• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

45

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian evaluatif. Metode penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi suatu program/ kebijakan yang telah dilaksanakan. Menurut Sugiyono (2014) hasil penelitian evaluatif akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas program. Prosedur evaluasi dalam mengumpulkan data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu praktik (pendidikan). Penelitian evaluatif ini akan dilakukan khusus pada layanan perpustakaan yang telah diterapkan di perpustakaan SD Negeri Guntur 1 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.

Penelitian evaluasi ini dimaksudkan untuk meneliti komponen layanan perpustakaan berbasis Informasi dan Teknologi (IT) yang terdapat di Perpustaaan SD Negeri Guntur 1. Khususnya sistem otomasi perpustakaan dengan software bernama

Senayan Tabel 5 (Meranti) yang dilayangkan secara

intranet (jaringan lokal) yang terdiri dari home dan sistem opac. Hasil evaluasi ini akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, apakah program layanan tersebut perlu untuk diperbaiki. Seandainya program layanan sudah memenuhi kriteria, maka perlu untuk diadakan peningkatan.

(2)

3.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah: kepala sekolah dan pustakawan, komite, dan pemustaka (guru, siswa, dan orang tua siswa) SD Negeri Guntur 1. Kepala sekolah dipilih karena sebagai penanggung jawab program beserta kuasa pengguna anggaran, dan pustakaan sebagai pengelola layanan.Komite sekolah juga berperan dalam penggalangan pendanaan. Sedangkan siswa, guru, dan orang tua siswa dipilih dengan asumsi sering memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan dengan sistem Informasi dan teknologi (IT).

3.3 Teknik Pengumpulan data

Untuk mendapatkan data yang digunakan untuk penelitian evaluasi ini diperlukan beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu:

a) Observasi langsung

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi langsung di perpustakaan SD Negeri Guntur 1 dengan menekankan terlebih dahulu sejarah singkat, profil perpustakaan (visi, misi, keadaan fisik, sarana- prasarana).

b) Interview (wawancara)

Wawancara dilakukan terutama terhadap kepala sekolah, pustakawan, guru, dan siswa SD Negeri Guntur 1. Wawancara ini digunakan untuk mengungkapkan bagaimana layanan perpustakaan dengan sistem Informasi dan Teknologi (IT).

(3)

Wawancara yang dilakukan peneliti bersifat open

ended, artinya bahwa wawancara tidak hanya memerlukan jawaban atas tanggapan saja, sehingga peneliti dapat bertanya kepada informan secara luas namun masih dalam ruang lingkup perpustakaan.

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan cara terstruktur. Artinya pewancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Dengan demikian, sebelum wawancara dengan informan tersebut, peneliti telah menyiapkan instrumen wawancara yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan layanan perpustakaan berbasis Infromasi dan Teknologi (IT).

c) Studi dokumen/ studi pustaka

Peneliti berusaha mendapatkan data/ keterangan yang bersumber dari perpustakaan sekolah. Data tersebut akan peneliti salin, dan didokumentasikan sesuai yang diperlukan.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan tekni evaluasi model CIPP. Model CIPP merupakan singkatan dari Contect, Input, Process, and Product. Menurut Mulyaningsih (2011:126) evaluasi CIPP dikenal dengan nama evaluasi formatif dengan tujuan menentukan pengambilan keputusan dan perbaikan program.

(4)

Menurut pakar evaluasi Stufflebeam (2007:326), mengemukakan model evaluasi CIPP dikemukakan sebagai berikut:

“The models core concepts are denoted by acronym CIPP, which stands for evaluations of an entity’s context, input, process, and product. Context evaluations assess needs, problems, assets, and opportunities to help decicions makers define goals and priorities and help broader group of user judge goals, priorities, and outcomes. Input evaluations assess alternative approache, competing action plans, and budgets for their feasibility and potential cost-effectiveness to meet targeted needs and achieved goals. Decision makers us input evaluations in chososhing among competing plans, writing funding proposals, allocation resources, assigning staff, scheduling work, and ultimately in helping others judge an effort’s plans and budget”

Evaluasi context menentukan kebutuhan, masalah-masalah, asset, dan kesempatan untuk membantu pengambil keputusan menetapkan tujuan dan prioritas serta membantu kelompok lebih luas dalam pengambilan tujuan, prioritas, dan hasil. Evaluasi input menentukan alternatif pendekatan, pelaksanaan rencana kegiatan, penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan kebutuhan dan pencapaian tujuan.Pengambil keputusan dalam evaluasi input di dalamnya memilih penyusunan rencana, penulisan proposal, alokasi sumber daya, pengelolaan ketenagaan, jadwal kegiatan, tersusun rapi dalam membantu pengambil keputusan berusaha menyiapkan rencana dan pembiayaan. Lebih lanjut Stufflebeam (2007) juga mengatakan bahwa:

