• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan berisi mengenai komponen – komponen yang menjadi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, keaslian penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan dari sistem pakar diagnosis penyakit pada jamur menggunakan metode VCIRS dan Dempster Shafer.

1.1 Latar Belakang

Budidaya jamur kini telah menjadi peluang usaha yang cukup diminati masyarakat. Permintaan pasar yang besar dan persediaan produk jamur yang masih terbatas membuat usaha ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dalam tiga tahun terakhir, minat masyarakat untuk mengkonsumsi jamur terus meningkat, yaitu sekitar 20 - 25%/tahun. Padahal jumlah seluruh produksi jamur baru memenuhi 50% dari permintaan pasar dalam negeri (Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia, 2007).

Saat ini yang menjadi fokus utama para pelaku usaha bukan hanya sekedar cara membudidayakan jamur, namun juga cara merawat jamur agar panen yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan terhindar dari penyakit. Hal ini dikarenakan erat hubungannya dengan laba dan rugi yang akan diperoleh (Ipuk dan Saparinto, 2010).

Selama ini, pembudidaya jamur memanfaatkan majalah, buku, dan artikel dari internet sebagai media tanya jawab mengenai penyakit pada jamur. Cara tersebut kurang memuaskan karena lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosis penyakit. Pada kenyataannya jamur yang sudah terkena penyakit harus segera disolusikan agar tidak menular ke jamur yang lain yang berakibat pada gagalnya panen (Ipuk dan Saparinto, 2010).

(2)

Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan sebuah sistem berbasis komputer yang mampu menampung pengetahuan pakar dan mampu memberikan informasi diagnosa dan solusi yang tepat dan cepat bagi pembudidaya jamur dalam menangani penyakit.

Sistem pakar Berbasis Aturan (SBA – Rule Base System (RBS)) adalah sistem yang baik untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan mengenai (What) apa hasil dari proses inferensia?, (How) bagaimana hal itu dilakukan?, dan (Why) mengapa itu bisa dilakukan? dari Rule Base (RB) selama proses inferensia. Jawaban dan penjelasannya disediakan dengan baik. Masalah pada RBS yaitu sistem tidak dapat secara mudah menjalankan proses akuisisi knowledge dan tidak dapat mengupdate rule secara otomatis. Hanya pakar yang dapat mengupdate

Knowledge Base secara manual (Subakti, 2005).

Ripple Down Rule (RDR) mengatasi permasalahan utama dari sistem

pakar, dimana pakar tidak perlu mengkomunikasikan pengetahuan dalam konteks yang spesifik. RDR mengijinkan akuisisi secara cepat dan sederhana tanpa bantuan Knowledge Engineer. User tidak perlu menguji Rule Base dalam rangka mendefinisikan rule baru, user diharuskan mampu mendefinisikan rule baru yang secara benar mengklasifikasikan contoh yang diberikan, dan sistem dapat menentukan dimana suatu rule harus ditempatkan pada hirarki rulenya. Keterbatasan RDR yaitu kekurangan dalam hal inferensia dimana proses pencarian dengan menggunakan Depth First Search sehingga tidak mampu memenuhi penjelasan dari inferensia mengenai What, How, dan Why (Subakti, 2005).

Variable Centered Inteligent Rule System (VCIRS) adalah salah satu

metode untuk mengatasi konflik resolusi, yang terinspirasi dari RBS dan RDR. Konflik resolusi merupakan proses menyeleksi atau memilih rule yang ada jika terdapat lebih dari satu rule yang diaktivasi. Konflik resolusi terjadi karena adanya ketidapastian pada kaidah yang sudah dibuat berdasarkan data dari pakar. Ketidakpastian kaidah berupa subsumsi kaidah terjadi jika atiseden merupakan

(3)

bagian kaidah yang lain. Arsitektur VCIRS diadaptasi dari RBS dan mengambil kelebihan dari RDR. Sistem ini akan mengorganisasikan Rule Base dalam struktur tertentu sehingga pembangunan pengetahuan, inferensi pengetahuan yang berdayaguna dan peningkatan dari kinerja sistem dapat diperoleh pada waktu yang sama. Istilah Inteligent dalam VCIRS menekankan pada keadaan sistem yang dapat belajar untuk meningkatkan kinerja selama pembagunan pengetahuan melalui analysis variable dan analysis value. Analysis variable digunakan untuk mengetahui seberapa sering suatu variabel digunakan dan analysis value adalah seberapa penting suatu node, rule dalam sistem. Hasil inilah yang digunakan untuk proses konflik resolusi dengan memilih berdasarkan variabel yang paling banyak digunakan dan hasil analysis value yang tertinggi.

