Dengan dukungan dari masyarakat setempat, Putra langsung mendekati kepolisian daerah untuk memberlakukan undang-undang perlindungan lahan dan menutup sejumlah perkebunan kelapa sawit liar. Ia berbicara dengan ratusan ribu keluarga yang kehilangan rumah dan keluarga tercinta mereka dalam bencana banjir Aceh 2006 serta perjuangan mereka untuk mendapatkan air minum yang bersih.
EMBARGOED UNTIL APRIL 28, 2014 AT 12:01 AM (PACIFIC DAYLIGHT TIME) / 7:01 AM (GMT)
Dengan latar belakang pendidikan sebagai seorang biologis, Rudi Putra menghentikan perkebunan kelapa sawit liar
yang menyebabkan deforestasi yang masif di Ekosistem Leuser di Sumatra bagian utara, sambil melindungi badak
RUDI PUTRA
Indonesia
PEMENANG 2014 UNTUK NEGARA-NEGARA PULAU DAN
KEPULAUN
Ia juga mendekati para pemilik perkebunan kelapa sawit serta mengingatkan mereka bahwa tindakan-tindakan mereka bertentangan dengan undang-undang. Sesudah Putra menunjukkan area-area pelestarian yang menandai batas-batasnya pada mereka, sejumlah pemilik menutup perkebunan mereka dan mengembalikan tanah mereka kembali kepada pemerintah agar Putra dan rekan-rekannya dapat melakukan pekerjaan reboisasi.
Berbagai pendekatan dan negosiasi strategis Putra yang berkelanjutan, dengan menggunakan imbalan dan ancaman di mana perlu, berakibat dengan penghentian lebih dari 485 hektar perkebunan kelapa sawit liar di Ekosistem Leuser. Rehabilitasi atas hutan sesudah pembersihan dari perkebunan kelapa sawit telah menciptakan kembali suatu koridor satwa liar yang penting yang kini digunakan oleh gajah, harimau dan orangutan untuk pertama kali dalam 12 tahun. Populasi badak Sumatra di Ekosistem Leuser juga sudah naik sedikit dalam dasawarsa terakhir ini.
Putra kini terlibat dalam perjuangan melawan suatu ancaman baru terhadap hutan tropis: suatu proposal dari pemerintah provinsi Aceh yang secara sah akan membebaskan wilayah hutan tropis yang luas di Ekosistem Leuser untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Dalam tahun 2013, Putra mengorganisasikan suatu petisi lewat Internet untuk meminta dukungan internasional terhadap pemerintah Indonesia agar memberlakukan undang-undang pelestariannya sendiri dan menentang proposal pemerintah Aceh. Petisi ini mengumpulkan 1,4 juta tanda-tangan, dan sudah secara luas diakui berfungsi sebagai suatu katalis dalam pembicaraan internasional di antara para pejabat pemerintah Norwegia, Uni Eropa, Indonesia dan provinsi Aceh.
Tentang Hadiah Lingkungan Hidup Goldman
Hadiah Lingkungan Hidup Goldman menghormati dan mengakui jasa orang-orang yang berjuang untuk memenangkan perjuangan lingkungan hidup terhadap kekuatan yang lebih besar dan mengilhami orang-orang biasa untuk mengambil tindakan-tindakan luar biasa untuk melindungi sumber-sumber daya alami di dunia ini. Hadiah Lingkungan Hidup Goldman dirintis dalam tahun 1989 oleh pemimpin masyarakat dan dermawan Richard N. Goldman dan istrinya, Rhoda H. Goldman. Para pemenang Hadiah Lingkungan Hidup Goldman dipilih oleh suatu dewan juri internasional berdasarkan nominasi rahasia yang diserahkan oleh suatu jaringan kerja organisasi-organisasi dan orang-orang dalam bidang lingkungan hidup. Para pemenang berpartisipasi dalam suatu perjalanan 10 hari ke San Francisco dan Washington, D.C. untuk upacara dan penyerahan hadiah, konferensi pers, pertemuan media, dan sejumlah pertemuan dengan berbagai pemimpin politis, kebijakan umum dan lingkungan hidup. Simaklah lebih lanjut di www. goldmanprize.org.
Tanya Jawab bersama Rudi Putra
DIEMBARGO SAMPAI DENGAN 28 APRIL 2014 JAM 12:01 PAGI (WAKTU PASIFIK STANDAR) / JAM 7:01 PAGI (GMT)
Q. Bagaimana dedikasi anda untuk melindungi badak Sumatra sampai mengilhami anda untuk mengambil tindakan terhadap perkebunan kelapa sawit liar?