“Process evaluations assess the implementation of plans to helf staff carry out activities and later help the board group of users judge program performance and interpret outcomes. Product evaluations identify aned

(5)

assess outcomes-intended and unintended,short term and long term-both to help a staff keep an enterprise focused on achieving important outcomes and ultimately to help the broader group of user gauge the effort’s success in meeting targeted needs”

Evaluasi process menilai pelaksanaan rencana untuk membantu staf melaksanakan kegiatan, kemudian membantu pengguna menilai kinerja program, dan membuat penafsiran hasilnya. Evaluasi product mengidentifikasi dan menilai hasil baik jangka pendek dan jangka panjang untuk membantu staf untuk lebih fokus pada hasil penting dan hasil akhir serta mengukur penting dan hasil akhir serta mengukur keberhasilan upaya dalam memenuhi target yang ditetapkan.

Menurut Sugiyono (2014:743), model CIPP meliputi 4 tingkatan, yakni:

a) Evaluasi Konteks

Evaluasi ini berkaitan dengan tujuan dari suatu program. Evaluasi berkait dengan: 1) Mengapa program tersebut diadakan? 2) Apakah program tersebut dibuat berdasarkan visi misi? 3) Apakah tujuan program tersebut? 4) Apakah tujuan program tersbut sesuai dengan kebutuhan?

b) Evaluasi Input

Evaluasi ini digunakan untuk menjawab: 1) Apakah tujuan program sudah cukup baik? 2) Bagaimana kualitas inputnya? 3) Darimana input diperoleh? 4) Berapa harganya? 5) Siapa saja yang terlibat untuk melaksanakan proses? Bagaimanakah dengan kualitasnya?

(6)

c) Evaluasi Proses

Evaluasi ini untuk menjawab pertanyaan berikut: 1) Kapan program dilaksanakan? 2) Bagaimana prosedur pelaksanaan program? 3) Bagaimana kinerja orang- orang yang terlibat? 4) Apakah program dilaksanakan sesuai dengan jadwal? 5) Apakah kelemahan- kelemahan program?

d) Evaluasi Produk

Evaluasi ini menjawab pertanyaan: 1) Seberapa jauh tujuan tercapai? 2) Program apakah yang tinggi dan rendah? 3) Bagaimana tingkat kepuasan pengguna program? 4) Apakah program terlaksana tepat waktu? 5) Apakah program perlu dilanjutkan dengan revisi atau tidak dilanjutkan?

Evaluasi model CIPP merupakan jenis evaluasi yang berorientasi kepada pemegang keputusan, maksudnya sebagai kegiatan investigasi yang sistematis tentang keberhasilan suatu tujuan, dan prosesnya di nilai berdasarkan standar obyektif atau standar evaluasi yang telah ditetapkan untuk mengambil keputusan dari hasil yang sudah dievaluasi. Langkah- langkah dalam mengevaluasi program dapat digambarkan sebagai berikut:

(7)

Gambar 3.1: Diagram Model Evaluasi CIPP (Stufflebeam, 2007) Evaluasi layanan perpustakaan dengan sistem Informasi dan Teknologi (

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak menggunakan evaluasi model

sebagai berikut:

a) Evaluasi konteks

1) Visi Misi Perpustakaan

- Bagaimanakah Visi Misi perpustakaan di SD Negeri Guntur 1?

- Apakah Visi

sesuai dengan perkembangan perpustakaan?

2) Tujuan Perpustakaan

- Bagaimanakah tujuan yang akan dicapai oleh perpustakaan di SD Negeri Guntur 1?

- Apakah tujuan Perpustakaan dapat terlaksana secara maksimal?

Diagram Model Evaluasi CIPP (Stufflebeam, 2007) layanan perpustakaan dengan sistem Teknologi (IT) di SD Negeri Guntur 1 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak dengan menggunakan evaluasi model CIPP dapat dijelaskan

Evaluasi konteks

Visi Misi Perpustakaan

Bagaimanakah Visi Misi perpustakaan di SD Negeri Guntur 1?

Apakah Visi Misi dapat dapat berjalan sesuai dengan perkembangan perpustakaan?