Proses pelacakan kesimpulan untuk memperoleh suatu keputusan sering mengalami faktor penghambat. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan terhadap pengetahuan yang menyebabkan proses penentuan kesimpulan juga mengalami perubahan. Peristiwa ini dalam sistem pakar disebut sebagai faktor ketidakpastian. Agar dalam proses pencarian kesimpulan diperoleh suatu kepastian maka dibutuhkan suatu metode untuk mengatasinya, yaitu metode Dempster Shafer.

Metode Dempster Shafer merupakan metode penalaran non monotonis yang digunakan untuk mencari ketidakkonsistenan akibat adanya penambahan maupun pengurangan fakta baru yang akan merubah aturan yang ada, sehingga metode ini memungkinkan seseorang aman dalam melakukan pekerjaan pakar, sekaligus dapat mengetahui probabilitas atau prosentase dari penyakit.

Berdasarkan latar belakang tersebut dalam penelitian ini akan dibangun sistem pakar untuk diagnosis penyakit pada jamur dengan menggunakan metode VCIRS dan Dempster Shafer.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah apakah metode VCIRS dan Dempster Shafer dapat diterapkan dalam sistem pakar untuk

(4)

mendiagnosa penyakit pada jamur sehingga dapat menyajikan ketepatan hasil konsultasi sesuai pengetahuan dari pakar.

1.3 Batasan Masalah

1. Penyakit yang akan diteliti hanya untuk jamur yang dibudidayakan. 2. Sasaran pengguna sistem pakar ini adalah pembudidaya jamur dan pakar.

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun aplikasi sistem pakar dengan metode VCIRS dan Dempster Shafer dalam mendiagnosis penyakit pada jamur sehingga dapat menyajikan ketepatan hasil konsultasi.

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk membantu pembudidaya jamur dalam mengatasi permasalahan mendiagnosis penyakit pada jamur dan memberikan solusi yang tepat.

1.5 Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis terdapat penelitian tentang sistem pakar, VCIRS, dan Dempster Shafer. Penelitian menggunakan VCIRS yang menghasilkan keluaran berupa diagnosis penyakit dilanjutkan dengan analisa nilai Variable

Usage Rate (VUR), Rule Usage Rate (RUR) dan Node Usage Rate (NUR) yang

menunjukkan nilai rule yang akan semakin meningkat bila sering digunakan (Zennifa dkk., 2012). Penelitian yang lainya berjudul prototipe sistem pakar dengan metode Variable Centered Inteligent Rule System untuk mendiagnosa penyakit, metode VCIRS digunakan sebagai informasi proses pembaruan pengetahuan dan pembangunan pengetahuan karena data yang digunakan tidak konflik (Saputra, 2013). Penelitian menggunakan metode Dempster Shafer yang menyimpulkan bahwa sistem pakar yang dibangun dapat memberikan hasil beserta tingkat kebenaran berdasarkan nilai kepercayaan yang dimiliki oleh gejala tiap masing – masing kasus (Maseleno dan Hasan, 2012).

(5)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggabungan metode VCIRS dan Dempster Shafer. Data yang digunakan mengalamai konflik resolusi sehingga metode VCIRS digunakan untuk menyeleksi rule yang ada dan menentukn rule yang akan diaktivasi pertama. Metode Dempster Shafer digunakan untuk mengatasi ketidakpastian data yang diinputkan oleh user pada saat konsultasi. Sehingga sistem mampu memberikan nilai kepercayaan terhadap penyakit yang dihasilkan. Penelitian ini mencoba untuk menggunakan metode VCIRS dan Dempster Shafer untuk mengatasi masalah ketidakpastian oleh pakar dan user.