A. Badak Sumatra adalah spesies yang amat unik di dunia, dan sudah menjadi lambang perjuangan kami untuk melestarikan ekosistem. Saya sadar bahwa jika saya hanya berfokus dalam melindungi badak atau satwa liar lainnya, hewan-hewan itu mungkin aman dari perburuan liar – namun habitat badak akan tetap menyusut akibat pembukaan hutan serta perluasan perkebunan kelapa sawit. Tanpa habitat, kita tidak saja akan kehilangan habitat badak, gajah, harimau dan berbagai hewan lain – kita juga akan kehilangan hutan yang mendukung masyarakat daerah dengan pertanian, air dan perlindungan terhadap banjir. Menjadi tugas yang sangat penting untuk menghentikan perkebunan kelapa sawit liar di hutan Aceh. Jika tidak maka kita akan kehilangan rakyat Aceh.
Q. Bagaimana anda meyakinkan para pejabat daerah untuk mendukung perjuangan anda, dan para pemilik perkebunan untuk menghentikan pengoperasian mereka?
A. Saya mengingatkan mereka akan musibah banjir di Aceh dalam tahun 2006 – serta ratusan ribu orang-orang yang harus mengungsi, ribuan rumah yang dihancurkan serta orang-orang yang meninggal dan menjadi miskin. Saya menunjukkan foto-foto dan video dari kerusakan yang terjadi dan berbicara dengan mereka tentang bagaimana penebangan hutan dan deforestasi sudah memperburuk dampak dari banjir. Saya menunjukkan pentingnya Ekosistem Leuser untuk mencegah banjir di masa depan. Saya juga menjelaskan kepada para pemilik perkebunan bahwa mereka dapat membuka perkebunan mereka di luar area-area pelestarian, dan menunjukkan di mana batas-batasnya. Kebanyakan para pemilik setuju pada hal ini dan bahkan secara resmi mengembalikan tanah mereka agar dapat dilakukan reboisasi di area-area tersebut.
Q. Apa yang sedang anda lakukan untuk menghentikan rencana penggunaan lahan yang diusulkan oleh pemerintah Aceh, yang akan memperbolehkan lebih banyak pengembangan (termasuk perkebunan kelapa sawit) di Ekosistem Leuser?
A. Pemerintah Aceh bersemangat untuk mewujudkan rencana itu, namun masyarakat madani di Aceh sedang menekan mereka agar menolak proposal itu. Kami sudah menggunakan Facebook, Twitter dan suatu petisi di Internet yang sudah memiliki 1,4 juta tanda-tangan, untuk mendapatkan dukungan dari seluruh dunia. Dukungan dari sejumlah pemerintah asing sudah memberi tekanan pada pemerintah daerah dan nasional untuk memberi perhatian kepada hutan Aceh. Saya yakin bahwa bila rencana itu diserahkan kepada pemerintah nasional, rencana itu tidak akan disahkan karena undang-undang perlindungan nasional untuk Ekosistem Leuser.
Q. Indonesia merupakan negara utama di dunia dalam produksi kelapa sawit serta permintaan global untuk minyak kelapa sawit sedang naik. Apakah menurut anda produksi kelapa sawit yang berkelanjutan itu mungkin?
A.Kami tidak menentang kelapa sawit – kami hanya menentangnya bila perkebunan kelapa sawit menghancurkan hutan. Kami yakin bahwa kelapa sawit dapat terus ditanam sejauh hal itu tidak dilakukan di dalam hutan yang dilindungi. Namun sertifikasi bahan-bahan yang berkelanjutan itu sulit, dan menurut saya tidak efektif. Sejumlah perusahaan yang mendapat sertifikasi dari RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) masih tetap merusak hutan dan tidak peduli pada satwa liar. Kami punya bukti bahwa salah satu perkebunan yang mendapat sertifikasi masih saja terus merusak hutan – kami terpaksa harus mengungsikan populasi orangutan di area tersebut karena hal ini.
Q. Apakah hal yang paling penting yang hendak anda sampaikan kepada orang-orang tentang pekerjaan anda?
A. Saya ingin agar orang-orang tahu bahwa mengubah perkebunan kelapa sawit di hutan itu mungkin, bukannya mustahil. Jika masyarakat daerah mendukung kegiatan kami, kami akan berhasil. Saya juga hendak memberikan contoh untuk area-area lain di negara kami tentang apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikan perkebunan-perkebunan liar. Saya rasa apa yang sudah kami lakukan itu merupakan suatu pelajaran yang penting tentang bagaimana kita dapat memulihkan hutan dari perkebunan kelapa sawit, dan bukannya membebaskan hutan untuk membuka perkebunan baru.