Tujuan Perpustakaan

Bagaimanakah tujuan yang akan dicapai oleh perpustakaan di SD Negeri Guntur

Apakah tujuan Perpustakaan dapat terlaksana secara maksimal?

(8)

3) Manfaat perpustakaan

- Apakah keberadaan perpustakaan sangat bermanfaat?

- Siapa saja yang dapat memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Guntur 1?

b) Evaluasi Input

1) Penangung jawab program layanan

- Siapakah yang menjadi penanggung jawab program layanan?

- Bagaimanakah kompetensi yang dimiliki oleh pustakawan?

2) Pembiayaan program layanan

- Berapa besar biaya yang diperlukan untuk memasang aplikasi program layanan?

- Berasal dari manakah pembiayaan pemasanagan aplikasi program layanan? 3) Pengelola program layanan

- Siapakah yang bertanggung jawab atas pengelolaan sistem layanan?

- Bagaimanakah kompetensi pengelola program terhadap pengelolaan program layanan?

c) Evaluasi Proses

1) Sistem layanan Informasi dan Teknologi (IT) - Apakah jenis layanan yang dipakai dalam

(9)

- Bagaimanakah tingkat efektifitas sistem layanan Informasi dan Teknologi (IT) terhadap pemustaka?

2) Program layanan

- Jenis layanan apa saja yang digunakan? - Apakah program layanan berjalan sesuai

dengan tujuan? 3) Jadwal layanan

- Bagaimanakah jadwal pemustaka dalam memanfaatkan perpustakaan?

- Apakah layanan perpustakaan sudah sesuai dengan jadwal?

d) Evaluasi Produk

1) Kepuasan pemustaka

- Apakah pemustaka dapat secara maksimal menggunakan sistem layanan? - Bagaimana tingkat kepuasan pemustaka

terhadap layanan perpustakaan? 2) Partisipasi komite sekolah

- Apakah komite sekolah berpartisipasi aktif untuk mewujudkan perpustakaan? - Berapa besar partisipasi komite sekolah

terhadap perpustakaan? 3) Keberlanjutan program

- Apakah program efektif?

- Perlukah program dilanjutkan? 4) Faktor penghambat

- Apa saja faktor yang menghambat layanan perpustakaan?

(10)

- Bagaimana cara mengatasi masalah yang menghambat layanan?

3.5 Trianggulasi

Untuk menjamin kesahihan data penelitian agar analisis dan hasilnya dapat dipercaya, maka peneliti menerapkan teknik trianggulasi data. teknik tersebut untuk membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dengan studi dokumentasi.

Teknik pengumpulan data dengan trianggulasi yang digunakan dalam peneliti adalah sebagai berikut: 1. Trianggulasi sumber, dengan jalan membandingkan

data hasil pengamatan yang dilakukan di tempat penelitian dengan hasil wawancara secara langsung yaitu dengan kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan, guru, dan siswa SD Negeri Guntur 1. 2. Trianggulasi metode, peneliti membandingkan

beberapa teknik pengumpulan data dengan hasil wawancara. Dalam hal ini sumber berasal dari kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan, guru, dan siswa SD Negeri Guntur 1.

Gambar

Gambar 3.1: Diagram Model Evaluasi CIPP (Stufflebeam, 2007)

Referensi

Dokumen terkait

Weber mengenal dengan istilah “Verstehen” mempelajari perilaku (behavior) dan interprestasi tindakan guru, memahami motif dari tindakan guru sekolah dasar di

Memahami lebih dalam dan mengimplementasikan arsitektur Autoencoder (AE) - Dasar arsitektur Autoencoder (AE) diciptakan - Permasalahan dimensi dan dimensionality

Sejalan dengan penelitian sebelumnya, hasil wawancara menemukan bahwa informan melakukan lima rasionalisasi atas kecurangan yang dilakukan yaitu mahasiswa kurang memahami

– Menjelaskan isu atau situasi problematik dan inti permasalahan yang ada pada pelaksanaan tugas instansi peserta serta mengapa diperlukan suatu perubahan terobosan atau

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor internal perusahaan (profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas) terhadap

Kami panitia pembangunan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jemaat yang sudah turut berperan dan berpartisipasi dalam mendukung terlaksananya pembangunan Gereja HKBP

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kedua variabel prediktor tersebut dicari seberapa besar kontribusinya sehingga diketahui bahwa kontribusi perhatian

Indikator yang digunakan untuk mengukur Pencapaian Sasaran 25 antara lain : a). Persentase barang kebutuhan pemda yang dapat ditetapkan standart harganya ; b). Tingkat