1.6 Metodologi Penelitian

Langkah – langkah yang akan ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

1.6.1 Akuisisi pengetahuan Studi literatur

Studi literatur yang digunakan dalam akuisisi pengetahuan ini adalah buku dengan judul budidaya jamur, pembibitan, pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit oleh Ir Abbas Siregar Djarijah dan Ir Nunung Marlina Djarijah, Panen Cepat Budidaya Jamur oleh Ica Meinanda dan Usaha 6 Jenis Jamur skala rumah tangga oleh Yohana Ipuk Sunarmi dan Cahyo Saprinto.

Wawancara

Melakukan wawancara dengan pakar dari Fakultas Pertanian Jurusan Perlindungan Tanaman bagian Laboratorium Mikologi Pertanian Universitas Gadjah Mada yaitu Prof. Dr. Bambang Hadisutrisno, DAA.

1.6.2 Representasi pengetahuan

Representasi yang digunakan dalam bentuk Rule Base. Terdapat data pakar yang terjadi konflik sehingga Rule Base dirubah dalam bentuk VCIRS.

(6)

1.6.3 Perancangan sistem

Tahapan ini sistem pakar dirancang untuk menghasilkan diagnosis penyakit yang sesuai dengan gejala-gejala yang diinputkan oleh user. Untuk menghasilkan diagnosis tersebut sistem melakukan proses inferensia pengetahuan berdasarkan gejala – gejala yang sudah diinputkan user. Proses inferensia pengetahuan menggunakan metode VCIRS, dan menentukan tingkat kepercayaan dengan metode Dempster Shafer.

1.6.4 Implementasi

Tahapan ini dilakukan untuk menterjemahkan deskripsi perancangan menggunakan tools (bahasa pemrograman). Bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk membangun sistem ini adalah PHP dan MYSQL.

1.6.5 Pengujian

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian sistem, pengujian pada metode VCIRS dilakukan dengan membandingkan hasil diagnosis sistem dengan hasil pakar. Pengujian hasil diagnosis sistem dilakukan dengan pengujian menggunakan kasus-kasus. Pengujian akan dilakukan dengan menghitung nilai akurasi. Nilai akurasi menggambarkan persentase kebenaran dari keseluruhan kasus. Perhitungan akurasi ditampilkan pada persamaan (1) :

Akurasi= jumlah kasusbenar

total keseluruhan kasus x 100 % (1)

1.7 Sistematika Penulisan 1.7.1 Bab I pendahuluan

Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

(7)

1.7.2 Bab II tinjauan pustaka

Bab ini membahas tinjauan pustaka yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini.

1.7.3 Bab III landasan teori

Bab ini menguraikan teori dasar yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan akan menjadi dasar dalam pemecahan masalah.

1.7.4 Bab IV analisis dan rancangan sistem

Bab ini akan menguraikan tentang analisis dan rancangan sistem yang dipergunakan sebagai acuan dalam pemecahan masalah serta desain tampilan antarmuka sebagai penghubung antara pengguna dengan sistem.

1.7.5 Bab V implementasi

Bab ini berisikan cuplikan kode program dan tampilan antarmuka program dari implementasi sistem.

1.7.6 Bab VI hasil penelitian dan pembahasan

Bab ini berisikan hasil akhir dari sistem yang dibangun, disertai dengan penjelasan dari setiap keluaran proses berdasarkan hasil pengujian.

1.7.7 Bab VII kesimpulan dan saran

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk proses penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

a) Jalinan kemitraan dan kerja sama antar lembaga organisasi. DPC PPDI Kota Semarang sebagai organisasi payung penyandang disabilitas pertama di Indonesia yang sudah diakui

Cara kerja diagram alir pada perancangan software ini adalah, pertama semua sensor dalam keadaan aktif yaitu sensor gas, sensor suara dan keypad, apabila salah

Bertolak dari permasalahan tersebut di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perkembangan ikan patin siam hasil introduksi, terutama dari aspek

(Manfaat Asuransi, Mata Uang Polis dan Jenis Dana Investasi tersebut di atas adalah bagian dari SPAJ yang akan digunakan sebagai acuan dalam proses penerbitan Polis/kontrak

Hasil penelitian dukungan keluarga responden pada kelompok intervensi sebelum dilakukan intervensi psychoeducative family menunjukkan bahwa sebagian besar masuk

“ Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam-Nabi

Menyontek adalah suatu perilaku dimana seseorang melihat dan menjiplak hasil kerja orang lain. Perilaku ini juga banyak terjadi di kalangan siswa apalagi pada